+ All documents
Home > Documents > IPS PETA ATLAS GOLBE

IPS PETA ATLAS GOLBE

Date post: 04-Dec-2023
Category:
Upload: universitasnegerimakassar
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
26
BAB I PENDAHULUAN Informasi yang merupakan hasil suatu pengolahan data dapat dipresentasikan dalam bentuk lisan , tulisan, dan visual. Peta yang banyak dikenal oleh masyarakat merupakan salah satu bentuk perjanjian visual dari suatu informasi kebumian. Budaya peta pada masyarakat Indonesia relatif ketinggalan dibandingkan Negara lain, walaupun peta sudah dikenal di Indonesia sejak periode abad ke empat belas dan lima belas. Atlas yang merupakan sekumpulan peta tersusun menjadi satu kesatuan dan memberikan infomasi kebumian, keberadaannya di Indonesia sudah cukup lama. Digunakannya peta, atlas, dan globe dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan peningkatan dan pemahaman peserta didik dalam domain kognitif terutama berkenaan dengan pengetahuan, pengertian, dan penerapan (taksonomi Bloom) antara lain : 1) Peta memudahkan indentifikasi tentang letak lokasi, penyebaran, dan orientasi. 2) Peta memudahkan pemahaman konsep-konsep yang bertalian dengan unsur unsur lingkungan, dan dapat memperbaiki, mengubah, dan memperkaya persepsi individual tentang lingkungan keruangan. Berdasarkan surveI serta pengamatan terhadap peserta didik ternyata motivasi peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah untuk mempelajari peta, atlas, dan globe serta memanfaatkan informasi kebumian yang bernilai tinggi dirasakan belum optimal. Kenyataan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain , masih kurangnya perhatian peserta didik pada ilmu kebumian. penyajian peta pada Atlas yang kurang informative, interaktif dan komunikatif. Masih dianggap sebagai suatu buku yang perlu dihafal dan belum dianggap sebagai salah satu komunikasi. Hal tersebut pellu diubah, untuk lebih bisa memahami atlas, peta dan globe, makalah ini akan sedikit membantu untuk membahasnya lebih rinci agar mudah dipahami. Peta, Atlas dan Globe | 1
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

Informasi yang merupakan hasil suatu pengolahan data dapat

dipresentasikan dalam bentuk lisan , tulisan, dan visual. Peta yang banyak

dikenal oleh masyarakat merupakan salah satu bentuk perjanjian visual dari

suatu informasi kebumian. Budaya peta pada masyarakat Indonesia relatif

ketinggalan dibandingkan Negara lain, walaupun peta sudah dikenal di

Indonesia sejak periode abad ke empat belas dan lima belas. Atlas yang

merupakan sekumpulan peta tersusun menjadi satu kesatuan dan memberikan

infomasi kebumian, keberadaannya di Indonesia sudah cukup lama.

Digunakannya peta, atlas, dan globe dalam proses belajar mengajar dapat

menimbulkan peningkatan dan pemahaman peserta didik dalam domain

kognitif terutama berkenaan dengan pengetahuan, pengertian, dan penerapan

(taksonomi Bloom) antara lain :

1) Peta memudahkan indentifikasi tentang letak lokasi, penyebaran, dan

orientasi.

2) Peta memudahkan pemahaman konsep-konsep yang bertalian dengan unsur

unsur lingkungan, dan dapat memperbaiki, mengubah, dan memperkaya

persepsi individual tentang lingkungan keruangan.

Berdasarkan surveI serta pengamatan terhadap peserta didik ternyata

motivasi peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah untuk mempelajari

peta, atlas, dan globe serta memanfaatkan informasi kebumian yang bernilai

tinggi dirasakan belum optimal. Kenyataan tersebut disebabkan oleh beberapa

hal, antara lain , masih kurangnya perhatian peserta didik pada ilmu kebumian.

penyajian peta pada Atlas yang kurang informative, interaktif dan komunikatif.

Masih dianggap sebagai suatu buku yang perlu dihafal dan belum dianggap

sebagai salah satu komunikasi. Hal tersebut pellu diubah, untuk lebih bisa

memahami atlas, peta dan globe, makalah ini akan sedikit membantu untuk

membahasnya lebih rinci agar mudah dipahami.

Peta, Atlas dan Globe | 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. PETA

1. Pengertian Peta

Peta merupakan suatu kebutuhan yang mendasar dalam era

globalisasi. Peta merupakan alat perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan. Agar peta dapat bermanfaat pada pemakai, paling tidak peta

diperlukan dua syarat yaitu : harus bermutu dan ada pemakai atau

pembaca. Dengan demikian peta dapat diterima oleh orang sehingga dapat

memberikan gambaran menyeluruh dan terpadu. Lalu apakah sebenarnya

peta itu ? Dibawah ini adalah pengertian peta menurut beberapa ahli :

a. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta dalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak

yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitanya dengan permukaan

bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada

suatau bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.

b. Menurut Aryono Prihandito (1988)

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, pada

bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

c. Menurut Erwin Raisz (1948)

Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang

diperkecil seperti ketampakan muka bumi kalau dilihat vertikal dari atas,

dibuat pada bidang datar dan ditambah dengan tulisan-tulisan sebagai

penjelas.

d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal

2005)

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi

lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan

pengambilan keputusan bagi tahapan dan tingkatan pembangunan.

Dari uraian dari beberapa pengertian peta diatas, bisa ditarik

kesimpulan bahwa Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah

Peta, Atlas dan Globe | 2

dipermukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang

diperkecil dengan skala tertentu dengan menggunakan simbol sebagai

keterangan .

2. Informasi Geografis dari Peta

Dari pengertian tersebut adapun informasi yang bisa ditemukan di Peta

adalah sebagai berikut :

o Kenampakan pokok yaitu mencakup alam, sosial dan ekonomi, misalnya

gunung, sungai, danau, kota, jalan dan sebagainya.

o Jarak yaitu untuk mengukur bentuk – bentuk kenampakan geografis yang

tidak teratur, seperti sungai, garis pantai dan sebagainya. Untuk dapat

mengetahui jarak dua tempat pada peta diperlukan skala peta. Contoh: Berapa

jarak Kota P dan Kota Q di lapangan jika jarak pada peta 5 cm dan skala peta

1 : 100.000 Skala 1 : 100.000 berarti 1 cm di peta = 100.000 cm ( 1km ) di

lapangan. Berarti 5 cm di peta = 5 km di lapangan.

o Arah, pada peta untuk menentukan arah digunakan orientasi yaitu

penunjuk arah berupa tanda panah keatas yang dibubuhi dengan hutuf U,

sebagai tanda bahwa bagian atas peta adalah arah Utara, begitu

selanjutnya.

o Lokasi yaitu kenampakan geografi yang dapat dibaca dengan cara melalui

parallel meridian, arah dan jarak, jarak dengan jarak serta arah dengan

arah.

o Luas, dengan menggunakan peta kita dapat menghitung luas suatu

kenampakan, misalnya luas hutan, sawah, perkampungan, pulau dan lain-lain.

Apabila kenampakan tersebut memiliki bentuk yang teratur, seperti segi

empat, segitiga, trapesium, atau bujur sangkar, maka luas kenampakan itu

mudah dihitung,yaitu menggunakan rumus-rumus matematika. Akan tetapi

obyek di muka bumi seringkali tidak teratur. Pengukuran luas untuk bangun

yang tidak teratur digunakan cara kisi atau kotak dan potongan garis (sistem

grid).

o Ketinggian atau Elevasi Bila kalian memperhatikan peta dengan teliti, kalian

akan dapat mengetahui ketinggian suatu tempat. Ketinggian tempat umumnya

ditunjukkan melalui simbol warna pada peta relief (bentuk muka bumi).

Contoh: di daratan simbol warna yang digunakan adalah : hijau, kuning dan

Peta, Atlas dan Globe | 3

cokelat. Warna hijau menunjukkan dataran rendah dengan ketinggian kurang

dari 200 meter. Kenampakan air menggunakan warna biru. Warna biru muda

menunjukkan laut dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter.

Keterangan tentang warna tersebut dapat dilihat pada legenda.

Jadi peta adalah penggambaran suatu wilayah atau seluruh

permukaan bumi, yang dilukis berdasarkan skala pada suatu bidang datar

dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan. Ilmu yang mempelajari

peta adalaha Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam pembuatan peta

disebut Kartograf serta alat untuk memperkecil dan memperbesar peta

adalah Pantograph.

3. Unsur – Unsur Pada Peta

a. Judul Peta, Biasanya terletak pada bagian atas peta. Pada peta umum judul

ini menunjukkan wilayah yang tergambar pada peta, misalnya: Propinsi pada

pulau jawa dan sebagainya. Sedangkan untuk peta tematik, judul selain

menyebutkan wilayah yang digambar juga mencantumkan tema yang

digambarkan. Contoh: Peta Kepadatan Penduduk Sumatera Utara, Peta Hasil

Tambang Kalimantan Timur dan Peta Hutan di Kalimantan Barat.

b. Skala Peta, Adalah angka perbandingan antara jarak yang tergambar

didalam peta dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Skala merupakan

bagian yang sangat penting dalam peta, karena skala peta sangat berperan

untuk menghitung jarak antara kota atau antar pulau dalam suatu

wilayah, sehingga skala harus tercantum pada peta.

Contoh: Pada peta tertulis skala 1 : 1.000.000 ini berarti tiap jarak 1 bagian di peta sama dengan jarak 1.000.000 bagian di muka bumi. Jadi kalau di peta itu 1 bagian = 1 cm maka di muka bumi = 10 Km. Ukuran jarak yang digunakan dalam peta yaitu cm, m, km, inci dan mil. Untuk Indonesia satuan yang umum dipakai cm, m, atau km. Setiap peta hendaknya mencantumkan skalanya agar pembaca dapat menghitung dan memperkirakan perbesaran pada keadaan yang sebenarnya.

Ada beberapa jenis skala yaitu :

Peta, Atlas dan Globe | 4

skala numeric

Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan dalam

bentuk perbandingan angka.

Contoh:

Skala 1 : 100.000, skala 1 : 2.000.000 dan sebagainya Bila peta berskala

1 : 100.000 berarti tiap satuan panjang pada peta menggambarkan jarak

yang sesungguhnya di lapangan atau di muka bumi sebenarnya 100.000

kali satu satuan panjang di peta. Bila satuan panjang menggunakan cm

berarti tiap jarak 1 cm pada peta menggambarkan jarak 100.000 di

lapangan. negara yang menggunakan sistem skala angka ini adalah

Indonesia dan Amerika Serikat.

skala garis

Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi

dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut

harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan,

misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.

Contoh :

skala verbal

yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata.   Skala ini

disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut

“Inch Mile Scale”.

Contoh: Skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, ini

berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan atau

jarak sebenarnya.

c. Garis Tepi Peta, merupakan garis pembatas peta yang mengelilingi

peta, berguna untuk membantu saat menggambar pulau, kota, ataupun

Peta, Atlas dan Globe | 5

wilayah yang dimaksud tepat ditengah-tengahnya. Selain itu juga digunakan

untuk meletakkan angka – angka derajat, baik bujur maupun lintang

geografis . Dibawah ini adalah contoh inset.

d. Inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama.  Peta

Inset dapat diletakkan pada bagian sisi kiri, kanan, atau bawah

peta. Kegunaannya untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan.

Berdasarkan fungsinyanya, inset di bedakan menjadi 3 macam yaitu :

1. Inset yang berfungsi untuk

menunjukkan lokasi relatif wilayah

yang tergambar pada peta utama. Inset

ini memiliki skala lebih kecil dari peta

utama, untuk menjelaskan letak atau

hubungan antara wilayah pada peta

utama dengan wilayah lain di

sekelilingnya. Misalnya : lokasi relatif

Pulau Kalimantan sebagai peta utama

terlihat posisinya dengan pulau-pulau

lain di sekitarnya pada inset peta

wilayah Indonesia

Peta, Atlas dan Globe | 6

2. Inset yang berfungsi memperbesar/memperjelas sebagian kecil wilayah

pada peta utama. Inset ini memiliki

skala lebih besar dari peta pokok,

mempunyai kegunaan untuk

menjelaskan bagian dari peta pokok

yang dianggap penting. Misalnya :

lokasi permukiman yang penting

pada suatu kota diperbesar

sehingga menjadi lebih jelas

3. Inset yang berfungsi untuk menyambung wilayah pada peta utama.

Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta utama dan juga

merupakan peta utama yang disambung. Fungsi menyambung ini

bertujuan untuk :

Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena

keterbatasan pada media kertas/halaman.

Menggambar wilayah yang terpencar

Contoh inset sebagai penyambung  seperti pada gambar berikut :

Pada peta berikut ini wilayah Pante Makasar yang merupakan bagian

dari daerah Timor Leste terpencar dari wilayah lain yang lebih

luas.Contohnya seperti gambar berikut:

Peta, Atlas dan Globe | 7

e. Grid peta biasa juga disebut dengan “ garis astronomi ”, Terdiri atas garis

lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang sejajar

dengan garis khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang

tegak lurus dengan garis khatulistiwa. Garis astronomis berguna untuk

menentukan lokasi suatu tempat. Garis lintang dan garis bujur ada peta perlu

dicantumkan besaran derajatnya. Hal ini untuk mengetahui letak suatu tempat

atau kedudukan geografisnya di permukaan bumi. Contoh : Kota Merauke

terletak pada 8° LS dan 140 ° BT. Artinya Kota Merauke terletak pada 8°

Lintang Selatan dan 140 ° Bujur Timur.

f. Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta. Orientasi

biasa juga disebut dengan arah mata angin umumnya

digambar dengan anak panah tegak ke atas dan pada

ujungnya dibubuhi huruf U. Maksudnya sisi atau bagian atas

peta adalah arah utara. Dengan demikian sisi kanan , peta

adalah timur, sisi kiri peta adalah barat dan sisi bawah peta

adalah selatan. Sisi atas peta adalah utara.

g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Peta dibuat oleh

perseorangan atau lembaga, berguna untuk mengetahui asal peta tersebut

diperoleh sehingga ada kepastian bahwa peta tersebut bukan peta fiktif.

Lembaga yang biasa menerbitkan peta adalah Bakosurtanal, Jawatan

Peta, Atlas dan Globe | 8

Topografi Angkatan darat, dan Badan Pertanahan Nasional. Tahun pembuatan

penting untuk diketahui terutama oleh pengguna agar diketahui kapan data

dalam peta tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui datanya masih layak

atau sudah tidak berlaku.

h. Simbol dan Legenda. Simbol , peta adalah tanda atau gambar yang mewakili

kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta

kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada

lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan atau keterangannya

ditempatkan pada legenda. Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya

simbol dibuat :

1. Sederhana

2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan

obyek aslinya tersebut

Berdasarkan kenampakan lingkungannya  simbol dibedakan menjadi

dua, yaitu sebagai berikut.

o Simbol budaya, adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya,

misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain.

o Simbol alam, adalah symbol yang mewakili kenampakan alam,

misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya.

Peta, Atlas dan Globe | 9

Berdasarkan bentuk simbol , dibedakan atas tiga yaitu sebagai

berikut :

o Simbol Garis, digunakan untuk mewakili data geografis yang

berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah

o Simbol garis, digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota,

gunung dan objek penting lainnya .

Peta, Atlas dan Globe | 10

o Simbol Area, Digunakan untuk mewakili suatu  luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan

Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta

mudah dimengerti oleh pembaca.

Peta, Atlas dan Globe | 11

4. Jenis - Jenis Peta

a. Peta berdasarkan Isinya

1) Peta Umum, adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara

umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam

suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan social budaya.

Peta umum dikelompokan lagi menjadi dua, yaitu:

Peta topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggamabrkan bentuk tinggi rendahnya

permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu

garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian

sama.

Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:

o Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur

permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.

Peta, Atlas dan Globe | 12

o Peta kadaster atau pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data

mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta

beberapa informasi lainnya.

o Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan

bentuk dasar laut.

Peta Chorografi

Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian

permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai

1:1000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang

luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi

juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah

diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota, rawa dll.

Atlas adalah salah satu kumulan peta chorografi.

2) Peta Tematik atau peta Khusus, yaitu peta yang menyajikan unsur

atau tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan keperluan

penggunaan peta tersebut. Data tematik yang disajikan dapat dalam

bentuk kualitatif dan kuantitatif.

Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik: Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan

dalam bentuk diagram yang proporsional.

Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk

menyajikan suatu informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang

pasti.

Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi

yang kontinu dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang

sama.

b. Peta berdasarkan skala

Jenis peta berdasarkan skalanya

1. Peta kadaster, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 100 sampai

dengan 1 : 5.000. Contoh: Peta hak milik tanah.

Peta, Atlas dan Globe | 13

2. Peta skala besar, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai

dengan 1: 250.000. Contoh: Peta topografi

3. Peta skala sedang, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai

dengan 1 : 500.000. Contoh: Peta kabupaten per provinsi.

4. Peta skala kecil, yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai

dengan 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Provinsi di Indonesia.

5. Peta geografi, yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

Contoh: Peta Indonesia dan peta dunia.

c. Peta berdasarkan Sumber Datanya

Berdasarkan sumber datanya, peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Peta Induk (Basic Map). Peta induk yaitu peta yang

dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini

dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta

topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar

(basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan

dalam pembuatan peta-peta lainnya.

2. Peta Turunan (Derived Map). Peta turunan yaitu

peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah

ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke

lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta

dasar.

d. Peta berdasarkan Keadaan Objeknya

Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek

1. Peta dinamik, yaitu peta yang menggambarkan labil atau meningkat. Misalnya

peta transmigrasi atau urbanisasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang,

dan sebagainya.

2. Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan keadaan stabil atau tetap.

Misalnya, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan sebagainya.

e. Peta Statistik

Jenis Peta Statistik

Peta, Atlas dan Globe | 14

1. Peta statistik distribusi kualitatif, adalah peta yang menggambarkan

kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya, contohnya: peta

tanah, peta budaya, peta agama, dan sebagainya.

2. Peta statistik distribusi kuantitatif, adalah peta yang menggambarkan jumlah

data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase atau pun frekuensi.

Misalnya, peta penduduk, peta curah hujan, peta pendidikan, dan sebagainya.

f. Peta berdasarkan Bentuk

Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:

1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi yang

sebenarnya, misalnya peta relief.

2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar,

misalnya kertas, kain atau kanvas.

3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu

pita magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya

menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor

komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan

teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.

g. Peta berdasarkan Penyajian Gambar Permukaan Bumi

Penyajian gambaran permukaan bumi pada suatu peta datar dapat

digolongkan dalam dua jenis bayangan grafis yaitu:

1. Peta Garis, bayangan permukaan bumi pada peta terdiri atas garis, titik, dan

area yang dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan informasi.

2. Peta Citra/Foto, bayangan permukaan bumi disajikan dalam bentuk

citra/foto yang merupakan informasi berasal dari sensor.

h. Peta berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsi atau kepentingannya, peta dapat dibedakan menjadi:

1. Peta geografi dan topografi;

2. Peta geologik, hidrologi, dan hidrografi;

3. Peta lalu lintas dan komunikasi;

4. Peta yang berhubungan dengan kebudayaan dan sejarah, misalnya: peta

bahasa, peta ras;

Peta, Atlas dan Globe | 15

5. Peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan;

6. Peta cuaca dan iklim;

7. Peta ekonomi dan statistik.

5. Fungsi Peta

1. Menunjukan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi

2. Memperlihatkan Ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi

3. Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi

4. Membantu mengetuhi kondisi suatu daerah

5. Menyajikan data potensi suatu wilayah

6. Alat anlisis

7. Alat untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi

6. Tujuan Pembuatan Peta

a. Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi

atau perencanaan.

b. Analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.

c. Menyimpan informasi

d. Membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnya desain jalan dan

jembatan

e. Komunikasi informasi ruang

7. Cara Memperbesar dan Memperkecil Peta

Dengan bantuan garis – garis koordinat horizontal dan vertikal kita dapat

memperbesar dan memperkecil peta dengan cara sebagai berikut :

Menentukan besar peta yang akan dibuat

Mengukur peta yang akan diperkecil atau diperbesar

Menentukan besar petak atau dam yang akan dipergunakan

Membuat petak – petak pada peta yang asli dan pada kertas yang akan

digambar. Petak – petak tersebut dibuat berdasarkan hasil perhitungan

berapa kali lebih kecil atau lebih besar sesuai ukuran yang dikehendaki.

Menggambar berdasarkan peta yang asli dengan teliti dan kita harus

selalu mengontrol jalur atau garis – garis yang dilaluinya.

Peta, Atlas dan Globe | 16

Supaya peta dapat berguna atau berfungsi dengan baik, maka ada tiga

persyaratan yang harus terpenuhi dalam memilih jenih proyeksi dalam

pemetaan yaitu :

1. Conform : yaitu bentuk – bentuk bidang daerah, pulau, benua,

yang digambar pada peta harus sesuai dengah bentuk aslinya

di alam.

2. Equivalent : yaitu bidang – bidang yang digambarkan harus

sama luasnya dengan apa yang ada dialam

3. Eqwuidistand : Berarti jarak – jarak yang digambarkan pada

peta harus tepat perbandingannya dengan jarak – jarak yang

sesungguhnya.

Berdasarkan proyeksinya, peta dibedakan atas 4 golongan yaitu :

1. Proyeksi zenithal : adalah bidang proyeksi pada bidang datar

yang menyinggung bola pada kutub, equator, atau disembarang

tempat diantara equator dan kutub.

2. Proyeksi slinder : yaitu semua paralel merupakan garis

horizontal dan semua meridian berupa garis lurus vertical.

Proeksi ini paling tepat untuk menggambarkan daerah ekuator.

3. Proyeksi kerucut : ini diperoleh dengan memproyeksikan golbe

pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe

kemudian dibuka, sehingga betang ditentukan oleh sudut

puncaknya. Proyeksi ini tepat untuk daerah letak lintang 45°.

4. Proyeksi unik : adalah suatu cara memproyeksikan bumi yang

lengkung menuju bidang datar dari hasil pengembangan para

ahli . Misalnya proyeksi yang dikembangkan oleh Karl B.

Mollweide tentang proyeksi homolografik Mollweide, proyeksi

homolosoin Goode dikembangkan oleh Dr. Paul Goode dan

proyeksi Ecket IV yang dikembangkan oleh Prof. Max Eckrt.

Peta, Atlas dan Globe | 17

B. ATLAS

1. Sejarah dan Pengertian Atlas

Atlas merupakan kumpulan peta yang dijilid sebagai sebuah buku. Nama

atlas berasal dari nama dewa bangsa Yunani, yaitu Atlas, dewa yang

memegang bumi di atas pundaknya. Pada umumnya peta-peta dalam atlas

disusun secara teratur menurut pembagian wilayah dalam suatu negara,

dan wilayah pada masing-masing benua. Dengan susunan seperti itu akan

memudahkan bagi orang yang membutuhkannya. Atlas terbitan baru ada

yang sudah dilengkapi dengan indeks untuk nama-nama yang terdapat

dalam atlas.

Atlas yang pertama kali tidak diberi nama demikian pada saat pertama

kali dipublikasikan. Buku pertama yang dapat disebut atlas dibuat

berdasarkan hasil perhitungan dari Claudius Ptolemaeus, seorang

ilmuwan yang mempelajari geografi yang bekerja di Aleksandria pada

150 SM. Edisi pertama dipublikasikan di Bologna pada 1477 dan memiliki

27 buah peta. Ilmuwan tidak dapat memastikan apakah gambar peta-peta

tersebut berasal dari peta asli yang dibuat Ptolomaeus atau dibuat oleh

ilmuwan abad pertengahan berdasarkan tulisan Ptolomaues. Sejak 1544,

banyak peta yang dibuat, khususnya sehubungan dengan hubungan

dagang antara Roma dan Venesia. Setiap pembuat peta bekerja terpisah,

menghasilkan peta berdasarkan kebutuhannya masing-masing.

Abraham Ortelius dikenal karena membuat atlas modern pertama

pada 20 Mei 1570. Karyanya yang berjudul Theatrum Orbis Terrarum,

memuat 53 peta yang mencakup Negara - negara di dunia pada saat

itu. Karyanya tersebut merupakan buku pertama dari jenisnya yang

memuat dalam ukuran yang seragam. Pada saat itu, karya tersebut

terbilang sukses.

Tetapi, penggunaan istilah "atlas" untuk koleksi peta belum digunakan

sampai 1595 dimana Gerardus Mercator menerbitkan karyanya yang

berjudul "Atlas, Sive Cosmographicae Meditationes De Fabrica Mundi ..."

(Atlas, atau Deskripsi dari Dunia) (Duisburg, 1585-1595).

Peta, Atlas dan Globe | 18

2. Syarat – Syarat Atlas

a. Menggunakan tatawarna untuk membantu memperjelas dan

mempertegas simbol – simbolnya.

b. Sering juga memuat gambar – gambar diagram dan data – data

statistik.

c. Harus sesuai dengan aturan dalam ilmu kartografi, yang memuat

unsur – unsur sebagai berikut :

Judul peta dihalaman sampul

Daftar isi

Legenda dan keterangan – keterangan pentig atau singkatan -

singkatan

Kata pengantar dari penyusun

Data harus kompli dan rinci mengenai kenampakan negara,

benua dan dunia

Informasi tentang penduduk, hasi tambang, fauna, flora, industri,

hasil bumi dan lain – lain.

Keterangan tentang tahun penerbitan, penerbit, pencetak,

pengedar dan harga.

Keterangan tentang tata surya, peta langit, peredaran bumi,

gerhana dan lain – lain.

3. Jenis – Jenis Atlas dan Penggunaannya

Atlas Semesta

Yaitu atlas yang dibuat untuk memaparkan keadaan semesta

yang pada umumnya berhubungan dengan tata surya, galaksi,

planet, satelit, peredaran benda angkasa, perbintangan dan lain

– lain.

Atlas Dunia

Yaitu atlas yang dibuat uk memaparkan keadaan seluruh dunia,

meliputi Benua Asia, Benua Afrika, Benua Australia dan Benua

Amerika.

Peta, Atlas dan Globe | 19

Atlas Nasional

Yaitu atlas yang dibuat secara nasional suatu negara tertentu

yang pokoknya berorientasi pada data – data, gambar – gambar,

pulau – pulau dan wilayah negara pembuatnya.

Penggunaan atlas dan peta sudah merupakan kebutuhan yang

mendasar dalam era globalisasi ini. Karena atlas dan peta dalam

berbagai interaksi dari berbagai segi kehidupan merupakan alat

perencanaan maupun sebagai wahana pelaksana pembangunan dalam

segala bidang.

4. Mencari Informasi Geoggrafi dalam Atlas

Untuk mencari informasi geografi dalam atlas dapat digunakan

seperti : Daftar Indeks, daftar isi, garis lintang dan bujur. Berikut akan

diperjelas masing – masing dari hal tersebut diatas seperti :

i. Daftar Indeks ini dapat dibedakan atas dua yaitu

1. Indeks administrasi adalah suatu keterangan yang menjelaskan

tentang pembagian daerah administrasi di suatu negara.

2. Daftar indeks nomor peta adalah diagram yang menentukan

nomor peta, untuk menolong pembaca peta mencari

sambungan daerah lain.

ii. Daftar isi ini merupakan petunjuk ini atlas yang memberikan

secara berturut judul peta yang dicantumkan, misalnya : daftar isi,

kata pengantar, peta Indonesia, kota besar tiap – tiap pulau dan

lain – lain.

iii. Garis Lintang dan Garis Bujur (garis parallel) adalah garis khayal

horizontal pada permukaan bumi, dari barat ketimur, seperti

berikut :

1. Ada 180° garis lintang lintang

2. Ada garis lintang 0° (garis khatulistiwa ) terpanjang = 40.000

km

3. Garis membelah bumi bagian utara dan selatan

Peta, Atlas dan Globe | 20

4. Garis 0° kearah kutub utara (90°) disebut lintang utara, (KU)

dan dari 0° kearah kutub selatan disebut lintang selatan (LS)

5. Garis lintang 45° panjangnya = 20.000km, sedangkan garis

lintang 90° (kutub) panjangnya 0° km karena hanya

merupakan titik saja.

iv. Garis – garis meridian adalah garis – garis khayal yang

menghubungkan kutub utara dan kutub selatan seperti :

5. Garis bujur 360°,

6. Garis bujur 0° juga disebut meridian pangkal melewati garis

grinwiks disebelah timur kota London, garis tersebut dijadikan

sebagai pedoman penentuan waktu internasional (GMT)

7. Garis 0° kearah timur sampai bujur 180° disebut bujur timur

(BT) dan dari garis 0° kearah barat 180° disebut bujut barat

(BB)

8. Garis bujur 180 BT dan garis bujur BB ada yang berimpit

jadi satu yang terdapat disamudra pasifik dan merupakan

garis batas tanggal nasional

9. Garis bujur 180° BT / BB dibuat berkelok – kelokk dibagian

utara kearah timur, karena memotong wilayah

persemakmuran Negara – negara merdeka dan daerah barat

memotong wilayah Amerika Serikat, dibagian selatan kearah

Timur, memotong wilayah New Zeland, gunanya agar tidak

terjadi kesulitan dalam menentukan waktu pada suatu negara

atau daerah.

v. Garis - garis Lintang Istimewa yaitu sedikitnya terdapat 7 garis

lintang istimewa yaitu

1. Garis Lintang 0°

2. Garis Lintang 231/ 2° Lintang Utara

3. Garis Lintang 231 / 2° Lintang Selatan

4. Garis Lintang 661/ 2° Lintang Utara

5. Garis Lintang 661/ 2° Lintang Selatan

6. Garis Lintang 90° Lintang Utara

7. Garis Lintang 90° Lintang Selatan

Peta, Atlas dan Globe | 21

C. GLOBE

1. Pengertian Globe

Globe adalah model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang

bentuk bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya.

Bentuk bumi ini bulat, menyerupai bola. Bintaro H.B (1994), bola bumi

sekarang sudah dapat dipotret dari angkasa. Untuk mengetahui lebih

lanjut bahwa bumi itu bulat bentuknya, maka berikut ini akan diutarakan

beberapa bukti bahwa bumi itu bulat antara lain adalah :

Kalau kita mengelilingi bumi kesatu arah, pada akhirnya kita akan

sampai pada titik yang sama.

Jika ada kapal yang sedang menuju ke pantai, yang kelihatan pertama

kali adalah asapnya, kemudian cerobong asap dan tiang – tiang

kemudian badan kapal dan semuanya

Bayangan bumi yang jatuh dibulan pada saat gerhana bulan berbentuk

lingkaran.

Hasil pemotretan bumi dari pesawat luar angkasa terlihat berbentuk

bulat.

Pada waktu matahari baru terbenam, awan dan gunung yang tinggi

masih kelihatan terang berarti masih mendapat sinar matahari.

2. Kedudukan dan Kegunaan Globe

Kedudukan globe tidak lurus ( tegak ), tetapi condong atau miring dengan

membentuk sudut 661/2° dengan kemiringan sumbu bumi. Globe memiliki

dua jenis garis yang saling berpotongan. Garis yang menghubungkan kutub

utara dan kutub selatan disebut dengan garis meridian atau garis bujur.

Garis yang pararel dan melintang horizontal disebut garis lintang atau

garis pararel.

Peta, Atlas dan Globe | 22

Adapun untuk lebih jelasnya berikut ini adalah karakteristik garis bujur

dan garis lintang :

a. Garis Bujur

Menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan

Membagi bumi menjadi dua bagian yang sama pada garis 0°

dan 180° , menjadi bujur barat dan bujur timur.

Garis 180° bujur barat dan 180° bujur timur berimpit di

Samudra Pasifik.

Garis bujur 0° dengan beberapa pembelokannya disebut garis

tanggal internasiona yang digunakan sebagai awal pedoman

pembagian waktu dunia.

b. Garis Lintang

o Melingkari bumi dan membagi bumi menjadi bagian yang sama

pada garis ekuator atau garis lintang 0°.

o Membagi bumi menjadi Lintang Selatan dan Lintang Selatan

o Garis lintang paling panjang adalah gagris ekuator atau

khatulistiwa yaitu 40.000km2.

Bentuk permukaan globe melengung, hanya tanpak sebagian dari

permukaannya. Oleh sebab itu agar seluruh permukaan bumi tampak

dengan jelas maka dibuatlah peta. Pada globe dicantumkan juga garis limt,

garis yang seakan - akan membagi bola bumi menjadi dua bagian yang

sama yaitu KU dan KS. Kedudukan atau kecondongan globe sama dengan

kedudukan bumi yang besarnya 661/2° terhadap bidang ekliptika atau

lingkaran yang ditempuh selama satu tahun, dalam peredaran semu bumi

mengelilingi matahari. Globe sangat penting digunakan sebagai :

1.      Mengetahui proses gerhana

2.      Mengetahui proses perubahan musim

3.      Menghitung pembagian waktu

4.      Mengetahui pembagian iklim

5.      Membandingkan luas daratan dengan lautan di permukaan bumi

6.      Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasi’

7.      Mengetahui skala nominal tentang jarak, bentuk dan luas

8.      Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan

Peta, Atlas dan Globe | 23

3. Pengaruh Kemiringan Sumbu Bumi Terhadap Keadaan Geografi di

Muka Bumi

Menurut Bintaro (1994) pengaruh tersebut adalah sebagai berikut :

Setiap tanggal 21 Maret , disetiap tempat di muka bumi sama

panjangnya siang dan malam hari . Tiap - tiap garis lintang

membagi dua bagian yang sama.

Setiap tanggal 21 Juni, setelah lewat 3 bulan, maka kutub utara

bumi menghadap ke arah matahari, yang meneyebabkan lingkaran

batas 23 jauh dari kutub utara. Daerah didalam lingkaran kutub

tatap disinari 24 jam ( sehari penuh ). Hal ini berarti matahari tidak

pernah terbenam , jadi tetap siang hari. Sebaliknya daerah lingkaran

kutub selatan tetap dalam bayangan, jadi matahari tidak terbit, atau

tetap malam hari.

Setiap tanggal 23 September, didaerah lingkaran kutub utara

mulailah malam kutub dan tempat – tempat pada daerah – daerah

lingkaran kutub selatan mulai hari kutub .

Setiap tanggal 22 Desember, kutub selatan menghadap kearah

matahari , lingkaran batas baangan ada 23, jauhnya dari kutub

selatan. Keadaan yang terjadi di kutub utara pada tanggal 21 Juni

terjadi juga pada daerah kutub selatan. Keadaan ini menyebabkan

pergantian musim pada daerah – daerah di Sebelah utara dan

sebelah selatan garis equador.

Peta, Atlas dan Globe | 24

BAB III

PENUTUP

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang

diperkecil dengan skala tertentu. Dalam membaca peta orang harus

memahami dengan baik semua simbol dan informasi yang ada pada peta.

Ilmu yang mempelajari peta adalaha Kartografi, sedangkan orang yang ahli

dalam pembuatan peta disebut Kartograf serta alat untuk memperkecil

dan memperbesar peta adalah Pantograph.

Atlas adalah suatu kumpulan peta yang disusun sedemikian rupa

untuk maksud dan tujuan tertentu. Penggunaan atlas dan peta sudah

merupakan kebutuhan yang mendasar dalam era globalisasi ini. Karena

atlas dan peta dalam berbagai interaksi dari berbagai segi kehidupan

merupakan alat perencanaan maupun sebagai wahana pelaksana

pembangunan dalam segala bidang.

Globe adalah sebuah benda berbentuk bola yang merupakan model

atau tiruan dari bumi . Globe sebagai model bumi mempunyai poros yang

miring sesuai dengan kedudukan poros bumi yang sebenarnya terhadap

matahari dan sebagai alat bantu untuk memperjelas konsep geografis.

Peta, Atlas dan Globe | 25

Daftar PustakaAmbarjaya , Benny S., dkk,.2011. Buku Andalan No. 1. Jakarta Timur : Generasi

Cerdas.

Yaba, dan Sri Hastati. 2009. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .

Makassar : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Khatulistiwa , didakses pada 13 Oktober 2012

http://andimanwno.wordpress.com/2010/07/05/komponen-peta-inset/

http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/02/1-skala-peta.html

http://andimanwno.wordpress.com/2010/07/03/kompenen-peta-simbol-dan-

legenda/#comment-1084

http:// geografi.wahana .komunitas.geografi.sma.blogspot.com/2011/08/06/

jenis-jenis-peta

Peta, Atlas dan Globe | 26


Recommended