Date post: | 25-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
MAKALAH”KOMPRESOR ROTARY”
Disusun oleh
Nama : Risman Reski. A
Ricky. R Simon Sabuddin
SMK NEGERI 3 PINRANGTAHUN AJARAN
2013
Kata Pengantar
Bismilahirahmanirahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah Swt yang telah
memberikan taufik dan hidayahNya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, tabiuttabiin,
dan mudah-mudahan sampai kepada kita selau umatnya. Amin.
Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, sepantasnyalah
penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut
membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu peyusun berharap adanya kritik dan saran yang
membangun. Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah di
sisi Allah Swt. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Kompresor
b. Pembagian Kompresor
c. Kompresor Putar (Rotary)
d. Klasifikasi Kompresor
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu dan pengetahuan saat sekarang ini kompresor
banyak sekali digunakan dalam suatu alat yang dipakai untuk kehidupan
sehari-hari. Misalnya saja kompresor yang biasa terlihat di sepanjang jalan
raya. Prinsipnya bisa dikatakan mudah akan tetapi secara detail perlu
diketahui melalui praktikum agar nantinya di lapangan sebagai seorang
insinyur tidak lagi ragu dalam menganalisa kompresor.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kompresor torak ini, adalah :
1. Mengetahui cara-cara pengujian kompresor torak.
2. Dapat menentukan karakteristik kompresor torak pada beberapa
putaran.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan
cara memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros.
Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika
kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka
kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja
dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan
volume dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada
pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi. [Turbin, Pompa, dan Kompresor,
Fritz Distzel, Dakso Sriyono]
B. Pembagian Kompresor
Kompresor dibagi atas 2 tipe dasar yaitu Kompresor Perpindahan Positive
dan Dinamik. Kompresor Perpindahan Positive dibagi atas Kompresor Torak
dan Kompresor Rotary. Kompresor Dinamik juga dibagi atas Kompresor
Sentrifugal and Axial.
Gambar 1. Diagram Pembagian Klasifikasi Kompresor
C. Kompresor Putar (Rotary)
Kompresor putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Pada
kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan
kompresor torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada kompresor putar, yang
merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang jauh lebih kecil daripada
torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi
alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Ada beberapa jenis
kompresor putar, salah satunya adalah kompresor sudu luncur. Kompresor sudu
luncur mempunyai sebuah rotor yang memiliki sudu-sudu. Rotor ini berputar
didalam sebuah stator berbentuk silinder. Rotor dipasang secara eksentrik
terhadap stator. Sudu-sudu dipasang pada alur disekeliling rotor dan ditekan
kedinding silinder oleh pegas didalam alur. Jika rotor berputar maka sudu akan
ikut berputar sambil meluncur di permukaan didalam silinder. Atas dasar hal
tersebut kompresor ini dinamakan kompresor sudu luncur. Jenis kompresor putar
lainnya adalah kompresor putar jenis sekrup.
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini
berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda
gigi. Putaran serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu
sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena
gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik
untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan
pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya
adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotari
Udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat.
Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara yang masuk.
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
Gambar 7. Skema Kerja Kompresor Rotary [www.thermalfluids.net]
Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :
Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara
kompresor dengan tekanan udara lingkungan.
Step 2 : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh
Blade.
Step 3 : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.
Step 4 : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.
Contoh Kompresor Rotary
Kompresor Ulir Putar Lobe
Gambar 8. Kompresor Ulir Gambar 9. Kompresor Lobe
Liquid Ring
Gambar 10. Kompresor Liquid Ring
Azas Kompresor
Kompresor jenis perpindahan (displacement) adalah alat kompresi gas di
ruang tertutup dengan memperkecil volumenya. Contoh : pompa ban.
Kompresor dengan torak yang bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-
balik. Kompresor ini menimbulkan getaran karena gaya inersia sehingga tidak
cocok untuk putaran tinggi. Untuk itu dikembangkan kompresor sentrifugal
dimana pemampatan gas diperoleh dengan gaya sentrifugal oleh impeler.
D. Klasifikasi Kompresor
Berdasarkan alat Penaik tekanan :
1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk jenis yang bertekanan tinggi
2. Blower (peiup) untuk yang bertekanan agak rendah.
3. Fan (kipas) untuk yang bertekanan sangat rendah.
Berdasarkan cara pemampatan :
1. Jenis turbo, menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler, atau dengan gaya angkat
(lift) yang ditimbulkan oleh sudu yang dibedakan dalam arah aliran
udara : kompresor aksial dan dan kompresor sentifugal.
2. Jenis perpindahan, menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau stator
oleh torak atau sudu. Kompresor jenis perpindahan dibagi menjadi :
jenis putar dan bolak-balik. Kompresor putar dibagi : jenis roots,
sudu luncur, dan sekrup.
Berdasarkan konstruksinya :
1. Berdasarkan jumlah tingkat kompresi : 1 tingkat, 2 tingkat, dan
banyak tingkat.
2. Berdasarkan langkah kerja (pada torak) : kerja tunggal, dan kerja
ganda.
Tunggal Ganda
Gambar 11. Langkah Kerja Kompresor
Perbedaannya adalah pada proses pemampatannya, dimana pada
kerja tunggal udara dimampatkan pada 1 langkah saja, sedangkan
pada kerja ganda, udara dimampatkan untuk 2 langkah.
Berdasarkan susunan silinder (pada torak) : mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V,
bentuk W, bentuk bintang, lawan berimbang (balance oposed).
E. Prinsip Kerja Kompresor Secara Umum [proacshops.com]
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir dengan
baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling mendukung,
sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah
kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama, yaitu:
Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi
dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut.
Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan
yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan peningkatan dari
suhu kompresor itu sendiri.
Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan
udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan
oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan
proses berikutnya.
Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan
salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler mempunyai
fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang terdapat dalam tabung kompresor,
sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh
tekanan udara dalam kompresor ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan
dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu berkisar antara 10°Fahrenheit
(sekitar -12°Celcius) sampai dengan 15°Fahrenheit (sekitar -9°Celcius).
Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan
udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas
sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan kapasitas. Penurunan
ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada
udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume udara.
Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah rasio antara
kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara
dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption
pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
Teori Kompresi
1. Hubungan tekanan dan volume.
Jika gas dikompresikan (atau diexpansikan) pada temperatur tetap
maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya
(Hukum Boyle).
P1 V1 = P2 V2 = Konstan
2. Hubungan temperatur dan volume.
Seperti halnya zat padat dan cair, gas akan mengembang jika
dipanaskan pada tekanan tetap dan pengembangannya jauh lebih besar
karena gas mempunyai koefisien muai yang jauh lebih besar. Hukum
charles menyatakan : semua gas apabila dinaikkan temperaturnya
sebesar 1 oC pada tekanan tetap, akan mengalami pertambahan
volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 oC dan sebaliknya.
V 1=V 0 (1+ t1
273 )V 2=V 1(1+
t2
273 )V 1
V 2=
273+t1
273+t2
dimana : Vo = Volume gas pada temperatur 0 oC
V1 = Volume gas pada temperatur t1 pada tekanan yang
sama dengan V0 (0 oC)
V2 = Volume gas pada temperatur t2 pada tekanan yang
sama dengan V0 (0 oC)
t1 dan t2 = Temperatur (oC)
3. Persamaan keadaan.
Hukum Boyle-Charles merupakan gabungan dari hukum Charles dan
hukum Boyle yang digunakan untuk gas ideal yang dinyatakan dengan
:
PV = m R T
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanKompresor rotari pada umumnya digunakan untuk perbandingan kompresi
rendah dan
kapasitas kecil hingga medium.
Keuntungan :
1. Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relatif lebih kecil
2. Getaran mekanisnya lebih kecil.
3. Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit,
misal
tanpa katup dan mekanisme lain.
4. Dapat memberikan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan
kompresor
resiprokating.
Kerugian :
1. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi. Bila diperlukan
tekanan
akhir tinggi harus dibuat bertingkat.
2. Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi.
B. Saran
Penulis berharap agar para pembaca dapat memahami isi
makalah ini walaupun penulis menyadari bahwa makalah ini tidaklah
begitu sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://plethukpunyadhani.wordpress.com/tag/kompresor-rotary/
http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html
http://ukhtyindahenergi.blogspot.com/2011/06/kompressor-putar-
rotary.html