Date post: | 23-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 2 times |
Download: | 0 times |
PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN KEPADA CUSTOMER
OLEH DRIVER GRAB DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN
MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun oleh:
NANDA YULIA PUTRI
051603503125102
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JAKARTA
2020
PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN KEPADA CUSTOMER
OLEH DRIVER GRAB DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN
MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun oleh:
NANDA YULIA PUTRI
051603503125102
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA
2020
ii
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
PERNYATAAN KEASLIAN/ORISINILITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis saya (SKRIPSI) ini adalah asli dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Satya
Negara Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain kecuali arahan tim pembimbing dan tim
penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas di
cantumkan sebagai acuan dalam naskah yang disebutkan nama pengarang
dan di cantumkan di daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbeneran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah di peroleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Jakarta, 04 Agustus 2020
Yang membuat pernyataan
(Nanda Yulia Putri)
051603503125102
iii
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
TANDA PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
NAMA : NANDA YULIA PUTRI
NIM : 051603503125102
JUDUL : Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada
Customer Oleh Driver Grab Di Media Sosial
Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Ojek
Online.
(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab
Di Daerah Kelurahan Ulujami RW 02)
PROGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi
PEMINATAN : Hubungan Masyarakat
Telah disetujui oleh tim pembimbing untuk diajukan dalam sidang skripsi
Jakarta, 04 Agustus 2020
Menyetujui,
Pembimbing II Pembimbing I
(Drs. Solten Rajagukguk, MM) (Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si)
Mengetahui,
Ketua Program Studi IKOM Dekan FISIP
(Sandra Olifia, M.Si) (Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos., MM)
iv
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
NAMA : NANDA YULIA PUTRI
NIM : 051603503125102
JUDUL : Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer
Oleh Driver Grab Di Media Sosial Terhadap
Kepercayaan Masyarakat Pada Ojek Online
(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di
Daerah Kelurahan Ulujami RW 02)
PROGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi
PEMINATAN : Hubungan Masyarakat
Jakarta, 28 Agustus 2020
Menyetujui,
Ketua Penguji : Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si ............
Anggota Penguji I : Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos, MM ............
Anggota Penguji II : Sandra Olifia, M.Si ............
Mengetahui,
Ketua Program IKOM Dekan FISIP
(Sandra Olifia, M.Si) (Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos, MM)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kesempatan kepada peneliti hingga mampu
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pemberitaan Pelecehan
Kepada Customer Oleh Driver GRAB Di Media Sosial Terhadap Kepercayaan
Masyarakat Pada Ojek Online” (Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab
di RW 002 Kelurahan Ulujami).
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orangtua
saya, ayah Ruslan dan Ibu Yulia Ritaningsih serta kedua adik saya yang telah
memberikan support yang luar bisa sehingga skripsi penulis dapat selesai.
Penyelesaian laporan ini tidak luput dari bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak, oleh karena itu izinkan penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dra. Merry L. Panjaitan, M.M., MBA, selaku Rektor Universitas Satya
Negara Indonesia.
2. Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos., MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia.
3. Sandra Olifia, M.Si, selaku Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia.
4. Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, terima
kasih telah memberikan arahan dan ilmu pengetahuan kepada peneliti,
vi
sehingga peneliti dapat mengerti dan memahami dengan baik setiap
materi yang peneliti angkat, serta sudah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. Thankyou so much
Guardian Angel’s FISIP.
5. Drs. Solten Rajagukguk, MM, selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih
telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
6. Terima kasih untuk sahabat – sahabat “Tak Tung Tuang” Dian Pratiwi,
Puput Sarintiya, Elizabeth Yuliana, Shindy Nabiilah, yang selalu ada
disaat susah maupun senang, terima kasih atas semua support dan cacian
ketika penulis mulai merasa malas mengerjakan. Semoga persahabatan
kita hingga tua nanti.
7. Terima kasih untuk teman – teman FISIP 2016 yang juga ingin cepat
lulus.
8. Kepada Gilang Muharam, yang telah memberikan dukungan, do’a, waktu
serta kesabarannya menemani dan memberikan penulis semangat untuk
mencapai gelar sarjana. Terima kasih banyak atas kebaikan yang tidak
pernah ternilai.
9. Terima kasih juga kepada teman – teman “Jangan Panik Ada Organik”,
“Kardi’s Squad”, “Kang Sempak”, “Saling Support”, yang selalu
menghibur penulis dikala penulis sedang tidak bersahabat dengan skripsi.
See You On Top Guys.
vii
10. Terima kasih kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Ulujami, Jakarta
Selatan atas ketersediaan waktunya mau menolong penulis menjadi
responden dalam penelitian.
Akhir kata penulis dengan kerendahan hati, mohon maaf sedalam-
dalamnya dengan kekurangan pada penulisan skripsi ini. Semoga
penelitian ini memberikan manfaat bagi pembaca, khusunya rekan – rekan
mahasiswa/I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya
Negara Indonesia.
Jakarta, 04 Agustus 2020
Nanda Yulia Putri
viii
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
NAMA : Nanda Yulia Putri
NIM : 051603503125102
PROGGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi
PEMINATAN : Hubungan Masyarakat
Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer Oleh Driver Ojek Online Di
Media Sosial Terhadap Kepercayaan Masyarakat (Survei Pada Masyarakat
Pengguna Aplikasi Grab Di RW 002 Kelurahan Ulujami).
Jumlah hhalaman : xviii + 132 halaman + 5 lampiran
Bibilografi : 18 Buku (2005-2017); 4 Jurnal; 3 Artikel Internet
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberitaan
pelecehan kepada customer oleh driver Grab di media sosial terhadap
kepercayaan masyarakat pada ojek online.
Penelitian ini menggunakan teori Inokulasi adalah teori yang di dalamnya
merupakan proses satu pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-
orang resisten erhadap argumen persuasif yang dilakukan oleh orang lain.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, pendekatan
kuantitatif, metode penelitian survei dan sifat penelitian eksplanatif. Variabel
independen penelitian ini adalah pemberitaan pelecehan, sedangkan variabel
dependennya adalah kepercayaan masyarakat. Pengumpulan data menggunakan
cluster sampling dengan populasi 5872 orang dan sampel 98 orang.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberitaan pelecehan memiliki
pengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sebesar 49,10% dan sisanya sebesar
50,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti memberikan saran – saran
sebagai masukan untuk PT Grab Indonesia selaku perusahaan yang mendapat
pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra atau driver.
Kata kunci : Pemberitaan Pelecehan, Driver Grab, Kepercayaan
Pembimbing I : Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si
Pembimbing II : Drs. Solten Rajagukguk, MM
ix
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
SATYA STATE UNIVERSITY OF INDONESIA
NAME : NANDA YULIA PUTRI
NIM : 051603503125102
STUDY PROGRAM : Communication Studies
Specialization : Public Relation
The Effect of Reporting on Harassment to Customers by Online Ojek Drivers on
Social Media on Public Trust (Survey on Community Users of the Grab
Application at RW 002, Ulujami Village).
Number of pages: xviiii + 132 pages + 5 attachments
Bibilography: 18 Books (2005-2017); 4 Journals; 3 Internet articles
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of news about
harassment to customers by Grab drivers on social media on public trust in online
motorcycle taxis.
This study uses the theory of inoculation, a theory in which it is a process
of one approach to persuasion which aims to make people resistant to persuasive
arguments made by others.
This study uses a positivism paradigm, a quantitative approach, survey
research methods and the nature of explanative research. The independent
variable of this study is news of harassment, while the dependent variable is
public trust.
The results of the study prove that harassment reporting has an influence
on public trust by 49.10% and the remaining 50.90% is influenced by other
factors not examined in this study.
From the results of the study and conclusions, researchers provide
suggestions as input for PT Grab Indonesia as a company that gets news of
harassment involving partners or drivers.
Keywords: Harassment Reporting, Grab Driver, Trust
Advisor I: Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si
Advisor II: Drs. Solten Rajagukguk, MM
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI ............................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACK .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 8
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
2.1 Landasan Teoritis ............................................................................... 9
2.1.1 Teori Inokulasi .................................................................................. 9
2.2 Landasan Konseptual ........................................................................... 11
2.2.1 Komunikasi ........................................................................... 11
2.2.2 Media Baru ............................................................................ 14
2.2.3 Internet .................................................................................. 16
2.2.4 Media Sosial .......................................................................... 18
xi
2.2.5 Pemberitaan Pelecehan .......................................................... 22
2.2.6 Kepercayaan Masyarakat ....................................................... 26
2.2.6.1 Dimensi Kepercayaan .............................................. 27
2.2.6.2 Masyarakat ............................................................... 28
2.2.7 Customer Ojek Online ........................................................... 30
2.2.7.1 Ojek Online ............................................................. 31
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 33
2.4 Hipotesis .............................................................................................. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 36
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 36
3.1.1 Tempat Penelitian .................................................................. 36
3.1.2 Waktu Penelitian .................................................................... 36
3.2 Desain Penelitian ................................................................................. 36
3.2.1 Paradigma Penelitian ............................................................. 36
3.2.2 Pendekatan Penelitian ............................................................ 37
3.2.3 Metode Penelitian .................................................................. 39
3.2.4 Sifat Penelitian ...................................................................... 40
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 41
3.3.1 Populasi ................................................................................. 41
3.3.2 Sampel ................................................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 46
3.5 Operasional Variabel ........................................................................... 47
3.5.1 Definisi Variabel ................................................................... 47
3.5.2 Definisi Operasional .............................................................. 48
3.5.3 Operasional Variabel ............................................................. 51
3.6 Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 53
xii
3.6.1 Uji Validitas .......................................................................... 53
3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 58
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 61
3.7.1 Uji Korelasi ........................................................................... 62
3.7.2 Uji Regresi ............................................................................. 64
3.8 Uji Hipotesis ........................................................................................ 65
3.8.1 Uji Parsial (T) ......................................................................... 65
3.8.2 Koefiien Determinasi ............................................................. 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 68
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ................................................... 68
4.1.1 Sejarah dan Profil PT Grab Indonesia ....................................... 68
4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 72
4.2.1 Karakteristik Responden .......................................................... 72
4.2.2 Hasil Jawaban Responden ........................................................ 74
4.2.3 Analisis Korelasi ...................................................................... 115
4.2.4 Analisis Regresi ........................................................................ 122
4.2.5 Pengujian Hipotesis .................................................................. 123
4.2.5.1 Uji Parsial (Uji T)................................................................ 123
4.2.5.2 Uji Koefisien Determinsi (R2) ............................................. 125
4.3 Pembahasan ......................................................................................... 126
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 129
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 129
5.2 Saran ................................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 131
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Sampel ....................................................................................... 45
Tabel 3.2 Operasional Variabel X (Pemberitaan Pelecehan) .................................. 51
Tabel 3.3 Operasional Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat) ................................ 52
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan) .................................. 55
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)............................... 57
Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas ............................................................................. 58
Tabel 3.7 Reliabilitas Pemberitaan Pelecehan ........................................................ 60
Tabel 3.8 Reliabilitas Kepercayaan Masyarakat .................................................... 61
Tabel 3.9 Skala Likert ........................................................................................... 63
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 73
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 73
Tabel 4.3 Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan
Driver Grab Kepada Customer ............................................................... 75
Tabel 4.4 Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Driver Grab
Kepada Customer Berdasarkan Kejadian Yang Sebenarnya .................. 76
Tabel 4.5 Perolehhan Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan
Melalui Media Sosial ............................................................................ 77
Tabel 4.6 Penyajian Pemberitaan Pelecehan Diterima Banyak
Orang Dalam Satu Waktu ...................................................................... 78
Tabel 4.7 Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui
Media Sosial .......................................................................................... 79
Tabel 4.8 Pemberitaan Pelecehan Mampu Menjadi Trending
Topik Di Media Sosial .......................................................................... 80
Tabel 4.9 Media Sosial Merupakan Jendela Bagi Semua Orang
Untuk Mendapat Informasi Yang Diinginkan ......................................... 81
xiv
Tabel 4.10 Media Sosial Sebagai Wadah Informasi Untuk
Masyarakat Tentang Pemberitaan Pelecehan ....................................... 82
Tabel 4.11 Pelecehan Seksual Bisa Terjadi Dimana Saja
Dan Kapan Saja .................................................................................. 83
Tabel 4.12 Pemberitaan Pelecehan Yang Diangkat Media Sosial
Tidak Mengenal Status ....................................................................... 84
Tabel 4.13 Pemberitaan Pelecehan Bisa Diakses Oleh Semua Orang
Tanpa Mengenal Kepentingan Terkait ................................................ 85
Tabel 4.14 Pemberitaan Pelecehan Yang Tersebar Di Media Sosial
Membuat Masyarakat Terkait Untuk Mengetahuinya .......................... 86
Tabel 4.15 Perusahaan Grab Merupakan Transportasi Online Yang
Digemari Oleh Masyarakat Karena Penggunaannya Mudah ................. 87
Tabel 4.16 Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Membuat Masyarakat
Menjadi Enggan Menggunakan Grab ................................................... 88
Tabel 4.17 Perusahaan Grab Mencoba Mengklarifikasi Dan Mencari
Solusi Untuk Korban Dan Pelaku ........................................................ 89
Tabel 4.18 Perusahaan Grab Memberikan Hak Privillage Kepada
Korban Atau Customer ....................................................................... 90
Tabel 4.19 Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Driver Grab
Pantas Mendapat Hukuman Yang Seimbang ....................................... 91
Tabel 4.20 Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver Grab
Kepada Customer Mampu Mengundang Simpati Pembaca .................. 92
Tabel 4.21 Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver Grab
Kepada Customer Mampu Mengundang Empati Pembaca .................. 93
Tabel 4.22 Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Mampu
Memberikan Dampak Positif Agar Selalu Berhati – Hati ..................... 94
xv
Tabel 4.23 Pemberitaan Pelecehan Di Transportasi Online Sangat
Bermanfaat Agar Bisa Selalu Waspada ............................................... 95
Tabel 4.24 Merasa Aman Menggunakan Grab ....................................................... 97
Tabel 4.25 Kepercayaan Dengan SOP Perusahaan Grab ........................................ 98
Tabel 4.26 Perusahaan Grab Memberikan Reward Kepada Customer .................... 99
Tabel 4.27 Perasaan Aman Menggunakan Grab Terkait Pembayaran ..................... 100
Tabel 4.28 Tidak Akan Berpindah Pada Ojek Online Lain ..................................... 101
Tabel 4.29 Perasaan Aman Menggunakan Grab Dan Menyarankan
Ke Orang Lain .................................................................................... 102
Tabel 4.30 Driver Grab Memiliki Pengetahuan Yang Luas Tentang
Daerah Yang Akan Dituju ................................................................... 103
Tabel 4.31 Driver Grab Memiliki Pengetahuan Dalam Memberikan
Pelayanan Yang Cepat ........................................................................ 104
Tabel 4.32 Kepercayaan Terhadap Grab Melayani Customer
Dengan Baik ........................................................................................ 105
Tabel 4.33 Kepercayaan Terhadap Grab Mengantar Ke Tempat
Tujuan Dengan Aman .......................................................................... 106
Tabel 4.34 Kepercayaan Kerahasiaan Data Customer ............................................ 107
Tabel 4.35 Fitur Grab Merupakan Kebutuhan Customer ........................................ 108
Tabel 4.36 Kepercayaan Informasi Data Driver Yang Diberikan ........................... 109
Tabel 4.37 Kepercayaan Transaksi Yang Menguntungkan Antara
Driver Maupun Customer ................................................................... 110
Tabel 4.38 Kepercayaan Kepada Driver Dari Sisi Pelayanan
Kepada Customer ............................................................................... 111
Tabel 4.39 Kepercayaan Kepada Perusahaan Grab Cepat
Mengatasi Masalah ............................................................................. 112
Tabel 4.40 Ketersediaan Untuk Menggunakan Grab Kembali ............................... 113
xvi
Tabel 4.41 Pelayanan Grab Yang Sangat Baik ...................................................... 114
Tabel 4.42 Analisis Korelasi Menyeluruh .............................................................. 115
Tabel 4.43 Analisis Korelsi Dimensi ..................................................................... 116
Tabel 4.44 Analisis Regresi ................................................................................... 122
Tabel 4.45 Hail Uji Parsial (T) .............................................................................. 123
Tabel 4.46 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 125
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Kekerasan Pada Perempuan .................................................... 5
Gambar 1.2 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer
Di Media Detik Inet .............................................................................................. 6
Gambar 1.3 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer
Di Instagram ......................................................................................................... 7
Gambar 1.4 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer
Di Line Today ....................................................................................................... 7
Gambar 2.23 Pengguna Internet Di Indonesia ....................................................... 18
Gambar 2.24 Media Sosial Yang Sering Diakses ................................................... 20
Gambar 3.1 Rumus Taro Yamane ......................................................................... 44
Gambar 3.2 Rumus Validitas ................................................................................ 53
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas ............................................................................. 58
Gambar 3.4 Rumus Korelasi ................................................................................. 63
Gambar 3.5 Rumus Uji Parsial (T) ........................................................................ 66
Gambar 4.1 Logo Grab ......................................................................................... 68
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Sebelum Validitas
Lampiran 2 Kuesioer Sesudah Validitas
Lampiran 3 Hasil Data Responden
Lampiran 4 Tabel Hasil Uji
Lampiran 5 Curiculum Vitae
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.41 (Hubungan Timeliness Dengan Kepercayaan
Masyarakat) ........................................................................................................... 117
Diagram 4.42 (Hubungan Proximity Dengan Kepercayaan
Masyarakat) ........................................................................................................... 118
Diagram 4.43 (Hubungan Prominence Dengan Kepercayaan
Masyarakat) ........................................................................................................... 119
Diagram 4.44 (Hubungan Concequence Dengan Kepercayaan
Masyarakat) ........................................................................................................... 120
Diagram 4.45 (Hubungan Human Interest Dengan Kepercayaan
Masyarakat) .......................................................................................................... 121
Diagram 4.46 (Hubungan Dimensi Pemberitaan Pelecehan Dengan
Kepercayaan Masyarakat) ..................................................................................... 122
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini masyarakat mempunyai aktivitas yang beragam dan
untuk memenuhi aktivitas tersebut masyarakat memerlukan adanya transportasi
sebagai alat penunjang dalam melakukan aktivitasnya. Perkembangan bisnis jasa
di negara berkembang khususnya Indonesia, salah satunya ialah bisnis jasa
transportasi. Jumlah penduduk yang demikian besar memungkinkan sektor jasa
akan semakin berkembang pesat di Indonesia. Berbagai macam sektor jasa yang
semakin berkembang salah satunya adalah sektor jasa angkutan umum sebagai
alat transportasi. Hal ini menunjukan bahwa adanya alat transportasi sangat
berguna bagi masyarakat.
Menyadari pentingnya perananan trasnportasi, maka lalu lintas dan
angkatan jalan harus ditata. Jasa transportasi haruslah dapat memenuhi tingkat
kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, lancar
dan berbiaya murah. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai banyak
kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan hidupnya. Kebutuhan
tersebut tidak dapat terpenuhi dalam satu lokasi. Oleh karena itu manusia
memerlukan transportasi untuk melakukan perpindahan barang atau orang dari
satu tempat ke tempat lain.D i Indonesia banyak dijumpai sepeda motor juga
melakukan fungsi sebagai kendaraan umum yaitu mengangkut orang atau barang
2
dan memungut biaya yang disepakati bersama, moda trasportasi ini biasa kita
kenal dengan nama ojek
Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini terdapat aplikasi yang
mengenalkan layanan pemesanan ojek menggunkan teknologi dan memakai
standar pelayanan. Sebelumnya ojek memakai sistem pangkalan berbasis
wilayah di tikungan gang. Pengendara ojek dari wilayah lain tidak bisa
sembarangan “mangkal” di suatu wilayah tanpa ijin dari pengendara ojek di
wilayah tersebut. Untuk menggunakan jasa ojek pun, pemakai jasa harus
membayar kontan dan tak jarang sering tawar menawar.
Kemajuan teknlogi yang semakin canggih, penggunaan ojek pun menjadi
semakin berkembang. Kini di Indonesia terdapat sebuah layanan ojek online
yang memungkinkan calon penumpang untuk perlu datang ke senuah pangkalan
ojek. Calon penumpang cukup memesan ojek dari sebuah aplikasi di
smartphone, dan ojek akan datang menjemput. Setelah memesan menggunakan
aplikasi tersebut, penumpang akan mendapatkan driver yang akan mengantarkan
penumpang ke tujuan yang telah diakses melalui aplikasi.
Saat ini sudah banyak penyedia jasa ojek online yang dikenal di kalangan
masyarakat, diantaranya yaitu Grab. Grab adalah perusahaan teknologi asal
Malaysia yang berkantor di Singapura yang menyediakan layanan transportasi
angkutan umum meliputi kendaraan bermotor roda mapun roda 4. Perusahaan
Grab hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan aplikasi saja dan untuk
kendaraannya sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT
Grab Indonesia.
3
Grab didirikan pada tahun 2011 sampai saat ini Grab berkembang pesat
dan menjadi salah satu penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia. Grab
berkembang di Indonesia berkat bantuan para mitra. Pada prinsipnya, Grab akan
terus berkembang beriringan dengan para mitra. Hingga November 2019 jumlah
driver Grab mencapai 2,5 juta orang
(https://m.bisnis.com/amp/read/20191112/98/1169620/berapa-sih-jumlah-
pengemudi-ojek-online-simak-penelusuran-bisnis.com). Driver yang mendaftar
di Grab sudah pasti melalui test – test tertentu yang memastikan driver tersebut
sudah memenuhi syarat.
Layanan Grab ditunjukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi
para pengemudi dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan
dan kepastian. Dari tahun ke tahun Grab semakin meningkatkan pelayanan di
aplikasi yang sudah terverifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut
penumpang, pengiriman barang, antar dan beli makanan hingga Grabwheels
(sekuter). Semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula anginnya, pepatah
terebut dirasa pantas untuk mewarnai perajalanan Grab selama 9 tahun
belakangan ini. Tidak selalu mulus, Grab pun sering mendapat permasalahan
atau kasus yang melibatkan driver dengan customer. Salah satu kasus yang
pernah ditangani oleh pihak Grab yaitu tentang pelecehan.
Pelecehan sering dirasakan sebagai perilaku menyimpang, karena
perbuatan tersebut memaksa seseorang sebagai objek perhatian yang tidak
diinginkan. Artinya pelecehan seksual dapat berupa sikap yang tidak senonoh,
seperti menyentuh anggota tubuh yang vital dan dapat pula hanya berupa kata –
4
kata atau pertanyaan yang bernuansa tidak senonoh. Sedangkan orang menjadi
objek sentuhan atau pertanyaan tersebut tidak menyenanginya.
Pelecehan seksual ini bisa sering terjadi dimana saja dan kapan saja, bila
kita cermati lebih detail lagi yang sering menjadi korban pelecehan ialah kaum
perempuan. Kasus – kasus pelecehan yang banyak menimpa perempuan telah
menjadi suatu masalah yang cukup memperihatinkan. Berikut adalah grafik
kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Gambar 1.1 (Grafik Kekerasan Terhadap Perempuan)
Berdasarkan data Catatan Tahunan 2019 yang dipublikasikan oleh
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan),
jumlah kekerasan terhadap perempuan di tahun 2018 sebesar 406.178 atau
mengalami kenaikan 14% dari tahun sebelumnya.
Dengan adanya kasus pelecehan atau masalah yang melibatkan customer
dengan driver otomatis membuat citra Grab saat itu menurun. Customer enggan
untuk menggunakan jasa transportasi online tersebut karena dirasa tidak aman.
Pelecehan yang dilakukan oleh driver merupakan kontak fisik ke customer.
Awalnya customer tidak ingin menceritakan masalah ini kepada khalayak
5
luas, tetapi sahabatnya merasa perilaku driver tersebut tidak pantas. Lalu dia
melakukan complain melalui admin direct massage media sosial Twitter Grab.
Namun pihak Grab tidak tinggal diam, driver tersebut langsung dikenakan
suspensi karena Grab mempunyai standard procedure.
Kasus yang sempat menghebohkan masyarakat terutama para pengguna
ojek Online Grab sangat mmembuat resah. Kasus pelecehan yang dilakukan oleh
driver langsung menjadi viral baik di media sosial maupun dari mulut ke mulut.
Hingga pemberitaan tersebut diangkat oleh sebuah media yaitu detikInet. Portal
berita detikInet mengangkat kasus pelecehan driver Grab sebagai highlight di
medianya. (https://m.detik.com/inet/business/d-4250694/viral-kasus-pelecehan-
oleh-driver-grab-sudah-lakukan-hal-hal-ini) diakses tanggal 02 Maret 2020.
Gambar 1.2 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Media Detik Inet)
6
Gambar 1.3 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Instagram)
Sumber : Instagram @lambe_ojol
Gambar 1.4 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Line Today)
Sumber : Line Today
Saat ini banyak sekali kejadian-kejadian yang meresahkan masyarakat
ketika menggunakan jasa transportasi konvesional, fasilitas yang tidak
memberikan kenyamanan bagi pengguna, servis yang tidak memuaskan dan
sebagainya, membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi publik
7
konvensional. Kepercayaan masyarakat terhadap produk itu sangat
mempengaruhi keberlangsungan dari perusahaan tersebut.
Namun dari pemberitaan pelecehan tersebut menimbulkan persepsi dari
berbagai kalangan masyarakat yang mempertanyakan tingkat kemanan
menggunakan transportasi online tersebut. seperti yang diketahui bahwa
kepercayaan itu hal yang utama dalam suatu kemitraan usaha, Jika suatu
kemitraan tidak dilandasi oleh kepercayaan maka usaha tidak dapat bertahan
lama. Berdasarkan latar belakang masalah peneliti ingin mengangkat judul:
PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN DRIVER GRAB KEPADA
CUSTOMER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN
MASYARAKAT MENGGUNAKAN OJEK ONLINE. (Survei Pada
Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Kelurahan Ulujami)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian, maka dapat ditarik pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
“Seberapa besar pengaruh pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di
media sosial terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek online. (Survei Pada
Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Kelurahan Ulujami) ?”
8
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruh pemberitaan
pelecehan driver Grab kepada customer di media sosial terhadap kepercayaan
masyarakat pada ojek online. (Survey Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab
Di Kelurahan Ulujami).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Dari penelittian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca tentang bagaimana cara seorang humas dalam memperbaiki
citra suatu perusahaan yang sedang menurun dengan
membandingkan teori yang didapat di dalam kegiatan perkuliahan
dengan kenyataan yang ada dilapangan agar bisa dijadikan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
2. Dapat memperkaya khasanah kajian ilmiah di bidang hubungan
masyarakat, khususnya pada aktivitas humas disuatu perusahaan
dengan kepercayaan konsumen
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan informasi yang
valid kepada masyarakat terkait pmberitaan kasus pelecehan yang diangkat
oleh media DetikInet agar masyarakat dapat tetap merasa aman sangat
menggunakan jasa transportasi Online PT Grab Indonesia dan diharapkan
tidak terjadi kasus – kasus serupa lainnya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Teori Inokulasi
Teori inokulasi pertama kali dikembangkan oleh William J.
McGuire di awal 1960an. Teori inokulasi adalah satu pendekatan dalam
persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argumen
persuasif yang dilakukan oleh orang lain. Teori inokulasi merupakan
sebuah strategi untuk melindungi sikap agar tidak terjadi perubahan atau
dengan kata lain untuk memberikan perlawanan terhadap pengaruh sikap.
Menurut teori inokulasi, kemampuan untuk menolak persuasi ditentukan
oleh keterampilan individu untuk membatah argumen yang berlawanan
dengan keyakinannya
Istilah persuasi bersumber dari perkataan “Latin, persuasion” yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi bisa dilakukan secara
rasional dan secara emosional. Dengan cara rasional , komponen kognitif
pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi berupa ide
maupun konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya
menyentuh afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan seseorang.
Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat
digugah.
10
Komponen – komponen dalam persuasi meliputi bentuk dari proses
komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara sadar
dan tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun non verbal. Penelitian
yang dilakukan oleh McGuire di tahun 1960an membuktikan keberhasilan
inokulasi dengan sangat meyakinkan. Peneliti terkait indikasi keberhasilan
inokukasi juga dilakukan oleh Michael W. Pfau. Menurut Michael Pfau,
teori inokulasi terdiri dari dua elemen dasar, yaitu threat dan refutational
preemption.
1. Threat
Threat dalam teori inokulasi mengacu pada peringatan akan
kemungkinan serangan terhadap sikap dan kepercayaan
seseorang. Orang tersebut sadar akan kerentanannya terhadap
serangan persuasif. Persepsi bahwa ada ancaman yang akan
terjadi secara psikologis memotivasi seseorang untuk
mempertahankan keyakinan dan sikapnya.
2. Refutational Preemption
Target potensial untuk serangan persuasi seharusnya tidak
hanya diperingatkan tapi pesan inokulasi juga harus
mendahului tindakan balasan yang mungkin terjadi. Sambil
menyiapkan pesan inokulasi, argumen yang akan diajukan
pihak lain harus diantisipasi dan cara melawannya juga harus
disiapkan.
11
Berdasarkan teori inokulasi, argumen berlawanan dengan argumen
yang lebih lemah disebut dengan pesan inokulasi yang diberikan kepada
setiap individu. Masing – masing individu yang telah terpapar oleh
argumen yang lebih lemah kemudian membangun sistem pertahanan yang
membantu mereka mempertahankan keyakinannya dan tidak mengubah
sikap mereka ketika mereka dikonfrontir dengan argumen yang lebih kuat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memahami bahwa Teori
Inokulasi adalah teori yang di dalamnya merupakan proses satu
pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten
(bertahan atau berusaha melawan) terhadap argumen persuasif yang
dilakukan oleh orang lain. Karena pada hakikatnya manusia adalah
mahkluk sosial yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communis, yang
berarti “sama”. Communico, communicatio atau communicare berarti
membuat sama (make to common). Jadi, komunikasi dapat terjadi
apabila adanya pemahaman yang sama antara penyampai pesan dan
penerima pesan. Menurut Harorl D Lasswell komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan
12
saluran apa, kepada siapa dengan akibat apa atau hasil apa? (Says what? In
which channel? To whom? With what effect?). (Dedy Mulyana, 2005 : 69)
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak – gerik badan, menunjukan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, seperti ini
lah cara yang disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Unsur komunikasi menurut buku Pengantar Ilmu Komunikasi,
dibagi menjadi lima unsur yaitu :
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akanmelibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut
pengirim, komunikator, atau dalam bahasa Inggris disebut source,
senderatau encoder.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu
yang disampaikan pengirim kepada penerima. Isinya bisa
berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau
propaganda. Dalam bahasa Inggris disebut message, content, atau
information.
13
3. Media
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dari sumber kepada penerima. Contoh media dalam komunikasi
antarpribadi ialah pancaindera, telepon, surat, telegram.
Sementara untuk media massa dibedakan atas media cetak
dan media elektronik. Namunkarena makin canggihnya
teknologi komunikasi saat ini, yang bisa mengkombinasikan
(multimedia) antara satu dan lainnya, makin kaburlah batas-
batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan
komunikasi antarpribadi. Selain itu, terdapat pula
mediakomunikasi sosial, seperti rumah-rumah ibadah, balai
desa, arisan, panggung kesenian, dan pesta rakyat.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang
atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau negara.
Penerima biasa disebut dengan khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audienceatau
receiver.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apayang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakuka oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
14
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Sehingga,
pengaruh bisa juga diartikan sebagai perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,
melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Kategori berdasarkan
tingkat (level) paling lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi,
dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi
paling sedikit hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling
banyak. Komunikasi tersebut dapat dibedakan menjadi komunikasi
intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi
publi, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi politik.
(Dedy Mulyana, 2010 : 80-84)
2.2.2 Media Baru
Media baru atau new media disebut juga media digital. Media
digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara,
dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam formt digital dan
disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optik broadband, satelit
dan sistem transmisi gelombang mikro. (Flew, 2008: 2-3)
Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital sejenis,
memiliki lima karakteristik:
15
1. Manipulable yaitu informasi digital mudah diubah dan
diadaptasi dalam berbagai bentu, penyimpanan, pengiriman,
dan penggunaan.
2. Networkable yaitu informasi digital dapat dibagi dan
dipertukarkan secara terus menerus oleh sejumlah besar
pengguna diseluruh dunia.
3. Dense yaitu informasi digital berukuran besar dapat disimpan
diruang penyimpanan kecil atau penyedia layanan jaringan.
4. Compressible yaitu ukuran informasi digital yang diproleh dari
jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses kompres dan
dapat di dekompres kembali saat dibutuhkan.
5. Impartial yaitu informasi digital yang disebarkan melalui
jaringan bentuknya sama dengan yang direpresentasikan dan
digunakan oleh pemilik atau penciptanya.
Sementara menurut McQuail media baru memiliki ciri – ciri utama
yang membedakannya dengan “media lama” yaitu:
1. Desentralisasi, pengadaan dan pemelihan berita tidak lagi
sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi.
2. Kemampuan tinggi, pengantaran melalui kabel dan satelit
mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh
pemancar siaran lainnya.
16
3. Komunikasi timbal balik, penerima dapat memilih, menjawab
kembali, menukar informasi, dan dihubungkan dengan
penerimanya secara langsung.
4. Fleksibelitas, kelenturan bentuk, isi dan penggunaan.
Secara umum, media baru tidak saja telah menjembatani perbedaan
pada beberapa media, tetapi juga perbedaan antara batasan kegiatan
komunikasi priadi dengan batasan kegiatan komunikasi publik. Baan dan
kegunaan media semacam itu dapat dipakai secara bergantian untuk
kepentingan pribadi dan publik.
2.2.3 Internet
Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi maka internet dapat
memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi
sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu masyarakat berinteraksi secara face
to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dalam
dunia maya atau interaksi sosial online. Melalui kecanggihan teknologi
informasi, maka masyarakat memiliki alternatif lain untuk berinteraksi
sosial.
Internet sebagai media interaksi sosial telah terjadi diseluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Perkembangan pengguna internet juga terus
17
bertambah. Jumlah pengguna internet di seluruh Indonesia juga berkembang
sangat pesat. Menurut data yang dipublikasikan oleh media detikinet (20
Februari 2020) pengguna internet di indonesia mencapai 64% dari jumlah
populasi masyarakat Indonesia.
Gambar 2.2.3 (Pengguna Internet Di Indonesia)
Berdasarkan data diatas menunjukan pengguna internet di
Indonesia pada Januari 2020. Dari data tersebut terdapat 160 juta
masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai penunjang
mereka berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. pengguna
internet di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dalam berkomunikasi.
Adapun media sosial yang paling banyak digunakan dari paling teratas
yaitu YouTube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Line, dll.
Sampai saat ini, internet telah banyak dibahas bahkan digunakan
oleh berbagai perusahaan, organisasi, bahkan perorangan dalam jaringan
internet. Internet dapat menghubungkan aringan komputer yang dikelola
18
dengan baik oleh pemerintah maupun swasta dan perorangan yang berada
diberbagai negara. Melalui internet, siapapun kapan pun dapat dengan
leluasa mengakses berbagai macam informasi dari berbagai tempat.
2.2.4 Media Sosial
Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan
“sosial”. “Media” diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;
McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan
sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi
kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya,
media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam makna
bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim dalam
Fuchs, 2014).
Dari pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang digunakan
oleh pengguna dalam proses sosial. Aktivitas daring yang dilakukan oleh
khalayak di seluruh penjuru dunia terbilang masif dan intensif. Ada
banyak motif dan tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses
layanan daring, khususnya media sosial.
19
Muncul dan berkembangnya internet membawa cara komunikasi
baru di masyarakat. Media sosial hadir dan merubah paradigma
berkomunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi tak terbatas jarak,
waktu, ruang. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus tatap muka.
Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial
merupakan bagian dari media baru.
Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan
“sosial”. “Media” diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;
McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan
sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi
kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya,
media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam makna
bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim dalam
Fuchs, 2014).
Dari pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang digunakan
oleh pengguna dalam proses sosial. Aktivitas daring yang dilakukan oleh
khalayak di seluruh penjuru dunia terbilang masif dan intensif. Ada
banyak motif dan tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses
layanan daring, khususnya media sosial.
20
Muncul dan berkembangnya internet membawa cara komunikasi
baru di masyarakat. Media sosial hadir dan merubah paradigma
berkomunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi tak terbatas jarak,
waktu, ruang. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus tatap muka.
Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial
merupakan bagian dari media baru.
Gambar 2.24 (Media Sosial Yang Sering Di Akses)
Jenis media sosial merupakan upaya untuk melihat bagaimana jenis
media sosial itu, bukan berarti terbatas pada perkembangan platform di
internet dan aplikasi di perangkat telepon genggam. Jenis-jenis media
sosial itu sendiri yaitu:
1. Jaringan Sosial (Social Networking)
Situs jaringan sosial adalah media sosial yang paling populer.
Media sosial tersebut memungkinkan anggota untuk
berinteraksi satu sama lain. Interaksi terjadi tidak hanya
21
melalui pesan teks, tetapi juga termasuk foto (publikasi)
merupakan rela time, memungkinkan anggota untuk berbagi
informasi seperti apa yang berkembang.
2. Blog
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna
untuk mengunggah aktivitas harian, saing menghormati, dan
berbagi, baik tautan web lain, informas, dan sebagainya.
3. Twitter ( Microblogging )
Tidak adanya beanya dengan jurnal online ( blog ),
microblogging merpakan jenis media sosial yang memfasilitasi
pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas serta
pendapatanya. Jenis media sosial ini merujuk pada munculnya
twitter yang hanya menyediakan ruang tertentu atau maksimal
140 karakter.
4. Media Sharing
Situs berbgai media (media sharing ) merupakan jenis media
sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media,
mulai dari dokumen ( file ), video, audio, gambar, dan
sebagainya. Kebanyakan dari media sosial ini adalah gratis
meskipun beberapa juga memakan biaya keanggotaan,
berdsarkan fitu layanan yang mereka berikan. Contoh dari
media sosial ini adalah Youtube, Flick, Photos Bucket, atau
Snapfish.
22
5. Social Bookmarking ( Penanda Sosial )
Penanda sosial atau soial bookmarking merupakan media
sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan,
mengelola, dan mencari informasi berita tertentu secara online.
6. WIKI
Wiki merupakan media konten bersama. Media sosial ini
merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para
penggunanya. Mirip dengan kamus atau eksiklopedia, wiki
menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah, hngga
rujukan buku tentang suatu kata (Rulli, 2016 : 39).
2.2.5 Pemberitaan Pelecehan
Sebelum memaparkan pemberitaan, lebih dahulu penulis
menguraikan apa yang dimaksud dengan berita. Penjelasan mengenai hal
ini menjadi penting supaya tidak menimbulkan salah tangkap atau salah
paham.
Berita adalah semua hasil laporan, baik secara lisan ataupun tulisan
yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-hari. Sebagian bentuk
laporan, berita harus berisi tentang kejadian-kejadian baru/aktual.
Informasi yang disampaikan sebagai bahan berita pun harus dianggap
penting dan menarik bagi banyak orang. Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa berita erat kaitannya dengan informasi dan kebutuhan
banyak orang. Kebutuhan terhadap berita antara saat ini dan beberapa saat
23
yang akan datang tentu berbeda. Untuk itu, berita harus bersifat faktual
dan aktual. Faktual artinya berdasarkan kenyataan sedangkan aktual
artinya bersifat kekinian atau terbaru. Selain bersifat faktual dan aktual,
berita harus bersifat objektif.
Pemberitaan atau bisa juga disebut reportase juga mempunyai
makna melaporkan, memberi laporan, dan memberitakan (Abdullah, 1992:
66). Reportase mencakup kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta
tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/narasumber, kemudian
menuliskannya dalam bentuk berita (produk) (Kuncoro, 2009: 66). Pada
hakikatnya, fungsi utama pemberitaan adalah untuk melaporkan atau
memberi tahu sesuatu hal kepada khalayak. Memilih, mengolah, dan
menerbitkan suatu berita adalah tugas media pers. Segala informasi yang
diberitakan harus diperhitungkan nilai gunanya bagi kepentingan
masyarakat.
Menurut Dominick ada lima elemen inti nilai berita yang menjadi
ciri suatu kejadian layak diberitakan yang sudah di setujui oleh banyak
jurnalis yang telah meliput berbagai peristiwa :
1. Timeliness
Berita adalah sesuatu yang baru. Berita kemarin adalah berita yang
lama. Seseorang yang mengambil Koran pada malam hari, atau
menyalakan berita pada sore hari, atau melihat website berita
24
tertentu, mengharapkan untuk diberitahu informasi apa yang terjadi
sebelumnya di hari yang sama.
2. Proximity
Berita terjadi di dekatnya. Berita yang disampaikan kepada audiens
memiliki kedekatan geografis serta psikologis dengan audiens.
3. Prominence
Semakin penting kedudukan seseorang di lingkungan publik,
semakin berharga pula seseorang tersebut sebagai sumber berita
4. Consequence
Peristiwa yang memiliki dampak besar bagi masyarakat luas maka
akan membangun sebuah nilai berita pula
5. Human Interest
Peristiwa yang menguras emosi audience. Biasanya perhatian pada
masyarakat biasa yang berada pada keadaan yang tidak bisa ditebak
oleh audience
2.2.5.1 Pelecehan
Pelecehan seksual adalah perilaku atau perhatian yang
bersifat seksual yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki dan
berakibat mengganggu diri penerima pelecehan. Pelecehan seksual
mencakup, tetapi tidak terbatas pada bayaran seksual bila ia
menghendaki sesuatu, pemaksaan melakukan kegiatan seksual,
25
pernyataan merendahkan tentang orientasi seksual atau seksualitas,
permintaan melakukan tindakan seksual yang disukai pelaku,
ucapan atau perilaku yang berkonotasi seksual, semua dapat
digolongkan menjadi pelecehan seksual. Aktifitas yang berkonotasi
seksual bisa dianggap pelecehan seksual jika mengandung unsur-
unsur sebagai berikut, yaitu adanya pemaksaan kehendak secara
sepihak oleh pelaku, kejadian ditentukan oleh motivasi
pelaku,kejadian tidak diinginkan korban, dan mengakibatkan
penderitaan pada korban. (Tulus Winarsunu, 2008 : 51)
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku
yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak
dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa ucapan,
tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.
Aktifitas yang berkonotasi seksual bisa dianggap pelecehan seksual
jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu adanya
pemaksaan kehendak secara sepihak oleh pelaku, kejadian
ditentukan oleh motivasi pelaku,kejadian tidak diinginkan korban,
dan mengakibatkan penderitaan pada korban.
Dari definisi pelecehan seksual diatas dapat disimpulkan
bahwa pelecehan seksual adalah perilaku atau tindakan yang
mengganggu, yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain
dalam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan
secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya.
26
2.2.6 Kepercayaan Masyarakat
Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada kepercayaan bahwa orang
merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena kepercayaan ini
menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku
membeli. Salah satu cara yang bagus untuk menarik kepercayaan
konsumen adalah dengan menjalin hubungan yang baik antara konsumen
dan perusahaan dengan berbagai trik yang interaktif, agar konsumen
memiliki wawasan serta keyakinan bahwa produk yang dibelinya mampu
memenuhi segala kebutuhan serta ekspetasinya tentang produk itu sendiri.
Dalam Kotler dan Keller (2009), dijelaskan bahwa awal mula
munculnya kepercayaan berasal dari ekspetasi yang dibentuk oleh
konsumen berdasarkan berbagai sumber di sekitarnya, seperti pengalaman
masa lalu, berita dari mulut ke mulut, dan iklan. Secara umum, konsumen
membandingkan jasa anggapan dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa
anggapan berada di bawah jasa yang diharapkan, konsumen akan kecewa.
Perushaan yang berhasil menambahkan manfaat pada penawaran mereka
sehingga konsumen tidak hanya puas, tetapi terkejut dan sangat puas,
karena mendapat pengalaman yang melebihi harapannya. Dari situlah,
akan menculnya rasa percaya, bahwa perusahaan tersebut mampu
memenuhi ekspetasinya.
27
2.2.6.1 Dimensi Kepercayaan Masyarakat
Menurut Mayer (1995) setelah melakukan literature
review dan pengembangan teori secara komperhensif menemukan
suatu rumusan bahwa kepercayaan dibangun atas 3 dimensi, hal ini
disebabkan oleh 3 faktor tersebut paling sering disebut sebagai
faktor yang melatarbelakangi sebuah kepercayaan (trust) dalam
penelitian sebelumnya. Ketiga faktor itu dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh
satu pihak yang mempunyai pengaruh dalam suatu
dominan tertentu. Artinya orang yang mempercayai akan
mendapatkan kepuasan dan keamanan dari orang yang
dipercayainya dalam melakukan suatu transaksi.
b. Kebaikan (Benelovence)
Kebaikan adalah kemauan dari seseorang yang dapat
dipercayai untuk memberikan kepuasan yang saling
menguntungkan kepada orang yang mempercayainya,
benelovence, ini meliputi perhatian dan empati
c. Integritas (Integrity)
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku seseorang
dalam menjalankan bisnisnya, integritas ini meliputi
kesetiaan dan keteruserangan.
28
2.2.6.2 Masyarakat
Masyarakat merupakan istilah yang sangat lazim
digunakan untuk menyebut suatu kesatuan manusia yang berasal
dari bahasa Arab yaitu Syaraka yang berarti ikut serta,
berpartisipasi, yang kemudian mengalami perubahan dalam bahasa
Indonesia menjadi masyarakat. Masyarakat adalah suatu kesatuan
manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan saling terikat oleh suatu rasa
dan indentitas yang sama dalam dirinya.
Menurut Mc. Iver dan Page (2005:401) mengatakan
bahwa masyarakat merupakan suatu sistem dari kebiasaan dan tata
cara, dari wewenang serta kerjasama antara antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta
kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosial yang bersifat selalu berubah.
Masyarakat sebagai suatu kelompok – kelompok makhluk
hidup dengan realitas – realitas yang baru yang berkembang
menurut hukum – hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola
perkembangannya sendiri. Manusia terikat kelompok karena rasa
sosial yang serta merta dan kebutuhannya.
29
Pengertian masyarakat mewujudkan adanya syarat – syarat
sehingga disebut dengan masyarakat, yakni adanya pengalaman
hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama dan adanya
kerja sama diantara kelompok memiliki pikiran atau perasaan
menjadi bagian dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman
hidup bersama ini menimbulkan kerja sama, adaptasi terhadap
organisasi dan pola tingkah laku anggota.
Menurut Abu Ahmadi (2007:32) menyatakan bahwa
masyarakat harus mempunyai syarat – syarat sebagai berikut :
a. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di
suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan – aturan atau undang – undang yang
mengatu rmereka untuk kepentingan dan tujuan yang
sama.
Dari beberapa definisi diatas, terdapat kesamaan arti bahwa
masyarakat merupakan suatu hubungan kelompok baik dalam
lingkup kecil maupun lingkup besar dan pengertian masyarakat
adalah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama dan adanya
kontak sosial. Pengalaman hidup bersama membuat masyarakat
menjadi semakin dekat antara satu dengan yang lainnya karena
pada dasarnya manusia bersifat sosial.
30
2.2.7 Customer Ojek Online
Dalam penegertian sehari – hari customer adalah orang – orang
yang kegiatannya membeli dan meggunakan suatu produk, baik barang
maupun jasa, secara terus menerus. Customer adalah orang – orang yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan –
perusahaan bisnis. Dengan kata lain customer adalah orang yang tidak
tergantung pada orang tersebut.
Customer merupakan seseorang yang menggunakan atau menerima
produk atau jasa dari individu atau organisasi. Kata customer diambil dari
kata custom yang berarti habbit (kebiasaan). Seseorang customer adalah
seseorang yang datang pada toko tertentu secara berkala, yang menjadian
kebiasaan kegiatan membeli barang pada suatu toko tertentu walaupun
masih ada toko yang lain, orang yang didekati oleh pemilik toko dengan
tujuan agar berbelanja di tokonya lagi di masa mendatang. (Daryanto,
2014 : 51)
2.2.7.1 Ojek Online
Perkembangan teknologi internet yang cukup pesat
memberikan perubahan sosial masyarakat. Banyak bisnis yang
mulai bermunculan dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi tersebut, salah satunya adalah kemunculan
bisnis penyedia layanan jasa transportasi berbasis online yang
31
ternyata dapat memberikan solusi dan menjawab berbagai
kekhawatiraan masyarakat akan layanan transportasi umum.
Transportasi dapat diartikan sebagai perpindahan barang
atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan
menggunakan kendaraan. Online adalah suatu jaringan yang
terhubung dengan internet. Transportasi Online adalah alat angkut
yang menawarkan jasa melalui internet dan pemesanan melalui
menggunakan aplikasi yang dapat di download di playstore.
Transportasi Online memberikan jasa antar yang sama dengan
transportasi konvensional, perbedaannya adalah pada cara
pemesanan dan penentuan tarifnya. Transportasi online
menggunakan sistem aplikasi yang menghubungkan antara
customer dengan driver.
Dengan adanya transportasi online, para penumpang kini
tak perlu lagi mengampiri pangkalan ojek taupun tak perlu lagi
menunggu di pinggir jalan utnuk mendapatkan taksi. Selain itu
para penumpang juga tidak harus terlibat dalam proses tawar
menawar karena tarif yang sudah ditentukan berdasarkan jarak
tempuh. Ketika terjebak kemacetan dijalan, penumpang tidak perlu
khawatir mengenai tarif yang membengkak seperti pada saat
menaiki transportasi berargometer, karena tarif yang sudah
ditentukan diawal perjalanan dengan berdasarkan jarak
tempuh.perubahan gaya hidup inilah yang dimanfaatkan oleh para
32
pelaku usaha untuk memulai persaingan usaha dalam bisnis
transportasi online.
Saat customer melakukan pemesanan dengan menggunakan
aplikasi, detail pemesanan seperti jarak tempuh, harga, identitas
pengemudi, lama waktu pengemudi tiba ke lokasi konsumen, serta
data perusahaan pengelolaanya sudah langsung tersaji pada layar
smartphone. Seluruh identitas pengemudi sudah diketahui oleh
customer karena perusahaan pengelolaan telah melakukan proses
verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama
kemitraan dengan pengemudi.
33
2.3 Kerangka Pemikiran
PEMBERITAAN PELECEHAN
CUSTOMER OLEH DRIVER GRAB
MEDIA SOSIAL
TEORI INOKULASI
PEMBERITAAN
PELECEHAN
KEPERCAYAAN
MASYARAKAT
PROMINENCE TIMELINESS HUMAN
INTEREST CONCEQU
ENCE
PROXIMITY ABILITY INTEGRITY BENELOVENCE
34
Grab adalah perusahaan teknologi yang menyediakan jasa aplikasi
layanan transportasi angkutan umum meliputi kendaraan roda dua maupun
roda empat. Perusahaan Grab hanya perusahaan teknologi yang
meluncurkan aplikasi saja dan untuk kendaraannya sendiri adalah milik
mitra yang sudah bergabung di PT Grab Indonesia. Tidak selalu mulus,
Grab pun sering mendapat kasus atau pemberitaan yang negatif terkait
pelayanan atau tentang pengemudi transportasi online tersebut. Salah satu
kasus yang pernah ditangani oleh perusahaan Grab yaitu kasus pelecehan.
Pelecehan kerap kali terjadi dimana saja dan kapan saja dan biasanya
yang menjadi korban pelecehan ialah kaum wanita. Pelecehan kepada
customer di transportasi online khususnya di perusahaan Grab kerap kali
terjadi, baik itu di Grab Car maupun Grab Bike. Customer pun tidak
tinggal diam, customer langusng menghubungi pihak Grab namun tidak
ada penanganan yang berkelanjutan sehingga menyebabkan customer
menyebarkan kasus ini melalui sosial media dan pihak media langsung
mengklarifikasi kasus atau pemberitaan tersebut.
Media saat ini sebagai acuan masyarakat atau publik untuk
mengetahui informasi apa yang sedang hangat diperbincangkan. Dengan
adanya pemberitaan pelecehan customer oleh pengemudi Grab, membuat
citra perusahaan menjadi negatif. Pasalnya jika media menggiring publik
ke arah yang negatif maka hal ini akan membawa dampak yang kurang
menguntungkan bagi peruahaan karena dapat mempengaruhi reputasi
perusahaan. Dengan menggunakan teori inokulasi yaitu satu pendekatan
35
dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argumen
persuasif yang dilakukan oleh orang lain.
Dengan teori ini, dimaksudkan agar masyarakat dapat terpengaruh
untuk menggunakan jasa tranportasi online Grab kembali. Dengan
menggiring masyarakat untuk menggunakan aplikasi Grab kembali
tidaklah mudah karena masyarakat mengira bahwa Grab tidak aman
sebagai suatu moda transportasi online. Maka dari itu kepercayaan
masyarakat sangatlah penting bagi sebuah reputasi perusahaan. karena jika
masyarakat sudah mempercayai suatu jasa atau produk dari perusahaan
tertentu dan mereka merasa puas dan aman, maka mereka akan
menggunakan jasa atau produk perusahaan itu kembali.
2.4 Hipotesis
Sebelum melakukan penelitian diperlukan adanya hipotesis atau dugaan
sementara dari permasalahan yang diajukan. Hipotesis merupakan dugaan
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang akan diuji dalam
rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis
seperti:
1. Ho p = 0 : Pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media
sosial tidak berpengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat pada
ojek online.
2. Ha p ≠ 0 : Pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media
sosial berpengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek
online.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan memfokuskan penelitian di
RW 02 Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan,
Daerah Khusus IbuKota, 12250, Indonesia.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu yang akan dilakukan untuk penelitian selama ± 6 bulan
terhitung dari bulan Maret 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma positivisme.
Pada paradigma postivisme ukuran kebenarannya adalah frekuensi tinggi
atau sebagian besar bersifat probalistik. Kalau dalam sampel benar maka
kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk populasi yang
lebih besar. Dalam paradigma positivisme fakta dan data terbatas pada
37
sesuatu yang empiri sensual (teramati secara indrawi). (Suryani, 2015 :
107)
Paradigma positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan
ilmu alam sebagai satu – satunya sumber pengetahuan yang benar dan
menolak aktifitas yang berkenaan dengan empiris. Positivisme merupakan
empirisme, yang dalam segi – segi tertentu sampai kepada kesimpulan
logis ekstrim karena pengetahuan apa saja merupakan pengetahuan
empiris dalam satu atau lain bentuk, maka tidak ada spekulasi dapat
menjadi pengetahuan.
Paradigma postivisme dilandasi pada suatu asumsi bahwa segala
sesuatu itu dapat diklarifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal
(sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan
memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan amtara
variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma
penelitian (Sugiyono, 2011:42).
3.2.2 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan
analisis data yang berbentuk numerik atau angka. Penelitian kuantitatif
lebih banyak menggunakan logika hipotestik verifikatif. Penelitian ini
dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian
38
melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut
ditarik bersadarkan data empiris (Suryani, 2015:109).
Riset kuantitatif menurut variabel yang diteliti dapat diukur. Bentuk
riset semacam ini memberikan perhatian besar pada beberapa sering suatu
variabel muncul dan umumnya menggunakan angka untuk menyampaikan
suatu jumlah. Penggunaan angka memungkinkan ketepatan atau presisi
yang lebih baik dalam melaporkan suatu hasil penelitian (Morissan,
2012:23).
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel – variabel
sebagai objek penelitian dan variabel – variabel tersebut harus di
definisikan dalam bentuk operasional variabel masing – masing.
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan hasilnya. Demikian dengan tahap
kesimpulan terhadap penelitian akan lebih baik di sertai dengan gambar,
grafik, tabel atau tampilan lainnya (Arikunto, 2013:27).
Pendekatan ini berfokus mengumpulkan data dan untuk menjelaskan
fenomena khusus yang di alami oleh populasi. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, karena penulis ingin mengukur variabel – variabel dan
pengaruh pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media
sosial terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek online.
39
3.2.3 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
survei. Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau
wawancara untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi.
Penelitian survei dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab
akibat dan pengujian hipotesis, menggambarkan, menjajaki, memprediksi,
mengevaluasi dan mengembangkan aspek – aspek sosial. Proses penelitian
survei sifatnya dinamis (Zainal Arifin, 2011:19-20).
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang
diambil dari populasi. Dengan demikin, penelitian survei umumnya
melakukan pengambilan sampel, namun dilakukan generalisasi (data
sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode
pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam survei
(Suryani, 2015:115).
Menurut Morissan (2012:165), penelitian survei sering kali
digunakan dalam ilmu sosial untuk membantu melakukan pengamatan
terhadap suatu fenomena social. Pada penelitian survei, peneliti memilih
sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka kuesioner
yang sudah baku. Dari penjelasan di atas penulis menggunakan metode
survei dengan menyebar kuisioner kepada responden di lapangan.
40
3.2.4 Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan penelitian eksplanasi, karena dalam penelitian ini terdapat
dua variabel. Format penelitian eksplanasi yaitu untuk menjelaskan suatu
generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan,
perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain. Karena
itu penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis. Penelitian
eksplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan
sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel dengan menggunakan analisis
statistik inferensial. (Bungin, 2017:46)
Menurut Sanipah Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa penelitian
eksplanasi yaitu sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan
dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat
menjelaskan kenapa atau mengapa terjadinya suatu gejala atau kenyataan
sosial tertentu.
Objek telaahan penelitian eksplanasi dalah untuk menguji hubungan
variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini jelas ada hipotesis
yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan
hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah suatu
berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah suatu
variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.
41
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi berasal dari kata population, yang berarti jumlah penduduk.
Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi orang kebanyakn
menghubungkannya dengan masalah – masalah kependudukan. Hal
tersebut ada benarnya juga, karena itulah makna kata populasi yang
sebenarnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi
menjadi amat popular dan digunakan sebagai disiplin ilmu. Dalam metode
penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau
sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi merupakan
kesuluruhan objek yang diteliti.
Suharsimi Arikunto (2010:115) mengatakan bahwa populasi adalah
kesulurahan subjek penilaian. Hal ini sama dengan Sugiyono (2012:117),
yang menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Yang diteliti oleh penulis dalam
penelitian ini ialah masyarakat kelurahan Ulujami yang menggunakan
aplikasi Grab sebagai penunjang aktivitasnya, data yang diberikan oleh
Kelurahan Ulujami yang difokuskan di RW 02 yaitu sejumlah 5872 orang.
42
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk
diteliti dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari
populasi secara kesuluruhan. Dengan demikian, sampel dapat dinyatakan
sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan teknik meode tertentu
untuk diteliti dan digeneralisasi terhadap populasi. Agar hasil penelitian
yang dilakukan terhadap sampel masih tetap dipercaya dalam artian masih
visa mewakili karakteristik populasi maka cara penarikan sampelnya harus
dilakukan secara seksama (Suryani, 2015:192).
Dalam pemilihan sampel, mempunyai beberapa teknik sampling
yang digunakan. Metode penarikan sampel atau disebut juga dengan
teknik sampling pada umumnya terbagi atas dua bagian besar, yaitu :
1. Probability Sampling : penarikan sampel didasarkan atas
pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki
kessempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan
demikian dalam rancangan ini tidak terdapat diskriminasi unit
populasi yang satu dengan yang lainnya. Karena semua memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk
menjadi sampel, unit – unit populasi harus di random.
43
2. Non Probability Sampling : penarikan sampel tidak penuh
dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya
bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk
dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, harus ada perlakuan
khusus lainnya. (Bungin, 2017:120)
Peneliti menggunakan teknik probability sampling dalam penelitian
ini yaitu cluster sampling. Dengan menggunakan teknik sampling ini,
masyarakat dari setiap cluster yang dipilih dapat diseleksi dalam
pemilihan yang lebih mengerucut untuk diditeliti. Dalam teknik cluster
sampling, penelitian yang dilaukan pada sampel yang tersusun dan
diseleksi berdasarkan parameter yang sudah ditentukan sebelumnya.
Parameter dalam penelitian ini yaitu pengguna aplikasi ojek online Grab.
Pengambilan sampel juga menggunakan rumus taro yamane yaitu
sebagai berikut :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d = Derajat Kepercayaan 10%
44
gambar 3.1 (Rumus Taro Yamane)
5872
n =
5872.(10%)2 + 1
5872
n =
5872 (0,1)2 + 1
5872
n =
59,72
n = 98,3 dibulatkan menjadi 98 orang.
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang,
masyarakat di RW 02 kelurahan Ulujami.
45
Kemudian untuk mengukur banyaknya sampel tiap RT, peneliti
juga membagikannya dengan rumus :
n
ni = x nx
N
Keterangan :
ni = Jumlah sampel tiap RT
n = Jumlah seluruh sampel pada penelitian
N = Jumlah seluruh populasi
nx = Jumlah masyarakat tiap RT
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Masyarakat RW 02 Kelurahan Ulujuami Jakarta Selatan
Tahun 2020
No Wilayah Jumlah
Rumus Jumlah
Populasi Sampel
1 RT 001 487 Orang 98/5782 x 487 = 8,1 8 Orang
2 RT 002 514 Orang 98/5782 x 514 = 8,5 9 Orang
3 RT 003 1024 Orang 98/5872 x 1024 = 17,0 17 Orang
4 RT 004 245 Orang 98/5872 x 245 = 4,0 4 Orang
5 RT 005 336 Orang 98/5872 x 336 = 5,6 6 Orang
6 RT 006 455 Orang 98/5872 x 455 = 7,5 8 Orang
7 RT 007 606 Orang 98/5872 x 606 = 10,1 10 Orang
8 RT 008 600 Orang 98/5872 x 600 = 10,0 10 Orang
9 RT 009 489 Orang 98/5872 x 489 = 8,1 8 Orang
10 RT 010 608 Orang 98/5872 x 608 = 10,1 10 Orang
11 RT 012 508 Orang 98/5872 x 508 = 8,4 8 Orang
TOTAL 5872 Orang 98 Orang
46
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017 : 137), jika dilihat dari sumbernya maka data
terbagi menjadi dua yaitu primer dan skunder.
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara,
observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden
yang sesuai target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi yang
dalam penelitian ini yaitu Masyarakat pengguna aplikasi Grab di Kelurahan
Ulujami. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sudah disiapkan secara tertulis
dengan menyebar kuesioner dan disertai alternatif jawaban yang akan
diberikan kepada responden.
2. Data Skunder
Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung,
memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data skunder sebagai
data pelengkap atau tambahan yang membantu menulis dalam
menyelesaikan penelitian. Data skunder juga dapat diproleh dari penelitian
yang sudah ada sebelumnya.
47
3.5 Operasional Variabel
3.5.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2017:38), variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditettetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diproleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan
yaitu variabel independen dan dependen.
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel depeden (terikat). Jadi variabel ini sifatnya
menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak
bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Pengaruh Pemberitaan Pelecehan (X).
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian
ini, variabel dependen (variabel terikat) yang akan diteliti
adalah Kepercayaan Masyarakat (Y). (Sugiyono, 2017:61)
48
3.5.2 Definisi Operasional
Di dalam sub bab ini berisi tentang pemahaman faktor – faktor
operasional yang terdapat didalem variabel, yaitu :
1. Variabel (X) Pengaruh Pemberitaan Pelecehan
a. Timeliness
Dimensi timeliness berarti waktu yang tepat. berita
mengenai pemberitaan pelecehan driver GRAB kepada
customer disajikan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Ketepatan dalam menyampaikan informasi tentang
peristiwa pemberitaan pelecehan yang sedang ditunggu oleh
masyarakat.
b. Proximity
Dimensi proximity artinya kedekatan. Berita mengenai
pemberitaan pelecehan mempunyai kedekatan, disini maknanya
sangat bervariasi yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi
lokasi, profesi, kepercayaan, kebudayaan, maupun kepentingan
yang terkait lainnya.
c. Prominence
Artinya orang terkemuka atau tokoh. Terkait dengan
variabel X tentang pemberitaan pelecehan, semakin seseorang
itu terkenal maka akan menjadi bahan berita yang menarik
pula. Semakin penting kedudukan seseorang di lingkungan
49
publik, semakin berharga pula seseorang tersebut sebagai
sumber berita.
d. Consequence
Dimensi consequence Pemberitaan Pelecehan
menginformasikan dengan jelas terkait segala tindakan atau
kebijakan, peraturan, perundangan yang dapat berakibat
merugikan perusahaan tersebut. dimensi ini menjelaskan
Dampak yang akan ditimbulkan karena adanya pemberitaan
pelecehan terhadap sebuah perusahaan.
e. Human Interest
Dimensi Human Interset terkait peristiwa pemberitaan
pelecehan biasanya banyak mengundang emosi audience.
Biasanya perhatian pada masyarakat biasa yang berada pada
keadaan yang tidak bisa ditebak oleh audience. Berita tentang
kemanusiaan selalu menimbulkan ketertarikan pada
masyarakat. Berita dengan nilai kemanusiaan mampu
menyentuh perasaan pembacanya.
2. Variabel (Y) Kepercayaan Masyarakat
a. Ability (Kemampuan)
Dimensi kemampuan adalah suatu karakteristik yang
dimiliki oleh satu pihak yang mempunyai pengaruh dalam
suatu dominan tertentu. Artinya masyarakat atau customer
pengguna aplikasi GRAB mempercayai akan mendapatkan
50
kepuasan dan keamanan. Masyarakat menjadi tidak perlu
khawatir dalam melakukan suatu transaksi. Masyarakat merasa
aman karena standar operasional yang diberikan diterapkan
dengan baik.
b. Benelovence (Kebaikan)
Dimensi kebaikan adalah kemauan dari seseorang yang
dapat dipercayai untuk memberikan kepuasan yang saling
menguntungkan kepada orang yang mempercayainya.
Kebaikan hati merupakan kemauan masyarakat dalam
menggunakan transportasi online GRAB kembali. Masyarakat
merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi
online tersebut sangat baik sehingga masyarakat merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan.
c. Integrity (Integritas)
Dimensi integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku
masyarakat untk tetap setia menggunakan jasa transportasi
online untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Masyarakat
juga diberi informasi yang sebenar-benarnya terkait fasilitas
ataupun cara pembayaran yang diterapkan didalam aplikasi
ojek online tersebut. Masyarakat dibuat merasa puas dan tidak
ingin menggunakan aplikasi transportasi online lainnya.
51
3.5.3 Operasional Variabel
Tabel 3.2 (Operasional Variabel X)
Variabel Dimensi Indikator Skala Likert
Pengaruh
Pemberitaan
Pelecehan
1. Timeliness
(Kebaruan)
2. Proximity
(Jarak)
3. Prominence
(Cuatan)
4. Consequence
(Akibat)
5. Human
Interest
(Kemanusiaan)
- Berita up to date
- Berita dibuat dengan
kejadian yang
sebenarnya
- Media sosial
- Tokoh atau
organisasi tertentu
- Peka terhadap
lingkungan sosial
- Solidaritas dari
kepekaan yang
dibuat
- Melatih empati
pembaca.
a. Sangat
Setuju
b. Setuju
c. Tidak
Setuju
d. Sangat
Tidak
Setuju
52
Tabel 3.3 (Operasional Variabel Y)
Variabel Dimensi Indikator Skala Likert
Kepercayaan
Masyarakat
1. Ability
2. Benelovence
3. Integrity
1.Kepercayaan
masyarakat kepada
transportasi online
Grab.
2.Masyarakat merasa
aman terkait SOP yang
diberikan
3.Masyarakat mudah
dalam menggunakan
aplikasi
4.Masyarakat merasa
puas dengan pelayanan
5.Masyarakat setia
menggunakan aplikasi
GRAB
6.Masyarakat
mengetahui informasi
yang diinginkan
a. sangat stuju
b. setuju
c. tidak setuju
d.sangat Tidak
Setuju.
53
3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2017:125) menunjukan derajat
ketapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk menari validitas sebuah item, kita
mengkorelasikan skor item dengan total item – item tersebut. instrumen
yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dalam kesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner terebut.
Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya
intrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. (Ghozali,
2016 : 52). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan. Untuk menguji validitas instrumen, peneliti mencoba
pada sasaran sebelum peneltian langkah ini disebut uji coba instrumen
Apabila ada data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan
apa yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah
valid, untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan uji validitas.
54
Gambar 3.2 (Rumus Validitas)
Keterangan :
Ryx = Korelasi X dan Y
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah hasil skor X dan skor Y yang berpasangan
∑X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dari X
∑Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dari Y
n = Banyak subjek skor X dan skor Y yang berpasanagn
X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
Untuk mendapatkan data secara primer maka dilakukan
penyebaran kuesioner pada masyarakat pengguna aplikasi Grab di RW 02
Kelurahan Ulujami sebanyak 98 responden yang dianggap mampu
mewakili populasi. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,
peneliti melakukan uji coba instrumen dahuku kepada 30 responden yang
dianggap memiliki karakteristik serupa dengan masyrakat RW 02
Kelurahan Ulujami dengan memberikan sebanyak 43 butir pernyataan.
Untuk menguji validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan IBM SPSS
Statistics 25dan Microsoft Excel.
55
Uji validitas dilakukan agar setiap butir pernyataan yang diajukan
kepada responden telah dinyatakan valid. Teknik yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan membandingkan korelasi hitung (r-hitung)
dengan r-tabel pada tingkat signifikansi 5%. Nilai r-tabel dengan
signifikasnsi 5% (a=0,05) dengan jumlah responden N=30, maka nilai r-
tabel adalah 0,361. Jka r-hituung lebih besar dari nilai r-tabel maka butir
pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan sebaliknya jika r-hitung lebih
kecil dari r-tabel dinyatakan tidak valid (gugur). Hasil rangkuman uji
validitas penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)
Tabel 3.4 (Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan))
Dimensi Pernyataan r Hitung r Tabel
Keterangan Korelasi Pearson Korelasi Perason
Timeliness
Butir1 0,686 0,361 VALID
Butir 2 0,82 0,361 VALID
Butir 3 0,815 0,361 VALID
Butir 4 0,718 0,361 VALID
Proximity
Butir 5 0,889 0,361 VALID
Butir 6 0,497 0,361 VALID
Butir 7 0,707 0,361 VALID
Butir 8 0,765 0,361 VALID
Butir 9 0,862 0,361 VALID
Butir 10 0,875 0,361 VALID
Prominence
Butir 11 0,533 0,361 VALID
Butir 12 0,507 0,361 VALID
Butir 13 0,728 0,361 VALID
Butir 14 0,244 0,361 TIDAK VALID
Consequence
Butir 15 0,887 0,361 VALID
Butir 16 0,401 0,361 VALID
Butir 17 0,577 0,361 VALID
56
Butir 18 0,79 0,361 VALID
Human Interest
Butir 19 0,746 0,361 VALID
Butir 20 0,709 0,361 VALID
Butir 21 0,656 0,361 VALID
Butir 22 0,540 0,361 VALID
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa hasil uji validitas
instrumen penelitian ini pada variabel X, pada dimensi Timeliness dengan
4 butir pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga
keempat butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dimensi Proximity
dengan 6 pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel,
sehingga keenam butir pernyataan tersebut valid.
Dimensi Prominence dengan 4 butir pernyataan, pada butir kesatu
sampai ketiga memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga
pernyataan tersebut dikatakan valid dan pada butir pernyataan keempat
memiliki r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut
dikatakan tidak valid. Dimensi Consequence dengan 4 butir prernyataan
memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga keempat butir
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Dimensi Human Interest dengan 4 butir pernyataan memiliki nilai r-
hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga keempat butir pernyataan tersebut
dinyatakan valid. Jadi dapat dikatakan dari dua puluh satu pernyataan dari
dua puluh dua pernyataan pada variabel X Pemberitaan Pelecehan
dinyatakan valid untuk diujikan ke dalam penelitian ini.
57
2. Uji Valditas Y (Kepercayaan Masyarakat)
Tabel 3.5 (Uji Validitas Y Kepercayaan Masyarakat))
Dimensi Pernyataan r Hitung r Tabel
Keterangan Korelasi Pearson Korelasi Pearson
Ability
Butir 1 0,667 0,361 VALID
Butir 2 0,673 0,361 VALID
Butir 3 0,666 0,361 VALID
Butir 4 0,741 0,361 VALID
Butir 5 0,363 0,361 VALID
Butir 6 0,500 0,361 VALID
Butir 7 0,536 0,361 VALID
Butir 8 0,758 0,361 VALID
Belovence
Butir 9 0,782 0,361 VALID
Butir 10 0,700 0,361 VALID
Butir 11 0,659 0,361 VALID
Butir 12 0,843 0,361 VALID
Butir 13 0,751 0,361 VALID
Butir 14 0,562 0,361 VALID
Butir 15 0,673 0,361 VALID
Butir 16 0,330 0,361 TIDAK VALID
Integrity
Butir 17 0,684 0,361 VALID
Butir 18 0,573 0,361 VALID
Butir 19 0,321 0,361 TIDAK VALID
Butir 20 0,301 0,361 TIDAK VALID
Butir 21 0,481 0,361 VALID
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil uji
validitas instrumen penelitian dari variabel Y, pada dimensi Ability
dengan 8 pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel,
sehingga kedelapan butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dimensi
Benelovence dengan 8 pernyataan, pada butir pernyataan kesatu sampai
ketujuh memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga pernyataan
tersebut dikatakan valid sedangkan pernyataan kedelepan r-hitung lebih
kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.
58
Dimensi Integrity dengan 5 pernyataan, pada butir pernyataan
kesatu, kedua dan kelima memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel
sehingga pernyataan tersebut dikatakan valid sedangkan pernyataan ketiga
dan keempat r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut
tidak valid. Jadi dapat dikatakan dari delapan belas pernyataan dari dua
puluh satu pernyataan pada variabel Y Kepercayaan Masyarakat
dinyatakan valid untuk diujikan ke dalam penelitian ini.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013:221). Uji
reliabilitas adalah uji yang dilakukan sebelum melakukan penelitian.
Biasanya dilakukan dilakukan dengan skala yang lebih kecil untuk
menguji apakah instrumen yang kita buat baik.
Tabel 3.6 (Koefisien Reliabilitas)
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 – 0,40 Sedikit Reliabel
>0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 – 0,80 Reliabel
59
>0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
Ketentuan :
1. Cronchbach’s Alpha > 0,6 Cronchbach’s Alpha artinya dapat
diterima
2. Cronchbach’s Alpha < 0,6 Cronchbach’s Alpha artinya tidak dapat
diterima.
Gambar 3.3 (Rumus Reliabilitas)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑α t2 = Jumlah varian skor setiap item
Α t2 = Varian Total
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketetapan
(keandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan, suatu
instrumen dikatakan reliabilitas apabila semua variabel memiliki nilai
koefisien Cronchbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat
dikatakan instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
sudah reliabel.
60
Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan melalui
program software SPSS 25. Pada program SPSS, pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Nilai koefisien reliabilitas
Alpha Cronbach dijelaskan melalui tabel berikut :
Tabel 3.7 (Reliabilitas Pemberitaan Peleehan)
Reliabillity Statistics
Cronbach’s Alpha N of
Items
0,945 22
Sumber Output SPSS 25
Pada tabel 3.5 besarnya nilai alpha cronbach yaitu 0,945 dengan
jumlah pertanyaan sebanyak 22 butir. Nilai Alpha Cronbach terletak di
antara 0,80 – 1,00 artinya bahwa data tersebut sangat raliabel.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
61
Tabel 3.8 (Kepercayaan Masyarakat)
Reliabillity Stistics
Cronbach’s Alpha N of
Items
0,912 21
Sumber : Output SPSS 25
Pada tabel 3.6 besarnya nilai alpha cronbach yaitu 0,912 dengan
jumlah pernyataan sebanyak 21 butir. Nilai alpha cronbach terletak di
antara 0,80 – 1,00 artinya bahwa data tersebut sangat reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data – data yang diperlukan terkumpul, maka langkah
slanjutnya yaitu menganalisis data. Analisis ini dilakukan terhadap data
yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan digunakan untuk
menganalisis data yang berbentuk angka – angka dan perhitungan dengan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
62
metode statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori
tertentu dengan menggunakan tabel – tabel tertentu untuk memudahkan
dalam menganalisis, untuk itu digunakan program analisis SPSS.
Penulis menggunakan statistik inferensial karena biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari populasi yang banyak. Statistik inferensial
ini juga bisa disebut statistik induktif atau statistik probabilitas. Statistik
probabilitas adalah teknik statistik yang digunkan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono,
2017:148).
3.7.1 Uji Korelasi
Uji korelasi digunakn untuk mengetahui apakah ada hubungan
independen yaitu pemberitaan pelecehan (X) mempunyai hubungan
terhadap variabel dependen yaitu kepercayaan masyarakat (Y). Dalam
penelitian ini peneliti mencari korelasi antara variabel X dean variabel Y
menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :
63
Gambar 3.4 (Rumus Korelasi)
Keterangan :
Rxy = Nilai koefisien korelasi person product moment
n = Banyak responden
x = Variabel bebas (Independen)
y = Variabel terikat (Dependen)
∑xi2 = Jumlah total jawaban dari variabel bebas yang telah dikuadratkan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala
likert adalah suatu skala pikometrik yang umum digunakan dalam riset
berupa survei. Skala ini menunjukan jawaban terhadap suatu objek yang
tertentu atau menjukan ciri tertentu yang diukur instrumen.
Tabel 3.9
Skala Likert
Pernyataan Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
64
3.7.2 Uji Regresi
Setelah mengetahui kekuatan pengaruh baik secara partial maupun stimulan,
peneliti melanjutkan anlisis regresi untuk memprediksi berapa kenaikan atau
penurunan pada variabel terikat, jika terjadi perubahan kenaikan atau penurunan
terhadap variabel bebas. Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan
korelasi yang kuat, maka satu nilai X dapat dilakukan untuk meramalkan nilai Y.
Artinya jika hubungan antara kedua variabel kuat, maka dapat diproyeksikan apa
yang terjadi pada variabel X dirubah satu satuan.
Secara umum persamaan regresi sederhana (dengan satu predikat) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bila harga X=0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Y = a+b X
65
3.8 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah keharusan dalam penelitian kuantitatif.
Artinya hipotesis yang akan diuji kebenarannya apakah diterima atau
ditolak. Hipotesis kerja (Ha) dirancang untuk diterima (dalam bentuk
positif), sedangkan hipotesis nol (Ho) untuk ditolak (dalam bentuk negatif).
Penerimaan atau penolakan hipotesis nol dilakukan melalui uji statistik,
dalam penelitian ini dengan uji T dan menhitung koefisien determinasi.
3.8.1 Uji Parsial (T)
Uji T atau disebut juga uji parsial, yaitu pengujian untuk mengetahui
pengaruh masing – masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terkaitnya.
Gambar 3.5 (Rumus Uji T)
66
Kriteria pengambilan keputusan pada uji parsial (T)
1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat
b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat.
Dengan rumus mencari r-tabel :
t tabel = α/2 ; n-k-1
keterangan :
α = tingkat kepercyaan
n = jumla sampel
k = jumlah variabel bebas
2. Berdasarkan nilai signifikan hasil output SPSS
a. Jika nilai sign. < 0,05 tabel maka variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai sign > 0,05 tabel maka variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
67
3.8.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk mengukur
seberapa besar variasi dari variabel independen mampu menjelaskan variasi
dari variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah satu dan nol.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel bebas sangat
terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti seluruh variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen. Semakin kecil nilai koefisien determinasi maka artinya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah,
sebaliknya jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka
pengaruhnya semakin kuat.
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Dan Profil Grab
Gambar 4.1.1 (Logo Grab)
x
Grab adalah perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di
Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan
umum meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan
Grab hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan aplikasi saja dan
untuk kendaraannya sendiri adalah milik mitra yang sudah bergabung di
PT Grab Indonesia.
Transportasi kini sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi kaum
urban. Saat ingin menebus kemacetan ibu kota. Pesatnya perkembangan
teknlogi, dapat membantu masyarakat ketika tetap membutuhkan
transportasi nyaman, tetapi sedang malas memacu kendaran pribadi, mobil
– mobil nyaman bisa dipanggil dengan sentuhan pada layar ponsel pintar.
69
Kehadiran teknologi yang pesat terhadap transportasi memang telah
menjadi fenomena.
Grab merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di Asia
Tenggara. Grab menjawab sejumlah tantangan transportasi yang krusial
dan mewujudkan kebebasan transportasi bagi 620 juta orang di Asia
Tenggara. Grab bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada tahun 2012,
yang kemudian mengembangkan platform produknya termasuk layanan
pemesanan mobil sewaan dan ojek. Layanan Grab ditunjukan untuk
memberikan alternatif berkendara bagi para pengemudi dan penumpang
yang menekankan pada kecepatan, keselamatan dan kepastian.
Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah
mencari driver untuk menuju ke lokasi tujuan, ssehingga kita tidak perlu
menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan transportasi yang
diperlukan. Di tahun 2011 Grab berkembang pesat dan menjadi salahh
satu penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia.
Kurang dari setahun, berbagai layanan yang mengandalkan aplikasi
terbentuk dalam diverifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut
penumpang, pengiriman barang, hingga beli antar makanan dan minuman
berhasil dikembangkan. Bisnis tanpa kekompakan dan kerja sama tim akan
menjadi hal yang sia-sia. Di Indonesia, Grab tumbuh subur sebagai
transportasi andalan lima kota besar, yakni Jakarta, Denpasar, Surabaya,
Bandung dan Padang. Tentu keberhasilan tersebut akan segera ditularkan
70
ke kota besar lainnya. Keberadaan Grab juga mulai tersebar di negara Asia
Tenggara. Hingga kini Grab sudah memiliki lebih dari 300 ribu mitra
pengemudi dan 15 juta pengunduh di Asia Tenggara.
Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari
muncul dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama dan logo. Semua
kami jalani secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan
Grabtaxi, tetapi sekarang kami hadir lebih lengkpa dengan beragam
layanan. Alasan kami membuat beragam servis karena masyarakat
merespon trasnportasi daring sebagai kebutuhan. Itu sebabnya
perkembangannya begitu pesat. Grabcar dan Grabike di Indonesia tumbuh
lebih dari 250 kali sejak pertengahan 2015. Kini, layanan penyewaan
mobil pribadi dan ojek online menjadi bagian besar dari bisnis Grab secara
keseluruhan, yang juga meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir.
Indonesia telah menjadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah
perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Grab secara khusus
memfokuskan bisnisnya di Jakarta, yang didiami oleh lebih dari 30 juta
penduduk dimana Grab memberikan layanan ojek, penyewaan mobil
pribadi dan pemesanan taksi online. Grab juga berencana melakukan
ekspansi platform multi-layanannya ke lebih dari delapan megacity diluar
kota Jakarta, dengan total populasi sebesar 38 juta. Indonesia merupakan
negara keempat terbesar dari segi populasi, dengan total penduduk lebih
dari 250 juta orang.
71
B. Visi dan Misi PT Grab Indonesia
Visi
Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, dengan memecahkan
permasalahan transportasi yang ada serta memberikan kemudahan
mobilitas pada 620 juta orang di Asia Tenggara setiap harinya.
Misi
Misi PT Grab Indonesia ada 3 yaitu :
1. Menjadi penyedia layanan ternama di Asia Tenggara
2. Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang
3. Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun
penumpang.
C. Fitur Aplikasi Grab
Grab banyak memiliki fitur layanan, diantaranya :
1. Grab taxi adalah layanan yang memberikan akses serta
kemudahan penempung menemukan pengemudi taksi terdekat
dengan aman.
2. Grab Car adalah penyewaan kendaraan pribadi dengan supir yang
menghadirkan kebebasan pilihan berkendara yang nyaman dan
gaya.
72
3. Grab Bike adalah layanan tranportasi sepeda motor yang dapat
mengantarkan kalian ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih
cepat tanpa perlu menunggu lama.
4. Grab Express adalah layanan kurir ekspres berbasis aplikasi yang
menjanjikan kecepatan, kepastian, dan yang paling utama adalah
keamanan.
5. Grab Food adalah layanan pesan antar makanan yang memiliki
banyak daftar restoran yang tersedia.
6. Grab Hitch adalah layanan tebengan dengan separuh harga.
Bertemu teman baru sekaligus mengurangi kemacetan.
4.2 Hasil Penelitian
Setelah instrumen penelitian diujikan, kuesioner disebar ke 98
orang responden dengan cara cluster sampling. Kemudian semua data
yang telah terkumpul peneliti mengolahnya bantuan software Mirosoft
Excel 2013 dan IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian ini peneliti
jabarkan sebagai berikut :
4.2.1 Karakteristik Responden
a. Berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, peneliti membagi dua ketegori
yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tabel 4.1 dapat dilihat
persentase responden sebagai berikut :
73
Tabel 4.1 (Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin)
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Presentase (%)
Laki-Laki 40 41%
Perempuan 58 59%
Total 98 100%
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan data responden diatas, dapat diketahui bahwa
40 responden (41%) adalah laki-laki, dan 58 responden (59%)
adalah perempuan. Sehingga sebagian besar responden penelitian
adalah perempuan.
c. Berdasarkan usia
Responden penelitian ini, terbagi ke dalam pengelompokan
umur sebagai berikut :
Tabel 4.2 (Karakteristik Responden Berdasarkan Usia)
Usia
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
15-20 15 15,3 15,3 15,3
20-30 83 84,7 84,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
74
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui 15 responden
(15%) adalah responden yang berumur antara 15 sampai 20 tahun
dan 83 responden (85%) adalah responden yang berumur antara
20-30 tahun. Sehingga responden penelitian ini sebagian besar
adalah responden yang berumur antara 20 sampai dengan 30 tahun.
4.2.2 Hasil Jawaban Responden
Adapun hasil jawaban responden untuk masing-masing
variabel penelitian ini adalah :
A. Hasil Jawaban Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)
Hasil jawaban responden terhadap pernyataan-
pernyataan oada variabel X berdasarkan masing-masing
dimensi dapat dilihat sebagai berikut:
a. Dimensi Timeliness
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap
pernyataan – pernyataan pada dimensi Timeliness
75
Tabel 4.3 (Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Yang
Melibatkan Driver Grab Terhadap Customer)
n=98
x1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 9 9,2 9,2 10,2
Setuju 46 46,9 46,9 57,1
Sangat Setuju 42 42,9 42,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas pengetahuan pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab
terhadap Customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat
tidak setuju, 9 responden (9,2%) menjawab tidak setuju, 46 responden
(46,9%) menjawab setuju, dan 42 responden (42,9%) menjawab sangat
setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 46 responden (46,9%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa mereka mengetahui
pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab terhadap Customer.
Pemberitaan pelecehan tersebut tersebar luas di beberapa media sosial.
Mereka mengethaui pemberitaan pelecehan customer yang dilakukan oleh
driver Grab melalui media sosial yang mereka punya. Dengan adanya
pemberitaan tersebut masyarakat menjadi tau dan lebih waspada saat
mereka menggunakan jasa transportasi online Grab.
76
Tabel 4.4 (Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada
Customer Berdasarkan Kejadian Yang Benar Terjadi)
n=98
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas pengetahuan pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab
terhadap Customer berdasarkan kejadian yang benar terjadi didapati
bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 15 responden
(15,3%) menjawab tidak setuju, 53 responden (54,1%) menjawab setuju,
dan 29 responden (29,6%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa mereka mengetahui
pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab terhadap Customer
berdasarkan kejadian yang benar terjadi. Kejadian yang benar terjadi
adalah kejadian pelecehan merupakan nyata tidak dibuat-buat dan terdapat
bukti seperti rekaman video.
x2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 15 15,3 15,3 16,3
Setuju 53 54,1 54,1 70,4
Sangat Setuju 29 29,6 29,6 100,0
Total 98 100,0 100,0
77
Tabel 4.5 (Perolehan Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan Melalui
Media Sosial Dengan Tepat Waktu)
n=98
x3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 13 13,3 13,3 15,3
Setuju 49 50,0 50,0 65,3
Sangat Setuju 34 34,7 34,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Data Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan Melalui Media Sosial
Dengan Tepat Waktu didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat
tidak setuju, 13 responden (13,3%) menjawab tidak setuju, 49 responden
(50%) menjawab setuju, dan 34 responden (34,7%) menjawab sangat
setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa mendapat informasi terkait
pemberitaan pelecehan melalui media sosial dengan tepat waktu.
Pemberitaan pelecehan yang disebar di media sosial tidak mengenal
waktu, kapan saja masyarakat bisa mengakses pemberitaan tersebut.
karena jika pemberitaan cepat di dapat oleh masyarakat maka masyarakat
akan cepat mengetahui dan membaca berita tersebut.
78
Tabel 4.6 (Penyajian Pemberitaan Pelecehan Yang Disampaikan,
Diterima Oleh Banyak Orang Dalam Waktu Yang Sama)
n=98
x4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 11 11,2 11,2 14,3
Setuju 51 52,0 52,0 66,3
Sangat Setuju 33 33,7 33,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas penyajian pemberitaan pelecehan yang disampaikan, diterima oleh
banyak orang dalam waktu yang sama didapati bahwa 3 responden (3,1%)
menjawab sangat tidak setuju, 11 responden (11,2%) menjawab tidak setuju,
51 responden (52%) menjawab setuju, dan 33 responden (33,7%) menjawab
sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa penyajian pemberitaan
pelecehan yang disampaikan, diterima oleh banyak orang dalam waktu yang
sama. Setelah pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab para
media langsung membuat pemberitaan tersebut dan dipublikasikan ke seluruh
lapisan masyarakat maka dari itu, pemberitaan yang disebar dapat diterima
masyarakat dalam waktu yang sama.
79
b. Dimensi Proximity
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan pada dimensi Proximity
Tabel 4.7 (Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui Media
Sosial)
n=98
x5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 7 7,1 7,1 9,2
Setuju 38 38,8 38,8 48,0
Sangat Setuju 51 52,0 52,0 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui Media Sosial didapati
bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 7 responden (7,1%)
menjawab tidak setuju, 38 responden (38,8%) menjawab setuju, dan 51
responden (52%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa akses informasi
pemberitaan pelecehan melalui media sosial. Masyarakat lebih sering
menggunakan media sosial untuk mencari tau pemberitaan terbarun agar
masyarakat menjadi lebih up to date.
80
Tabel 4.8 (Pemberitaan Pelecehan Mampu Menjadi Trending Topik
Di Media Sosial)
n=98
x6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1
Setuju 48 49,0 49,0 56,1
Sangat Setuju 43 43,9 43,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas pemberitaan pelecehan mampu menjadi trending topik di media sosial
didapati bahwa 2 responden (3%) menjawab sangat tidak setuju, 5
responden (5,1%) menjawab tidak setuju, 48 responden (49%) menjawab
setuju, dan 43 responden (43,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan
mampu menjadi trending topik di media sosial. Karena kepekaan
masyarakat terhadap lingkungan sekitar, pemberitaan pelecehan mampu
menjadi tranding topic di beberapa media sosial. Masyarakat menganggap
bahwa pemberitaan pelecehan merupakan pemberitaan penting, karena dari
pemberitaan tersebut masyarakat bisa menjadi lebih waspada menggunakan
transportasi online.
81
Tabel 4.9 (Media Sosial Merupakan Jendela Bagi Semua Orang
Untuk Mendapat Informasi Yang Diinginkan)
n=98
x7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,1
Setuju 31 31,6 31,6 34,7
Sangat Setuju 64 65,3 65,3 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui hasil tanggapan responden atas
media sosial merupakan jendela bagi semua orang untuk mendapat informasi
yang diinginkan didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 31 responden (31,6%)
menjawab setuju, dan 64 responden (65,3%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 64 responden (65,3%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa media sosial merupakan
jendela bagi semua orang untuk mendapat informasi yang diinginkan. Tidak
dapat dipungkiri media sosial menjadi gerbang untuk bisa mengakses informasi
yang kita mau. Salah satunya adalah pemberitaan pelecehan driver Grab.
Masyarakat bisa mengetahui pemberitaan tersebut melalui media sosial.
82
Tabel 4.10 (Media Sosial Sebagai Wadah Informasi Untuk
Masyarakat Tentang Pemberitaan Pelecehan)
n=98
x8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2
Setuju 38 38,8 38,8 49,0
Sangat Setuju 50 51,0 51,0 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas Media sosial sebagai wadah informasi untuk masyarakat tentang
pemberitaan pelecehan didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat
tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 38 responden
(38,8%) menjawab setuju, dan 50 responden (51%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 50 responden (51%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa media sosial sebagai
wadah informasi untuk masyarakat mengetahui tentang pemberitaan
pelecehan. Masyarakat dapat mengetahui pemberitaan pelecehan melalui
media sosial. Mereka bebas mengakses informasi yang mereka ingin
ketahui.
83
Tabel 4.11 (Pelecehan Seksual Bisa Terjadi Dimana Saja Dan Kapan Saja)
n=98
x9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 3,1
Setuju 23 23,5 23,5 26,5
Sangat Setuju 72 73,5 73,5 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja
didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 1
responden (1%) menjawab tidak setuju, 23 responden (23,5%) menjawab
setuju, dan 72 responden (73,5%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 72 responden (73,5%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pelecehan seksual
bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Pelecehan seksual tidak
memandang tempat dan waktu. Di tempat yang tidak terduga seperti pada
saat menggunakan transportasi ojek online bisa saja terjadi pelecehan
seksual. Maka dari itu masyarakat harus bisa lebih berhati-hati menjaga
diri pada saat berpergian. Walaupun keselamatan customer di jamin oleh
pihak Grab tetapi customer tetap harus menjaga keselamatannya sendiri.
84
Tabel 4.12 (Pemberitaan Pelecehan Yang Diangkat Oleh Media Sosial Tidak
Mengenal Status)
n=98
x10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 4,1
Setuju 36 36,7 36,7 40,8
Sangat Setuju 58 59,2 59,2 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas Pemberitaan pelecehan yang diangkat oleh media sosial
tidak mengenal status didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden (1%) menjawab tidak setuju, 36
responden (36,7%) menjawab setuju, dan 58 responden (59,2%) menjawab
sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 58 responden (59,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan
pelecehan yang diangkat oleh media sosial tidak mengenal status. Media
sosial berhak mengangkat pemberitaan tentang pelecehan yang melibatkan
orang, instansi atau organisasi tanpa terkecuali. Siapa saja bisa menjadi
korban pelecehan baik dari kalangan orang terkenal maupun masyarakat
biasa.
85
c. Dimensi Prominence
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan pada dimensi Prominence
Tabel 4.13 (Pemberitaan Pelecehan Bisa Diakses Oleh Semua Orang
Tanpa Mengenal Kepentingan Terkait Lainnya)
n=98
x11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1
Setuju 48 49,0 49,0 56,1
Sangat Setuju 43 43,9 43,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPPS 25
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas Pemberitaan pelecehan bisa diakses oleh semua orang
tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya didapati bahwa 2 responden
(2%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden (5,1%) menjawab tidak
setuju, 48 responden (49%) menjawab setuju, dan 43 responden (43,9%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa Pemberitaan pelecehan bisa
diakses oleh semua orang tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya.
86
Tabel 4.14 (Pemberitaan Pelecehan Yang Tersebar Di Media Sosial
Mampu Membuat Masyarakat Tertarik Untuk Mengetahuinya)
n=98
x12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1
Setuju 47 48,0 48,0 55,1
Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas pemberitaan pelecehan yang tersebar di media sosial
mampu membuat masyarakat tertarik untuk mengetahuinya didapati
bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden
(5,1%) menjawab tidak setuju, 47 responden (48%) menjawab setuju, dan
44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 47 responden (48%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan yang
tersebar di media sosial mampu membuat masyarakat tertarik untuk
mengetahuinya. Pemberitaan pelecehan menjadi salah satu pemberitaan
yang cepat tersebar melalui media sosial karena mengandung keingin
tauan masyarakat mengenai kejadian tersebut. disamping itu masyarakat
bisa menajdi lebih berhati – hati.
87
Tabel 4.15 (Perusahaan Grab Merupakan Perusahaan Transportasi
Online Yang Digemari Oleh Masyarakat Karena Penggunaannya Cukup
Mudah)
n=98
x13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1
Setuju 48 49,0 49,0 54,1
Sangat Setuju 45 45,9 45,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas Perusahaan Grab merupakan perusahaan transportasi online yang
digemari oleh masyarakat karena penggunaannya yang cukup mudah
didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 3
responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 48 responden (49%) menjawab
setuju, dan 45 responden (45,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa Perusahaan Grab merupakan
perusahaan transportasi online yang digemari oleh masyarakat karena
penggunaannya yang cukup mudah. Trasnportasi ojek online Grab banyak
digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitasnya.
88
Tabel 4.16 (Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada Customer
Membuat Masyarakat Menjadi Enggan Menggunakan Transportasi Online
Tersebut)
n=98
x14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 5 5,1 5,1 5,1
Tidak Setuju 21 21,4 21,4 26,5
Setuju 37 37,8 37,8 64,3
Sangat Setuju 35 35,7 35,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer
membuat masyarakat menjadi enggan menggunakan transportasi online
tersebut didapati bahwa 5 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju,
21 responden (21,4%) menjawab tidak setuju, 37 responden (37,8%)
menjawab setuju, dan 35 responden (35,7%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 37 responden (37,8%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan
driver Grab kepada customer membuat masyarakat menjadi enggan
menggunakan transportasi online tersebut. Masyarakat yang menggunakan
Grab mengetahui pemberitaan pelecehan tersebut merasa tidak aman.
89
d. Dimensi Consequence
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan pada dimensi Consequence
Tabel 4.17 (Perusahaan GRAB Mencoba Mengklarifikasi Dan
Mencari Solusi Untuk Korban Dan Pelaku)
n=98
x15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2
Setuju 53 54,1 54,1 64,3
Sangat Setuju 35 35,7 35,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra nya,
perusahaan GRAB mencoba mengklarifikasi dan mencari solusi untuk
korban dan pelaku didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat
tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 53 responden
(54,1%) menjawab setuju, dan 35 responden (35,7%) menjawab sangat
setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa perusahaan GRAB mencoba
mengklarifikasi dan mencari solusi untuk korban dan pelaku agar
permasalahan selesai dan citra Grab kembali membaik.
90
Tabel 4.18 (Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan
Mitra nya, Maka Perusahaan GRAB Dapat Memberikan Privilege (Hak
Istimewa) Kepada Customer Atau Korban)
n=98
x16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,1 5,1 8,2
Setuju 41 41,8 41,8 50,0
Sangat Setuju 49 50,0 50,0 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas dengan adanya pemberitaan pelecehan yang melibatkan
mitra nya, maka perusahaan GRAB dapat memberikan privilege (hak
istimewa) kepada customer atau korban didapati bahwa 3 responden
(3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden (5,1%) menjawab tidak
setuju, 41 responden (41,8%) menjawab setuju, dan 49 responden (50%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa dengan adanya
pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra nya, maka perusahaan
GRAB dapat memberikan privilege (hak istimewa) kepada korban.
Sebagai tanda permintaan maaf pihak Grab kepada korban.
91
Tabel 4.19 (Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Tersebut, Driver
GRAB Pantas Mendapat Hukuman Yang Seimbang)
n=98
x17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 6 6,1 6,1 6,1
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 7,1
Setuju 34 34,7 34,7 41,8
Sangat Setuju 57 58,2 58,2 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber :Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas terkait pemberitaan pelecehan tersebut, driver GRAB
pantas mendapat hukuman yang seimbang didapati bahwa 6 responden
(6,1%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1%) menjawab tidak
setuju, 34 responden (34,7%) menjawab setuju, dan 57 responden (58,2%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa driver GRAB pantas
mendapat hukuman yang seimbang., Driver Grab layak mendapatkan
hukuman yang seimbang atas perilakunya karena dengan perilakunya
tersebut customer menjadi trauma dan memiliki pengalaman tidak
menyenangkan dengan transportasi online Grab yang akan menjatuhkan
citra Grab di mata masyarakat.
92
Tabel 4.20 (Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver GRAB
Terhadap Customer Mampu Mengundang Simpati Pembaca)
n=98
x18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 6 6,1 6,1 7,1
Setuju 39 39,8 39,8 46,9
Sangat Setuju 52 53,1 53,1 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB
terhadap customer mampu mengundang simpati pembaca didapati bahwa
1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 6 responden (6,1%)
menjawab tidak setuju, 39 responden (39,8%) menjawab setuju, dan 52
responden (53,1%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 52 responden (53,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan
pelecehan yang melibatkan driver GRAB terhadap customer mampu
mengundang simpati pembaca. Masyarakat yang membaca pemberitaan
pelecehan di media sosial merasa kasihan kepada korban karena mendapat
perlakuan yang tidak menyenangkan dan menybabkan trauma.
93
e. Dimensi Human Interest
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan pada dimensi Human Interest.
Tabel 4.21 (Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver GRAB
Terhadap Customer Mampu Mengundang Empati Pembaca)
n=98
x19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 6 6,1 6,1 7,1
Setuju 40 40,8 40,8 48,0
Sangat Setuju 51 52,0 52,0 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas emberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB terhadap
customer mampu mengundang empati pembaca didapati bahwa 1
responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 6 responden (6,1%)
menjawab tidak setuju, 40 responden (40,8%) menjawab setuju, dan 51
responden (52%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Masyarakat yang
membaca pemberitaan pelecehan tersebut ikut merasakan perasaan korban
yang mendapat perilaku tidak menyeanangkan tersebut.
94
Tabel 4.22 (Pemberitaan Pelecehan Driver GRAB Terhadap
Customer Mampu Memberikan Dampak Positif Agar Selalu Berhati – Hati
Dalam Menggunakan Transportasi Online Maupun Umum)
n=98
x20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 4,1
Setuju 33 33,7 33,7 37,8
Sangat Setuju 61 62,2 62,2 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diketahui hasil tanggapan responden
atas Pemberitaan pelecehan driver GRAB terhadap customer mampu
memberikan dampak positif agar selalu berhati – hati dalam menggunakan
transportasi online maupun umum didapati bahwa 2 responden (2%)
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 33
responden (33,7%) menjawab setuju, dan 61 responden (62,2%) menjawab
sangat setuju.
adi dapat disimpulkan sebanyak 61 responden (62,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan pelecehan
driver GRAB terhadap customer mampu memberikan dampak positif agar
selalu berhati – hati dalam menggunakan transportasi online maupun umum
karena tindakan pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
95
Tabel 4.23 (Pemberitaan Pelecehan Di Transportasi Online Sangat
Bermanfaat Agar Bisa Selalu Waspada)
n=98
x21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 4,1
Setuju 30 30,6 30,6 34,7
Sangat Setuju 64 65,3 65,3 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.21 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas pemberitaan pelecehan di transportasi online sangat
bermanfaat agar bisa selalu waspada didapati bahwa 2 responden (2%)
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju,
30 responden (30,6%) menjawab setuju, dan 64 responden (65,3%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 64 responden (65,3%) dari 98
responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa pemberitaan
pelecehan di transportasi online sangat bermanfaat agar bisa selalu
waspada. Masyarakat diajak untuk bisa lebih berhati-hati baik pada saat
berada di transportasi ojek online maupun transportasi umum.
96
Pada Variabel Pemberitaan Pelecehan, Indikator yang paling
berpengaruh adalah Proximity. Proximity disini adalah proximity atau
jarak dari pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer bahwa
peristiwa terjadinya pelecehan tersebut tidak mengenal status siapa saja
bisa mengakses informasi terkait pemberitaan pelecehan.
Indikator dengan nilai terendah adalah Consequence. Consequence
merupakan informasi yang disampaikan dengan jelas terkait segala tindakan
atau kebijakan, praturan dan perundangan yang dapat berakibat merugikan
dan indikator ini menjelaskan dampak yang ditimbulkan karena adanya
berita pemberitaan pelecehan.
B. Hasil Jawaban Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)
Hasil jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan pada
variabel Y berdasarkan masing-masing indikator dapat dilihat sebagai
berikut :
a. Indikator Ability
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap
pernyataan – pernyataan pada indikator Ability
97
Tabel 4.24 (Tanggapan Responden Atas Merasa Aman Menggunakan
Grab)
n=98
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.22 di atas, hasil tanggapan responden atas
merasa aman menggunakan Grab didapati bahwa 2 responden (2%)
menjawab sangat tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju,
51 responden (52%) menjawab setuju, dan 37 responden (37,8%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat dismpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa merasa aman menggunakan
Grab. Dengan pelayanan yang dilakukan oleh driver Grab dengan cara
membawa kendaraan dengan kecepatan yang stabil dan memakai alat
keselamatan berkendara lengkap membuat customer yang menggunakan
jasa Grab tersebut menjadi merasa aman.
y1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2
Setuju 51 52,0 52,0 62,2
Sangat Setuju 37 37,8 37,8 100,0
Total 98 100,0 100,0
98
Tabel 4.25 (Kepercayaan Dengan SOP perusahaan Grab Yang
Diterapkan Kepada Customer)
n=98
y2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1
Setuju 61 62,2 62,2 67,3
Sangat Setuju 32 32,7 32,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.23 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas Kepercayaan dengan SOP perusahaan Grab yang
diterapkan kepada customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab
sangat tidak setuju, 4 responden (4,1%) menjawab tidak setuju, 61
responden (62,2%) menjawab setuju, dan 32 responden (32,7%) menjawab
sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percayaan
dengan SOP perusahaan Grab yang diterapkan kepada customer. Dengan
adanya SOP, masyarakat pengguna jasa Grab menjadi merasa lebih
terjamin atau lebih aman pada saat menggunakan transportasi online
tersebut karena Grab dirasa akan mematuhi peraturan yang ada didalam
SOP tersebut.
99
Tabel 4.26 (Perusahaan Grab Memberikan Reward Kepada Customer)
n=98
y3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2
Setuju 52 53,1 53,1 63,3
Sangat Setuju 36 36,7 36,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.24 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas perusahaan Grab memberikan reward kepada customer
didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 8
responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 52 responden (53,1%)
menjawab setuju, dan 36 responden (36,7%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 52 responden (53,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa perusahaan Grab
memberikan reward kepada customer. Reward tersebut bertujuan agar
customer dapat mengunakan Grab kembali sebagai penunjang aktivitasnya
dengan cara diberikan diskon perjalanan atau diskon restoran tempat
makan terpilih.
100
Tabel 4.27 (Tanggapan Responden Atas Perasaan Aman
Menggunakan Grab Terkait Pembayaran)
n=98
y4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1
Setuju 49 50,0 50,0 55,1
Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.25 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas perasaan aman menggunakan Grab terkait pembayaran
didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 3
responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 49 responden (50%) menjawab
setuju, dan 44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa perasaan aman
menggunakan Grab terkait pembayaran. Customer bebas memilih lebih
nyaman menggunakan transaksi pembayaran ongkos Grab bisa melalui 2
cara yaitu tunai dan non tunai. Kedua nya sama-sama aman untuk
melakukan pembayaran kepada driver Grab.
101
Tabel 4.28 (Tidak Akan Berpindah Pada Ojek Online Lainnya)
n=98
y5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 11 11,2 11,2 11,2
Tidak Setuju 32 32,7 32,7 43,9
Setuju 30 30,6 30,6 74,5
Sangat Setuju 25 25,5 25,5 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.26 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas tidak akan berpindah pada ojek online lainnya didapati
bahwa 11 responden (11,2%) menjawab sangat tidak setuju, 32 responden
(32,7%) menjawab tidak setuju, 30 responden (30,6%) menjawab setuju,
dan 25 responden (25,5%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 32 responden (32,7%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa tidak akan berpindah pada
ojek online lainnya. Dengan adanya pemberitaan pelecehan tersebut
otomatis citra Grab turun dan menyebabkan masyarakat enggan
menggunakan Grab kembali. Tetapi dengan cara diberikan reward,
diharapkan customer tidak akan berpindah ke ojek online lainnya.
102
Tabel 4.29 (Perasaan Aman Menggunakan Grab Dan Menyarankan
Ke Orang Lain)
n=98
y6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 18 18,4 18,4 21,4
Setuju 47 48,0 48,0 69,4
Sangat Setuju 30 30,6 30,6 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.27 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas perasaan aman menggunakan Grab dan menyarankan ke
orang lain didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak
setuju, 18 responden (18,4%) menjawab tidak setuju, 47 responden (48%)
menjawab setuju, dan 30 responden (30,6%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 47 responden (48%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa perasaan aman
menggunakan Grab dan menyarankan ke orang lain. Perasaan aman yang
diberikan oleh driver Grab dengan cara memberikan pelayanan yang
maksimal sehingga customer menyarankan untuk menggunakan aplikasi
Grab dibanding dengan trasnportasi online lainnya.
103
Tabel 4.30 (Driver Grab Memiliki Pengetahuan Yang Luas Tentang
Daerah Yang Akan Dituju)
n=98
y7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 4 4,1 4,1 4,1
Tidak Setuju 16 16,3 16,3 20,4
Setuju 54 55,1 55,1 75,5
Sangat Setuju 24 24,5 24,5 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.28 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas driver Grab memiliki pengetahuan yang luas tentang
daerah yang dituju didapati bahwa 4 responden (4,1%) menjawab sangat
tidak setuju, 16 responden (16,3%) menjawab tidak setuju, 54 responden
(55,1%) menjawab setuju, dan 24 responden (24,5%) menjawab sangat
setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 54 responden (55,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa driver Grab memiliki
pengetahuan yang luas tentang daerah yang dituju. Sebagai seorang driver
haruslah menguasai semua daerah yang akan menjadi tujuan customer.
Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang jalan yang akan dituju,
sehingga lebih cepat sampai ke tempat tujuan.
104
Tabel 4.31 (Driver Grab Memiliki Pengetahuan Dalam Memberikan
Pelayanan Yang Cepat)
n=98
y8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 4 4,1 4,1 4,1
Tidak Setuju 11 11,2 11,2 15,3
Setuju 57 58,2 58,2 73,5
Sangat Setuju 26 26,5 26,5 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.29 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden driver Grab memiliki pengetahuan dalam memberikan
pelayanan yang cepat didapati bahwa 4 responden (4,1%) menjawab
sangat tidak setuju, 11 responden (11,2%) menjawab tidak setuju, 57
responden (58,2%) menjawab setuju, dan 26 responden (26,5%) menjawab
sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa driver Grab memiliki
pengetahuan dalam memberikan pelayanan yang cepat. Sebagai jasa
penyedia layanan transportasi online, Grab haruslah memberikan
pelayanan prima kepada customer agar mereka tetap setia menggunakan
Grab sebagai alat penunjang aktivitasnya sehari – hari.
105
b. Indikator Benelovence
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan pada indikator benelovence.
Tabel 4.32 (Kepercayaan Terhadap Grab Melayani Customer
Dengan Baik)
n=98
y9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 7 7,1 7,1 10,2
Setuju 57 58,2 58,2 68,4
Sangat Setuju 31 31,6 31,6 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.30 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan terhadap Grab melayani customer dengan baik
didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 7
responden (7,1%) menjawab tidak setuju, 57 responden (58,2%)
menjawab setuju, dan 31 responden (31,6%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap
Grab dapat melayani customer dengan baik.
106
Tabel 4.33 (Kepercayaan Terhadap Grab Mengantarkan Ke Tempat
Tujuan Dengan Aman)
n=98
y10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1
Setuju 67 68,4 68,4 73,5
Sangat Setuju 26 26,5 26,5 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan terhadap Grab mengantarkan ke tempat tujuan
dengan aman didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak
setuju, 7 responden (7,1%) menjawab tidak setuju, 57 responden (58,2%)
menjawab setuju, dan 31 responden (31,6%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap
Grab mengantarkan ke tempat tujuan dengan aman. Sesuai dengan
permintaan customer diantar ke tempat tujuan pada saat pemesanan.
Driver memiliki pengetahuan tentang jalanan yang akan dituju melalui
jalan yang lebih cepat.
107
Tabel 4.34 (Kepercayaan Kerahasiaan Data Customer)
n=98
y11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 9 9,2 9,2 10,2
Setuju 51 52,0 52,0 62,2
Sangat Setuju 37 37,8 37,8 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.32 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan kerahasiaan data didapati bahwa 1 responden
(1%) menjawab sangat tidak setuju, 9 responden (9,2%) menjawab tidak
setuju, 51 responden (52%) menjawab setuju, dan 37 responden (37,8%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa kerahasiaan data customer
dijamin. Kerahasiaan data yang dimaksud adalah seperti nomor telpon,
alamat rumah, e-mail, dan lain-lain. Kerahasiaan data customer dapat
dijamin oleh pihak Grab dan tidak akan ada kebocoran data.
108
Tabel 4.35 (Tanggapan Responden Atas Fitur Grab Merupakan Kebutuhan
Customer)
n=98
y12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 4,1
Setuju 66 67,3 67,3 71,4
Sangat Setuju 28 28,6 28,6 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.33 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas fitur aplikasi Grab sesuai kebutuhan customer didapati
bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden
(1%) menjawab tidak setuju, 66 responden (67,3%) menjawab setuju, dan
28 responden (28,6%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 66 responden (67,3%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa fitur yang ditawarkan
aplikasi Grab sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh customer. Fitur
yang ada di aplikasi Grab selalu dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat
seperti pada contohnya jika masyarakat membutuhkan tumpangan motor,
masyarakat bisa memesan grab bike.
109
Tabel 4.36 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Informasi Data
Driver Yang Diberikan)
n=98
y13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 12 12,2 12,2 14,3
Setuju 44 44,9 44,9 59,2
Sangat Setuju 40 40,8 40,8 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.34 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan masyarakatan terhadap informasi driver yang
akan mengantar customer ke tempat tujuan didapati bahwa 2 responden
(2%) menjawab sangat tidak setuju, 12 responden (12,2%) menjawab tidak
setuju, 44 responden (44,9%) menjawab setuju, dan 40 responden (40,8%)
menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 44 responden (44,9%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap
informasi driver yang akan mengantar customer ke tempat tujuan.
Informasi tentang driver tersebut meliputi nama driver, plat motor dan
kelengkapan berkendara. Jadi pada saat pemesanan Grab calon customer
sudah mengetahui identitas driver.
110
Tabel 4.37 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Transaksi Yang
Menguntung Antara Driver Maupun Customer)
n=98
y14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1
Setuju 51 52,0 52,0 57,1
Sangat Setuju 42 42,9 42,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.35 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan transaksi yang menguntungkan antara driver
dengan customer didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak
setuju, 3 responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 51 responden (52%)
menjawab setuju, dan 42 responden (42,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa kepercayaan transaksi yang
menguntungkan antara driver dengan customer. Transaksi yang
menguntungkan dilihat dari sisi customer yaitu mereka aman melakukan
transaksi pembayaran baik tunai maupun non tunai maupun driver dapat
dengan aman melakukan transaksi dengan para customer
.
111
Tabel 4.38 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Kepada Driver
Dari Sisi Pelayanan Kepada Customer)
n=98
y15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,1
Setuju 62 63,3 63,3 66,3
Sangat Setuju 33 33,7 33,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.36 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan kepada driver dari sisi pelayanan kepada
customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju,
2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 62 responden (63,3%)
menjawab setuju, dan 33 responden (33,7%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 62 responden (63,3%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa kepercayaan kepada driver
dari sisi pelayanan kepada customer. Pelayanan jasa yang diberikan oleh
perusahaan Grab, mendapat respon yang positif dari masyarakat pengguna
aplikasi tersebut. Terlebih driver yang melayani customer dengan sepenuh
hati membuat customer enggan untuk beralih ke transportasi ojek lainnya.
112
a. Indikator Integrity
Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap
pernyataan – pernyataan pada indikator benelovence
Tabel 4.39 (Kepercayaan Terhadap Perusahaan Grab Cepat
Mengatasi Masalah)
n=98
y16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 8 8,2 8,2 9,2
Setuju 53 54,1 54,1 63,3
Sangat Setuju 36 36,7 36,7 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.37 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas kepercayaan terhadap perusahaan Grab cepat mengatasi
masalah didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 8
responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 53 responden (54,1%)
menjawab setuju, dan 36 responden (36,7%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap
perusahaan Grab cepat mengatasi masalah yang melibatkan mitra Grab.
113
Tabel 4.40 (Tanggapan Responden Atas Ketersediaan Untuk
Mengguna Grab Kembali)
n=98
y17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,1 5,1 8,2
Setuju 46 46,9 46,9 55,1
Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.38 di atas, diketahui hasil tanggapan
responden atas ketersediaan untuk menggunakan Grab kembali didapati
bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden
(5,1%) menjawab tidak setuju, 46 responden (46,9%) menjawab setuju,
dan 44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat disimpulkan sebanyak 44 responden (44,9%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat bersedia untuk
menggunakan Grab kembali karena masyarakat percaya Grab adalah
perusahaan yang mementingkan pelayanan kepada customer dengan baik.
Dengan adanya pemberitaan pelecehan tersebut masyarakat tidak beralih
ke transportasi online lain melainkan tetap menggunakan Grab sebagai
penunjang aktivitasnya.
114
Tabel 4.41 (Pelayanan Grab Sangat Baik)
n=98
y18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1
Setuju 54 55,1 55,1 60,2
Sangat Setuju 39 39,8 39,8 100,0
Total 98 100,0 100,0
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.39 di atas, hasil tanggapan responden atas pelayanan
Grab Sangat Baik didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak
setuju, 4 responden (4,1%) menjawab tidak setuju, 54 responden (55,1%)
menjawab setuju, dan 39 responden (39,8%) menjawab sangat setuju.
Jadi dapat dismpulkan sebanyak 54 responden atau (55,1%) dari 98
responden mayoritas menjawab setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh Grab
sangat baik atau sangat memuaskan.
Pada Variabel Kepercayaan Masyarakat, masing-masing Indikator
mempunyai tanggapan yang sama baik dari indikator ability, benelovence dan
integrity yaitu menjawab setuju. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa jasa yang
diberikan oleh Grab dapat membuat masyarakat percaya untuk menggunakan
Grab kembali, dilihat dari pelayanan, cara menyelesaikan masalah yang
melibatkan mitranya hingga SOP yang ketat yang ditetapkan oleh Grab.
115
4.2.3 Analisis Korelasi
A. Korelasi menyeluruh
Hasil korelasin antara variabel pemberitaan pelecehan (X) dengan
kepercayaan masyarakat (Y) dapat dilihat dari hasil output SPSS pada
tabel 4.40 sebagai berikut :
Tabel 4.42 (Analisis Korelasi)
Correlations
Pemberitaan Keperayaan
Pemberitaan
Pearson Correlation 1 ,704**
Sig. (2-tailed) ,000
N 98 98
Keperayaan
Pearson Correlation ,704** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
pengaruh pemberitaan pelecehan (variabel X) berhubungan dengan
kepercayaan masyarakat (variabel Y) sebesar 0,704. Artinya
korelasi antara variabel X dan variabel Y yaitu memiliki hubungan
yang kuat.
B. Korelasi Dimensi Variabel X Dengan Variabel Y
Hasil korelasi antara variabel X dengan Vvariabel Y dapat
dilihat dari output SPSS pada tabel 4.41 sebagai berikut :
116
Tabel 4.43 (Analisis Korelasi Dimensi)
X Timeliness Proximity Prominence Consequence
Human
Interest
Ability 0,583 0,432 0,577 0,477 0,398
Benelovence 0,722 0,608 0,573 0,625 0,521
Integrity 0,573 0,500 0,543 0,543 0,404
Sumber Output SPSS 25
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilakukan interpretasi hubungan
masing-masing dimensi variabel Pembeitaan Pelecehan dengan
Kepercayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Hubungan timeliness terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat
Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh timeliness terhadap Ability
diperoleh hasil sebesar 0,583. Angka ini menunjukan dimensi
timeliness memiliki korelasi yang signifikan sebesar 58,3% terhadap
Ability.
Pengaruh timeliness terhadap Benelovence diperoleh hasil sebesar
0,722. Angka ini menunjukan dimensi timeliness memiliki tingkat
korelasi yang signifikan sebesar 72,2% terhadap Benelovence.
Pengaruh timeliness terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar
0,573. Angka ini menunjukan dimensi timeliness memiliki tingkat
korelasi yang signifikan sebesar 57,3% terhadap Integrity.
Y
117
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram sebagai
berikut :
Diagram 4.4.1
2. Hubungan proximity terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat
Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh proximity terhadap Ability
diperoleh hasil sebesar 0,432. Angka ini menunjukan dimensi proximity
memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 43,2% terhadap
Ability.
Pengaruh proximity terhadap Benelovence diperoleh hasil
sebesar 0,608. Angka ini menunjukan dimensi proximity memiliki
tingkat korelasi yang signifikan sebesar 60,8% terhadap Benelovence.
Pengaruh proximity terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar
0,500. Angka ini menunjukan dimensi proximity memiliki tingkat
korelasi yang signifikan sebesar 50% terhadap Integrity.
0.583
0.722
0.573
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Ability Benelovence Integrity
Hubungan Timeliness Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
118
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram sebagai
berikut :
Diagram 4.4.2
3. Hubungan Prominence terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat
Berdasakan tabel 4.41 pengaruh Prominence terhadao Ability
diperoleh hasil 0,577. Angka ini menunujukan dimensi Prominence
memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 57,7% terhadap
Ability.
Pengaruh Prominence terhadap Benelovence diperoleh hasil
sebesar 0,573. Angka ini meunjukan dimensi Prominence memiliki
tingkat korelasi yang signifikan sebesar 57,3% terhadap Benelovence.
0.432
0.608
0.5
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Ability Benelovence Integrity
Hubungan Proximity Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
119
Pengaruh Prominence terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar
0,543. Angka ini menunjukan dimensi Prominence memiliki tingkat
korelasi yang signifikan sebesar 54,3% terhadap Integrity.
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram
sebagai berikut :
Diagram 4.4.3
4. Hubungan Consequence terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat
Bedasarkan tabel 4.41 pengaruh Consequence terhadap Ability
diperoleh hasil sebesar 0,477. Angka ini menunjukan dimmensi
Consequence memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 47,7%
terhadap Ability.
Pengaruh Consequence terhadap Benelovence diperoleh hasil
sebesar 0,625. Angka ini meunjukan dimensi Consequence memiliki
tingkat korelasi yang signifikan sebesar 62,5% terhadap Benelovence.
0.577 0.5730.543
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
Ability Benelovence Integrity
Hubungan Prominence Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
120
Pengaruh Consequence terhadap Integrity diperoleh hasil
sebesar 0,543. Angka ini menunjukan dimensi Consequence memiliki
tingkat korelasi yang signifikan sebesar 54,3% terhadap Integrity.
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram
sebagai berikut :
Diagram 4.4.4
5. Hubungan Human Interest terhadap dimensi Kepercayan Masyarakat
Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh Human Interest terhadap
Ability diperoleh hasil sebesar 0,398. Angka ini menunjukan dimmensi
Human Interest memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar
39,8% terhadap Ability.
Pengaruh Human Interest terhadap Benelovence diperoleh hasil
sebesar 0,521. Angka ini meunjukan dimensi Human Interest memiliki
tingkat korelasi yang signifikan sebesar 52,1% terhadap Benelovence.
0.477
0.625
0.543
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Ability Benelovence Integrity
Hubungan Consequence Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
121
Pengaruh Human Interest terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar
0,404. Angka ini menunjukan dimensi Human Interest memiliki tingkat
korelasi yang signifikan sebesar 40,4% terhadap Integrity.
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram
sebagai berikut :
Diagram 4.4.5
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat korelasi dengan nilai
signifikan terendah terdapat pada hubungan dimensi Human Interest
dengan Ability sebesar 0,398 (39,8%) dan tingkat korelasi tertinggi
terdapat pada hubungan Timeliness dengan Benelovence dengan nilai
signifikan sebesar 0,722 (72,2%).
Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram
sebagai berikut :
0.398
0.521
0.404
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Ability Benelivence Integrity
Hubungan Human Interest Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
122
Diagram 4.4.6
4.2.3 Analisis Regresi
Hasil analisis regresi antara pemberitaan pelecehan dan kepercayaan
masyarakat dapat dilihat dari hasil output SPSS 25 pada tabel 4.41 sebagai
berikut:
Tabel 4.44 (Analisis Regresi)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050
Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000
a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat
0.583
0.722
0.573
0.432
0.608
0.50.577 0.573 0.543
0.477
0.625
0.543
0.398
0.521
0.404
00.10.20.30.40.50.60.70.8
Hubungan Variabel Pemberitaan Pelecehan Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat
123
Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya dapat dilakukan intepretasi sebagai
berikut:
1. Konstanta apabila nilai X=0 didapati sebesar 9,840 yang menyatakan
apabila tidak ada nilai X (Pemberitaan Pelecehan) maka nilai kepercayaan
masyarakat bertambah sebesar 9,840.
2. Koefisien regresi variabel X (Pemberitaan Pelecehan) sebesar 0,674
menyatakan apabila ada penambahan nilai pemberitaan pelecehan maka
nilai kepercayaan masyarakat akan ada kenaikan sebesar 0,674.
3. Sehingga didapati persamaan regresi liniernya, sebagai berikut :
Y= a+bX
Y= 9,840 + 0,674X
4.2.4 Uji Hipotesis
4.2.5.1 Uji Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel
terikat. Berikut ini adalah hasil perhitungan t hitung dalam tabel
4.42, sebagai berikut
124
Tabel 4.45 (Hasil Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050
Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000
a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat
Sumber Output SPSS 25
Dasar pengambilan keputusan pada uji parsial (uji T) :
1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat
b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat.
2. Berdasarkan nilai signifikan hasil output SPSS
a. Jika nilai sign. < 0,05 tabel maka variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai sign > 0,05 tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
125
Pada penelitian ini t tabel adalah :
t tabel = α/2 ; n-k-1
= 0,05/2 ; 98-1-1
= 0,025 ; 96
Sehingga didapatkan t tabel adalah 1,988
Berdasarkan tabel 4.43 diatas terlihat t hitung > t tabel yaitu 9,718
> 1,988 sedangkan nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari alpha
(α), yakni 0,000 < 0,005. Hal ini berarti menunjukan bahwa keptusan yang
diambil adalah menerima Ha menolak Ho, yang berarti variabel
Pemberitaan Peleecehan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepercayaan masyarakat .
4.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk
mengukur seberapa besar variasi dari variabel independen mampu
menjelaskan variasi dari variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah satu dan nol. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel –
variabel bebas sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
seluruh variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen yaitu
Kepercayaan Masyarakat.
126
Tabel 4.46 (Hasil Uji Koefiisien Determinasi)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,704a ,496 ,491 5,881
a. Predictors: (Constant), Pemberitaan_Pelecehan
Sumber Ouput SPSS 25
Dari hasil perhitungan analisis koefisien determinasi di atas dapat
diartikan bahwa angka R Square sebesar 0,496 yang berarti menujukan
bahwa pengaruh variabel dependen dan variabel independen adalah kuat
karena angka tersebut lebih besar dari 0,05. Sedangkan adjusted R Square
sebesar 0,491 atau sama dengan 49,10%, hal tersebut mengartikan bahwa
sebesar 49,10% pengaruh terhadap Kepercayaan Masyarakat dapat
dijelaskan oleh variabel Pemberitaan Pelecehan sedangkan sisanya 50,90%
dapat dijelaskan oleh fakor-faktor penyebab lainnya yang tidak terdapat
pada model penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini menggunakan teori Inokulasi. Bila
dikaitkan dengan permasalahan penulis teori ini termasuk dalam kategori
komunikasi interpersonal bagaimana inividu merespon dan dapat
terpengaruh atas apa yang diberitakan oleh pemberitaan pelecehan
cutomer oleh driver Grab dalam media sosial. Sehingga dapat diketahui
127
seberapa besar pengaruh pemberitaan pelecehan terhadap kepercayaan
masyarakat menggunakan jasa transportasi ojek online.
Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X)
pemberitaan pelecehan dan variabel terikat (Y) kepercayaan masyarakat, dari
variabel X atau pemberitaan pelecehan terdapat lima dimensi yaitu timeliness,
proximity, prominence, concequence dan human interest. Dari kelima dimensi
tersebut terdapat empat sampai lima pernyataan yang dimasukan kedalam
kuesioner. Sementara untuk variabel Y atau kepercayan masyarakat terdapat
tiga dimensi yaitu ability, benelovence, dan integrity. Dari masing-masing
dimensi variabel Y juga terdapat empat sapai lima pernyataan didalam
kuesioner.
Penelitian ini menghasilkan data yang merupakan data kuantitatif yang
mengacu pada hasil pemerolehan skor yang dijawab responden yang penulis
sebar melalui google form di grup WhatsApp per RT di RW 002 Kelurahan
Ulujami.
Jumlah responden sebanyak 98 dengan responden perempuan sebanyak
58% atau 58 orang dan laki – laki sebanyak 40% atau 40 orang., hal ini
menunjukan bahwa responden perempuan lebih banyak dibanding responden
laki – laki.
Ditinjau dari usia responden menunjukan bahwa responden berada pada
rentang usia 15-20 tahun sebanyak 15 responden atau 15,3% dan usia
responden terbanyak pada rentang usia 20-30 tahun sebanyak 83 responden
atau (84,7%).
128
Dari hasil uji korelasi yang penulis teliti terdapat pengaruh pemberitaan
pelecehan terhadap customer oleh driver Grab terhadap kepercayaan
masyarakat memiliki hubungan yang tinggi atau kuat. Hal ini dapat dilihat dari
koefisien hubungan yaitu 0,704. Dalam interval koefisien angka 0,708 masuk
ke dalam interval 0,60 – 0,79 yang memiliki arti korelasi yang tinggi atau kuat.
Berdasarkan uji regresi linier sederhna dapat disimpulkan bahwa
variabel X memiliki nilai signifikan 0,00 < 0,05 maka variabel X yaitu
pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab mempengaruhi
variabel Y yaitu kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan uji T maka dapat dijelaskan pengaruh secara parsial
variabel bebas 9,718 > 1,988 sedangkan nilai signifikan yang dihasilkan lebih
kecil dari alpha (α), yakni 0,000 < 0,005 sehingga dapat dsimpulkan bahwa
variabel X pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y kepercyaan masyarakat.
Dari hasil uji determinasi koefisien, diketahui nilai koefisien
determinasi adalah 0,491 artinya bahwa variabel independen tersebut
berpengaruh sebesar 49,1% dan masih ada penngaruh dari faktor lain yaitu
50,9% dikarenakan terdapat di variabel lainnya.
129
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer Oleh Driver Grab Di Media
Sosial Terhadap Kepercayaan Masyarakat. Berdasarkan data yang
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap pokok
permasalahan setelah penulis melakukan penelitian dan serangkaian
analisa data, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberitaan
pelecehan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepercayaan
masyarakat di wilayah RW 002 Kelurahan Ulujami.
Hal ini dapat dilihhat dari hasil uji korelasi hubungan yaitu 0,704.
Dalam interval koefisien angka 0,704 masuk dalam interval 0,60 – 0,79
yang memiliki arti korelasi yang tinggi atau kuat.
Berdasarkan uji regresi linier sederhana dapat disimpulkan bahwa
variabel X memiliki nilai signifikasi 0,00 < 0,05 maka dari itu variabel X
yaitu pemberitaan pelecehan mempengaruhi variabel Y kepercayaan
masyarakat.
Dari hasil uji determinasi koefisien, diketahui nilai koefisien
determinasi adalah 0,491 artinya bahwa variabel independen tersebut
berpengaruh sebesar 49,1% dan masih ada penngaruh dari faktor lain yaitu
50,9% dikarenakan terdapat di variabel lainnya.
130
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai upaya
mengefektifkan pemberitaan pelecehan sebagai media yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat tetap
menggunakan transportasi ojek online Grab dan dapat lebih berhati – hati
dalam menggunakan transportasi baik transportasi online maupun
transportasi umum, yaitu :
1. PT Grab Indonesia diharapkan dalam menyeleksi calon mitranya harus
lebih berhati – hati dan mengetahui latar belakang calon driver
tersebut, karena jika tidak selektif dalam mencari driver yang
kompeten maka akan timbul permasalahan yang akan mempengaruhi
citra Grab. Otomatis jika permasalahan tersebut negatif, maka tingkat
kepercayaan masyarakat akan menurun dan masyarakat enggan
menggunakan jasa transportasi online itu kembali.
2. PT Grab Indonesia yang mengklarifikasi pemberitaan tersebut perlu
lebih memperhatikan kepada aspek ini, karena pada aspek
Consequence ini yang menginformasikan apakah masyarakat melihat
adanya hubungan suatu dampak pemberitaan pelecehan dengan pribadi
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
A, Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana.
Abu, Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Ardianto, Elvaniro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Realtions
Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Bungin, B. 2017. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.
Daryanto. 2014. Konsumen Dan Pelayanan Prima. Malang : Gava Media.
Effendy, Onong Uchjana. 2017. Imu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. PT
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Faisal, Sanipah. 2007. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Flew, T. 2008. New Media : An Introduction New York : Oxford University Pers.
Kottler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2209. Manajemen Pemasaran Edisi 13
Jilid Dua. Jakarta : Erlangga.
Kuncoro, Mudrajat. 2014 Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi Edisi 4.
Jakarta : Erlangga
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Narullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suryani dan Herdiyadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta : Prenada
Media Group.
Winarsunu, Tulus, 2008. Psikologi Keselamatan. Yogyakarta : UMM
Press
Amajida, Fania Darma. 2016. Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko
Perkotaan : Studi Tentang Ojek Online. Informasi Kajian Ilmu Komnikasi.
Volume46.
(https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/9657/7704)
Diakses 14 April 2020.
Rahmawati, Hana Nur. 2017. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
Dengan Motivasi Belajar Remaja. Jurnal Keperawatan. Volume 5 No 2,
(https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4489/4093) diakses
8 Mei 2020.
Rossy, Ayu Evriah. 2015. Analisis Isi Kekerasan Seksual Dalam Pemberitaan
Media Online Detik.com. Jurnal Komunikasi. Volume 7 No 2.
(https://media.neliti.com/media/publications/108131-ID-analisi-isi-
kekerasan-seksual-dalam-pemb.pdf ) Diakses tanggal 22 Mei 2020.
Yosi Zamzuardi, Syahrul. 2019. Analisis Wacana Kasus Pelecehan Seksual
Terhadap Perempuan Pada Berita Online Dalam Perspektif Analisis
SARA MILLS. Jurnal Komunikasi. Volume 6,
(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika), diakses 16 Juni 2020.
https://inet.detik.com/consumer/d-4250543/viral-kasus-pelecehan-oleh-driver-
grab-sudah-lakukan-hal-hal-ini. Diakses tanggal 02 Maret 2020
www.grab.com. Diakses tanggal 25 Mei 2020
https://pakarkomunikasi.com/teori-inokulasi diakses tanggal 20 Mei 2020.
Lampiran 1
KUESIONER
PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN DRIVER GRAB KEPADA
CUSTOMER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN
MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE
(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Keluruhan Ulujami
RW 02)
A. Identitas Responden
1. Nama : ...............................................................
2. Jenis Kelamin : ...............................................................
3. Umur : ...............................................................
4. Pendidikan Terakhir : ...............................................................
5. RT : RT 001 RT 007
RT 002 RT 008
RT 003 RT 009
RT 004 RT 010
RT 005 RT 012
RT 006
6. Pengguna Aplikasi Grab : Iya Tidak
B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Pilihlah jawaban pertanyaan dibawah ini sesuai dengan jawbaan
anda dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
2. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan
memberikan tanda centang () pada salah satu jawaban STS, TS,
S dan SS pada kolom yang telah disediakan, yaitu :
a. STS = Sangat Tidak Setuju
b. TS = Tidak Setuju
c. S = Setuju
d. SS = Sangat Setuju
Apakah anda pengguna media sosial
Iya Tidak
Media sosial yang sering digunakan
Youtube
(Dan lain – lain)
Note: Bisa jawab lebih dari 1
Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Saya mengetahui pemberitaan pelecehan yang
melibatkan driver GRAB kepada customer melalui
media sosial.
2 Saya mengetahui pemberitaan pelecehan yang
melibatkan driver GRAB kepada customer yang ada di
media sosial berdasarkan kejadian yang benar terjadi.
3 Saya dapat memperoleh informasi terkait pemberitaan
pelecehan melalui media sosial dengan tepat waktu.
4 Penyajian pemberitaan pelecehan yang melibatkan
driver GRAB kepada customer yang disampaikan,
diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama.
5 Saya dapat menngakses informasi terkait pemberitaan
pelecehan driver GRAB kepada customer melalui media
sosial.
6 Menurut saya, pemberitaan pelecehan driver GRAB
kepada customer mampu menjadi tranding topic di
media sosial
7 Media sosial merupakan jendela bagi semua orang untuk
mendapat informasi yang diinginkan.
8 Media sosial sebagai wadah informasi untuk masyarakat
tentang pemberitaan pelecehan.
9 Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan
saja
10 Pemberitaan pelecehan yang diangkat oleh media sosial
tidak mengenal status (siapapun bisa menjadi korban
dan pelaku)
11 Pemberitaan pelecehan bisa diakses oleh semua orang
tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya.
12 Menurut saya, pemberitaan pelecehan yang tersebar di
media sosial mampu membuat masyarakat tertarik untuk
mengetahuinya
13 Perusahaan Grab merupakan perusahaan transportasi
online yang digemari oleh masyarakat karena
penggunaannya yang cukup mudah.
14 Perusahaan Grab merupakan salah satu perusahaan
transportasi online yang paling sering mendapat kasus
kriminalitas, salah satunya pelecehan.
15 Dengan adanya pemberitaan pelecehan driver Grab
kepada customer membuat masyarakat menjadi enggan
menggunakan transportasi online tersebut.
16 Menurut saya, terkait pemberitaan pelecehan yang
melibatkan mitra nya, perusahaan GRAB mencoba
mengklarifikasi dan mencari solusi untuk korban dan
pelaku.
17 Menurut saya, dengan adanya pemberitaan pelecehan
yang melibatkan mitra nya, maka perusahaan GRAB
dapat memberikan privilege (hak istimewa) kepada
customer atau korban.
18 Menurut saya, terkait pemberitaan pelecehan tersebut,
driver GRAB pantas mendapat hukuman yang
seimbang.
19 Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB
terhadap customer mampu mengundang simpati
pembaca.
20 Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB
terhadap customer mampu mengundang empati
pembaca
21 Pemberitaan pelecehan driver GRAB terhadap customer
mampu memberikan dampak positif agar selalu berhati
– hati dalam menggunakan transportasi online maupun
umum.
22. Menurut saya, pemberitaan pelecehan di transportasi
online sangat bermanfaat agar bisa selalu waspada.
Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)
No Pernyataan STS TS S SS
1. Saya percaya bahwa GRAB melayani customer dengan
baik (keramahan driver, perlengkapan berkendara, dll)
2 Saya percaya bahwa GRAB mengantarkan ke tempat
tujuan dengan aman.
3 Saya percaya keamanan dan kerahasiaan data saya
(alamat, no HP, email, dll) dalam aplikasi GRAB dapat
terjaga dengan baik.
4. Saya percaya GRAB mempunyai fitur yang saya
butuhkan.
5. Saya percaya informasi data yang disampaikan GRAB
(nama driver, jenis kendaraan, dll) sesuai dengan yang
tertera pada aplikasi saat pemesanan.
6. Saya percaya dalam transaksi jasa yang ada baik driver
maupun customer sama – sama mendapat keuntungan.
7. Saya merasa aman menggunakan transportasi online
GRAB.
8. Saya percaya dengan SOP perusahaan GRAB yang
diterapkan kepada customer
9. Saya percaya dengan driver GRAB dari segi pelayanan
jasa kepada customer
10. Perusahaan GRAB sangat memperhatikan keinginan
customer maka dari itu GRAB selalu mmemberi reward
kepada customer.
11 Perusahaan GRAB cepat tanggap menyelesaikan
masalah yang melibatkan pihaknya dengan customer
12 Saya merasa aman menggunkan transportasi online
terkait pembayarannya yang mudah
13 Saya bersedia menggunakan jasa ojek online GRAB
untuk menunjang aktivitas saya
14 Saya tidak akan berpindah pada ojek online lainnya
15 Saya merasa aman menggunakan ojek online GRAB
sehingga saya menyarankan kepada orang lain untuk
menggunakannya.
16 Perusahaan GRAB mampu memenuhi kebutuhan
customer terkait jasa yang ditawarkan.
17 Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
ojek online GRAB sesuai dengan yang saya harapkan.
18 Saya merasa puas dengan kemudahan memesan ojek
online lewat aplikasi GRAB sehingga
merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain.
19 Driver GRAB memiliki pengetahuan yang luas tentang
daerah yang akan dituju.
20. Driver GRAB memiliki pengetahuan dalam
memberikan pelayanan yang cepat.
21 Kinerja pelayanan GRAB yang diterima oleh pelanggan
sangat baik.
Lampiran 2 (Kuesioner Setelah Uji Validitas)
LAMPIRAN 3
Nama Lengkap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Hilman Gustafian 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4
agnez emiliana ardanita
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Maulana Wicaksono 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
juan alif prihantoto 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
Arrfin Razak Hidayatullah
3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Hadad Abdullah Azzam
4 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Swastika Jayanti 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
Stefani berliana putri 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
Dimas Muji Prasetyo 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
Lianah 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 4 3 1 3 3 1 4 3
Safira Choirunisa 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Erna Widyaningsih 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
Muhammad Irfandy 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3
Dandi Rahmat Putra 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
Aulia Handayani 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3
tegar almar 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3
Firda nurthalita 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3
Diana sari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
Safina alaya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rizka Syafitri 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Muhammad Suhfantara Rifqie
2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
Noval Dwi Putra 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
Ruslan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
amalia Trias Pertiwi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 4 4 4
Rara 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Nazwa Azzahra 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
Nonny Alhamid 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 3 3 3
maria 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
Yoga Putra Utama 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Anida hardini 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3
Ade Irma Suryani 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
Dian Sri handayani 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3
Bagus 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4
Andini Nurlia 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
Aditya Yasir 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
Efril Gunawan 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Bella 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
Rohman Edi Wibowo 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3
Yovie Dita 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
Basuki 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
Mutiara amanda 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
Muhammad febriansyah
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Sujini 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3
alisa dwinov 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Feti Fatimah 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
Tutut Paramitha 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3
Surya 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4
Hambali 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
Irfan Ramadhan 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4
Della Puspita 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
Rifa Fazahra 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3
Kurniawan Ramadahan
3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2
Novita Dwi Anggraini 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3
Rizaldi Rahman 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 3 4 4 2 2
Nursyifa Azzahra 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
Ahmad fikar 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4
Trisna Ayu 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2
Qurrota Nurul Aini 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Windri aullya 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3
Rizka syafitri 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Febriansyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
Chairul Anwar 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
Heni Anggraeni 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Dinda hapsari 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
Vira 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4
Adri kurniawan 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4
Mega Anisa 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4
Arif Rizky fadillah 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
Rizki Alfianto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Saskia Aryadhita 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4
Sutiarno 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Nawal safira amalia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Desti Syahfitri 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
Mona nofrita mala 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4
Velindya Putri Amandhita
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Fiona Rihandini 4 4 4 1 4 4 4 4 2 1 3 4 1 3 3 1 1 2 2
Muhammad Taufan 2 3 1 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 2 4
Siska Pratiwi 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 4
wulan lestari 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
siti nur risdhayani 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
Aliza Firdaus 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
Nurhayati 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 1 4 4
AKMAL FAUZAN 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4
Elfara Chaerunisah 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
Farhan Dio 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3
Ussy Rahma Yuliani 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4
Alma Try Yunita 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4
Eldanah Oriza 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
Tasya Indriansyah 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
Nada Salsabila 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
Rizka 3 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4
alisa dwinov 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
Gilang Muharam 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4
Kartika Puri Andrawina
4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3
Cleoza Adeline 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4
Azka Prasetyo 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4
Miftahul Rizki 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2
Lampiran 4 (Hasil Uji)
Uji Korelasi
Correlations
P Pemberitaan Keperayaan
Pemberitaan
Pearson Correlation 1 ,704**
Sig. (2-tailed) ,000
N 98 98
Keperayaan
Pearson Correlation ,704** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050
Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000
a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat
Uji Parsial T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050
Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000
a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat