+ All documents
Home > Documents > TM dan Laporan Praktikum Kimia Dasar Pengenceran Larutan

TM dan Laporan Praktikum Kimia Dasar Pengenceran Larutan

Date post: 28-Nov-2023
Category:
Upload: wordperss
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
21
BAB II PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN TUJUAN: Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu 1. PRE-LAB 1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas? Molaritas adalah suatu konsentrasi yang banyak di pergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol terlarut dalam 1 liter (1000mL) larutan. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Di dalam laboratorium kimia sering kita jumpai satuan molaritas misalnya HNO 3 3M. Dalam botol tersebut terkandung 3 mol HNO 3 dalam 1 liter larutan (Salirawati, 2008). Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat didalam 1000 gram pelarut. Molalitas diberi lambang dengan huruf m. Sebagai contoh didalam botol di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO4, hal ini berarti didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO4 dalam 1000 gram pelarut. Penggunaan satuan konsentrasi molalitas, ketika kita mempelajari sifat- sifat zat yang ditentukan oleh jumlah partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik beku larutan (Salirawati, 2008). Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan (Salirawati, 2008). 2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), % (b/b), ppm,dan ppb ! Molar adalah banyaknya jumlah zat terlarut tiap 1000 gram zat pelarut. Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap larutan. %volum menyatakan jumlah ml volume / berat zat terlarut dalam 100 ml larutan. %berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan. Bagian per sejuta (part per million) menyatakan jumlah gram berat zat yang terlarut dalam volume atau berat total larutan. Bagian per miliar (part per billion) menyatakan jumlah mikro gram berat zat yang terlarut dalm volume atau berat total larutan. (Herning, 2011) 3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H 2 SO 4 dari larutan pekatnya! Nama Firman Ichsan NIM 155100207111012 Kelas K Kelompok K4
Transcript

BAB II

PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

TUJUAN: Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

1. PRE-LAB

1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas? Molaritas adalah suatu konsentrasi yang banyak di pergunakan, dan didefinisikan

sebagai banyak mol terlarut dalam 1 liter (1000mL) larutan. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Di dalam laboratorium kimia sering kita jumpai satuan molaritas misalnya HNO3 3M. Dalam botol tersebut terkandung 3 mol HNO3 dalam 1 liter larutan (Salirawati, 2008).

Molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat didalam 1000 gram pelarut. Molalitas diberi lambang dengan huruf m. Sebagai contoh didalam botol di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO4, hal ini berarti didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO4 dalam 1000 gram pelarut. Penggunaan satuan konsentrasi molalitas, ketika kita mempelajari sifat- sifat zat yang ditentukan oleh jumlah partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik beku larutan (Salirawati, 2008).

Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan (Salirawati, 2008).

2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), %(b/b), ppm,dan ppb !

Molar adalah banyaknya jumlah zat terlarut tiap 1000 gram zat pelarut. Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap larutan. %volum menyatakan jumlah ml volume / berat zat terlarut dalam 100 ml larutan. %berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan. Bagian per sejuta (part per million) menyatakan jumlah gram berat zat yang terlarut

dalam volume atau berat total larutan. Bagian per miliar (part per billion) menyatakan jumlah mikro gram berat zat yang

terlarut dalm volume atau berat total larutan. (Herning, 2011)

3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H2SO4 dari larutan pekatnya!

Nama Firman Ichsan

NIM 155100207111012

Kelas K

Kelompok K4

Untuk melakukan pengencerkan HCl dari larutan pekatnya dilakukan dengan cara menambahkan air ke dalam larutan pekat HCl, sebaliknya untuk pengenceran H2SO4 dari larutan pekatnya dilakukan dengan cara menambahkan larutan pekat H2SO4 ke dalam air (Sutresna, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian dan Sifat LarutanLarutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat

yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Sutresna, 2007).Sifat :

Tidak ada bidang batas antar komponen – kompone penyusunnya.

Antara partikel solven (pelarut) dan solut (terlarut) tidak dapat dibedakan.

komponen yang paling banyak dianggap sebagai pelarut. Jika larutan

berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut.

komposisi di seluruh bagian adalah sama.

2. Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan

Konsentrasi adalah ukuran jumlah suatu zat tertentu dalam volume tertentu.

Jadi, sebuah cara umum untuk menyatakan konsentrasi larutan adalah dalam mol zat

terlarut per liter larutan (Fried & Hademenos, 2006).

Perhitungan dalam konsep larutan

Persen massa (%) =massa zat terlarut

massa larutan x 100%

Molaritas (konsentrasi molar) (mol dm–3) =mol zat terlarut

liter larutan

Molalitas (mol kg–1) =mol zat terlarut

kg pelarut (Takeuchi, 2006)

Normalitas (N) = ekuivalen(ek)

V (Fried & Hademenos, 2006)

Persen berat (% b/v) = massa zat terlarut (g)

100 g x 100%

Persen volume (% v/v) = volume zat terlarut

100 mL x 100% (James, 2008)

Fraksi mol (X) = mol zat terlarut (mol)

mol zat terlarut (mol )+mol zat pelarut (mol)

Part Per Million (ppm) = berat zat terlarut (mg)

volume larutan(L)atau

ppm = berat zat terlarut (mg)

berat larutan(kg)

Part Per Billion (ppb) = berat zat terlarut (μg)

volume larutan (L) atau

ppb = berat zat terlarut (μg)

berat (kg) (Weiner, 2013)

Mol = massa zat(g)

massa molekul ( Mr ) atauatom relatif ( Ar) (Leong, 2007)

3. Aplikasi larutan dalam teknologi pertanian

Pembuatan campuran pupuk

Pengawetan dan pemrosesan bahan pangan

Pengaturan pH dalam pemrosesan hasil pertanian (Herning, 2011).

B. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Dihitung konsentrasi larutan yang akan dibuat

NaCl ditimbang dengan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Ditambah hingga tanda batas

Dihomogenkan

NaCl 0,585 gram

Aquades secukupnya

Aquades

Hasil

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

NaCl ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik

Diletakan dalam beaker glass

Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur ukuran 100mL

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

NaCl 10 mg

Aquades secukupnya

Aquades

Hasil

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Dihitung volume etanol dengan rumus pengenceran

Dipindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Ditimbahkan hingga tanda batas

Dihomogenisasi

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Timbang sebanyak 5 gram

Letakan dalam beaker glass

Aduk hingga larut

Pindahkan ke dalam labu takar ukuran 100mL

Ditambahkan hingga tanda batas

Etanol 96%

Aquades

Hasil

Gula

Aquades secukupnya

Hasil

Hasil

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%

Perhitungan konsentrasi HCl 32% dan volume yang dibutuhkan

Hitung volume HCl yang akan diambil dengan rumus pengenceran

Letakan dalam labu ukur yang berukuran 100ml

Tambahkan hingga tanda batas

Kocok hingga homogen

Konsentrasi 32% dalam (M)

Larutan HCl 32%

Aquades

Hasil

DAFTAR PUSTAKAFried, George H., & George J. Hademenos. 2006. Shcaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.

Jakarta: Eralngga.

Herning, F Geofrey, dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:

Erlangga.

Leong, Oon Hock. 2007. Chemistry Expression : An Inquiry Approach : O Level, Special,

Express. New Industrial Road, Singapore : EPB Pan Pacific.

Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama

Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Alih bahasa : Ismunandar.

Weiner, Eugene H. 2013. Applications of Environmental Aquatic Chemistry Third Edition.

Boca Raton, Florida: CRC Press Taylor & Francis Group.

C. DATA HASIL PRAKTIKUM

Larutan KonsentrasiSolute (zat terlarut) /

satuan (g/ml)

Solven (pelarut) /

satuan (g/ml)

NaCl0,1 M 0,5 gr 100 ml

100 ppm 10 mg 100 ml

Etanol 20% (v/v) 20,8 ml 79,2 ml

Gula 5% (b/v) 5 gram 100 ml

HCl 0,1 M 32% 0,96 ml 9,04 ml

D. PEMBAHASAN

1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan

(larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan yang pertama adalah sifat dari

bahan-bahan yang akan digunaka, dalam hal ini harus melihat MSDS dari setiap

bahan. Penghitungan konsentrasi, ppm, %volume, dan %berat haruslah tepat dan

cermat karena apabila terjadi kesalah kecil saja dapat menyebabkan praktikum gagal

dan harus diulangi kembali lagi.

2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan 100 ppm dari kristal

padat NaCl! Jelaskan langkah kerja pengenceran larutan tersebut menjadi 1 M !

Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan larutan NaCl 0,1 M dan pembuatan larutan NaCl 100 ppm

dengan menggunakan rumus molaritas dan ppm.

M = g

MrL

ppm = berat zat terlarut (mg)

volume larutan(L)

0,1 = g

58,50,1 L

100 = berat zat terlarut (mg)

0,1 L

g = 0,585 gram g = 10 mg

Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah

ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 0,585

gram untuk larutan NaCl 0,1 M dan 10 mg untuk larutan NaCl 100 ppm.

Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk

hingga NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.

Menuangkan larutan NaCl 0,1 M dan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur

masing-masing larutan.

Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan

menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda

batas, yaitu tepat 100 ml.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 0,1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali. Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di

dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 100 ml larutan NaCl 0,1 M dan 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 0,1 M menjadi 1 M.

Menghitung terlebih dahulu volume kedua menggunakan rumus pelarutan.

M1V1 = M2V2

0,1*100 = 1*V2

V2 = 10 ml

Menuang 100 ml larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas beker 100 ml.

Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan

pengaduk.

Menuangkan larutan NaCl 1 M dalam labu ukur 100 ml.

Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur

dengan menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah

mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 100 ml larutan NaCl 1 M.

Langkah kerja pengenceran 100 ml larutan NaCl 100 ppm menjadi 1 M.

Menghitung terlebih dahulu konsentrasi 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

100 = berat zat terlarut (mg)

0,1 L

g = 10 mg

M = 0,01 mg

58,50,1

M = 0,001

Menghitung volume kedua menggunakan rumus pelarutan.

M1V1 = M2V2

0,001*100 = 1*V2

V2 = 0,1 ml

Mengurangi volume larutan hingga mencapa 0,1 ml.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 0,1 ml larutan NaCl 1 M di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 0,1 ml larutan NaCl 1 M.

3. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl pekat 32% !

Menghitung terlebih dahulu jumlah volume HCl 32% yang akan diencerkan dalam

percobaan pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dengan

menggunakan rumus konsentrasi dan pengenceran larutan.

M1 = % x 10 x ƿ

Mr

M1 = 32% x10 x1,19

36,5

M1 = 10,43

M1V1 = M2V2

10,43*V1 = 0,1*100

V1 = 0,1 x 100

10,43 = 0,96 ml

Mengambil HCl sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan

memasukkannya ke dalam labu ukur.

Menambahkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga mencapai 100

ml dengan tetap memperhatikan meniskus bawah.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% di dalam labu ukur

dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.

4. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dari krital garam NaCl !

Menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part

per million (ppm).

ppm = berat zat terlarut (mg)L

100 = mg0,1

berat = 10 mg

Mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah

ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5

gram.

Mengambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan

menuangkannya ke dalam gelas beker.

Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk

hingga NaCl larut dan tidak terlihat oleh mata.

Menuangkan larutan NaCl 100 ppm ke dalam labu ukur.

Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan

menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus bawah mencapai tanda

batas, yaitu tepat 100 ml.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

5. Jelaskan cara pembuatan larutan gula 5% (b/v) !

Menghitung terlebih dahulu jumlah massa gula yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan %berat.

%berat = berat zat terlarut (gram)

100mlx100 %

5% = berat zat terlarut ( gram )

100 mlx 100 %

Berat zat terlarut = 5 gram

Mengambil gula sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah

ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5

gram.

Mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya

ke dalam gelas beker.

Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.

Mengaduk larutan campuran aquades dan gula dengan menggunakan pengaduk hingga

gula larut, tidak terlihat oleh mata dan warna larutan berubah menjadi kuning

kecoklatan

Menuangkan larutan gula 5% ke dalam labu ukur.

Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur dengan

menggunakan pipet ukur dan pipet tetes hingga meniskus atas mencapai tanda batas,

yaitu tepat 100 ml.

Menutup labu ukur dengan penutup.

Menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu ukur dengan proses

homogenisasi sebanyak 12 kali.

Hasil 100 ml larutan gula 5% (b/v).

Analisa Prosedur

Dalam percobaan pembuatan dan pengenceran larutan kita perlu memperhatikan alat dan

bahan yang akan di gunakan untuk praktikum. Alat dan bahan yang akan digunakan adalah

NaCl, HCl 32%, etanol 96%, gula, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk

kaca, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml,

corong kaca. Analisis prosedur dalam pembuatan dan pengenceran larutan adalah sebagai

berikut :

1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

adalah NaCl, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet tetes,

gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Langkah pertama yaitu

menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan rumus

molaritas M=g

MrL

. sehingga di temukan massa yang dibutuhkan adalah 0,5 gr.

Kemudian mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan menaruhnya di atas gelas arloji

yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai

massa 0,5 gram. Setelah itu ambil NaCl di atas gelas arloji dari dalam timbangan

analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Aduk dengan menggunakan

pengaduk kaca dengan di campur sedikit aquades hingga benar-benar terlarut dan

tidak terlihat oleh mata. Kemudian tuangkan kedalam labu ukur dengan bantuan

corong kaca, tetapi dengan ujung corong tidak menyentuh mulut labu, sehingga ada

udara yang masuk kedalam labu ukur. Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit

demi sedikit ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu

tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan larutan di dalam labu ukur

dengan proses homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml

larutan NaCl 0,1 M.

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

adalah NaCl, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet tetes,

gelas beaker 100 ml, labu ukur 100 ml, corong kaca. Langkah pertama yaitu

menghitung terlebih dahulu jumlah massa NaCl yang akan dipergunakan dalam

percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part

per million (ppm) : ppm = berat zat terlarut (mg)L

. Sehingga di temukan massa yang

dibutuhkan adalah 10 mg. Kemudian mengambil NaCl sedikit demi sedikit dan

menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam timbangan analitik sambil

menimbangnya hingga mencapai massa 10 mg. Setelah itu ambil NaCl di atas gelas

arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Aduk

dengan menggunakan pengaduk kaca dengan di campur sedikit aquades hingga benar-

benar terlarut dan tidak terlihat oleh mata. Kemudian tuangkan kedalam labu ukur

dengan bantuan corong kaca, tetapi dengan ujung corong tidak menyentuh mulut labu,

sehingga ada udara yang masuk kedalam labu ukur. Kemudian tambahkan kembali

aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga meniskus bawah mencapai

tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan penutup, dan homogenkan larutan

di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 10 -15 kali, sehingga

menghasilkan 100 ml larutan NaCl 100 ppm.

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan 100 ml larutan etanol

20% adalah etanol 96%, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet tetes, gelas beaker 100

ml, labu ukur 100 ml. pertama yang kita lakukan adalah menghitung terlebih dahulu

jumlah volume etanol 96% yang akan diencerkan dalam percobaan pembuatan 100 ml

larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus pengenceran larutan.

M1V1 = M2V2

96*V1 = 20*100

V1 = 20∗100

96 = 20,83 ml

Kemudian mengambil etanol sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet ukur 10

ml sebanyak dua kali dan pipet ukur 1 ml sebanyak 0,83 ml dengan bantuan bulb, dan

memasukkannya ke dalam labu ukur. Ketika menggunakan bulb harus berhati- hati,

pipet ukur harus selalu dalam keadaan tegak agar tidak ada satu cairan apapun yang

terkena bulb. Karena bulb akan rusak jika terkena cairan. Sebelum di masukkan

kedalam labu ukur, terlebih dahulu labu ukur harus di isi dengan aquades. Karena

etanol adalah zat kimia yang sangat berbahaya, sehingga sebelum etanol menyentuh

glassware harus terlebih dahulu mengikat suatu zat. Kita menggunakan aquades

sebagai perantara. Pada saat memasukkan nya kedalam labu ukur, pipet yang berisi

etanol harus menyentuh dinding labu ukur, agar etanol mengalir dan tidak menetes.

Kemudian tambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga

meniskus bawah mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Tutup labu dengan

penutup, dan homogenkan larutan di dalam labu ukur dengan proses homogenisasi

sebanyak 10 -15 kali, sehingga menghasilkan 100 ml larutan etanol 20%.

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Dalam pembuatan100 ml larutan gula 5% ini diperlukan alat dan bahan. Alat

yang dibutuhkan adalah timbangan analitik, gelas arloji, spatula, geles beker,

pengaduk, botol semprot berisi aquades, corong, labu ukur ukuran 100ml, pipet tetes.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah gula,dan aquades. Langkah pertama yang

harus dilakukan adalah menghitung massa gula, kita bisa mendapatkannya dengan

menggunakan rumus molaritas terlebih dahulu. Rumusnya adalah :

%(b/v) = massa zat terlarut (gr)

volume larutan(ml)

Setelah massa gula didapatkan yaitu 5 gr. Langkah selanjutnya adalah menimbang

gula menggunakan timbangan analitik, caranya adalah buka pintu timbangan analitik,

taruh gelas arloji di dalam timbangan analitik, tutup kembali pintu timbangan analitik

tersebut. Kemudian kalibrasikan timbangan analitik sampai menunjukan angka nol.

Lalu, ambil gula menggunakan spatula sebanyak 5gr. Taruh NaCl tersebut ke dalam

gelas beker menggunakan ujung spatula yang berbentuk datar. Setelah itu, berikan

aquades secukupnya lalu aduk menggunakan pengaduk agar gula benar benar

tercampur. Kamudian tuangkan gula ke dalam labu ukur ukuran 100ml, menggunakan

corong (angkat sedikit corong agar ada udara di dalam labu reaksi dan mencegah air

meluap) beri aquades sampai garis batas labu ukur menggunakan meniscus bawah

karena larutan bening atau tidak berwarna , apabila aquades hampir mencapai batas

garis lebih baik tambahkan menggunakan pipet tetes supaya tidak melebihi garis batas,

karena apabila melebihi batas,konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah juga.

tutup labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu ukur agar larutan homogen.

Saat mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup harus ditahan dengan jadi untuk

mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan tumpah, juga pada saat

menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus terdapat gelembung udara.

Dihasilkanlah larutan 100 ml gula 5%. Terakhir, buang larutan tersebut lalu cuci glass

ware sampai bersih, kemudian keringkan menggunakan lap atau tisu.

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%.

Dalam pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M ini diperlukan alat dan bahan. Alat yang

dibutuhkan adalah labu ukur 100 ml, pipet ukur, botol semprot berisi aquades, bulb,

pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah etanol,dan aquades. Langkah

pertama yang harus dilakukan adalah menghitung molaritas. Rumusnya adalah : M =

% X 10 X PMr

.Hasil yang didapatkan adalah 10,43. Selanjutnya kita masukkan air ke

dalam labu ukur sampai bagian dasar labu ukur 100 ml tertutupi oleh air. Kemudian

kita mencari berapa HCl yg di butuh kan dengan menggunakan rumus M1V1 =

M2V2. Sehingga didapatkan hasil 0,96 ml. Pasang bulb pada bagain atas pipet ukur,

ambil HCl sebanyak 0,96 ml. Pada saat pengambilan posisi pipet harus tegak dan lurus

dengan mata kita. Untuk menjaga agar bulb tidak kemasukan air, karena apabila

terkena air bulb tidak dapat berisi udara dan bulb akan langsung rusak sedangkan lurus

dengan mata kita agar kita lebih mudah melihat skala pada pipet, setelah itu keluarkan

etanol di dalam labu ukur ukuran 100 ml. Tambahkan aquades menggunakan botol

semprot (jangan melebihi garis batas, apabila aquades hampir mencapai batas garis

lebih baik tambahkan menggunakan pipet tetes supaya tidak melebihi garis batas,

karena apabila melebihi batas, konsentrasi yang dihasilkan pun akan berubah dan

percobaan pun harus diulang). Tutup labu ukur menggunakan penutup. lalu kocok labu

ukur agar larutan homogen. Saat mengocok perhatikan posisi tangan, bagian tutup

harus ditahan dengan jadi untuk mencegah tutup terlepas yang menyebabkan larutan

tumpah, juga pada saat menghomogenkan larutan di bagian dasar labu ukur harus

terdapat gelembung udara. Dihasilkanlah 100ml larutan HCl 0,1 M. Terakhir, buang

larutan tersebut ke limbah basa, kemudian cuci glass ware sampai bersih, kemudian

keringkan menggunakan lap atau tisu.

ANALISA HASIL1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan rumus

konsentrasi atau molaritas.

M = g

MrL

0,1 = g

58,50,1

g = 0,585 gram

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan menggunakan rumus part

per million atau bagian per sejuta.

ppm = berat zat terlarut (mg)

L

100 = mg0,1

mg = 0,01 gram

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan menggunakan rumus

pengenceran larutan.

M1V1 = M2V2

96*V1 = 20*100

V1 = 20∗100

96 = 20,83 ml

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan menggunakan rumus

%berat.

%berat = berat zat terlarut (gram)

100mlx100 %

5% = berat zat terlarut ( gram )

100 mlx 100 %

Berat zat terlarut = 5 gram

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%

M1 = % x 10 x ƿ

Mr

M1 = 32% x10 x1,19

36,5

M1 = 10,43

M1V1 = M2V2

10,43*V1 = 0,1*100

V1 = 0,1 x 100

10,43 = 0,96 ml

KesimpulanSetelah melakukan pengamatan dari kegiatan praktikum yang dilaksanakan dapat diambil

beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Dalam melakukan praktikum haruslah sesuai prosedur dan budaya K3

2. Memperhatikan MSDS dari setiap bahan yang digunakan dalam praktikum.

3. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip

100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan 0,5 gr NaCl.

4. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip

100 ml larutan NaCl 100 M dibutuhkan 0,01 gr NaCl.

5. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip

100 ml larutan etanol 20% (v/v) dibutuhkan 20,83 ml => 21 ml etanol 96%.

6. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip

100 ml larutan gula 5% (b/v) dibutuhkan 5 gr gula.

7. Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan dengan prinsip

100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dibutuhkan 0,8 ml larutan HCl 32%.

Tanggal NilaiParaf

Asisten


Recommended