Date post: | 04-Dec-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | universitasnegerimakassar |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi yang merupakan hasil suatu pengolahan data dapat
dipresentasikan dalam bentuk lisan , tulisan, dan visual. Peta yang banyak
dikenal oleh masyarakat merupakan salah satu bentuk perjanjian visual dari
suatu informasi kebumian. Budaya peta pada masyarakat Indonesia relatif
ketinggalan dibandingkan Negara lain, walaupun peta sudah dikenal di
Indonesia sejak periode abad ke empat belas dan lima belas. Atlas yang
merupakan sekumpulan peta tersusun menjadi satu kesatuan dan memberikan
infomasi kebumian, keberadaannya di Indonesia sudah cukup lama.
Digunakannya peta, atlas, dan globe dalam proses belajar mengajar dapat
menimbulkan peningkatan dan pemahaman peserta didik dalam domain
kognitif terutama berkenaan dengan pengetahuan, pengertian, dan penerapan
(taksonomi Bloom) antara lain :
1) Peta memudahkan indentifikasi tentang letak lokasi, penyebaran, dan
orientasi.
2) Peta memudahkan pemahaman konsep-konsep yang bertalian dengan unsur
unsur lingkungan, dan dapat memperbaiki, mengubah, dan memperkaya
persepsi individual tentang lingkungan keruangan.
Berdasarkan surveI serta pengamatan terhadap peserta didik ternyata
motivasi peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah untuk mempelajari
peta, atlas, dan globe serta memanfaatkan informasi kebumian yang bernilai
tinggi dirasakan belum optimal. Kenyataan tersebut disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain , masih kurangnya perhatian peserta didik pada ilmu kebumian.
penyajian peta pada Atlas yang kurang informative, interaktif dan komunikatif.
Masih dianggap sebagai suatu buku yang perlu dihafal dan belum dianggap
sebagai salah satu komunikasi. Hal tersebut pellu diubah, untuk lebih bisa
memahami atlas, peta dan globe, makalah ini akan sedikit membantu untuk
membahasnya lebih rinci agar mudah dipahami.
Peta, Atlas dan Globe | 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PETA
1. Pengertian Peta
Peta merupakan suatu kebutuhan yang mendasar dalam era
globalisasi. Peta merupakan alat perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. Agar peta dapat bermanfaat pada pemakai, paling tidak peta
diperlukan dua syarat yaitu : harus bermutu dan ada pemakai atau
pembaca. Dengan demikian peta dapat diterima oleh orang sehingga dapat
memberikan gambaran menyeluruh dan terpadu. Lalu apakah sebenarnya
peta itu ? Dibawah ini adalah pengertian peta menurut beberapa ahli :
a. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta dalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak
yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitanya dengan permukaan
bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada
suatau bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
b. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, pada
bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
c. Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang
diperkecil seperti ketampakan muka bumi kalau dilihat vertikal dari atas,
dibuat pada bidang datar dan ditambah dengan tulisan-tulisan sebagai
penjelas.
d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal
2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilan keputusan bagi tahapan dan tingkatan pembangunan.
Dari uraian dari beberapa pengertian peta diatas, bisa ditarik
kesimpulan bahwa Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah
Peta, Atlas dan Globe | 2
dipermukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang
diperkecil dengan skala tertentu dengan menggunakan simbol sebagai
keterangan .
2. Informasi Geografis dari Peta
Dari pengertian tersebut adapun informasi yang bisa ditemukan di Peta
adalah sebagai berikut :
o Kenampakan pokok yaitu mencakup alam, sosial dan ekonomi, misalnya
gunung, sungai, danau, kota, jalan dan sebagainya.
o Jarak yaitu untuk mengukur bentuk – bentuk kenampakan geografis yang
tidak teratur, seperti sungai, garis pantai dan sebagainya. Untuk dapat
mengetahui jarak dua tempat pada peta diperlukan skala peta. Contoh: Berapa
jarak Kota P dan Kota Q di lapangan jika jarak pada peta 5 cm dan skala peta
1 : 100.000 Skala 1 : 100.000 berarti 1 cm di peta = 100.000 cm ( 1km ) di
lapangan. Berarti 5 cm di peta = 5 km di lapangan.
o Arah, pada peta untuk menentukan arah digunakan orientasi yaitu
penunjuk arah berupa tanda panah keatas yang dibubuhi dengan hutuf U,
sebagai tanda bahwa bagian atas peta adalah arah Utara, begitu
selanjutnya.
o Lokasi yaitu kenampakan geografi yang dapat dibaca dengan cara melalui
parallel meridian, arah dan jarak, jarak dengan jarak serta arah dengan
arah.
o Luas, dengan menggunakan peta kita dapat menghitung luas suatu
kenampakan, misalnya luas hutan, sawah, perkampungan, pulau dan lain-lain.
Apabila kenampakan tersebut memiliki bentuk yang teratur, seperti segi
empat, segitiga, trapesium, atau bujur sangkar, maka luas kenampakan itu
mudah dihitung,yaitu menggunakan rumus-rumus matematika. Akan tetapi
obyek di muka bumi seringkali tidak teratur. Pengukuran luas untuk bangun
yang tidak teratur digunakan cara kisi atau kotak dan potongan garis (sistem
grid).
o Ketinggian atau Elevasi Bila kalian memperhatikan peta dengan teliti, kalian
akan dapat mengetahui ketinggian suatu tempat. Ketinggian tempat umumnya
ditunjukkan melalui simbol warna pada peta relief (bentuk muka bumi).
Contoh: di daratan simbol warna yang digunakan adalah : hijau, kuning dan
Peta, Atlas dan Globe | 3
cokelat. Warna hijau menunjukkan dataran rendah dengan ketinggian kurang
dari 200 meter. Kenampakan air menggunakan warna biru. Warna biru muda
menunjukkan laut dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter.
Keterangan tentang warna tersebut dapat dilihat pada legenda.
Jadi peta adalah penggambaran suatu wilayah atau seluruh
permukaan bumi, yang dilukis berdasarkan skala pada suatu bidang datar
dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan. Ilmu yang mempelajari
peta adalaha Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam pembuatan peta
disebut Kartograf serta alat untuk memperkecil dan memperbesar peta
adalah Pantograph.
3. Unsur – Unsur Pada Peta
a. Judul Peta, Biasanya terletak pada bagian atas peta. Pada peta umum judul
ini menunjukkan wilayah yang tergambar pada peta, misalnya: Propinsi pada
pulau jawa dan sebagainya. Sedangkan untuk peta tematik, judul selain
menyebutkan wilayah yang digambar juga mencantumkan tema yang
digambarkan. Contoh: Peta Kepadatan Penduduk Sumatera Utara, Peta Hasil
Tambang Kalimantan Timur dan Peta Hutan di Kalimantan Barat.
b. Skala Peta, Adalah angka perbandingan antara jarak yang tergambar
didalam peta dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Skala merupakan
bagian yang sangat penting dalam peta, karena skala peta sangat berperan
untuk menghitung jarak antara kota atau antar pulau dalam suatu
wilayah, sehingga skala harus tercantum pada peta.
Contoh: Pada peta tertulis skala 1 : 1.000.000 ini berarti tiap jarak 1 bagian di peta sama dengan jarak 1.000.000 bagian di muka bumi. Jadi kalau di peta itu 1 bagian = 1 cm maka di muka bumi = 10 Km. Ukuran jarak yang digunakan dalam peta yaitu cm, m, km, inci dan mil. Untuk Indonesia satuan yang umum dipakai cm, m, atau km. Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca dapat menghitung dan memperkirakan perbesaran pada keadaan yang sebenarnya.
Ada beberapa jenis skala yaitu :
Peta, Atlas dan Globe | 4
skala numeric
Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam
bentuk perbandingan angka.
Contoh:
Skala 1 : 100.000, skala 1 : 2.000.000 dan sebagainya Bila peta berskala
1 : 100.000 berarti tiap satuan panjang pada peta menggambarkan jarak
yang sesungguhnya di lapangan atau di muka bumi sebenarnya 100.000
kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan cm
berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan jarak 100.000 di
lapangan. negara yang menggunakan sistem skala angka ini adalah
Indonesia dan Amerika Serikat.
skala garis
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi
dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut
harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan,
misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.
Contoh :
skala verbal
yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata. Skala ini
disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
“Inch Mile Scale”.
Contoh: Skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, ini
berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan atau
jarak sebenarnya.
c. Garis Tepi Peta, merupakan garis pembatas peta yang mengelilingi
peta, berguna untuk membantu saat menggambar pulau, kota, ataupun
Peta, Atlas dan Globe | 5
wilayah yang dimaksud tepat ditengah-tengahnya. Selain itu juga digunakan
untuk meletakkan angka – angka derajat, baik bujur maupun lintang
geografis . Dibawah ini adalah contoh inset.
d. Inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Peta
Inset dapat diletakkan pada bagian sisi kiri, kanan, atau bawah
peta. Kegunaannya untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan.
Berdasarkan fungsinyanya, inset di bedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Inset yang berfungsi untuk
menunjukkan lokasi relatif wilayah
yang tergambar pada peta utama. Inset
ini memiliki skala lebih kecil dari peta
utama, untuk menjelaskan letak atau
hubungan antara wilayah pada peta
utama dengan wilayah lain di
sekelilingnya. Misalnya : lokasi relatif
Pulau Kalimantan sebagai peta utama
terlihat posisinya dengan pulau-pulau
lain di sekitarnya pada inset peta
wilayah Indonesia
Peta, Atlas dan Globe | 6
2. Inset yang berfungsi memperbesar/memperjelas sebagian kecil wilayah
pada peta utama. Inset ini memiliki
skala lebih besar dari peta pokok,
mempunyai kegunaan untuk
menjelaskan bagian dari peta pokok
yang dianggap penting. Misalnya :
lokasi permukiman yang penting
pada suatu kota diperbesar
sehingga menjadi lebih jelas
3. Inset yang berfungsi untuk menyambung wilayah pada peta utama.
Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta utama dan juga
merupakan peta utama yang disambung. Fungsi menyambung ini
bertujuan untuk :
Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena
keterbatasan pada media kertas/halaman.
Menggambar wilayah yang terpencar
Contoh inset sebagai penyambung seperti pada gambar berikut :
Pada peta berikut ini wilayah Pante Makasar yang merupakan bagian
dari daerah Timor Leste terpencar dari wilayah lain yang lebih
luas.Contohnya seperti gambar berikut:
Peta, Atlas dan Globe | 7
e. Grid peta biasa juga disebut dengan “ garis astronomi ”, Terdiri atas garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang sejajar
dengan garis khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang
tegak lurus dengan garis khatulistiwa. Garis astronomis berguna untuk
menentukan lokasi suatu tempat. Garis lintang dan garis bujur ada peta perlu
dicantumkan besaran derajatnya. Hal ini untuk mengetahui letak suatu tempat
atau kedudukan geografisnya di permukaan bumi. Contoh : Kota Merauke
terletak pada 8° LS dan 140 ° BT. Artinya Kota Merauke terletak pada 8°
Lintang Selatan dan 140 ° Bujur Timur.
f. Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta. Orientasi
biasa juga disebut dengan arah mata angin umumnya
digambar dengan anak panah tegak ke atas dan pada
ujungnya dibubuhi huruf U. Maksudnya sisi atau bagian atas
peta adalah arah utara. Dengan demikian sisi kanan , peta
adalah timur, sisi kiri peta adalah barat dan sisi bawah peta
adalah selatan. Sisi atas peta adalah utara.
g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Peta dibuat oleh
perseorangan atau lembaga, berguna untuk mengetahui asal peta tersebut
diperoleh sehingga ada kepastian bahwa peta tersebut bukan peta fiktif.
Lembaga yang biasa menerbitkan peta adalah Bakosurtanal, Jawatan
Peta, Atlas dan Globe | 8
Topografi Angkatan darat, dan Badan Pertanahan Nasional. Tahun pembuatan
penting untuk diketahui terutama oleh pengguna agar diketahui kapan data
dalam peta tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui datanya masih layak
atau sudah tidak berlaku.
h. Simbol dan Legenda. Simbol , peta adalah tanda atau gambar yang mewakili
kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada
lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan atau keterangannya
ditempatkan pada legenda. Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya
simbol dibuat :
1. Sederhana
2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan
obyek aslinya tersebut
Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
o Simbol budaya, adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya,
misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain.
o Simbol alam, adalah symbol yang mewakili kenampakan alam,
misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya.
Peta, Atlas dan Globe | 9
Berdasarkan bentuk simbol , dibedakan atas tiga yaitu sebagai
berikut :
o Simbol Garis, digunakan untuk mewakili data geografis yang
berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
o Simbol garis, digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota,
gunung dan objek penting lainnya .
Peta, Atlas dan Globe | 10
o Simbol Area, Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta
mudah dimengerti oleh pembaca.
Peta, Atlas dan Globe | 11
4. Jenis - Jenis Peta
a. Peta berdasarkan Isinya
1) Peta Umum, adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara
umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam
suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan social budaya.
Peta umum dikelompokan lagi menjadi dua, yaitu:
Peta topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggamabrkan bentuk tinggi rendahnya
permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian
sama.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:
o Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur
permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
Peta, Atlas dan Globe | 12
o Peta kadaster atau pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data
mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta
beberapa informasi lainnya.
o Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan
bentuk dasar laut.
Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai
1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang
luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi
juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah
diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota, rawa dll.
Atlas adalah salah satu kumulan peta chorografi.
2) Peta Tematik atau peta Khusus, yaitu peta yang menyajikan unsur
atau tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan keperluan
penggunaan peta tersebut. Data tematik yang disajikan dapat dalam
bentuk kualitatif dan kuantitatif.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik: Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan
dalam bentuk diagram yang proporsional.
Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk
menyajikan suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang
pasti.
Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi
yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang
sama.
b. Peta berdasarkan skala
Jenis peta berdasarkan skalanya
1. Peta kadaster, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 100 sampai
dengan 1 : 5.000. Contoh: Peta hak milik tanah.
Peta, Atlas dan Globe | 13
2. Peta skala besar, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai
dengan 1: 250.000. Contoh: Peta topografi
3. Peta skala sedang, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai
dengan 1 : 500.000. Contoh: Peta kabupaten per provinsi.
4. Peta skala kecil, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai
dengan 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Provinsi di Indonesia.
5. Peta geografi, yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Contoh: Peta Indonesia dan peta dunia.
c. Peta berdasarkan Sumber Datanya
Berdasarkan sumber datanya, peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Peta Induk (Basic Map). Peta induk yaitu peta yang
dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini
dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta
topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar
(basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan
dalam pembuatan peta-peta lainnya.
2. Peta Turunan (Derived Map). Peta turunan yaitu
peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah
ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke
lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta
dasar.
d. Peta berdasarkan Keadaan Objeknya
Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek
1. Peta dinamik, yaitu peta yang menggambarkan labil atau meningkat. Misalnya
peta transmigrasi atau urbanisasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang,
dan sebagainya.
2. Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau tetap.
Misalnya, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan sebagainya.
e. Peta Statistik
Jenis Peta Statistik
Peta, Atlas dan Globe | 14
1. Peta statistik distribusi kualitatif, adalah peta yang menggambarkan
kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya, contohnya: peta
tanah, peta budaya, peta agama, dan sebagainya.
2. Peta statistik distribusi kuantitatif, adalah peta yang menggambarkan jumlah
data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase atau pun frekuensi.
Misalnya, peta penduduk, peta curah hujan, peta pendidikan, dan sebagainya.
f. Peta berdasarkan Bentuk
Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi yang
sebenarnya, misalnya peta relief.
2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar,
misalnya kertas, kain atau kanvas.
3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu
pita magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor
komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan
teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.
g. Peta berdasarkan Penyajian Gambar Permukaan Bumi
Penyajian gambaran permukaan bumi pada suatu peta datar dapat
digolongkan dalam dua jenis bayangan grafis yaitu:
1. Peta Garis, bayangan permukaan bumi pada peta terdiri atas garis, titik, dan
area yang dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan informasi.
2. Peta Citra/Foto, bayangan permukaan bumi disajikan dalam bentuk
citra/foto yang merupakan informasi berasal dari sensor.
h. Peta berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsi atau kepentingannya, peta dapat dibedakan menjadi:
1. Peta geografi dan topografi;
2. Peta geologik, hidrologi, dan hidrografi;
3. Peta lalu lintas dan komunikasi;
4. Peta yang berhubungan dengan kebudayaan dan sejarah, misalnya: peta
bahasa, peta ras;
Peta, Atlas dan Globe | 15
5. Peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan;
6. Peta cuaca dan iklim;
7. Peta ekonomi dan statistik.
5. Fungsi Peta
1. Menunjukan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
2. Memperlihatkan Ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi
3. Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi
4. Membantu mengetuhi kondisi suatu daerah
5. Menyajikan data potensi suatu wilayah
6. Alat anlisis
7. Alat untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi
6. Tujuan Pembuatan Peta
a. Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi
atau perencanaan.
b. Analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.
c. Menyimpan informasi
d. Membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnya desain jalan dan
jembatan
e. Komunikasi informasi ruang
7. Cara Memperbesar dan Memperkecil Peta
Dengan bantuan garis – garis koordinat horizontal dan vertikal kita dapat
memperbesar dan memperkecil peta dengan cara sebagai berikut :
Menentukan besar peta yang akan dibuat
Mengukur peta yang akan diperkecil atau diperbesar
Menentukan besar petak atau dam yang akan dipergunakan
Membuat petak – petak pada peta yang asli dan pada kertas yang akan
digambar. Petak – petak tersebut dibuat berdasarkan hasil perhitungan
berapa kali lebih kecil atau lebih besar sesuai ukuran yang dikehendaki.
Menggambar berdasarkan peta yang asli dengan teliti dan kita harus
selalu mengontrol jalur atau garis – garis yang dilaluinya.
Peta, Atlas dan Globe | 16
Supaya peta dapat berguna atau berfungsi dengan baik, maka ada tiga
persyaratan yang harus terpenuhi dalam memilih jenih proyeksi dalam
pemetaan yaitu :
1. Conform : yaitu bentuk – bentuk bidang daerah, pulau, benua,
yang digambar pada peta harus sesuai dengah bentuk aslinya
di alam.
2. Equivalent : yaitu bidang – bidang yang digambarkan harus
sama luasnya dengan apa yang ada dialam
3. Eqwuidistand : Berarti jarak – jarak yang digambarkan pada
peta harus tepat perbandingannya dengan jarak – jarak yang
sesungguhnya.
Berdasarkan proyeksinya, peta dibedakan atas 4 golongan yaitu :
1. Proyeksi zenithal : adalah bidang proyeksi pada bidang datar
yang menyinggung bola pada kutub, equator, atau disembarang
tempat diantara equator dan kutub.
2. Proyeksi slinder : yaitu semua paralel merupakan garis
horizontal dan semua meridian berupa garis lurus vertical.
Proeksi ini paling tepat untuk menggambarkan daerah ekuator.
3. Proyeksi kerucut : ini diperoleh dengan memproyeksikan golbe
pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe
kemudian dibuka, sehingga betang ditentukan oleh sudut
puncaknya. Proyeksi ini tepat untuk daerah letak lintang 45°.
4. Proyeksi unik : adalah suatu cara memproyeksikan bumi yang
lengkung menuju bidang datar dari hasil pengembangan para
ahli . Misalnya proyeksi yang dikembangkan oleh Karl B.
Mollweide tentang proyeksi homolografik Mollweide, proyeksi
homolosoin Goode dikembangkan oleh Dr. Paul Goode dan
proyeksi Ecket IV yang dikembangkan oleh Prof. Max Eckrt.
Peta, Atlas dan Globe | 17
B. ATLAS
1. Sejarah dan Pengertian Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta yang dijilid sebagai sebuah buku. Nama
atlas berasal dari nama dewa bangsa Yunani, yaitu Atlas, dewa yang
memegang bumi di atas pundaknya. Pada umumnya peta-peta dalam atlas
disusun secara teratur menurut pembagian wilayah dalam suatu negara,
dan wilayah pada masing-masing benua. Dengan susunan seperti itu akan
memudahkan bagi orang yang membutuhkannya. Atlas terbitan baru ada
yang sudah dilengkapi dengan indeks untuk nama-nama yang terdapat
dalam atlas.
Atlas yang pertama kali tidak diberi nama demikian pada saat pertama
kali dipublikasikan. Buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat
berdasarkan hasil perhitungan dari Claudius Ptolemaeus, seorang
ilmuwan yang mempelajari geografi yang bekerja di Aleksandria pada
150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki
27 buah peta. Ilmuwan tidak dapat memastikan apakah gambar peta-peta
tersebut berasal dari peta asli yang dibuat Ptolomaeus atau dibuat oleh
ilmuwan abad pertengahan berdasarkan tulisan Ptolomaues. Sejak 1544,
banyak peta yang dibuat, khususnya sehubungan dengan hubungan
dagang antara Roma dan Venesia. Setiap pembuat peta bekerja terpisah,
menghasilkan peta berdasarkan kebutuhannya masing-masing.
Abraham Ortelius dikenal karena membuat atlas modern pertama
pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis Terrarum,
memuat 53 peta yang mencakup Negara - negara di dunia pada saat
itu. Karyanya tersebut merupakan buku pertama dari jenisnya yang
memuat dalam ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut
terbilang sukses.
Tetapi, penggunaan istilah "atlas" untuk koleksi peta belum digunakan
sampai 1595 dimana Gerardus Mercator menerbitkan karyanya yang
berjudul "Atlas, Sive Cosmographicae Meditationes De Fabrica Mundi ..."
(Atlas, atau Deskripsi dari Dunia) (Duisburg, 1585-1595).
Peta, Atlas dan Globe | 18
2. Syarat – Syarat Atlas
a. Menggunakan tatawarna untuk membantu memperjelas dan
mempertegas simbol – simbolnya.
b. Sering juga memuat gambar – gambar diagram dan data – data
statistik.
c. Harus sesuai dengan aturan dalam ilmu kartografi, yang memuat
unsur – unsur sebagai berikut :
Judul peta dihalaman sampul
Daftar isi
Legenda dan keterangan – keterangan pentig atau singkatan -
singkatan
Kata pengantar dari penyusun
Data harus kompli dan rinci mengenai kenampakan negara,
benua dan dunia
Informasi tentang penduduk, hasi tambang, fauna, flora, industri,
hasil bumi dan lain – lain.
Keterangan tentang tahun penerbitan, penerbit, pencetak,
pengedar dan harga.
Keterangan tentang tata surya, peta langit, peredaran bumi,
gerhana dan lain – lain.
3. Jenis – Jenis Atlas dan Penggunaannya
Atlas Semesta
Yaitu atlas yang dibuat untuk memaparkan keadaan semesta
yang pada umumnya berhubungan dengan tata surya, galaksi,
planet, satelit, peredaran benda angkasa, perbintangan dan lain
– lain.
Atlas Dunia
Yaitu atlas yang dibuat uk memaparkan keadaan seluruh dunia,
meliputi Benua Asia, Benua Afrika, Benua Australia dan Benua
Amerika.
Peta, Atlas dan Globe | 19
Atlas Nasional
Yaitu atlas yang dibuat secara nasional suatu negara tertentu
yang pokoknya berorientasi pada data – data, gambar – gambar,
pulau – pulau dan wilayah negara pembuatnya.
Penggunaan atlas dan peta sudah merupakan kebutuhan yang
mendasar dalam era globalisasi ini. Karena atlas dan peta dalam
berbagai interaksi dari berbagai segi kehidupan merupakan alat
perencanaan maupun sebagai wahana pelaksana pembangunan dalam
segala bidang.
4. Mencari Informasi Geoggrafi dalam Atlas
Untuk mencari informasi geografi dalam atlas dapat digunakan
seperti : Daftar Indeks, daftar isi, garis lintang dan bujur. Berikut akan
diperjelas masing – masing dari hal tersebut diatas seperti :
i. Daftar Indeks ini dapat dibedakan atas dua yaitu
1. Indeks administrasi adalah suatu keterangan yang menjelaskan
tentang pembagian daerah administrasi di suatu negara.
2. Daftar indeks nomor peta adalah diagram yang menentukan
nomor peta, untuk menolong pembaca peta mencari
sambungan daerah lain.
ii. Daftar isi ini merupakan petunjuk ini atlas yang memberikan
secara berturut judul peta yang dicantumkan, misalnya : daftar isi,
kata pengantar, peta Indonesia, kota besar tiap – tiap pulau dan
lain – lain.
iii. Garis Lintang dan Garis Bujur (garis parallel) adalah garis khayal
horizontal pada permukaan bumi, dari barat ketimur, seperti
berikut :
1. Ada 180° garis lintang lintang
2. Ada garis lintang 0° (garis khatulistiwa ) terpanjang = 40.000
km
3. Garis membelah bumi bagian utara dan selatan
Peta, Atlas dan Globe | 20
4. Garis 0° kearah kutub utara (90°) disebut lintang utara, (KU)
dan dari 0° kearah kutub selatan disebut lintang selatan (LS)
5. Garis lintang 45° panjangnya = 20.000km, sedangkan garis
lintang 90° (kutub) panjangnya 0° km karena hanya
merupakan titik saja.
iv. Garis – garis meridian adalah garis – garis khayal yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan seperti :
5. Garis bujur 360°,
6. Garis bujur 0° juga disebut meridian pangkal melewati garis
grinwiks disebelah timur kota London, garis tersebut dijadikan
sebagai pedoman penentuan waktu internasional (GMT)
7. Garis 0° kearah timur sampai bujur 180° disebut bujur timur
(BT) dan dari garis 0° kearah barat 180° disebut bujut barat
(BB)
8. Garis bujur 180 BT dan garis bujur BB ada yang berimpit
jadi satu yang terdapat disamudra pasifik dan merupakan
garis batas tanggal nasional
9. Garis bujur 180° BT / BB dibuat berkelok – kelokk dibagian
utara kearah timur, karena memotong wilayah
persemakmuran Negara – negara merdeka dan daerah barat
memotong wilayah Amerika Serikat, dibagian selatan kearah
Timur, memotong wilayah New Zeland, gunanya agar tidak
terjadi kesulitan dalam menentukan waktu pada suatu negara
atau daerah.
v. Garis - garis Lintang Istimewa yaitu sedikitnya terdapat 7 garis
lintang istimewa yaitu
1. Garis Lintang 0°
2. Garis Lintang 231/ 2° Lintang Utara
3. Garis Lintang 231 / 2° Lintang Selatan
4. Garis Lintang 661/ 2° Lintang Utara
5. Garis Lintang 661/ 2° Lintang Selatan
6. Garis Lintang 90° Lintang Utara
7. Garis Lintang 90° Lintang Selatan
Peta, Atlas dan Globe | 21
C. GLOBE
1. Pengertian Globe
Globe adalah model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang
bentuk bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya.
Bentuk bumi ini bulat, menyerupai bola. Bintaro H.B (1994), bola bumi
sekarang sudah dapat dipotret dari angkasa. Untuk mengetahui lebih
lanjut bahwa bumi itu bulat bentuknya, maka berikut ini akan diutarakan
beberapa bukti bahwa bumi itu bulat antara lain adalah :
Kalau kita mengelilingi bumi kesatu arah, pada akhirnya kita akan
sampai pada titik yang sama.
Jika ada kapal yang sedang menuju ke pantai, yang kelihatan pertama
kali adalah asapnya, kemudian cerobong asap dan tiang – tiang
kemudian badan kapal dan semuanya
Bayangan bumi yang jatuh dibulan pada saat gerhana bulan berbentuk
lingkaran.
Hasil pemotretan bumi dari pesawat luar angkasa terlihat berbentuk
bulat.
Pada waktu matahari baru terbenam, awan dan gunung yang tinggi
masih kelihatan terang berarti masih mendapat sinar matahari.
2. Kedudukan dan Kegunaan Globe
Kedudukan globe tidak lurus ( tegak ), tetapi condong atau miring dengan
membentuk sudut 661/2° dengan kemiringan sumbu bumi. Globe memiliki
dua jenis garis yang saling berpotongan. Garis yang menghubungkan kutub
utara dan kutub selatan disebut dengan garis meridian atau garis bujur.
Garis yang pararel dan melintang horizontal disebut garis lintang atau
garis pararel.
Peta, Atlas dan Globe | 22
Adapun untuk lebih jelasnya berikut ini adalah karakteristik garis bujur
dan garis lintang :
a. Garis Bujur
Menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan
Membagi bumi menjadi dua bagian yang sama pada garis 0°
dan 180° , menjadi bujur barat dan bujur timur.
Garis 180° bujur barat dan 180° bujur timur berimpit di
Samudra Pasifik.
Garis bujur 0° dengan beberapa pembelokannya disebut garis
tanggal internasiona yang digunakan sebagai awal pedoman
pembagian waktu dunia.
b. Garis Lintang
o Melingkari bumi dan membagi bumi menjadi bagian yang sama
pada garis ekuator atau garis lintang 0°.
o Membagi bumi menjadi Lintang Selatan dan Lintang Selatan
o Garis lintang paling panjang adalah gagris ekuator atau
khatulistiwa yaitu 40.000km2.
Bentuk permukaan globe melengung, hanya tanpak sebagian dari
permukaannya. Oleh sebab itu agar seluruh permukaan bumi tampak
dengan jelas maka dibuatlah peta. Pada globe dicantumkan juga garis limt,
garis yang seakan - akan membagi bola bumi menjadi dua bagian yang
sama yaitu KU dan KS. Kedudukan atau kecondongan globe sama dengan
kedudukan bumi yang besarnya 661/2° terhadap bidang ekliptika atau
lingkaran yang ditempuh selama satu tahun, dalam peredaran semu bumi
mengelilingi matahari. Globe sangat penting digunakan sebagai :
1. Mengetahui proses gerhana
2. Mengetahui proses perubahan musim
3. Menghitung pembagian waktu
4. Mengetahui pembagian iklim
5. Membandingkan luas daratan dengan lautan di permukaan bumi
6. Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasi’
7. Mengetahui skala nominal tentang jarak, bentuk dan luas
8. Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan
Peta, Atlas dan Globe | 23
3. Pengaruh Kemiringan Sumbu Bumi Terhadap Keadaan Geografi di
Muka Bumi
Menurut Bintaro (1994) pengaruh tersebut adalah sebagai berikut :
Setiap tanggal 21 Maret , disetiap tempat di muka bumi sama
panjangnya siang dan malam hari . Tiap - tiap garis lintang
membagi dua bagian yang sama.
Setiap tanggal 21 Juni, setelah lewat 3 bulan, maka kutub utara
bumi menghadap ke arah matahari, yang meneyebabkan lingkaran
batas 23 jauh dari kutub utara. Daerah didalam lingkaran kutub
tatap disinari 24 jam ( sehari penuh ). Hal ini berarti matahari tidak
pernah terbenam , jadi tetap siang hari. Sebaliknya daerah lingkaran
kutub selatan tetap dalam bayangan, jadi matahari tidak terbit, atau
tetap malam hari.
Setiap tanggal 23 September, didaerah lingkaran kutub utara
mulailah malam kutub dan tempat – tempat pada daerah – daerah
lingkaran kutub selatan mulai hari kutub .
Setiap tanggal 22 Desember, kutub selatan menghadap kearah
matahari , lingkaran batas baangan ada 23, jauhnya dari kutub
selatan. Keadaan yang terjadi di kutub utara pada tanggal 21 Juni
terjadi juga pada daerah kutub selatan. Keadaan ini menyebabkan
pergantian musim pada daerah – daerah di Sebelah utara dan
sebelah selatan garis equador.
Peta, Atlas dan Globe | 24
BAB III
PENUTUP
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan skala tertentu. Dalam membaca peta orang harus
memahami dengan baik semua simbol dan informasi yang ada pada peta.
Ilmu yang mempelajari peta adalaha Kartografi, sedangkan orang yang ahli
dalam pembuatan peta disebut Kartograf serta alat untuk memperkecil
dan memperbesar peta adalah Pantograph.
Atlas adalah suatu kumpulan peta yang disusun sedemikian rupa
untuk maksud dan tujuan tertentu. Penggunaan atlas dan peta sudah
merupakan kebutuhan yang mendasar dalam era globalisasi ini. Karena
atlas dan peta dalam berbagai interaksi dari berbagai segi kehidupan
merupakan alat perencanaan maupun sebagai wahana pelaksana
pembangunan dalam segala bidang.
Globe adalah sebuah benda berbentuk bola yang merupakan model
atau tiruan dari bumi . Globe sebagai model bumi mempunyai poros yang
miring sesuai dengan kedudukan poros bumi yang sebenarnya terhadap
matahari dan sebagai alat bantu untuk memperjelas konsep geografis.
Peta, Atlas dan Globe | 25
Daftar PustakaAmbarjaya , Benny S., dkk,.2011. Buku Andalan No. 1. Jakarta Timur : Generasi
Cerdas.
Yaba, dan Sri Hastati. 2009. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .
Makassar : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Khatulistiwa , didakses pada 13 Oktober 2012
http://andimanwno.wordpress.com/2010/07/05/komponen-peta-inset/
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/02/1-skala-peta.html
http://andimanwno.wordpress.com/2010/07/03/kompenen-peta-simbol-dan-
legenda/#comment-1084
http:// geografi.wahana .komunitas.geografi.sma.blogspot.com/2011/08/06/
jenis-jenis-peta
Peta, Atlas dan Globe | 26