+ All documents
Home > Documents > pengaruh pemberitaan pelecehan kepada customer

pengaruh pemberitaan pelecehan kepada customer

Date post: 23-Nov-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
168
PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN KEPADA CUSTOMER OLEH DRIVER GRAB DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun oleh: NANDA YULIA PUTRI 051603503125102 UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA 2020
Transcript

PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN KEPADA CUSTOMER

OLEH DRIVER GRAB DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:

NANDA YULIA PUTRI

051603503125102

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JAKARTA

2020

PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN KEPADA CUSTOMER

OLEH DRIVER GRAB DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:

NANDA YULIA PUTRI

051603503125102

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

JAKARTA

2020

ii

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

PERNYATAAN KEASLIAN/ORISINILITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya (SKRIPSI) ini adalah asli dan belum pernah diajukan

untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Satya

Negara Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak lain kecuali arahan tim pembimbing dan tim

penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas di

cantumkan sebagai acuan dalam naskah yang disebutkan nama pengarang

dan di cantumkan di daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbeneran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah di peroleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Jakarta, 04 Agustus 2020

Yang membuat pernyataan

(Nanda Yulia Putri)

051603503125102

iii

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

TANDA PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

NAMA : NANDA YULIA PUTRI

NIM : 051603503125102

JUDUL : Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada

Customer Oleh Driver Grab Di Media Sosial

Terhadap Kepercayaan Masyarakat Pada Ojek

Online.

(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab

Di Daerah Kelurahan Ulujami RW 02)

PROGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi

PEMINATAN : Hubungan Masyarakat

Telah disetujui oleh tim pembimbing untuk diajukan dalam sidang skripsi

Jakarta, 04 Agustus 2020

Menyetujui,

Pembimbing II Pembimbing I

(Drs. Solten Rajagukguk, MM) (Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si)

Mengetahui,

Ketua Program Studi IKOM Dekan FISIP

(Sandra Olifia, M.Si) (Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos., MM)

iv

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : NANDA YULIA PUTRI

NIM : 051603503125102

JUDUL : Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer

Oleh Driver Grab Di Media Sosial Terhadap

Kepercayaan Masyarakat Pada Ojek Online

(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di

Daerah Kelurahan Ulujami RW 02)

PROGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi

PEMINATAN : Hubungan Masyarakat

Jakarta, 28 Agustus 2020

Menyetujui,

Ketua Penguji : Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si ............

Anggota Penguji I : Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos, MM ............

Anggota Penguji II : Sandra Olifia, M.Si ............

Mengetahui,

Ketua Program IKOM Dekan FISIP

(Sandra Olifia, M.Si) (Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos, MM)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan, kesempatan kepada peneliti hingga mampu

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pemberitaan Pelecehan

Kepada Customer Oleh Driver GRAB Di Media Sosial Terhadap Kepercayaan

Masyarakat Pada Ojek Online” (Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab

di RW 002 Kelurahan Ulujami).

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orangtua

saya, ayah Ruslan dan Ibu Yulia Ritaningsih serta kedua adik saya yang telah

memberikan support yang luar bisa sehingga skripsi penulis dapat selesai.

Penyelesaian laporan ini tidak luput dari bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak, oleh karena itu izinkan penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Dra. Merry L. Panjaitan, M.M., MBA, selaku Rektor Universitas Satya

Negara Indonesia.

2. Dr. Radita Gora Tayibnapis, S.Sos., MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia.

3. Sandra Olifia, M.Si, selaku Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia.

4. Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, terima

kasih telah memberikan arahan dan ilmu pengetahuan kepada peneliti,

vi

sehingga peneliti dapat mengerti dan memahami dengan baik setiap

materi yang peneliti angkat, serta sudah meluangkan waktunya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. Thankyou so much

Guardian Angel’s FISIP.

5. Drs. Solten Rajagukguk, MM, selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih

telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

6. Terima kasih untuk sahabat – sahabat “Tak Tung Tuang” Dian Pratiwi,

Puput Sarintiya, Elizabeth Yuliana, Shindy Nabiilah, yang selalu ada

disaat susah maupun senang, terima kasih atas semua support dan cacian

ketika penulis mulai merasa malas mengerjakan. Semoga persahabatan

kita hingga tua nanti.

7. Terima kasih untuk teman – teman FISIP 2016 yang juga ingin cepat

lulus.

8. Kepada Gilang Muharam, yang telah memberikan dukungan, do’a, waktu

serta kesabarannya menemani dan memberikan penulis semangat untuk

mencapai gelar sarjana. Terima kasih banyak atas kebaikan yang tidak

pernah ternilai.

9. Terima kasih juga kepada teman – teman “Jangan Panik Ada Organik”,

“Kardi’s Squad”, “Kang Sempak”, “Saling Support”, yang selalu

menghibur penulis dikala penulis sedang tidak bersahabat dengan skripsi.

See You On Top Guys.

vii

10. Terima kasih kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Ulujami, Jakarta

Selatan atas ketersediaan waktunya mau menolong penulis menjadi

responden dalam penelitian.

Akhir kata penulis dengan kerendahan hati, mohon maaf sedalam-

dalamnya dengan kekurangan pada penulisan skripsi ini. Semoga

penelitian ini memberikan manfaat bagi pembaca, khusunya rekan – rekan

mahasiswa/I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya

Negara Indonesia.

Jakarta, 04 Agustus 2020

Nanda Yulia Putri

viii

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

NAMA : Nanda Yulia Putri

NIM : 051603503125102

PROGGRAM STUDI : Ilmu Komunikasi

PEMINATAN : Hubungan Masyarakat

Pengaruh Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer Oleh Driver Ojek Online Di

Media Sosial Terhadap Kepercayaan Masyarakat (Survei Pada Masyarakat

Pengguna Aplikasi Grab Di RW 002 Kelurahan Ulujami).

Jumlah hhalaman : xviii + 132 halaman + 5 lampiran

Bibilografi : 18 Buku (2005-2017); 4 Jurnal; 3 Artikel Internet

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberitaan

pelecehan kepada customer oleh driver Grab di media sosial terhadap

kepercayaan masyarakat pada ojek online.

Penelitian ini menggunakan teori Inokulasi adalah teori yang di dalamnya

merupakan proses satu pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-

orang resisten erhadap argumen persuasif yang dilakukan oleh orang lain.

Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, pendekatan

kuantitatif, metode penelitian survei dan sifat penelitian eksplanatif. Variabel

independen penelitian ini adalah pemberitaan pelecehan, sedangkan variabel

dependennya adalah kepercayaan masyarakat. Pengumpulan data menggunakan

cluster sampling dengan populasi 5872 orang dan sampel 98 orang.

Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberitaan pelecehan memiliki

pengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sebesar 49,10% dan sisanya sebesar

50,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dari hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti memberikan saran – saran

sebagai masukan untuk PT Grab Indonesia selaku perusahaan yang mendapat

pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra atau driver.

Kata kunci : Pemberitaan Pelecehan, Driver Grab, Kepercayaan

Pembimbing I : Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si

Pembimbing II : Drs. Solten Rajagukguk, MM

ix

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE

SATYA STATE UNIVERSITY OF INDONESIA

NAME : NANDA YULIA PUTRI

NIM : 051603503125102

STUDY PROGRAM : Communication Studies

Specialization : Public Relation

The Effect of Reporting on Harassment to Customers by Online Ojek Drivers on

Social Media on Public Trust (Survey on Community Users of the Grab

Application at RW 002, Ulujami Village).

Number of pages: xviiii + 132 pages + 5 attachments

Bibilography: 18 Books (2005-2017); 4 Journals; 3 Internet articles

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of news about

harassment to customers by Grab drivers on social media on public trust in online

motorcycle taxis.

This study uses the theory of inoculation, a theory in which it is a process

of one approach to persuasion which aims to make people resistant to persuasive

arguments made by others.

This study uses a positivism paradigm, a quantitative approach, survey

research methods and the nature of explanative research. The independent

variable of this study is news of harassment, while the dependent variable is

public trust.

The results of the study prove that harassment reporting has an influence

on public trust by 49.10% and the remaining 50.90% is influenced by other

factors not examined in this study.

From the results of the study and conclusions, researchers provide

suggestions as input for PT Grab Indonesia as a company that gets news of

harassment involving partners or drivers.

Keywords: Harassment Reporting, Grab Driver, Trust

Advisor I: Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si

Advisor II: Drs. Solten Rajagukguk, MM

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ............................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI ............................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...........................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 8

1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9

2.1 Landasan Teoritis ............................................................................... 9

2.1.1 Teori Inokulasi .................................................................................. 9

2.2 Landasan Konseptual ........................................................................... 11

2.2.1 Komunikasi ........................................................................... 11

2.2.2 Media Baru ............................................................................ 14

2.2.3 Internet .................................................................................. 16

2.2.4 Media Sosial .......................................................................... 18

xi

2.2.5 Pemberitaan Pelecehan .......................................................... 22

2.2.6 Kepercayaan Masyarakat ....................................................... 26

2.2.6.1 Dimensi Kepercayaan .............................................. 27

2.2.6.2 Masyarakat ............................................................... 28

2.2.7 Customer Ojek Online ........................................................... 30

2.2.7.1 Ojek Online ............................................................. 31

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 33

2.4 Hipotesis .............................................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 36

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 36

3.1.1 Tempat Penelitian .................................................................. 36

3.1.2 Waktu Penelitian .................................................................... 36

3.2 Desain Penelitian ................................................................................. 36

3.2.1 Paradigma Penelitian ............................................................. 36

3.2.2 Pendekatan Penelitian ............................................................ 37

3.2.3 Metode Penelitian .................................................................. 39

3.2.4 Sifat Penelitian ...................................................................... 40

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 41

3.3.1 Populasi ................................................................................. 41

3.3.2 Sampel ................................................................................... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 46

3.5 Operasional Variabel ........................................................................... 47

3.5.1 Definisi Variabel ................................................................... 47

3.5.2 Definisi Operasional .............................................................. 48

3.5.3 Operasional Variabel ............................................................. 51

3.6 Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 53

xii

3.6.1 Uji Validitas .......................................................................... 53

3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................... 58

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 61

3.7.1 Uji Korelasi ........................................................................... 62

3.7.2 Uji Regresi ............................................................................. 64

3.8 Uji Hipotesis ........................................................................................ 65

3.8.1 Uji Parsial (T) ......................................................................... 65

3.8.2 Koefiien Determinasi ............................................................. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 68

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ................................................... 68

4.1.1 Sejarah dan Profil PT Grab Indonesia ....................................... 68

4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 72

4.2.1 Karakteristik Responden .......................................................... 72

4.2.2 Hasil Jawaban Responden ........................................................ 74

4.2.3 Analisis Korelasi ...................................................................... 115

4.2.4 Analisis Regresi ........................................................................ 122

4.2.5 Pengujian Hipotesis .................................................................. 123

4.2.5.1 Uji Parsial (Uji T)................................................................ 123

4.2.5.2 Uji Koefisien Determinsi (R2) ............................................. 125

4.3 Pembahasan ......................................................................................... 126

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 129

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 129

5.2 Saran ................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 131

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Sampel ....................................................................................... 45

Tabel 3.2 Operasional Variabel X (Pemberitaan Pelecehan) .................................. 51

Tabel 3.3 Operasional Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat) ................................ 52

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan) .................................. 55

Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)............................... 57

Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas ............................................................................. 58

Tabel 3.7 Reliabilitas Pemberitaan Pelecehan ........................................................ 60

Tabel 3.8 Reliabilitas Kepercayaan Masyarakat .................................................... 61

Tabel 3.9 Skala Likert ........................................................................................... 63

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 73

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 73

Tabel 4.3 Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan

Driver Grab Kepada Customer ............................................................... 75

Tabel 4.4 Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Driver Grab

Kepada Customer Berdasarkan Kejadian Yang Sebenarnya .................. 76

Tabel 4.5 Perolehhan Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan

Melalui Media Sosial ............................................................................ 77

Tabel 4.6 Penyajian Pemberitaan Pelecehan Diterima Banyak

Orang Dalam Satu Waktu ...................................................................... 78

Tabel 4.7 Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui

Media Sosial .......................................................................................... 79

Tabel 4.8 Pemberitaan Pelecehan Mampu Menjadi Trending

Topik Di Media Sosial .......................................................................... 80

Tabel 4.9 Media Sosial Merupakan Jendela Bagi Semua Orang

Untuk Mendapat Informasi Yang Diinginkan ......................................... 81

xiv

Tabel 4.10 Media Sosial Sebagai Wadah Informasi Untuk

Masyarakat Tentang Pemberitaan Pelecehan ....................................... 82

Tabel 4.11 Pelecehan Seksual Bisa Terjadi Dimana Saja

Dan Kapan Saja .................................................................................. 83

Tabel 4.12 Pemberitaan Pelecehan Yang Diangkat Media Sosial

Tidak Mengenal Status ....................................................................... 84

Tabel 4.13 Pemberitaan Pelecehan Bisa Diakses Oleh Semua Orang

Tanpa Mengenal Kepentingan Terkait ................................................ 85

Tabel 4.14 Pemberitaan Pelecehan Yang Tersebar Di Media Sosial

Membuat Masyarakat Terkait Untuk Mengetahuinya .......................... 86

Tabel 4.15 Perusahaan Grab Merupakan Transportasi Online Yang

Digemari Oleh Masyarakat Karena Penggunaannya Mudah ................. 87

Tabel 4.16 Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Membuat Masyarakat

Menjadi Enggan Menggunakan Grab ................................................... 88

Tabel 4.17 Perusahaan Grab Mencoba Mengklarifikasi Dan Mencari

Solusi Untuk Korban Dan Pelaku ........................................................ 89

Tabel 4.18 Perusahaan Grab Memberikan Hak Privillage Kepada

Korban Atau Customer ....................................................................... 90

Tabel 4.19 Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Driver Grab

Pantas Mendapat Hukuman Yang Seimbang ....................................... 91

Tabel 4.20 Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver Grab

Kepada Customer Mampu Mengundang Simpati Pembaca .................. 92

Tabel 4.21 Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver Grab

Kepada Customer Mampu Mengundang Empati Pembaca .................. 93

Tabel 4.22 Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Mampu

Memberikan Dampak Positif Agar Selalu Berhati – Hati ..................... 94

xv

Tabel 4.23 Pemberitaan Pelecehan Di Transportasi Online Sangat

Bermanfaat Agar Bisa Selalu Waspada ............................................... 95

Tabel 4.24 Merasa Aman Menggunakan Grab ....................................................... 97

Tabel 4.25 Kepercayaan Dengan SOP Perusahaan Grab ........................................ 98

Tabel 4.26 Perusahaan Grab Memberikan Reward Kepada Customer .................... 99

Tabel 4.27 Perasaan Aman Menggunakan Grab Terkait Pembayaran ..................... 100

Tabel 4.28 Tidak Akan Berpindah Pada Ojek Online Lain ..................................... 101

Tabel 4.29 Perasaan Aman Menggunakan Grab Dan Menyarankan

Ke Orang Lain .................................................................................... 102

Tabel 4.30 Driver Grab Memiliki Pengetahuan Yang Luas Tentang

Daerah Yang Akan Dituju ................................................................... 103

Tabel 4.31 Driver Grab Memiliki Pengetahuan Dalam Memberikan

Pelayanan Yang Cepat ........................................................................ 104

Tabel 4.32 Kepercayaan Terhadap Grab Melayani Customer

Dengan Baik ........................................................................................ 105

Tabel 4.33 Kepercayaan Terhadap Grab Mengantar Ke Tempat

Tujuan Dengan Aman .......................................................................... 106

Tabel 4.34 Kepercayaan Kerahasiaan Data Customer ............................................ 107

Tabel 4.35 Fitur Grab Merupakan Kebutuhan Customer ........................................ 108

Tabel 4.36 Kepercayaan Informasi Data Driver Yang Diberikan ........................... 109

Tabel 4.37 Kepercayaan Transaksi Yang Menguntungkan Antara

Driver Maupun Customer ................................................................... 110

Tabel 4.38 Kepercayaan Kepada Driver Dari Sisi Pelayanan

Kepada Customer ............................................................................... 111

Tabel 4.39 Kepercayaan Kepada Perusahaan Grab Cepat

Mengatasi Masalah ............................................................................. 112

Tabel 4.40 Ketersediaan Untuk Menggunakan Grab Kembali ............................... 113

xvi

Tabel 4.41 Pelayanan Grab Yang Sangat Baik ...................................................... 114

Tabel 4.42 Analisis Korelasi Menyeluruh .............................................................. 115

Tabel 4.43 Analisis Korelsi Dimensi ..................................................................... 116

Tabel 4.44 Analisis Regresi ................................................................................... 122

Tabel 4.45 Hail Uji Parsial (T) .............................................................................. 123

Tabel 4.46 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 125

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Kekerasan Pada Perempuan .................................................... 5

Gambar 1.2 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer

Di Media Detik Inet .............................................................................................. 6

Gambar 1.3 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer

Di Instagram ......................................................................................................... 7

Gambar 1.4 Pelecehan Driver Grab Kepada Customer

Di Line Today ....................................................................................................... 7

Gambar 2.23 Pengguna Internet Di Indonesia ....................................................... 18

Gambar 2.24 Media Sosial Yang Sering Diakses ................................................... 20

Gambar 3.1 Rumus Taro Yamane ......................................................................... 44

Gambar 3.2 Rumus Validitas ................................................................................ 53

Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas ............................................................................. 58

Gambar 3.4 Rumus Korelasi ................................................................................. 63

Gambar 3.5 Rumus Uji Parsial (T) ........................................................................ 66

Gambar 4.1 Logo Grab ......................................................................................... 68

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Sebelum Validitas

Lampiran 2 Kuesioer Sesudah Validitas

Lampiran 3 Hasil Data Responden

Lampiran 4 Tabel Hasil Uji

Lampiran 5 Curiculum Vitae

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.41 (Hubungan Timeliness Dengan Kepercayaan

Masyarakat) ........................................................................................................... 117

Diagram 4.42 (Hubungan Proximity Dengan Kepercayaan

Masyarakat) ........................................................................................................... 118

Diagram 4.43 (Hubungan Prominence Dengan Kepercayaan

Masyarakat) ........................................................................................................... 119

Diagram 4.44 (Hubungan Concequence Dengan Kepercayaan

Masyarakat) ........................................................................................................... 120

Diagram 4.45 (Hubungan Human Interest Dengan Kepercayaan

Masyarakat) .......................................................................................................... 121

Diagram 4.46 (Hubungan Dimensi Pemberitaan Pelecehan Dengan

Kepercayaan Masyarakat) ..................................................................................... 122

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern ini masyarakat mempunyai aktivitas yang beragam dan

untuk memenuhi aktivitas tersebut masyarakat memerlukan adanya transportasi

sebagai alat penunjang dalam melakukan aktivitasnya. Perkembangan bisnis jasa

di negara berkembang khususnya Indonesia, salah satunya ialah bisnis jasa

transportasi. Jumlah penduduk yang demikian besar memungkinkan sektor jasa

akan semakin berkembang pesat di Indonesia. Berbagai macam sektor jasa yang

semakin berkembang salah satunya adalah sektor jasa angkutan umum sebagai

alat transportasi. Hal ini menunjukan bahwa adanya alat transportasi sangat

berguna bagi masyarakat.

Menyadari pentingnya perananan trasnportasi, maka lalu lintas dan

angkatan jalan harus ditata. Jasa transportasi haruslah dapat memenuhi tingkat

kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, lancar

dan berbiaya murah. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai banyak

kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan hidupnya. Kebutuhan

tersebut tidak dapat terpenuhi dalam satu lokasi. Oleh karena itu manusia

memerlukan transportasi untuk melakukan perpindahan barang atau orang dari

satu tempat ke tempat lain.D i Indonesia banyak dijumpai sepeda motor juga

melakukan fungsi sebagai kendaraan umum yaitu mengangkut orang atau barang

2

dan memungut biaya yang disepakati bersama, moda trasportasi ini biasa kita

kenal dengan nama ojek

Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini terdapat aplikasi yang

mengenalkan layanan pemesanan ojek menggunkan teknologi dan memakai

standar pelayanan. Sebelumnya ojek memakai sistem pangkalan berbasis

wilayah di tikungan gang. Pengendara ojek dari wilayah lain tidak bisa

sembarangan “mangkal” di suatu wilayah tanpa ijin dari pengendara ojek di

wilayah tersebut. Untuk menggunakan jasa ojek pun, pemakai jasa harus

membayar kontan dan tak jarang sering tawar menawar.

Kemajuan teknlogi yang semakin canggih, penggunaan ojek pun menjadi

semakin berkembang. Kini di Indonesia terdapat sebuah layanan ojek online

yang memungkinkan calon penumpang untuk perlu datang ke senuah pangkalan

ojek. Calon penumpang cukup memesan ojek dari sebuah aplikasi di

smartphone, dan ojek akan datang menjemput. Setelah memesan menggunakan

aplikasi tersebut, penumpang akan mendapatkan driver yang akan mengantarkan

penumpang ke tujuan yang telah diakses melalui aplikasi.

Saat ini sudah banyak penyedia jasa ojek online yang dikenal di kalangan

masyarakat, diantaranya yaitu Grab. Grab adalah perusahaan teknologi asal

Malaysia yang berkantor di Singapura yang menyediakan layanan transportasi

angkutan umum meliputi kendaraan bermotor roda mapun roda 4. Perusahaan

Grab hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan aplikasi saja dan untuk

kendaraannya sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT

Grab Indonesia.

3

Grab didirikan pada tahun 2011 sampai saat ini Grab berkembang pesat

dan menjadi salah satu penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia. Grab

berkembang di Indonesia berkat bantuan para mitra. Pada prinsipnya, Grab akan

terus berkembang beriringan dengan para mitra. Hingga November 2019 jumlah

driver Grab mencapai 2,5 juta orang

(https://m.bisnis.com/amp/read/20191112/98/1169620/berapa-sih-jumlah-

pengemudi-ojek-online-simak-penelusuran-bisnis.com). Driver yang mendaftar

di Grab sudah pasti melalui test – test tertentu yang memastikan driver tersebut

sudah memenuhi syarat.

Layanan Grab ditunjukan untuk memberikan alternatif berkendara bagi

para pengemudi dan penumpang yang menekankan pada kecepatan, keselamatan

dan kepastian. Dari tahun ke tahun Grab semakin meningkatkan pelayanan di

aplikasi yang sudah terverifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut

penumpang, pengiriman barang, antar dan beli makanan hingga Grabwheels

(sekuter). Semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula anginnya, pepatah

terebut dirasa pantas untuk mewarnai perajalanan Grab selama 9 tahun

belakangan ini. Tidak selalu mulus, Grab pun sering mendapat permasalahan

atau kasus yang melibatkan driver dengan customer. Salah satu kasus yang

pernah ditangani oleh pihak Grab yaitu tentang pelecehan.

Pelecehan sering dirasakan sebagai perilaku menyimpang, karena

perbuatan tersebut memaksa seseorang sebagai objek perhatian yang tidak

diinginkan. Artinya pelecehan seksual dapat berupa sikap yang tidak senonoh,

seperti menyentuh anggota tubuh yang vital dan dapat pula hanya berupa kata –

4

kata atau pertanyaan yang bernuansa tidak senonoh. Sedangkan orang menjadi

objek sentuhan atau pertanyaan tersebut tidak menyenanginya.

Pelecehan seksual ini bisa sering terjadi dimana saja dan kapan saja, bila

kita cermati lebih detail lagi yang sering menjadi korban pelecehan ialah kaum

perempuan. Kasus – kasus pelecehan yang banyak menimpa perempuan telah

menjadi suatu masalah yang cukup memperihatinkan. Berikut adalah grafik

kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Gambar 1.1 (Grafik Kekerasan Terhadap Perempuan)

Berdasarkan data Catatan Tahunan 2019 yang dipublikasikan oleh

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan),

jumlah kekerasan terhadap perempuan di tahun 2018 sebesar 406.178 atau

mengalami kenaikan 14% dari tahun sebelumnya.

Dengan adanya kasus pelecehan atau masalah yang melibatkan customer

dengan driver otomatis membuat citra Grab saat itu menurun. Customer enggan

untuk menggunakan jasa transportasi online tersebut karena dirasa tidak aman.

Pelecehan yang dilakukan oleh driver merupakan kontak fisik ke customer.

Awalnya customer tidak ingin menceritakan masalah ini kepada khalayak

5

luas, tetapi sahabatnya merasa perilaku driver tersebut tidak pantas. Lalu dia

melakukan complain melalui admin direct massage media sosial Twitter Grab.

Namun pihak Grab tidak tinggal diam, driver tersebut langsung dikenakan

suspensi karena Grab mempunyai standard procedure.

Kasus yang sempat menghebohkan masyarakat terutama para pengguna

ojek Online Grab sangat mmembuat resah. Kasus pelecehan yang dilakukan oleh

driver langsung menjadi viral baik di media sosial maupun dari mulut ke mulut.

Hingga pemberitaan tersebut diangkat oleh sebuah media yaitu detikInet. Portal

berita detikInet mengangkat kasus pelecehan driver Grab sebagai highlight di

medianya. (https://m.detik.com/inet/business/d-4250694/viral-kasus-pelecehan-

oleh-driver-grab-sudah-lakukan-hal-hal-ini) diakses tanggal 02 Maret 2020.

Gambar 1.2 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Media Detik Inet)

6

Gambar 1.3 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Instagram)

Sumber : Instagram @lambe_ojol

Gambar 1.4 (Pelecehan Driver Grab Kepada Customer Di Line Today)

Sumber : Line Today

Saat ini banyak sekali kejadian-kejadian yang meresahkan masyarakat

ketika menggunakan jasa transportasi konvesional, fasilitas yang tidak

memberikan kenyamanan bagi pengguna, servis yang tidak memuaskan dan

sebagainya, membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi publik

7

konvensional. Kepercayaan masyarakat terhadap produk itu sangat

mempengaruhi keberlangsungan dari perusahaan tersebut.

Namun dari pemberitaan pelecehan tersebut menimbulkan persepsi dari

berbagai kalangan masyarakat yang mempertanyakan tingkat kemanan

menggunakan transportasi online tersebut. seperti yang diketahui bahwa

kepercayaan itu hal yang utama dalam suatu kemitraan usaha, Jika suatu

kemitraan tidak dilandasi oleh kepercayaan maka usaha tidak dapat bertahan

lama. Berdasarkan latar belakang masalah peneliti ingin mengangkat judul:

PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN DRIVER GRAB KEPADA

CUSTOMER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN

MASYARAKAT MENGGUNAKAN OJEK ONLINE. (Survei Pada

Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Kelurahan Ulujami)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian, maka dapat ditarik pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

“Seberapa besar pengaruh pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di

media sosial terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek online. (Survei Pada

Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Kelurahan Ulujami) ?”

8

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruh pemberitaan

pelecehan driver Grab kepada customer di media sosial terhadap kepercayaan

masyarakat pada ojek online. (Survey Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab

Di Kelurahan Ulujami).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dari penelittian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

pembaca tentang bagaimana cara seorang humas dalam memperbaiki

citra suatu perusahaan yang sedang menurun dengan

membandingkan teori yang didapat di dalam kegiatan perkuliahan

dengan kenyataan yang ada dilapangan agar bisa dijadikan referensi

untuk penelitian selanjutnya.

2. Dapat memperkaya khasanah kajian ilmiah di bidang hubungan

masyarakat, khususnya pada aktivitas humas disuatu perusahaan

dengan kepercayaan konsumen

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan informasi yang

valid kepada masyarakat terkait pmberitaan kasus pelecehan yang diangkat

oleh media DetikInet agar masyarakat dapat tetap merasa aman sangat

menggunakan jasa transportasi Online PT Grab Indonesia dan diharapkan

tidak terjadi kasus – kasus serupa lainnya.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Teori Inokulasi

Teori inokulasi pertama kali dikembangkan oleh William J.

McGuire di awal 1960an. Teori inokulasi adalah satu pendekatan dalam

persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argumen

persuasif yang dilakukan oleh orang lain. Teori inokulasi merupakan

sebuah strategi untuk melindungi sikap agar tidak terjadi perubahan atau

dengan kata lain untuk memberikan perlawanan terhadap pengaruh sikap.

Menurut teori inokulasi, kemampuan untuk menolak persuasi ditentukan

oleh keterampilan individu untuk membatah argumen yang berlawanan

dengan keyakinannya

Istilah persuasi bersumber dari perkataan “Latin, persuasion” yang

berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi bisa dilakukan secara

rasional dan secara emosional. Dengan cara rasional , komponen kognitif

pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek yang dipengaruhi berupa ide

maupun konsep. Persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya

menyentuh afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan seseorang.

Melalui cara emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat

digugah.

10

Komponen – komponen dalam persuasi meliputi bentuk dari proses

komunikasi yang dapat menimbulkan perubahan, dilakukan secara sadar

dan tidak sadar, dilakukan secara verbal maupun non verbal. Penelitian

yang dilakukan oleh McGuire di tahun 1960an membuktikan keberhasilan

inokulasi dengan sangat meyakinkan. Peneliti terkait indikasi keberhasilan

inokukasi juga dilakukan oleh Michael W. Pfau. Menurut Michael Pfau,

teori inokulasi terdiri dari dua elemen dasar, yaitu threat dan refutational

preemption.

1. Threat

Threat dalam teori inokulasi mengacu pada peringatan akan

kemungkinan serangan terhadap sikap dan kepercayaan

seseorang. Orang tersebut sadar akan kerentanannya terhadap

serangan persuasif. Persepsi bahwa ada ancaman yang akan

terjadi secara psikologis memotivasi seseorang untuk

mempertahankan keyakinan dan sikapnya.

2. Refutational Preemption

Target potensial untuk serangan persuasi seharusnya tidak

hanya diperingatkan tapi pesan inokulasi juga harus

mendahului tindakan balasan yang mungkin terjadi. Sambil

menyiapkan pesan inokulasi, argumen yang akan diajukan

pihak lain harus diantisipasi dan cara melawannya juga harus

disiapkan.

11

Berdasarkan teori inokulasi, argumen berlawanan dengan argumen

yang lebih lemah disebut dengan pesan inokulasi yang diberikan kepada

setiap individu. Masing – masing individu yang telah terpapar oleh

argumen yang lebih lemah kemudian membangun sistem pertahanan yang

membantu mereka mempertahankan keyakinannya dan tidak mengubah

sikap mereka ketika mereka dikonfrontir dengan argumen yang lebih kuat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memahami bahwa Teori

Inokulasi adalah teori yang di dalamnya merupakan proses satu

pendekatan dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten

(bertahan atau berusaha melawan) terhadap argumen persuasif yang

dilakukan oleh orang lain. Karena pada hakikatnya manusia adalah

mahkluk sosial yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

2.2 Landasan Konseptual

2.2.1 Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communis, yang

berarti “sama”. Communico, communicatio atau communicare berarti

membuat sama (make to common). Jadi, komunikasi dapat terjadi

apabila adanya pemahaman yang sama antara penyampai pesan dan

penerima pesan. Menurut Harorl D Lasswell komunikasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan

12

saluran apa, kepada siapa dengan akibat apa atau hasil apa? (Says what? In

which channel? To whom? With what effect?). (Dedy Mulyana, 2005 : 69)

Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang

dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal

yang dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan

dengan menggunakan gerak – gerik badan, menunjukan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, seperti ini

lah cara yang disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Unsur komunikasi menurut buku Pengantar Ilmu Komunikasi,

dibagi menjadi lima unsur yaitu :

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akanmelibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut

pengirim, komunikator, atau dalam bahasa Inggris disebut source,

senderatau encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu

yang disampaikan pengirim kepada penerima. Isinya bisa

berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau

propaganda. Dalam bahasa Inggris disebut message, content, atau

information.

13

3. Media

Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan

dari sumber kepada penerima. Contoh media dalam komunikasi

antarpribadi ialah pancaindera, telepon, surat, telegram.

Sementara untuk media massa dibedakan atas media cetak

dan media elektronik. Namunkarena makin canggihnya

teknologi komunikasi saat ini, yang bisa mengkombinasikan

(multimedia) antara satu dan lainnya, makin kaburlah batas-

batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan

komunikasi antarpribadi. Selain itu, terdapat pula

mediakomunikasi sosial, seperti rumah-rumah ibadah, balai

desa, arisan, panggung kesenian, dan pesta rakyat.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang

dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang

atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau negara.

Penerima biasa disebut dengan khalayak, sasaran,

komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audienceatau

receiver.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apayang

dipikirkan, dirasakan, dan dilakuka oleh penerima sebelum

dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada

14

pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Sehingga,

pengaruh bisa juga diartikan sebagai perubahan atau

penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan

tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Kategori berdasarkan

tingkat (level) paling lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi,

dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi

paling sedikit hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling

banyak. Komunikasi tersebut dapat dibedakan menjadi komunikasi

intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi

publi, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi politik.

(Dedy Mulyana, 2010 : 80-84)

2.2.2 Media Baru

Media baru atau new media disebut juga media digital. Media

digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara,

dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam formt digital dan

disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optik broadband, satelit

dan sistem transmisi gelombang mikro. (Flew, 2008: 2-3)

Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital sejenis,

memiliki lima karakteristik:

15

1. Manipulable yaitu informasi digital mudah diubah dan

diadaptasi dalam berbagai bentu, penyimpanan, pengiriman,

dan penggunaan.

2. Networkable yaitu informasi digital dapat dibagi dan

dipertukarkan secara terus menerus oleh sejumlah besar

pengguna diseluruh dunia.

3. Dense yaitu informasi digital berukuran besar dapat disimpan

diruang penyimpanan kecil atau penyedia layanan jaringan.

4. Compressible yaitu ukuran informasi digital yang diproleh dari

jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses kompres dan

dapat di dekompres kembali saat dibutuhkan.

5. Impartial yaitu informasi digital yang disebarkan melalui

jaringan bentuknya sama dengan yang direpresentasikan dan

digunakan oleh pemilik atau penciptanya.

Sementara menurut McQuail media baru memiliki ciri – ciri utama

yang membedakannya dengan “media lama” yaitu:

1. Desentralisasi, pengadaan dan pemelihan berita tidak lagi

sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi.

2. Kemampuan tinggi, pengantaran melalui kabel dan satelit

mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh

pemancar siaran lainnya.

16

3. Komunikasi timbal balik, penerima dapat memilih, menjawab

kembali, menukar informasi, dan dihubungkan dengan

penerimanya secara langsung.

4. Fleksibelitas, kelenturan bentuk, isi dan penggunaan.

Secara umum, media baru tidak saja telah menjembatani perbedaan

pada beberapa media, tetapi juga perbedaan antara batasan kegiatan

komunikasi priadi dengan batasan kegiatan komunikasi publik. Baan dan

kegunaan media semacam itu dapat dipakai secara bergantian untuk

kepentingan pribadi dan publik.

2.2.3 Internet

Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan

oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi maka internet dapat

memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi

sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu masyarakat berinteraksi secara face

to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dalam

dunia maya atau interaksi sosial online. Melalui kecanggihan teknologi

informasi, maka masyarakat memiliki alternatif lain untuk berinteraksi

sosial.

Internet sebagai media interaksi sosial telah terjadi diseluruh dunia,

termasuk di Indonesia. Perkembangan pengguna internet juga terus

17

bertambah. Jumlah pengguna internet di seluruh Indonesia juga berkembang

sangat pesat. Menurut data yang dipublikasikan oleh media detikinet (20

Februari 2020) pengguna internet di indonesia mencapai 64% dari jumlah

populasi masyarakat Indonesia.

Gambar 2.2.3 (Pengguna Internet Di Indonesia)

Berdasarkan data diatas menunjukan pengguna internet di

Indonesia pada Januari 2020. Dari data tersebut terdapat 160 juta

masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai penunjang

mereka berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. pengguna

internet di Indonesia menggunakan aplikasi chatting dalam berkomunikasi.

Adapun media sosial yang paling banyak digunakan dari paling teratas

yaitu YouTube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Line, dll.

Sampai saat ini, internet telah banyak dibahas bahkan digunakan

oleh berbagai perusahaan, organisasi, bahkan perorangan dalam jaringan

internet. Internet dapat menghubungkan aringan komputer yang dikelola

18

dengan baik oleh pemerintah maupun swasta dan perorangan yang berada

diberbagai negara. Melalui internet, siapapun kapan pun dapat dengan

leluasa mengakses berbagai macam informasi dari berbagai tempat.

2.2.4 Media Sosial

Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan

“sosial”. “Media” diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;

McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan

sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi

kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya,

media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam makna

bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim dalam

Fuchs, 2014).

Dari pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang digunakan

oleh pengguna dalam proses sosial. Aktivitas daring yang dilakukan oleh

khalayak di seluruh penjuru dunia terbilang masif dan intensif. Ada

banyak motif dan tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses

layanan daring, khususnya media sosial.

19

Muncul dan berkembangnya internet membawa cara komunikasi

baru di masyarakat. Media sosial hadir dan merubah paradigma

berkomunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi tak terbatas jarak,

waktu, ruang. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus tatap muka.

Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial

merupakan bagian dari media baru.

Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan

“sosial”. “Media” diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;

McQuail, 2003). Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan

sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi

kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya,

media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam makna

bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim dalam

Fuchs, 2014).

Dari pengertian masing-masing kata tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang digunakan

oleh pengguna dalam proses sosial. Aktivitas daring yang dilakukan oleh

khalayak di seluruh penjuru dunia terbilang masif dan intensif. Ada

banyak motif dan tujuan yang mendasari khalayak dalam mengakses

layanan daring, khususnya media sosial.

20

Muncul dan berkembangnya internet membawa cara komunikasi

baru di masyarakat. Media sosial hadir dan merubah paradigma

berkomunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi tak terbatas jarak,

waktu, ruang. Bisa terjadi dimana saja, kapan saja, tanpa harus tatap muka.

Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial

merupakan bagian dari media baru.

Gambar 2.24 (Media Sosial Yang Sering Di Akses)

Jenis media sosial merupakan upaya untuk melihat bagaimana jenis

media sosial itu, bukan berarti terbatas pada perkembangan platform di

internet dan aplikasi di perangkat telepon genggam. Jenis-jenis media

sosial itu sendiri yaitu:

1. Jaringan Sosial (Social Networking)

Situs jaringan sosial adalah media sosial yang paling populer.

Media sosial tersebut memungkinkan anggota untuk

berinteraksi satu sama lain. Interaksi terjadi tidak hanya

21

melalui pesan teks, tetapi juga termasuk foto (publikasi)

merupakan rela time, memungkinkan anggota untuk berbagi

informasi seperti apa yang berkembang.

2. Blog

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan pengguna

untuk mengunggah aktivitas harian, saing menghormati, dan

berbagi, baik tautan web lain, informas, dan sebagainya.

3. Twitter ( Microblogging )

Tidak adanya beanya dengan jurnal online ( blog ),

microblogging merpakan jenis media sosial yang memfasilitasi

pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas serta

pendapatanya. Jenis media sosial ini merujuk pada munculnya

twitter yang hanya menyediakan ruang tertentu atau maksimal

140 karakter.

4. Media Sharing

Situs berbgai media (media sharing ) merupakan jenis media

sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media,

mulai dari dokumen ( file ), video, audio, gambar, dan

sebagainya. Kebanyakan dari media sosial ini adalah gratis

meskipun beberapa juga memakan biaya keanggotaan,

berdsarkan fitu layanan yang mereka berikan. Contoh dari

media sosial ini adalah Youtube, Flick, Photos Bucket, atau

Snapfish.

22

5. Social Bookmarking ( Penanda Sosial )

Penanda sosial atau soial bookmarking merupakan media

sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan,

mengelola, dan mencari informasi berita tertentu secara online.

6. WIKI

Wiki merupakan media konten bersama. Media sosial ini

merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para

penggunanya. Mirip dengan kamus atau eksiklopedia, wiki

menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah, hngga

rujukan buku tentang suatu kata (Rulli, 2016 : 39).

2.2.5 Pemberitaan Pelecehan

Sebelum memaparkan pemberitaan, lebih dahulu penulis

menguraikan apa yang dimaksud dengan berita. Penjelasan mengenai hal

ini menjadi penting supaya tidak menimbulkan salah tangkap atau salah

paham.

Berita adalah semua hasil laporan, baik secara lisan ataupun tulisan

yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-hari. Sebagian bentuk

laporan, berita harus berisi tentang kejadian-kejadian baru/aktual.

Informasi yang disampaikan sebagai bahan berita pun harus dianggap

penting dan menarik bagi banyak orang. Dari definisi di atas, dapat

disimpulkan bahwa berita erat kaitannya dengan informasi dan kebutuhan

banyak orang. Kebutuhan terhadap berita antara saat ini dan beberapa saat

23

yang akan datang tentu berbeda. Untuk itu, berita harus bersifat faktual

dan aktual. Faktual artinya berdasarkan kenyataan sedangkan aktual

artinya bersifat kekinian atau terbaru. Selain bersifat faktual dan aktual,

berita harus bersifat objektif.

Pemberitaan atau bisa juga disebut reportase juga mempunyai

makna melaporkan, memberi laporan, dan memberitakan (Abdullah, 1992:

66). Reportase mencakup kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta

tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/narasumber, kemudian

menuliskannya dalam bentuk berita (produk) (Kuncoro, 2009: 66). Pada

hakikatnya, fungsi utama pemberitaan adalah untuk melaporkan atau

memberi tahu sesuatu hal kepada khalayak. Memilih, mengolah, dan

menerbitkan suatu berita adalah tugas media pers. Segala informasi yang

diberitakan harus diperhitungkan nilai gunanya bagi kepentingan

masyarakat.

Menurut Dominick ada lima elemen inti nilai berita yang menjadi

ciri suatu kejadian layak diberitakan yang sudah di setujui oleh banyak

jurnalis yang telah meliput berbagai peristiwa :

1. Timeliness

Berita adalah sesuatu yang baru. Berita kemarin adalah berita yang

lama. Seseorang yang mengambil Koran pada malam hari, atau

menyalakan berita pada sore hari, atau melihat website berita

24

tertentu, mengharapkan untuk diberitahu informasi apa yang terjadi

sebelumnya di hari yang sama.

2. Proximity

Berita terjadi di dekatnya. Berita yang disampaikan kepada audiens

memiliki kedekatan geografis serta psikologis dengan audiens.

3. Prominence

Semakin penting kedudukan seseorang di lingkungan publik,

semakin berharga pula seseorang tersebut sebagai sumber berita

4. Consequence

Peristiwa yang memiliki dampak besar bagi masyarakat luas maka

akan membangun sebuah nilai berita pula

5. Human Interest

Peristiwa yang menguras emosi audience. Biasanya perhatian pada

masyarakat biasa yang berada pada keadaan yang tidak bisa ditebak

oleh audience

2.2.5.1 Pelecehan

Pelecehan seksual adalah perilaku atau perhatian yang

bersifat seksual yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki dan

berakibat mengganggu diri penerima pelecehan. Pelecehan seksual

mencakup, tetapi tidak terbatas pada bayaran seksual bila ia

menghendaki sesuatu, pemaksaan melakukan kegiatan seksual,

25

pernyataan merendahkan tentang orientasi seksual atau seksualitas,

permintaan melakukan tindakan seksual yang disukai pelaku,

ucapan atau perilaku yang berkonotasi seksual, semua dapat

digolongkan menjadi pelecehan seksual. Aktifitas yang berkonotasi

seksual bisa dianggap pelecehan seksual jika mengandung unsur-

unsur sebagai berikut, yaitu adanya pemaksaan kehendak secara

sepihak oleh pelaku, kejadian ditentukan oleh motivasi

pelaku,kejadian tidak diinginkan korban, dan mengakibatkan

penderitaan pada korban. (Tulus Winarsunu, 2008 : 51)

Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku

yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak

dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa ucapan,

tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.

Aktifitas yang berkonotasi seksual bisa dianggap pelecehan seksual

jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu adanya

pemaksaan kehendak secara sepihak oleh pelaku, kejadian

ditentukan oleh motivasi pelaku,kejadian tidak diinginkan korban,

dan mengakibatkan penderitaan pada korban.

Dari definisi pelecehan seksual diatas dapat disimpulkan

bahwa pelecehan seksual adalah perilaku atau tindakan yang

mengganggu, yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain

dalam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan

secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya.

26

2.2.6 Kepercayaan Masyarakat

Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang

mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada kepercayaan bahwa orang

merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena kepercayaan ini

menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku

membeli. Salah satu cara yang bagus untuk menarik kepercayaan

konsumen adalah dengan menjalin hubungan yang baik antara konsumen

dan perusahaan dengan berbagai trik yang interaktif, agar konsumen

memiliki wawasan serta keyakinan bahwa produk yang dibelinya mampu

memenuhi segala kebutuhan serta ekspetasinya tentang produk itu sendiri.

Dalam Kotler dan Keller (2009), dijelaskan bahwa awal mula

munculnya kepercayaan berasal dari ekspetasi yang dibentuk oleh

konsumen berdasarkan berbagai sumber di sekitarnya, seperti pengalaman

masa lalu, berita dari mulut ke mulut, dan iklan. Secara umum, konsumen

membandingkan jasa anggapan dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa

anggapan berada di bawah jasa yang diharapkan, konsumen akan kecewa.

Perushaan yang berhasil menambahkan manfaat pada penawaran mereka

sehingga konsumen tidak hanya puas, tetapi terkejut dan sangat puas,

karena mendapat pengalaman yang melebihi harapannya. Dari situlah,

akan menculnya rasa percaya, bahwa perusahaan tersebut mampu

memenuhi ekspetasinya.

27

2.2.6.1 Dimensi Kepercayaan Masyarakat

Menurut Mayer (1995) setelah melakukan literature

review dan pengembangan teori secara komperhensif menemukan

suatu rumusan bahwa kepercayaan dibangun atas 3 dimensi, hal ini

disebabkan oleh 3 faktor tersebut paling sering disebut sebagai

faktor yang melatarbelakangi sebuah kepercayaan (trust) dalam

penelitian sebelumnya. Ketiga faktor itu dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh

satu pihak yang mempunyai pengaruh dalam suatu

dominan tertentu. Artinya orang yang mempercayai akan

mendapatkan kepuasan dan keamanan dari orang yang

dipercayainya dalam melakukan suatu transaksi.

b. Kebaikan (Benelovence)

Kebaikan adalah kemauan dari seseorang yang dapat

dipercayai untuk memberikan kepuasan yang saling

menguntungkan kepada orang yang mempercayainya,

benelovence, ini meliputi perhatian dan empati

c. Integritas (Integrity)

Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku seseorang

dalam menjalankan bisnisnya, integritas ini meliputi

kesetiaan dan keteruserangan.

28

2.2.6.2 Masyarakat

Masyarakat merupakan istilah yang sangat lazim

digunakan untuk menyebut suatu kesatuan manusia yang berasal

dari bahasa Arab yaitu Syaraka yang berarti ikut serta,

berpartisipasi, yang kemudian mengalami perubahan dalam bahasa

Indonesia menjadi masyarakat. Masyarakat adalah suatu kesatuan

manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat

tertentu yang bersifat kontinyu dan saling terikat oleh suatu rasa

dan indentitas yang sama dalam dirinya.

Menurut Mc. Iver dan Page (2005:401) mengatakan

bahwa masyarakat merupakan suatu sistem dari kebiasaan dan tata

cara, dari wewenang serta kerjasama antara antara berbagai

kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta

kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan

hubungan sosial yang bersifat selalu berubah.

Masyarakat sebagai suatu kelompok – kelompok makhluk

hidup dengan realitas – realitas yang baru yang berkembang

menurut hukum – hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola

perkembangannya sendiri. Manusia terikat kelompok karena rasa

sosial yang serta merta dan kebutuhannya.

29

Pengertian masyarakat mewujudkan adanya syarat – syarat

sehingga disebut dengan masyarakat, yakni adanya pengalaman

hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama dan adanya

kerja sama diantara kelompok memiliki pikiran atau perasaan

menjadi bagian dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman

hidup bersama ini menimbulkan kerja sama, adaptasi terhadap

organisasi dan pola tingkah laku anggota.

Menurut Abu Ahmadi (2007:32) menyatakan bahwa

masyarakat harus mempunyai syarat – syarat sebagai berikut :

a. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.

b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di

suatu daerah tertentu.

c. Adanya aturan – aturan atau undang – undang yang

mengatu rmereka untuk kepentingan dan tujuan yang

sama.

Dari beberapa definisi diatas, terdapat kesamaan arti bahwa

masyarakat merupakan suatu hubungan kelompok baik dalam

lingkup kecil maupun lingkup besar dan pengertian masyarakat

adalah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama dan adanya

kontak sosial. Pengalaman hidup bersama membuat masyarakat

menjadi semakin dekat antara satu dengan yang lainnya karena

pada dasarnya manusia bersifat sosial.

30

2.2.7 Customer Ojek Online

Dalam penegertian sehari – hari customer adalah orang – orang

yang kegiatannya membeli dan meggunakan suatu produk, baik barang

maupun jasa, secara terus menerus. Customer adalah orang – orang yang

berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan –

perusahaan bisnis. Dengan kata lain customer adalah orang yang tidak

tergantung pada orang tersebut.

Customer merupakan seseorang yang menggunakan atau menerima

produk atau jasa dari individu atau organisasi. Kata customer diambil dari

kata custom yang berarti habbit (kebiasaan). Seseorang customer adalah

seseorang yang datang pada toko tertentu secara berkala, yang menjadian

kebiasaan kegiatan membeli barang pada suatu toko tertentu walaupun

masih ada toko yang lain, orang yang didekati oleh pemilik toko dengan

tujuan agar berbelanja di tokonya lagi di masa mendatang. (Daryanto,

2014 : 51)

2.2.7.1 Ojek Online

Perkembangan teknologi internet yang cukup pesat

memberikan perubahan sosial masyarakat. Banyak bisnis yang

mulai bermunculan dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi informasi tersebut, salah satunya adalah kemunculan

bisnis penyedia layanan jasa transportasi berbasis online yang

31

ternyata dapat memberikan solusi dan menjawab berbagai

kekhawatiraan masyarakat akan layanan transportasi umum.

Transportasi dapat diartikan sebagai perpindahan barang

atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan

menggunakan kendaraan. Online adalah suatu jaringan yang

terhubung dengan internet. Transportasi Online adalah alat angkut

yang menawarkan jasa melalui internet dan pemesanan melalui

menggunakan aplikasi yang dapat di download di playstore.

Transportasi Online memberikan jasa antar yang sama dengan

transportasi konvensional, perbedaannya adalah pada cara

pemesanan dan penentuan tarifnya. Transportasi online

menggunakan sistem aplikasi yang menghubungkan antara

customer dengan driver.

Dengan adanya transportasi online, para penumpang kini

tak perlu lagi mengampiri pangkalan ojek taupun tak perlu lagi

menunggu di pinggir jalan utnuk mendapatkan taksi. Selain itu

para penumpang juga tidak harus terlibat dalam proses tawar

menawar karena tarif yang sudah ditentukan berdasarkan jarak

tempuh. Ketika terjebak kemacetan dijalan, penumpang tidak perlu

khawatir mengenai tarif yang membengkak seperti pada saat

menaiki transportasi berargometer, karena tarif yang sudah

ditentukan diawal perjalanan dengan berdasarkan jarak

tempuh.perubahan gaya hidup inilah yang dimanfaatkan oleh para

32

pelaku usaha untuk memulai persaingan usaha dalam bisnis

transportasi online.

Saat customer melakukan pemesanan dengan menggunakan

aplikasi, detail pemesanan seperti jarak tempuh, harga, identitas

pengemudi, lama waktu pengemudi tiba ke lokasi konsumen, serta

data perusahaan pengelolaanya sudah langsung tersaji pada layar

smartphone. Seluruh identitas pengemudi sudah diketahui oleh

customer karena perusahaan pengelolaan telah melakukan proses

verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama

kemitraan dengan pengemudi.

33

2.3 Kerangka Pemikiran

PEMBERITAAN PELECEHAN

CUSTOMER OLEH DRIVER GRAB

MEDIA SOSIAL

TEORI INOKULASI

PEMBERITAAN

PELECEHAN

KEPERCAYAAN

MASYARAKAT

PROMINENCE TIMELINESS HUMAN

INTEREST CONCEQU

ENCE

PROXIMITY ABILITY INTEGRITY BENELOVENCE

34

Grab adalah perusahaan teknologi yang menyediakan jasa aplikasi

layanan transportasi angkutan umum meliputi kendaraan roda dua maupun

roda empat. Perusahaan Grab hanya perusahaan teknologi yang

meluncurkan aplikasi saja dan untuk kendaraannya sendiri adalah milik

mitra yang sudah bergabung di PT Grab Indonesia. Tidak selalu mulus,

Grab pun sering mendapat kasus atau pemberitaan yang negatif terkait

pelayanan atau tentang pengemudi transportasi online tersebut. Salah satu

kasus yang pernah ditangani oleh perusahaan Grab yaitu kasus pelecehan.

Pelecehan kerap kali terjadi dimana saja dan kapan saja dan biasanya

yang menjadi korban pelecehan ialah kaum wanita. Pelecehan kepada

customer di transportasi online khususnya di perusahaan Grab kerap kali

terjadi, baik itu di Grab Car maupun Grab Bike. Customer pun tidak

tinggal diam, customer langusng menghubungi pihak Grab namun tidak

ada penanganan yang berkelanjutan sehingga menyebabkan customer

menyebarkan kasus ini melalui sosial media dan pihak media langsung

mengklarifikasi kasus atau pemberitaan tersebut.

Media saat ini sebagai acuan masyarakat atau publik untuk

mengetahui informasi apa yang sedang hangat diperbincangkan. Dengan

adanya pemberitaan pelecehan customer oleh pengemudi Grab, membuat

citra perusahaan menjadi negatif. Pasalnya jika media menggiring publik

ke arah yang negatif maka hal ini akan membawa dampak yang kurang

menguntungkan bagi peruahaan karena dapat mempengaruhi reputasi

perusahaan. Dengan menggunakan teori inokulasi yaitu satu pendekatan

35

dalam persuasi yang bertujuan agar orang-orang resisten terhadap argumen

persuasif yang dilakukan oleh orang lain.

Dengan teori ini, dimaksudkan agar masyarakat dapat terpengaruh

untuk menggunakan jasa tranportasi online Grab kembali. Dengan

menggiring masyarakat untuk menggunakan aplikasi Grab kembali

tidaklah mudah karena masyarakat mengira bahwa Grab tidak aman

sebagai suatu moda transportasi online. Maka dari itu kepercayaan

masyarakat sangatlah penting bagi sebuah reputasi perusahaan. karena jika

masyarakat sudah mempercayai suatu jasa atau produk dari perusahaan

tertentu dan mereka merasa puas dan aman, maka mereka akan

menggunakan jasa atau produk perusahaan itu kembali.

2.4 Hipotesis

Sebelum melakukan penelitian diperlukan adanya hipotesis atau dugaan

sementara dari permasalahan yang diajukan. Hipotesis merupakan dugaan

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang akan diuji dalam

rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis

seperti:

1. Ho p = 0 : Pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media

sosial tidak berpengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat pada

ojek online.

2. Ha p ≠ 0 : Pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media

sosial berpengaruh besar terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek

online.

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan memfokuskan penelitian di

RW 02 Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan,

Daerah Khusus IbuKota, 12250, Indonesia.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu yang akan dilakukan untuk penelitian selama ± 6 bulan

terhitung dari bulan Maret 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma positivisme.

Pada paradigma postivisme ukuran kebenarannya adalah frekuensi tinggi

atau sebagian besar bersifat probalistik. Kalau dalam sampel benar maka

kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk populasi yang

lebih besar. Dalam paradigma positivisme fakta dan data terbatas pada

37

sesuatu yang empiri sensual (teramati secara indrawi). (Suryani, 2015 :

107)

Paradigma positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan

ilmu alam sebagai satu – satunya sumber pengetahuan yang benar dan

menolak aktifitas yang berkenaan dengan empiris. Positivisme merupakan

empirisme, yang dalam segi – segi tertentu sampai kepada kesimpulan

logis ekstrim karena pengetahuan apa saja merupakan pengetahuan

empiris dalam satu atau lain bentuk, maka tidak ada spekulasi dapat

menjadi pengetahuan.

Paradigma postivisme dilandasi pada suatu asumsi bahwa segala

sesuatu itu dapat diklarifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal

(sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan

memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan amtara

variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma

penelitian (Sugiyono, 2011:42).

3.2.2 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan

analisis data yang berbentuk numerik atau angka. Penelitian kuantitatif

lebih banyak menggunakan logika hipotestik verifikatif. Penelitian ini

dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian

38

melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut

ditarik bersadarkan data empiris (Suryani, 2015:109).

Riset kuantitatif menurut variabel yang diteliti dapat diukur. Bentuk

riset semacam ini memberikan perhatian besar pada beberapa sering suatu

variabel muncul dan umumnya menggunakan angka untuk menyampaikan

suatu jumlah. Penggunaan angka memungkinkan ketepatan atau presisi

yang lebih baik dalam melaporkan suatu hasil penelitian (Morissan,

2012:23).

Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel – variabel

sebagai objek penelitian dan variabel – variabel tersebut harus di

definisikan dalam bentuk operasional variabel masing – masing.

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data tersebut, serta penampilan hasilnya. Demikian dengan tahap

kesimpulan terhadap penelitian akan lebih baik di sertai dengan gambar,

grafik, tabel atau tampilan lainnya (Arikunto, 2013:27).

Pendekatan ini berfokus mengumpulkan data dan untuk menjelaskan

fenomena khusus yang di alami oleh populasi. Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif, karena penulis ingin mengukur variabel – variabel dan

pengaruh pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer di media

sosial terhadap kepercayaan masyarakat pada ojek online.

39

3.2.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

survei. Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan

informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau

wawancara untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi.

Penelitian survei dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab

akibat dan pengujian hipotesis, menggambarkan, menjajaki, memprediksi,

mengevaluasi dan mengembangkan aspek – aspek sosial. Proses penelitian

survei sifatnya dinamis (Zainal Arifin, 2011:19-20).

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang

diambil dari populasi. Dengan demikin, penelitian survei umumnya

melakukan pengambilan sampel, namun dilakukan generalisasi (data

sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode

pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam survei

(Suryani, 2015:115).

Menurut Morissan (2012:165), penelitian survei sering kali

digunakan dalam ilmu sosial untuk membantu melakukan pengamatan

terhadap suatu fenomena social. Pada penelitian survei, peneliti memilih

sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka kuesioner

yang sudah baku. Dari penjelasan di atas penulis menggunakan metode

survei dengan menyebar kuisioner kepada responden di lapangan.

40

3.2.4 Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

menggunakan penelitian eksplanasi, karena dalam penelitian ini terdapat

dua variabel. Format penelitian eksplanasi yaitu untuk menjelaskan suatu

generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan,

perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain. Karena

itu penelitian eksplanatif menggunakan sampel dan hipotesis. Penelitian

eksplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan

sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel dengan menggunakan analisis

statistik inferensial. (Bungin, 2017:46)

Menurut Sanipah Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa penelitian

eksplanasi yaitu sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan

dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat

menjelaskan kenapa atau mengapa terjadinya suatu gejala atau kenyataan

sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian eksplanasi dalah untuk menguji hubungan

variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini jelas ada hipotesis

yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan

hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah suatu

berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah suatu

variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

41

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi berasal dari kata population, yang berarti jumlah penduduk.

Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi orang kebanyakn

menghubungkannya dengan masalah – masalah kependudukan. Hal

tersebut ada benarnya juga, karena itulah makna kata populasi yang

sebenarnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi

menjadi amat popular dan digunakan sebagai disiplin ilmu. Dalam metode

penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau

sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi merupakan

kesuluruhan objek yang diteliti.

Suharsimi Arikunto (2010:115) mengatakan bahwa populasi adalah

kesulurahan subjek penilaian. Hal ini sama dengan Sugiyono (2012:117),

yang menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Yang diteliti oleh penulis dalam

penelitian ini ialah masyarakat kelurahan Ulujami yang menggunakan

aplikasi Grab sebagai penunjang aktivitasnya, data yang diberikan oleh

Kelurahan Ulujami yang difokuskan di RW 02 yaitu sejumlah 5872 orang.

42

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk

diteliti dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari

populasi secara kesuluruhan. Dengan demikian, sampel dapat dinyatakan

sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan teknik meode tertentu

untuk diteliti dan digeneralisasi terhadap populasi. Agar hasil penelitian

yang dilakukan terhadap sampel masih tetap dipercaya dalam artian masih

visa mewakili karakteristik populasi maka cara penarikan sampelnya harus

dilakukan secara seksama (Suryani, 2015:192).

Dalam pemilihan sampel, mempunyai beberapa teknik sampling

yang digunakan. Metode penarikan sampel atau disebut juga dengan

teknik sampling pada umumnya terbagi atas dua bagian besar, yaitu :

1. Probability Sampling : penarikan sampel didasarkan atas

pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki

kessempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan

demikian dalam rancangan ini tidak terdapat diskriminasi unit

populasi yang satu dengan yang lainnya. Karena semua memiliki

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk

menjadi sampel, unit – unit populasi harus di random.

43

2. Non Probability Sampling : penarikan sampel tidak penuh

dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya

bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk

dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, harus ada perlakuan

khusus lainnya. (Bungin, 2017:120)

Peneliti menggunakan teknik probability sampling dalam penelitian

ini yaitu cluster sampling. Dengan menggunakan teknik sampling ini,

masyarakat dari setiap cluster yang dipilih dapat diseleksi dalam

pemilihan yang lebih mengerucut untuk diditeliti. Dalam teknik cluster

sampling, penelitian yang dilaukan pada sampel yang tersusun dan

diseleksi berdasarkan parameter yang sudah ditentukan sebelumnya.

Parameter dalam penelitian ini yaitu pengguna aplikasi ojek online Grab.

Pengambilan sampel juga menggunakan rumus taro yamane yaitu

sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d = Derajat Kepercayaan 10%

44

gambar 3.1 (Rumus Taro Yamane)

5872

n =

5872.(10%)2 + 1

5872

n =

5872 (0,1)2 + 1

5872

n =

59,72

n = 98,3 dibulatkan menjadi 98 orang.

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang,

masyarakat di RW 02 kelurahan Ulujami.

45

Kemudian untuk mengukur banyaknya sampel tiap RT, peneliti

juga membagikannya dengan rumus :

n

ni = x nx

N

Keterangan :

ni = Jumlah sampel tiap RT

n = Jumlah seluruh sampel pada penelitian

N = Jumlah seluruh populasi

nx = Jumlah masyarakat tiap RT

Tabel 3.1

Jumlah Sampel Masyarakat RW 02 Kelurahan Ulujuami Jakarta Selatan

Tahun 2020

No Wilayah Jumlah

Rumus Jumlah

Populasi Sampel

1 RT 001 487 Orang 98/5782 x 487 = 8,1 8 Orang

2 RT 002 514 Orang 98/5782 x 514 = 8,5 9 Orang

3 RT 003 1024 Orang 98/5872 x 1024 = 17,0 17 Orang

4 RT 004 245 Orang 98/5872 x 245 = 4,0 4 Orang

5 RT 005 336 Orang 98/5872 x 336 = 5,6 6 Orang

6 RT 006 455 Orang 98/5872 x 455 = 7,5 8 Orang

7 RT 007 606 Orang 98/5872 x 606 = 10,1 10 Orang

8 RT 008 600 Orang 98/5872 x 600 = 10,0 10 Orang

9 RT 009 489 Orang 98/5872 x 489 = 8,1 8 Orang

10 RT 010 608 Orang 98/5872 x 608 = 10,1 10 Orang

11 RT 012 508 Orang 98/5872 x 508 = 8,4 8 Orang

TOTAL 5872 Orang 98 Orang

46

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017 : 137), jika dilihat dari sumbernya maka data

terbagi menjadi dua yaitu primer dan skunder.

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara,

observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden

yang sesuai target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi yang

dalam penelitian ini yaitu Masyarakat pengguna aplikasi Grab di Kelurahan

Ulujami. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dengan

mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sudah disiapkan secara tertulis

dengan menyebar kuesioner dan disertai alternatif jawaban yang akan

diberikan kepada responden.

2. Data Skunder

Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung,

memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data skunder sebagai

data pelengkap atau tambahan yang membantu menulis dalam

menyelesaikan penelitian. Data skunder juga dapat diproleh dari penelitian

yang sudah ada sebelumnya.

47

3.5 Operasional Variabel

3.5.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2017:38), variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditettetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diproleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan

yaitu variabel independen dan dependen.

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel depeden (terikat). Jadi variabel ini sifatnya

menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak

bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Pengaruh Pemberitaan Pelecehan (X).

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian

ini, variabel dependen (variabel terikat) yang akan diteliti

adalah Kepercayaan Masyarakat (Y). (Sugiyono, 2017:61)

48

3.5.2 Definisi Operasional

Di dalam sub bab ini berisi tentang pemahaman faktor – faktor

operasional yang terdapat didalem variabel, yaitu :

1. Variabel (X) Pengaruh Pemberitaan Pelecehan

a. Timeliness

Dimensi timeliness berarti waktu yang tepat. berita

mengenai pemberitaan pelecehan driver GRAB kepada

customer disajikan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh

masyarakat. Ketepatan dalam menyampaikan informasi tentang

peristiwa pemberitaan pelecehan yang sedang ditunggu oleh

masyarakat.

b. Proximity

Dimensi proximity artinya kedekatan. Berita mengenai

pemberitaan pelecehan mempunyai kedekatan, disini maknanya

sangat bervariasi yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi

lokasi, profesi, kepercayaan, kebudayaan, maupun kepentingan

yang terkait lainnya.

c. Prominence

Artinya orang terkemuka atau tokoh. Terkait dengan

variabel X tentang pemberitaan pelecehan, semakin seseorang

itu terkenal maka akan menjadi bahan berita yang menarik

pula. Semakin penting kedudukan seseorang di lingkungan

49

publik, semakin berharga pula seseorang tersebut sebagai

sumber berita.

d. Consequence

Dimensi consequence Pemberitaan Pelecehan

menginformasikan dengan jelas terkait segala tindakan atau

kebijakan, peraturan, perundangan yang dapat berakibat

merugikan perusahaan tersebut. dimensi ini menjelaskan

Dampak yang akan ditimbulkan karena adanya pemberitaan

pelecehan terhadap sebuah perusahaan.

e. Human Interest

Dimensi Human Interset terkait peristiwa pemberitaan

pelecehan biasanya banyak mengundang emosi audience.

Biasanya perhatian pada masyarakat biasa yang berada pada

keadaan yang tidak bisa ditebak oleh audience. Berita tentang

kemanusiaan selalu menimbulkan ketertarikan pada

masyarakat. Berita dengan nilai kemanusiaan mampu

menyentuh perasaan pembacanya.

2. Variabel (Y) Kepercayaan Masyarakat

a. Ability (Kemampuan)

Dimensi kemampuan adalah suatu karakteristik yang

dimiliki oleh satu pihak yang mempunyai pengaruh dalam

suatu dominan tertentu. Artinya masyarakat atau customer

pengguna aplikasi GRAB mempercayai akan mendapatkan

50

kepuasan dan keamanan. Masyarakat menjadi tidak perlu

khawatir dalam melakukan suatu transaksi. Masyarakat merasa

aman karena standar operasional yang diberikan diterapkan

dengan baik.

b. Benelovence (Kebaikan)

Dimensi kebaikan adalah kemauan dari seseorang yang

dapat dipercayai untuk memberikan kepuasan yang saling

menguntungkan kepada orang yang mempercayainya.

Kebaikan hati merupakan kemauan masyarakat dalam

menggunakan transportasi online GRAB kembali. Masyarakat

merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi

online tersebut sangat baik sehingga masyarakat merasa puas

dengan pelayanan yang diberikan.

c. Integrity (Integritas)

Dimensi integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku

masyarakat untk tetap setia menggunakan jasa transportasi

online untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Masyarakat

juga diberi informasi yang sebenar-benarnya terkait fasilitas

ataupun cara pembayaran yang diterapkan didalam aplikasi

ojek online tersebut. Masyarakat dibuat merasa puas dan tidak

ingin menggunakan aplikasi transportasi online lainnya.

51

3.5.3 Operasional Variabel

Tabel 3.2 (Operasional Variabel X)

Variabel Dimensi Indikator Skala Likert

Pengaruh

Pemberitaan

Pelecehan

1. Timeliness

(Kebaruan)

2. Proximity

(Jarak)

3. Prominence

(Cuatan)

4. Consequence

(Akibat)

5. Human

Interest

(Kemanusiaan)

- Berita up to date

- Berita dibuat dengan

kejadian yang

sebenarnya

- Media sosial

- Tokoh atau

organisasi tertentu

- Peka terhadap

lingkungan sosial

- Solidaritas dari

kepekaan yang

dibuat

- Melatih empati

pembaca.

a. Sangat

Setuju

b. Setuju

c. Tidak

Setuju

d. Sangat

Tidak

Setuju

52

Tabel 3.3 (Operasional Variabel Y)

Variabel Dimensi Indikator Skala Likert

Kepercayaan

Masyarakat

1. Ability

2. Benelovence

3. Integrity

1.Kepercayaan

masyarakat kepada

transportasi online

Grab.

2.Masyarakat merasa

aman terkait SOP yang

diberikan

3.Masyarakat mudah

dalam menggunakan

aplikasi

4.Masyarakat merasa

puas dengan pelayanan

5.Masyarakat setia

menggunakan aplikasi

GRAB

6.Masyarakat

mengetahui informasi

yang diinginkan

a. sangat stuju

b. setuju

c. tidak setuju

d.sangat Tidak

Setuju.

53

3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2017:125) menunjukan derajat

ketapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk menari validitas sebuah item, kita

mengkorelasikan skor item dengan total item – item tersebut. instrumen

yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dalam kesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner terebut.

Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya

intrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. (Ghozali,

2016 : 52). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan. Untuk menguji validitas instrumen, peneliti mencoba

pada sasaran sebelum peneltian langkah ini disebut uji coba instrumen

Apabila ada data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan

apa yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah

valid, untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan uji validitas.

54

Gambar 3.2 (Rumus Validitas)

Keterangan :

Ryx = Korelasi X dan Y

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑XY = Jumlah hasil skor X dan skor Y yang berpasangan

∑X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dari X

∑Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dari Y

n = Banyak subjek skor X dan skor Y yang berpasanagn

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

Untuk mendapatkan data secara primer maka dilakukan

penyebaran kuesioner pada masyarakat pengguna aplikasi Grab di RW 02

Kelurahan Ulujami sebanyak 98 responden yang dianggap mampu

mewakili populasi. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden,

peneliti melakukan uji coba instrumen dahuku kepada 30 responden yang

dianggap memiliki karakteristik serupa dengan masyrakat RW 02

Kelurahan Ulujami dengan memberikan sebanyak 43 butir pernyataan.

Untuk menguji validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan IBM SPSS

Statistics 25dan Microsoft Excel.

55

Uji validitas dilakukan agar setiap butir pernyataan yang diajukan

kepada responden telah dinyatakan valid. Teknik yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan membandingkan korelasi hitung (r-hitung)

dengan r-tabel pada tingkat signifikansi 5%. Nilai r-tabel dengan

signifikasnsi 5% (a=0,05) dengan jumlah responden N=30, maka nilai r-

tabel adalah 0,361. Jka r-hituung lebih besar dari nilai r-tabel maka butir

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan sebaliknya jika r-hitung lebih

kecil dari r-tabel dinyatakan tidak valid (gugur). Hasil rangkuman uji

validitas penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)

Tabel 3.4 (Uji Validitas Variabel X (Pemberitaan Pelecehan))

Dimensi Pernyataan r Hitung r Tabel

Keterangan Korelasi Pearson Korelasi Perason

Timeliness

Butir1 0,686 0,361 VALID

Butir 2 0,82 0,361 VALID

Butir 3 0,815 0,361 VALID

Butir 4 0,718 0,361 VALID

Proximity

Butir 5 0,889 0,361 VALID

Butir 6 0,497 0,361 VALID

Butir 7 0,707 0,361 VALID

Butir 8 0,765 0,361 VALID

Butir 9 0,862 0,361 VALID

Butir 10 0,875 0,361 VALID

Prominence

Butir 11 0,533 0,361 VALID

Butir 12 0,507 0,361 VALID

Butir 13 0,728 0,361 VALID

Butir 14 0,244 0,361 TIDAK VALID

Consequence

Butir 15 0,887 0,361 VALID

Butir 16 0,401 0,361 VALID

Butir 17 0,577 0,361 VALID

56

Butir 18 0,79 0,361 VALID

Human Interest

Butir 19 0,746 0,361 VALID

Butir 20 0,709 0,361 VALID

Butir 21 0,656 0,361 VALID

Butir 22 0,540 0,361 VALID

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa hasil uji validitas

instrumen penelitian ini pada variabel X, pada dimensi Timeliness dengan

4 butir pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga

keempat butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dimensi Proximity

dengan 6 pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel,

sehingga keenam butir pernyataan tersebut valid.

Dimensi Prominence dengan 4 butir pernyataan, pada butir kesatu

sampai ketiga memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga

pernyataan tersebut dikatakan valid dan pada butir pernyataan keempat

memiliki r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut

dikatakan tidak valid. Dimensi Consequence dengan 4 butir prernyataan

memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga keempat butir

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Dimensi Human Interest dengan 4 butir pernyataan memiliki nilai r-

hitung lebih besar dari r-tabel, sehingga keempat butir pernyataan tersebut

dinyatakan valid. Jadi dapat dikatakan dari dua puluh satu pernyataan dari

dua puluh dua pernyataan pada variabel X Pemberitaan Pelecehan

dinyatakan valid untuk diujikan ke dalam penelitian ini.

57

2. Uji Valditas Y (Kepercayaan Masyarakat)

Tabel 3.5 (Uji Validitas Y Kepercayaan Masyarakat))

Dimensi Pernyataan r Hitung r Tabel

Keterangan Korelasi Pearson Korelasi Pearson

Ability

Butir 1 0,667 0,361 VALID

Butir 2 0,673 0,361 VALID

Butir 3 0,666 0,361 VALID

Butir 4 0,741 0,361 VALID

Butir 5 0,363 0,361 VALID

Butir 6 0,500 0,361 VALID

Butir 7 0,536 0,361 VALID

Butir 8 0,758 0,361 VALID

Belovence

Butir 9 0,782 0,361 VALID

Butir 10 0,700 0,361 VALID

Butir 11 0,659 0,361 VALID

Butir 12 0,843 0,361 VALID

Butir 13 0,751 0,361 VALID

Butir 14 0,562 0,361 VALID

Butir 15 0,673 0,361 VALID

Butir 16 0,330 0,361 TIDAK VALID

Integrity

Butir 17 0,684 0,361 VALID

Butir 18 0,573 0,361 VALID

Butir 19 0,321 0,361 TIDAK VALID

Butir 20 0,301 0,361 TIDAK VALID

Butir 21 0,481 0,361 VALID

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil uji

validitas instrumen penelitian dari variabel Y, pada dimensi Ability

dengan 8 pernyataan memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel,

sehingga kedelapan butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dimensi

Benelovence dengan 8 pernyataan, pada butir pernyataan kesatu sampai

ketujuh memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga pernyataan

tersebut dikatakan valid sedangkan pernyataan kedelepan r-hitung lebih

kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

58

Dimensi Integrity dengan 5 pernyataan, pada butir pernyataan

kesatu, kedua dan kelima memiliki r-hitung lebih besar dari r-tabel

sehingga pernyataan tersebut dikatakan valid sedangkan pernyataan ketiga

dan keempat r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut

tidak valid. Jadi dapat dikatakan dari delapan belas pernyataan dari dua

puluh satu pernyataan pada variabel Y Kepercayaan Masyarakat

dinyatakan valid untuk diujikan ke dalam penelitian ini.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013:221). Uji

reliabilitas adalah uji yang dilakukan sebelum melakukan penelitian.

Biasanya dilakukan dilakukan dengan skala yang lebih kecil untuk

menguji apakah instrumen yang kita buat baik.

Tabel 3.6 (Koefisien Reliabilitas)

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 – 0,40 Sedikit Reliabel

>0,40 – 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 – 0,80 Reliabel

59

>0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Ketentuan :

1. Cronchbach’s Alpha > 0,6 Cronchbach’s Alpha artinya dapat

diterima

2. Cronchbach’s Alpha < 0,6 Cronchbach’s Alpha artinya tidak dapat

diterima.

Gambar 3.3 (Rumus Reliabilitas)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑α t2 = Jumlah varian skor setiap item

Α t2 = Varian Total

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketetapan

(keandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan, suatu

instrumen dikatakan reliabilitas apabila semua variabel memiliki nilai

koefisien Cronchbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat

dikatakan instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

sudah reliabel.

60

Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan melalui

program software SPSS 25. Pada program SPSS, pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Nilai koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach dijelaskan melalui tabel berikut :

Tabel 3.7 (Reliabilitas Pemberitaan Peleehan)

Reliabillity Statistics

Cronbach’s Alpha N of

Items

0,945 22

Sumber Output SPSS 25

Pada tabel 3.5 besarnya nilai alpha cronbach yaitu 0,945 dengan

jumlah pertanyaan sebanyak 22 butir. Nilai Alpha Cronbach terletak di

antara 0,80 – 1,00 artinya bahwa data tersebut sangat raliabel.

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

61

Tabel 3.8 (Kepercayaan Masyarakat)

Reliabillity Stistics

Cronbach’s Alpha N of

Items

0,912 21

Sumber : Output SPSS 25

Pada tabel 3.6 besarnya nilai alpha cronbach yaitu 0,912 dengan

jumlah pernyataan sebanyak 21 butir. Nilai alpha cronbach terletak di

antara 0,80 – 1,00 artinya bahwa data tersebut sangat reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data – data yang diperlukan terkumpul, maka langkah

slanjutnya yaitu menganalisis data. Analisis ini dilakukan terhadap data

yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan digunakan untuk

menganalisis data yang berbentuk angka – angka dan perhitungan dengan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

62

metode statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori

tertentu dengan menggunakan tabel – tabel tertentu untuk memudahkan

dalam menganalisis, untuk itu digunakan program analisis SPSS.

Penulis menggunakan statistik inferensial karena biasanya analisis ini

mengambil sampel tertentu dari populasi yang banyak. Statistik inferensial

ini juga bisa disebut statistik induktif atau statistik probabilitas. Statistik

probabilitas adalah teknik statistik yang digunkan untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok

digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik

pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono,

2017:148).

3.7.1 Uji Korelasi

Uji korelasi digunakn untuk mengetahui apakah ada hubungan

independen yaitu pemberitaan pelecehan (X) mempunyai hubungan

terhadap variabel dependen yaitu kepercayaan masyarakat (Y). Dalam

penelitian ini peneliti mencari korelasi antara variabel X dean variabel Y

menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :

63

Gambar 3.4 (Rumus Korelasi)

Keterangan :

Rxy = Nilai koefisien korelasi person product moment

n = Banyak responden

x = Variabel bebas (Independen)

y = Variabel terikat (Dependen)

∑xi2 = Jumlah total jawaban dari variabel bebas yang telah dikuadratkan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert. Skala

likert adalah suatu skala pikometrik yang umum digunakan dalam riset

berupa survei. Skala ini menunjukan jawaban terhadap suatu objek yang

tertentu atau menjukan ciri tertentu yang diukur instrumen.

Tabel 3.9

Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

64

3.7.2 Uji Regresi

Setelah mengetahui kekuatan pengaruh baik secara partial maupun stimulan,

peneliti melanjutkan anlisis regresi untuk memprediksi berapa kenaikan atau

penurunan pada variabel terikat, jika terjadi perubahan kenaikan atau penurunan

terhadap variabel bebas. Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan

korelasi yang kuat, maka satu nilai X dapat dilakukan untuk meramalkan nilai Y.

Artinya jika hubungan antara kedua variabel kuat, maka dapat diproyeksikan apa

yang terjadi pada variabel X dirubah satu satuan.

Secara umum persamaan regresi sederhana (dengan satu predikat) dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X=0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

Y = a+b X

65

3.8 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah keharusan dalam penelitian kuantitatif.

Artinya hipotesis yang akan diuji kebenarannya apakah diterima atau

ditolak. Hipotesis kerja (Ha) dirancang untuk diterima (dalam bentuk

positif), sedangkan hipotesis nol (Ho) untuk ditolak (dalam bentuk negatif).

Penerimaan atau penolakan hipotesis nol dilakukan melalui uji statistik,

dalam penelitian ini dengan uji T dan menhitung koefisien determinasi.

3.8.1 Uji Parsial (T)

Uji T atau disebut juga uji parsial, yaitu pengujian untuk mengetahui

pengaruh masing – masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri

terhadap variabel terkaitnya.

Gambar 3.5 (Rumus Uji T)

66

Kriteria pengambilan keputusan pada uji parsial (T)

1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel

a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikat

b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Dengan rumus mencari r-tabel :

t tabel = α/2 ; n-k-1

keterangan :

α = tingkat kepercyaan

n = jumla sampel

k = jumlah variabel bebas

2. Berdasarkan nilai signifikan hasil output SPSS

a. Jika nilai sign. < 0,05 tabel maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai sign > 0,05 tabel maka variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

67

3.8.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk mengukur

seberapa besar variasi dari variabel independen mampu menjelaskan variasi

dari variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah satu dan nol.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel bebas sangat

terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti seluruh variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen. Semakin kecil nilai koefisien determinasi maka artinya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah,

sebaliknya jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka

pengaruhnya semakin kuat.

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Dan Profil Grab

Gambar 4.1.1 (Logo Grab)

x

Grab adalah perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di

Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan

umum meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan

Grab hanya perusahaan teknologi yang meluncurkan aplikasi saja dan

untuk kendaraannya sendiri adalah milik mitra yang sudah bergabung di

PT Grab Indonesia.

Transportasi kini sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi kaum

urban. Saat ingin menebus kemacetan ibu kota. Pesatnya perkembangan

teknlogi, dapat membantu masyarakat ketika tetap membutuhkan

transportasi nyaman, tetapi sedang malas memacu kendaran pribadi, mobil

– mobil nyaman bisa dipanggil dengan sentuhan pada layar ponsel pintar.

69

Kehadiran teknologi yang pesat terhadap transportasi memang telah

menjadi fenomena.

Grab merupakan platform pemesanan kendaraan terkemuka di Asia

Tenggara. Grab menjawab sejumlah tantangan transportasi yang krusial

dan mewujudkan kebebasan transportasi bagi 620 juta orang di Asia

Tenggara. Grab bermula dari aplikasi pemesanan taksi pada tahun 2012,

yang kemudian mengembangkan platform produknya termasuk layanan

pemesanan mobil sewaan dan ojek. Layanan Grab ditunjukan untuk

memberikan alternatif berkendara bagi para pengemudi dan penumpang

yang menekankan pada kecepatan, keselamatan dan kepastian.

Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah

mencari driver untuk menuju ke lokasi tujuan, ssehingga kita tidak perlu

menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan transportasi yang

diperlukan. Di tahun 2011 Grab berkembang pesat dan menjadi salahh

satu penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia.

Kurang dari setahun, berbagai layanan yang mengandalkan aplikasi

terbentuk dalam diverifikasi beragam fitur. Mulai dari layanan angkut

penumpang, pengiriman barang, hingga beli antar makanan dan minuman

berhasil dikembangkan. Bisnis tanpa kekompakan dan kerja sama tim akan

menjadi hal yang sia-sia. Di Indonesia, Grab tumbuh subur sebagai

transportasi andalan lima kota besar, yakni Jakarta, Denpasar, Surabaya,

Bandung dan Padang. Tentu keberhasilan tersebut akan segera ditularkan

70

ke kota besar lainnya. Keberadaan Grab juga mulai tersebar di negara Asia

Tenggara. Hingga kini Grab sudah memiliki lebih dari 300 ribu mitra

pengemudi dan 15 juta pengunduh di Asia Tenggara.

Perkembangan Grab di Indonesia memang bertahap. Mulai dari

muncul dengan nama Grabtaxi, kemudian berganti nama dan logo. Semua

kami jalani secara bertahap. Dulu masyarakat mengenal kami dengan

Grabtaxi, tetapi sekarang kami hadir lebih lengkpa dengan beragam

layanan. Alasan kami membuat beragam servis karena masyarakat

merespon trasnportasi daring sebagai kebutuhan. Itu sebabnya

perkembangannya begitu pesat. Grabcar dan Grabike di Indonesia tumbuh

lebih dari 250 kali sejak pertengahan 2015. Kini, layanan penyewaan

mobil pribadi dan ojek online menjadi bagian besar dari bisnis Grab secara

keseluruhan, yang juga meliputi pemesanan taksi dan layanan kurir.

Indonesia telah menjadi pasar terbesar Grab berdasarkan jumlah

perjalanan yang diselesaikan seluruh platform. Grab secara khusus

memfokuskan bisnisnya di Jakarta, yang didiami oleh lebih dari 30 juta

penduduk dimana Grab memberikan layanan ojek, penyewaan mobil

pribadi dan pemesanan taksi online. Grab juga berencana melakukan

ekspansi platform multi-layanannya ke lebih dari delapan megacity diluar

kota Jakarta, dengan total populasi sebesar 38 juta. Indonesia merupakan

negara keempat terbesar dari segi populasi, dengan total penduduk lebih

dari 250 juta orang.

71

B. Visi dan Misi PT Grab Indonesia

Visi

Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, dengan memecahkan

permasalahan transportasi yang ada serta memberikan kemudahan

mobilitas pada 620 juta orang di Asia Tenggara setiap harinya.

Misi

Misi PT Grab Indonesia ada 3 yaitu :

1. Menjadi penyedia layanan ternama di Asia Tenggara

2. Memberikan layanan yang mudah diakses oleh banyak orang

3. Meningkatkan kehidupan para partner, baik pengemudi maupun

penumpang.

C. Fitur Aplikasi Grab

Grab banyak memiliki fitur layanan, diantaranya :

1. Grab taxi adalah layanan yang memberikan akses serta

kemudahan penempung menemukan pengemudi taksi terdekat

dengan aman.

2. Grab Car adalah penyewaan kendaraan pribadi dengan supir yang

menghadirkan kebebasan pilihan berkendara yang nyaman dan

gaya.

72

3. Grab Bike adalah layanan tranportasi sepeda motor yang dapat

mengantarkan kalian ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih

cepat tanpa perlu menunggu lama.

4. Grab Express adalah layanan kurir ekspres berbasis aplikasi yang

menjanjikan kecepatan, kepastian, dan yang paling utama adalah

keamanan.

5. Grab Food adalah layanan pesan antar makanan yang memiliki

banyak daftar restoran yang tersedia.

6. Grab Hitch adalah layanan tebengan dengan separuh harga.

Bertemu teman baru sekaligus mengurangi kemacetan.

4.2 Hasil Penelitian

Setelah instrumen penelitian diujikan, kuesioner disebar ke 98

orang responden dengan cara cluster sampling. Kemudian semua data

yang telah terkumpul peneliti mengolahnya bantuan software Mirosoft

Excel 2013 dan IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian ini peneliti

jabarkan sebagai berikut :

4.2.1 Karakteristik Responden

a. Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, peneliti membagi dua ketegori

yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tabel 4.1 dapat dilihat

persentase responden sebagai berikut :

73

Tabel 4.1 (Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin)

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Presentase (%)

Laki-Laki 40 41%

Perempuan 58 59%

Total 98 100%

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan data responden diatas, dapat diketahui bahwa

40 responden (41%) adalah laki-laki, dan 58 responden (59%)

adalah perempuan. Sehingga sebagian besar responden penelitian

adalah perempuan.

c. Berdasarkan usia

Responden penelitian ini, terbagi ke dalam pengelompokan

umur sebagai berikut :

Tabel 4.2 (Karakteristik Responden Berdasarkan Usia)

Usia

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

15-20 15 15,3 15,3 15,3

20-30 83 84,7 84,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

74

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui 15 responden

(15%) adalah responden yang berumur antara 15 sampai 20 tahun

dan 83 responden (85%) adalah responden yang berumur antara

20-30 tahun. Sehingga responden penelitian ini sebagian besar

adalah responden yang berumur antara 20 sampai dengan 30 tahun.

4.2.2 Hasil Jawaban Responden

Adapun hasil jawaban responden untuk masing-masing

variabel penelitian ini adalah :

A. Hasil Jawaban Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)

Hasil jawaban responden terhadap pernyataan-

pernyataan oada variabel X berdasarkan masing-masing

dimensi dapat dilihat sebagai berikut:

a. Dimensi Timeliness

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap

pernyataan – pernyataan pada dimensi Timeliness

75

Tabel 4.3 (Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Yang

Melibatkan Driver Grab Terhadap Customer)

n=98

x1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 9 9,2 9,2 10,2

Setuju 46 46,9 46,9 57,1

Sangat Setuju 42 42,9 42,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas pengetahuan pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab

terhadap Customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat

tidak setuju, 9 responden (9,2%) menjawab tidak setuju, 46 responden

(46,9%) menjawab setuju, dan 42 responden (42,9%) menjawab sangat

setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 46 responden (46,9%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa mereka mengetahui

pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab terhadap Customer.

Pemberitaan pelecehan tersebut tersebar luas di beberapa media sosial.

Mereka mengethaui pemberitaan pelecehan customer yang dilakukan oleh

driver Grab melalui media sosial yang mereka punya. Dengan adanya

pemberitaan tersebut masyarakat menjadi tau dan lebih waspada saat

mereka menggunakan jasa transportasi online Grab.

76

Tabel 4.4 (Pengetahuan Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada

Customer Berdasarkan Kejadian Yang Benar Terjadi)

n=98

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas pengetahuan pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab

terhadap Customer berdasarkan kejadian yang benar terjadi didapati

bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 15 responden

(15,3%) menjawab tidak setuju, 53 responden (54,1%) menjawab setuju,

dan 29 responden (29,6%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa mereka mengetahui

pemberitaan pelecehan yang melibat driver Grab terhadap Customer

berdasarkan kejadian yang benar terjadi. Kejadian yang benar terjadi

adalah kejadian pelecehan merupakan nyata tidak dibuat-buat dan terdapat

bukti seperti rekaman video.

x2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 15 15,3 15,3 16,3

Setuju 53 54,1 54,1 70,4

Sangat Setuju 29 29,6 29,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

77

Tabel 4.5 (Perolehan Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan Melalui

Media Sosial Dengan Tepat Waktu)

n=98

x3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak

Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 13 13,3 13,3 15,3

Setuju 49 50,0 50,0 65,3

Sangat Setuju 34 34,7 34,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Data Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas Informasi Terkait Pemberitaan Pelecehan Melalui Media Sosial

Dengan Tepat Waktu didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat

tidak setuju, 13 responden (13,3%) menjawab tidak setuju, 49 responden

(50%) menjawab setuju, dan 34 responden (34,7%) menjawab sangat

setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa mendapat informasi terkait

pemberitaan pelecehan melalui media sosial dengan tepat waktu.

Pemberitaan pelecehan yang disebar di media sosial tidak mengenal

waktu, kapan saja masyarakat bisa mengakses pemberitaan tersebut.

karena jika pemberitaan cepat di dapat oleh masyarakat maka masyarakat

akan cepat mengetahui dan membaca berita tersebut.

78

Tabel 4.6 (Penyajian Pemberitaan Pelecehan Yang Disampaikan,

Diterima Oleh Banyak Orang Dalam Waktu Yang Sama)

n=98

x4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 11 11,2 11,2 14,3

Setuju 51 52,0 52,0 66,3

Sangat Setuju 33 33,7 33,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas penyajian pemberitaan pelecehan yang disampaikan, diterima oleh

banyak orang dalam waktu yang sama didapati bahwa 3 responden (3,1%)

menjawab sangat tidak setuju, 11 responden (11,2%) menjawab tidak setuju,

51 responden (52%) menjawab setuju, dan 33 responden (33,7%) menjawab

sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa penyajian pemberitaan

pelecehan yang disampaikan, diterima oleh banyak orang dalam waktu yang

sama. Setelah pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab para

media langsung membuat pemberitaan tersebut dan dipublikasikan ke seluruh

lapisan masyarakat maka dari itu, pemberitaan yang disebar dapat diterima

masyarakat dalam waktu yang sama.

79

b. Dimensi Proximity

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –

pernyataan pada dimensi Proximity

Tabel 4.7 (Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui Media

Sosial)

n=98

x5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 7 7,1 7,1 9,2

Setuju 38 38,8 38,8 48,0

Sangat Setuju 51 52,0 52,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas Akses Informasi Pemberitaan Pelecehan Melalui Media Sosial didapati

bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 7 responden (7,1%)

menjawab tidak setuju, 38 responden (38,8%) menjawab setuju, dan 51

responden (52%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa akses informasi

pemberitaan pelecehan melalui media sosial. Masyarakat lebih sering

menggunakan media sosial untuk mencari tau pemberitaan terbarun agar

masyarakat menjadi lebih up to date.

80

Tabel 4.8 (Pemberitaan Pelecehan Mampu Menjadi Trending Topik

Di Media Sosial)

n=98

x6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1

Setuju 48 49,0 49,0 56,1

Sangat Setuju 43 43,9 43,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas pemberitaan pelecehan mampu menjadi trending topik di media sosial

didapati bahwa 2 responden (3%) menjawab sangat tidak setuju, 5

responden (5,1%) menjawab tidak setuju, 48 responden (49%) menjawab

setuju, dan 43 responden (43,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan

mampu menjadi trending topik di media sosial. Karena kepekaan

masyarakat terhadap lingkungan sekitar, pemberitaan pelecehan mampu

menjadi tranding topic di beberapa media sosial. Masyarakat menganggap

bahwa pemberitaan pelecehan merupakan pemberitaan penting, karena dari

pemberitaan tersebut masyarakat bisa menjadi lebih waspada menggunakan

transportasi online.

81

Tabel 4.9 (Media Sosial Merupakan Jendela Bagi Semua Orang

Untuk Mendapat Informasi Yang Diinginkan)

n=98

x7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,1

Setuju 31 31,6 31,6 34,7

Sangat Setuju 64 65,3 65,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui hasil tanggapan responden atas

media sosial merupakan jendela bagi semua orang untuk mendapat informasi

yang diinginkan didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak

setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 31 responden (31,6%)

menjawab setuju, dan 64 responden (65,3%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 64 responden (65,3%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa media sosial merupakan

jendela bagi semua orang untuk mendapat informasi yang diinginkan. Tidak

dapat dipungkiri media sosial menjadi gerbang untuk bisa mengakses informasi

yang kita mau. Salah satunya adalah pemberitaan pelecehan driver Grab.

Masyarakat bisa mengetahui pemberitaan tersebut melalui media sosial.

82

Tabel 4.10 (Media Sosial Sebagai Wadah Informasi Untuk

Masyarakat Tentang Pemberitaan Pelecehan)

n=98

x8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2

Setuju 38 38,8 38,8 49,0

Sangat Setuju 50 51,0 51,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas Media sosial sebagai wadah informasi untuk masyarakat tentang

pemberitaan pelecehan didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat

tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 38 responden

(38,8%) menjawab setuju, dan 50 responden (51%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 50 responden (51%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa media sosial sebagai

wadah informasi untuk masyarakat mengetahui tentang pemberitaan

pelecehan. Masyarakat dapat mengetahui pemberitaan pelecehan melalui

media sosial. Mereka bebas mengakses informasi yang mereka ingin

ketahui.

83

Tabel 4.11 (Pelecehan Seksual Bisa Terjadi Dimana Saja Dan Kapan Saja)

n=98

x9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 3,1

Setuju 23 23,5 23,5 26,5

Sangat Setuju 72 73,5 73,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja

didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 1

responden (1%) menjawab tidak setuju, 23 responden (23,5%) menjawab

setuju, dan 72 responden (73,5%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 72 responden (73,5%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pelecehan seksual

bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Pelecehan seksual tidak

memandang tempat dan waktu. Di tempat yang tidak terduga seperti pada

saat menggunakan transportasi ojek online bisa saja terjadi pelecehan

seksual. Maka dari itu masyarakat harus bisa lebih berhati-hati menjaga

diri pada saat berpergian. Walaupun keselamatan customer di jamin oleh

pihak Grab tetapi customer tetap harus menjaga keselamatannya sendiri.

84

Tabel 4.12 (Pemberitaan Pelecehan Yang Diangkat Oleh Media Sosial Tidak

Mengenal Status)

n=98

x10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 4,1

Setuju 36 36,7 36,7 40,8

Sangat Setuju 58 59,2 59,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas Pemberitaan pelecehan yang diangkat oleh media sosial

tidak mengenal status didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab

sangat tidak setuju, 1 responden (1%) menjawab tidak setuju, 36

responden (36,7%) menjawab setuju, dan 58 responden (59,2%) menjawab

sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 58 responden (59,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan

pelecehan yang diangkat oleh media sosial tidak mengenal status. Media

sosial berhak mengangkat pemberitaan tentang pelecehan yang melibatkan

orang, instansi atau organisasi tanpa terkecuali. Siapa saja bisa menjadi

korban pelecehan baik dari kalangan orang terkenal maupun masyarakat

biasa.

85

c. Dimensi Prominence

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –

pernyataan pada dimensi Prominence

Tabel 4.13 (Pemberitaan Pelecehan Bisa Diakses Oleh Semua Orang

Tanpa Mengenal Kepentingan Terkait Lainnya)

n=98

x11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1

Setuju 48 49,0 49,0 56,1

Sangat Setuju 43 43,9 43,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPPS 25

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas Pemberitaan pelecehan bisa diakses oleh semua orang

tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya didapati bahwa 2 responden

(2%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden (5,1%) menjawab tidak

setuju, 48 responden (49%) menjawab setuju, dan 43 responden (43,9%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa Pemberitaan pelecehan bisa

diakses oleh semua orang tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya.

86

Tabel 4.14 (Pemberitaan Pelecehan Yang Tersebar Di Media Sosial

Mampu Membuat Masyarakat Tertarik Untuk Mengetahuinya)

n=98

x12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 5 5,1 5,1 7,1

Setuju 47 48,0 48,0 55,1

Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas pemberitaan pelecehan yang tersebar di media sosial

mampu membuat masyarakat tertarik untuk mengetahuinya didapati

bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden

(5,1%) menjawab tidak setuju, 47 responden (48%) menjawab setuju, dan

44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 47 responden (48%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan yang

tersebar di media sosial mampu membuat masyarakat tertarik untuk

mengetahuinya. Pemberitaan pelecehan menjadi salah satu pemberitaan

yang cepat tersebar melalui media sosial karena mengandung keingin

tauan masyarakat mengenai kejadian tersebut. disamping itu masyarakat

bisa menajdi lebih berhati – hati.

87

Tabel 4.15 (Perusahaan Grab Merupakan Perusahaan Transportasi

Online Yang Digemari Oleh Masyarakat Karena Penggunaannya Cukup

Mudah)

n=98

x13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1

Setuju 48 49,0 49,0 54,1

Sangat Setuju 45 45,9 45,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas Perusahaan Grab merupakan perusahaan transportasi online yang

digemari oleh masyarakat karena penggunaannya yang cukup mudah

didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 3

responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 48 responden (49%) menjawab

setuju, dan 45 responden (45,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 48 responden (49%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa Perusahaan Grab merupakan

perusahaan transportasi online yang digemari oleh masyarakat karena

penggunaannya yang cukup mudah. Trasnportasi ojek online Grab banyak

digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitasnya.

88

Tabel 4.16 (Pemberitaan Pelecehan Driver Grab Kepada Customer

Membuat Masyarakat Menjadi Enggan Menggunakan Transportasi Online

Tersebut)

n=98

x14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 5 5,1 5,1 5,1

Tidak Setuju 21 21,4 21,4 26,5

Setuju 37 37,8 37,8 64,3

Sangat Setuju 35 35,7 35,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer

membuat masyarakat menjadi enggan menggunakan transportasi online

tersebut didapati bahwa 5 responden (5%) menjawab sangat tidak setuju,

21 responden (21,4%) menjawab tidak setuju, 37 responden (37,8%)

menjawab setuju, dan 35 responden (35,7%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 37 responden (37,8%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa pemberitaan pelecehan

driver Grab kepada customer membuat masyarakat menjadi enggan

menggunakan transportasi online tersebut. Masyarakat yang menggunakan

Grab mengetahui pemberitaan pelecehan tersebut merasa tidak aman.

89

d. Dimensi Consequence

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –

pernyataan pada dimensi Consequence

Tabel 4.17 (Perusahaan GRAB Mencoba Mengklarifikasi Dan

Mencari Solusi Untuk Korban Dan Pelaku)

n=98

x15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2

Setuju 53 54,1 54,1 64,3

Sangat Setuju 35 35,7 35,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra nya,

perusahaan GRAB mencoba mengklarifikasi dan mencari solusi untuk

korban dan pelaku didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat

tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 53 responden

(54,1%) menjawab setuju, dan 35 responden (35,7%) menjawab sangat

setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa perusahaan GRAB mencoba

mengklarifikasi dan mencari solusi untuk korban dan pelaku agar

permasalahan selesai dan citra Grab kembali membaik.

90

Tabel 4.18 (Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan

Mitra nya, Maka Perusahaan GRAB Dapat Memberikan Privilege (Hak

Istimewa) Kepada Customer Atau Korban)

n=98

x16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 5 5,1 5,1 8,2

Setuju 41 41,8 41,8 50,0

Sangat Setuju 49 50,0 50,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas dengan adanya pemberitaan pelecehan yang melibatkan

mitra nya, maka perusahaan GRAB dapat memberikan privilege (hak

istimewa) kepada customer atau korban didapati bahwa 3 responden

(3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden (5,1%) menjawab tidak

setuju, 41 responden (41,8%) menjawab setuju, dan 49 responden (50%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa dengan adanya

pemberitaan pelecehan yang melibatkan mitra nya, maka perusahaan

GRAB dapat memberikan privilege (hak istimewa) kepada korban.

Sebagai tanda permintaan maaf pihak Grab kepada korban.

91

Tabel 4.19 (Dengan Adanya Pemberitaan Pelecehan Tersebut, Driver

GRAB Pantas Mendapat Hukuman Yang Seimbang)

n=98

x17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 6 6,1 6,1 6,1

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 7,1

Setuju 34 34,7 34,7 41,8

Sangat Setuju 57 58,2 58,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber :Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas terkait pemberitaan pelecehan tersebut, driver GRAB

pantas mendapat hukuman yang seimbang didapati bahwa 6 responden

(6,1%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1%) menjawab tidak

setuju, 34 responden (34,7%) menjawab setuju, dan 57 responden (58,2%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa driver GRAB pantas

mendapat hukuman yang seimbang., Driver Grab layak mendapatkan

hukuman yang seimbang atas perilakunya karena dengan perilakunya

tersebut customer menjadi trauma dan memiliki pengalaman tidak

menyenangkan dengan transportasi online Grab yang akan menjatuhkan

citra Grab di mata masyarakat.

92

Tabel 4.20 (Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver GRAB

Terhadap Customer Mampu Mengundang Simpati Pembaca)

n=98

x18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 6 6,1 6,1 7,1

Setuju 39 39,8 39,8 46,9

Sangat Setuju 52 53,1 53,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB

terhadap customer mampu mengundang simpati pembaca didapati bahwa

1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 6 responden (6,1%)

menjawab tidak setuju, 39 responden (39,8%) menjawab setuju, dan 52

responden (53,1%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 52 responden (53,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan

pelecehan yang melibatkan driver GRAB terhadap customer mampu

mengundang simpati pembaca. Masyarakat yang membaca pemberitaan

pelecehan di media sosial merasa kasihan kepada korban karena mendapat

perlakuan yang tidak menyenangkan dan menybabkan trauma.

93

e. Dimensi Human Interest

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –

pernyataan pada dimensi Human Interest.

Tabel 4.21 (Pemberitaan Pelecehan Yang Melibatkan Driver GRAB

Terhadap Customer Mampu Mengundang Empati Pembaca)

n=98

x19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 6 6,1 6,1 7,1

Setuju 40 40,8 40,8 48,0

Sangat Setuju 51 52,0 52,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas emberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB terhadap

customer mampu mengundang empati pembaca didapati bahwa 1

responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 6 responden (6,1%)

menjawab tidak setuju, 40 responden (40,8%) menjawab setuju, dan 51

responden (52%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Masyarakat yang

membaca pemberitaan pelecehan tersebut ikut merasakan perasaan korban

yang mendapat perilaku tidak menyeanangkan tersebut.

94

Tabel 4.22 (Pemberitaan Pelecehan Driver GRAB Terhadap

Customer Mampu Memberikan Dampak Positif Agar Selalu Berhati – Hati

Dalam Menggunakan Transportasi Online Maupun Umum)

n=98

x20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 4,1

Setuju 33 33,7 33,7 37,8

Sangat Setuju 61 62,2 62,2 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diketahui hasil tanggapan responden

atas Pemberitaan pelecehan driver GRAB terhadap customer mampu

memberikan dampak positif agar selalu berhati – hati dalam menggunakan

transportasi online maupun umum didapati bahwa 2 responden (2%)

menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 33

responden (33,7%) menjawab setuju, dan 61 responden (62,2%) menjawab

sangat setuju.

adi dapat disimpulkan sebanyak 61 responden (62,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa Pemberitaan pelecehan

driver GRAB terhadap customer mampu memberikan dampak positif agar

selalu berhati – hati dalam menggunakan transportasi online maupun umum

karena tindakan pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

95

Tabel 4.23 (Pemberitaan Pelecehan Di Transportasi Online Sangat

Bermanfaat Agar Bisa Selalu Waspada)

n=98

x21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 4,1

Setuju 30 30,6 30,6 34,7

Sangat Setuju 64 65,3 65,3 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas pemberitaan pelecehan di transportasi online sangat

bermanfaat agar bisa selalu waspada didapati bahwa 2 responden (2%)

menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2%) menjawab tidak setuju,

30 responden (30,6%) menjawab setuju, dan 64 responden (65,3%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 64 responden (65,3%) dari 98

responden mayoritas menjawab sangat setuju bahwa pemberitaan

pelecehan di transportasi online sangat bermanfaat agar bisa selalu

waspada. Masyarakat diajak untuk bisa lebih berhati-hati baik pada saat

berada di transportasi ojek online maupun transportasi umum.

96

Pada Variabel Pemberitaan Pelecehan, Indikator yang paling

berpengaruh adalah Proximity. Proximity disini adalah proximity atau

jarak dari pemberitaan pelecehan driver Grab kepada customer bahwa

peristiwa terjadinya pelecehan tersebut tidak mengenal status siapa saja

bisa mengakses informasi terkait pemberitaan pelecehan.

Indikator dengan nilai terendah adalah Consequence. Consequence

merupakan informasi yang disampaikan dengan jelas terkait segala tindakan

atau kebijakan, praturan dan perundangan yang dapat berakibat merugikan

dan indikator ini menjelaskan dampak yang ditimbulkan karena adanya

berita pemberitaan pelecehan.

B. Hasil Jawaban Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)

Hasil jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan pada

variabel Y berdasarkan masing-masing indikator dapat dilihat sebagai

berikut :

a. Indikator Ability

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap

pernyataan – pernyataan pada indikator Ability

97

Tabel 4.24 (Tanggapan Responden Atas Merasa Aman Menggunakan

Grab)

n=98

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.22 di atas, hasil tanggapan responden atas

merasa aman menggunakan Grab didapati bahwa 2 responden (2%)

menjawab sangat tidak setuju, 8 responden (8,2%) menjawab tidak setuju,

51 responden (52%) menjawab setuju, dan 37 responden (37,8%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat dismpulkan sebanyak 51 responden atau (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa merasa aman menggunakan

Grab. Dengan pelayanan yang dilakukan oleh driver Grab dengan cara

membawa kendaraan dengan kecepatan yang stabil dan memakai alat

keselamatan berkendara lengkap membuat customer yang menggunakan

jasa Grab tersebut menjadi merasa aman.

y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2

Setuju 51 52,0 52,0 62,2

Sangat Setuju 37 37,8 37,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

98

Tabel 4.25 (Kepercayaan Dengan SOP perusahaan Grab Yang

Diterapkan Kepada Customer)

n=98

y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1

Setuju 61 62,2 62,2 67,3

Sangat Setuju 32 32,7 32,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.23 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas Kepercayaan dengan SOP perusahaan Grab yang

diterapkan kepada customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab

sangat tidak setuju, 4 responden (4,1%) menjawab tidak setuju, 61

responden (62,2%) menjawab setuju, dan 32 responden (32,7%) menjawab

sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percayaan

dengan SOP perusahaan Grab yang diterapkan kepada customer. Dengan

adanya SOP, masyarakat pengguna jasa Grab menjadi merasa lebih

terjamin atau lebih aman pada saat menggunakan transportasi online

tersebut karena Grab dirasa akan mematuhi peraturan yang ada didalam

SOP tersebut.

99

Tabel 4.26 (Perusahaan Grab Memberikan Reward Kepada Customer)

n=98

y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 8 8,2 8,2 10,2

Setuju 52 53,1 53,1 63,3

Sangat Setuju 36 36,7 36,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas perusahaan Grab memberikan reward kepada customer

didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 8

responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 52 responden (53,1%)

menjawab setuju, dan 36 responden (36,7%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 52 responden (53,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa perusahaan Grab

memberikan reward kepada customer. Reward tersebut bertujuan agar

customer dapat mengunakan Grab kembali sebagai penunjang aktivitasnya

dengan cara diberikan diskon perjalanan atau diskon restoran tempat

makan terpilih.

100

Tabel 4.27 (Tanggapan Responden Atas Perasaan Aman

Menggunakan Grab Terkait Pembayaran)

n=98

y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1

Setuju 49 50,0 50,0 55,1

Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.25 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas perasaan aman menggunakan Grab terkait pembayaran

didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju, 3

responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 49 responden (50%) menjawab

setuju, dan 44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 49 responden (50%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa perasaan aman

menggunakan Grab terkait pembayaran. Customer bebas memilih lebih

nyaman menggunakan transaksi pembayaran ongkos Grab bisa melalui 2

cara yaitu tunai dan non tunai. Kedua nya sama-sama aman untuk

melakukan pembayaran kepada driver Grab.

101

Tabel 4.28 (Tidak Akan Berpindah Pada Ojek Online Lainnya)

n=98

y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 11 11,2 11,2 11,2

Tidak Setuju 32 32,7 32,7 43,9

Setuju 30 30,6 30,6 74,5

Sangat Setuju 25 25,5 25,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.26 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas tidak akan berpindah pada ojek online lainnya didapati

bahwa 11 responden (11,2%) menjawab sangat tidak setuju, 32 responden

(32,7%) menjawab tidak setuju, 30 responden (30,6%) menjawab setuju,

dan 25 responden (25,5%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 32 responden (32,7%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa tidak akan berpindah pada

ojek online lainnya. Dengan adanya pemberitaan pelecehan tersebut

otomatis citra Grab turun dan menyebabkan masyarakat enggan

menggunakan Grab kembali. Tetapi dengan cara diberikan reward,

diharapkan customer tidak akan berpindah ke ojek online lainnya.

102

Tabel 4.29 (Perasaan Aman Menggunakan Grab Dan Menyarankan

Ke Orang Lain)

n=98

y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 18 18,4 18,4 21,4

Setuju 47 48,0 48,0 69,4

Sangat Setuju 30 30,6 30,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.27 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas perasaan aman menggunakan Grab dan menyarankan ke

orang lain didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak

setuju, 18 responden (18,4%) menjawab tidak setuju, 47 responden (48%)

menjawab setuju, dan 30 responden (30,6%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 47 responden (48%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa perasaan aman

menggunakan Grab dan menyarankan ke orang lain. Perasaan aman yang

diberikan oleh driver Grab dengan cara memberikan pelayanan yang

maksimal sehingga customer menyarankan untuk menggunakan aplikasi

Grab dibanding dengan trasnportasi online lainnya.

103

Tabel 4.30 (Driver Grab Memiliki Pengetahuan Yang Luas Tentang

Daerah Yang Akan Dituju)

n=98

y7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 4 4,1 4,1 4,1

Tidak Setuju 16 16,3 16,3 20,4

Setuju 54 55,1 55,1 75,5

Sangat Setuju 24 24,5 24,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.28 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas driver Grab memiliki pengetahuan yang luas tentang

daerah yang dituju didapati bahwa 4 responden (4,1%) menjawab sangat

tidak setuju, 16 responden (16,3%) menjawab tidak setuju, 54 responden

(55,1%) menjawab setuju, dan 24 responden (24,5%) menjawab sangat

setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 54 responden (55,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa driver Grab memiliki

pengetahuan yang luas tentang daerah yang dituju. Sebagai seorang driver

haruslah menguasai semua daerah yang akan menjadi tujuan customer.

Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang jalan yang akan dituju,

sehingga lebih cepat sampai ke tempat tujuan.

104

Tabel 4.31 (Driver Grab Memiliki Pengetahuan Dalam Memberikan

Pelayanan Yang Cepat)

n=98

y8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 4 4,1 4,1 4,1

Tidak Setuju 11 11,2 11,2 15,3

Setuju 57 58,2 58,2 73,5

Sangat Setuju 26 26,5 26,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden driver Grab memiliki pengetahuan dalam memberikan

pelayanan yang cepat didapati bahwa 4 responden (4,1%) menjawab

sangat tidak setuju, 11 responden (11,2%) menjawab tidak setuju, 57

responden (58,2%) menjawab setuju, dan 26 responden (26,5%) menjawab

sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa driver Grab memiliki

pengetahuan dalam memberikan pelayanan yang cepat. Sebagai jasa

penyedia layanan transportasi online, Grab haruslah memberikan

pelayanan prima kepada customer agar mereka tetap setia menggunakan

Grab sebagai alat penunjang aktivitasnya sehari – hari.

105

b. Indikator Benelovence

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap pernyataan –

pernyataan pada indikator benelovence.

Tabel 4.32 (Kepercayaan Terhadap Grab Melayani Customer

Dengan Baik)

n=98

y9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 7 7,1 7,1 10,2

Setuju 57 58,2 58,2 68,4

Sangat Setuju 31 31,6 31,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.30 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan terhadap Grab melayani customer dengan baik

didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 7

responden (7,1%) menjawab tidak setuju, 57 responden (58,2%)

menjawab setuju, dan 31 responden (31,6%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap

Grab dapat melayani customer dengan baik.

106

Tabel 4.33 (Kepercayaan Terhadap Grab Mengantarkan Ke Tempat

Tujuan Dengan Aman)

n=98

y10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1

Setuju 67 68,4 68,4 73,5

Sangat Setuju 26 26,5 26,5 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan terhadap Grab mengantarkan ke tempat tujuan

dengan aman didapati bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak

setuju, 7 responden (7,1%) menjawab tidak setuju, 57 responden (58,2%)

menjawab setuju, dan 31 responden (31,6%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 57 responden (58,2%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap

Grab mengantarkan ke tempat tujuan dengan aman. Sesuai dengan

permintaan customer diantar ke tempat tujuan pada saat pemesanan.

Driver memiliki pengetahuan tentang jalanan yang akan dituju melalui

jalan yang lebih cepat.

107

Tabel 4.34 (Kepercayaan Kerahasiaan Data Customer)

n=98

y11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 9 9,2 9,2 10,2

Setuju 51 52,0 52,0 62,2

Sangat Setuju 37 37,8 37,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.32 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan kerahasiaan data didapati bahwa 1 responden

(1%) menjawab sangat tidak setuju, 9 responden (9,2%) menjawab tidak

setuju, 51 responden (52%) menjawab setuju, dan 37 responden (37,8%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa kerahasiaan data customer

dijamin. Kerahasiaan data yang dimaksud adalah seperti nomor telpon,

alamat rumah, e-mail, dan lain-lain. Kerahasiaan data customer dapat

dijamin oleh pihak Grab dan tidak akan ada kebocoran data.

108

Tabel 4.35 (Tanggapan Responden Atas Fitur Grab Merupakan Kebutuhan

Customer)

n=98

y12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 4,1

Setuju 66 67,3 67,3 71,4

Sangat Setuju 28 28,6 28,6 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.33 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas fitur aplikasi Grab sesuai kebutuhan customer didapati

bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden

(1%) menjawab tidak setuju, 66 responden (67,3%) menjawab setuju, dan

28 responden (28,6%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 66 responden (67,3%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa fitur yang ditawarkan

aplikasi Grab sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh customer. Fitur

yang ada di aplikasi Grab selalu dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat

seperti pada contohnya jika masyarakat membutuhkan tumpangan motor,

masyarakat bisa memesan grab bike.

109

Tabel 4.36 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Informasi Data

Driver Yang Diberikan)

n=98

y13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 12 12,2 12,2 14,3

Setuju 44 44,9 44,9 59,2

Sangat Setuju 40 40,8 40,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.34 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan masyarakatan terhadap informasi driver yang

akan mengantar customer ke tempat tujuan didapati bahwa 2 responden

(2%) menjawab sangat tidak setuju, 12 responden (12,2%) menjawab tidak

setuju, 44 responden (44,9%) menjawab setuju, dan 40 responden (40,8%)

menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 44 responden (44,9%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap

informasi driver yang akan mengantar customer ke tempat tujuan.

Informasi tentang driver tersebut meliputi nama driver, plat motor dan

kelengkapan berkendara. Jadi pada saat pemesanan Grab calon customer

sudah mengetahui identitas driver.

110

Tabel 4.37 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Transaksi Yang

Menguntung Antara Driver Maupun Customer)

n=98

y14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Tidak Setuju 3 3,1 3,1 5,1

Setuju 51 52,0 52,0 57,1

Sangat Setuju 42 42,9 42,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.35 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan transaksi yang menguntungkan antara driver

dengan customer didapati bahwa 2 responden (2%) menjawab sangat tidak

setuju, 3 responden (3,1%) menjawab tidak setuju, 51 responden (52%)

menjawab setuju, dan 42 responden (42,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 51 responden (52%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa kepercayaan transaksi yang

menguntungkan antara driver dengan customer. Transaksi yang

menguntungkan dilihat dari sisi customer yaitu mereka aman melakukan

transaksi pembayaran baik tunai maupun non tunai maupun driver dapat

dengan aman melakukan transaksi dengan para customer

.

111

Tabel 4.38 (Tanggapan Responden Atas Kepercayaan Kepada Driver

Dari Sisi Pelayanan Kepada Customer)

n=98

y15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,1

Setuju 62 63,3 63,3 66,3

Sangat Setuju 33 33,7 33,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.36 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan kepada driver dari sisi pelayanan kepada

customer didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju,

2 responden (2%) menjawab tidak setuju, 62 responden (63,3%)

menjawab setuju, dan 33 responden (33,7%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 62 responden (63,3%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa kepercayaan kepada driver

dari sisi pelayanan kepada customer. Pelayanan jasa yang diberikan oleh

perusahaan Grab, mendapat respon yang positif dari masyarakat pengguna

aplikasi tersebut. Terlebih driver yang melayani customer dengan sepenuh

hati membuat customer enggan untuk beralih ke transportasi ojek lainnya.

112

a. Indikator Integrity

Berikut ini adalah hasil jawaban responden terhadap

pernyataan – pernyataan pada indikator benelovence

Tabel 4.39 (Kepercayaan Terhadap Perusahaan Grab Cepat

Mengatasi Masalah)

n=98

y16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 8 8,2 8,2 9,2

Setuju 53 54,1 54,1 63,3

Sangat Setuju 36 36,7 36,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.37 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas kepercayaan terhadap perusahaan Grab cepat mengatasi

masalah didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak setuju, 8

responden (8,2%) menjawab tidak setuju, 53 responden (54,1%)

menjawab setuju, dan 36 responden (36,7%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 53 responden (54,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat percaya terhadap

perusahaan Grab cepat mengatasi masalah yang melibatkan mitra Grab.

113

Tabel 4.40 (Tanggapan Responden Atas Ketersediaan Untuk

Mengguna Grab Kembali)

n=98

y17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1

Tidak Setuju 5 5,1 5,1 8,2

Setuju 46 46,9 46,9 55,1

Sangat Setuju 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.38 di atas, diketahui hasil tanggapan

responden atas ketersediaan untuk menggunakan Grab kembali didapati

bahwa 3 responden (3,1%) menjawab sangat tidak setuju, 5 responden

(5,1%) menjawab tidak setuju, 46 responden (46,9%) menjawab setuju,

dan 44 responden (44,9%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat disimpulkan sebanyak 44 responden (44,9%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa masyarakat bersedia untuk

menggunakan Grab kembali karena masyarakat percaya Grab adalah

perusahaan yang mementingkan pelayanan kepada customer dengan baik.

Dengan adanya pemberitaan pelecehan tersebut masyarakat tidak beralih

ke transportasi online lain melainkan tetap menggunakan Grab sebagai

penunjang aktivitasnya.

114

Tabel 4.41 (Pelayanan Grab Sangat Baik)

n=98

y18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,1 4,1 5,1

Setuju 54 55,1 55,1 60,2

Sangat Setuju 39 39,8 39,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel 4.39 di atas, hasil tanggapan responden atas pelayanan

Grab Sangat Baik didapati bahwa 1 responden (1%) menjawab sangat tidak

setuju, 4 responden (4,1%) menjawab tidak setuju, 54 responden (55,1%)

menjawab setuju, dan 39 responden (39,8%) menjawab sangat setuju.

Jadi dapat dismpulkan sebanyak 54 responden atau (55,1%) dari 98

responden mayoritas menjawab setuju bahwa pelayanan yang diberikan oleh Grab

sangat baik atau sangat memuaskan.

Pada Variabel Kepercayaan Masyarakat, masing-masing Indikator

mempunyai tanggapan yang sama baik dari indikator ability, benelovence dan

integrity yaitu menjawab setuju. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa jasa yang

diberikan oleh Grab dapat membuat masyarakat percaya untuk menggunakan

Grab kembali, dilihat dari pelayanan, cara menyelesaikan masalah yang

melibatkan mitranya hingga SOP yang ketat yang ditetapkan oleh Grab.

115

4.2.3 Analisis Korelasi

A. Korelasi menyeluruh

Hasil korelasin antara variabel pemberitaan pelecehan (X) dengan

kepercayaan masyarakat (Y) dapat dilihat dari hasil output SPSS pada

tabel 4.40 sebagai berikut :

Tabel 4.42 (Analisis Korelasi)

Correlations

Pemberitaan Keperayaan

Pemberitaan

Pearson Correlation 1 ,704**

Sig. (2-tailed) ,000

N 98 98

Keperayaan

Pearson Correlation ,704** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 25

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

pengaruh pemberitaan pelecehan (variabel X) berhubungan dengan

kepercayaan masyarakat (variabel Y) sebesar 0,704. Artinya

korelasi antara variabel X dan variabel Y yaitu memiliki hubungan

yang kuat.

B. Korelasi Dimensi Variabel X Dengan Variabel Y

Hasil korelasi antara variabel X dengan Vvariabel Y dapat

dilihat dari output SPSS pada tabel 4.41 sebagai berikut :

116

Tabel 4.43 (Analisis Korelasi Dimensi)

X Timeliness Proximity Prominence Consequence

Human

Interest

Ability 0,583 0,432 0,577 0,477 0,398

Benelovence 0,722 0,608 0,573 0,625 0,521

Integrity 0,573 0,500 0,543 0,543 0,404

Sumber Output SPSS 25

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilakukan interpretasi hubungan

masing-masing dimensi variabel Pembeitaan Pelecehan dengan

Kepercayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Hubungan timeliness terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat

Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh timeliness terhadap Ability

diperoleh hasil sebesar 0,583. Angka ini menunjukan dimensi

timeliness memiliki korelasi yang signifikan sebesar 58,3% terhadap

Ability.

Pengaruh timeliness terhadap Benelovence diperoleh hasil sebesar

0,722. Angka ini menunjukan dimensi timeliness memiliki tingkat

korelasi yang signifikan sebesar 72,2% terhadap Benelovence.

Pengaruh timeliness terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar

0,573. Angka ini menunjukan dimensi timeliness memiliki tingkat

korelasi yang signifikan sebesar 57,3% terhadap Integrity.

Y

117

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram sebagai

berikut :

Diagram 4.4.1

2. Hubungan proximity terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat

Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh proximity terhadap Ability

diperoleh hasil sebesar 0,432. Angka ini menunjukan dimensi proximity

memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 43,2% terhadap

Ability.

Pengaruh proximity terhadap Benelovence diperoleh hasil

sebesar 0,608. Angka ini menunjukan dimensi proximity memiliki

tingkat korelasi yang signifikan sebesar 60,8% terhadap Benelovence.

Pengaruh proximity terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar

0,500. Angka ini menunjukan dimensi proximity memiliki tingkat

korelasi yang signifikan sebesar 50% terhadap Integrity.

0.583

0.722

0.573

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

Ability Benelovence Integrity

Hubungan Timeliness Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

118

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram sebagai

berikut :

Diagram 4.4.2

3. Hubungan Prominence terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat

Berdasakan tabel 4.41 pengaruh Prominence terhadao Ability

diperoleh hasil 0,577. Angka ini menunujukan dimensi Prominence

memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 57,7% terhadap

Ability.

Pengaruh Prominence terhadap Benelovence diperoleh hasil

sebesar 0,573. Angka ini meunjukan dimensi Prominence memiliki

tingkat korelasi yang signifikan sebesar 57,3% terhadap Benelovence.

0.432

0.608

0.5

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Ability Benelovence Integrity

Hubungan Proximity Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

119

Pengaruh Prominence terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar

0,543. Angka ini menunjukan dimensi Prominence memiliki tingkat

korelasi yang signifikan sebesar 54,3% terhadap Integrity.

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram

sebagai berikut :

Diagram 4.4.3

4. Hubungan Consequence terhadap dimensi Kepercayaan Masyarakat

Bedasarkan tabel 4.41 pengaruh Consequence terhadap Ability

diperoleh hasil sebesar 0,477. Angka ini menunjukan dimmensi

Consequence memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar 47,7%

terhadap Ability.

Pengaruh Consequence terhadap Benelovence diperoleh hasil

sebesar 0,625. Angka ini meunjukan dimensi Consequence memiliki

tingkat korelasi yang signifikan sebesar 62,5% terhadap Benelovence.

0.577 0.5730.543

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

Ability Benelovence Integrity

Hubungan Prominence Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

120

Pengaruh Consequence terhadap Integrity diperoleh hasil

sebesar 0,543. Angka ini menunjukan dimensi Consequence memiliki

tingkat korelasi yang signifikan sebesar 54,3% terhadap Integrity.

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram

sebagai berikut :

Diagram 4.4.4

5. Hubungan Human Interest terhadap dimensi Kepercayan Masyarakat

Berdasarkan tabel 4.41 pengaruh Human Interest terhadap

Ability diperoleh hasil sebesar 0,398. Angka ini menunjukan dimmensi

Human Interest memiliki tingkat korelasi yang signifikan sebesar

39,8% terhadap Ability.

Pengaruh Human Interest terhadap Benelovence diperoleh hasil

sebesar 0,521. Angka ini meunjukan dimensi Human Interest memiliki

tingkat korelasi yang signifikan sebesar 52,1% terhadap Benelovence.

0.477

0.625

0.543

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Ability Benelovence Integrity

Hubungan Consequence Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

121

Pengaruh Human Interest terhadap Integrity diperoleh hasil sebesar

0,404. Angka ini menunjukan dimensi Human Interest memiliki tingkat

korelasi yang signifikan sebesar 40,4% terhadap Integrity.

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram

sebagai berikut :

Diagram 4.4.5

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat korelasi dengan nilai

signifikan terendah terdapat pada hubungan dimensi Human Interest

dengan Ability sebesar 0,398 (39,8%) dan tingkat korelasi tertinggi

terdapat pada hubungan Timeliness dengan Benelovence dengan nilai

signifikan sebesar 0,722 (72,2%).

Dari interpretasi di atas dapat di lihat dalam bentuk diagram

sebagai berikut :

0.398

0.521

0.404

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Ability Benelivence Integrity

Hubungan Human Interest Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

122

Diagram 4.4.6

4.2.3 Analisis Regresi

Hasil analisis regresi antara pemberitaan pelecehan dan kepercayaan

masyarakat dapat dilihat dari hasil output SPSS 25 pada tabel 4.41 sebagai

berikut:

Tabel 4.44 (Analisis Regresi)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050

Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000

a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat

0.583

0.722

0.573

0.432

0.608

0.50.577 0.573 0.543

0.477

0.625

0.543

0.398

0.521

0.404

00.10.20.30.40.50.60.70.8

Hubungan Variabel Pemberitaan Pelecehan Terhadap Dimensi Kepercayaan Masyarakat

123

Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya dapat dilakukan intepretasi sebagai

berikut:

1. Konstanta apabila nilai X=0 didapati sebesar 9,840 yang menyatakan

apabila tidak ada nilai X (Pemberitaan Pelecehan) maka nilai kepercayaan

masyarakat bertambah sebesar 9,840.

2. Koefisien regresi variabel X (Pemberitaan Pelecehan) sebesar 0,674

menyatakan apabila ada penambahan nilai pemberitaan pelecehan maka

nilai kepercayaan masyarakat akan ada kenaikan sebesar 0,674.

3. Sehingga didapati persamaan regresi liniernya, sebagai berikut :

Y= a+bX

Y= 9,840 + 0,674X

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.5.1 Uji Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel

terikat. Berikut ini adalah hasil perhitungan t hitung dalam tabel

4.42, sebagai berikut

124

Tabel 4.45 (Hasil Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050

Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000

a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat

Sumber Output SPSS 25

Dasar pengambilan keputusan pada uji parsial (uji T) :

1. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel

a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikat

b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

2. Berdasarkan nilai signifikan hasil output SPSS

a. Jika nilai sign. < 0,05 tabel maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai sign > 0,05 tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

125

Pada penelitian ini t tabel adalah :

t tabel = α/2 ; n-k-1

= 0,05/2 ; 98-1-1

= 0,025 ; 96

Sehingga didapatkan t tabel adalah 1,988

Berdasarkan tabel 4.43 diatas terlihat t hitung > t tabel yaitu 9,718

> 1,988 sedangkan nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari alpha

(α), yakni 0,000 < 0,005. Hal ini berarti menunjukan bahwa keptusan yang

diambil adalah menerima Ha menolak Ho, yang berarti variabel

Pemberitaan Peleecehan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepercayaan masyarakat .

4.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk

mengukur seberapa besar variasi dari variabel independen mampu

menjelaskan variasi dari variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah satu dan nol. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel –

variabel bebas sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

seluruh variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen yaitu

Kepercayaan Masyarakat.

126

Tabel 4.46 (Hasil Uji Koefiisien Determinasi)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,704a ,496 ,491 5,881

a. Predictors: (Constant), Pemberitaan_Pelecehan

Sumber Ouput SPSS 25

Dari hasil perhitungan analisis koefisien determinasi di atas dapat

diartikan bahwa angka R Square sebesar 0,496 yang berarti menujukan

bahwa pengaruh variabel dependen dan variabel independen adalah kuat

karena angka tersebut lebih besar dari 0,05. Sedangkan adjusted R Square

sebesar 0,491 atau sama dengan 49,10%, hal tersebut mengartikan bahwa

sebesar 49,10% pengaruh terhadap Kepercayaan Masyarakat dapat

dijelaskan oleh variabel Pemberitaan Pelecehan sedangkan sisanya 50,90%

dapat dijelaskan oleh fakor-faktor penyebab lainnya yang tidak terdapat

pada model penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Pembahasan pada penelitian ini menggunakan teori Inokulasi. Bila

dikaitkan dengan permasalahan penulis teori ini termasuk dalam kategori

komunikasi interpersonal bagaimana inividu merespon dan dapat

terpengaruh atas apa yang diberitakan oleh pemberitaan pelecehan

cutomer oleh driver Grab dalam media sosial. Sehingga dapat diketahui

127

seberapa besar pengaruh pemberitaan pelecehan terhadap kepercayaan

masyarakat menggunakan jasa transportasi ojek online.

Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X)

pemberitaan pelecehan dan variabel terikat (Y) kepercayaan masyarakat, dari

variabel X atau pemberitaan pelecehan terdapat lima dimensi yaitu timeliness,

proximity, prominence, concequence dan human interest. Dari kelima dimensi

tersebut terdapat empat sampai lima pernyataan yang dimasukan kedalam

kuesioner. Sementara untuk variabel Y atau kepercayan masyarakat terdapat

tiga dimensi yaitu ability, benelovence, dan integrity. Dari masing-masing

dimensi variabel Y juga terdapat empat sapai lima pernyataan didalam

kuesioner.

Penelitian ini menghasilkan data yang merupakan data kuantitatif yang

mengacu pada hasil pemerolehan skor yang dijawab responden yang penulis

sebar melalui google form di grup WhatsApp per RT di RW 002 Kelurahan

Ulujami.

Jumlah responden sebanyak 98 dengan responden perempuan sebanyak

58% atau 58 orang dan laki – laki sebanyak 40% atau 40 orang., hal ini

menunjukan bahwa responden perempuan lebih banyak dibanding responden

laki – laki.

Ditinjau dari usia responden menunjukan bahwa responden berada pada

rentang usia 15-20 tahun sebanyak 15 responden atau 15,3% dan usia

responden terbanyak pada rentang usia 20-30 tahun sebanyak 83 responden

atau (84,7%).

128

Dari hasil uji korelasi yang penulis teliti terdapat pengaruh pemberitaan

pelecehan terhadap customer oleh driver Grab terhadap kepercayaan

masyarakat memiliki hubungan yang tinggi atau kuat. Hal ini dapat dilihat dari

koefisien hubungan yaitu 0,704. Dalam interval koefisien angka 0,708 masuk

ke dalam interval 0,60 – 0,79 yang memiliki arti korelasi yang tinggi atau kuat.

Berdasarkan uji regresi linier sederhna dapat disimpulkan bahwa

variabel X memiliki nilai signifikan 0,00 < 0,05 maka variabel X yaitu

pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab mempengaruhi

variabel Y yaitu kepercayaan masyarakat.

Berdasarkan uji T maka dapat dijelaskan pengaruh secara parsial

variabel bebas 9,718 > 1,988 sedangkan nilai signifikan yang dihasilkan lebih

kecil dari alpha (α), yakni 0,000 < 0,005 sehingga dapat dsimpulkan bahwa

variabel X pemberitaan pelecehan kepada customer oleh driver Grab

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y kepercyaan masyarakat.

Dari hasil uji determinasi koefisien, diketahui nilai koefisien

determinasi adalah 0,491 artinya bahwa variabel independen tersebut

berpengaruh sebesar 49,1% dan masih ada penngaruh dari faktor lain yaitu

50,9% dikarenakan terdapat di variabel lainnya.

129

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

Pemberitaan Pelecehan Kepada Customer Oleh Driver Grab Di Media

Sosial Terhadap Kepercayaan Masyarakat. Berdasarkan data yang

dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap pokok

permasalahan setelah penulis melakukan penelitian dan serangkaian

analisa data, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberitaan

pelecehan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepercayaan

masyarakat di wilayah RW 002 Kelurahan Ulujami.

Hal ini dapat dilihhat dari hasil uji korelasi hubungan yaitu 0,704.

Dalam interval koefisien angka 0,704 masuk dalam interval 0,60 – 0,79

yang memiliki arti korelasi yang tinggi atau kuat.

Berdasarkan uji regresi linier sederhana dapat disimpulkan bahwa

variabel X memiliki nilai signifikasi 0,00 < 0,05 maka dari itu variabel X

yaitu pemberitaan pelecehan mempengaruhi variabel Y kepercayaan

masyarakat.

Dari hasil uji determinasi koefisien, diketahui nilai koefisien

determinasi adalah 0,491 artinya bahwa variabel independen tersebut

berpengaruh sebesar 49,1% dan masih ada penngaruh dari faktor lain yaitu

50,9% dikarenakan terdapat di variabel lainnya.

130

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai upaya

mengefektifkan pemberitaan pelecehan sebagai media yang digunakan

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat tetap

menggunakan transportasi ojek online Grab dan dapat lebih berhati – hati

dalam menggunakan transportasi baik transportasi online maupun

transportasi umum, yaitu :

1. PT Grab Indonesia diharapkan dalam menyeleksi calon mitranya harus

lebih berhati – hati dan mengetahui latar belakang calon driver

tersebut, karena jika tidak selektif dalam mencari driver yang

kompeten maka akan timbul permasalahan yang akan mempengaruhi

citra Grab. Otomatis jika permasalahan tersebut negatif, maka tingkat

kepercayaan masyarakat akan menurun dan masyarakat enggan

menggunakan jasa transportasi online itu kembali.

2. PT Grab Indonesia yang mengklarifikasi pemberitaan tersebut perlu

lebih memperhatikan kepada aspek ini, karena pada aspek

Consequence ini yang menginformasikan apakah masyarakat melihat

adanya hubungan suatu dampak pemberitaan pelecehan dengan pribadi

mereka.

DAFTAR PUSTAKA

A, Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana.

Abu, Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Ardianto, Elvaniro. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Public Realtions

Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

Bungin, B. 2017. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.

Daryanto. 2014. Konsumen Dan Pelayanan Prima. Malang : Gava Media.

Effendy, Onong Uchjana. 2017. Imu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. PT

Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Faisal, Sanipah. 2007. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Flew, T. 2008. New Media : An Introduction New York : Oxford University Pers.

Kottler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2209. Manajemen Pemasaran Edisi 13

Jilid Dua. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Mudrajat. 2014 Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi Edisi 4.

Jakarta : Erlangga

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Narullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan

Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Suryani dan Herdiyadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Pada

Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta : Prenada

Media Group.

Winarsunu, Tulus, 2008. Psikologi Keselamatan. Yogyakarta : UMM

Press

Amajida, Fania Darma. 2016. Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko

Perkotaan : Studi Tentang Ojek Online. Informasi Kajian Ilmu Komnikasi.

Volume46.

(https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/9657/7704)

Diakses 14 April 2020.

Rahmawati, Hana Nur. 2017. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial

Dengan Motivasi Belajar Remaja. Jurnal Keperawatan. Volume 5 No 2,

(https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4489/4093) diakses

8 Mei 2020.

Rossy, Ayu Evriah. 2015. Analisis Isi Kekerasan Seksual Dalam Pemberitaan

Media Online Detik.com. Jurnal Komunikasi. Volume 7 No 2.

(https://media.neliti.com/media/publications/108131-ID-analisi-isi-

kekerasan-seksual-dalam-pemb.pdf ) Diakses tanggal 22 Mei 2020.

Yosi Zamzuardi, Syahrul. 2019. Analisis Wacana Kasus Pelecehan Seksual

Terhadap Perempuan Pada Berita Online Dalam Perspektif Analisis

SARA MILLS. Jurnal Komunikasi. Volume 6,

(http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika), diakses 16 Juni 2020.

https://inet.detik.com/consumer/d-4250543/viral-kasus-pelecehan-oleh-driver-

grab-sudah-lakukan-hal-hal-ini. Diakses tanggal 02 Maret 2020

www.grab.com. Diakses tanggal 25 Mei 2020

https://pakarkomunikasi.com/teori-inokulasi diakses tanggal 20 Mei 2020.

LAMPIRAN

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUH PEMBERITAAN PELECEHAN DRIVER GRAB KEPADA

CUSTOMER DI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA OJEK ONLINE

(Survei Pada Masyarakat Pengguna Aplikasi Grab Di Keluruhan Ulujami

RW 02)

A. Identitas Responden

1. Nama : ...............................................................

2. Jenis Kelamin : ...............................................................

3. Umur : ...............................................................

4. Pendidikan Terakhir : ...............................................................

5. RT : RT 001 RT 007

RT 002 RT 008

RT 003 RT 009

RT 004 RT 010

RT 005 RT 012

RT 006

6. Pengguna Aplikasi Grab : Iya Tidak

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Pilihlah jawaban pertanyaan dibawah ini sesuai dengan jawbaan

anda dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

2. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan

memberikan tanda centang () pada salah satu jawaban STS, TS,

S dan SS pada kolom yang telah disediakan, yaitu :

a. STS = Sangat Tidak Setuju

b. TS = Tidak Setuju

c. S = Setuju

d. SS = Sangat Setuju

Apakah anda pengguna media sosial

Iya Tidak

Media sosial yang sering digunakan

Instagram

Twitter

Youtube

WhatsApp

(Dan lain – lain)

Note: Bisa jawab lebih dari 1

Variabel X (Pemberitaan Pelecehan)

No Pertanyaan STS TS S SS

1. Saya mengetahui pemberitaan pelecehan yang

melibatkan driver GRAB kepada customer melalui

media sosial.

2 Saya mengetahui pemberitaan pelecehan yang

melibatkan driver GRAB kepada customer yang ada di

media sosial berdasarkan kejadian yang benar terjadi.

3 Saya dapat memperoleh informasi terkait pemberitaan

pelecehan melalui media sosial dengan tepat waktu.

4 Penyajian pemberitaan pelecehan yang melibatkan

driver GRAB kepada customer yang disampaikan,

diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

5 Saya dapat menngakses informasi terkait pemberitaan

pelecehan driver GRAB kepada customer melalui media

sosial.

6 Menurut saya, pemberitaan pelecehan driver GRAB

kepada customer mampu menjadi tranding topic di

media sosial

7 Media sosial merupakan jendela bagi semua orang untuk

mendapat informasi yang diinginkan.

8 Media sosial sebagai wadah informasi untuk masyarakat

tentang pemberitaan pelecehan.

9 Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan

saja

10 Pemberitaan pelecehan yang diangkat oleh media sosial

tidak mengenal status (siapapun bisa menjadi korban

dan pelaku)

11 Pemberitaan pelecehan bisa diakses oleh semua orang

tanpa mengenal kepentingan terkait lainnya.

12 Menurut saya, pemberitaan pelecehan yang tersebar di

media sosial mampu membuat masyarakat tertarik untuk

mengetahuinya

13 Perusahaan Grab merupakan perusahaan transportasi

online yang digemari oleh masyarakat karena

penggunaannya yang cukup mudah.

14 Perusahaan Grab merupakan salah satu perusahaan

transportasi online yang paling sering mendapat kasus

kriminalitas, salah satunya pelecehan.

15 Dengan adanya pemberitaan pelecehan driver Grab

kepada customer membuat masyarakat menjadi enggan

menggunakan transportasi online tersebut.

16 Menurut saya, terkait pemberitaan pelecehan yang

melibatkan mitra nya, perusahaan GRAB mencoba

mengklarifikasi dan mencari solusi untuk korban dan

pelaku.

17 Menurut saya, dengan adanya pemberitaan pelecehan

yang melibatkan mitra nya, maka perusahaan GRAB

dapat memberikan privilege (hak istimewa) kepada

customer atau korban.

18 Menurut saya, terkait pemberitaan pelecehan tersebut,

driver GRAB pantas mendapat hukuman yang

seimbang.

19 Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB

terhadap customer mampu mengundang simpati

pembaca.

20 Pemberitaan pelecehan yang melibatkan driver GRAB

terhadap customer mampu mengundang empati

pembaca

21 Pemberitaan pelecehan driver GRAB terhadap customer

mampu memberikan dampak positif agar selalu berhati

– hati dalam menggunakan transportasi online maupun

umum.

22. Menurut saya, pemberitaan pelecehan di transportasi

online sangat bermanfaat agar bisa selalu waspada.

Variabel Y (Kepercayaan Masyarakat)

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya percaya bahwa GRAB melayani customer dengan

baik (keramahan driver, perlengkapan berkendara, dll)

2 Saya percaya bahwa GRAB mengantarkan ke tempat

tujuan dengan aman.

3 Saya percaya keamanan dan kerahasiaan data saya

(alamat, no HP, email, dll) dalam aplikasi GRAB dapat

terjaga dengan baik.

4. Saya percaya GRAB mempunyai fitur yang saya

butuhkan.

5. Saya percaya informasi data yang disampaikan GRAB

(nama driver, jenis kendaraan, dll) sesuai dengan yang

tertera pada aplikasi saat pemesanan.

6. Saya percaya dalam transaksi jasa yang ada baik driver

maupun customer sama – sama mendapat keuntungan.

7. Saya merasa aman menggunakan transportasi online

GRAB.

8. Saya percaya dengan SOP perusahaan GRAB yang

diterapkan kepada customer

9. Saya percaya dengan driver GRAB dari segi pelayanan

jasa kepada customer

10. Perusahaan GRAB sangat memperhatikan keinginan

customer maka dari itu GRAB selalu mmemberi reward

kepada customer.

11 Perusahaan GRAB cepat tanggap menyelesaikan

masalah yang melibatkan pihaknya dengan customer

12 Saya merasa aman menggunkan transportasi online

terkait pembayarannya yang mudah

13 Saya bersedia menggunakan jasa ojek online GRAB

untuk menunjang aktivitas saya

14 Saya tidak akan berpindah pada ojek online lainnya

15 Saya merasa aman menggunakan ojek online GRAB

sehingga saya menyarankan kepada orang lain untuk

menggunakannya.

16 Perusahaan GRAB mampu memenuhi kebutuhan

customer terkait jasa yang ditawarkan.

17 Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

ojek online GRAB sesuai dengan yang saya harapkan.

18 Saya merasa puas dengan kemudahan memesan ojek

online lewat aplikasi GRAB sehingga

merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain.

19 Driver GRAB memiliki pengetahuan yang luas tentang

daerah yang akan dituju.

20. Driver GRAB memiliki pengetahuan dalam

memberikan pelayanan yang cepat.

21 Kinerja pelayanan GRAB yang diterima oleh pelanggan

sangat baik.

Lampiran 2 (Kuesioner Setelah Uji Validitas)

LAMPIRAN 3

Nama Lengkap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Hilman Gustafian 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4

agnez emiliana ardanita

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Maulana Wicaksono 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

juan alif prihantoto 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4

Arrfin Razak Hidayatullah

3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Hadad Abdullah Azzam

4 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Swastika Jayanti 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

Stefani berliana putri 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

Dimas Muji Prasetyo 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

Lianah 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 4 3 1 3 3 1 4 3

Safira Choirunisa 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Erna Widyaningsih 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4

Muhammad Irfandy 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3

Dandi Rahmat Putra 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4

Aulia Handayani 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3

tegar almar 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3

Firda nurthalita 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3

Diana sari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

Safina alaya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Rizka Syafitri 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Muhammad Suhfantara Rifqie

2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

Noval Dwi Putra 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

Ruslan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

amalia Trias Pertiwi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 4 4 4

Rara 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Nazwa Azzahra 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3

Nonny Alhamid 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 3 3 3

maria 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3

Yoga Putra Utama 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

Anida hardini 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3

Ade Irma Suryani 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4

Dian Sri handayani 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3

Bagus 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4

Andini Nurlia 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

Aditya Yasir 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4

Efril Gunawan 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Bella 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4

Rohman Edi Wibowo 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3

Yovie Dita 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3

Basuki 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4

Mutiara amanda 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

Muhammad febriansyah

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Sujini 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3

alisa dwinov 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

Feti Fatimah 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3

Tutut Paramitha 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3

Surya 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4

Hambali 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4

Irfan Ramadhan 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4

Della Puspita 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

Rifa Fazahra 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3

Kurniawan Ramadahan

3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2

Novita Dwi Anggraini 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3

Rizaldi Rahman 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 3 4 4 2 2

Nursyifa Azzahra 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

Ahmad fikar 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4

Trisna Ayu 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2

Qurrota Nurul Aini 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

Windri aullya 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3

Rizka syafitri 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Febriansyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4

Chairul Anwar 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3

Heni Anggraeni 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Dinda hapsari 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4

Vira 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4

Adri kurniawan 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4

Mega Anisa 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4

Arif Rizky fadillah 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3

Rizki Alfianto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Saskia Aryadhita 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4

Sutiarno 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

Nawal safira amalia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Desti Syahfitri 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4

Mona nofrita mala 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4

Velindya Putri Amandhita

4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

Fiona Rihandini 4 4 4 1 4 4 4 4 2 1 3 4 1 3 3 1 1 2 2

Muhammad Taufan 2 3 1 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 2 4

Siska Pratiwi 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 4

wulan lestari 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

siti nur risdhayani 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

Aliza Firdaus 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

Nurhayati 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 1 4 4

AKMAL FAUZAN 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4

Elfara Chaerunisah 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

Farhan Dio 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3

Ussy Rahma Yuliani 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4

Alma Try Yunita 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4

Eldanah Oriza 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

Tasya Indriansyah 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4

Nada Salsabila 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4

Rizka 3 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4

alisa dwinov 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

Gilang Muharam 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4

Kartika Puri Andrawina

4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3

Cleoza Adeline 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4

Azka Prasetyo 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4

Miftahul Rizki 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2

Lampiran 4 (Hasil Uji)

Uji Korelasi

Correlations

P Pemberitaan Keperayaan

Pemberitaan

Pearson Correlation 1 ,704**

Sig. (2-tailed) ,000

N 98 98

Keperayaan

Pearson Correlation ,704** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050

Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000

a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat

Uji Parsial T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,840 4,959 1,984 ,050

Pemberitaan_Pelecehan ,674 ,069 ,704 9,718 ,000

a. Dependent Variable: Kepercayaan_Masyarakat

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,704a ,496 ,491 5,881

a. Predictors: (Constant), Pemberitaan_Pelecehan


Recommended