Date post: | 24-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.1 LKPJ GUBERNUR 2013
BAB 4
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah
mengamanahkan bahwa pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan
Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota sebagai aturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tersebut menjelaskan lebih jauh bahwa urusan yang menjadi kewenangan daerah
tersebut terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic
services) bagi masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup,
perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan
adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk
diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core
competence) yang menjadi kekhasan daerah. Di pertegas pula, urusan pemerintahan di
luar urusan wajib dan urusan pilihan yang diselenggarakan oleh pemerintahan daerah,
sepanjang menjadi kewenangan daerah yang bersangkutan tetap harus diselenggarakan
oleh pemerintahan daerah yang bersangkutan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, terdapat 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.
Ke 26 urusan wajib tersebut, adalah: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum,
perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan
UMKM, ketenagakerjaan, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemberdayaan masyarakat
dan desa, statistik, kearsipan, perpustakaan, komunikasi dan informatika. Sedangkan 8
urusan pilihan, meliputi: pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.2 LKPJ GUBERNUR 2013
sumberdaya mineral, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri, dan
ketransmigrasian.
Penyelenggaraan setiap urusan wajib dan urusan pilihan tersebut di Provinsi
Gorontalo pada tahun 2013, dijelaskan dalam uraian berikut. Penjelasan diawali dengan
menampilkan jumlah dana pembangunan yang dialokasikan untuk setiap urusan
pemerintahan, kemudian penjelasan mengenai program dan kegiatan pokok yang
dilaksanakan, capaian kinerja indikator RPJMD yang terkait dengan setiap urusan, capaian
program unggulan maupun program strategis provinsi lainnya.
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
Dalam penyelenggaraan urusan wajib tahun 2013 teralokasi belanja pembangunan
sebesar Rp 477.928.214.865,- realisasi keuangan dan realisasi fisik dari setiap urusan,
sebagaimana tabel 4.1.
Tabel. 4.1
Pagu dan Realisasi Anggaran Penyelenggaraan Urusan Wajib Tahun 2013
NO. URUSAN SKPD PAGU DANA
REALISASI
KEUANGAN (%)
REALISASI
FISIK
(%)
WAJIB
482.748.557.011 92,66 95,62
1 PENDIDIKAN
Dinas Pendidikan,
Pemuda Dan Olah Raga
37.029.209.636 97,62 98,24
2 KESEHATAN Dinas Kesehatan 48.922.943.062 93,24 99,12
3 LINGKUNGAN HIDUP
Badan Lingkungan
Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
936.122.000 96,45 100
4 PEKERJAAN UMUM Dinas Pekerjaan
Umum 182.281.257.966 93,01 96,26
5 PENATAAN RUANG Bappeda Provinsi 890.350.000 89,99 94,65
6 PERENCANAAN
PEMBANGUNAN Bappeda Provinsi 7.717.703.897 93,07 96,67
7 PERUMAHAN Dinas Pekerjaan
Umum 1.182.495.550 99,41 100
8 KEPEMUDAAN DAN
OLAHRAGA
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga
8.047.653.400 95,32 95,32
9 PENANAMAN MODAL Badan Investasi Daerah
3.183.000.000 97,32 100
10 KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdangangan
3.091.410.000 97,37 97,78
11 KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Biro Pemerintahan Setda Provinsi
1.815.185.500 90,96 92,88
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.3 LKPJ GUBERNUR 2013
NO. URUSAN SKPD PAGU DANA REALISASI KEUANGAN
(%)
REALISASI FISIK
(%)
12 KETENAGAKERJAAN Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi 4.851.305.000 93,06 95,17
13 KETAHANAN PANGAN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
875.400.000 95,23 97,53
14
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Biro Pemberdayaan
Perempuan dan Kesejahteraan Rakyat
7.900.000.000 95,89 96,95
15 PERHUBUNGAN Dinas Perhubungan dan Pariwisata
6.969.210.000 86,59 98,56
16 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
4.113.190.000 98,94 99,89
17 PERTANAHAN Biro Pemerintahan Setda Provinsi
26.013.423.500 65,32 70,26
18 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
BADAN KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK
3.633.000.000 98,94 100
19
OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH,
PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
98.849.362.500 94,02 96,03
Biro Pemerintahan
Setda 2.059.550.000 93,17 94,26
Inspektorat 4.837.500.000 93,72 98,08
Biro Hukum dan Organisasi Setda
2.779.000.000 94,6 97,6
Badan Kepegawaian
dan Pengemb. Aparatur Daerah
8.350.000.000 96,98 98,32
Badan Keuangan Daerah
14.319.536.000 95,04 97,2
Kantor Perwakilan 3.200.000.000 98,69 99,55
Biro Umum dan Humas Setda
17.983.200.500 86,11 89,08
Biro P2E Setda 3.565.576.000 93,98 95,71
Kantor Satpol PP 3.505.000.000 96,5 98,08
Sekretariat KORPRI 2.250.000.000 97,09 98,56
Sekretariat DPRD 36.000.000.000 96,07 97,56
20 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Badan
Pemberdayaan Masyakarat Desa dan Penanggulangan
Kemiskinan
20.670.000.000 99,63 100
21 SOSIAL 8.933.010.000 97,52 99,88
Dinas Sosial 5.157.000.000 98,59 99,79
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
3.776.010.000 96,07 100
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.4 LKPJ GUBERNUR 2013
NO. URUSAN SKPD PAGU DANA REALISASI KEUANGAN
(%)
REALISASI FISIK
(%)
22 KEBUDAYAAN
Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olah Raga
2.698.325.000 99,2 99,86
23 STATISTIK Bappeda Provinsi 495.000.000 86,77 90,12
24 KEARSIPAN Kantor Perpustakaan Dan Arsip
240.258.000 94 97,12
25 PERPUSTAKAAN Kantor Perpustakaan Dan Arsip
1.409.742.000 95,05 97,47
Sumber: Badan Keuangan Daerah Prov. Gorontalo, 2013 (data diolah)
Tabel 4.1 tersebut menunjukkan bahwa dari total dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan urusan wajib, urusan Otonomi Pekerjaan Umum mendapatkan alokasi
anggaran terbesar yaitu Rp. 182.281.257.966,- sedangkan alokasi terkecil mendapatkan
anggaran adalah urusan Kearsipan sebesar Rp. 240.258.000,- atau 0.05% dari total
anggaran urusan wajib. Sementara itu, dari sisi realisasi menunjukan bahwa realisasi
keuangan terbesar adalah urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan capaian
sebesar 99,63% dan realiasasi keuangan terkecil adalah urusan Pertanahan yakni
65.32%. Sedangkan realisasi fiisik terbesar dalam penyelenggaraan urusan wajib adalah
Urusan Lingkungan Hidup, Perumahan, Penanaman Modal, Kesatuan Bangsa dan Politik,
dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang semuanya mencapai 100% dan terkecil
adalah urusan Pertanahan mencapai 70.26%.
Adapun capaian pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahun 2013
yang dilaksanakan oleh setiap urusan pemerintahan sebagaimana alokasi anggaran yang
telah didistribusikan tersebut, dapat dilihat sebagaimana uraian berikut.
1. Urusan Pendidikan
a. Program dan Kegiatan
Kebijakan pendidikan didasarkan visi dan misi serta arah kebijakan
pembangunan Provinsi Gorontalo 2012-2017 yakni, Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) melalui Pendekatan Kesesuaian Keahlian serta Pemenuhan Mutu
Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan. Bertitik tolak dari visi
pembangunan daerah ini, maka perencanaan pengembangan pendidikan Gorontalo
periode 2012-2017 diarahkan pada :
1. Program Pendidikan Gratis;
2. Pemenuhan dan perbaikan ruang kelas dan sarana pendidikan;
3. Pemberian bantuan perlengkapan belajar bagi siswa miskin;
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.5 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Meningkatkan mutu dan relevansi melaui diklat PTK dan peningkatan kualifikasi;
5. Pemenuhan prasana belajar seperti komputer, perpustakaan;
6. Melaksanakan lomba-lomba;
7. Meningkatkan kapasitas para kepala sekolah;
8. Melakukan penilaian secara berkala terhadap prestasi satuan pendidikan;
Adapun Program dan Kegiatan APBD urusan Pendidikan pada Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTD BPKB)
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Politeknik Gorontalo
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (UPTD BPKB)
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Politeknik Gorontalo
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi) pada UPTD - BPKP -
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
5. Pendidikan Anak Usia Dini
- Pendampingan Program PAUD
- Publikasi dan Sosialisasi HAN
6. Program Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah
- Penyediaan Sarana Belajar SMA/MA dan SMK
- Olimpiade Sains
- Lomba Cerdas Cermat UUD 1945
- Beasiswa Tamatan SLTP Berprestasi ke Jenjang SLTA
- Olimpiade Sains Terapan SMK
- Lomba Kompetensi Siswa SMK
- Olimpiade olahraga SMA/SMK
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.6 LKPJ GUBERNUR 2013
- Festival seni SMA/SMK
- Insentif Guru Produktif
7. Program Pendidikan Non Formal
- Pengembangan Pendidikan Life Skill
- Penuntasan Buta Aksara
8. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Pelaksanaan Uji Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik Untuk Memenuhi Standar
Kualifikasi
- Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap
Profesi Pendidik
- Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP)
9. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
- Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan
- Pelaksanaan Kerjasama Secara Kelembagaan Di Bidang Pendidikan
10. Program Kepengawasan Pendidikan
- Peningkatan Kapasitas Kepengawasan Program Pendidikan
11. Program Pendidikan Tinggi
- Pembinaan Kegiatan Kemahasiswaan dan Kerjasama Stakeholder
Pendidikan
- Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Bantuan Pendidikan Mahasiswa Berprestasi Tamatan SLTA
- Beasiswa Pendidikan Kegiatan Kerjasama dan Perguruan Tinggi
12. Peningkatan Mutu PTK – PAUDNI (UPTD BPKB)
- Bimbingan Teknis Administrasi dan Kelembagaan
- Pendidikan dan Latihan Tutor PAUD
- Pendidikan dan Latihan Pengelola PAUD
- Pembinaan PAUD Terintegrasi Posyandu
- Publikasi dan Sosialisasi Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat
Provinsi
- Uji Kompetensi Instruktur Tata Busana Tingkat Terampil
- Pembinaan Keaksaraan Usaha Mandiri di Kawasan Pesisir Bagi
Perempuan Warga Nelayan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.7 LKPJ GUBERNUR 2013
13. Program Pengelolaan Ujian Nasional dan Diklat Mata Pelajaran Ujian
Nasional
- Penyediaan Ujian Nasional
14. Program PNF (UPTD BPKB)
- Model Kelompok Melalui Pembesaran Otili di Kawasan Pesisir Danau
Limboto
- Model Pembelajaran PAUD Wilayah Pesisir
15. Program Pengembangan Kebijakan Pendidikan Non Formal (UPTD BPKB)
- Rakor PTK-PNF
16. Program Pendidikan Untuk Rakyat (PRODIRA)
- Bantuan Operasional Sekolah Jenjang SMA/MA/SMK.
- Penyediaan Sarana RKB/LAB/Rehab SMA/SMK/MA
- Insentif Tenaga Pendidik PAUD
17. Program Pengembangan Politeknik Gorontalo
- Pengembangan Akademik
- Kerjasama Kelembagaan
- Rencana Bisnis Anggaran Politeknik Gorontalo
18. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar
- Training of Centre (TC) Siswa PK-LK Tingkat Nasional
- Penyediaan Sarana Pendidikan RSBI
- Penyediaan Sarana dan Prasrana Pendidikan Dasar
- Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD dan SMP
- Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD dan SMP
- Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD dan SMP
19. Perencanaan, Evaluasi, Pertanggungjawaban dan Dukungan Manajemen
Sistem Pelayanan Pendidikan
- Manajemen Layanan Pendidikan untuk Rakyat (Prodira)
- Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
- Pengembangan dan Penelitian Pendidikan
- Pelatihan Assesor dan Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah
- Manajemen BOS Provinsi Gorontalo
20. Pendidikan (Lanjutan)
- Kegiatan Lanjutan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.8 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pendidikan (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo)
pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 37.029.209.636,- terbilang (Tiga puluh tujuh miliar dua puluh sembilan juta dua
ratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh enam rupiah) dengan capaian fisik 98,24 %
dan realisasi keuangan 97,62 % (Rp. 36.146.164.060), dilihat tabel 4.2
Tabel 4.2
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pendidikan
(Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Prov.Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM/KEGIATAN
PAGU REALISASI PER KEGIATAN
ANGGARAN FISIK KEUANGAN
(Rp) (%) (Rp) (%)
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.604.553.100 98,14 2.536.682.909 97,39
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.401.325.000 95,41 2.291.087.290 95,41
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
283.500.000 97,24 275.666.800 97,24
4 Peningkatan Pengembagan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
150.000.000 99,81 149.707.960 97,24
5 Pendidikan Anak Usia Dini 319.470.000 98,63 315.083.300 98,63
6 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar
4.517.943.000 97,52 4.406.116.878 97,52
7 Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah
2.743.510.200 94,51 2.592.939.800 94,51
8 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7.080.500.000 97,65 6.913.975.000 97,65
9 Manajemen Pelayanan Pendidikan 999.486.900 92,96 929.159.612 92,96
10 Pendidikan Non Formal 128.585.000 97,81 125.771.200 97,81
11 Kepengawasan Pendidikan 107.152.500 69,34 74.297.300 69,34
12 Pendidikan Tinggi 6.077.087.500 97,82 5.944.688.400 97,82
13 Peningkatan Mutu PTK-PAUDNI
(UPT BPKB) 60.139.500 99,37 597.603.500 99,37
14 Pendidikan Lanjutan 378.588.886 100,00 378.588.886 100,00
15
Pengelolaan Ujian Nasional dan
Diklat Mata Pelajaran Ujian Nasional
262.680.000 95,96 252.062.000 95,96
16 Pendidikan Non Formal (UPTD
BPKB) 140.100.000 99,31 139.136.300 99,31
17 Pengembangan Kebijakan Pendidikan Non Formal (UPTD
BPKB)
45.275.000 96,42 43.652.500 96,42
18
Perencanaan, Evaluasi,
Pertanggungjawaban dan Dukungan Manajemen Sistem
1.215.925.000 87,55 1.064.500.075 88
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.9 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM/KEGIATAN
PAGU REALISASI PER KEGIATAN
ANGGARAN FISIK KEUANGAN
(Rp) (%) (Rp) (%)
Pelayanan Pendidikan
19 Pendidikan Untuk Rakyat (Prodira)
5.353.450.000 96,87 5.185.857.000 96,87
20 Pengembangan Politeknik
Gorontalo 2.159.938.050 89,34 1.929.587.350 89,34
Jumlah 37.029.209.636 98,24 36.146.164.060 97,62
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Dari berbagai keberhasilan capaian kinerja penyelenggaraan Urusan
Pendidikan tersebut masih menghadapi beberapa permasalahan dalam
penyelenggaraannya antara lain sebagai berikut :
Kegiatan Workshop kepengawasan hanya dilaksanakan 1 hari, sedangkan
anggaran yang tersedia 2 hari
Tidak bisa direalisasi karena telah menerima dana yang sama dari Instansi
lain (Peneliti pendidikan UNG)
Tidak terealisasi honor Tim posko pengaduan masyarakat karena tidak ada
SK dari Rektor UG
Untuk Kabupaten Gorontalo Utara pada semester II tidak dapat dicairkan
Pendapatan dari SPP Mahasiswa
2. Solusi
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut diatas antara lain sebagai berikut :
Untuk kedepannya penyusunan anggaran lebih diperhatikan terutama
untuk akomodasi dan konsumsi.
Dana pengembangan dan penelitian pendidikan telah di hibahkan ke Badan
Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo
Tidak dianggarkan lagi untuk tahun berikut
Di kembalikan ke kas daerah
SPP tersebut telah disetor ke Kas Daerah
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.10 LKPJ GUBERNUR 2013
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD seperti tabel 4.3.
Tabel 4.3
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Pendidikan
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Angka melek huruf 95,50 99,68
2 Angka rata-rata lama sekolah (Belajar) 8,62 8,75
3 Angka partisipasi kasar :
- Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/PAUD 49,41 50,53
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 111,10 114,29
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 99,70 97,06
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 78,04 85,15
4 Angka Partisipasi Murni :
- Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 97,00 96,37
- Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 85,50 71,95
- Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C 58,00
64,75
5 Pendidikan dasar :
5.1 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah :
(Jumlah Sekolah dibagi Jumlah Penduduk Usia Sekolah dikali 10.000)
- SD/MI 72,00 73,54
- SMP/MTs 59,00 58,52
5.2 Rasio guru/murid per kelas rata-rata
- SD/MI 637,28 725,47
- SMP/MTs 768,54 801,78
6 Pendidikan menengah:
6.1 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah :
- SMA/MA/SMK 15,00 25,06
6.2 Rasio murid terhadap guru
SMA/MA/SMK 802,48 760,14
6.3 Penuntasan Buta Aksara 3.000 3.000
7 Fasilitas Pendidikan:
7.1 Persentasae Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 82,00 84,43
7.2 Persentase Sekolah pendidikan SMP/MTs. SMA/MA dan SMK kondisi bangunan baik :
- SMP/MTs 82,00 83,03
- SMA/MA 88,00 85,6
- SMK 84,00 88,63
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.11 LKPJ GUBERNUR 2013
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
8 Angka Putus Sekolah :
- Angka Putus Sekolah SD/MI 0,06 0,02
- Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,08 0,04
- Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK 0,40 0,12
9 Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100,00 100
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,49 89,58
- Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 98,04 94,24
Pada tahun 2013 Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
Provinsi Gorontalo mempunyai program prioritas daerah yakni Program Pendidikan
untuk Rakyat (Prodira) menjadikan program unggulan pembangunan tahun 2012-
2017. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan pendidikan dengan tetap memperhatikan mutu
pendidikan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan merupakan sebuah proses
budaya, melibatkan semua komponen masyarakat, baik yang berada di dalam
sekolah maupun lingkungan pendukungnya.
Anggaran terdiri dari :
1. Biaya operasional sekolah SMA/MA/SMK Rp. 39.130.260.000,-
2. Penyediaan sarana RKB/LAB/Rehab
SMA/MA/SMK Rp. 3.992.950.000,-
3. Insentif Tenaga Pendidik PAUD Rp. 1.360.500.000,-
4. Peningkatan Kesejahteraan pendidik dan
Tenaga Kependidikan Rp. 1.970.760.000,- Rp. 1.970.760.000,-
5. Manajemen Layanan Prodira Rp. 615.625.000,-
Jumlah total Rp. 47.070.095.000,-
Sedangkan alokasi anggaran untuk kabupaten/kota melalui rekening sekolah masing-
masing. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan prodira,
tim manajemen sekolah/madrasah wajib melaporkan hasil kegiatannya.
Realisasi Anggaran Prodira 81,29% tahun anggaran 2013 berdasarkan hasil input
simda terakhir dari Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo seperti pada tabel
4.4.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.12 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.4
Realisasi Anggaran PRODIRA Tahun 2013
PAGU REALISASI
NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN FISIK KEUANGAN
(Rp) (%) (Rp) (%)
1. Bantuan Operasional Sekolah
jenjang SMA/MA/SMK 39.130.260.000 78,27 30.627.700.000 78,27
2. Penyediaan Sarana RKB/
LAB/Rehab SMA/SMK/MA 3.992.950.000 95,80 3.825.407.000 95,80
3. Insentif Tenaga Pendidik PAUD 1.360.500.000 100,00 1.360.450.000 100,00
4.
Peningkatan Kesejahteraan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
1.970.760.000 99,60 1.962.959.500 99,60
5. Manajemen Layanan Prodira 615.625.000 79,05 486.658.000 79,05
Jumlah Total 47.070.095.000 81,29 38.263.174.500 81,29
2. Urusan Kesehatan
a. Program dan Kegiatan
Kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo periode 5 tahun
kedepan (2012-2017) diarahkan pada peningkatan kesehatan ibu, balita balita dan
KB, perbaikan gizi masyarakat, serta pengendalian penyakit menular dan penyakit
tidak menular diikuti penyehatan lingkungan, pengembangan sistem jaminan
kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin,
tersedianya akses pelayanan kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama
pada kelompok menengah kebawah guna mendukung pencapaian MDGs Tahun
2015 dengan sasaran pembangunan kesehatan melalui penaingkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya
angka harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu
melahirkan serta meningkatnya status gizi anak balita.
Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan promotif,
preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat dan
lingkungan diataranya dengan perluasan penyediaan air bersih dan sanitasi dasar,
peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier, dapat
meningkatkan angka harapan hidup dari 66,8 tahun pada 2010 menjadi 67,52 tahun
pada 2013 dan pencapaian keseluruhan sasaran MDGs Tahun 2015.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.13 LKPJ GUBERNUR 2013
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
Tujuan Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo adalah ”Meningkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat”.
Adapun Program dan Kegiatan APBD urusan Kesehatan pada Dinas Kesehatan
Provinsi Gorontalo tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTD Bapelkesman)
- Pelayanan Jasa Adminstrasi Perkantoran (UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (UPTD Bapelkesman)
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah)
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur (UPTD
Bapelkesman)
- Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
- Rakor Pelaksanaan Anggaran Pembangunan Kesehatan Tahun 2013
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
- Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
- Peningkatan Pengawasan dan bahan Berbahaya
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Di Puskesmas Jaringannya
- Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi Korban Bencana
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Penderita Gangguan Jiwa
7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.14 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pelayanan Kesehatan pada Kampung Nelayan Desa Siaga Aktif
- Bimtek Pelayanan Posyandu Terintegrasi PAUD dan Bina KB kepada
Kader Posyandu
- Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA)
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
- Pelatihan Tenaga Pendidik Mulok Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas
Daerah Gorontalo
- Survey Pemantauan Status Gizi Keluarga Sadar Gizi
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
- Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
10. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
- Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Langsung
- Peningkatan Imunisasi
- Pencegahan Penularan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
- Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular
- Survellance Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
11. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
- Bimtek Pelaksanaan Program Pembangunan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia
- Pembekalan dr/drg PTT dan Pembinaan Teknis dr/drg PTT
- Penyusunan Renja SKPD Bidang Kesehatan
- Rapat Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Tenaga PTT dr/drg/bidan PTT
dan Tugsus Nakes Tahun 2014
- Peningkatan Pengolahan Data dan Sistem Informasi Kesehatan
- Bimtek Bagi Tim Penilai Angka Kredit dan KTI Jabatan Fungsional
Kesehatan
- Penilaian Kesehatan Teladan
12. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
- Pelayanan Sunatan Masal
- Pengobatan Massal
- Pelayanan Rujukan Pasien Miskin Keluar Daerah
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
- Kemitraan Bidan dan Dukun Melalui Rumah Tunggu Persalinan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.15 LKPJ GUBERNUR 2013
DiKecamatan IPM Rendah
- Pendampingan Puskesmas/Kecamatan IPM Rendah Dalam Peningkatan
Cakupan dan Penerapan Program Kesehatan Ibu Anak
- Orientasi Penggunaan dan Pemanfaatan Buku KIA bagi PKK, Kader dan
Masyarakat
- Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Penjaringan Anak
Sekolah di Kecamatan IPM Rendah
14. Pembinaan Upaya Kesehatan
- Pelayanan Administrasi Laboratorium Kesehatan
15. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
- Pelayanan Kesehatan Klinik Mata
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi
dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 48.922.943.062,- (Empat Puluh
Delapan Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Empat Puluh
Tiga Ribu Enam Puluh Dua Rupiah) dengan capaian fisik 99,12% dan realisasi
keuangan 93,24 % (Rp. 45. 617.879.321,-), lihat tabel 4.5
Tabel 4.5
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Kesehatan
(Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
REALISASI
KEUANGAN (Rp.)
% FISIK (%)
1 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
101,100,000 90,134,600 89.15 95.00
2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
452,180,500 426,183,731 94.25
98.00
3 Program pelayanan administrasi perkantoran
1,080,844,750
947,620,246 87.67 100.00
4 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
564,300,000 553,274,800 98.05 100.00
5 Program standarisasi pelayanan kesehatan
1,256,407,250
1,141,991,100 90.89 97.14
6 Program obat dan perbekalan kesehatan
1,103,574,250
1,101,386,500 99.80 100.00
7 Program promkes dan pemberdayaan masyarakat
35,751,294,768
33,767,244,764
94.45 100.00
8 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 434,822,825 394,854,839 90.81
97.5000
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.16 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM PAGU
REALISASI
KEUANGAN
(Rp.) %
FISIK
(%)
9 Program upaya kesehatan masyarakat 157,500,000 154,335,600 97.99 100.00
10 Program perbaikan gizi masyarakat 934,034,500 852,983,600 91.32 100.00
11 Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak 355,838,250 352,854,000 99.16 100.00
12 Program pengembangan lingkungan sehat 223,564,250 217,951,200 97.49 100.00
13 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
674,918,950 643,757,700 95.38 100.00
14 Pelayanan jasa administrasi perkantoran (UPTD Bapelkesman)
829,610,094 658,219,403 79.34 96.88
15 Peningkatan sarana dan prsarana perkantoran (UPTD Bapelkesman)
1,879,900,000
1,520,628,250
80.89 100.00
16 Program pelayanan kesehatan penduduk
miskin 692,775,000 614,832,324 88.75 100.00
17 Kemitraan peningkatan pelayanan
kesehatan
1,355,855,000
1,133,458,100 83.60 98.72
18 Pelayanan jasa administrasi perkantoran (UPTD Labkes)
79,501,000 75,237,564 94.64 100.00
19 Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran (UPTD Labkes)
640,192,000 628,075,000 98.11 100.00
20 Pelayanan administrasi Labkes 175,429,675 167,470,700 95.46 100.00
JUMLAH 48,922,943,062 45,617,879,321 93.24 99.12
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Renja 2013 dan Analisis Capaian
Kinerja Tahun 2012 dan Tahun 2013, dapat diidentifikasi permasalahan
pelaksanaan program sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak :
a. Tingginya Angka Kematian Ibu : 243,3/100.000 KH (2012) dan
263.5/100.000 KH (2013). Target Renstra Tahun 2013 sebesar
200/100.000 KH belum tercapai apalagi dibandingkan dengan target
MDGs Tahun 2015 yakni 102/100.000 KH.
b. Belum optiomalnya pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
keterlibatan suami akan pemenuhan dan perbaikan gizi serta
perawatan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir serta balita.
c. Belum optimalnya pemanfaatan Buku KIA di tingkat keluarga,
masyarakat dan tenaga kesehatan.
d. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan
Ibu hamil terutama yang beresiko tinggi antara lain : Bidan KIT, Alat
pemeriksaan HB beserta reagennya.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.17 LKPJ GUBERNUR 2013
e. Kurangnya fasilitas alat antropometri sesuai standar gizi di
puskesmas.
f. Belum optimalnya pemanfaatan posyandu, poskesdes dan desa siaga.
g. Rendahnya cakupan UCI
2. Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular :
a. Penyakit Malaria :
- Suspek malaria belum seluruhnya terkonfirmasi laboratorium
- Masih rendahnya cakupan pengobatan malaria dengan ATC
- Belum optimalnya peran serta lintas sektor dan mitra terkait dalam
pengendalian malaria.
b. Penyakit TB :
- Belum optimalnya Angka Notifikasi Kasus (CNR)
- Masih adanya kesenjangan dalam mengakses layanan DOTS
berkualitas
c. Penyakit HIV dan AIDS :
- Masih rendahnya upaya promotif dan preventif tentang HIV/AIDS
pada masyarakat
- Masih tingginya perilaku risiko tinggi (penggunaan narkotika suntik,
dan perilaku seks yang tidak aman
d. Penyakit Tidak Menular :
- Masih rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap faktor risiko
Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Masih rendahnya akses pelayanan PTM.
3. Program Penyehatan Lingkungan :
a. Kurangnya akses air bersin dan sanitasi dasar bagi maskin meliputi :
- Rumah Tangga yang memiliki akses air berish hanya 59% (target
MDGs 2015 :68,78%)
- Rumah Tangga yang memilki jamban sehat hanya 47% (target
MDGs Tahun 2015 : 62,41%)
- Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
masih rendah yakni 60,4% (target Renstra 2013 : 79%)
- Persentase cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan masih
rendah 58% dibandingkan dengan target Renstra 2013 : 65%)
b. Dampak pencemaran lingkungan/air bersih akibat PETI.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.18 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Program JAMKESTA :
a. Belum meratanya kesiapan pelayanan kesehatan, termasuk sistem
rujukannya guna mendukung pelaksanaan JAMKESTA dan SJSN,
meliputi :
- Fasilatas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan termasuk PONED
dan PONEK.
- Tenaga kesehatan
- Dukungan obat dan vaksin
- Sistem rujukan
b. Sistem akreditasi fasilitas kesehatan belum terbangun
5. Program Promosi Kesehatan yakni masih rendahnya cakupan PHBS pada
5 tatanan.
6. Program SDM Kesehatan yakni masih kurangnya SDM kesehatan di DTPK
serta distribusi yang tidak merata.
7. Program Perencanaan dan Evaluasi :
a. Masih lemahnya penyajian data dan informasi untuk evidenve
planning
b. Masih rendahnya pemenuhan anggaran kesehatan dalam mendukung
pencapaian target SPM Kesehatan dan MDGs.
2. Solusi
Berdasarkan permasalahan diatas maka langkah strategis/solusi yang
diambil untuk ditindaklanjuti dalam perumusan rencana kegiatan tahun 2014
adalah sebagai berikut :
1. Penurunan AKI dan AKB
a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak pada daerah yang
perlu penanganan secara intensif yakni di Kota Gorontalo, Kab.
Gorontalo, Bonbol dan Gorut.
b. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk
menurunkan AKI dan AKB, melalui :
• Peningkatan 18 Puskesmas mampu PONED dan 2 RS mampu
PONEK (RSUD Aloei Saboe dan RSUD MM Dunda) serta
pengembangan RS PONEK di Boalemo (RSTN) dan kab Bone
Bolango ( RS TOTO )
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.19 LKPJ GUBERNUR 2013
• Perluasan pelayanan Jamkesta di 280.884 jiwa dengan premi
Rp. 19.225/jiwa/bulan
• Pengadaan Bidan KIT untuk 168 Bides di Puseksemas /
poskesdes.
• Pengadaan Pemeriksaan HB & Reagennya untuk Puseksemas.
• Pengadaan alat pemeriksaan golongan darah untuk puskesmas.
• Pengadaan Antropometri sesuai standar gizi untuk Puskesmas dan
RS.
c. Peningkatan upaya promotif-preventif,
• Mengoptimalkan peran promosi kesehatan dan pemberdayaan di
masyarakat dalam Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dan Gerakan Sayang Ibu serta Pemanfaatan
Penggunaan Buku KIA.
• Peningkatan peran posyandu dan desa siaga
d. Peningkatan kemampuan bidan desa pada kabupaten dengan AKI
tinggi dalam penerapan P4K
e. Peningkatan Pengetahuan & ketrampilan Nakes dalam Asuhan
Persalinan Normal pada Kab/Kota AKI & KAB Tinggi.
f. Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap melalui penguatan
infrastruktur pelayanan imunisasi , penyediaan dan peningkatan
kapasitas tenaga, serta penggerakan sasaran.
2. Penurunan Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular dan
Tidak Menular :
a. Penyakit Malaria :
- Penguatan sistem jejaring laboratorium dan peningkatan
penemuan penderita secara aktif.
- Intervensi pengobatan malaria dengan ATC disemua fasilitas
kesehatan
- Peningkatan peran mitra melaluiForum Gebrak Malaria.
b. Penyakit TB :
- Peningkatan integrasi pelayanan TB dalam poskesdes
- Penguatan jejaring kerja dan kemitraan
- Peningkatan layanan dengan strategi DOTS di rumah sakit.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.20 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Penyakit Tidak Menular :
- Peningkatan jejaring kemitraan dan lintas sektor
- Peningkatan akses pelayanan PTM dan penguatan PTM di fasilitas
pelayanan dasar
- Adanya perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan pilot
projecnya di Kota Gorontalo.
3. Penurunan Kasus HIV dan AIDS :
a. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
melalui :
- Peningkatan pengetahuan pada penduduk 15 tahun keatas
tentang HIV dan AIDS.
- Perluasa kampanye ”Aku Bangga Aku Tahu” terhadap pelajar,
mahasiswa dan organisasi kepemudaan
- Penyebarluasan informasi HIV dan AIDS melalui media massa.
b. Peningkatan kerja sama lintas sektor, LSM, tokoh masyarakat, tokoh
agama dan organisasi keagamaan.
4. Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Dasar bagi Maskin :
a. Peningkatan pengawasan kualitas air disemua kab/kota
b. Pengembangan wirausaha sanitasi untuk mempercepat pencapaian
desa Stop BABS melalui pengadaan mal kloset dan buys sebanyak 36
Uni yang diperuntukkan untuk kab/kota.
c. Peningkatan cakupan rumah sehat disemua kabupaten/kota
d. Peningkatan cakupan TPM terutama di Boalemo dan Gorut.
e. Koordinasi dengan Baliristi terhadap pengawasan dampak lingkungan
akibat PETI di Kabupaten Bone Bolango.
5. Pelaksanaan JAMKESTA :
a. Penyiapan pelaksanaan JAMKESTA dan SJSN, melalui :
- Penyediaan bantuan iuran JAMKESTA bagi 280.884 jiwa (tahun
2014) penduduk maskin dan tidak mampu
- Peningkatan Fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
termasuk PONED dan PONEK.
- Peningkatan SDM Kesehatan (PONED dan PONEK)
- Peningkatan ketersedian obat publik dan perbekalan kesehatan
- Peningkatan pengawasan obat dan makanan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.21 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Membangun Sistem akreditasi fasilitas kesehatan
7. Meningkatkan cakupan PHBS pada 5 tatanan.
8. Pengutan fasiltas dan SDM Pengelola Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
9. Peningkatan dan pemerataan SDM kesehatan di DTPK
10. Pemenuhan anggaran kesehatan dalam mendukung pencapaian target
SPM Kesehatan dan MDGs.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah
indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang
diuraikan kedalam target tahunan SKPD seperti tabel 4.6
Tabel 4.6
Indikator Kinerja Pembangunan
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Angka usia harapan hidup 67,52 67
2 Persentase balita gizi buruk 4,03 2,32
3 Angka Kematian Ibu/100.000 200 251,7
4 Angka Kematian Bayi/1.000 Kelahiran Hidup 17 13,46
5 Angka kematian neonatal/1.000 kelahiran hidup 11,00 10
6 Angka Kematian Balita/1.000 Kelahiran Hidup 19,70 15,35
7 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100
8 Prevalensi kekurangan gizi (standar WHO, 2005) 14,22 10,87
9 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
75,00 73,1
10 Rasio puskesmas. per satuan penduduk 0,08 0,08
11 Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk (Jumlah RS/Jlh
Pddk x 1000) 0,007 0,01
12 Rasio Tempat Tidur RS 1/750 Penduduk 0,64 0,84
13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
81% 153,84%
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.22 LKPJ GUBERNUR 2013
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
14 Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan gratis 170.392 272.071
15 Jumlah Posyandu 1330 1233
16 Rasio posyandu per satuan balita 11,65 11,09
17 Rasio Pustu per satuan penduduk 0,24 0,22
18 Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang
sehat 63,5 59
19 Rasio Dokter Umum per satuan penduduk 0,26 0,24
20 Rasio Dokter gigi per satuan penduduk 0,02 0,04
21 Rasio Dokter spesialis per satuan penduduk 0,05 0,05
22 Rasio tenaga medis (perawat) persatuan penduduk 1,23 1,45
23 Rasio tenaga medis (bidan) per satuan penduduk 0,66 0,89
24 Rasio tenaga nutritionist per satuan penduduk 0,27 0,22
25 Rasio tenaga apoteker per satuan penduduk 0,06 0,06
Pencapaian tujuan dan indikator sasaran dijabarkan pada program dan
kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo sebagaimana tertuang dalam RPJMD
untuk Tahun 2013 meliputi :
1. Peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat
a. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator Millenium
Development Goal’s tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu, dimana
target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾
resiko jumlah kematian ibu.
Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Provinsi Gorontalo mengalami fulktuasi
turun naik, dimana tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan, namun
tahun 2011 mengingkat menjadi 249,7/100.000 Kelahiran hidup, tahun 2012
mengalami penurunan namun tidak signifikan, tahun 2013 mengalami kenaikan
menajdi 251,7/100.000 KH. Angka ini belum mencapai target RPJMD Tahun
2013 yakni 200 per 100.000 kelahiran hidup., seperti terlihat pada gambar 4.1
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.23 LKPJ GUBERNUR 2013
Gambar 4.1
Angka Kematian Ibu di Provinsi Gorontalo
Tahun 2009-2013
Penyebab kematian ibu pada tahun 2013 adalah hipertensi, pendarahan,
infeksi, abortus, partus lama dan lain-lain, dengan persentase masing-masing
dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2
Persentase Penyebab Kematian Ibu
Tahun 2013 di Provinsi Gorontalo
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.24 LKPJ GUBERNUR 2013
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya AKI di Provinsi Gorontalo
adalah:
1) Faktor medis (langsung dan tidak langsung).
2) Faktor kualitas sistem pelayanan rendah (sistem antenatal, system
pelayanan persalinan dan sistem pelayanan pasca persalinan dan
pelayanan kesehatan anak)
3) Faktor ekonomi, sosial budaya dan peran serta masyarakat (kurangnya
pengenalan masalah, terlambatnya proses pengambilan keputusan,
kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, dan peran serta
masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak) yang menjadi salah satu
penyebab buruknya kondisi kesehatan dan gizi kaum perempuan.
Kondisi kesehatan ibu dan anak bayi sangat buruk, tetapi tidak
diperhatikan karena dinilai bukan kebutuhan mendesak.
4) Kerjasama antara petugas kesehatan dengan kader kesehatan maupun
dukun terlatih belum optimal.
5) Komitmen dan motivasi dari semua pihak untuk bersama-sama
berusaha menurunkan AKI
b. Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
b.1. Angka Kematian Neonatal (AKN)
Capaian AKN di Provinsi Gorontalo tahun 2013 (10/1000 KH) sudah
berada dalam posisi hijau dari target RPJMD yakni 11/1000 KH dan target
MDGs yakni 23/1000 KH. Penyebab utama kematian neonatal adalah
Berat Bada Lahir Rendah (BBLR) yaitu 42,57%. Selain itu, terdapat
beberapa penyebab lainnya yakni : Asfiksia (25,25%), Kelainan
Kongenital (7,92%), Masalah laktasi (2,48%), Ikterus (2,48%), Sepsis
(0,99%), Tetanus Neonaturum (0,50%) dan lain-lain (17,82%)
b.2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Capaian AKB tahun 2013 (13,46/1000 KH) berada dalam posisi hijau dari
target RPJMD yakni 17/1000KH dan target MDGs 23/1000 KH. Penyebab
utama kematian pada bayi adalah disebabkan oleh diare yaitu sebesar
22,37%, penyebab lainnya adalah Pneumonia (19,74%), Kelainan
Kongenital (9,21%), Infeksi (1,32%), Gizi buruk (6,58%) dan lain-lain
(40,79%).
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.25 LKPJ GUBERNUR 2013
b.3 Angka Kematian Balita (AKABA)
Capaian AKABA tahun 2013 (15,1/1000 KH) telah mencapai target RPJMD
19,7/1000KH dan MDGs yakni 32/1000 KH. Penyebab utama kematian
pada balita sama dengan pada bayi yaitu diare dengan persentase 30,77%.
Penyebab lainnya adalah ISPA (7,69%), Malaria (2,56%), Typoid (2,56%),
kelainan saluran cerna (2,56%) dan lain-lain : 53,85%
Capaian indikator AKN, AKB dan AKABA pada tahun 2013 mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbandingan capaian
tahun ini dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3
AKN, AKB dan AKABA di Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 dan 2013
c. Status Gizi Anak Balita
Keadaan status gizi Balita telah menunjukkan kecenderungan yang
semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan penurunan prevalensi balita gizi
kurang sebesar 18,97% tahun 2009 turun menjadi 14,00% tahun 2013. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.7
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.26 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.7
Prevalensi Balita Gizi Kurang
di Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013
Tahun Prevalensi (%)
2009 18,97
2010 17,05
2011 -
2012 14,44
2013 10,87
Sumber : Seksi Gizi Mayarakat Dikes Provinsi Gorontalo Tahun 2013
d. Angka Usia Harapan Hidup
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial
ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup
penduduk dari suatu daerah. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui
Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori,
mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh
pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan
hidupnya. Data UHH Provinsi Gorontalo dalam 5 tahun berdasarkan data BPS
Provinsi Gorontalo Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Usia Harapan Hidup Provinsi Gorontalo
Tahun 2007-2012
TAHUN UHH
2009 66,4 Tahun
2010 66,8 Tahun
2011 67,1 Tahun
2012 67,47 Tahun
2013 Menunggu hasil
BPS
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.27 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular, diikuti penyehatan
lingkungan
a. Penyakit TB – Paru
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih
menjadi perhatian dunia, adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Di Provinsi Gorontalo meskipun Angka Penemuan Kasus (CDR) TB-
Paru dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan, namun sejak
tahun 2009 sampai 2012 terjadi peningkatan meskipun belum mencapai
sebagaimana capaian pada tahun 2008. Hal ini dapat dilihat dari tren
kecenderungan Angka Penemuan Kasus dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 4.4
Angka Penemuan Kasus BTA Positif atau CDR
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
b. Penyakit HIV/AIDS
Prevalensi Penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo cenderung
meningkat, dari Hasil Riskesdas Tahun 2007 gambar 4.5, prevalensi
HIV/AIDS sebesar 0,05% (39 orang) meningkat menjadi 1,7% pada tahun
2011 atau sebanyak 78 orang. Gambar 4.5 menunjukkan angka kumulatif
jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo tahun 2001 sampai dengan
tahun 2012.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.28 LKPJ GUBERNUR 2013
Gambar 4.5
Jumlah Kasus HIV/AIDS Provinsi Gorontalo Tahun 2001-2012
Sumber : Program P2M-PL Dinkes Prov. Gorontalo & Profil Kab/Kota Tahun 2012
c. Penyakit yang disebabkan karena lingkungan
Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan, diantaranya angka
kesakitan DBD, Diare dan Malaria. Tahun 2013 Kasus penyakit DBD dan
Diare dilaporkan tertinggi di Kota Gorontalo, sedangkan kasus Malaria
tertinggi berada di Kabupaten Pohuwato. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 4.6,4.7 dan 4.8
Gambar 4.6
Angka Kesakitan DBD/1000 Penduduk
Tahun 2013
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.29 LKPJ GUBERNUR 2013
Gambar 4.7
Angka Kesakitan Diare/1000 Penduduk
Tahun 2013
Gambar 4.8
Angka Kesakitan Malaria/1000 Penduduk
Tahun 2013
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.30 LKPJ GUBERNUR 2013
d. Penyehatan Lingkungan
Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang sehat di provinsi
Gorontalo tahun 2013 yaitu 59% telah mencapai bahkan melebihi target
RPJMD yakni 63,5%. Sedangkan untuk persentase penduduk dengan akses
sanitasi dasar di provinsi Gorontalo sampai tahun 2013 sangat rendah yaitu
47%, padahal capaian di tahun 2012 sudah mencapai 59,6% Target
RPJMD 2013 (60%). Capaian ini juga lebih rendah jika dibandingkan
dengan capaian nasional tahun 2012 yaitu 55,60% (Profil PPPL Tahun
2012).
Secara umum, kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target
akses sanitasi dasar yakni proses peningkatan perubahan perilaku tidak
dapat dilakukan secara instan, cenderung membutuhkan waktu yang relatif
lama agar masyarakat dapat mengadopsi perilaku yang sehat dalam
kehidupan sehari-hari, selain itu belum meratanya ketersediaan sarana air
minum dan sanitasi yang mudah, murah dan terjangkau oleh masyarakat,
Program Pamsimas baru menjangkau 2 kabupaten dari total 6
Kabupaten/Kota serta MCK tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena
masalah teknis dan kebersihan, sehingga tidak dihitung sebagai akses
jamban.
3. Peningkatan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan serta menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
Di Provinsi Gorontalo pada tahun 2013, jumlah puskesmas tercatat
sebanyak 92 unit dengan 219 puskesmas pembantu, 81 Pusling dan 5 Pusling
Air. Adapun rasio puskesmas per satuan penduduk sebesar 0,08. Rasio ini
diperoleh dengan membandingkan jumlah puskesmas dengan jumlah penduduk
Gorontalo lalu dikalikan 1000. Jadi rasio puskesmas 0,08 artinya rata-rata
puskesmas di Provinsi Gorontalo melayani 12.500 penduduk. Angka ini sama
dengan tahun sebelumnya yaitu 0,08. Sedangkan rasio pustu adalah 0,22
artinya rata-rata pustu melayani 4.545 penduduk, angka ini meningkat dari
tahun sebelumnya yaitu 0,20. Untuk jumlah posyandu tahun 2013 adalah 1233,
bertambah sebanyak 3 posyandu dari tahun sebelumnya yaitu 1230 posyandu.
Rasio posyandu persatuan balita adalah 49,24 per satuan balita.
Dalam pelayanan kesehatan rujukan Provinsi Gorontalo mempunyai 7
RUSD tersebar di kaupaten/kota, 3 Rumah Sakit Swasta yang semuanya berada
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.31 LKPJ GUBERNUR 2013
di kota gorontalo, dan 1 (satu) Rumah sakit bergerak di kabupaten Gorontalo
Utara.
4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS)
Menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada setiap orang
bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang.
Setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta
berinteraksi antar pribadi dalam tatanan tersebut. Oleh karena itu, pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui pendekatan 5
tatanan tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat-tempat umum,
tempat kerja, dan institusi kesehatan. Capaian indicator kinerja untuk PHBS di
Provinsi Gorontalo tahun 2013 baru mencapai 55%.
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan
yang merata.
Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dengan
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu secara merata dan
terjangkau akan meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Saat ini pemerintah pusat maupun daerah telah berusaha
memenuhi aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu
upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga
kesehatan yang merata. Pelayanan rujukan di Provinsi Gorontalo juga telah
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit baru yaitu Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi.
Ketesediaan fasilitas tentunya harus ditopang dengan tersedianya tenaga
kesehatan yang merata dan cukup jumlahnya serta memiliki kompetensi di
bidangnya. Berikut ini dapat dilihat keadaan rasio tenaga kesehatan di Provinsi
Gorontalo sampai dengan tahun 2013, gambar 4.9.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.32 LKPJ GUBERNUR 2013
Gabar 4.9
Rasio Dokter Gigi Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
Rasio dokter gigi persatuan penduduk selama 5 tahun terakhir cenderung
fliktuatif, dimana tahun 2013 adalah 0,04 merupakan capaian tertinggi dan
berhasil mencapai target kinerja, gambar 4.9
Gambar 4.10
Rasio Dokter Spesialis Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
Rasio dokter spesialis persatuan penduduk selama 5 tahun terakhir dimana
pada tahun 2013 adalah capaian tertinggi yaitu 0,05 dan telah mencapai target
kinerja, lihat gambar 4.10.
Sedangkan untuk rasio dokter umum dalam 5 tahun terakhir menunjukan
peningkatan yang signifikan, dimana tahun 2009 adalah 0,15 persatuan
penduduk terus meningkat hingga 0,24 per satuan penduduk pada tahun 2013
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.33 LKPJ GUBERNUR 2013
dapat dilihat pada Gambar 4.11. Meskipun demikian capaian di tahun 2013 ini
tidak dapat pencapai target kinerja yaitu 0,26 persatuan penduduk.
Gambar 4.11
Rasio Dokter umum Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
Penempatan dokter umum dan dokter gigi PTT di daerah terpencil dan sangat
terpencil diseluruh kabupaten di provinsi Gorontalo sangat mempengaruhi
peningkatan jumlahnya dari tahun ke tahun. Sedangkan peningkatan jumlah
dokter spesialis dikarenakan beberapa dokter yang telah selesai menyelesaikan
pendidikan spesialisnya.
Perkembangan rasio perawat persatuan penduduk dalam 5 tahun terakhir
sangat fluktuatif, dapat dilihat pada gambar 4.12
Gambar 4.12
Rasio Perawat Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
Rasio bidan per satuan penduduk pada tahun 2010 yaitu 0,4 sempat mengalami
penurunan dari tahun 2009 dengan rasio 0,63. Akan tetapi angka ini terus
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.34 LKPJ GUBERNUR 2013
mengalami peningkatan sampai 2013 mencapai 0.89 per satuan penduduk, dan
telah melebihi target kinerjanya yaitu 0,66, lihat gambar 4.13
Gambar 4.13.
Rasio Bidan Per Satuan Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009-2013
Secara keseluruhan, perkembangan rasio tenaga kesehatan pada tahun 2013
meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini merupakan perkembangan
yang baik untuk mewujudkan mutu pelayanan yang baik pula, sehingga akan
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
6. Peningkatan kinerja aparatur dan layanan organisasi
Terwujudnya peningkatan kinerja aparatur dinas kesehatan dapat dinilai
dari tersusunya RENSTRA Dinas Kesehatan Tahun 2012 – 2017 dan RENJA
Dinas Kesehatan Tahun 2013, serta produk hokum yang terkait dengan bidang
kesehatan yakni Perda tentang OKR RSUD Provinsi Gorontalo dan Perda
tentang Penamaan RSU DR. H. Hasri Ainun Habibie. Untuk menunjang
pelaksanaan JKN pada Tahun 2013, pada bulan Desember 2013 dihasilkan
regulasi melalui Peraturan Gubernur Gorontalo tentang Sistem Rujukan Pasien,
yang sudah diosialisasikan ke seluruh RSUD di kabupaten/kota.
TINDAK LANJUT HASIL REKOMENDASI PANSUS LKPJ GUBERNUR
TAHUN 2012
Terkait dengan pelayanan kesehatan yang merupakan hak setiap
orang dan dijamin oleh undang-undang dasar Negara RI tahun
1945, maka dengan ini DPRD Provinsi Gorontalo
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.35 LKPJ GUBERNUR 2013
merekomendasikan perlu upaya pemerintah untuk menekan AKI
dan AKB, serta imunisasi perlu ditingkatkan.
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana Pembangunan
Jangka Menengah Bidang Kesehatan (RPJMN-BK) dan target MDG’s yaitu AKI
menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya terobosan
yang efektif dan berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung,
yaitu perdarahan, infeksi, eklampsia, persalinan lama dan komplikasi abortus.
Disamping itu, kematian ibu juga dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat
sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan,faktor
sosial budaya serta faktor transportasi yang kesemuanya berpengaruh pada
munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : 1. Tiga terlambat
(terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan : (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan,
terlalu sering melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua
melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang kematiaan ibu yang
sangat kompleks dan menyangkut bidang –bidang yang di tangani oleh
banyak sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya
percepatan penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh
terhadap masalah yang ada dengan melibatkan sektor terkait.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, maka perlu di lakukan
upaya percepatan penurunan AKI. Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan
telah mencanangkan Strategi making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan
strategi terfokus dalam penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan,
dengan 3 (tiga) pesan kunci MPS, yaitu : (1) Setiap Persalinan di tolong oleh
tenaga kesehatan terlatih, (2) setiap komplikasi obsetri dan neonatal
mendapat pelayanan yang adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur
mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak di inginkan dan
penanganan komplikasi keguguran. Upaya percepatan penurunan AKI
tersebut di laksanakan melalui empat strategi, yaitu : (1) peningkatan kaulitas
dan akses pelayanan kesehatan`ibu dan bayi, (2) kerjasama lintas program,
Lintas sektor terkait dan masyarakat termasuk swasta, (3) Pemberdayaan
Perempuan, keluarga dan pemberdayaan masyarakat, dan (4) meningkatkan
surveilance, monitoring- evaluasi KIA dan pembiayaan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.36 LKPJ GUBERNUR 2013
Tahun 2014 untuk upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo melalui dana APBD dan APBN adalah sebagai berikut :
Kegiatan melalui dana APBD :
1. Penyelamatan ibu hamil, bersalin melalui rumah tunggu kelahiran di
desa dengan geografis sulit pada 3 kabupaten AKI Tinggi yaitu
Kabupaten Boalemo, Pohuwato dan Bonbol.
2. Pengadaan ambulance tanggap darurat ibu hamil dan bersalin untuk
wilayah Kabupaten Boalemo
3. Pengadaan Bidan KIT dan Asam Folat
4. Peningkatan kemampuan PONEK pada 2 RSUD yakni RSU Tani
Nelayan dan RSU Toto Kabila.
Kegiatan melalui dana APBN :
1. Review penyelenggaraan ANC terpadu dan pelaksanaan kelas ibu
hamil di 3 kabupaten yakni kabupaten gorontalo, boalemo dan gorut
2. Pertemuan penguatan & koordinasi LP/LS dan pelaksanaan rumah
tunggu kelahiran, kemitraan bidan & dukun dan P4K bagi bumil risti
3. Pendampingan puskesmas dalam pelaksanaan kelas ibu hamil dalam
upaya percepatan AKI.
4. Peningkatan kapasitas bidan dalam manajemen aktif kala III dan
penanganan komplikasi di kab. Gorontalo, boalemo dan gorut.
5. Pertemuan jejaring sistem rujukan puskesmas PONED ke RS PONEK.
Dengan adanya animo masyarakat untuk berobat semakin tinggi
namun masyarakat sangat mengeluhkan pelayanan rumah sakit
yang tidak maksimal
Jamkesta adalah upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar pada Puskesmas beserta
jaringannya dan pelayanan kesehatan rujukan pada kelas III Rumah Sakit
Pemerintah Daerah yang tidak dipungut biaya. Jaminan pemeliharaan ini
diberikan secara kompherensif meliputi Promotif, Preventif, Kuratif, dan
Rehabilitatif yang mencakup seluruh penduduk di Provinsi Gorontalo. Dengan
Jamkesta Askes Pelayanan Kesehatan Masyarakat terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan baik dasar maupun rujukan semakin mudah dan dekat. Hal ini
menyebabkan utilitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan menjadi tinggi.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.37 LKPJ GUBERNUR 2013
Dilain pihak fasilitas kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang
baik dan berkualitas. Dilain pihak fasilitas kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas.untuk itu telah dilakukan
beberapa hal :
a) Terbitnya peraturan Gubernur No. 45 Tahun 2013 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan di Provinsi Gorontalo.
b) Dibenuknya Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Provinsi Gorontalo dan
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang akan
Memonitoring Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan.
c) Dibentuknya unit pengaduan masyarakat untuk melayani keluhan
masyarakat dalam pelayanan JAMKESTA.
d) Melaksanakan program internship dokter Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan dokter di fasilitas pelayanan kesehatan.
e) Melakukan sosialisasi secara bertahap kepada seluruh petugas kesehatan
dan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program JAMKESTA yang
pada Tahun 2014 akan berintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
Untuk kedepan perlu diprogramkan kembali pemberian nutisi kepada
ibu hamil keluarga prasejahtera.
Masa kehamilan menentukan tumbuh kembang janin dan kesehatan
pada usia selanjutnya. Selama kehamilan kenaikan berat badan ibu
diharapkan dapat mencapai 9 – 12 Kg dan kebutuhan gizinya terpenuhi.
Kekurangan gizi yang terjadi di masa ini dapat menimbulkan kerusakan awal
pada kesehatan, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, dan
produktivitas yang tidak dapat diperbaiki di masa berikutnya. Dengan
ddemikian, ibu hamil seharusnya dapat memenuhi kebutuhan gizi tidak hanya
untuk dirinya tetapi juga untuk bayi yang dikandungnya.
Maksud dari 1000 hari pada tema adalah 1000 pertama kehidupan
anak. Dimana prhitungannya mulai dari anak masih dalam kandunga (9 bulan
10 hari = 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari). Hal-
hal yang diperhatikan dalam masa tersebut adalah perhatikan gizi ibu hamil,
periksakan kehamilan ke petugas kesehatan di tempat-tempat pelayanan
kesehatan, segera susui bayi ½ - 1 jam setelah di lahirkan dengan cara
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), berikan hanya ASI sampai umur 2 tahun dan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.38 LKPJ GUBERNUR 2013
berikan makanan pendamping ASI dengan memanfaatkan bahan pangan
lokal.
Tahun 2014 Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyediaakan Buffer
Stock MP-ASI dan Susu untuk Balita Gizi Buruk dan Bumil Kurang Energi
Kronik (KEK) sebanyak 450 Bumil KEK
3. Urusan Lingkungan Hidup
a. Program dan Kegiatan
Dari beberapa sasaran program kegiatan yang ditargetkan oleh Badan
Lingkungan Hidup, Riset Dan Teknologi informasi Provinsi Gorontalo, beberapa
sasaran belum dapat tercapai seutuhnya. Sasaran ini dimaksudkan untuk
mengukur peningkatan program instansi pemerintah, baik di Provinsi Kabupaten
dan Kota yang menerapkan kegiatan dengan baik. Sasaran tersebut di atas
menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan
Rencana Kinerja Tahunan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi
Gorontalo. Analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Badan
Lingkungan Hidup dan Riset Daerah pada tahun 2013, adalah sebagai berikut:
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1.1. Pemantauan Kualitas Lingkungan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan database dan trend data
kualitas air sungai dan udara ambient di Provinsi Gorontalo. Hasil yang telah
dicapai adalah tersedianya Laporan Status Lingkungan Hidup Gorontalo (SLHD)
tahun 2013, Laporan Environment Quality Index (EQI) dan tersusunnya laporan
SPM bidang LH tahun 2013, kondisi kualitas udara ambiet di Kab/Kota masih
baik, gambaran Status Mutu air Sungai yaitu Sungai Bone: Cemar Ringan –
sedang, sungai, Biyonga: cemar ringan-sedang, sungai Paguyaman: cemar
ringan-sedang, sungai Buladu: cemar sedang-berat, sungai Taluduyunu: cemar
ringan-sedang, sungai Andagile Atinggola: cemar ringan-sedang, sungai
Randangan pohuwato: cemar ringan-sedang.
1.2. Peningkatan Kinerja Kab/Kota dan masyarakat dalam Pengelolaan
SDA dan LH
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas Lingkungan dan
mendorong keterlibatan semua pihak (Pemerintah, legislatif, masyarakat, dunia
usaha, Media massa dan LSM) dalam pelestarian lingkungan hidup di Provinsi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.39 LKPJ GUBERNUR 2013
Gorontalo. Hasil yang telah dicapai adalah terwujudnya kota Adipura 2012-2013
yaitu Kota Limboto, Kota Suwawa dan Kota Marisa dan terlaksananya kegiatan
pemantauan tahap I dan ekspose untuk penilaian Adipura tahun 2014.
2. Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan bagi Usaha atau Kegiatan
2.1. Pengawasan Kegiatan/usaha yang berdampak terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan komitmen para
Pemrakarsa kegiatan atau stakeholders dalam upaya pengelolaan lingkungan
(AMDAL dan UKL/UPL). Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya komitmen para
Pemrakarsa atau stakeholders dalam upaya pengelolaan lingkungan (AMDAL
dan UKL/UPL, tersedianya data dan informasi kualitas limbah yang dihasilkan
usaha atau kegiatan 5 Rumah Sakit daerah Se Provinsi Gorontalo (RSUD Aloe
saboe, RSUD Tani nelayan, RSUD Pohuwato, RSUD Dunda, Rumah Sakit Totok )
dan terlaksananya sosialisasi hasil pengawasan.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam pengelolaan
lingkungan hidup
3.1. Pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto
Tujuan kegiatan ini adalah untuk Peningkatan ketrampilan masyarakat
dipesisir danau dan aparat BLH Kab Gorontalo dan Kota Gorontalo dalam
membuat sedimen danau limboto menjadi batu bata. Hasil yang telah dicapai
adalah Meningkatnya ketrampilan masyarakat pada pesisir danau limboto
sebanyak 100 orang peserta dalam pemanfaatan sedimen danau limboto
menjadi batu bata
3.2. Pembinaan Model Sekolah Adiwiyata
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan sekolah
peduli dan berbudaya Lingkungan Hidup di Provinsi Gorontalo. Hasil
pelaksanaan kegiatan ini adalah Meningkatnya jumlah sekolah Adiwiyata tingkat
Provinsi menjadi 21 dan sekolah Adiwiyata tingkat Nasional menjadi 6 sekolah
(SDN 7 Tabongo, SMP 1 Telaga, SDN 2 Botubilotahu Pohuwato, SMP 1
Pohuiwato, SDN 7 Kabila Bone, SDN Kabila)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.40 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi
Gorontalo pada tahun 2013 khususnya untuk urusan Lingkungan Hidup
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
936.122.000,- (Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Juta Seratus Dua Puluh Dua
Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100 % dan realisasi keuangan
96.45 % (Rp. 902.858.150,-) lihat tabel 4.9.
Tabel 4.9
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Lingkungan Hidup
(Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK (%)
KEUANGAN
(Rp) (%)
1 Pemulihan Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan 588.000.000 100 561.909.550 95,56
2
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur Dalam pengelolaan Lingkungan Hidup
278.222.000 100 272.539.100 97,96
3
Peningkatan Pengelolaan
Lingkungan bagi Usaha atau Kegiatan
69.900.000 100 68.409.500 97,87
TOTAL 936.122.000 100 902.858.150 96,45
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Keterlambatan penyampaian SLHD dan SPM dari Kab/Kota
- Peralatan untuk sampling kualitas air sungai masih terbatas
- Bahan untuk pengawetan sample pada saat sampling kualitas air
- BLH Kab/Kota belum mengalokasikan anggaran untuk pemantauan
sungai dan udara
- Dalam pelaksanan kegiatan dilapangan diperhadapkan beberapa
permasalahan, seperti beberapa Kabupaten sudah mentargetkan untuk
memperoleh ADIPURA tetapi belum didukung ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung seperti sarana pengolahan sampah, penambahan
ruang terbuka hijau dan fasilitas lainnya.
- Belum semua parameter untuk penilaian kualitas limbah dapat dipantau
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.41 LKPJ GUBERNUR 2013
- Semua Lokasi pemantauan belum taat dalam pengelolaan limbah medis
- Belum tersedianya alokasi anggaran untuk modal usaha dan peralatan
untuk pembuatan batu bata
- Belum optimalnya pelaksanaan Adiwiyata di BLH/KLH dan Diknas
Kabupaten/ Kota
- Belum tersediannya anggaran yang memadai untuk peningkatan fisik
dan data non fisik Sekolah Adiwiyata.
2. Solusi
- SLHD disusun dengan melakukan pendataan langsung kabupaten/ kota
tanpa menunggu laporan dari Kab/Kota
- Menganggarkan Belanja modal peralatan untuk sampling
- Melakukan pemantauan bersama dengan Kab/ Kota
- Penguatan kelembagaan LH dan instansi terkait di Kabupaten dan Kota
dan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan.
- Pemrakarsa dimintakan untuk melakukan pengelolaan limbah medis
sesuai dengan peraturan perundangan.
- Direkomendasikan kepada Pemda Kabupaten/ Kota dan dinas terkait
provinsi dalam pengembangan usaha dan ketrampilan masyarakat
- Koordinasi dengan BLH/KLH dan Diknas serta peningkatan alokasi
anggaran tahun 2014.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi
target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan
SKPD pada tabel 4.10
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.42 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.10
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Lingkungan Hidup
(Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
Provinsi Gorontalo ) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan
dokumen lingkungan (352 perusahaan)
18 usaha/ kegiatan
18 usaha/ kegiatan
2 Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
78 95,01
4. Urusan Pekerjaan Umum
a. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan APBD Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo
tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Rapat Kerja Terbatas
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Bimbingan Teknis serta Peningkatan Koordinasi dan Kompetensi SDM
Aparatur
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
5. Pembangunan Jalan dan Jembatan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan
Jalan dan Jembatan
- Koordinasi dan Memfasilitasi Pengembangan Jaringan Jalan
- Pembangunan Jalan Provinsi
- Pembangunan Jalan Strategis Provinsi
- Pembangunan Jembatan Provinsi
- Pembangunan Jembatan Strategis Provinsi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.43 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengawasan
Peningkatan/Rehab Jalan dan Jembatan
- Pemeliharaan/Peningkatan Berkala Jalan Provinsi (DAK)
- Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi
- Pemeliharaan Jembatan Provinsi
7. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
- Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang Telah Dibangun
- Koordinasi dan Sinkronisasi Dewan Sumber Daya Air
- Koordinasi dan Memfasilitasi Perluasan Jaringan Irigasi Randangan,
Dumbaya Bulan dan Irigasi Baru Lainnya serta Revitalisasi Danau
Limboto.
- Penyusunan Dokumen Data Base SDA dan Dokumen Perencanaan
serta Pengawasan Bidang di SDA
- Koordinasi dan Memfasilitasi Kegiatan Revitalisasi Danau Limboto
- Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan Irigasi Pertanian (DAK)
8. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
- Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum dengan Jaringan
Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan bagi Masyarakat
- Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi bagi Masyarakat
9. Pengendalian Banjir
- Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai
- Pembangunan Pengamanan Badan Sungai dan Tebing
- Pemeliharaan Infrastruktur Pengendali Banjir
- Pemeliharaan Pengaman Pantai
10. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
- Pembangunan Prasarana dan Sarana Gedung Perkantoran
- Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Penunjang Fasilitas Layanan
Umum
11. Pembinaan Jasa Konstruksi
- Pemberdayaan Masyarakat Usaha Jasa Konstruksi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.44 LKPJ GUBERNUR 2013
12. Program Pembentukan Kantor Pelayanan Barang/Jasa Provinsi Gorontalo
- Pelayanan Administrasi Unit Layanan Pengadaan (ULP)
13. Sarana dan Prasarana untuk menunjang Kinerja Masyarakat Jasa
Konstruksi
- Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD
- Pelayanan Jasa Adminstrasi Kantor UPTD.
14. Peningkatan Masyarakat Jasa Konstruksi
- Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi
15. Subdin Perencanaan (Lanjutan)
- Master Plan dan DED (Lanjutan)
16. Bina Marga (Lanjutan)
- Kegiatan Penyusunan DED, Peningkatan Jalan dan Pemeliharaan
Berkala (Lanjutan)
17. Peningkatan Sumber Daya Air (Lanjutan)
- DED dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Lanjutan)
18. Cipta Karya (Lanjutan)
- Penyusunan FS Perumahan, Rehabilitasi jalan lingkungan, Konstruksi
Jaringan Air, Saluran air, Pengadaan Instalasi Listrik, Pembangunan
Gedung Kantor, dan Rehabilitasi Asrama Mahasiswa di Jakarta
(Lanjutan)
19. UPTD Tempat Pembuangan Akhir Talumelito (Lanjutan)
- UPTD Tempat Pembuangan Akhir Talumelito (Lanjutan)
20. UPTD Laboratorium (Lanjutan)
- UPTD Laboratorium (Lanjutan)
21. Perencanaan Pembangunan Daerah
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
- Survey, Pengukuran dan Pemetaan
- Peningkatan Kinerja Penyusunan Program
- Study Pembangunan Sarana dan Prasarana Infrastruktur
- Penyusunan Studi dan Perencanaan Umum Bidang Infrastruktur ke-
PU-an
22. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
- Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaaan Persampahan
- Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.45 LKPJ GUBERNUR 2013
Persampahan
- Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan
Persampahan
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pekerjaan Umum (Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo)
pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 182.281.257.966,- terbilang (Seratus Delapan Puluh Dua Milyar
Dua Ratus Delapan Puluh Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Sembilan
Ratus enam Puluh Enam Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 96,26 % dan
realisasi keuangan 93,01 % (Rp. 169.536.312.202.-), lihat tabel 4.11
Tabel 4.11
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pekerjaan Umum
(Dinas Pekerjaan Umum Prov.Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK (%)
KEUANGAN
(Rp) (%)
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.447.240.000 100,00 1.412.328.694 97,59
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.140.390.000 100,00 1.112.375.600 97,54
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
947.080.000 100,00 902.072.200 95,25
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
150.000.000 100,00 147.666.200 98,44
5 Pembangunan Jalan dan Jembatan 34.021.863.000 96,00 31.108.114.974 91,44
6 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
23.000.484.000 100,00 22.728.029.950 98,82
7 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
22.236.921.000 100,00 21.184.130.602 95,27
8 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
2.800.150.000 100,00 2.688.016.081 96,00
9 Pengendalian Banjir 6.085.000.000 90,00 5.149.726.200 84,63
10 Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
52.399.234.650 93,00 46.534.409.220 88,81
11 Pembinaan Jasa Konstruksi 320.950.000 100,00 311.309.400 97,00
12 Program Pembentukan Kantor Pelayanan Barang/Jasa Provinsi
Gorontalo
689.424.000 100,00 678.353.940 98,39
13
Sarana dan Prasarana untuk
menunjang Kinerja Masyarakat Jasa Konstruksi
2.164.550.000 100,00 2.123.575.162 98,11
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.46 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK (%)
KEUANGAN
(Rp) (%)
14 Peningkatan Masyarakat Jasa Konstruksi
83.300.000 100,00 81.852.500 98,26
15 Subdin Perencanaan (Lanjutan) 50.727.273 100,00 49.481.944 97,55
16 Bina Marga (Lanjutan) 4.780.080.908 100,00 4.778.259.200 99,96
17 Peningkatan Sumber Daya Air (Lanjutan)
392.313.660 100,00 392.313.660 100,00
18 Cipta Karya (Lanjutan) 1.182.495.550 100,00 1.175.467.270 99,41
19 UPTD Tempat Pembuangan Akhir Talumelito (Lanjutan)
101.421.270 100,00 98.565.953 97,18
20 UPTD Laboratorium (Lanjutan) 698.975.359 90,00 576.468.999 82,47
21 Perencanaan Pembangunan Daerah 4.345.320.000 100,00 4.265.302.729 98,16
22 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2.417.154.000 96,00 2.221.492.894 91,91
TOTAL 182.281.257.966 96,26 169.536.312.202 93,01
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan fisik disebabkan oleh peralatan
utama AMP dan Stone Crusher yang mengalami kerusakan permanen serta
kondisi cuaca selama beberapa bulan terakhir mengalami musim
penghujan sehingga menjadi salah satu factor menghambat pihak
kontraktor untuk dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
2. Solusi
PPK telah menyarankan kepada pihak kontraktor agar memperbanyak
stock suku cadang alat berat yang sering mengalami kerusakan dan
mengenai kondisi cuaca PPK menyarankan kepada kontraktor pelaksana
untuk mengacu pelaksanaan pekerjaan pada saat cuaca kondisi dalam
baik.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Peningkatan infrastruktur transportasi dilakukan melalui pengelolaan
Jalan Provinsi hingga tahun 2013 sepanjang 432,51. Pada tahun 2013 untuk
menjaga kemantapan jalan dan jembatan telah dilakukan pemeliharaan berkala
pada ruas jalan Provinsi sepanjang 12,85 Kilometer, panjang jalan provinsi yang
dibangun dan ditingkatkan sepanjang 7,3 kilometer, jembatan yang dibangun di
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.47 LKPJ GUBERNUR 2013
ruas jalan Provinsi 1 (satu) buah sepanjang 20 Meter, pembangunan jembatan
diruas strategis Provinsi sebanyak 2 (dua) buah.
Dari pengembangan tersebut, hingga tahun 2013 kondisi jalan di
Provinsi Gorontalo adalah dengan kondisi baik 186,45 Km, kondisi sedang 22,72
Km, kondisi rusak ringan 35,42 Km, kondisi rusak berat 77,97 Km, dan jalan
yang belum tembus/terbuka masih sepanjang 109,95 Km, kondisi tersebut
meningkat dibanding tahun 2012 dimana kondisi jalan di Provinsi Gorontalo
adalah dengan kondisi baik 174,11 Km, kondisi sedang 24,83 Km, kondisi rusak
ringan 39,58 Km, kondisi rusak berat 84,05 Km. Sedangkan kondisi jalan
nasional dalam wilayah provinsi Gorontalo yang sepanjang 606,696 Km di tahun
2013 yaitu, kondisi baik 232,550 Km, kondisi sedang 302,898 Km, kondisi rusak
ringan 34,848 Km, kondisi rusak berat 36,400 Km.
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5
tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD, lihat tabel 4.12
Tabel 4.12
Indikator Kinerja Pembangunan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
1 Jumlah Panjang ruas jalan provinsi yang
dibangun dan yang ditingkatkan 10 Km 7,3 Km
2 Jumlah Panjang ruas jalan Strategis provinsi
yang dibangun dan yang ditingkatkan 5 Km 7,12
3 Jumlah jembatan yang dibangun diruas jalan provinsi
1 Bh 1 Buah
4 Jumlah jembatan yang dibangun pada ruas jalan Stategis provinsi
3 Bh 2 Buah
5 Jumlah Panjang pemeliharaan berkala pada
ruas jalan Provinsi 15,4 Km 12,85 Km
6 Jumlah Panjang pemeliharaan rutin jalan
Provinsi 95 Km 142 Km
7 Jumlah Panjang jembatan diruas jalan provinsi yang dipelihara
60 Meter 189,5 M
8 Jumlah Luas Areal Jaringan Irigasi pertanian yang direhabilitasi dan ditingkatkan (meter)
10.500 M 13305,75
M
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.48 LKPJ GUBERNUR 2013
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
9 Jumlah Luas Areal Jaringan dan bangunan irigasi pertanian yang dipelihara (Operasi dan
Pemeliharaan)
17.131 Ha 17.304,5
Ha
10 Jumlah Panjang penanganan erosi, longsor
dan sedimentasi pada tebing-tebing, badan sungai ke areal Pertanian, persawahan, dan
permukiman masyarakat
850 M 2.001,29
M
11 jumlah panjang Tanggul pengaman pantai
yang dibangun bagi permukiman masyarakat
150 Meter 92 M
12 Jumlah SR yang terlayani oleh akses air bersih melalui fasilitasi dan sistem penyediaan air bersih dengan jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan
16.545 SR (46 %
Pencapaian
MDG's)
379 SR
13 Jumlah Bangunan penyediaan Sanitasi yang terbangun
43 Unit 52 Unit
14 Prosentase terbangunnya Prasarana dan Sarana Gedung Perkantoran (13 Kantor
dalam 1 kawasan)
4 Unit 4 Unit
15 Jumlah kawasan yang ditingkatkan PSD infrasruktur permukiman di kawasan perkotaan/ Perdesaan dan stimulasi
infrastruktur perdesaan, desa potensial dan kawasan agropolitan (Km)
20 Km 43,91 Km
16 Jumlah Kawasan yang dibangun Sarana dan Prasarana fasilitas layanan umum
1 Kws (53 Bh)
12 Bh
TINDAK LANJUT HASIL REKOMENDASI PANSUS LKPJ GUBERNUR
TAHUN 2012
Sistem pengawasan pekerjaan tidak professional dan perencanaan
kegiatan pada dinas pekerjaan umum tidak optimal sehingga
mengakibatkan kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak
sehingga ada beberapa pekerjaan yang dilakukan pemutusan kontrak, take
over seperti yang terjadi di tahun anggaran 2012, maka diharapkan kepada
dinas PU untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan melakukan
pembenahan pada SDM yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum.
Untuk tahun 2012 sudah dilakukan pekerjaan yang cukup optimal akan
tetapi masih terdapat beberapa kekurangan sehingga hal itu akan menjadi
perhatian pada tahun-tahun berikutnya, yang mana untuk tahun 2014
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.49 LKPJ GUBERNUR 2013
perencanaan dan pengawasan sudah dilaksanakan oleh masing-masing bidang
Cipta Karya, SDA, dan Bina Marga sehingga hasilnya akan lebih efektif.
5. Urusan Penataan Ruang
a. Program dan Kegiatan
Adapun Program dan Kegiatan APBD urusan Penataan Ruang pada Bappeda
Provinsi Gorontalo tahun 2013 antara lain:
1. Program Perencanaan Tata Ruang
- Pemetaan dan Survey Potensi Kawasan Perdesaan
- Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Pertambangan
Gorontalo
2. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
- Optimalisasi Peran dan Fungsi BKPRD dalam Penataan Ruang
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Penataan Ruang (Bappeda Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 890.350.000.-
terbilang (Delapan Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
dengan rata-rata capaian fisik 94.65 % dan realisasi keuangan 89.99 % (Rp.
801.204.550,-), lihat tabel 4.13
Tabel 4.13
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Penataan Ruang
(Bappeda Prov.Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM
PAGU
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1. Program Perencanaan Tata
Ruang 650.350.000 95,08 593.863.400 91,31
2. Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang 240.000.000 93,5 207.341.150 86,39
J U M L A H 890.350.000 94,65 801.204.550 89,99
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.50 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Urusan Perencanaan Pembangunan
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pada tahun 2013 urusan perencanaan pembangunan
yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo
antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kemampuan Teknis Aparatur Perencana Lingkup BAPPEDA
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Kerjasama Pembangunan
- Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dengan Dunia Usaha/Donor/ Lembaga
- Koordinasi Perencanaan Regional Sulawesi (MP3EI Koridor IV Sulawesi,
BKPRS)
- Penyusunan Master Plan KAPET GOPANDANG Provinsi Gorontalo
6. Program Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar
- Koordinasi dan Sosialisasi Air Minum dan Pengelolaan Lingkungan
7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
- Koordinasi Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah
- Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Tata Ruang, Infrastuktur, Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
- Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas Kementerian/ Lembaga
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional se Sulawesi Tahun 2013
- Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (RP3KP) Provinsi Gorontalo
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANGDA) Provinsi
Goorntalo Tahun 2013
8. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Sinergitas Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.51 LKPJ GUBERNUR 2013
- Koordinasi Tindaklanjut Pengelolaan Teluk Tomini dan Workshop Optimalisasi
Pengelolaan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
- Implementasi RAD Pangan dan Gizi
- Penyusunan Peta Digital Peternakan
9. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
- Koordinasi, Sinkronisasi Program di Kabupaten/Kota dan Konsolidasi Program
dengan Departemen/Lembaga Lingkup Bidang Sosial Budaya
- Sosialisasi, Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan berbasis
Capaian IPM
- Pemantauan dan Evaluasi RAD MDG’s Provinsi Gorontalo Tahun 2013
- Fasilitasi Gerbang Desa Gorontalo
10. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
- Implementasi RAD GRK (Gas Rumah Kaca)
11. Program Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
- Diseminasi Perencanaan Pembangunan Daerah
- Evaluasi Pelaksanaan Pencapaian Kinerja Pemerintah Daerah
12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Lanjutan)
- Pembangunan Gedung Kantor (Lanjutan)
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Perencanaan Pembangunan (Bappeda Provinsi Gorontalo) pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 7.717.703.897,- terbilang (Tujuh miliyar Tujuh Ratus Tujuh Belas Juta
Tujuh Ratus Tiga Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Rupiah) dengan
rata-rata capaian fisik 96.67 % dan realisasi keuangan 93.07 % (Rp.
7.183.241.246,-), lihat tabel 4.14
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.52 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.14
Realisasi Fisik & Keuangan
Urusan Perencanaan Pembangunan (Bappeda Prov.Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 751.052.000 85,25 606.110.118 80,70
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 968.948.000 93 860.180.740 88,77
3. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur (Lanjutan) 755.703.897 100 755.703.897 100
4. Program Peningkatan Kapasitas
SDM Aparatur 156.500.000 87,65 128.708.400 82,24
5.
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100 129.658.000 99,74
6. Program Kerjasama Pembangunan 1.118.000.000 98,05 1.041.646.645 93,17
7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1.657.400.000 99,74 1.608.286.020 97,04
8. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
736.200.000 100 712.233.700 96,74
9. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
872.500.000 100 830.298.901 95,16
10. Program Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
171.400.000 85,17 132.194.450 77,13
11. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
200.000.000 96,2 189.213.525 94,61
12. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota
Menengah dan Besar
200.000.000 100 189.006.850 94,5
J U M L A H 7.717.703.897 96,67 7.183.241.246 93,07
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Penjadwalan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama pada
triwulan II, sehingga penyediaan dana anggaran untuk kegiatan tersebut
mengalami hambatan walaupun sudah meminta pencairan dana
tambahan untuk 3 kegiatan melalui tambahan uang (TU).
- Tidak disiplinnya pelaksana kegiatan melaksanakan ROK yang sudah
disusun sebelumnya dan minimnya dukungan anggaran yang diberikan
terhadap kegiatan yang sudah diusulkan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.53 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Solusi
- Perlu penjadwalan/pengkajian kembali pelaksanaan kegiatan, sehingga
penyediaan dana anggaran untuk tiap-tiap kegiatan tersedia dan tidak
mengalami hambatan;
- Pelaksanaan setiap kegiatan harus sesuai ROK (Rencana Operasional
Kegiatan), sehingga pelaksanaan kegiatan bisa diatur sesuai jadwal yang
telah ditentukan serta perlu adanya penambahan dukungan anggaran
pada beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator
kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.15
Tabel 4.15
Indikator Kinerja Pembangunan
Urusan Perencanaan Pembangunan (Bappeda Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Tersedianya dokumen perencanaan
RPKD yang telah ditetapkan dengan
Pergub
1 Dok 1 Dok
2. Terwujudnya sistem perencanaan yang
didukung oleh dokumen perencanaan
yang terintegrasi (RPJPD, RPJMD,
Renstra, RKPD, Renja)
30 % 30 %
7. Urusan Perumahan
a. Program dan Kegiatan
Anggaran untuk urusan Perumahan Tahun 2013 pada Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Gorontalo adalah sebesar kurang lebih Adapun program dan kegiatannya
adalah Penyusunan FS Perumahan, Rehabilitasi Jalan Lingkungan, Konstruksi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.54 LKPJ GUBERNUR 2013
Jaringan Air, Saluran Air, Pengadaan instalasi Listrik, Pembangunan Gedung kantor,
dan Rehabilitasi Asrama Mahasiswa di Jakarta (Lanjutan).
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Perumahan (Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo) pada tahun
2013 memperoleh alokasi dana dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
1.182.495.550,- terbilang (Satu Milyar Seratus Delapan Puluh Dua Juta Empat Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah). dengan rata-rata capaian
fisik 100 % dan realisasi keuangan 99.41 % (Rp. 1.175.467.270,-).
8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pada tahun 2013 urusan kepemudaan dan olahraga
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo
antara lain :
1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
- Pembinaan Organisasi Kepemudaan
2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
- Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan
3. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
- Penyelenggaraan Olahraga Masyarakat
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
- Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga
5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
- Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi Di Tingkat Daerah
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora Provinsi Gorontalo) pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 8.047.653.400,- terbilang (Delapan Miliyar Empat Puluh Tujuh Juta Enam
Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
95.32 % dan realisasi keuangan 95.32 % (Rp. 7.670.682.766,-), pada tabel 4.16
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.55 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.16
Realisasi Fisik & Keuangan
Urusan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
5.609.671.400 95,24 5.342.626.826 95,24
2. Pembinaan dan Peningkatan Prestasi
Pemuda 1.450.274.000 98,25 1.424.854.000 98,25
3. Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
14.000.000 100 14.000.000 100,00
4. Pembinaan dan Pemasyarakatan olahraga
918808000 92,74 852.101.850 92,74
5. Pengembangan Kebijakan dan
Manajemen Olahraga 54.900.000 67,58 37.100.000 67,58
Jumlah APBD 8.047.653.400 95,32 7.670.682.676 95,32
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Dari berbagai keberhasilan capaian kinerja penyelenggaraan Urusan
Kepemudaan dan Olahraga tersebut masih menghadapi permasalahan dalam
penyelenggaraannya yaitu : barang yang diberikan kepada pihak masyarakat
tidak bisa diproses karena tidak sesuai dengan peruntukannya
2. Solusi
Akan disesuaikan dengan mata anggaran yang sesuai
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.17
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.56 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.17
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kepemudaan dan Olahraga
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
1 Jumlah organisasi pemuda 27 27
2 Jumlah organisasi olahraga 23 23
9. Urusan Penanaman Modal
a. Program dan Kegiatan
Adapun Program dan Kegiatan APBD urusan Penanaman Modal pada Badan
Investasi Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
- Koordinasi Pengembangan Penanaman Modal
- Peningkatan Kualitas SDM Guna Peningkatan Pelayanan Investasi
- Kerjasama Investasi Dalam dan Luar Negeri
- Promosi Investasi
- Gelar Potensi Investasi Daerah
5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
- Penyelenggaraan PTSP
- Pengendalian Penanaman Modal
- Penyusunan Profil Realisasi Investasi
6. Program Penyiapan Sumber Daya Investasi
- Perumusan Kebijakan Investasi
- Penyusunan Data Potensi Investasi berbasis GIS
- Penyuluhan Potensi Investasi bagi Masyarakat
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.57 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Penanaman Modal (Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo) pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
3.183.000.000,- terbilang (Tiga Milyar Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah)
dengan rata-rata capaian fisik 100 % dan realisasi keuangan 97.32 % (Rp.
3.097.711.102,-), pada tabel 4.18.
Tabel 4.18
Realisasi Fisik & Keuangan
Urusan Penanaman Modal (Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM
PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
365.000.000 100 355.612.202 97,43
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 531.500.000 100 513.594.900 96,63
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100 129.972.500 99,98
4 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
1.061.500.000 100 1.025.747.450 96,63
5 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
530.000.000 100 523.259.050 98,73
6 Program Penyiapan Sumber Daya Investasi
565.000.000 100 549.525.000 97,26
Jumlah APBD 3.183.000.000 100 3.097.711.102 97,32
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Penanaman Modal (Badan Investasi Daerah
Provinsi Gorontalo) selama Tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Badan
Investasi Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator
kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.19.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.58 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.19
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Penanaman Modal
(Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
1 Jumlah investor berskala nasional PMA dan PMDN
11 PMA/PMDN
14 PMA/PMDN
2 Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDN
dan PMA (Rp.)
2,083
Trilyun
3,023
Triliyun
3 Rasio daya serap tenaga kerja 9.642 10,497
TINDAK LANJUT HASIL REKOMENDASI PANSUS LKPJ GUBERNUR
TAHUN 2012
Menanggapi hasil rekomendasi Pansus LKPJ Gubernur Gorontalo Tahun
2012 tersebut, Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo mengadakan Rapat
evaluasi dan tindak lanjut MoU yang ditangani oleh Badan Investasi Daerah
Provinsi Gorontalo Periode 2008-2009. Selama kurun waktu 5 tahun sejak tahun
2008 – 2012, ada sejumlah 19 MoU dan perjanjian kerjasama investasi yang
telah ditandatangani oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan berbagai pihak
yaitu dengan perbankan, BUMD dan PMA/PMDN. Dari sejumlah perjanjian
kerjasama tersebut sebagian besar tidak berjalan sebagaimana isi perjanjian
yang tertuang dalam MoU dengan berbagai alasan. Rekomendasi yang
dihasilkan pada rapat ini adalah MoU atau perjanjian kerjasama yang sudah
melampaui batas atau sudah tidak berlaku lagi, sebaiknya dihilangkan saja dari
daftar yang ada sehingga tidak membuat atau menimbulkan pertanyaan dari
pihak luar.
Perkembangan Investasi di Provinsi Gorontalo Selang tahun 2011 – 2013
sebagai berikut :
Pada Tahun 2011 Total Investasi sebesar Rp. 1,145 Trilyun Terdiri dari
Penanaman Modal Asing sebesar Rp. 683 Milyar, Penanaman Modal Dalam
Negeri sebesar Rp. 62,8 Milyar dan Investasi Swasta Murni sebesar Rp. 400
Milyar.
Pada Tahun 2012 Realisasi Investasi sebesar 1,446 trilyun. Terdiri dari
Penanaman Modal Asing (PMA) Rp. 906,9 Milyar, Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) Rp. 81,6 Milyar dan Swasta Murni Rp, 458 Milyar
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.59 LKPJ GUBERNUR 2013
Dalam kurun waktu 2012 Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan antara lain pada PT. Pabrik Gula
Tolangohula sebesar Rp. 175 Milyar, hal ini terjadi karena ada penambahan
mesin gula rafinasi.
Di Tahun 2013 ini sampai dengan smester pertama realisasi investasi
sebesar Rp. 3,389 Trilyun yang terdiri dari realisasi investasi Penanaman
modal Asing (PMA) sebesar Rp. 1.936 Trilyun, Penanaman Modal Asing
sebesar 787,7 Milyar dan Investasi Swasta Murni sebesar 665,5 Milyar. Di
Tahun ini kita sementara memfasilitasi PT. Cipta Energi Lestari untuk
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomas yang rencananya akan
dibangun di Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten
Pohuwato dengan kapasitas 15 megawatt untuk masing – masing
Kabupaten. Dengan total investasi sebesar 1,3 Trilyun di tiga daerah
tersebut, yang rencananya pada tanggal 19 September 2013 akan
dilakukan penandatangan antara Direktur PT. Cipta Energi Lestari dengan
Bupati Gorontalo, Bupati Boalemo dan Bupati Pohuwato.
Adapun Strategi Promosi yang dilaksanakan Badan Investasi Daerah
Provinsi Gorontalo untuk menarik investor menanamkan modalnya adalah
sebagai berikut :
Promosi melalui leaflet, banner dan baliho
Promosi melalui media massa, televisi, RRI
Promosi melalui website yang berisi tentang perkembangan dan potensi
investasi regulasi dan dukungan pemerintah kabupate/kota
Melakukan promosi langsung dengan mengikuti pameran tingkat
domestic, regional, nasional bahkan internasional.
10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Program dan Kegiatan
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 lingkup SKPD
Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Beberapa proyek fisik antara lain Revitalisasi Pasar tradisonal Bugis, pasar telaga,
pasar kamis Tapa, pasar Lopo, Pasar Sipayo dan Pasar Sidomulyo, Pembangunan
gedung arsip pada Dinas Koperindag, secara keseluruhan telah 100% terlaksana.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.60 LKPJ GUBERNUR 2013
Demikian halnya dengan kegiatan non fisik seperti pembinaan dan pemberdayaan
Koperasi, UMKM, IKM dan pelaku usaha juga telah terlaksana.
Adapun program dan kegiatan urusan koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo) yang bersumber
dari dana APBD tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3 Peningkatan perencanaan bidang koperindag
- Koordinasi, Singkronisasi Dan Monev Program Koperindag
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Keuangan
SKPD
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
- Peningkatan Kualitas SDM Aparatur
6. Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif
- Fasilitasi Bantuan bagi Koperasi Pengelola SPBN
- Sosialisasi dan Implementasi Perluasan KUR Kerjasama Bank Pelaksana
7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
- Fasilitasi Pengembangan Koperasi Berkualitas
- Fasilitasi Penumbuhan Koperasi Baru
8. Program Pengembangan Akses Dan Kelembagaan UMKM
- Fasilitasi Pendampingan UMKM
- Promosi Produk UMKM
9. Program Penciptaan Wira Usaha Baru (WUB)
- Fasilitasi Pengembangan Wira Usaha Baru (WUB).
10. Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
- Fasilitasi Pemasaran Produk IKM
- Fasilitasi Kerjasama Kemitraan IKM dengan Swasta
- Festival Karawo
- Pelatihan Usaha Teknis Proses Produksi dan Kemasan
- Revitalisasi sentra Kerajinan Provinsi Gorontalo
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.61 LKPJ GUBERNUR 2013
11. Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
- Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen
- Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa dan UTTP
12 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
- Informasi Harga kebutuhan Pokok Masyarakat
- Kerjasama Dagang Antar Daerah
- Pengembangan Pasar Lelang Daerah
- Revitalisasi Pasar Tradisional
13 Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor
- Pengembangan Informasi Peluang Pasar PLN
- Peningkatan SDM Bidang Ekspor
14 Program Peningkatan Standarisasi Mutu Barang
- Bimtek dan Sosialisasi Standarisasi Mutu Komoditi.
- Penunjang Ops. UPTD BPSMB
- Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
15 Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
- Pelayanan dan Pengembangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kemetrologian
Daerah
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi kegiatan urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo) pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 3.091.410.000 (Tiga Miliar Sembilan Puluh Satu Juta Empat Ratus Sepuluh
Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 97,78 % dan realisasi keuangan
97,37% (Rp. 3.010.213.181,-), pada tabel 4.20
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.62 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.20
Realisasi Fisik & Keuangan
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
(Dinas Koperasi, Perindustrian & Perdagangan Prov Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
428.845.000 97,27 417.126.981 97,27
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 481.990.000 97,89 471.813.000 97,89
3 Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur 113.900.000 98,54 112.232.700 98,54
4
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
136.000.000 99,92 135.891.800 99,92
5 Program penciptaan wira usaha baru(WUB)
321.660.000 95,1 305.884.000 95,10
6 Program pengembangan akses
dan kelembagaan UMKM 279.615.000 99,32 278.185.500 99,49
7 Program peningkatan kualitas
kelembagaan KOPERASI 298.500.000 99,4 295.774.750 99,09
8 Peningkatan Perencanaan Bidang Koperindag
485.100.000 98,02 475.506.900 98,02
9 Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif
545.800.000 97,09 517.797.550 94,87
TOTAL 3.091.410.000 97,78 3.010.213.181 97,37
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Secara kelembagaan, persoalan yang dihadapi oleh UMKM terutama
berkaitan dengan legalitas usaha dan administrasi kelembagaan yang
tidak memadai.
- Anggaran kegiatan Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran tidak
terserap secara keseluruhan disebabkan oleh karena Pembayaran
rekening bersifat fluktuatif.
- Perangkat organisasi koperasi/KUD belum berfungsi maksimal
sehingga perencanaan pada SPBN belum terealisasi keseluruhan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.63 LKPJ GUBERNUR 2013
- Ketersediaan sarana penunjang seperti pasar tradisional untuk
menampung dan memasarkan produk KUMKM masih
terbatas/kurang.
- Adanya Rolling atau pergantian pejabat dan staf di Kabupaten/Kota
dalam jangka waktu relatif cepat, berdampak kepada minimnya
sumber daya Pembina Koperasi dan UMKM yang handal di daerah
sehingga tugas-tugas pembinaan koperasi dan UMKM menjadi tidak
maksimal.
2. Solusi
- Mengurangi kegiatan – kegiatan yang bersifat insidential menjadi
kegiatan tetap
- Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi dan UMKM, dan UMKM
melalui pembinaan yang berkelanjutan dan konsisten.
- Dibutuhkan pusat pelayanan terpadu(PLUT) untuk pengembangan
koperasi dan UMKM.
- Dibutuhkan lembaga pendidikan dan pelatihan koperasi dan
UMKM(BALATKOP) tingkat provinsi, untuk melatih tenaga
perkoperasian sesuai dengan kondisi daerah dan budaya daerah
- Dalam rangka Revitalisasi KUD, diharapkan KUD diberi peran sebagai
penyalur pupuk/pestisida, menangani pengadaan stok pangan Nasinal
kerja sama dengan BULOG dan tata niaga cengkeh.
- Mengusulkan koperasi untuk dapat menangani ztasiun pengisian
bahan bakar nelayan(SPBN) sendiri.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
SKPD Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan bidang
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan selang 5 tahun, yang
diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.21.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.64 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.21
Indikator Kinerja Pembangunan
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Jumlah Koperasi (unit) 1.030 koperasi 1.101 koperasi
2 Jumlah Koperasi Berkualitas (unit) 15 koperasi 15 koperasi
3 Penyaluran KUR (Rp. Milyar) Rp. 100 M Rp. 131.818 M
4 Jumlah UMKM (unit) 62.020 UMKM
63.434 UMKM
5 Jumlah Wirausaha Baru (WUB) yg difasilitasi modal usaha (UMKM)
750 UMKM 816 UMKM
11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil (Biro
Pemerintahan Provinsi Gorontalo) yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran
2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang kegiatannya adalah :
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (Biro Pemerintahan)
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dengan kegiatan adalah
- Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur (Pendidikan dan Pelatihan,
Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Kependudukan dan
Pencatatan SIpil yang kegiatannya antara lain :
- Pelatihan/Bimtek Penyusunan Proyeksi Kependudukan bagi Aparat Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota dan Provinsi;
- Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil bagi Pengurus PKK
Provinsi dan Kab./Kota.
4. Program Optimalisasi Sistem Administrasi Kependudukan
- Fasilitas Blanko Kependudukan dan Pencatatan Sipil bagi 6 Kabupaten/Kota.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.65 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil (Biro Pemerintahan Setda Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 1.815.185.500,- terbilang (Satu Milyar Delapan Ratus Lima
Belas Juta Seratus Delapan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah) dengan rata-rata
capaian fisik 92,88 % dan realisasi keuangan 90.96 % (Rp. 1.651.129.620,-), pada
tabel 4.22.
Tabel 4.22
Realisasi Fisik & Keuangan
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
(Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
551.487.000
95,00
517.867.913
93,90
2 Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
70.700.000
90,00
60.660.600
85,80
3
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
256.144.500
80,00
199.603.750
77,93
4 Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
593.004.000
95,00
552.699.200
93,20
5 Optimalisasi Sistem Administrasi Kependudukan
343.850.000
96,00
320.298.157
93,15
TOTAL 1.815.185.500 92,88 1.651.129.620 90,96
c. Permasalahan dan Solusi
Rendahnya realisasi anggaran ini disebabkan oleh adanya belanja barang dan
jasa (perjalanan dinas dalam daerah) yang tidak terserap sesuai rencana.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Biro
Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.66 LKPJ GUBERNUR 2013
indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang
diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.23.
Tabel 4.23
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil (Biro
Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Jumlah blanko Kartu Keluarga
untuk 6 Kab/Kota
2.400 Lembar blanko Kartu
Keluarga
2.400 Lembar blanko Kartu
Keluarga
2 Jumlah blanko Akta Kelahiran untuk 6 Kab/Kota
1.800 lembar blanko akta kelahiran
1.800 lembar blanko akta kelahiran
3 Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi Ada Ada
12. Urusan Ketenagakerjaan
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Ketenagakerjaan (Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Gorontalo) yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran
2013 adalah sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran merupakan program yang
menunjang operasional dan administrasi SKPD sebagai penyelenggara
pembangunan untuk bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, yang terdiri
dari kegiatan ;
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Administrasi Balai Latihan Kerja, Transmigrasi dan
Pengembangan Produktivitas.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apartur, terdiri dari kegiatan
peningkatan sarana dan prasarana perkantoran yang merupakan belanja modal
sarana penunjang aktivitas manajemen perkantoran.
3. Program Peningkatan Kasapasitas Sumber Daya Aparatur, merupakan kegiatan
yang difokuskan pada keikutsertaan pelatihan, bimbingan teknis dan kegiatan
sosialisasi pelaporan bidang ketenagakerjaan dan kertransmigrasian serta
peningkatan aparatur bidang perencanaan, keuangan dan kepemimpinan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.67 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, merupakan program yang difokuskan untuk menunjang kegiatan
penyusunan anggaran dan pembuatan laporan keuangan SKPD.
5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas tenaga kerja, merupakan salah
satu kebijakan dalam rangka mengurangi angka pengangguran serta tanpa
secara langsung mengurangi angka kemiskinan dalam rangka meningkatkan
ketrampilan bagi para pencari kerja terutama di kecamatan dengan IPM rendah.
Kegiatan ini dengan sasaran pencari kerja dengan tingkat pendidikan rendah,
sehingga mereka mampu meningkatkan ketrampilan. Kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 8 paket yakni:
- Pelatihan kejuruan otomotif sepeda motor di Kota Gorontalo;
- Pelatihan budidaya ikan air tawar di desa Barakati Kab. Gorontalo;
- Pelatihan processing hasil perikanan laut di desa Bubaa Kab. Boalemo;
- Pelatihan kejuruan menjahit di desa Popayato Kab. Pohuwato;
- Pelatihan pengolahan pakan ternak kambing Kec. Bulango Ulu Kab. Bone
Bolango;
- Pelatihan kejuruan otomotif sepeda motor di Kec. Bone raya Kab. Bone
Bolango;
- Pelatihan budidaya rumput laut di Kec. Kwandang Kab. Gorontalo Utara;
- Pelatihan pembuatan pakan ternak sapi di Kec. Atinggola Kab. Gorontalo
Utara.
Selain itu juga terdapat kegiatan bimbingan desa produktif dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat yang ada di desa dilaksanakan di 4
(empat) desa yakni :
- Pengembangan usaha industri dodol di Kec. Tibawa Kab. Gorontalo;
- Pengembangan peternakan ayam kampung RI unggul Kec. Suwawa Kab.
Bone Bolango;
- Pengembangan peternakan ayam kampung RI unggul Kec. Bulango Selatan
Kab. Bone Bolango;
- Pengembangan budidaya ikan air tawar di Kec. Marisa Kab. Pohuwato.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.68 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, merupakan salah satu kebijakan
pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran melalui perluasanan
kesempatan kerja dengan pelaksanaan informasi pasar kerja di kabupaten dan
kota dan pelaksanaan teknologi tepat guna. Dimana kegiatannya terdiri dari :
- Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela (Sarjana)
- Pemberdayaan Petugas Pengelola Informasi Pasar Kerja
- Temu Konsultasi Bidang Penempatan dan perluasan Kesempatan Kerja
- Optimalisasi Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
- Pengembangan Wirausaha Baru melalui Kelompok Usaha
7. Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan, yang
difokuskan pada kegiatan memfasilitasi penyelesaian prosedur, perselisihan
hubungan industrial dalam penyelesaian kasus, pelaksanaan pencanangan bulan
K3, pengawasan dan perlindungan terhadap keselematan dan kesehatan pekerja
melalui pemantauan, pembinaan dan sosialisasi ke perusahaan serta rapat-rapat
dalam menetapkan UMP.
8. Program Peningkatan Koordinasi Perencanaan; yang difokuskan pada kegiatan
koordinasi dan sinkronisasi program pusat dan daerah dalam perencanaan, serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian berupa Permen No. 18 yang setiap bulan dan tahun
dilaporakan secara berkala. Pelaksanaan rapat koordinasi bertujuan untuk
mensinergikan pelaksanaan kegiatan baik yang dibiayai oleh APBN
(Dekonsentrasi/TP) maupuan APBD baik yang ada di Provinsi mapun di
Kabupaten/Kota.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Ketenagakerjaan (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 4.851.305.000,- terbilang (Empat Milyar Delapan Ratus Lima
Puluh Satu Juta Tiga Ratus Lima Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 95,17 %
dan realisasi keuangan 93.06 % (Rp. 4.514.685.039,-), pada tabel 4.24
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.69 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.24
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Ketenagakerjaan
(Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
893.340.000 90,00 770.182.239 86,21
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
275.000.000 100,00 274.773.500 99,92
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
169.250.000 95,00 154.951.100 91,55
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100,00 129.980.300 99,98
5 Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja 1.068.500.000 100,00 1.057.369.060 98,96
6 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1.125.500.000 98,00 1.069.454.200 95,02
7 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
570.000.000 80,00 446.415.000 78,32
8 Program Peningkatan Koordinasi Perencanaan
619.715.000 100,00 611.559.640 98,68
TOTAL 4.851.305.000 95,17 4.514.685.039 93,06
c. Permasalahan dan Solusi
- Keterbatasan sumber daya manusia;
- Faktor alam/cuaca yang berpengaruh pada pelaksanaan program dan
kegiatan
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun,
yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.25.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.70 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.25
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Ketenagakerjaan
(Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1
Jumlah perusahaan yang
menerapkan Norma Kerja dan
Norma K3
300
Perusahaan
300
Perusahaan
2 JumlahTenaga Kerja yang Dilatih 160 Orang 160 Orang
3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 64,35% 62,00
Sasaran dan fokus/target pembangunan urusan ketenagakerjaan yaitu :
- Menurunnya tingkat pengangguran terbuka hingga mencapai 4,50%. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2013 mencapai 4,12%, mengalami
penurunan dibandingkan pada Pebruari 2013 sebesar 4,31%. Pada Agustus
2013 jumlah penduduk yang bekerja sebesar 449.104 orang berkurang 10.585
orang dari keadaan Pebruari 2013 sebesar 459.689 orang. Sedangkan jumlah
penganggur pada Agustus 2013 sebesar 19.276 orang berkurang 1.417 orang
dari keadaan Pebruari 2013 sebesar 20.693 orang.
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2013 sebesar 64,82%.
- TPAK pada bulan Agustus 2013 mencapai 62% mengalami penurunan baik
dibandingkan TPAK bulan Februari 2013 sebesar 64,33% atau TPAK Agustus
2012 sebesar 63,08%
Untuk pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja dalam rangka
meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja pada Tahun 2013
sebanyak 8 Paket Pelatihan berbasis masyarakat masing- masing 20 orang peserta
dan 4 paket Pembinaan desa produktif dengan 20 orang peserta. Total yang
mengikuti pelatihan sebanyak 240 orang. Adapun pelatihan yang dilaksanakan
sebagai berikut :
- Pelatihan kejuruan otomotif sepeda motor di Kota Gorontalo ;
- Pelatihan budidaya ikan air tawar di desa Barakati Kab. Gorontalo;
- Pelatihan processing hasil perikanan laut di desa Bubaa Kab. Boalemo;
- Pelatihan kejuruan menjahit di desa Popayato Kab. Pohuwato;
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.71 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pelatihan pengolahan pakan ternak kambing Kec. Bulango Ulu Kab. Bone
Bolango;
- Pelatihan kejuruan otomotif sepeda motor di Kec. Bone raya Kab. Bone
Bolango;
- Pelatihan budidaya rumput laut di Kec. Kwandang Kab. Gorontalo Utara;
- Pelatihan pembuatan pakan ternak sapi di Kec. Atinggola Kab. Gorontalo Utara.
- Pengembangan usaha industri dodol di Kec. Tibawa Kab. Gorontalo;
- Pengembangan peternakan ayam kampung RI unggul Kec. Suwawa Kab. Bone
Bolango;
- Pengembangan peternakan ayam kampung RI unggul Kec. Bulango Selatan
Kab. Bone Bolango;
- Pengembangan budidaya ikan air tawar di Kec. Marisa Kab. Pohuwato.
Untuk Penetapan Upah Minimum Provinsi Tahun 2014 sebesar Rp. 1.325.000.-
(satu juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah), mengalami kenaikan sebesar
12,77% yang sebelum UMP tahun 2013 sebesar Rp. 1.175.000,- dengan Penetapan
UMP 80,82% dari KHL (kebutuhan hidup layak) sebesar Rp. 1.639.272,-
13. Urusan Ketahanan Pangan
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan urusan Ketahanan Pangan (Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo) yang bersumber dari dana APBD tahun
anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program ini terdiri atas 3 kegiatan sebagai berikut :
- Pengembangan Diversifikasi Pangan
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah :
Terbentuknya kawasan Rumah Pangan Lestari (2 desa).
terlaksananya pelatihan teknologi hasil olahan pangan lokal sebanyak 82
orang
tersedianya dokumen pola konsumsi pangan sebanyak 1 dokumen.
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan pola Bansos
sebesar Rp. 50.000.000 yang merupakan desa baru sebanyak 2 desa kegiatan
adalah berupa pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga
sekaligus tambahan pendapatan oleh kelompok wanita tani (KWT).
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.72 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pengembangan Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah :
Tersedianya buffer stock bahan pangan sebanyak 200 pkt
tersedianya Bansos LDPM sebanyak 1 Gapoktan
monev perkembangan kegiatan LDPM dan lumbung pangan.
Kegiatan strategis PL-DPM sebanyak 1 Gapoktan merupakan kegiatan
replikasi dari dana APBN yang merupakan model pemberdayaan Gapoktan
dalam pengelolaan distribusi pangan (gabah/beras, jagung) melalui
pembelian,penyimpanan, pengolahan dan pemasaran.
- Penyusunan Data dan Informasi Ketahanan Pangan
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah : Informasi analisis akses pangan
serta laporan kondisi pangan dan gizi dengan target 2 dokumen laporan dan
penunjang operasional kesekretariatan dewan ketahanan pangan daerah.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Ketahanan Pangan (Dinas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 875.400.000,- terbilang (Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu
Empat Ratus Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 96,17 % dan realisasi
keuangan 95.23 % (Rp. 833.658.660,-) pada tabel 4.26
Tabel 4.26
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Ketahanan Pangan (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1
Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
- Pengembangan Diversifikasi
Pangan 311.690.000 97,00 295.088.500 94,67
- Pengembangan Distribusi,
Harga dan Cadangan
Pangan
317640000 100,00 312.451.760 98,37
- Penyusunan Data dan
Informasi Ketahanan Pangan 246.070.000 95,00 226.118.400 91,89
TOTAL 875.400.000 97,53 833.658.660 95,23
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.73 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Ketahanan Pangan (Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo) tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja ketahanan pangan yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.27
Tabel 4.27
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Ketanahanan Pangan
(Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Peningkatan ketersediaan dan
penanganan kerawanan pangan
221,92 % 290,03 %
2 Pengembangan sistem distribusi
dan stabilitas harga pangan
78,40% 70,33 %
3
Pengembangan
penganekaragaman konsumsi
pangan dan peningkatan
keamanan pangan, dengan
indikator penurunan angka
konsumsi beras
93,9
Kg/kapita/thn
-
Capaian kinerja hasil aspek ketahanan pangan yaitu : Berdasarkan hasil
analisis pola produksi padi angka Sementara (ASEM) 2013 diperoleh angka produksi
padi di provinsi Gorontalo mencapai 295.912 ton. Dengan konversi gabah ke beras
tersedia untuk konsumsi langsung sebesar 56.22%, maka ketersediaan beras tahun
2013 mencapai 171.870 ton. maka diperkirakan provinsi Gorontalo akan mengalami
surplus beras sebesar 59.862 ton pada tahun 2013 . Hal ini dapat dengan jelas
terlihat Matriks surplus – defisit beras pada tabel 4.28.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.74 LKPJ GUBERNUR 2013
2012 2013
1 Produksi Gabah Kering Giling Ton 245.492 295.512
2 Penggunaan GKG % dr 1 Ton 17.921 21.572
Bibit / benih 0,9 Ton 2.209 2.660
Pakan ternak 0,44 Ton 1.080 1.300
Bahan baku industri non makanan 0,56 Ton 1.375 1.655
Susut / tercecer 5,4 Ton 13.257 15.958
3 GKG yang diolah menjadi beras Ton 227.571 273.940
(Produksi - Penggunaan GKG)
4 Produksi beras (konversi GKG ke beras) 62,74 Ton 142.778 171.870
5 Penggunaan beras untuk non pangan 4.755 5.723
Pakan ternak 0,17 Ton 243 292
Industri non makanan 0,66 Ton 942 1.134
Tercecer / susut 2,5 Ton 3.569 4.297
6 Ketersediaan beras utk konsumsi penduduk Ton 138.024 166.146
(Produksi - Penggunaan Beras)
7 Konsumsi RT & Non RT Kg/th 95,94 95,94
Jumlah penduduk 000 Jiwa 1.086,098 1.107,818
8 Kebutuhan beras total Ton 104.201 106.284
9 Selisih (Ketersediaan - Kebutuhan Total) Ton 33.823 59.862
URAIAN Konversi SatuanTAHUN
Tabel 4.28
Surplus Defisit Beras Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2012
dan Angka Sementara (ASEM) 2013
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.75 LKPJ GUBERNUR 2013
14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Biro PP dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo) yang bersumber
dari dana APBD tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Perlindungan Perempuan, Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
- Peningkatan Fasilitas dan Pengembangan P2TP2A Provinsi Gorontalo
- Pemenuhan Hak Partisipasi Anak
- Fasilitasi Kongres Anak Indonesia 2013
- Pelaksanaan Kegiatan Perlindungan Perempuan
2. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
- Advokasi Desa Prima dan PPEP
- Capacity Building Organisasi Perempuan
- Penunjang P2WKSS Penunjang Kegiatan hari Ibu
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perempuan Tingkat Provinsi
Gorontalo
- Forum Koordinasi PUG Provinsi dan Kabupaten/Kota
3. Program Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
- Keagamaan (Pokja 1)
- Perlindungan Anak (Pokja 2)
- P2WKSS (Pokja 3)
- Desa Prima (Pokja 4)
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (Biro Pemberdayaan Perempuan
dan Kesra)
- Pelayanan Administrasi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (Biro Pemberdayaan
Perempuan dan Kesra)
6. Program Peningkatan Pelayanan Kegiatan Keagamaan, Adat dan Budaya
- Fasilitasi Penyelenggaraan STQ Tingkat Provinsi, TC STQ dan
Keikutsertaan Kafilah Provinsi Gorontalo di tingkat Nasional
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.76 LKPJ GUBERNUR 2013
- Fasilitasi Penyelenggaraan Kegiatan Embarkasi Haji Provinsi Gorontalo
Tahun 1434 H/2013 M
- Kegiatan Bulan Suci Ramadhan 1433 H
- Koordinasi dan Pelayanan terhadap Umat beragama
- Kegiatan Adat dan Budaya Serta Pelaksanaan Workshop Bagi Pemangku
Adat Di Provinsi Gorontalo
- Koordinasi dan Monitoring/Evaluasi Kegiatan Kesra
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 7.900.000.000,- (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Juta Rupiah) dengan rata-
rata capaian fisik 96,95 % dan realisasi keuangan 95,89 % (Rp.
7.575.372.232,-), pada tabel 4.29.
Tabel 4.29
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1
Program Perlindungan
Perempuan, Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
579.798.000 100,00 569.494.737 98,22
2
Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender
809.640.000 100,00 801.373.500 98,98
3
Program Tim Penggerak
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
638.570.000 70,00 431.345.000 67,55
4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.242.845.000 96,00 1.157.798.495 93,16
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
140.000.000 100,00 140.000.000 100,00
6
Program Peningkatan
Pelayanan Kegiatan Keagamaan, Adat dan Budaya
4.489.147.000 100,00 4.475.360.600 99,69
TOTAL 7.900.000.000 96,95 7.575.372.232 95,89
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.77 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
Kendala yang dihadapi oleh Biro PP dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo
sehingga hanya dapat menyerap anggaran sebesar 95,89% dari target yang
ditetapkan sebesar 96%, yaitu ada satu kegiatan yang hanya terserap sebagian
anggarannya. Yaitu pada kegiatan Perlindungan Anak (Pokja 2) yang dilaksanakan
oleh TP. PKK Provinsi Gorontalo yang anggarannya melekat pada Biro PP dan Kesra
Setda Provinsi Gorontalo. Namun pada umumnya seluruh Program dan Kegiatan pada
Biro PP dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo telah terlaksana sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Untuk tahun anggaran 2014 Program dan Kegiatan TP. PKK
Provinsi Gorontalo sudah tidak melekat lagi pada Biro PP dan Kesra Setda Provinsi
Gorontalo.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Biro PP
dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator
kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.30
Tabel 4.30
Indikator Kinerja Pembangunan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1 Menekan tindak kekerasan terhadap Perempuan dan anak
17 Kasus 15 Kasus
2 Kasus-kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
tertangani dengan baik
127 Kasus 67 Kasus
3 Implementasi Perencanaan Penganggaran yang responsip Gender
25% 35%
4 Partisipasi angkatan kerja
perempuan 39,02% 52,10%
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.78 LKPJ GUBERNUR 2013
15. Urusan Perhubungan
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan urusan Perhubungan (Dinas
Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo) pada Tahun Anggaran 2013
adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
- Koordinasi Dalam Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
6. Pogram Peningkatan Pelayanan Angkutan
- Pemilihan Awak Kendaraan Angkutan Umum Teladan dan Pelopor
Keselamatan Transportasi Darat
- Koordinasi Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan
- Pelayanan Angkutan Darat
- Pembangunan Fasilitas Penunjang Terminal Tipe B dan Jembatan
Timbang
- Pelayanan Transportasi Darat Penunjang Kegiatan Pemerintah Daerah
7. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Koordinasi dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Penunjang Operasional Embarkasi Haji Antara
Rakornis Perhubungan Laut, Udara dan Postel
8. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ
9. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ (Dana Alokasi Khusus/DAK)
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitasi Keselamatyan LLAJ (DAK)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.79 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Urusan Perhubungan (Dinas Pehubungan dan Pariwisata Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 6.969.210.000,- (Enam Miliyar Sembilan Ratus Enam
Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian
fisik 98,56 % dan realisasi keuangan 86,59 % (Rp. 5.801.913.491,-), pada
tabel 4.31
Tabel 4.31
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Perhubungan
(Dinas Pehubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 614.000.000 100,00 507.299.949 82,62
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 932.000.000 100,00 752.778.417 80,77
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
127.000.000 100,00 109.720.900 86,39
4
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
118.000.000 100,00 110.616.475 93,74
5
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
533.000.000 100,00 457.168.900 85,77
6 Pogram Peningkatan Pelayanan Angkutan
2.061.000.000 87,00 1.373.953.500 66,66
7 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
404.000.000 100,00 351.385.350 86,98
8 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
1.145.000.000 100,00 1.103.990.000 96,42
9
Pembangunan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ (Dana Alokasi Khusus/DAK)
1.035.210.000 100,00 1.035.000.000 99,98
TOTAL 6.969.210.000 98,56 5.801.913.491 86,59
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Perhubungan (Dinas Pehubungan dan
Pariwisata Provinsi Gorontalo) tahun 2013 terdapat kendala pada salah satu
program peningkatan pelayanan angkutan yaitu kegiatan pengadaan bus
perintis yang tidak terealisasi pada tahun 2013 dan anggaran tersebut
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.80 LKPJ GUBERNUR 2013
diluncurkan pada tahun 2014 sehingga berdampak pada realisasi anggaran
yang tercapai.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017
khususnya untuk urusan Perhubungan, terdapat sejumlah indikator kinerja
SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.32
Tabel 4.32
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Perhubungan Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Meningkatnya layanan angkutan transportasi
2 terminal memenuhi kriteria tipe B
2 Terminal B Kab/kota
(Terminal Telaga
dan Atiggola)
2 unit (subsidi)
layanan angkutan pemadu moda
-
3 lintasan perintis
(Gtlo-Bondawuna, Gtlo-Bubaa, Gtlo-Pangea)
3 lintasan perintis
(Gtlo - Bubaa, Gtlo - Pangea, Gtlo -
Bondawuna)
1 unit prototipe
bentor yg sesuai standar keselamatan
transportasi
-
2. Peningkatan produktivitas bongkar muat di pelabuhan
se-provinsi Gorontalo
2.600 ton/hr 3.420 ton/hari
16. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan padan Badan Lingkungan Hidup,
Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo) pada Tahun Anggaran 2013
adalah sebagai berikut :
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.81 LKPJ GUBERNUR 2013
1. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna
- Pengembangan Desa dan Sekolah Mandiri Energi
Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan kebutuhan energi listrik dan
bahan bakar untuk pihak sekolah di lokasi sasaran, membuat rumusan
kesiapan pembangunan laboratorium dan SME (Sekolah Mandiri Energi)
energi utamanya yang berbasis limbah bio, dengan juga
memperhatikan kemungkinan pengembangan pemanfaatan energi
matahari dan air dan merumuskan kesiapan jejaring pendukung SME.
Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya data potensi jejaring
pendukung untuk lokasi sekolah Mandiri Energi, tersusunnya strategi
pengembangan jejaring pendukung SME, tersedianya 1 model biogas
Digester di Sekolah SMA Wira Bakti Kabupaten Bone Bolango.
2. Program Pengembangan Kerjasama Penelitian
- Pengembangan Kreativitas Ilmiah dan Kerjasama Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kerjasama penelitian antara
lembaga peneliti dengan lembaga penelitian lainnya. Hasilnya adalah
Terwujudnya Pengembangan IPTEK dan Penguatan Kerjasama
Penelitian dengan lembaga terkait baik kabupaten/kota maupun Pusat
dan Daerah dan tersosialisasinya hasil penelitian melalui media Jurnal
Inovasi gorontalo yang terbitnya 3 (tiga) kali dalam setahun serta
terselenggarannya Seminar Proposal Penelitian.
- Rakor Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah
Regional Timur
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi Untuk membangun
jejaring penelitian dengan lembaga penelitian (Kementerian Perguruan
Tinggi, Lembaga Non Departemen serta BPP se Indonesia). Hasil
pelaksanaan kegiatan ini adalah terbangunnya jejaring Penelitian
dengan lembaga penelitian yang meliputi Kementerian, Lembaga Non
Departemen Badan penelitian dan Pengembangan Daerah se-Wilayah
Timur Indonesia, Perguruan Tinggi, Dewan Riset Daerah (DRD), serta
stacholder lainnya yang berkepentingan.
- Workshop Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah
daerah, daya saing daerah dan pelaksanaan masterplan percepatan dan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.82 LKPJ GUBERNUR 2013
perluasan pembangunan ekonomi indonesia 2011-2015 secara terarah
dan berkesinambungan. Hasil pelaksanaan kegiatan ini Meningkatnya
kapasitas Pemerintah Daerah, daya saing daerah dan pelaksanaan
MP3EI 2012-2015 secara terarah dan berkesinambungan.
- Kajian percepatan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di
Provinsi Gorontalo
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan
strategi kepada pemerintah daerah dalam percepatan pelaksanaan SPM
di Provinsi Gorontalo. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Sebagian besar SKPD yang menjadi objek kajian ini belum
melakukan penyusunan rencana pencapaian SPM dan target
tahunan pencapaian SPM
Masih perlunya langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman
secara mendalam tentang SPM. Realitas menunjukkan sebagian
besar para staf masih mengalami kendala dalam melakukan
penjabaran pada indikator kinerja sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam peraturan Menteri terkait. Dengan
keterbatasan ini pula menyebabkan laporan rencana dan target
tahunan pencapaian SPM pada sebagian besar SKPD yang menjadi
objek kajian ini belum disusun dengan baik.
Perlu menambah atau memaksimalkan peran konsultan
pendamping, terutama dalam melakukan pendampingan pada
penyusunan laporan rencana dan target tahunan pencapaian SPM
dan sedapat mungkin agar setiap SKPD didampingi oleh satu
tenaga konsultan, karena yang terjadi selama ini satu tenaga
konsultan menangani beberapa SKPD, sehingga perannya dinilai
belum optimal.
Perlu dilakukan bimbingan teknis (Bimtek) yang “lebih teknis” dan
berbasis SKPD. Hal ini dipandang perlu, karena sebagian staf SKPD
menganggap standar teknis yang ditetapkan dalam peraturan
Kementerian/Lembaga teknis sangat tinggi, sehingga umumnya
mereka mengalami kesulitan dalam mensinkronisasaikan dengan
kondisi riil di instansi masing-masing.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.83 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Pengembangan SDM dalam melakukan Penelitian
- Studi persepsi masyarakat tentang kinerja Pemerintah Provinsi
Gorontalo
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat
tentang kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo. Hasil kegiatan tersebut
menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu :
Instansi pemerintah yang paling sering dikunjungi warga dalam
setahun terakhir yaitu Kantor Kecamatan, Puskesmas, Kantor
Desa/Kelurahan, Rumah Sakit Umum dan Sekolah Negeri. Sangat
mendasar, oleh karena jika layanan yang diharapkan semakin
kompleks maka kemungkinan munculnya ketidakpuasan dikalangan
warga akan semakin besar.
Secara umum hasil kerja pemerintah Provinsi Gorontalo hingga saat
ini belum dinilai baik, gap antara rata-rata indeks kinerja dengan
rata-rata indeks harapan negatif. Artinya secara umum kinerja
pemerintah melalui 15 bidang kerja yang diukur secara rata-rata
belum memenuhi harapan warga.
- Model rehabilitasi lahan dalam rangka manajemen lahan pertanian.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun suatu model rehabilitasi
lahan dalam rangka manejemen lahan pertanian untuk menunjang
pemanfaatan lahan pada pembangunan pertanian secara
berkelanjutan di DAS Bone. Hasilnya penelitian tersebut menunjukkan
bahwa:
Klasifikasi kemampuan lahan di DAS Bone diperoleh dari hasil
analisa perangkat software LCLP (Land Cladification and Land Use
Planning) diperoleh kemampuan lahan kelas II-VIII. Faktor kendala
penggunaan lahan meliputi bentuk lahan dominan perbukitan dan
pegunungan, lereng dominan >30%, penggunaan lahan dominan
kawasan hutan lindung.
Faktor penyebab lahan kritis meliputi factor fisik lahan (bentuk
lahan, topografi dan penggunaan lahan). Faktor social ekonomi dan
budaya menjadi factor terjadinya lahan kritis, ditemukan luas
kepemilikan lahan rata-rata 0,73 ha dengan beban keluarga 4-8
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.84 LKPJ GUBERNUR 2013
orang/RT, tingkat pendidikan rata-rata rendah serta kebiasaan
dalam pengelolaan lahan belum menerapkan teknis konservasi
tanah, sehingga tekanan penduduk terhadap lahan cukup tinggi
dan daya dukung lahan pertanian rata-rata rendah.
Zonasi lahan kritis tersebar di kawasan lindung di dalam kawasan
hutan, kawasan lindung luar kawasan hutan dan kawasan
budidaya.
4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
- Peningkatan Infrastruktur Jaringan E-Government
Kegiatan ini bertujuan untuk memfungsikan jaringan sistem informasi
dan komunikasi yang terpusat di Pemerintah Daerah Provinsi
Gorontalo secara online dengan belanja Koneksi Internet dan
kemudian disalurkan ke SKPD-SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi
Gorontalo. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Penambahan
bandwith sebesar 40 mbps, terintegrasinya jaringan antar SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, terlayaninya akses internet
34 SKPD ke Jaringan internet global. Manfaat pelaksanaan kegiatan ini
adalah tersedianya sarana informasi terpadu dan terintegrasi dalam
penyebarluasan kegiatan maupun kebijakan inovatif Pemerintah
Provinsi Gorontalo.
- Peningkatan layanan media informasi publik di Provinsi Gorontalo
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan informasi
kegiatan pembangunan di Provinsi Gorontalo ke publik. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini adalah terpublikasinya beberapa kegiatan
pembangunan di provinsi gorontalo pada publik.
- Pengembangan Aplikasi dan Website seluruh SKPD
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam
kegiatan pembangunan melalui pengembangan website pemda dan
aplikasi e-gov lainnya. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terlaksananya pengembangan portal yang dapat dimanfaatkan oleh
Pemprov dan Pemkab/Kota dan terintegrasinya seluruh website pemda
ke portal pemprov dan serta terlaksannya mobile school di kalangan
pelajar didaerah terpencil di Provinsi Gorontalo.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.85 LKPJ GUBERNUR 2013
5. Program Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengembangan Teknologi
Informasi
- Peningkatan Kapasitas Tenaga Sandi
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM
dibidang Sandi dan Telekomunikasi, mengamankan infrastruktur
Komunikasi dan telekomunikasi berupa jaringan internet, intranet dan
telekomunikasi mobile. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terjadinya peningkatan kualitas SDM Sandi sebanyak 5 orang dan
Bantuan Peralatan Sandi berupa Kryptofax dan Kryptophone dari
Lembaga Sandi Negara untuk Seluruh Daerah di Provinsi Gorontalo.
Manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah amannya informasi strategi
pemerintah.
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
Adminstrasi Perkantoran di Balihristi Provinsi Gorontalo. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan administrasi
perkantoran dengan baik dalam mendukung seluruh pelaksanaan
program dan kegiatan di Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013.
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
Perkantoran di Balihristi Provinsi Gorontalo. Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan perkantoran dengan baik
dalam mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan di
Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013.
8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan laporan Keuangan SKPD
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
keuangan di Balihristi Provinsi Gorontalo. Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan keuangan dengan baik
dalam mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan di
Balihristi Provinsi Gorontalo pada tahun 2013.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.86 LKPJ GUBERNUR 2013
9. Program Peningkatan perencanaan, monitoring dan evaluasi
- Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
keuangan di Balihristi Provinsi Gorontalo. Hasil dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah sinkronisasi program dan kegiatan antara provinsi
dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tahun 2013.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi
Gorontalo khususnya untuk urusan Komunikasi dan Informatika pada tahun
2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
4.113.190.000,- (Empat Milyar Seratus Tiga Belas Juta Seratus Sembilan Puluh
Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 99.89 % dan realisasi keuangan
98.94 % (Rp. 4.069.781.826,-), pada tabel 4.33
Tabel 4.33
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Komunikasi dan Informatika (Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 375.490.000,00 100,00 364.400.298,00 97,05
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 387.000.000,00 100,00 385.080.000,00 99,50
3 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
122.000.000,00 100,00 120.894.950,00 99,09
4 Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
187.760.000,00 99,00 180.797.600,00 96,29
5 Pengembangan SDM Dalam
Melakukan Penelitian 400.000.000,00 100,00 398.857.000,00 99,71
6 Pengembangan Kerjasama Penelitian
695.100.000,00 100,00 691.746.600,00 99,52
7 Pengembangan Teknologi Tepat Guna
150.840.000,00 100,00 149.863.500,00 99,35
8 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
1.659.750.000,00 100,00 1.649.876.078,00 99,41
9
Peningkatan Kapasitas SDM
dalam Pengembangan Teknologi Informasi
135.250.000,00 98,00 128.265.800,00 94,84
TOTAL 4.113.190.000 99,89 4.069.781.826 98,94
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.87 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Updating data Portal Provinsi Gorontalo belum optimal karena
kurangnya operator yang handal
- Kurangnya SDM Sandi baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota
2. Solusi
- Meningkatkan kapasitas aparatur yang bertugas untuk updating data
dan lebih proaktif, dan merekrut tenaga operator dari kalangan
profesional.
- Mengikut sertakan PNS pada Diklat yang diselenggarakan oleh
Lembaga Sandi Negara
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 – 2017 khususnya untuk urusan Komunikasi dan Informatika,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.34
Tabel 4.34
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Jumlah nilai rata-rata penerapan e-government Provinsi (referensi
PeGI) 2.75 (baik) 3,03 (baik)
2.
Jumlah SDM Aparatur Pemerintah Provinsi dan masyarakat dalam penerapan aplikasi Teknologi
Informasi
260 orang 270 orang
3
Jumlah nilai rata-rata kepuasan
publik dalam mengakses informasi kepemerintahan (referensi index kesiapan
kompetisi)
>2.5 (cukup) Evaluasi belum
dilakukan
Adapun untuk bidang Riset pada tahun 2013 mendapatkan Penghargaan
Pelopor Sistem Inovasi Daerah (SIDA).
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.88 LKPJ GUBERNUR 2013
17. Urusan Pertanahan
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Urusan Pertanahan (Biro
Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
1. Program Pembebasan Tanah, kegiatannya adalah :
- Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.
2. Program Administrasi Wilayah, kegiatannya antara lain :
- Penetapan dan Pemasangan Tugu/Pilar batas Antar Daerah dan
Pendataan dan Penamaan Rupa Bumi (Toponimi);
- Fasilitas Perselisihan Batas Wilayah Antar Daerah.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Urusan Pertanahan (Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo)
pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 26.013.423.500,- (Dua Puluh Enam Milyar Tiga Belas Juta Empat
Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
70,26 % dan realisasi keuangan 65,32 % (Rp. 16.991.545.445.-), pada tabel
4.35
Tabel 4.35
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pertanahan
(Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1. Program Pembebasan Tanah 25.671.911.000 70 16.669.877.445 65,05
2. Program Adminstrasi Wilayah
341.512.500 90 291.668.000 85,40
TOTAL 26.013.423.500 70,26 16.991.545.445 65,32
c. Permasalahan dan Solusi
1. Adanya transisi ketentuan dan peraturan tentang pengadaan tanah untuk
kepentingan umum;
2. Permintaan harga oleh pemilik tanah yang melebihi harga kesepakatan;
3. Status penguasaan tanah yang tidak jelas di tingkat pemilik;
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.89 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Tahun anggaran 2013 program pengadaan tanah GORR tidak dapat
direalisasikan ke tahap pelaksanaan dimana ada kegiatan pengukuran oleh
BPN karena belum adanya dokumen AMDAL;
5. Belanja pensertifikatan belum dapat direalisasikan karena permohonan
pensertifikatan yang diajukan ke kantor pertanahan kabupaten/kota belum
bisa dibayarkan biaya penerbitan dan pendaftaran karena masih dalam
tahap perlengkapan berkas;
6. Pensertifikatan tanah tahun 2013 difokuskan pada tanah yang diadakan
sebelum tahun 2008 dimana terdapat administrasi yang masih harus
dilengkapi. Tingginya permintaan harga/ganti rugi tanah dari masyarakat.
18. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan dan
Peraturan Lainnya
- Rapat Koordinasi Forum SKPD
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
- Pemantauan dan Monitoring Potensi Konflik
- Forum Kerjasama Intelijen Dan Penanganan Konflik
6. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
- Rapat Kerja Daerah Bidang Kasatuan Bangsa
- Rapat Koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.90 LKPJ GUBERNUR 2013
7. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
- Forum Dialog Penguatan Nilai-nilai Idiologi Pancasila dengan
Pengaruh Idiologi Barat
- Sosialisasi Permendagri No. 64 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penerbitan Rekomendasi Penelitian
- Pembinaan/Koordinasi Pemantauan Monitoring terhadap Dinamika
Pertemuan LSM/Orkemas beserta Aktivitasnya
- Rapat Koordinasi Pengawasan Orang Asing
8. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
- Rapat Koordinasi dan Peninjauan Peringatan Hari-Hari Besar
Beragama
- Forum Koordinasi dan Komunikasi dan Aksi Kekerasan
9. Program Peningkatan Ketahanan Ekonomi dan Budaya Daerah
- Fasilitasi dan Koordinasi dengan Lembaga-lembaga Terkait mengenai
Gejolak Sosial yang ditimbulkan dari Kebijakan Pemerintah di Bidang
Ekonomi
10. Program Pendidikan Politik Masyarakat
- Sosialisasi Etika dan Budaya Politik Berbasis Nilai-nilai Budaya Lokal
- Layanan Informasi Perkembangan Situasi Politik
- Forum Komunikasi Diskusi Politik
- Fasilitasi Pendampingan Lembaga Legislatif, PAW dan Verifikasi Adm.
Bantuan Keuangan Parpol
- Pemantauan dan Pengkajian Implementasi Kebijakan-kebijakan
Pemerintah
- Monitoring dan Pemantauan Proses Pemilukada
- Fasilitasi Penyelenggaraan Pelaksanaan Pemilukada, Pileg, Pilpres dan
Pasca Pemilukada
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik pada tahun 2013 memperoleh alokasi
dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.421.000.000,- (Tiga Milyar
Empat Ratus Dua Puluh Satu Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100 %
dan realisasi keuangan 97,55 % (Rp. 3.337.351.461,-), pada tabel 4.36
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.91 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.36
Realisasi Fisik & Keuangan
Badan Kesbang dan Politik Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
618.000.000 100,00 600.051.236 97,10
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
205.000.000 100,00 204.500.000 99,76
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
300.000.000 100,00 295.823.700 98,61
4
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
115.000.000 100,00 113.779.500 98,94
5 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
285.000.000 100,00 284.885.700 99,96
6 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
300.000.000 100,00 299.969.200 99,99
7
Program Kemitraan
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
300.000.000 100,00 298.170.500 99,39
8 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
200.000.000 100,00 199.559.700 99,78
9 Program Peningkatan Ketahanan Ekonomi dan Budaya Daerah
150.000.000 100,00 149.831.000 99,89
10 Program Pendidikan Politik
Masyarakat 1.160.000.000 100,00 1.148.015.900 98,97
TOTAL 3.633.000.000 100,00 3.594.586.436 98,94
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Keterbatasan jumlah aparat, sehingga tugas-tugas pemantauan
dilapangan kurang maksimal.
Keterbatasan anggaran menyebabkan beberapa kegiatan yang
diamanatkan dalam Permendagri tidak bisa dilaksanakan.
Fasilitas sarana dan prasarana yang masih kurang dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan kegiatan.
Masih kurangnya data yang terpilah dan akurat.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.92 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Solusi
Keterbatasan personil telah diajukan permohonan penambahan
personil dari BKPAD Provinsi.
Anggaran yang tersedia telah dimaksimalkan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan yang prioritas.
Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
Data yang masih kurang akan segera diperbaiki dan dilengkapi.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.37
Tabel 4.37
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Terlaksananya penyuluhan kepada
masyarakat dalam rangka peningkatan
kesadaran dan partisipasi politik baik
PILEG, PILPRES maupun PILKADA
15.200 Org 15.200 Org
2.
Terlaksananya penguatan kerukunan
umat beragama masyarakat melalui
Forum Kerukunan Umat Beragama
100 Orang 100 Orang
3.
Terlaksananya LSM/Ormas yang
mendapat penguatan dan pendataan
LSM/Ormas
75 LSM/Ormas & 1
Database
74 LSM/Ormas & 1 Database
Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 02 Tahun 2013 tentang Penanganan
Gangguan Keamanan Dalam Negeri yang ditindaklanjuti dengan penyusunan
Tim Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tingkat Provinsi Gorontalo
yang dibentuk berdasar SK Gubernur Gorontalo. Tim ini menyusun Rencana Aksi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.93 LKPJ GUBERNUR 2013
Daerah (RENAKSI) yang dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan melalui UKP4. Hasil
pelaporan pada B06 Provinsi Gorontalo memperoleh peringkat pertama se-
Indonesia Timur dan peringkat tiga nasional. Untuk hasil pelaporan B09 Provinsi
Gorontalo memperoleh peringkat pertama se-Indonesia Timur dan peringkat
lima Nasional. Atas hasil ini Pemerintah Provinsi Gorontalo memperoleh
penghargaan peringkat 3 (tiga) Nasional Daerah teraman di wilayah Rebuplik
Indonesia yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan
Keamanan RI.
19. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh
beberapa SKPD antara lain :
A. Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Biro Pemerintahan Setda Provinsi
Gorontalo pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah yang kegiatannya antara lain :
- Koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lainnya;
- Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);
- Fasilitasi Kunjungan Kerja Pejabat Pemerintah Pusat/Studi Banding ke
Provinsi Gorontalo.
2. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kecamatan dengan kegiatannya
adalah :
- Peningkatan Kapasitas dalam menjaga Stabilitas Keamanan dan
Ketertiban.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh
alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.059.550.000,- (Dua
Milyar Lima Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Lima Puluh ribu Rupiah) dengan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.94 LKPJ GUBERNUR 2013
rata-rata capaian fisik 94,26 % dan realisasi keuangan 93,17 % (Rp.
1.918.928.200-), pada tabel 4.38
Tabel 4.38
Realisasi Fisik & Keuangan
Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1.
Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
593.004.000 85,00 552.699.200 93.20
2.
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Kecamatan
1.466.546.000 98,00 1.366.229.000 93.16
TOTAL 2.059.550.000 94,26 1.918.928.200 93,17
c. Permasalahan dan Solusi
Rendahnya realisasi anggaran ini disebabkan oleh adanya kegiatan yang
realisasinya ditentukan oleh jumlah kunjungan kerja pejabat pemerintah
pusat yang difasilitasi oleh Biro Pemerintahan
B. Inspektorat Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo pada
tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.95 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
- Pelaksanaan Pengawasan Berkala SKPD Pemerintah Provinsi
- Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan Pemerintah Daerah
- Pelaksanaan Pengawasan Reguler Kabupaten/Kota
- Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
- Koordinasi Pengawasan Tingkat Provinsi, Regional dan Nasional
- Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan
- Pelaksanaan SPIP untuk Pemerintah Provinsi
- Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
- Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
- Pembinaan Pelaksanaan Kegiatan SKPD
- Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan dan Laporan Kinerja
5. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
- Pengembangan Kompetensi Pemeriksa dan Jabatan Fungsional
Dilingkungan Inspektorat Provinsi Gorontalo
- Pembinaan SDM Aparatur Pengawaan Inspektorat Kabupaten Kota
6. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
- Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi
dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 4.837.500.000,- (Empat
Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
dengan rata-rata capaian fisik 98,08 % dan realisasi keuangan 93,72 %
(Rp. 4.533.925.262,-), pada tabel 4.39
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.96 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.39
Realisasi Fisik & Keuangan
Inspektorat Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
500.000.000 96,00 473.553.307 94,71
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
287.000.000 100,00 286.796.000 99,93
3
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
114.100.000 100,00 113.482.235 99,46
4
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
3.360.700.000 98,00 3.097.103.100 92,16
5
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
465.200.000 100,00 462.425.525 99,40
6 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi
110.500.000 95,00 100.565.095 91,01
TOTAL 4.837.500.000 98,08 4.533.925.262 93,72
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo
selama Tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
C. Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo
pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (Biro Hukum dan
Ortala)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.97 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
- Fasilitasi, Sosialisasi dan Publikasi Peraturan Perundang-Undangan
- Publikasi Peraturan Perundang-Undangan
- Penyusunan dan Pengkajian Ranperda
- Rapat Koordinasi dengan Instansi bidang Hukum terkait di Pusat dan
Daerah
- Penyusunan Peraturan Kepala Daerah
4. Peningkatan Kapasitas Organisasi Perangkat Daerah
- Penataan Organisasi Perangkat Daerah
- Evaluasi dan Penerapan SOP, SPM, CPP, dan Penilaian Citra Pelayanan
Prima/CBAN
- Bimtek Penerapan SAKIP
5. Koordinasi Kerjasama dan Pendampingan Advokasi Hukum
- Bimtek PPNS dan Rapat Koordinasi
- Pengkajian dan Pembahasan MoU dan PK
- Sosialisasi HAM
- Pendampingan Penanganan Sengketa dan Bimtek dan Penyelesaian
Sengketa Hukum
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
2.779.000.000,- (Dua Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Rupiah)
dengan rata-rata capaian fisik 97,60 % dan realisasi keuangan 94,60 % (Rp.
2.628.866.770,-), pada tabel 4.40
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.98 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.40
Realisasi Fisik & Keuangan
Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 257.535.625,00 90,00 223.635.525,00 86,84
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 421.980.000,00 99,00 411.853.000,00 97,60
3 Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan 603.208.750,00 99,00 582.198.052,00 96,52
4 Peningkatan Kapasitas Organisasi
Perangkat Daerah 520.340.000,00 96,00 482.558.765,00 92,74
5 Koordinasi Kerjasama dan
Pendampingan Advokasi Hukum 975.935.625,00 99,00 928.621.428,00 95,15
TOTAL 2.779.000.000 97,60 2.628.866.770 94,60
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Penyebarluasan informasi belum dapat diakses melalui internet
sebab Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo belum
mempunyai Web site dan server sesuai Permen Kominfo Nomor
28 Tahun 2006 tentang penggunaan domain go.id.
- relatif lambat SKPD pengusul Rancangan Peraturan Daerah dalam
hal pembuatan naskah akademik dan Rancangan peraturan
Daerah untuk di kaji di Biro Hukum dan Organisasi selanjutnya
untuk dibahas pada tingkat selanjutnya.
- Kurangnya usulan Ranperda dari masing-masing SKPD
- Pelaksanaan Rapat Koordinasi yang hamper setiap bulan
dilaksanakan baik pusat maupun didaerah tida ksepenuhnya
diikuti disebabkan anggaran yang tersedia tidak memadai.
- Adanya SKPD yang belum memahami Pergub nomor 11 tahun
2006 yang mengatur tentang Mekanisme dan Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan dan Pembahasan Peraturan Daerah,
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.99 LKPJ GUBERNUR 2013
Peraturan Gubernur, dan Keputusan Gubernur diLingkungan
Pemerintah Provinsi Gorontalo.
- Penyusunan Pergub dan SK tanpa paraf koordinasi dan koreksi
Biro Hukum tapi langsung diajukan ke Sekretaris Daerah, Wakil
Gubernur, dan Gubernur untuk ditandatangani. Sehingga
bilaterjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan hierarki pembuatan
suatu produk hukum, terutama dari aspekyuridisnya, penomoran,
serta konsekwensi anggaran, Biro Hukum tidak dapat
mempertanggungjawabkannya
- Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkompotensi menangani Sengketa Hukum
- Belum memanfaatkan dokumen-dokumen perencanaan kinerja
sebagai alat untuk mengendalikan kinerja dan memperbaiki
kinerja sehingga capaian kinerja tidak sinkron dengan
perencanaan kinerja.
- Belum seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sehingga keberhasilan
yang dicapai tidak bias diukur.
- Belum sempurnanya kualitas indikator kinerja.
- Belum optimalnya kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja sehingga
rekomendasinya belum dapat ditindak lanjuti untuk perbaikan
penerapan manajemen kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Gorontalo.
- Kurangnya kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan
manajemen kinerja
2. Solusi
- Dalam upaya penyebar luasan informasi dilakukan melalui
internet sesuai dengan Permen Kominfo Nomor 28 Tahun 2006
tentang penggunaan domain go.id melalui pengadaan website
dan server siskum
- telah melaksanakan konsultasi dengan pimpinan SKPD pengusul
Rancangan Peraturan Daerah mengenai kendala penyiapan
Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah dengan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.100 LKPJ GUBERNUR 2013
memberikan saran dan masukan guna kelancaran pengajuan
Naskah Akademik dan rancangan peraturan daerah.
- Analisis terhadap kebutuhan Ranperda di masing-masing SKPD
perlu ditingkatkan.
- Memberikan pemahaman kepada aparatur tentang manfaat dan
pentingnya Perda
- Memberikan pemahaman kepada aparatur tentang mekanisme
penyusunan produk hukum daerah
- Menyediakan alokasi anggaran sesuai kebutuhan Rakor Pusat dan
Daerah
- Mendistribusikan kembali Pergub Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Mekanisme dan Tata Cara Penyusunan Pengajuan dan
Pembahasan Perda, Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo ke SKPD – SKPD
untuk dijadikan acuan dalam Penyusunan Produk Hukum Daerah
- Melakukan sinkronisasi terhadap dokumen-dokumen perencanaan
kineja;
- Menghimbau dan menyarankan kepada seluruh SKPD
dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memanfaatkan
dokumen-dokumen perencanaan kinerja yang ada (RPJMD,
Renstra SKPD, RKT dan PK SKPD) sebagai alat untuk
pengendalian kinerja dan memperbaiki kinerja;
- Mewajibkan kepada seluruh SKPD untuk segera menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan
organisasi;
- Menyempurnakan kualitas indikator kinerja sehingga dapat
memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;
- Meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja;
- Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan
manajemen kinerja diseluruh jajaran Pemerintah Provinsi
Gorontalo untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang
berkinerja dan akuntabilitas.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.101 LKPJ GUBERNUR 2013
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Biro Hukum & Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5
tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.41
Tabel 4.41
Indikator Kinerja Pembangunan
Biro Hukum & Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Tersusunnya produk hukum
daerah
Perda 10
Pergub / SK 300
Perda 16
Pergub / SK 501
2.
Unit Pelayanan Publik (UPP)
SKPD yang telah menerapkan
SOP,CPP/CBAN
4 UUP Prov 9 UUP Prov
D. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah (BKPAD)
Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Aparatur Daerah (BKPAD) Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD
tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Merupakan kegiatan rutin SKPD dalam menunjang keperluan
kesekretariatan. Fokus anggaran pada pengadaan Alat tulis kantor,
kelengkapan arsip perkantoran dan seluruh keperluan ketatausahan di
SKPD. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 95,89 %
dengan capaian melebihi 100% untuk target
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.102 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Merupakan pengadaan sarana dan prasarana penunjang
pelaksanaan kegiatan perkantoran seperti computer, laptop, Printer,
mesin absensi, AC, tempat tidur asrama diklat, Pembuatan Front
office, mobilitas darat dan pengadaan konstruksi pagar serta
pengadaan sarana fisik kantor lainnya. Kegiatan ini memiliki realisasi
keuangan sebesar 95,69 % dengan capaian melebihi 100% untuk
target
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur
- Koordinasi dan Konsultasi di bidang kepegawaian dan kediklatan
Kegiatan ini merupakan Perjalanan dinas daerah dan dalam
daerah dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kegiatan dibidang
Kepegawaian dan Kediklatan. Rincian kegiatan ini adalah koordinasi
dan konsultasi dibidang kepegawaian dan kediklatan di badan
kepegawaian dan Diklat Kabupaten dan Kota. Untuk luar daerah
Koordinasi dan Konsultasi Ke Badan Kepegawaian Negara dan
Lembaga Administrasi Negara serta Kementerian/Lembaga yang
menangani tentang Kepegawaian dan Kediklatan. Kegiatan ini memiliki
realisasi keuangan sebesar 99,65 % dengan capaian melebihi 100%
untuk target
- Pengembangan Kapasitas Widyaiswara
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme Tenaga Pengajar Widyaiswara Provinsi Gorontalo
melalui beberapa kegiatan diklat Pengembangan dan Diklat
Kewidyaiswaraan berjenjang. Untuk tahun anggaran 2013 terdapat 12
orang widyaiswara provinsi Gorontalo yang mengikuti diklat yang
dilaksanakan oleh BKPAD Provinsi Gorontalo dan dilaksanakan di hotel
grand City jakarta. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar
99,03 % dengan capaian melebihi 100% untuk target.
- Pengiriman Peserta Diklat teknis Fungsional luar daerah
Kegiatan ini merupakan salah satu cara yang di tempuh oleh
BKPAD Provinsi Gorontalo dalam meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme aparatur SDM yang ada melalui Bimtek atau Diklat
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.103 LKPJ GUBERNUR 2013
yang dilaksanakan oleh Lembaga Diklat terakreditasi yang berlokasi
luar daerah. kegiatan ini ditargetkan untuk 11 Orang PNS akan tetapi
dengan realisasi kinerja anggaran 99,42 % dapat diikuti oleh 14 Orang
PNS.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan laporan keuangan SKPD
Kegiatan Penyusunan Anggaran dan laporan keuangan SKPD
yang merupakan Kegiatan SKPD dalam rangka mewujudkan kinerja
Instansi yang akuntable dalam bentuk penyusunan Dokumen
Keuangan Kegiatan. Dokumen keuangan yang akan dihasilkan berupa
Renstra dan Renja SKPD, Rencana Kinerja Anggaran, Tapkin serta
LAKIP. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 99,89 % dan
capaian 100% untuk target
5. Program Pendidikan Kedinasan
- Pengiriman Peserta Diklatpin Tingkat III
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi
sumber daya aparatur serta memenuhi kebutuhan sumber daya
manusia yang sesuai dengan formasi serta penempatkan sumber daya
manusia sesuai dengan keahliannya sehingga diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pekerjaannya.
Kegiatan Pengiriman Peserta Diklat Pim Tk. III diselenggarakan Aula
Wisma Mandiri Gorontalo yang diikuti oleh 40 Orang pejabat Eselon III
Provinsi Gorontalo yang telah memenuhi syarat mengikuti diklat
Kepemimpinan Tk. III. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan
sebesar 99,30 % dan capaian 100% untuk target.
- Pelaksanaan Diklatpim Tingkat IV
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi aparatur yang menduduki jabatan eselon IV Pemerintah
Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini dilaksanakan Oleh Bidang diklat
Aparatur BKPAD Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan melalui 2(dua)
Angkatan. Angkatan XXII dengan peserta sebanyak 40 Orang
dilaksanakan pada tanggal 13 maret s/d 27 April 2013 yang bertempat
di Aula Wisma mandiri kota Gorontalo. Angkatan XXIII dengan Peserta
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.104 LKPJ GUBERNUR 2013
sebanyak 40 Orang dilaksanakan pada tanggal 6 Mei s/d 22 Juni 2013
yang bertempat di Aula Wisma mandiri kota Gorontalo. Kegiatan ini
memiliki realisasi keuangan sebesar 99,66 % dancapaian 100% untuk
target
- Pengiriman Peserta Diklatpin Tingkat II
Pelaksanaan Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme aparatur yang menduduki jabatan
eselon II provinsi gorontalo. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PKP2A I
LAN Jatinangor bandung dengan peserta sebanyak 2(dua) Orang pada
tanggal 3 September s/d 8 November 2013 dan yang dilaksanakan
oleh PKP2A II LAN yang diikuti peserta sebanyak 3(tiga) orang pada
tanggal 16 September s/d 24 November 2013. Kegiatan ini memiliki
realisasi keuangan sebesar 85,79 % dancapaian melebihi 100% untuk
target.
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
- Seleksi Penerimaan Calon PNS
Kegiatan ini meliputi pengangkatan honorer menjadi CPNS, CPNS
menjadi PNS dan pengambilan sumpah/janji PNS sesuai kebutuhan
yang berlaku. Realisasi keuangannya adalah 93,05 % dan capaianya
100 % dari target.
- Pemberian bantuan penyelenggaraan penerimaan Praja IPDN
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyeleksi kebutuhan Calon
Praja IPDN yang akan mengikuti pendidikan di kampus IPDN
jatinangor dan regional. Kegiatan ini diperuntukkan kepada seluruh
lulusan SLTA di kab/Kota se-Provinsi Gorontalo dengan beberapa
indikator penyeleksian yang telah ditentukan melalui surat edaran
menteri dalam negeri. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa
tahap kegiatan yaitu Tes Psikologi, Tes Kesehatan, TesKesemaptaan,
Tes Akademis dan Penentuan Akhir(Pantukhir). Kegiatan ini memiliki
realisasi keuangan sebesar 98,96 % dengan capaian 100% untuk
target kinerja.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.105 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pemberian bantuan Studi tugas belajar dan Izin belajar PNS Pemprov
Gorontalo
Setiap Aparatur Provinsi Gorontalo mendapat kesempatan untuk
menerima bantuan penyelesaian akhir Study dan aparatur Provinsi
Gorontalo yang melaksanakan tugas belajar dengan ketentuan dan
syarat yang sudah ditentukan. PNS Provinsi Gorontalo yang menerima
bantuan studi belajar dan izin belajar sebanyak 53 Orang yang terdiri
dari 43 Orang dengan kualifikasi pendidikan S1 dan 10 Orang dengan
Kualifikasi Pendidikan S2. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan
sebesar 99,70 % dan capaian 100% untuk target.
- Penyusunan Analisis Kebutuhan Pegawai dan Formasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyukseskan pelaksanaan
program pemetaan dan penataan PNS, Serta perencanaan dan
pengembangan SDM dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Sebagai ringkasan bahwa jabatan yang tersebar pada seluruh SKPD
Provinsi Gorontalo adalah sebanyak 2.103 jabatan yang terdiri dari
jabatan struktural berjumlah 633 Jabatan, Jabatan Fungsional
Tertentu berjumlah 94 Jabatan serta jabatan fungsional umum
berjumlah 1.376 (dari634 Nama jabatan). Kegiatan ini memiliki
realisasi keuangan sebesar 97,30 % dan capaian 100% untuk target
- Pengukuran Kompetensi PNS (Asesment PNS) Eselon III, IV, dan Staf
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kompetensi
dan profesionalisme Aparatur PNS di Lingkup Pemerintah Provinsi
Gorontalo terhadap beban kerja dan jabatan yang diemban. Untuk
tahun anggaran 2013 BKPAD Provinsi Gorontalo Melaksanakan
Assessment bagi Pejabat Eselon II, III, IV dan Staf. Untuk Assessment
Pejabat Eselon III dan IV dilaksanakan dari tanggal 16 April s/d 17
April 2013 yang diikuti oleh 152 Orang Pejabat Eselon III dan 432
Orang Pejabat Eselon IV. Untuk Assessment Staf `dilaksanakan pada
tanggal 16 dan 17 September 2013 yang diikuti oleh 161 Orang. Untuk
Assessment Pejabat eselon II dan III dilaksanakan pada tanggal 18
dan 19 Desember 2013 yang diikuti oleh 33 Orang Pejabat Eselon II
dan 152 Pejabat eselon III. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan
sebesar 93,86 % dengan capaian melebihi 100% untuk target.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.106 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pelaksanan ujian dinas dan penyesuaian Ijasah
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pegawai yang
sudah memenuhi persyaratan untuk naik ke golongan yang lebih
tinggi. PNS yang lulus ujian diberikan surat tanda lulus ujian
dinas. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2(dua) periode yaitu pada
bulan april dan bulan oktober. Realisasi keuangan kegiatan ini
adalah 92,72 % dan capaian 100 % dari target.
- Pelayanan Kenaikan Gaji Berkala dan Penanganan Kasus-kasus
Pelanggaran disiplin PNS
Merupakan Kegiatan pelayanan yang rutin dilaksanakan oleh
BKPAD Provinsi Gorontalo dibidang administrasi kepegawaian dan
penanganan pelanggaran disiplin PNS. Penanganan Kasus
pelanggaran disiplin PNS diselesaikan dengan mencermati tahapan
yang mesti dilewati. Dari tahapan teguran, surat peringatan
sampai dengan surat keputusan memerlukan proses yang tidak
sederhana. Banyak hal perlu dipertimbangkan, sehingga keputusan
yang diambil adalah keputusan yang memang berlandaskan hukum
yang jelas serta sudah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kegiatan ini membutuhkan realisasi
keuangan 99,62 % dan capaian 100 % Dari target.
- Pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah
Dalam rangka Peningkatan Pelayanan dibidang kepegawaian
serta dalam menanggapi tuntutan dari pemangku kepentingan, maka
perlu adanya system informasi Kepegawaian yang dapat
mengakomodir data kepegawaian dan tertibnya pelayanan adminitrasi
kepegawaian. Melalui system ini seluruh PNS di lingkup Pemerintah
Provinsi Gorontalo dalam mengakses data dan informasi kepegawaian
akan lebih mudah, dan nantinya untuk yahun mendatang BKPAD
Provinsi Gorontalo akan memperluas cakupan wilayah pengaksesan
data dan informasi ke kab./kota. Kegiatan ini memiliki realisasi
keuangan sebesar 93,86 % dengan capaian dalam taraf
pengambangan dan penambahan sarana komputerisasi dan jaringan
melebihi 100% untuk target.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.107 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pengangkatan dalam jabatan structural dan fungsional
Kegiatan ini berupa Pelantikan Pejabat Eselon II, III dan IV
dilingkungan pemerintah provinsi Gorontalo. Pengangkatan dalam
jabatan structural diawali dengan rekomendasi pejabat atau PNS yang
memenuhi syarat oleh Dinas, Badan dan Biro untuk dapat diangkat
dalam jabatan, untuk dibahas oleh tim Baperjakat Provinsi yang di
ketuai Oleh Gubernur Gorontalo. kegiatan ini merupakan kegiatan
yang rutin dilaksanakan oleh BKPAD setiap tahun anggaran demi
menciptakan aparatur yang memiliki daya saing dalam pola karir
jabatan. Untuk tahun 2013 hampir mencapai 20% PNS Provinsi
Gorontalo yang menduduki jabatan eselon II, III, IV serta PNS yang
pangkat dan golongannya memenuhi syarat dalam menduduki jabatan
dan telah dilantik sesuai dengan Surat keputusan Gubernur Gorontalo.
Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 94,68 % dengan
capaian melebihi 100% untuk target.
- Pelayanan Mutasi, Kenaikan Pangkat, pensiun PNS
Kegiatan ini terlaksana merupakan wujud dari pelayanan
administrasi kepegawaian yang meliputi :
Pelayanan pension PNS pada provinsi gorontalo dan Kab./Kota
sampai pada 31 desember 2013 telah mencapai 99 berkas
Pelayanan Kenaikan Pangkat PNS Provinsi Gorontalo sampai pada
31 desember 2013 telah mencapai sebanyak 1161 berkas
Pelayanan Mutasi PNS pada Provinsi Gorontalo dan Kab./Kota
sampai pada 31 desember 2013 telah mencapai 267 berkas
Dengan melihat data tersebut capaian kinerja BKPAD dalam pelayanan
administrasi kepegawaian sejumlah 1527 berkas. Kegiatan ini memiliki
realisasi keuangan sebesar 97,65 % dengan capaian 85% untuk target
kinerja.
- Manajemen Kepegawaian dan Penataan Arsip Induk Kepegawaian
Merupakan kegiatan pengelolaan penataan administrasi
kepegawaian PNS Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini pada dasarnya
mendukung sarana Sistem Informasi Kepegawaian dalam segi data
Kepegawaian setiap PNS yang ada. Kegiatan ini memiliki realisasi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.108 LKPJ GUBERNUR 2013
keuangan sebesar 95,66 % dengan capaian 100% untuk target
kinerja.
- Penyusunan Dokumen Standar Kompetensi Jabatan
Dalam menertibkan tingkat kebutuhan SKPD akan Sumber daya
aparatur perlu adanya dokumen infetarisasi jabatan. Dokumen ini
dapat merinci setiap jabatan dan kebutuhan tenaga dengan
memperhatikan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimiliki
setiap aparatur. Kegiatan ini memiliki realisasi keuangan sebesar 98,45
% dengan capaian 100% untuk target kinerja.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah (BKPAD)
Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 8.350.000.000,- (Delapan Milyar Tiga
Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 98,32 % dan
realisasi keuangan 96,98 % (Rp. 8.098.026.858,-), pada tabel 4.42
Tabel 4.42
Realisasi Fisik & Keuangan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah
(BKPAD) Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISI
K KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
897.227.000 97,00 860.367.791 95,89
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
731.525.000 97,00 700.025.000 95,69
3
Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya Aparatur
499.487.500 100,00 496.046.500 99,31
4
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
130.000.000 100,00 129.806.900 99,85
5 Program Pendidikan Kedinasan 3.071.270.000 99,00 2.997.110.275 97,59
6 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
3.020.490.500 98,00 2.914.670.392 96,50
TOTAL 8.350.000.000 98,32 8.098.026.858 96,98
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.109 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Belum terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana
kediklatan yang sesuai dengan persyaratan Lembaga Diklat
Terakreditasi sedangkan waktu pemenuhan kembali Syarat
Lembaga Diklat Provinsi yang terakreditasi berakhir pada tahun
2015 sehingga perlu adanya perhatian khusus Pemerintah dan
para pemangku kepentingan.
- Belum optimalnya Sistem Informasi Kepegawaian sehingga
pelayanan administrasi kepegawaian masih dilaksanakan secara
manual.
- Masih adanya pejabat structural lingkup Pemerintah Provinsi
Gorontalo yang enggan mengikuti Diklat Penjenjangan
- Masih banyaknya Aparatur Provinsi Gorontalo yang belum paham
terhadap aturan kepegawaian yang berlaku
2. Solusi
- Untuk tahun anggaran yang berikutnya Pemerintah Provinsi
Gorontalo agar mengalokasikan anggaran pembangunan Sarana
dan prasarana Kediklatan.
- Pemutahiran dalam peningkatan aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian dapat dicapai melalui pembaharuan Konektivitas
Internet dan ketersediaan sarana komputer serta peningkatan
kapasitas staf entri melalui pengikutsertaan bimtek dan Wokshop
Simpeg.
- PNS yang telah menduduki jabatan Struktural apabila tidak mau
mengikuti diklat penjejangan supaya dibebaskan dari jabatan
struktural.
- Perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus kepada semua
PNS dan menghimbau agar PNS meningkatkan minat baca
terhadap aturan kepegawaian.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.110 LKPJ GUBERNUR 2013
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan
Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi
Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD
yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.43
Tabel 4.43
Indikator Kinerja Pembangunan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah
Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Peningkatan Indeks Kepuasan
Pelayanan Kepegawaian (IKPK) 50 74,18
2. Jumlah/Rasio PNS Profesional tiap SKPD
55% 55%
3. Persentase PNS yang menempati Jabatan sesuai Standar
Kompetensi Jabatan
55% 60%
4. Lembaga diklat yang terakreditas
Akreditasi : - Prajabatan “B”
- DiklatPim IV “C”
- DiklatPim III
“C”
Akreditasi : - Prajabatan
“B”
- DiklatPim IV “B”
- DiklatPim III “B”
1. Peningkatan Indeks Kepuasan Pelayanan (IKPK)
Pengukuran Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) untuk kinerja
BKPAD tahun 2013 telah dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2013.
Dengan berdasarkan SK Kepala Badan tentang pembentukan Tim
pelaksana mandiri penyusunan IKM dibidang pelayanan kepegawaian dan
kediklatan tahun 2013, yang terdiri dari 14 unsur pelayanan yang yang
menjadi tolak ukur. Pengukuran Indeks Kepuasan layanan bukan hanya
dilakukan pada SKPD Provinsi yang secara langsung merasakan
pelayanan kepegawaian dan kediklatan akan tetapi pengukuran juga
dilaksanakan pada BKD dan Diklat Kab./kota sebagai penerima layanan
kepegawaian dan kediklatan di tingkat daerah. Laporan hasil Survey IKM
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.111 LKPJ GUBERNUR 2013
BKPAD menyebutkan kepuasan atas pelayanan BKPAD 74,18 melebihi
target yang telah ditetapkan.
2. Jumlah Ratio PNS Profesional tiap SKPD
Untuk tahun 2013 jumlah rasio PNS yang Profesional dapat diukur
melalui data Pejabat Struktural Provinsi Gorontalo yang mempunyai
Kompetensi sesuai dengan jabatan.
3. Persentase PNS yang menempati jabatan sesuai standar kompetensi
jabatan.
Persentase PNS yang menempati jabatan sesuai standar kompetensi
jabatan dapat dilihat dari rasio PNS menduduki jabatan Struktural yang
telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan/Kepemimpinan.
Sesuai data dari Bidang Diklat Aparatur Pada BKPAD Provinsi Gorontalo
Per desember 2013, dapat dilihat pada tabel 4.44
Tabel 4.44
Data Pejabat Strutural Provinsi Gorontalo Yang Telah Mengikuti
Diklat Kepemimpinan Kedinasan Tahun 2013
Nama Jabatan
Sudah
Mengikuti Diklat Kepemimpinan
Belum
Mengikuti Diklat Kepemimpinan
TOTAL
Eselon I 1 1
Eselon II 23 12 35
Eselon III 134 34 168
Eselon IV 225 203 428
Jumlah 382 249 631
Bila dikompilasi dengan menggunakan rumus :
= 60 %
Jadi untuk indicator Persentase PNS yang menempati jabatan sesuai
standar kompetensi jabatan pada RPJMD Provinsi gorontalo, untuk
tahun 2013 BKPAD telah mencapai sasaran dengan persentase sebesar
60% dengan Persentasi Kinerja capaian Indikator pada RPJMD
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.112 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Lembaga Diklat Terakreditasi
Untuk tahun anggaran 2013 BKPAD Provinsi Gorontalo
menyelenggarakan pemenuhan syarat lembaga diklat terakreditasi hanya
melalui Peningkatan kompetensi Aparatur Pelaksana Diklat melalui TOC
dan TOT serta pengambangan kapasitas tenaga pengajar Widyaisawara
melalui diklat MOT. Pengambangan dan pembangunan infrastruktur
Kediklatan belum terlaksana pada tahun 2013 sehingga capaian target
akreditasi masih sama seperti tahun 2012.
E. Badan Keuangan Daerah (BKD) Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Awal Tahun Anggaran 2013 Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.729.847.000,- yang selanjutnya
dialokasikan disetiap program dan kegiatan. Program dan kegiatan yang
dilaksanakan lebih pada kegiatan rutin yang bertujuan untuk melayani seluruh
administrasi penatausahaan keuangan SKPD Provinsi serta untuk menunjang
kegiatan peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sektor Pajak Kendaraan.
Alokasi anggaran untuk Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
memiliki alokasi anggaran lebih besar dibanding dengan program yang lain.
Kegiatan sarana dan prasarana lebih ditujukan untuk mensuport pelaksanaan
kegiatan lainnya dengan porsi yang lebih pada peningkatan pelayanan samsat.
Pembangunan fisik lebih kearah untuk lebih memperlancar pelayanan dan untuk
membuat paradigma pelayanan lebih kearah kepuasan wajib pajak di samsat
maupun guna keamanan bangunan samsat itu sendiri yakni untuk Samsat Bone
Bolango; Penataan Halaman Rabat Beton dan Pembuatan Taman serta
penimbunan halaman. Di Samsat Kota Gorontalo dibangunan Saluran Air dan
Tempat Parkir Motor. Di Samsat Kabupaten Gorontalo dibangun gedung
percetakan TNKB dan paving block halaman belakang. Untuk Samsat Gorontalo
Utara dibangun saluran air dan pagar samping belakang. Di Samsat Boalemo
telah direhab gedung yang mulanya tempat untuk fisik kendaraan menjadi
tempat cetak TNKB dan Samsat Pohuwato direhab gedung yang semula mes
dijadikan kantin dan mushala. Seluruh sasaran yang direncanakan untuk
dicapai telah tercapai dan terlebih penting lagi memiliki manfaat yang langsung
maupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap pelayanan disamsat.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.113 LKPJ GUBERNUR 2013
Pada Kegiatan Penyediaan Sarana Perkantoran sebagian besar bertujuan
untuk peremajaan komputer-komputer yang digunakan di seluruh samsat
sebagai salah satu upaya untuk upgrade komputer khusus spesifikasi yang
sesuai dengan aplikasi Sipamor yang berada di samsat sehingga tidak
mengalami kendala yang berarti pada pelaksanaannya. Disamping itu juga
dimanfaatkan untuk mengupgrade aplikasi Simda sehingga pada
pengopersiannya diusahakan untuk tidak mengalami kendala yang berarti baik
dari segi interkoneksi dengan seluruh SKPD maupun kesesuaian dengan
regulasi akuntansi yang berlaku disamping melakukan interkoneksi 3 (tiga)
SKPD yang belum bisa koneksi ke server database yang berada di Badan
Keuangan Daerah di Kantor Gubernur.
Program yang juga memiliki alokasi anggaran yang besar adalah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Kegiatan yang berada pada
program ini bertujuan untuk melayani dari segi administrasi pemenuhan
kebutuhan operasional penatausahaan administrasi. Disamping Badan
Keuangan Daerah mempunyai kegiatan administrasi sendiri di seluruh Unit
Pelaksana Teknis Badan juga memiliki kegiatan Jasa Administrasi yang
bertujuan untuk memperpendek rentang kendali pemenuhan administrasi yang
memiliki jarak dan waktu cukup jauh apabila pelaksanaan penatausahaan
administrasi harus berada di kantor induk. Seluruh pemenuhan administrasi
yang dibutuhkan terpenuhi guna mendukung kelancaran administrasi di
Samsat.
Di Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur memiliki tiga
kegiatan yakni Kegiatan Diklat, Bimtek dan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kapasitas
pegawai Badan Keuangan dalam hal pengelolaan keuangan daerah, kegiatan
Bimtek Penatausahaan Keuangan yang bertujuan meningkatkan kemampuan
pegawai yang bertugas sebagai bendahara, dan Kegiatan Bimtek
Penatausahaan Barang Milik Daerah yang diharapkan dapat menghasilkan
pegawai yang mampu mengelola Barang Milik Daerah melalui aplikasi Simbada
sehingga tercapai tertib administrasi aset barang provinsi.
Di Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah berisikan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin maupun bersifat
koordinatif yang antara lain menunjang tugas Badan Keuangan Daerah sebagai
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.114 LKPJ GUBERNUR 2013
PPKD maupun sebagai SKPD. Dalam tahun berjalan rutinitas kegiatan
penyusunan Perubahan APBD, penyusunan APBD induk untuk tahun berikutnya
kemudian pertanggungjawaban APBD tahun sebelumnya merupakan kegiatan
yang menggambarkan sebagian dari tupoksi Badan Keuangan Daerah.
Penyediaan anggaran kas serta penatausahaan APBD berupa prosesi tagihan
dari seluruh SKPD sebagai kegiatan rutin yang dijalankan dengan menggunakan
aplikasi Simda.
Di Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota merupakan Kegiatan pembinaan anggaran yang dilaksanakan
oleh kabupten/kota. Kegiatan yang menunjang tercapainya peningkatan
pendapatan asli daerah baik itu dari sektor pajak kendaraan bermotor maupun
sumber sumber pajak yang lain terdapat pada Program Intensifikasi dan
Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah. Hasil yang dapat dicapai
secara umum berupa meningkatnya pendapatan dari sektor pajak kendaraan
bermotor yang merupakan primadona pendapatan ditopang dengan melengkapi
berbagai fasilitas penunjang yang dipergunakan disamsat sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam kerangka pelayanan prima yang secara
terus menerus berusaha untuk ditingkatkan mengiringi semakin meningkatnya
tingkat intensitas ekonomi masyarakat. Kegiatan koordinasi sumber pajak yang
lain dan dana perimbangan guna meningkatkan pendapatan provinsi gorontalo
secara keseluruhan juga ditempatkan pada kegiatan ini.
Untuk lebih jelasnya program dan kegiatan Badan Keuangan Daerah
(BKD) Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan selama tahun 2013 antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTB Kota Gorontalo/Bone
Bolango)
- Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTB Kab. Gorontalo/
Gorut)
- Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran (UPTB Kab. Boalemo/
Pohuwato)
- Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran pada BKD
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Penyediaan Sarana Perkantoran BKD
- Penyediaan Prasarana Perkantoran (Samsat)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.115 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
- Diklat, Bimtek dan Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
- Bimtek Penatausahaan Keuangan
- Bimtek Penatausahaan Barang Milik Daerah
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD dan
Penyusunan Rancangan Peratuaran KDH tentang Penjabaran APBD
(Induk)
- Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD
dan Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran
Perubahan APBD
- Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Rancangan
Peraturan KDH Tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD
- Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
- Pelayanan Arus Kas dan Penyediaan SPD
- Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara
- Pembinaan Badan Layanan Umum Taksi Mina Bahari
- Pembinaan BUMD
- Penyusunan Buku Standarisasi Barang dan Jasa
- Penatausahaan dan Pelaksanaan APBD
- Review Sisdur dan Pedoman Kebijakan Akuntansi
- Penatausahaan Aset
- Perencanaan, Koordinasi dan Monitoring
5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
- Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD dan Rancangan
Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota
6. Program Intensifikasi & Ekstensifikasi Sumber - sumber Pendapatan
Daerah
- Koordinasi Pajak dan Dana Perimbangan
- Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pajak Bumi dan Bangunan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.116 LKPJ GUBERNUR 2013
- Intensifikasi Pajak Kendaraan Bermotor UPTB Kota Gorontalo/Bonbol
- Intensifikasi Pajak Kendaraan Bermotor UPTB Kab. Gorontalo/Gorut
- Intensifikasi Pajak Kendaraan Bermotor UPTB Kab. Boalemo/Pohuwato
- Sosialisasi Sadar Pajak
- Pemeliharaan Sistem (SIPAMOR)
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Keuangan Daerah (BKD) Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
14.319.536.000,- (Empat Belas Milyar Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Lima
Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 97,20 %
dan realisasi keuangan 95,04 % (Rp. 13.609.837.430,-), pada tabel 4.45
Tabel 4.45
Realisasi Fisik & Keuangan
Badan Keuangan Daerah (BKD) Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 3.158.182.100 95,00 2.939.448.970 93,07
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 4.345.570.000 99,00 4.253.033.400 97,87
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
604.700.000 100,00 596.650.400 98,67
4 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.404.343.900 98,00 3.236.490.233 95,07
5
Program Pembinaan dan Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
214.250.000 99,00 209.494.785 97,78
6 Program Intensifikasi & Ekstensifikasi Sumber - sumber Pendapatan Daerah
2.592.490.000 95,00 2.374.719.642 91,60
TOTAL 14.319.536.000 97,20 13.609.837.430 95,04
c. Permasalahan dan Solusi
Seperti telah sedikit dikatakan diatas bahwa faktor perkembangan
ekonomi dunia tidak lepas pengaruhnya terhadap penetapan anggaran maupun
pada tataran pelaksanaannya. Hal lainnya, dalam pelaksanaan program dan
kegiatan selama tahun anggaran 2013 mengalami kendala yang cukup klasik
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.117 LKPJ GUBERNUR 2013
bagi daerah yang masih mengandalkan anggaran pembangunan dari APBN
berupa dana perimbangan. Keterbatasan anggaran memaksa SKPD untuk
melakukan berbagai inisiatif penggunaan anggaran yang inovatif dengan
mensiasati keterbatasan anggaran namun harus tetap menjalankan pelayanan
kepada masyarakat.
Beberapa kendala internal yang dihadapi antara lain seperti dari segi
pendapatan tunggakan pajak tahun anggaran 2013 yang masih besar kurang
lebih 29.000.0000.0000,- yang perlu ditindaklanjuti dan dikoordinasikan secara
terpadu, sumber daya manusia yang berbasis pendidikan perpajakan masih
belum ada, sarana prasarana diwilayah tertentu yang belum mendukung. Dari
segi anggaran, waktu penyusunan anggaran yang sangat padat dan singkat.
Dari segi aset, inventarisasi asset dimasing-masing SKPD belum optimal
sehingga berimplikasi pada penatausahaan aset daerah.
Kendala eksternal berikutnya juga yang dihadapi seperti perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat sehingga untuk mengimbanginya penting
untuk melakukan upgrade teknologi informasi secara berkala disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia serta melakukan peremajaan komputer-
komputer yang kompatibel yang dipergunakan pada system teknologi informasi
maupun perangkat pendukung teknologi informasi lainnya.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Capaian target pembangunan Badan Keuangan Daerah pada Tahun
Anggaran 2013 yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo adalah dalam
hal penatausahaan asset telah dilakukan melalui teknologi informasi Simbada
sehingga dapat terinventarisasi dengan lebih optimal dan sudah terintegrasi
dengan Simda. Tahun anggaran 2013 telah dilakukan pendidikan dan pelatihan
bagi para pengurus dan penerima barang seluruh SKPD Provinsi Gorontalo.
Sedangkan penatausahaan pendapatan dari sektor pajak kendaraan
bermotor telah dilakukan penyempurnaan secara berkelanjutan pada teknologi
informasi system informasi pajak kendaraan bermotor (Sipamor) berupa
penerapan pajak progresif dan telah online seluruh samsat. Perkembangan
pendapatan pajak kendaraan bermotor bahkan dapat dilihat disitus web
sehingga progressnya dapat diketahui setiap saat. Penerapan ini didukung oleh
Perda Pajak Nomor 5 tahun 2012.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.118 LKPJ GUBERNUR 2013
Dari sektor pendapatan asli daerah pada tahun anggaran 2013 terealisasi
Rp.214.109.650.760 meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp.179.135.328.296
dan tahun 2011 sebesar Rp.158.083.317.775 sedangkan dari sektor dana
perimbangan tahun 2013 sebesar realisasi sementara Rp.724.255.635.359
turun dari tahun 2012 sebesar Rp.753.033.441.336 meningkat dari tahun 2011
sebesar Rp.515.369.176.652.
Opini Badan Pemeriksa Keuangan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan keuangan tahun anggaran 2012 Wajar Dengan Pengecualian, Opini
yang sama juga tahun 2011. Ekspektasi lebih diharapkan akan bisa dicapai
terhadap pengelolaan keuangan tahun anggaran 2013. Telah diupayakan
penggunaan anggaran yang tepat sasaran, terinci dengan baik seluruh
penggunaan anggaran baik itu belanja barang dan jasa maupun belanja modal.
Keseluruhan penatausahaan keuangan terus upayakan agar tidak terjadi
kesalahan baik itu secara administrasi maupun keuangan. Upaya yang
dilakukan yakni dengan terus mengoptimalkan penggunaan anggaran sesuai
dengan regulasi yang menjadi pedoman sehingga pengelolaan keuangan dapat
dijalankan dengan lebih baik.
F. Kantor Perwakilan Gorontalo di Jakarta
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Kantor Perwakilan Gorontalo di
Jakarta yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
- Fasilitasi Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Lembaga
Lainnya.
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan
SKPD
-
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.119 LKPJ GUBERNUR 2013
5. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
- Koordinasi Dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Lainnya
- Pelayanan keprotokoleran
6. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
- Fasilitasi Penataan Anjungan Gorontalo di TMII
-
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Kantor Perwakilan Gorontalo di Jakarta pada tahun 2013 memperoleh
alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.200.000.000,-
(Tiga Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 99,55
% dan realisasi keuangan 98,69 % (Rp. 3.157.960.667,-), pada tabel
4.46
Tabel 4.46
Realisasi Fisik & Keuangan
Kantor Perwakilan Gorontalo di Jakarta
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
118.950.000 100 118.024.600 99,22
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
657.500.000 98 631.586.071 96,06
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.016.050.000 100 1.007.678.500 99,18
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
70.400.000 98 67.538.700 95,94
5
Program Peningkatan Pelayanan
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
1.164.200.000 100 1.161.134.096 99,74
6 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
172.900.000 100 171.998.700 99,48
TOTAL 3.200.000.000 99,55 3.157.960.667 98,69
c. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Perwakilan Gorontalo di
Jakarta selama tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.120 LKPJ GUBERNUR 2013
G. Biro Umum dan Kehumasan
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan Biro Umum dan Humas Setda
Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2013
adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (Biro Umum dan
Humas)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah
- Pelayanan Keprotokoleran
- Pelayanan Umum Kedinasan Penghubung Makasar
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
5. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Pemerintah Provinsi Gorontalo
- Koordinasi/Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintahan dengan
Pemerintah Pusat dan Daerah Lainnya
- Monitoring Aset
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran (Lanjutan)
- Rehabilitasi Ruang Kerja Gubernur (Lanjutan)
7. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
- Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Biro Umum dan Humas Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
17.983.200.500,- (Tujuh Belas Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga Juta
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.121 LKPJ GUBERNUR 2013
Dua Ratus Ribu Lima Ratus Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 89,08 % dan
realisasi keuangan 86,11 % (Rp. 15.485.470.319,-), pada tabel 4.47
Tabel 4.47
Realisasi Fisik & Keuangan
Biro Umum dan Humas Setda Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 1.586.329.996 70 1.037.097.198 65,38
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 9.123.367.774 84 7.366.028.973 80,74
3
Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
1.100.000.000 100 1.077.693.920 97,97
4 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 128.628.000 96 120.066.600 93,34
5
Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Pemerintah Provinsi Gorontalo
316.116.500 93 290.296.000 91,83
6
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Perkantoran
(Lanjutan)
566.848.230 100 566.848.230 100,00
7 Program Kerjasama Informasi
dengan Media Massa 5.161.910.000 100 5.027.439.398 97,39
TOTAL 17.983.200.500 89,08 15.485.470.319 86,11
c. Permasalahan dan Solusi
Dengan melihat realsiasi penyerapan anggaran baik fisik dan keuangan
maka ada beberapa program kegiatan yang di bawah prosentase yakni :
1. Kegiatan Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Kegiatan pelayanan jasa administrasi perkantoran penyerapan anggaran
hanya mencapai 65, 38 % karena ada beberapa belanja yang tidak bisa
derealisasikan berupa :
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.122 LKPJ GUBERNUR 2013
- Belanja Honor Panitia Pelaksana kegiatan yang semula dialokasikan
sebanyak 30 orang tetapi yang di ada di SK hanya 22 orang
- Tenaga yang semula disiapkan sebagai tenaga bongkar pasang Tenda,
Kursi, Sound System serta sopir truk batal di SK kan berhubung untuk
pengadaan tenda, kursi dan sound system tersebut tidak jadi
dilaksanakan dan telah digeser anggarannya untuk kegiatan lain yang
lebih prioritas
- Untuk belanja telepon dan listrik dianggarkan berdasarkan pembayaran
biaya sebelumnya dan ditambah sebesar kurang lebih 10 % guna
mengantisipasi adanya kenaikan dan pemakaian lebih, sedangkan
pemakaian bulanan menjadi lebih irit karena disebabkan adanya
pemadaman serta penghematan pemakaian listrik dan telepon.
- Adanya efisiensi pengadaan barang dan jasa sehingga anggaran yang
tersedia tidak terealisasi secara keseluruhan
2. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Biro Umum dan
Humas penyerapan anggaran hanya mencapai 78, 25 % karena ada
beberapa jenis belanja yang tidak bisa direalisasikan berupa :
- Belanja Hibah Barang dan Jasa berkenaan kepada masyarakat
(pengadaan mobil jenazah) untuk masyarakat Manado gagal lelang
karena perusahaan yang mengadakan mobil jenazah meminta waktu
120 hari diakibatkan mobil tersebut membutuhkan perubahan dari
sfesifikasi standar ke sfesifikasi kendaraan khusus mobil jenazah
- Belanja Modal Pengadaan Mobli Fortuner untuk Asisten I gagal
dilaksanakan karena telah dua kali dilaksanakan proses lelang tetapi
sampai waktu pemenang tidak ada perusahaan yang memasukkan
penawaran sehingga dinyatakan gagal lelang
- Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
menganggarkan kembali belanja tersebut pada Anggaran 2014 dengan
tidak merubah nomenklatur sebelumnya.
3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor penyerapan anggaran
hanya mencapai 83, 50 % karena ada belanja yang tidak bisa direalisasikan
berupa :
- Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Rumah Jabatan (Rehab
Rumah Dinas Gubernur) karena anggaran tersebut bertambah pada
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.123 LKPJ GUBERNUR 2013
APBD-P sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan tidak mencukupi
sampai batas waktu yang ditentukan.
- Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
menganggarkan kembali belanja tersebut diatas pada Anggaran 2014
dengan tidak merubah nomenklatur sebelumnya.
4. Kegiatan Monitoring Aset penyerapan anggaran hanya mencapai 83, 12 %
karena data aset yang akan diinventarisir tidak lengkap sehingga
penyerapan anggaran tidak sesuai target yang ditentukan.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut untuk tahun 2014
perjalanan dinas dalam daerah tidak dianggarkan lagi.
H. Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Biro Pengendalian Pembangunan dan
Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD tahun
anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran (Biro Pengendalian
Pembangunan dan Ekonomi)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
4. Program Peningkatan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
- Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan
- Penerapan TEPPA Kabupaten/Kota
5. Program Optimalisasi Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik
- Pengembangan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik
6. Program Pembangunan Ekonomi
- Koordinasi dan Pengendalian Perekonomian
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.124 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo
pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 3.565.576.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Enam Puluh Lima Juta
Lima Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
95,71 % dan realisasi keuangan 93,98 % (Rp. 3.350.781.649,-), pada tabel
4.48
Tabel 4.48
Realisasi Fisik & Keuangan
Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi
Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
555.480.000 94,00 504.767.283 90,87
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.089.496.000 98,00 1.053.899.502 96,73
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
250.000.000 96,00 236.114.350 94,45
4
Program Peningkatan Sistem
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.057.675.000 95,00 992.528.625 93,84
5 Program Optimalisasi Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik
131.300.000 99,00 127.653.500 97,22
6 Program Pembangunan Ekonomi 481.625.000 93,00 435.818.389 90,49
TOTAL 3.565.576.000 95,71 3.350.781.649 93,98
c. Permasalahan dan Solusi
Pada Tahun 2013 pelaksanaan semua program dan kegiatan telah
memberikan kontribusi kepada Visi dan Misi Biro Pengendalian Pembangunan
dan Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo, dan penggunaan anggaran telah
dilakukan seefisien mungkin tanpa mengurangi essensibilitas pencapaian target
pelaksanaan fisik program/ kegiatan. Adapun beberapa kendala/permasalahan
yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013
dan solusi sebagai upaya menyelesaikan permasalahan dapat diuraikan sebagai
berikut :
Monitoring kegiatan pembangunan yang pelaksanaannya terletak di
kabupaten/kota tidak dapat termonitor secara keseluruhan untuk dapat
melaksanakan kegiatan pemantauan realisasi fisik pembangunan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.125 LKPJ GUBERNUR 2013
infrastruktur di lapangan karena kurangnya anggaran pada APBD induk,
walaupun mendapatkan anggaran pada APBD-P namun terdapat beberapa
kegiatan yang sama pentingnya dalam waktu yang bersamaan efektif pada
2 (dua) bulan terakhir pada akhir Tahun 2013. Solusi yang diusulkan yaitu
adanya penambahan anggaran untuk monitoring kegiatan tersebut pada
APBD induk, termasuk pengadaan prasarana kendaraan operasional
lapangan khususnya untuk memonitor proyek fisik yang sulit dijangkau dan
harus menempuh medan yang sulit.
Terbatasnya jumlah sumber daya manusia aparatur yang secara kualifikasi
teknis dapat melaksanakan monitoring kegiatan pembangunan infrastruktur.
Solusi yang diusulkan yaitu adanya penambahan SDM yang memadai secara
teknis khusus di bagian monitoring dan evaluasi pembangunan.
Secara umum adalah penyediaan sarana dan prasarana yang belum
memadai dan kurangnya profesionalitas aparat biro dalam pelaksanaan
tugas.
Untuk itu usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan
misi Biro P2E dengan menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu
dengan mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas, dengan
pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan dicapai, dan
pengalokasian dana untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung
program dan kegiatan serta meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait dan peningkatan profesionalisme kerja serta penerapan reward and
punishment secara tegas dan konsisten. Dengan berbagai upaya yang telah dan
akan dilakukan disertai dengan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja
Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi
Gorontalo akan lebih meningkat.
I. Kantor Satpol dan Linmas
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Kantor Satpol dan Linmas Provinsi
Gorontalo yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.126 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
4. Program Peningkatan Kinerja PPNS
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
5. Pemantapan Tugas-Tugas Operasional Dalam Mengantisipasi Gangguan
Ketentraman dan Kenyamanan Serta Ketertiban Umum
- Pelayanan dan Pengamanan Pejabat di Wilayah Provinsi Gorontalo
6. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Kantor Satpol dan Linmas Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
3.505.000.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Lima Juta Rupiah) dengan rata-rata
capaian fisik 98,08 % dan realisasi keuangan 96,50 % (Rp. 3.382.292.024,-),
pada tabel 4.49
Tabel 4.49 Realisasi Fisik & Keuangan
Kantor Satpol dan Linmas Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
142.610.000 98,00 137.957.996 96,74
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
580.910.000 100,00 573.661.828 98,75
3
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
47.150.000 97,00 45.167.000 95,79
4 Program Peningkatan Kinerja PPNS
139.000.000 90,00 115.133.400 82,83
5
Pemantapan Tugas-Tugas Operasional Dalam Mengantisipasi Gangguan
Ketentraman dan Kenyamanan Serta Ketertiban Umum
2.458.430.000 98,00 2.374.702.200 96,59
6 Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan 136.900.000 100,00 135.669.600 99,10
TOTAL 3.505.000.000 98,08 3.382.292.024 96,50
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.127 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Kurangnya anggaran yang tersedia
- Kurangnya Personil
- Kurangnya Peralatan
- Kurangnya Personil yang memiliki Pengetahuan Kesatpolan
- Tidak memiliki Kantor/Gedung yang representative
2. Solusi
- Memiliki anggaran besar
- Memiliki Personil yang cukup
- Mempunyai Peralatan yang cukup
- Mempunyai Personil yang memiliki Pengetahuan Kesatpolan
- Memiliki Kantor/Gedung yang representative
J. Seketariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2013
adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pembinaan, Pelayanan dan Fasilitasi Kewirausahaan
untuk Kesejahteraan Anggota KORPRI
- Sosialisasi, Bimtek, Fasilitasi Pelayanan Lembaga Konsultasi Bantuan
Hukum (LKBH) dan Bantuan Sosial bagi Anggota KORPRI.
- Workshop Usaha Pelayanan Kegiatan (UPK) dan Kesejahteraan
Anggota
4. Program Peningkatan Mental Rohani melalui Olahraga, Seni Budaya dan
Agama
- Peringatan Hari-hari Besar Keagamaan, Pembentukan Forum dan
Pelaksanaan Mahir Baca Quran
- Pembinaan Etos Kerja, Disiplin dan Seni Budaya bagi Anggota KORPRI.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.128 LKPJ GUBERNUR 2013
- Peningkatan Prestasi dan Kebugaran bagi Anggota KORPRI.
5. Program Peningkatan Kerjasama Antar Organisasi untuk Optimalisasi
Pelayanan KORPRI.
- Penguatan Organisasi dan Kelembagaan KORPRI.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sekretariat KORPRI Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh
alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.250.000.000,- (Dua
Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
98,56% dan realisasi keuangan 97,09% (Rp. 2.184.431.714,-), pada tabel 4.50
Tabel 4.50
Realisasi Fisik & Keuangan
Sekretariat KORPRI Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 288.000.000 94,00 263.558.464 91,51
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 465.950.000 100,00 465.870.250 99,98
3
Program Peningkatan
Pembinaan, Pelayanan dan Fasilitasi Kewirausahaan untuk Kesejahteraan Anggota
KORPRI
286.240.000 100,00 281.392.100 98,31
4 Program Peningkatan Mental Rohani melalui Olahraga, Seni Budaya dan Agama
1.131.883.000 99,00 1.100.416.800 97,22
5
Program Peningkatan Kerjasama Antar Organisasi
untuk Optimalisasi Pelayanan KORPRI.
77.927.000 95,00 73.194.100 93,93
TOTAL 2.250.000.000 98,56 2.184.431.714 97,09
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Perlunya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM aparatur dalam
mengelola dan menghendel tugas-tugas pokok dan fungsi serta
administrasi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.129 LKPJ GUBERNUR 2013
- Sarana dan prasarana kantor yang kurang memadai dalam
menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta tugas-tgas
tambahan
- Terbatasnya anggaran untuk mendanai program kegiatan untuk
peningkatan kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya
- Masih kurangnya motivasi kinerja dan etos kerja aparatur dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
2. Solusi
- Mengikutsertakan aparatur Sekretariat DP KORPRI Provinsi
Gorontalo pada kegiatan DIKLAT, BIMTEK, Magang dan
memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualifikasi
pendidikannya yang dananya melalui TP. SDM Aparatur Provinsi
Gorontalo
- Menganggarkan program kegiatan untuk peningkatan
kesejahteraan anggota KORPRI dan keluarganya yang didasarkan
pada skala prioritas dan menyentuh langsung kebutuhan antara lain
: Pengadaan Lahan Pemakaman, BIMTEK, Pembentukan Yayasan,
dll.
- Memberikan pembinaan berupa peningkatan sanksi, hukuman dan
memberikan reward serta mengadakan alat elektronik card absensi
pegawai
K. Seketariat DPRD Provinsi Gorontalo
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo yang
bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.130 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
- Hearing/Dialog dan Koordinasi Dengan Pejabat Pemerintah Daerah
dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama
- Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan
- Rapat-Rapat Paripurna
- Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
5. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Pemerintah Provinsi Gorontalo
- Koordinasi / Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintahan dengan
Pemerintah Pusat dan Daerah Lainnya
6. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
- Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
- Kegiatan Reses
- Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam Daerah
- Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo
pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 36.000.000.000,- (Tiga Puluh Enam Miliyar Rupiah) dengan rata-
rata capaian fisik 97,56 % dan realisasi keuangan 96.07 % (Rp.
34.586.635.146,-), pada tabel 4.51
Tabel 4.51
Realisasi Fisik & Keuangan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 538.275.000 94 493.314.180 91,65
2
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur
2.434.720.000 98 2.338.880.921 96,06
3
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
145.000.000 100 143.913.550 99,25
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.131 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
4 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
2.163.675.000 93 1.969.527.305 91,03
5
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan
Pemerintah Provinsi Gorontalo
1.011.300.000 95 931.434.418 92,10
6 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
29.707.030.000 98 28.709.564.772 96,64
TOTAL 36.000.000.000 97,56 34.586.635.146 96,07
c. Permasalahan dan Solusi
Sampai pada saat ini diakui banyak permasalahan yang dihadapi oleh
Sekretariat DPRD, namun dari sekian banyak permasalahan tersebut
Alhamdulillah dapat dicarikan solusi yang terbaik sehingga kegiatan
Kesekretariatan Dewan berjlan secara maksimal. Adapun permasalahan dan
solusi yang dihadapi Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo, antara lain :
1. Permasalahan
- Terbatasnya sumber daya manusia, khususnya PNS yang berpendidikan
Sarjana Hukum di Sekretariat DPRD dan dengan tingginya kompleksitas
permasalahan Anggota DPRD yang berjumlah 45 orang dan tugas yang
harus diselesaikan tepat waktu
- Dengan adanya bangunan baru diperlukan sarana dan prasarana yang
sangat mendukung aktifitas Pegawai dan Anggota DPRD
- Sulitnya mengakomodir berbagai pemahaman Anggota DPRD yang
berasal dari berbagai latar belakang partai politik dan pendidikan
sehingga sulit memperoleh kata sepakat
2. Solusi
- Mengoptimalkan peran dan fungsi staf Sekretariat yang ada dan terus
berupaya meningkatkan kompetensi dalam bidang tugas masing-
masing.
- Mengikutsertakan PNS untuk mengikuti berbagai Lokakarya / Workshop
ataupun Diklat ke berbagai daerah setiap ada perubahan kegiatan oleh
Pusat yang diselenggarakan berbagai lembaga pendidikan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.132 LKPJ GUBERNUR 2013
- Diperlukan Tenaga Ahli yang akan membantu kerja dari para Anggota
DPRD.
- Mengusulkan rencana pengadaan sarana dan prasarana / fasilitas guna
menunjang kegiatan DPRD.
- Selalu berupaya meningkatkan hubungan yang harmonis terhadap
Dewan dengan Sekretariat Dewan Provinsi Gorontalo dengan Pimpinan
dan Anggota DPRD serta memfasilitasi peningkatan lembaga kemitraan
antara DPRD dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo
20. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan APBD Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pembangunan Desa Terpencil (BPM-PDT) Provinsi Gorontalo
pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Adimistrasi Perkantoran
- Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
Adminstrasi Perkantoran. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran dengan baik dalam
mendukung seluruh pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan
Perkantoran. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya
pelayanan perkantoran dengan baik dalam mendukung seluruh
pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Angaran dan Laporan Keuangan
Kegiatan ini berupa pelaporan keuangan spj, bimtek Keuangan,
pembelian atk, materai, foto copy Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini
adalah untuk menunjang operasional keuangan SKPD.
4. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaaan.
- PAP-PNPM mandiri Pedesaan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.133 LKPJ GUBERNUR 2013
Hasil kegitan ini yaitu Terkoordinasinya. pelaksanaan PNPM MPd di
5 Kab, serta Meningk. Kompetensi SDM pelaksana PNPM tingkat
Kab/kec/desa 65 Kecamatan, 662 Desa
- Forum Koordinasi Lintas SKPD/Forum PMPK Kab/Kota
Tujuan kegiatan ini yaitu terlaksananya koordinasi, sinkronisasi
dan integrasi program TKPK Provinsi, instansi vertikal dan TKPK
kab/kota dalam intervensi program/kegiatan dalam penurunan Angka
Kemiskinan.
- Pembangunan mahyani dan MCK untuk masyarakat miskin secara
swakelola oleh kelompok masyarakat.
Tujuan kegiatan ini yaitu mengurangi faktor penyebab
kemiskinan penduduk desa melalui peningkatan perumahan dan
meningkatnya kinerja pembangunan yang berbasis partisipasi
masyarakat melalui pola/metode swakelola yang juga mendorong
perputaran dana pada tingkat desa.
- PAP-PNPM mandiri Generasi Sehat Cerdas.
Hasil Kegiatan ini yaitu Terselenggaranya sosialisasi PNPM
Generasi Sehat Cerdas serta terkoordinasinya pelaksanaan PNPM GSC
di 4 Kabupaten serta Meningkatnya Kompetensi SDM pelaksana PNPM
GSC tingkat Kab/kec/desa 19 Kecamatan Lokasi PNPM Generasi Sehat
& Cerdas.
- Fasilitasi Penyusunan Profil Desa Dan Kelurahan Di Provinsi Gorontalo
Hasil kegiatan ini yaitu Peningkatan dan percepatan penyusunan
Profil Desa di Provinsi Gorontalo, Tersusunnya 100 Data Profil Desa dan
Kelurahan Provinsi Gorontalo dan Tersedianya informasi 100 Data Profil
Desa di Provinsi Gorontalo.
- Perencanaan Program Gerbang Prodesa
Tujuan kegiatan ini yaitu dalam bentuk penyusunan data
monografi desa di 6 kab/kota.
- Fasilitasi Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat Daerah (BLSMD).
Kegiatan ini berupa dana sharing daerah untuk mengakomodir
data RTM yang tidak masuk pada data BLSM pusat.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.134 LKPJ GUBERNUR 2013
5. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam membangun Desa
- Pencanangan BBGRM tingkat Provinsi Gorontalo
Tujuan kegiatan ini yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintah
Desa dan Kelurahan yang didorong oleh Partisipasi dan Gotong-Royong
Masyarakat Dalam Membangun Desa.
- Pemasyarakatan dan Pemanfaatan TTG Perdesaan.
Tujuan kegiatan ini yaitu:
Memperkenalkan berbagai jenis teknologi tepat guna dan
produknya secara visual kepada masyarakat, sehingga masyarakat
dapat memperoleh informasi yang cukup untuk menetapkan
pilihan.
Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang
perkembangan dan kemajuan teknologi serta manfaatnya dalam
rangka peningkatan mutu dan kuantitas produksi di berbagai
sektor usaha.
Meningkatan kerjasama dan koordinasi antara instansi pemerintah
daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lainnya dalam
pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna.
- Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Prov. Gorontalo.
Tujuan kegiatan ini merupakan kompetisi dan evaluasi hasil
pembangunan desa dan kelurahan yang bersifat mendorong
kebersamaan dan keswadayaan yang dilakukan setiap tahun secara
berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat kecamatan,
kabupaten/kota dan provinsi. Penyelenggaraan perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Provinsi diakhiri dengan Penilaian dan Temu Karya
Nasional para juara perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi
dan Nasional di Jakarta.
- Penguatan Kelembagaan Melalui Pembentukan Pokjanal SIP.
Tujuan kegiatan ini yaitu Penguatan kelembagaan dalam Sistem
Informasi Posyandu (SIP) dan Terbentuknya Kelompok Kerja
Operasional Tingkat Provinsi dengan Wilayah Penguatan Sistem
Informasi Posyandu (SIP) di 5 Kab/Kota.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.135 LKPJ GUBERNUR 2013
- Koordinasi Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan HIV AIDS.
Tujuan kegiatan ini yaitu Terkoordinasinya Rakor Penguatan
Kelembagaan HIV/AIDS di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Gorontalo
dan Terlaksananya Rakor Penguatan Kelembagaan Komisi
Penanggulangan HIV-AIDS tingkat Kab/Kota.
6. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
- Forum pembinaan kepala desa, kelurahan & Camat.
tujuan kegiatan ini yaitu Terwujudnya peningkatan kinerja
kepala desa, lurah dan camat serta optimalisasi pelayanan kepada
masyarakat dalam pemerintahan bagi 77 orang Camat, 72 orang Lurah
dan 657 Kades se-Provinsi Gorontalo.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan
(BPMD-PK) Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 20.670.000.000,- (Dua Puluh Milyar Enam
Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100% dan
realisasi keuangan 99,63 % (Rp. 20.593.926.613,-), pada tabel 4.52
Tabel 4.52
Realisasi Fisik & Keuangan
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan
(BPMD-PK) Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
283.000.000 100,00 280.203.636 99,01
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
437.000.000 100,00 435.248.187 99,60
3
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
148.000.000 100,00 146.947.290 99,29
4 Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
18.377.000.000 100,00 18.331.890.650 99,75
5
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Desa
1.060.000.000 100,00 1.054.449.750 99,48
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.136 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
6 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
365.000.000 100,00 345.187.100 94,57
TOTAL 20.670.000.000 100 20.593.926.613 99,63
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Belum adanya satu Database yang seragam antar program dalam
penetapan jumlah rumah tangga sasaran yang dibutuhkan.
- Masih kurangnya keterpaduan antar program dalam pelaksanaan fungsi
pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan program ke
Kabupaten/Kota.
- Lomba desa terkesan dianggap seremonial belaka tanpa di dukung oleh
penataan dan pembangunan Desa.
- Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) belum mampu
membangkitkan substansi inti yakni nilai-nilai gotong royong dan
partisipasi murni masyarakat.
- Tidak efektifnya pelibatan lintas sektor/SKPD dalam rangka optimalisasi
pengembangan TTG di Provinsi Gorontalo.
- Kurangnya sumber daya manuasia yang memadai dalam penguasaan
aplikasi profil desa secara online.
2. Solusi
- Melakukan rekonsiliasi dan sinkronisasi data sasaran pembangunan
antar program baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dikeluarkan
melalui satu pintu yakni di bagian perencanaan kabupaten/kota dan
provinsi.
- Meningkatkan keterpaduan antar program dalam melaksanakan
pembinaan dan monev ke kabupaten/kota, sehingga permasalahan
program dalam pecapaian target kinerja dapat diselesaikan secara
terintegrasi.
- Perlu adanya partisipasi dan dukungan dari masyarakat tanpa rasa
keterpaksaan dan dapat memberi manfaat sebaik-baiknya bagi
masyarakat dalam pelaksanaan lomba desa.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.137 LKPJ GUBERNUR 2013
- Dengan pencanangan BBGR kedepan subtansi nilai-nilai
kegotongroyongan dan partisipasi murni masyarakat dapat terlaksana.
- Kedepan harus meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara instansi
pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lainnya dalam
pengembangan dan penerapan Teknologi Tepat Guna serta melakukan
upaya pengenalan dan pengaplikasian kepada masyarakat terhadap
hasil-hasil TTG.
- Perlu diadakannya pelatihan-pelatihan pada operator profil desa yang
ada di desa.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Penanggulangan Kemiskinan (BPMD-PK)
Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD
yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target
tahunan SKPD pada tabel 4.53.
Tabel 4.53
Indikator Kinerja Pembangunan
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Jumlah Rumah Layak Huni Yang
dibangun Bagi RTM secara
swakelola
1000 unit 1000 Unit
2. Terwujudnya Desa Maju dan Mandiri 3 Desa dan 3
kelurahan
3 Desa dan 3
kelurahan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.138 LKPJ GUBERNUR 2013
21. Urusan Sosial
Urusan Sosial dilaksanakan oleh 2 (dua) SKPD antara lain :
A. Dinas Sosial
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan APBD Dinas Sosial Provinsi
Gorontalo pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Sosialisasi Jabatan Fungsional
- Penyusunan Rencana Kerja dan Program Pembangunan
Kesejahteraan Sosial.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Pemberdayaan Sosial
- Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
- Pemberdayaan Fakir Miskin
- Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
- Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
6. Program Perlindungan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
- Jaminan Kesejahteraan Sosial
7. Program Rehabilitasi Sosial
- Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Anak
- Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
- Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
- Rehabilitasi Sosial Tuna Susila
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.139 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi
dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 5.157.000.000,- (Lima Milyar
Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 99,79 %
dan realisasi keuangan 98,59 % (Rp. 5.084.215.603,-), pada tabel 4.54
Tabel 4.54
Realisasi Fisik & Keuangan
Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp) (%)
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
451.635.000 99,00 436.230.142 96,59
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
594.434.000 99,00 574.406.155 96,63
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
494.260.000 99,88 486.855.556 98,50
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
54.700.000 100,00 54.137.500 98,97
5 Program Rehabilitasi Sosial 1.145.200.000 99,00 1.142.328.000 99,75
6 Program Perlindungan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
837.686.000 98,37 824.038.000 98,37
7 Pemberdayaan Sosial 1.579.080.000 99,19 1.566.226.250 99,19
TOTAL 5.157.000.000 99,79 5.084.215.603 98,59
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Alokasi anggaran APBD untuk pembangunan kesejahteraan
sosial tidak sebanding dengan jumlah PMKS dan PSKS yang
harus ditangani oleh Dinas Sosial.
- Terbatasnya kualitas dan kuantitas aparatur pelaksana
pembangunan kesejahteraan sosial.
- Kurangnya pengetahuan Aparatur tentang Program Dinas Sosial
2. Solusi
- Meningkatkan sumber daya manusia baik dalam bidang profesi
pekerjaan sosial profesional/kesejahteraan sosial, pengelolaan
keuangan/anggaran, pengadaan barang dan jasa.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.140 LKPJ GUBERNUR 2013
- Melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan anggaran
pembangunan kesejahteraan sosial.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan
Renstra Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang
5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.55
Tabel 4.55
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Sosial Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
1. Meningkatnya jumlah layanan atas perlindungan dan jaminan
kesejahteraan masyarakat
60 KK 60 KK
2. Meningkatnya cakupan layanan pemberdayaan terhadap masyarakat miskin dan KAT
120 KK 120 KK
3.
Meningkatnya layanan rehabilitasi
terhadap penyandang diabilitas, tuna sosial, lanjut usia, anak bermasalah sosial, korban penyalahgunaan napza
& LKS
135 org 145 org
4. Meningkatnya cakupan layanan dan pembinaan terhadap pilar-pilar
kesejahteraan sosial
10 lembaga/
64 org
10 lembaga/ 64 org
B. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan APBD Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Gorontalo pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai
berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran;
Tujuan kegiatan ini adalah Peningkatan pelayanan dan urusan
administasi kegiatan perkantoran. Output kegiatan adalah Tersedianya
kebutuhan surat menyurat dan kebutuhan operasional kantor.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.141 LKPJ GUBERNUR 2013
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan koordinasi antara Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan
BNBP pusat dan Instansi terkait. Output kegiatan adalah
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi BPBD se-Provinsi Gorontalo serta
instansi terkait.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Tujuan kegiatan adalah Untuk menunjang kegiatan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dan untuk pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana Kantor. Output kegiatan adalah Tersedianya
sarana berupa peralatan kantor dan mobiler.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan SKPD
Tujuan Kegiatan adalah
Peningkatan kualitas Sumber Daya manusia baik dalam hal
penatausahaan, perencanaan, kepegawaian maupun anggaran.
Melaksakan Penyusunan anggaran yang terkoordinasi antara
perencana dan bidang teknis serta anggaran
Output kegiatan adalah :
Pegawai yang terlatih melalui Bimtek dan pelatihan baik staf
keuangan dan kepegawaian serta perencana.
Rapat pembahasan anggaran lingkup BPBD Provinsi.
4. Peringatan Dini
- Kegiatan Pemantauan Kondisi Potensi Bencana;
Tujuan kegiatan adalah Meriview hasil data telah ada untuk
memudahkan penanganan apabila adanya bencana dalam skala besar.
Kegiatan ini dilaksanakan di 6 Kab/Kota. Output kegiatan adalah Peta
rawan bencana di 6 Kab/Kota.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.142 LKPJ GUBERNUR 2013
- Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana
Tujuan kegiatan adalah
Meningkatkan mekanisme koordinasi dalam penanggulangan
bencana, berdasarkan pemahaman tugas dan fungsi setiap
stakeholders terkait.
Mengidentifikasi kesenjangan dan permasalahan koordinasi dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana.
Meningkatkan pemahaman serta review terhadap SOP yang sudah
ada.
Output Kegiatan adalah Masyarakat dapat bertindak untuk evakuasi
mandiri secara cepat. Kegiatan ini dilaksanakan di 6 Kab/Kota. Peserta
sosialisasi ini berjumlah 50 orang dan melibatkan berbagai unsur
Pemerintah dan Masyarakat serta LSM antara lain instansi BAPPEDA,
Badan Penanggulangan Bencana/Satkorlak, Dinas Kesehatan, Dinas
Sosial, PU, Dinas Perhubungan, Pertanian, ESDM, TNI, POLRI, PMI, LSM,
Camat, Lurah/Kepala Desa yang wilayahnya terkena dampak bencana.
5. Kesiapsigaan
- Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana
Tujuan Kegiatan adalah : Memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk terlibat dalam Penanggulangan Bencana, sesuai dengan amanat
UU no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Output
Kegiatan adalah Masyarakat mampu mengantisipasi dan meminimalisir
kerugian serta dengan cepat membangun kehidupan menjadi normal.
Kegiatan ini dilaksanakan di 3 Kab/Kota yaitu Daerah Kabupaten
Boalemo, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bonebolango.
6. Penanggulangan Bencana
- Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan
Logistik.
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:
Mengadakan sarana berupa peralatan dalam upaya menunjang
tanggap darurat saat bencana.
Mengadakan pemeliharaan semua sarana dan prasarana peralatan
yang ada di kedaruratan baik dana APBD maupun APBN.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.143 LKPJ GUBERNUR 2013
Output Kegiatan adalah terfasilitasinya dukungan fasilitas
penyelenggaraan kegiatan Penanngulangan bencana.
- PUSDALOPS (Pusat Pengendali Operasi Sistem Penanggulangan
Bencana);
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:
Menunjang kegiatan Tanggap darurat dalam rangka penyediaan
Data .
Sebagai Pusat pengendali informasi pada saat tanggap darurat
Output Kegiatan adalah Data Bencana di 6 Kab/Kota.
- Pelatihan Penanganan Darurat
Tujuan Kegiatan adalah Membantu proses berbenah diri dalam hal
meminimalisir korban yang diakibatkan bencana. Output kegiatan adalah
Terlatihnya aparatur penanganan tanggap darurat.
- Penanganan dan Penyelamatan Korban Bencana
Tujuan Kegiatan adalah terlaksanya dukungan penyelenggaraan
kegiatan penanggulangan bencana. Output kegiatan adalah masyarakat
korban bencana.
7. Rehabiltasi dan Rekonstruksi
- Pendataan Kerusakan dan Kerugian di Lokasi Bencana Kab/Kota
Tujuan Kegiatan adalah :
Melaksakan pendataan dan analisis untuk kerusakan dan
kerugian paska bencana.
Dapat segera diketahui semua kerusakan dan kerugian akibat
bencana.
Output kegiatan adalah : data analisis kerusakan dan kerugian.
- Pemantapan Petugas Penilai Kerusakan dan Kerugian Paska Bencana
Tujuan Kegiatan adalah tersedianya SDM yang terampil dalam
menginventarisasi data kerugian dan kerusakan paska bencana. Output
kegiatan adalah Aparat penilai kerusakan dan kerugian.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.144 LKPJ GUBERNUR 2013
8. Forum Lintas Sektor, meliputi :
- Forum SKPD dan Monev
Tujuan Kegiatan adalah untuk menyatukan persepsi tentang
program dan kegiatan penanggulangan bencana serta fungsi koordinasi
lintas sektor. Output kegiatan adalah 3 kali kegiatan rapat.
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo pada tahun
2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
3.776.010.000,- (Tiga Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Sepuluh Ribu
Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100,00 % dan realisasi keuangan 96,07
% (Rp. 3.627.628.761,-), pada tabel 4.56
Tabel 4.56
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Sosial
(Badan Penanggulangan bencana Daerah Prov. Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 683.850.000 100,00 664.254.721 97,13
2
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur
274.000.000 100,00 266.734.500 97,35
3
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
110.600.000 100,00 99.180.900 89,68
4 Program Rehabilitasi dan rekonstruksi
378.300.000 100,00 326.422.000 86,29
5 Program Penanggulangan Bencana
1.297.510.000 100,00 1.248.533.800 96,23
6 Peringatan Dini 379.100.000 100,00 374.919.600 98,90
7 Kesiapsiagaan 437.650.000 100,00 436.245.900 99,68
8 Program Forum Lintas Sektor
215.000.000 100,00 211.337.340 98,30
TOTAL 3.776.010.000 100,00 3.627.628.761 96,07
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.145 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Sumber Daya Manusiaa yang belum memadai baik secara kuantitas
maupun kualitas di Bidang Penanggulangan Bencana
- Masalah Sarana Prasarana dan Peralatan/Logistik yang belum
memadai
- Perencanaan kegiatan penanggulangan bencana tidak dapat
ditargetkan secara pasti
- Bencana Merupakan hal bersifat Destruktif
- Permasalahan Anggaran yang kurang terserap dengan baik dalam
hal Penanggulangan Bencana, Misalnya belanja bahan bakar
minyak (BBM), paket pengiriman ke lokasi bencana. Hal ini
disebabkan karena kejadian bencana tidak dapat diprediksi
- Penguatan Kelembangan
2. Solusi
- Menempatkan SDM sesuai dengan keahliannya;
- Mmengikutsertakan SDM yang baru pada diklat formal maupun
nonformal (terutama di bidang teknis), selanjutnya SDM yang telah
diberikan pelatihan teknis ataupun non teknis tidak dimutasi ke
instansi lain, sehingga kualitas SDM tetap terjaga.
- Pengusulan ke Dinas PU untuk pembangunan gudang peralatan dan
logistik yang representatif pada Tahun Anggaran 2015 serta
Peralatan-peralatan lapangan guna menunjang kegiatan
Penanggulangan Bencana
- Dalam melakukuan perencanaan, Kami memberikan target
kegiatan penanggulangan bencana berdasarkan intensitas kejadian
bencana sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya
- Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana sangat penting bagi Aparat
Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat guna megurangi risiko-
risiko yang dihadapi yang diakibatkan bencana alam.
- Kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Merupakan suatu terobosan
dalam Program Pra Bencana, manfaatnya akan terbentuk suatu
desa mandiri dalam meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.146 LKPJ GUBERNUR 2013
- Sosialisasi Daerah Rawan Bencana ke Masyarakat agar lebih
ditingkatkan dan berkesinambungan
- Anggaran tahun 2014 dalam tanggap darurat harus dikembalikan
Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo
- Penetapan PERDA Penanggulangan Bencana Provinsi Gorontalo
pada tahun 2014
22. Urusaan Kebudayaan
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan urusan kebudayaan (Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
- Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
- Pelayanan Adminstrasi pada Museum dan Taman Budaya Di Daerah
3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
- Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kebudayaan (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 2.698.325.000,- (Dua Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh
Delapan Juta Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
99,86 % dan realisasi keuangan 99,20 % (Rp. 2.676.642.287,-), pada tabel 4.57
Tabel 4.57 Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Kebudayaan
(Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pengembangan Nilai Budaya
52.700.000 93 47.090.000 89,35
2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
594.300.000 100 589.905.879 99,26
3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
2.051.325.000 100 2.039.646.408 99,43
TOTAL 2.698.325.000 99,86 2.676.642.287 99,20
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.147 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Kebudayaan (Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Provinsi Gorontalo) tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 khususnya
untuk urusan Kebudayaan, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi
target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD
pada tabel 4.58
Tabel 4.58
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kebudayaan Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2012 Capaian
1. Penyelenggaraan festival seni
dan budaya 3 3
2. Jumlah Pagelaran Budaya 5 5
23. Urusan Statistik
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pada tahun 2013 urusan statistik yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo antara lain :
1. Program Pengembangan Data/Informasi
- Penyusunan Profile Daerah, Gorontalo dalam Angka dan Buku Saku
- Rapat Koordinasi Data Perencanaan Daerah
- Konsultasi Regional PDRB se-SULAMPAPUA
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Statistik (Bappeda Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh
alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 495.000.000,- terbilang
(Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
90.12 % dan realisasi keuangan 86.77 % (Rp. 429.529.273,-).
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.148 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Statistik (Bappeda Provinsi Gorontalo) tahun
2013 tidak mengalami hambatan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 khususnya untuk urusan Statistik,
terdapat indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun,
yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD yaitu : Buku Gorontalo Dalam Angka
setiap tahun ditargetkan ada pengadaan yang bekerja sama dengan BPS Provinsi.
24. Urusan Kearsipan
a. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pada tahun 2013 urusan kearsipan yang dilaksanakan
oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo yaitu Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dengan kegiatan antara lain :
- Sosialisasi/Penyuluhan Kearsipan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan.
- Pengumpulan Data Kearsipan
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kearsipan yang dilaksanakan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 240.258.000,- terbilang (Dua Ratus Empat Puluh Juta Dua
Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 97.12 % dan
realisasi keuangan 94.00 % (Rp. 225.848.100,-).
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Tidak Tersedianya Tenaga Arsiparis (Kearsipan)
- Sarana dan Prasarana yang masih kurang untuk menunjang pelayanan
Kearsipan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.149 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Solusi
- Segera mendapatkan SDM Aparatur yang berhasil guna dan berdaya
guna untuk mencapai kinerja kegiatan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Gorontalo.
- Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana guna menunjang
pelayanan perpustakaan dan kearsipan
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 khususnya
untuk urusan Kearsipan, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi
target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD
pada tabel 4.59
Tabel 4.59
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kearsipan Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Peningkatan SDM & pengelola
kearsipan (orang) 30 30
Sasaran Pembangunan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Gorontalo adalah Pengembangan SDM Daerah melalui peningkatan Gemar Membaca
Masyarakat Gorontalo dan pengamanan dan pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
sehingga sumber daya manusia Provinsi Gorontalo meningkat seiring dengan
tuntutan era globalisasi. Juga secara tidak langsung dapat menuntaskan Buta
Aksara.
Fokus target Pembangunan untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Gorontalo untuk urusan kearsipan yaitu : Peningkatan SDM dan Pengelola
Kearsipan untuk 30 Orang. Pada Tahun 2013 peningkatan SDM melalui Anggaran
APBD tidak menganggarkan Program dan Kegiatan yang berkaitan dengan
peningkatan SDM Kearsipan tersebut karena telah diakomodir oleh anggaran APBN.
Untuk Tahun 2014 program dan kegiatan tersebut telah di anggarkan melalui
kegiatan Bimtek Pengelola Kearsipan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.150 LKPJ GUBERNUR 2013
25. Urusan Perpustakaan
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Gorontalo khususnya urusan Perpustakaan yang dibiayai APBD tahun
2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
4. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
- Pelayanan Perpustakaan Keliling dan Monitoring Evaluasi Kegiatan.
- Gerakan Gorontalo Membaca
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
1.409.742.000,- (Satu Milyar Empat Ratus Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh
Dua Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 97,47 % dan realisasi keuangan
95,05 % (Rp. 1.339.938.684,-), pada tabel 4.60
Tabel 4.60 Realisasi Fisik & Keuangan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
539.970.000 100,00 524.167.734 97,07
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
399.500.000 100,00 398.656.000 99,79
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
66.950.000 95,00 60.349.300 90,14
4 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
403.322.000 92,00 356.765.650 88,46
TOTAL 1.409.742.000 97,47 1.339.938.684 95,05
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.151 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Kurang memadainya kompetensi dan latar belakang pendidikan
dari masing – masing SDM dalam menunjang tugas – tugas yang
dilaksanakan
- Masih Minimnya Tenaga Pustakawan
- Koleksi Bahan Pustaka yang masih minim sehingga minat
pemustaka untuk datang ke perpustakaan kurang.
- Jumlah anggaran yang masih minim sehingga untuk mencapai
target sasaran belum dapat terpenuhi sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Solusi
- Segera mendapatkan SDM Aparatur yang berhasil guna dan
berdaya guna untuk mencapai kinerja kegiatan Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo.
- Koleksi Bahan Pustaka harus diperbanyak guna menarik minat
Budaya baca bagi masyarakat (Pemustaka).
- memaksimalkan anggaran yang ada untuk efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan Kegiatan APBD.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017
khususnya untuk urusan Perpustakaan, terdapat sejumlah indikator kinerja
SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan
kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.61
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.152 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.61
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Perpustakaan Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Jumlah Pengunjung
Perpustakaan pertahun 4000 Org 12.889 Org
2. Meningkatnya Jumlah Buku
Bacaan dan Judul Bacaan 800 Judul 1.553 Judul
3. Ketersediaan Jenis Buku dan
Judul Terbitan Daerah 15 Judul 30 Judul
4. Jumlah Pustakawan dan Tenaga
Teknis Perpustakaan 15 Orang 10 Org
Sasaran Pembangunan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Gorontalo adalah Pengembangan SDM Daerah melalui peningkatan Gemar Membaca
Masyarakat Gorontalo dan pengamanan serta pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
sehingga sumber daya manusia Provinsi Gorontalo meningkat seiring dengan
tuntutan era globalisasi. Juga secara tidak langsung dapat menuntaskan Buta
Aksara.
Fokus target Pembangunan untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Gorontalo antara lain :
1. Jumlah Pengunjung Perpustakaan pertahun dengan target 4000 Orang :
Target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 sebanyak 4000 orang telah
terpenuhi, bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan yakni sejumlah
12.889 Orang, lihat tabel 4.62
Tabel 4.62
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
No TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG (ORANG)
1 2005 9.812
2 2006 18.274
3 2007 14.465
4 2008 9.928
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.153 LKPJ GUBERNUR 2013
No TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG (ORANG)
5 2009 8.689
6 2010 6.717
7 2011 8.009
8 2012 10.531
9 2013 12.889
TOTAL 84.554
2. Meningkatnya Jumlah Buku Bacaan dan Judul Bacaan (Target 800 Judul).
Pada Tahun 2013 Jumlah Buku dan Judul Buku pada Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah mengalami peningkatan jumlah Buku sebanyak 4.136
Eksemplar dengan Judul sebanyak 1.553 Judul. Hal ini telah melebihi target yang
telah ditetapkan.
3. Ketersediaan Jenis Buku dan Judul Terbitan Daerah (Target 15 Judul)
Koleksi Buku dan Judul Tebitan Daerah telah tersedia pada Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah, dengan jumlah Koleksi sebanyak 30 Judul dari
berbagai pengarang daerah diantaranya Alm. Farhah Daulima, Basri Amin dll)
4. Jumlah Pustakawan dan Tenaga Teknis Perpustakaan (dengan Target 15 Orang)
Jumlah Pustakawan yang ada pada KPAD Provinsi Gorontalo berjumlah 2
Orang dan Tenaga Teknis Perpustakaan berjumlah 8 Orang yang bertugas dalam
pengolahan Buku, Pemegang Klas Bahan Pustaka dan IT Perpustakaan. Hal ini
belum memenuhi target yang direncanakan permasalahan yang dihadapi adalah
kurangnya minat para PNS untuk menjadi Pustakawan dan Tenaga Teknis
Perpustakaan. Untuk meningkatkan minat tersebut KPAD telah menganggarkan
Kegiatan Peningkatan SDM Khususnya Pelatihan dan Diklat Pustakawan/Tenaga
teknis Perpustakaan sehingga peningkatan kualitas pelayanan Perpustakaan
terhadap Pemustaka (Masyarakat) dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
TINDAK LANJUT HASIL REKOMENDASI PANSUS LKPJ GUBERNUR
TAHUN 2012
Rekomendasi Tim Pansus DPRD Gorontalo menitik beratkan pada
Peningkatan Kinerja Kantor Perpustakaan dan diharapkan dapat membuat
dokumen sejarah terbentuknya Provinsi Gorontalo sebagai Arsip yang
disimpan pada KPAD Provinsi Gorontalo. Hal ini telah kami tindak lanjuti
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.154 LKPJ GUBERNUR 2013
dengan meningkatkan pelayanan kami dalam Pelayanan Perpustakaan dan
Kearsipan melalui Peningkatan Jumlah Koleksi Buku dan Judul Bacaan yang
ada pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo. Untuk
Dokumen Sejarah Terbentuknya Provinsi Gorontalo telah kami tindak
lanjuti dengan Foto/Dokumentasi Pembentukan Provinsi Gorontalo dan
telah disimpan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Gorontalo. Selain itu kami juga mengadakan monitoring dan evaluasi bagi
Desa/Kelurahan Penerima bantuan Buku tersebut. Bahkan untuk
mensuport pengembangan perpustakaan desa/Kelurahan, kami dari Pihak
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo berencana akan
memberikan bantuan Rak Buku untuk 6 Perpustakaan/Desa yang akan
terbentuk pada Tahun Anggaran 2014. Berikut Jumlah Desa/Kelurahan
Penerima Bantuan Perpustakaan Desa/Kelurahan, pada tabel 4.63
Tabel 4.63
Jumlah Perpustakaan Desa/Kelurahan s/d Tahun 2013
NO Uraian Bantuan Tahun Jumlah Desa/Kel Penerima
Bantuan
1 Perpustakaan
Desa/Kelurahan
2009
2010
2011
2012
2013
32 Desa/Kelurahan
55 Desa/Kelurahan
58 Desa/Kelurahan
50 Desa/Kelurahan 31 Desa/Kelurahan
TOTAL 226 Desa/Kelurahan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.155 LKPJ GUBERNUR 2013
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
Dalam penyelenggaraan Urusan Pilihan pada tahun 2013 dialokasikan anggaran
belanja pembangunan sebesar Rp 85.745.163.144,-. Tabel 4.64 memperlihatkan distribusi
anggaran untuk setiap urusan pilihan dengan realisasi keuangan beserta realisasi fisiknya.
Tabel 4.64
Pagu dan Realisasi Anggaran Urusan Pilihan Pada 2013
NO. URUSAN SKPD PAGU DANA REALISASI KEUANGAN
(%)
REALISASI FISIK (%)
PILIHAN
102.933.499.844 90,71 94,67
1 KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dinas Kelautan dan Perikanan
20.973.937.000 92,51 97,22
2 PERTANIAN
57.758.755.344 89,39 93,18
Dinas Pertanian dan
KP 32.181.612.400 95,95 98,44
Dinas Perkebunan
dan Peternakan 18.428.317.944 75,23 81,86
Bakorluh 4.725.425.000 95,7 98,52
Badan Pusat Informasi Jagung
2.423.400.000 97,57 98,98
3 KEHUTANAN Dinas kehutanan dan Pertambangan
4.666.772.500 94,3 96,85
4
ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
Dinas kehutanan
dan Pertambangan 5.256.150.000 87,46 91,11
5 PARIWISATA
Dinas
Perhubungan dan Pariwisata
3.902.100.000 89,6 91,11
6 INDUSTRI Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
1.713.080.000 98,41 100
7 PERDAGANGAN
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
3.870.510.000 93,3 100
8 KETRANSMIGRASIAN
Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
4.792.195.000 94,83 100
Sumber: Badan Keuangan Daerah Prov. Gorontalo, 2013 (diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa anggaran terbesar untuk penyelenggaraan
Urusan Pilihan di alokasikan kepada Urusan Pertanian sebesar Rp 57.758.755.344,-
sedangkan anggaran terkecil teralokasi untuk Urusan Industri sebesar Rp 1.713.080.000,-
Sementara itu, dari sisi realisasi menunjukan bahwa urusan yang mendapatkan realisasi
keuangan terbesar adalah urusan Industri yakni sebesar 98,41 % Sedangkan realisasi
keuangan terkecil adalah Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yakni sebesar 87,46%.
Sedangkan realisasi fiisik terbesar dalam penyelenggaraan urusan Pilihan terjadi pada
Urusan Industri, Urusan Perdagangan dan Urusan Ketransmigrasian mencapai 100%,
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.156 LKPJ GUBERNUR 2013
sedangkan realisasi fisik terkecil adalah Urusan Energi & Sumber Daya Mineral dan Urusan
Pariwisata yakni sebesar 91,11%. Capaian pelaksanaan program dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh setiap urusan beserta realisasi fisik dan keuangannya, sebagaimana
uraian berikut.
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
a. Program dan Kegiatan
1. Program Perikanan Tangkap
Program perikanan tangkap merupakan salah satu program sektor
perikanan dan kelautan yang diharapan untuk meningkatan produksi
perikanan dan peningkatan kesehidupan nelayan (PKN) di Provinsi
Gorontalo. Untuk itu Pemerintah Provinsi melalui Kepemimpinan Bapak
Gubernur mengupayan beberapa terobosan yaitu dengan melakukan
Restrukturisasi Armada Perikanan Tangkap, melalui Bantuan Sarana
Produksi Perikanan Tangkap berupa Kapal Inkamina > 30 GT beserta alat
tangkapnya”. Langkah ini diambil oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo
dalam hal ini Gubernur Gorontalo sebagai jawaban untuk mengatasi
berbagai permasalahan dalam pengembangan perikanan tangkap di
Provinsi Gorontalo yaitu masih tingginya (97,67 %) armada tangkap di
Provinsi Gorontalo masih berstatus dibawah > 30 GT (perahu tanpa motor
dan motor tempel) dan kesemuanya dimiliki oleh nelayan kecil (nelayan
tradisional). Dengan kondisi tersebut, nelayan tentu saja tidak akan
mampu menghasilkan produksi yang optimal. Apalagi para nelayan juga
masih tergantung pada kondisi musim, dan cuaca, yang artinya bisa
dipastikan jika mereka tanpa peralatan dan kapal yang memadai dan
modern, maka sulit bagi nelayan untuk bisa meningkatkan hasil
produksinya, dan produktivitas.
Upaya pengembangan, Restrukturisasi Armada perikanan tangkap
melalui pembangunan dan penyediaan kapal Inkamina Kapasitas Diatas
(> 30 GT) di Provinsi Gorontalo. merupakan upaya dan solusi Pemerintah
Provinsi Gorontalo untuk membangun suatu perikanan tangkap yang
modern di Provinsi Gorontalo yang berbasis pada Blue Economy.
Keseriusan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam pengembangan perikanan
tangkap melalui Restrukturisasi Armada Tangkap Kapal Inkamina > 30 GT,
ditandai dengan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.157 LKPJ GUBERNUR 2013
membangunan dan menyediaan kapal Inkamina >30 GT dari tahun 2010
sampai dengan tahun ini 2013, dan semuanya untuk disalurkan kepada
kelampok nelayan yang memenuhi kriteria dan persyaratan, khususnya
untuk kegiatan operasionalnya.
Sebagai informasi dari tahun 2010 sampai tahun 2013 ini, Pemerintah
Provinsi Gorontalo melalui anggaran APBN dan APBD sudah
mengalokasikan pembangunan dan penyediaan kapal Inkamina > 30 GT
sebanyak 28 unit.
Ditambahkan Pula, bahwa Penyaluran dan Pemanfaatan kapal
Inkamina >30 GT di Provinsi Gorontalo sampai dengan tahun ini,
Alhamdulilah Sangat Berhasil dan mendapatkan Apresiasi Positif dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, hal ini ditandai semua kapal yang
sudah disalurkan, dilakukan dengan mekanisme yang sudah di tetapkan
atau melalui (Pola Kemitraan yang sesuai) dan kelompok-kelompok
penerima Kapal Inkamina >30 GT sudah berhasil mengoperasionalkan
kapal tersebut disertai dengan tingkat produksi perikanan tangkap yang
cukup besar. Sebagai contoh salah satu kelompok penerima kapal
Inkamina KUB " Dualis Jaya “ dan kelompok KUB lainnya yang sudah
mendapatkan kapal Inkamina >30 GT Dalam waktu 3 bulan Bisa
menghasilkan produksi ikan rata-rata sebanyak 35,4 Ton (dengan
komoditi perikanan : Tuna, Tonkol, Cakalang) dengan nilai sebesar Rp.
1,089,198,000 , atau per tripnya bisa menghasilkan 5 ton ikan tuna,
cakalang dan tongkol dengan nilai mencapai Rp 175 juta-.
Apresiasi dan penilaian yang baik dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI ini, membuat Menteri Kelautan dan Perikanan RI, mengutus
Dirjen Perikanan Tangkap KKP-RI, untuk mengujungi Provinsi Gorontalo
dalam rangka untuk melihat langkah-langkah strategi yang diambil oleh
Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menerapkan Program Restrukturisasi
Armada Perikanan Tangkap melalui pembangunan dan bantuan kapal
Inkamina > 30 GT kepada KUB (kelompok usaha bersama) Nelayan
dengan model kemitraan. Provinsi Gorontalo dianggap mampu dan
berhasil dalam menerapkan program ini, dibandingkan dengan Provinsi-
Provinsi Lainnya yang menerapkan pola program yang sama.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.158 LKPJ GUBERNUR 2013
2. Program Perikanan Budidaya
Secara makro sektor perikanan dan kelautan pada pringsipnya
berorientasi terhadap peningkatan kontribusi yang pencapaiannya
difokuskan melalui pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Hal ini selaras dengan
visi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Indonesia
sebagai produsen perikanan terbesar di dunia pada tahun 2015 yang
berbasis pada Blue Economy.
Searah dengan hal tersebut dari sub sektor perikanan budidaya telah
menargetkan besaran produksi 16,89 juta ton pada tahun 2013 atau
sebesar 353 %. Upaya pencapaiannya dilakukan dengan cara intensifikasi,
yaitu peningkatan produktivitas lahan budidaya dengan peningkatan
efisiensi pengelolaan usaha. Pembangunan usaha perikanan budidaya
beberapa tahun terakhir telah menunjukkan hasil yang cukup
menggembirakan. Disamping peningkatan tersebut, ternyata berbagai
permasalahan masih menjadi hambatan pada pengembangan usaha
perikanan budidaya diantaranya tingkat produktivitas yang masih rendah,
beberapa teknologi pembenihan belum sepenuhnya dikuasai, mutu benih
yang masih rendah dan terbatas jumlahnya, adanya serangan hama dan
penyakit, serta proses alih teknologi yang aplikatif adaptif belum berjalan
dengan baik dan terasa lambat.
Pembangunan perikanan budidaya di masa datang akan didorong
lebih kuat untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Sesuai dengan
potensi sumberdaya yang dimiliki dalam rangka menghadapi tantangan
global termasuk di bidang perikanan sebagaimana diuraikan di atas, maka
untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan perikanan dan
kelautan, Pemeritah Provinsi Gorontalo melalui Kepemimpinan Gubernur
Gorontalo telah menyediakan dukungan Anggaran Belanja Pembangunan
melalui Bidang Perikanan Budidaya baik APBN maupun dukungan yang
besar dari APBD.
Pelaksanaan kegiatan pada Bidang Perikanan Budidaya di Provinsi
Gorontalo tahun 2012 dan tahun 2013 ini diarahkan untuk membangun
kesiapan masyarakat pembudidaya ikan dalam menghadapi tantangan,
mengatasi permasalahan pembangunan perikanan budidaya dan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.159 LKPJ GUBERNUR 2013
mendayagunakan potensi sumberdaya lahan budidaya untuk mendorong
dan menghidupkan kegiatan produksi perikanan berbasis ekonomi rakyat,
mendorong dan meningkatkan perolehan devisa negara, serta
mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat pembudidaya di
pedesaan.
Dari beberapa program perikanan budidaya yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi Gorontalo, ada tiga program/kegiatan perikanan
budidaya yang menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu
(1). Penyediaan dan bantuan sarana produksi perikanan budidaya secara
gratis (Benih ikan, bibit rumput laut dan pakan ikan) bagi Pembudidaya
kecil, pembudidaya pemula dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) ;
(2). Memberikan sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik bagi
pembudidaya yang sudah mampu melaksanakan kegiatan budidaya sesuai
dengan standart CBIB. Sampai dengan tahun 2013 Provinsi Gorontalo telah
ditargetkan oleh pusat sebanyak 100 kelompok pembudidaya yang
disertifikasi. Target ini berhasil dilampaui dengan capaian 105 % atau 105
usaha budidaya yang telah disertifikasi.; (3). Melaksanakan program PUMP
perikanan budidaya. Program ini bertujuan untuk Pengembangan Sistem
Usaha Perikanan Budidaya yaitu terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna
berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri. Indikator kinerja
kegiatan ini adalah jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang
memenuhi standar kelembagaan, jumlah lokasi pembinaan tenaga kerja
perikanan budidaya, jumlah kelompok pembudidaya penerima
pengembangan usaha mina pedesaan/PUMP, dan jumlah investasi yang
mendukung kegiatan usaha perikanan budidaya. Adapun alokasi anggaran
dalam kegiatan pengembangan sistem usaha perikanan budidaya melalui
dana APBN. Kegiatan PUMP-PB juga merupakan upaya Pemerintah baik
Pusat Maupun Pemerintah Provinsi untuk memberdayakan masyarakat
pembudidaya ikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi,
mendorong tumbuhnya wirausaha, mengentaskan kemiskinan,
menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.160 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Hasil Perikanan setiap tahunnya
mengalami peningkatan permintaan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas produksi hasil perikanan maka
peran Pemerintah sangat penting sebagai inisiator, fasilitator dan regulator
terhadap pelaksanaan program ini. Dalam pelaksanaan program ini Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Goorntalo, memfokuskan beberapa
kegiatan yang menjadi indikator kinerja utama sektor perikanan dan
kelautan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : (1). Peningkatan
kelembagaan pelaku usaha perikanan, melalui pembinaan UMKM
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta melakukan bimbingan
teknis produk olahan ikan bernilai tambah ; (2). Pengembangan dan
pembangunan sarana dan prasarana pengolahan serta pemasaran hasil
perikanan melalui pembangunan pabrik es untuk memenuhi kebutuhan es
yang semakin meningkat, Optimalisasi industry pengolahan rumput laut
melalui system klasterisasi rumput laut dan pembangunan pasar ikan
higienis. Sedangkan untuk peningkatan jaminan mutu hasil perikanan
yang akan di pasarkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan
bantuan cuma-cuma motor roda dua ber cool box bagi pedangan ikan yang
masih menggunakan sepeda. (3). Kampanye peningkatan konsumsi ikan
bagi masyarakat, khusus bagi pelajar dan anak-anak usia dini.
4. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Perikanan
Pada pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan, Pemerintah
Provinsi Gorontalo juga memfokuskan beberapa kegiatan yang tidak lain
sebagai langkah strategi Pemerintah Provinsi untuk menjaga sumberdaya
perikanan agar lestari dan mengurangi ilegal fishing. Kegiatan-kegiatan
tersebut yang dilaksanakan tahun 2013 adalah peningkatan kapasitas
kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) di masing-masing
kecamatan pesisir dan melaksanakan koordinasi dan harmonisasi kegiatan
pengawasan antara Instansi Terkait yaitu Pemerintah Provinsi Gorontalo,
TNI Angkatan Laut dan Kepolisian Perairan RI.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.161 LKPJ GUBERNUR 2013
Untuk kegiatan koordinasi dan harmonisasi pengawasan sumberdaya
perikanan di Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Gorontalo (Dinas
Perikanan dan Kelautan Prov. Gorontalo) menginisiasi Kerjasama
Pengawasan Terpadu antara Pemerintah Provinsi Gorontalo, TNI AL dan
Polisi Perairan Polda Gorontalo melalui sebuah nota kesepahaman (MOU)
tentang kegiatan pengawasan sumberdaya perikanan di Perairan
Gorontalo. MOU ini ditanda tangani oleh ketiga Pimpinan (Gubernur
Gorontalo, Dan Lanal AL Gorontalo dan Kapolda Gorontalo) pada tanggal
15 Oktober 2012 di Kapal Operasi Pengawasan Polair Kutilang. Penanda
tanganan MOU pengawasan terpadu untuk memenuhi kebutuhan Standar
Operasional Prosedur Pengawasan Dan Penegakan Hukum Dibidang
Perikanan Dan Kelautan di Provinsi Gorontalo.
Penandatangan MOU ini di dasari juga sebagai tindak lanjut atas : (1)
Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 yang dirubah menjadi Undang-
undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, Penyidik Tindak Pidana
Perikanan adalah PPNS Perikanan,Penyidik Polri dan Penyidik TNI-AL ; (2).
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau kecil adalah Penyidik PPNS tertentu dan Penyidik
Polri. ; (3). Kesepakatan Bersama antara Departemen Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor KB.05A/DJP2SDKP/2008, Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor: B/325/II/2008 dan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut Nomor : B/150/II/2008 tentang Standar
Operasional dan Prosedur Penanganan Tindak Pidana Perikanan pada
Tingkat Penyidikan.
Kegiatan kerjasama pengawasan ini juga berlanjut sampai tahun
2013, khususnya dalam pengawasan sumberdaya perikanan dan
melakukan pembekalan bagi kelompok pengawas masyarakat
(Pokmaswas).
5. Program Kelautan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Program Kelautan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
adalah merupakan salah satu program utama disektor Perikanan dan
Kelautan. Program ini memuat beberapa kegiatan yang fokus pada
konservasi sumberdaya mangrove dan peningkatan kesejateraan nelayan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.162 LKPJ GUBERNUR 2013
melalui pemberian sarana produksi perikanan bagi nelayan dengan
Program Pengembangan Desa Nelayan Tangguh.
Khusus program PDNT atau Program Pengembangan Desa Nelayan
Tangguh yang menjadi bagian dari Program kelautan dan Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir adalah sebuah Program INOVASI Pemerintah
Provinsi Gorontalo untuk menjawab berbagai Permasalahan di Desa
Nelayan.
Program PDNT (Program Pengembangan Desa Nelayan Tangguh),
dilaksanakan dengan tujuan bagaimana Desa Nelayan menjadi desa yang
kuat ekonominya dengan menjadikan nelayan menjadi sejeterah dan
terpenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan bagi anak-anak nelayan,
kesehatan bagi keluarganya, aksesbiliti jalan perkambungan nelayan yang
baik, tersedianya perumahan layak huni bagi nelayan dan kebutuhan akan
air bersih dan listrik bagi nelayan. Kesemua kebutuhan ini tidak akan
terpenuhi, jika pembangunan sebuah daerah hanya berfokus pada
pembangunan sektoral dan tidak berbasis pada wilayah.
Untuk menjawab semua itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Melalui
Bapak Gubernur menjadikan Program PDNT sebagai Program Utama
Pembangunan Berbasis Wilayah, Khususnya di Daerah Pesisir atau Desa
Nelayan. Karena program ini tidak saja melaksanakan program perikanan
dan kelautan, tapi juga melibatkan beberapa sektor yang fokus dan
mempunyai sumberdaya dalam pembangunan berbasis desa. Karena
strategisnya program PDNT ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo
memasukannya dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 dan
harapannya 77 desa nelayan bisa dilaksanakan dengan program PDNT
tersebut sampai tahun 2017.
Program PDNT Bagi Bapak Gubenur Gorontalo, merupakan program
yang sangat penting dan harus serius dalam pelaksanaannya, sehingganya
pada tahun 2012 dan tahun 2013 program ini sudah menyentuh 16 Desa
nelayan dari 77 desa yang ditargetkan dengan alokasi anggaran 6,55
Milyar Rupiah hanya untuk pemenuhan sarana pro duksi perikanan. Desa
nelayan yang menjadi pelaksanaan program PDNT tahun 2012-2013 yaitu
D.Lemito, D. Wonggrasi Barat, D.Bumbulan, D.Bajo, D.Limbatihu, D.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.163 LKPJ GUBERNUR 2013
Bonggo, D. Bubaa, D.Luluo, D.Ilomata, D. Biluhu Timur, D. Olele, D.
Uabanga, D. Sogitia, D. Bolontio Barat, D. Katialada dan D. Dumolodo.
Pada pelaksanaan program PDNT ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo
selain memberikan dan mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan
sarana produksi perikanan berupa (mesin tempel, mesin katinting, perahu,
alat tangkap, cool box dan peralatan perikanan lainnya) juga
mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan Waserda (warung serba ada)
bagi kelompok perempuan pesisir yang merupakan istri-istri para nelayan.
Tujuan pemberian waserda tersebut, diharapkan disaat kondisi paceklik
(kondisi laut tidak memungkinkan untuk menangkap ikan), para istri atau
perempuan pesisir bisa membantu keluarganya dalam memenuhi
kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga mengakomodir bahwa program
perikanan dan kelautan juga diharapkan berbasis pada pemenuhan
kebutuhan gender. Jumlah nelayan/perempuan pesisir yang sudah
mendapat sarana produksi perikanan melalui program PDNT yaitu tahun
2012 sejumlah 31 kelompok nelayan atau 403 orang dan tahun 2013 naik
menjadi 40 kelompok dengan jumlah 450 orang.
Selain Program PDNT (Program Pengembangan Desa Nelayan
Tangguh), Pemerintah Provinsi Gorontalo pada program kelautan dan
pesisir juga mengalokasikan anggaran pada kegiatan konservasi mangrove,
terutama pada lokasi-lokasi hutan mangrove yang sudah rusak. Sampai
tahun 2013 ini sudah 3 kawasan konservasi mangrove yang sudah
dilaksanakan penanaman mangrove dan hal ini dudukung sepenuhnya oleh
bapak Gubernur Gorontalo.
Adapun rincian program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Gorontalo yang dibiayai APBD tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Pembinaan Pengembangan Sistem Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.164 LKPJ GUBERNUR 2013
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
4. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
- Pelayanan Unit Pelaksana Teknis Dinas Taksi Mina Bahari (UPTD-TMB)
- Pengembangan Desa Nelayan Tangguh (PDNT)
5. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan
- Pemeliharaan KP singaru 01 dan singaru 02
- Pelayanan Adminstrasi P2SDKP Kapal Pengawas Singaru 02 dan Speed
Pengawas
- Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Perikanan dan
Kelautan
6. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
- Pelayanan Jasa adminstrasi, Peningkatan Sarana/Prasarana dan
Pengembangan Benih
- Pembinaan Dan Pengembangan Budi Daya Air Payau
- Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar
- Pengembangan Kawasan Budidaya Laut
7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
- Penyediaan Sarana Perikanan Tangkap
- Penyediaan Sarana Perikanan Tangkap (DAK)
- Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan
8. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
- Pengembangan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan
- Penguatan Sistem Informasi Pasar
- Pelayanan Administrasi Laboratorium Pembinaan Dan Pengujian Mutu
Hasil Perikanan (LPPMHP )Gorontalo
- Promosi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMAR IKAN)
9. Program pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Taksi Mina Bahari
- Rencana Bisnis dan Anggaran Unit Pelaksana Teknis Dinas (Taksi Mina
Bahari)
10. Program Pengembangan Perikanan Tangkap (Lanjutan)
- Pengembangan Perikanan Tangkap (Lanjutan)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.165 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
20.973.937.000,- (Dua Puluh Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Sembilan
Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 97,722 % dan
realisasi keuangan 92,51 % (Rp. 19.401.953.254,-), pada tabel 4.65
Tabel 4.65
Realisasi Fisik & Keuangan
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
992.767.000 100 773.793.580 77,94
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
304.000.000 100 276.698.750 91,02
3
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100 129.164.640 99,36
4 Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir 4.291.639.287 100 4.241.060.039 98,82
5
Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
276.105.000 100 249.174.000 90,25
6 Program Pengembangan
Budidaya Perikanan 3.674.701.000 100 3.316.655.883 90,26
7 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
5.911.967.713 100 5.739.618.140 97,08
8 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
1.655.470.000 100 1.591.774.601 96,15
9 Program pada Unit Pelaksana Teknis Dinas
Taksi Mina Bahari
685.000.000 15 31.726.621 4,63
10 Program Pengembangan Perikanan Tangkap (Lanjutan)
3.052.287.000 100 3.052.287.000 100,00
TOTAL 20.973.937.000 97,22 19.401.953.254 92,51
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.166 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Pembangunan desa nelayan yang dilaksanakan selama ini bersifat
sektoral, dan hanya akan memberikan solusi secara parsial juga,
sehingga tidak ada jaminan kelangsungan program tersebut ;
- SDM yang rendah dan infastruktur dasar yang kurang memadai di desa
nelayan, memberikan kontribusi besar terhadap melambatnya berbagai
upaya pelaksanaan pembangunan desa itu sendiri ;
- Keterbatasan sumber pendanaan, baik dari desa nelayan, Kecamatan
maupun dari Kabupaten, merupakan faktor utama lain yang
menyebabkan proses pembangunan desa juga agak terhambat ;
- Kurangnya sarana & prasarana produksi perikanan dan penunjang
lainnya (alat tangkap dan armada tangkap, cool box, sarana
pengolahan) yang dimiliki oleh nelayan, masih tingginya kebutuhan es,
kurangnya pasokan listrik dan masalah BBM pada sentra-sentra
produksi, dll ;
- Sumberdaya ikan (SDI) pada daerah pesisir, sudah mulai menurun
akibat ilegal fishing ;
- Kurangnya infrastruktur dasar lainnya seperti akses jalan, sarana air
bersih , sanitasi dan rumah layak huni ;
- Rendahnya akses pasar produk hasil perikanan ;
- Kurangnya akses permodalan bagi nelayan dalam peningkatan
usahanya.
2. Solusi
- Diperlukan suatu konsep yang matang dengan sasaran bahwa
pembangunan di desa nelayan sangat penting dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi
masyarakat desa melalui program PDNT secara teintegrasi yaitu
Pembangunan desa secara konkret harus memperhatikan berbagai
faktor, diantaranya adalah terkait dengan pembangunan ekonomi,
pembangunan/pelayanan pendidikan dan kesehatan, pengembangan
kapasitas pemerintahan dan penyediaan berbagai infrastruktur desa ;
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.167 LKPJ GUBERNUR 2013
- Dengan melihat desa nelayan sebagai wadah kegiatan ekonomi paling
bawah, kita harus merubah pandangan inferior atas wilayah ini, dan
merubahnya dengan memandang desa sebagai basis potensial kegiatan
ekonomi melalui investasi prasarana dan sarana yang menunjang
berbagai keperluan, khususnya keperluan nelayan, serta
mengarahkannya secara lebih terpadu ;
- Peran Pemerintah, sangat diharapkan dalam mengintervensi
berbagai kebutuhan dasar pembangunan desa nelayan, melakukan
berbagai koordinasi pelaksanan Program/kegiatan, khususnya program
dan kegiatan dari SKPD terkait seperti program penyediaan sarana air
bersih , sanitasi dan rumah layak huni ;
- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, khususnya TNI/POLRI,
menyangkut kerjasama operasi pengawasan dan pemberdayaan
kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) untuk mengurangi
kegiatan illegal fishing
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat sejumlah
indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang
diuraikan kedalam target tahunan SKPD, dapat dilihat pada tabel 4.66
Tabel 4.66
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Produksi perikanan Tangkap (ton) 90.964 92.171,3
2. Produksi Perikanan Budidaya (ton) 144.007 115.300,9
- Produksi Ikan Budidaya (Ton) 28.801 15.846,5
- Produksi rumput laut (Ton) 115.206 99.454,4
Total Produksi (Tangkap + Budidaya)
(Ton) 234.971 207.472
3. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan/ pembudidaya (Ton)
82.133 82.203
4. Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 49 48,6
5. Cakupan bina kelompok Perikanan (kelompok)
467 467
6. Pendapatan Nelayan (Rp/bln) 2.074.539 2.968.642
7. Pendapatan pembudidaya (Rp/bln) 1.773.855 1.790.750
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.168 LKPJ GUBERNUR 2013
8. Pendapatan pengolah dan pemasar perikanan (Rp./Bln)
2.700.000 2.359.183
9. Desa Nelayan/PEsisir yang Menjadi Desa Tangguh /PDNT (Desa
Nelayan/Pesisir)
10 10
10. Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya (NTN-P)
105,50 105.50
2. Urusan Pertanian
Urusan Pertanian di Provinsi Gorontalo yang diselenggarakan pada 4 SKPD
antara lain : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Dinas
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo, Badan Koordinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Gorontalo dan Badan Pusat Informasi
Jagung Provinsi Gorontalo.
Pembangunan pertanian di Provinsi Gorontalo dalam rangka peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura di biayai melalui
anggaran APBD dan DAK TA. 2013.
A. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan urusan Pertaniaan pada Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD
dan DAK tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran
Program ini terdiri atas 4 kegiatan merupakan belanja administrasi umum
di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan 3 Unit Pelayanan Teknis
Dinas (UPTD) BBTPH, BPSBTPH dan BPTPH. Keluaran dari program dan
kegiatan ini adalah tersedianya pelayana jasa administrasi dan operasional
perkantoran.
2. Program Peningkatan sarana prasarana Perkantoran
Program ini terdiri atas 1 kegiatan yakni kegiatan peningkatan sarana
prasarana perkantoran merupakan belanja modal penunjang sarana
prasarana aparatur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi
Gorontalo. Keluaran dari program dan kegiatan ini adalah tersedianya
sarana prasarana perkantoran dan aparatur yang memadai
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.169 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur
Program ini terdiri atas 1 kegiatan merupakan belanja kursus, bimtek dan
pelatihan bagi aparatur Dinas Pertanian dan KP Provinsi Gorontalo.
Keluaran dari program dan kegiatan ini adalah terlaksananya peningkatan
kapasitas aparatur dinas sebanyak 6 orang aparatur yang mengikuti
bimtek, kursus dan pelatihan di Kementerian pertanian dan Kementerian
terkait lainnya.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program ini terdiri atas 1 kegiatan merupakan belanja administrasi
penunjang administrasi pengelolaan keuangan di Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan. Keluaran dari program dan kegiatan ini adalah
tersusunya dokumen anggaran dan laporan bulanan, triwulan, semester,
tahunan.
5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program ini terdiri atas 9 kegiatan sebagai berikut :
- Perencanaan Program monev dan pelaporan
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah
Tersedianya dokumen perencanaan program kerja tahunan (Rapat
kerja daerah, forum SKPD, Musrenbangtan 2013, Penyusunan renja
2014, revisi renstra, LAKIP, Laporan Tahunan, LPPD dan RKA 2014)
Koordinasi dan monev pelaksanaan program dan kegiatan
kabupaten/kota dan tingkat pusat.
- Penyusunan data statistik pertanian
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah :
Terlaksananya sinkronisasi penyusunan angka produksi tanaman
pangan dan hortikultura baik di daerah maupun tingkat pusat
Terlaksananya ubinan swadaya kerjasama BPS komoditi padi dan
jagung
Tersedianya dokumen data statistik (ASEM, ATAP, dan ARAM 2
komoditi TP dan Hortikultura) sebagai dasar pengambilan kebijakan
teknis di daerah dan nasional.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.170 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pengelolaan Sarana Produksi, Pasca Panen (P2HP)
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah :
tersedianya sarana produksi pertanian pupuk urea dan NPK 129.250
kg
Tersediannya Sarana Alat Mesin Pertanian dan Sarana Pasca Panen
sebanyak 58 unit.
Terlaksananya bantuan paket UP3HP pada 16 kelompok KUBE.
Terlaksananya pembinaan, pelatihan dan sinkronisasi kegiatan
penunjang 14 kegiatan.
Rendahnya realisasi capaian fisik keuangan di sebabkan oleh karena
tidak selesaianya fisik pengadaan pupuk dan pengadaan lantai jemur
sebanyak 15 unit pada Anggaran APBD Perubahan 2013 oleh karena
keterbatasan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Dalam rangka peningkatan produktivitas komoditi tanaman pangan
Penyediaan pupuk terus disuport melalui dana APBD 1 yang diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan khususnya komoditi
jagung. Kelangkaan pupuk pada setiap musim tanam tertentu
mendorong pemerintah untuk berupaya memperbaiki fasilitas
penunjang antara lain infrastruktur pelabuhan laut dan usulan realokasi
kuota pupuk bersubsidi ke pemerintah pusat yang belum mencukupi
kebutuhan di Provinsi Gorontalo. Alokasi pupuk urea dan NPK melalui
dana APBD 1 sebesar 129.250 Kg dan terealisasi sebesar 100 %.
Namun pada APBD Perubahan Tahun 2013 sebesar 92.000 Kg
mengalami keterlambatan dalam pengadaannnya sehingga mengalami
putus kontrak pada akhir Bulan Desember.
Dalam mendukung intensitas pertanaman melalui dana APBD 1
dianggarkan pula alat dan mesin pertanian terutama alat pengolah
tanah seperti traktor roda 4 sebanyak 2 unit (Joon Deer), traktor roda 4
Mini 2 unit. Pola yang dikembangkan adalah bantuan langsung kepada
kelompok melalui sistim KSO yang diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat atau
kelompok tani yang membutuhkan. dapat dilihat pada tabel 4.67
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.171 LKPJ GUBERNUR 2013
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan Jumlah Sumber Dana
Belanja Modal 2.553.000.000 APBD
1 Hand Tracktor 10 Unit 25.000.000 250.000.000
2 Pemipil Jagung 10 Unit 8.500.000 85.000.000
3 Perontok Padi 10 Unit 8.500.000 85.000.000
4 Moisture Tester 10 Unit 12.000.000 120.000.000
5 Cultivator 2 Unit 32.500.000 65.000.000
6 Alat Pengetes Pupuk 2 Unit 4.000.000 8.000.000
7 Alat Penepung (Pengolahan Mie Jagung) 1 Paket 100.000.000 100.000.000
8 Traktor Roda 4 (92 HP) 2 Unit 575.000.000 1.150.000.000
9 Traktor Roda 4 (14 HP) 4 Unit 165.000.000 660.000.000
10 Pompa Air 3 " 3 unit 10.000.000 30.000.000 APBD-P
Belanja Barang (diserahkan ke Masy) 2.497.000.000 APBD
11 Bantuan UP3HP 1 Pkt 250.000.000 250.000.000 APBD
12 Lantai Jemur (15 x 20 Mtr) 360.000.000
- Kabupaten Pohuwato 2 Unit 40.000.000 80.000.000
- Kabupaten Boalemo 2 Unit 40.000.000 80.000.000
- Kabupaten Gorontalo 2 Unit 40.000.000 80.000.000
- Kabupaten Bone Bolango 1 Unit 40.000.000 40.000.000
- Kabupaten Gorontalo Utara 2 Unit 40.000.000 80.000.000
- Lantai Jemur (15 x 20 meter) 15 Unit 40.000.000 600.000.000 APBD-P
- Terpal (Uk. 6x 8 mtr) 100 lbr 400.000 40.000.000 APBD-P
13 Belanja pupuk Urea dan NPK APBD
- Urea (1.100 Ha) 110.000 Kg 7.100 781.000.000
- NPK (1.100 Ha) 220.000 Kg 3.250 715.000.000
- Pupuk NPK (466 Ha) 92.000 Kg 4.250 391.000.000 APBD-P
Total 5.050.000.000
Tabel 4.67
Alokasi belanja Modal dan Belanja Barang Sarana Prasarana Alsintan
dan Pasca Panen Tanaman Pangan TA. 2013
- Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi Palawija
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah : Pengadaan Benih Jagung
Hibrida 6000 Ha, Pengadaan Benih Padi Non Hibrida 450 Ha.Pengadaan
Batang Stek Ubi Kayu 10 Ha.
Berdasarkan Angka Sementara (ASEM) 2013, sasaran peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas utama tanaman pangan; padi,
jagung, kedelai (PJK) mencampai sasaran yang ditargetkan kecuali
komoditi jagung yang masih belum memenuhi target. Capaian kinerja
produksi Padi 295.512 ton dari target 299.363 , jagung 669.094 ton
dari target 719.652 dan kedelai 4.410 ton dari target 2.337 ton.
Penyebab belum tercapainya sasaran produksi maupun produktivitas
jagung hal ini disebabkan antara lain petani/masyarakat belum
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.172 LKPJ GUBERNUR 2013
menerapkan teknologi budidaya yang benar dan kurangnya faktor
pemupukan, selain itu faktor pola subsidi benih yang mulai diterapkan
Tahun 2013 ini varietas benih yang disubsidi oleh pemerintah tidak
diminati oleh petani, hal ini didasari oleh realisasi penyerapan subsidi
benih jagung untuk provinsi Gorontalo hanya kurang lebih sebesar 12
persen sampai dengan akhir tahun 2013. Demikian pula hanya untuk
dukungan dana APBD melalui bantuan benih jagung hibrida mengalami
peningkatan baik melalui dana APBD pergeseran dan APBD Perubahan
yang hasil produksinya baru akan dipanen pada bulan Januari dan
Februari 2014 sehingga tidak memberikan pengaruh pada capaian
produksi tahun 2013.
- Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian
(Hortikultura)
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah : 1) Terlaksananya
Pengembangan Cabe 300 Ha 2) Tersedianya bufferstock benih Sayuran
20 Ha 3) Tersedianya Bibit Buah-buahan 10.000 pohon 4) Tersedianya
Bibit Tanaman Hias 1750 phn.
- Pengemb. Sistem Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT
(UPTD BPTPH)
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah :
Terlaskananya kegiatan asah terampil 1 kegiatan
Tersedianya Tanaman Penghasil Bahan Baku Pembuatan bahan
pengendali OPT ramah lingkungan berupa Pestisida Nabati (20
jenis tanaman)
Tersedianya bahan pengendalian OPT biologis berupa agens hayati
dan pestisida nabati 1 pkt.
Terlaksananya Bimbingan Teknis Pengendalian OPT pada tanaman
pangan dan hortikultura ( padi, jagung dan cabe ) sebanayak 15
kegiatan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.173 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini terdiri atas 5 kegiatan sebagai berikut :
- Pengelolaan Irigasi Pertanian
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah
Terlaksananya Kegiatan Lomba P3A tingkat Provinsi 1 pkt
Tersedianya Pompa Air & Perlengkapannya 14 unit
Tersedianya Sumur Suntik dan Perlengkapannya 14 unit.
Terlaksananya Pelatihan Penguatan Kelembagaan sebanyak 50
org.
Kegiatan ini bertujuan mendukung pengelolaan irigasi pertanian melalui
pemberdayaan kelompok petani pemakai air (P3A) dan mendukung
penyediaan irigasi air tanah dalam dalam mendukung mewujudkan
swasembada pangan yang berkelanjutan, beberapa program/kegiatan
penting yang didanai melalui dana APBD Dinas Pertanian dan Dinas
Pekerjaan Umum antara lain ; SID perluasan areal sawah, perbaikan
jaringan irigasi primer dan pembuatan embung.
- Pengelolaan Lahan Pertanian
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah
Terlaksananya pemuktahiran data potensi pertanian lahan kering
Terlaksananya pendampingan dana PUAP (Pengelolaan Usaha
Agribisnis Pedesaan)
Pada Tahun 2013 melalui kegiatan ini dilaksanakan pemuktahiran luas
baku lahan basah dan lahan kering melalui metode survey, diharapkan
dihasilkan data luas lahan kering by name by adress sebagai data
pembanding dalam perumusan kebijakan dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
- Pengembangan Perluasan Areal Pertanian
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah
Tersedianya data potensi lahan cetak sawah ; 746 ha
Terlaksananya koordinasi dan evaluasi perluasan areal di 6
kab/kota
Kegiatan ini merupakan sharing dana APBN dimana pada anggaran
Tugas Pembantuan 2013 dialokasi anggaran perluasan lahan sawah
700 ha dimana APBD 1 dianggarkan SID Perluasan sawah.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.174 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian (UPTD BPSBTPH)
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah
Terlaksananya Pengawasan Mutu Produksi Dan Peredaran Benih TP
dan Hortikultura
Terlaksananya Pemurnian Varietas Tanaman Pangan Dan
Hortikultura dan
Terlaksananya Pertemuan Teknis Stokeholder Perbenihan Tk.
Provinsi
- Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan (UPTD BBTPH)
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah ; tersedianya Benih Sumber
di tingkat BBU dan Penangkar
7. Program Pembangunan/Rehabilitasi UPTD/Balai Perbenihan/ Perbibitan
(Dana Alokasi Khusus/Dak)
Program ini terdiri atas 3 kegiatan, berupa belanja modal peningkatan
infrastruktur sarana dan prasarana penunjang Balai Perbenihan, Balai
Pengawasan Sertifikasi dan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang antara lain membiayai.
8. UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Pembangunan Laboratorium hama, laboratorium Agens Hayati, ruang
kepala, ruang administrasi pelayanan teknis, ruang staf, ruang
pertemuan, green house dan gudang.
- Penyediaan Peralatan/Mesin Laboratorium dan penunjang laboratorium
- Rahab kantor UPTD BPTPH
9. UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Bangunan (antara lain gudang benih, gudang peralatan, gudang
prosessing, gudang obat-obatan (pupuk dan pestisida), kantor,
laboratorium,
- Peralatan Produksi (antara lain sarana pengairan, mini tractor, mist
blower, hand sprayer, power sprayer, cangkul, arit/parang, alat mesin
panen, pompa air, gerobak dorong, landak, mesin pemotong
rumput;Peralatan Pengolahan/Penyimpanan Benih Peralatan
Laboratorium (moisture tester, rak benih dll).
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.175 LKPJ GUBERNUR 2013
10. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura
- Bangunan (green house laboratorium, rehab kantor, gudang)
- Peralatan penunjang (alat pengolah data, sarana prasarana pendukung
laboratorium dan sarana penunjang lainnya)
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pertanian yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD
dan DAK dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 32.181.612.400,- (Tiga Puluh
Dua Milyar Seratus Delapan Puluh Satu Juta Enam Ratus Dua Belas Ribu
Empat Ratus Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 98,44 % dan realisasi
keuangan 95,95 % (Rp. 30.879.219.142,-), pada tabel 4.68
Tabel 4.68
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pertanian
(Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.573.386.400 90,00 1.351.095.327 85,87
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
497.100.000 100,00 489.348.200 98,44
3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 131.000.000 100,00 129.905.300 99,16
4
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100,00 128.600.600 98,92
5 Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
17.188.336.700 98,00 16.529.495.340 96,17
6 Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 1.981.969.900 100,00 1.883.507.950 95,03
7
Pembangunan/Rehabilitasi
UPTD/Balai Perbenihan/Perbibitan (Dana Alokasi Khusus/DAK)
10.679.819.400 100,00 10.367.266.425 97,07
TOTAL 32.181.612.400 98,44 30.879.219.142 95,95
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.176 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan :
- Kurangnya sarana prasarana produksi (benih, pupuk,
alsintan)
- Sebagian besar petani yang menggunakan benih jagung
hibrida belum menggunakan teknologi yg benar dan
pemupukan
- Mahalnya harga benih jagung Hibrida menyebabkan petani
menanam benih ulangan yang berakibat rendahnya
produktivitas
- Rendahnya produktivitas padi dan jagung karena
penerapan teknologi pemupukan belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh petani
- Berita Acara penerimaan benih jagung, Pupuk (APBD)
sering terlambat di kembalikan oleh penerima/petani.
2. Solusi :
- Koordinasi instansi terkait kab/kota dan lintas sektor dalam
pencapaian sasaran 2013 dalam upaya peningkatan
indeks pertanaman (IP) terutama lahan-lahan sawah tada
hujan
- Diharapkan adanya investasi Swasta dalam membangun
industri pakan ternak sehingga dapat merangsang minat
petani dalam pengembangan usaha tani jagung
- Mengoptimalkan kembali industri benih jagung hibrida di
kab.pohuwato kerjasama swasta
- Intensitas pegawalan penyuluh dan petugas pertanian
kab/kota dilapangan dalam mengawal program kegiatan.
- Pengembangan industri rumah tangga olahan/tepung-
tepungan dalam upaya peningkatan daya saing dan nilai
tambah.
- Peningkatan daya beli masyarakat melalui crash program
lintas sektor terkait.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.177 LKPJ GUBERNUR 2013
- Memaksimalkan pembinaan petani baik petani yang
menerima alokasi bantuan maupun petani swadaya yang
mengupayakan sendiri usahataninya.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan
selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD, dapat dilihat
pada tabel 4.69
Tabel 4.69
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Pertanian
(Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013
Capaian
1 Komoditi tanaman pangan :
- Peningkatan produksi padi 3% /tahun (ton)
299.363 295.512 (Asem)
- Peningkatan produktivitas padi 4,72%/tahun (ku/ha)
54,56
52,01 (Asem)
- Peningkatan Produksi jagung sebesar 9,29%/tahun (ton)
719.652
669.094 (Asem)
- Peningkatan Produktivitas jagung
sebesar 2,66%/tahun (ku/ha)
50,42 47,65 (Asem)
- Peningkatan Produksi Kedelei 3%/thn (ton)
2.337
4.410 (Asem)
- Peningkatan produktivitas kedelai (ku/ha)
12,78 13,10 (Asem)
2. Komoditi Hortikultura :
- Peningkatan Produksi Sayuran 3 % per Tahun (Ton)
17.048 16.897
(Asem)
- Peningkatan Produksi Tanaman Hias (Kg,Tgk,Phn)
16.978 53.527 (Asem)
- Peningkatan Produksi Buah -
buahan 2 % per Tahun (Ton) 13.211 14.490 (Asem)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.178 LKPJ GUBERNUR 2013
Kg Ha Kg Ha Kg Ha Kg Ha
1 KAB. GORONTALO 28.160 1.877 6.410 427 10.447 696 45.017 3.001
2 KAB. BOALEMO 19.799 1.320 3.240 216 6.760 451 29.799 1.987
3 KAB. POHUWATO 22.799 1.520 6.435 429 19.015 1.268 48.249 3.217
4 KAB. BONBOL 8.694 580 1.450 97 3.620 241 13.764 918
5 KAB. GORUT 15.048 1.003 2.410 161 6.620 441 24.078 1.605
6 KOTA GORONTALO - - 50 3 - - 50 3
94.500 6.300 19.995 1.333 46.462 3.097 160.957 10.730
KABUPATENNO
JUMLAH
APBD INDUK APBD-
PERGESERAN APBD P JUMLAH
Capaian kinerja hasil aspek produksi antara lain :
Pencapaian Produksi Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun
2013
Dari tabel diatas menunjukan bahwa pencapaian kinerja produksi tanaman
pangan padi, jagung, kedelai (PJK) Tahun 2013 berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) 2013 mengalami peningkatan baik dari tahun
sebelumnya maupun dari sasaran 2013 kecuali komoditi jagung yang
belum mencapai sasaran/target baik produksi dan produktivitas tapi masih
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (2012).
- Jagung
Rendahnya produktivitas komoditas jagung atau hanya meningkat
sebesar 0,17 % dari tahun 2012disebabkan oleh petani kurang
menerapkan teknologi budidaya yang benar antara lain pengolahan
tanah TOT (Tanpa Olah Tanah), serta kurangnyapemupukan sehingga
menyebabkan produktivitas jagung menurun, namun dari sisi luas
panen mengalami peningkatan yang cukup significant dari tahun
sebelumnya bahkan hampir mencapai sasaran 2013. Lihat tabel 4.70
dan 4.71
Tabel 4.70
Alokasi bantuan benih jagung Hibrida TA. 2013
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.179 LKPJ GUBERNUR 2013
2012 2013 2014
(Ha) (Ha) (Ha)
1 SLPTT 9.150 15.000 6.000
2 APBD I 4000 6.300 9.922
3 APBD Pergeseran - 1.333
4 APBD-P 1.738 3.097
Total 14.888 25.730 15.922
NO KEGIATAN
JAGUNG
Tabel 4.71
Alokasi Benih Jagung Hibrida melalui SLPTT Tahun 2012-2104
Produksi jagung tahun 2013 (ASEM) sebesar 669.094 ton pipilan
kering, mengalami kenaikan sekitar 3,78 persen dibandingkan tahun
2012. Kenaikan produksi tersebut disebabkan adanya peningkatan luas
panen sebesar 140.423. Ha atau naik 3,60 % dari ATAP 2012 yang
hanya sebesar 135.754 Ha.Selain itu penyebab belum tercapainya
sasaran produksi maupun produktivitas jagung hal ini disebabkan
antara lain petani/masyarakat belum menerapkan teknologi budidaya
yang benar dan kurangnya faktor pemupukan, selain itu faktor pola
subsidi benih yang mulai diterapkan Tahun 2013 ini varietas benih yang
disubsidi oleh pemerintah tidak diminati oleh petani, hal ini didasari
oleh realisasi penyerapan subsidi benih jagung untuk provinsi Gorontalo
hanya kurang lebih sebesar 12 persen sampai dengan akhir tahun
2013. Dukungan dana APBD melalui bantuan benih jagung hibrida
mengalami peningkatan yang cukup significant melalui tambahan
anggaran APBD Pergeseran dan APBD-Perubahan namun hasil
produksinya baru akan dipanen pada bulan Januari dan Februari 2014
sehingga tidak memberikan pengaruh pada capaian produksi tahun
2013, lihat tabel 4.72
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.180 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.72
Produksi Jagung di Provinsi Gorontalo Tahun 2011-2013
Uraian ATAP 2011
ATAP 2012
(ASEM) 2013
PERKEMBANGAN
(2011 TERHADAP 2012)
PERKEMBANGAN
( (2012 TERHADAP 2013)
ABSOLUT PERSEN
(%) ABSOLUT
PERSEN (%)
Luas Panen
(Ha) 135.754 135.543 140423 -211 -0,16 4.880 3,60
Produktivitas (Ku/ha) 44,62 47,57 47,65 2,94 6,60 0,08 0,17
Produksi (Ton) 605.781 644,754 669.094 38.973 6,43 24.430 3,78
- Padi
Berdasarkan perhitungan Angka Sementara (ASEM) 2103 produksi padi
tahun 2013 sebesar 298.647 ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat
sebanyak 50.420 ton atau meningkat 20,54 persen dibandingkan
dengan Angka Tetap tahun 2012 atau hampir mencapai sasaran pada
RPJMD 2013 yaitu sebesar 299.363 ton
Peningkatan produksi utamanya juga disebabkan oleh peningkatan luas
panen tahun 2013 sebesar 56.894 Ha atau melampaui sasaran yang
telah ditetapkan yang hanya sebesar 54.865 Ha atau mencapai
peningkatan sebesar 3,70 persen dari sasaran RPJMD atau meningkat
11,14 persen dari tahun 2012. Demikian pula hanya peningkatan
produktivitas padi sebesar 52,01 Ku/Ha, atau mengalami peningkatan
yang cukup significant terhadap realisasi ATAP 2012 yang hanya
sebesar 47,95 Ku/ha atau meningkat sebesar 8,46 persen dari tahun
sebelumnya. Capaian rata-rata produktivitas padi terbesar yaitu di Kota
Gorontalo sebesar 59,30 Ku/Ha hal ini dikarenakan seluruh lahan fungsi
sawah di kota Gorontalo merupakan sawah irigasi teknis hal ini
didukung pula oleh penggunaan benih serta pemupukan yang intensif
sesuai teknologi anjuran. Penyebab kenaikan produksi antara lain
adalah :
- Adanya pergeseran tanam yang terjadi di 2 kabupaten yaitu
kabupten Bone Bolango dan Kota Gorontalo yang umumnya
penanamannya pada bulan september-Oktober bergeser ke bulan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.181 LKPJ GUBERNUR 2013
November-desember akhir tahun 2012 akibat adanya perbaikan
bendungan Lomaya yang selesai pada Bulan Okotober.
- Wilayah kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki potensi lahan
padi ladang (760 Ha) umumnya tidak menanam,namun pada
tahun 2013 ini karena iklim dan curah hujan yang cukup
mendukung terdapat pertanaman padi ladang, lihat tabel 4.73
Tabel 4.73
Produksi Padi di Provinsi Gorontalo Tahun 2011-2013
Uraian ATAP
2011
ATAP
2012
(ASEM)
2013
PERKEMBANGAN
(2011 TERHADAP
2012)
PERKEMBANGAN
(2012 TERHADAP
2013)
ABSOLUT (%) ABSOLUT (%)
Luas Panen
(Ha) 52.811 51.193 56.894 -1.618 -3,06 5.701 11,14
Produktivitas
(Ku/ha) 51,87 47,95 52,01 -3,86 -7,44 4,06 8,46
Produksi (Ton) 273.921 245.492 298.647 -28.135 10,27 50.420 20,54
- Kedelai
Produksi kedelai tahun 2013 sebesar 4.410 ton biji kering. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding tahun
2012 yang hanya sebesar 3.451 ton. Peningkatan luas panen juga
sebesar 3,367 Ha atau meningkat 27,78 persen dibandingkan tahun.
Penyebab peningkatan antara lain adalah : Adanya dukungan bantuan
benih APBD di Kabupaten Pohuwato dan program SLPTT kedelai 2.500
Ha dan minat masyarakat tani melalui swadaya, lihat tabel 4.74
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.182 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.74
Produksi Kedelai di Provinsi Gorontalo Tahun 2011-2013
Uraian ATAP
2011
ATAP
2012
(ASEM)
2013
PERKEMBANGAN
(2011 TERHADAP
2012)
PERKEMBANGAN
(2012 TERHADAP
2013)
ABSOLUT (%) ABSOLUT (%)
Luas Panen (Ha) 1.741 2.851 3.367 1.110 63,76 516 18,10
Produktivitas
(Ku/ha) 12,38 12,10 13.10 -0,28 -2,25 0,99 8,20
Produksi (Ton) 2.156 3.451 4.410 1.295 60,07 959 27,78
- Komoditas Hortikultura
Realisasi capaian target kinerja untuk komoditi sayuran hanya
berkisar 99,11% hal ini disebabkan oleh adanya keterlambatan
penyaluran penyaluran bantuan benih Cabe Rawit ( APBD 2013 )
yang baru bisa direalisasikan pada bulan Oktober seluas 300 Ha
(dari APBN selauas 45 Ha baru bisa direalisasikan pada bulan
Desember 2013, komoditi Cabe Rawit memiliki peranan penting
dalam menopang jumlah produksi sayuran di Provinsi Gorontalo
(sekitar 74% dri tot prod sayur) Sekitar 60 - 70 % ekonomi di
Provinsi Gorontalo digerakkan oleh bantuan Pemerintah,
ketergantungan masyarakat petani terhadap bantuan benih
menyebabkan komoditi hortikultura di Gorontalo kurang
berkembang.
Tanaman Hias mengalami peningkatan diatas 100 % hal ini
disebabkan oleh fokus program bantuan baik dari APBN dan
APBD I hanya dipusatkan di Kota Gorontalo, sampai pada tahun
2013 tercatat sudah ada 15 Kelompok Usaha Tani Tanaman Hias
di Kota Gorontalo, 6 diantaranya aktif melakukan penjualan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.183 LKPJ GUBERNUR 2013
sedangkan siasanya dalam bentuk Rental Tanaman Hias (Bank,
Hotel, Pemda dan Gedung Pertemuan).
Tanaman Buah mengalami peningkatan 109,68 % ini
dipengaruhi oleh naiknya jumlah produksi Jeruk Siam sebesar
90,90 % (sentra Kec. Randangan, Pohuwato). Adanya bansos
untuk 3 kelompok pada tahun 2009/2010 (APBD I dan APBD II)
untuk komoditi Jeruk Siam memberikan sumbangan yang cukup
besar bagi peningkatan produksi di tahun 2013.
Tanaman Biofarmaka (Tanaman Obat) hanya bisa mencapai
target 64,39 % , jumlah produksi Tanaman Biofarmaka di
Provinsi Gorontalo relative sangat kecil jika dibandingkan dengan
produksi dari provinsi lain, hal ini terjadi karena masih kurang
dikomersilkannya komoditi ini. Selama ini tanaman Biofarmaka di
Gorontalo dibudidayakan dalam spot - spot kecil yang biasanya
sebagian dikonsumsi sendiri (RT) dan sebagian lainnya dijual jika
harga sedang bagus, biasanya benih/bibitnya diperoleh
masyarakat dari bantuan Badan Ketahanan Pangan berupa
program pemanfaatan pekarangan.
B. Dinas Perkebunan dan Peternakan
a. Program dan Kegiatan
Dari tahun ke tahun alokasi anggaran untuk Dinas Perkebunan dan
Peternakan mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan dan orientasi
pembangunan wilayah di Gorontalo khususnya sektor pertanian, sub sektor
perkebunan dan peternakan. Program rutin utama yang dilaksakan antara lain
Peningkatan Populasi dan Produksi Peternakan, Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Hewan Menular, Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan serta khusus untuk UPTD Wonggahu
dilaksanakan program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Adapun program dan kegiatan urusan Pertaniaan pada Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo yang bersumber dari dana APBD
dan DAK tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.184 LKPJ GUBERNUR 2013
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan
Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
- Perencanaan Program, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan serta
Penyusunan Data Statistik Perkebunan dan Peternakan
6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
- Pengembangan Agribisnis Perkebunan
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
- Penyediaan PAH ASUH dan Jaminan Keamanan PAH
8. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan Ternak
- Pengadaan Bibit, Sarana Pendukung untuk Masyarakat.
9. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
- Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
10. Program Penerapan Teknologi Peternakan
- Pelayanan Administrasi dan Peningkatan Sarana/Prasarana UPT
Wonggahu.
11. Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya
Lokal.
- Optimalisasi IB dan Kontes Ternak.
12. Pembangunan/Rehabilitasi UPTD/Balai Perbenihan/Perbibitan (Dana
Alokasi Khusus/DAK)
- Pembangunan/Renovasi UPTD/Perbibitan Ternak Sapi Wonggahu
(DAK)
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.185 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo pada tahun
2013 memperoleh alokasi dana APBD dan DAK dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 18.428.317.944,- (Delapan Belas Milyar Empat Ratus Dua
Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Sembilan Ratus Empat
Puluh Empat Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 81,86% dan realisasi
keuangan 75,23 % (Rp. 13.863.756.801,-), pada tabel 4.75
Tabel 4.75
Realisasi Fisik & Keuangan
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
883.200.000 94 811.883.288 91,93
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
333.875.000 100 330.535.000 99,00
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
140.643.944 98 134.878.500 95,90
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
130.000.000 100 129.411.500 99,55
5 Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
212.627.500 98 195.647.400 92,01
6 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1.512.170.900 99 1.436.437.200 94,99
7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
504.905.000 100 499.862.900 99,00
8 Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan 10.282.928.100 70 6.261.997.292 60,90
9 Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Peternakan 112.000.000 100 111.905.000 99,92
10 Program Penerapan Teknologi Peternakan
846.140.000 100 828.218.121 97,88
11 Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya Lokal.
177.417.500 90 150.301.100 84,72
12
Pembangunan/Rehabilitasi UPTD/Balai
Perbenihan/Perbibitan (Dana Alokasi Khusus/DAK)
3.292.410.000 95 2.972.679.500 90,29
TOTAL 18.428.317.944 81,86 13.863.756.801 75,23
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.186 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Program Peningkatan Produksi hasil Peternakan
(Pertanian/Perkebunan) Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak
kepada Masyarakat, Khusus pengadaan bibit ternak sapi betina
terdiri dari 2 paket yaitu bibit ternak sapi betina sejumlah 453 ekor
dengan pagu anggaran 2.944.500.000,- realisasi fisik 100% dan
realisasi keuangan 95,12%. Sedangkan untuk pengadaan bibit
ternak sapi paket 515 ekor realisasi fisik 0% dan realisasi keuangan
19,96% adalah Uang Muka yang telah diterima PT Catur Mitra
Ruminan tidak tercapainya pengadaan bibit sapi bali betina karena
penyedia dalam hal ini PT Catur Mitra Ruminan lalai dalam mentaati
jadwal kontrak yang telah disepakati yang berakibat pada gagalnya
pengadaan 515 ekor bibit sapi bali betina.
2. Solusi
- Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan
dan Peternakan adalah : Mengirim surat pemberitahuan dan
surat peringatan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali ke pihak
rekanan agar dapat memenuhi permintaan Bibit Ternak Sapi Bali
sesuai spesifikasi.
Surat Peringatan tanggal tanggal 28 September 2013
Surat Peringatan tanggal 26 Oktober 2013
Pertemuan Monitoring oleh Komisi II DPRD Provinsi
Gorontalo tanggal 31 Oktober 2013 kepada rekanan agar
segera mempercepat pengadaan yang tidak dipatuhi
Supervisi oleh Tim Selektor pada tanggal 26 November 2013
di Holding Ground Sumber Bibit, hasilnya rekanan tidak
mampu manyediakan Bibit Ternak Sapi.
Surat Pemutusan Kontrak kepada Rekanan karena lali dalam
mengadakan 515 ekor Bibit Sapi Bali Betina, sebagai akibat
penyedia wajib mengembalikan uang muka dan menyetor
jaminan pelaksanaan ke kas daerah
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.187 LKPJ GUBERNUR 2013
- Rekanan (PT. Catur Mitra Ruminan) segera menyelesaikan
pengembalian uang muka dan menyetor jaminan pelaksanaan ke
kas daerah.
- Untuk pengadaan sapi sebaiknya dalam kontrak diikat antara
penyedia dan supplier sehingga ada tanggung jawab bersama
antara penyedia dan supplier ternak dalam batasan pekerjaan
tertentu, dan pengadaan sapi seharusnya dikategorikan dalam
kategori pengadaan khusus.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan
Renstra Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo Tahun 2012
– 2017, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target
pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan
SKPD dapat dilihat pada tabel 4.76
Tabel 4.76
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Pertanian
(Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Nilai Tukar Petani Kebun 128.01 102.41
2. Perluasan Areal Tebu (Ha) 1.764 1.324
3. Produksi Tebu (Ton) 30.467 32.521
4. Perluasan Areal Cengkih (Ha) 9.150 9.370
5. Produksi Cengkih (Ton) 911 755
6. perluasan Areal Kelapa Dalam (Ha) 66.506 10.269
7. Produksi Kelapa Dalam (Ton) 62.400 66.345
8. Perluasan Areal Kakao (Ha) 13.823 13.629
9. Produksi Kakao (Ton) 3.962 5.043
10. Peningkatan Populasi Ternak Sapi (Ekor)
198.872 214.186
11. Peningkatan Populasi Kambing (Ekor) 88.659 88.513
12. Peningkatan Populasi Ayam Buras (Ekor)
1.270.588 1.555.867
13. Peningkatan Produksi Daging Sapi (Kg) 4.145.989 3.617.458
14. Peningkatan Produksi Daging Kambing (Kg)
194.772 177.910
15. Peningkatan Produksi Daging Ayam
Buras (Kg) 1.939.176 1.513.115
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.188 LKPJ GUBERNUR 2013
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
16. Jumlah Konsumsi Daging (kg/kapita/th)
2,9 3,02
17. Pengendalian dan pengobatan
Gangguan Reproduksi (ekor) 4.800 1820
18. Pengendalian (AI) Avian Influenza (ekor)
270.200 600.000
19. Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Hewan Strategis (ekor)
14.574 2.587
20. Pemeriksaan Serum, Feses dan SWAB di Laboratorium Keswan (Sampel)
1.856 313
21. Peningkatan Fasilitas Kios Daging
(Kios) 5 4
22. Pemeriksaan Produk Hasil Pangan ASUH (PMSR-CM) di Laboratorium Kesmavet (sampel)
499 537
23. Pengembangan kelompok ternak sapi
(kelompok) 3.448 3.373
24. Pengembangan kelompok ternak kambing (kelompok)
4 4
25. Pengembangan kelompok ternak ayam buras (kelompok)
149 81
C. Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian program dan kegiatan APBD pada tahun anggaran 2013
khusus untuk Urusan Pertanian (Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Gorontalo) antara lain sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan SKPD
4. Program Pemantapan Perencanaan, Monev dan Pelaporan
- Forum SKPD
- Pengembangan Sistem Informasi Kelembagaan Penyuluh, Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.189 LKPJ GUBERNUR 2013
5. Pemantapan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan
- Pengembangan Metodologi dan Programa Penyuluhan bagi
Pendampingan Penyuluh PPK
- Pengembangan Materi Penyuluhan dan Kemitraan Usaha Bidang PPK
6. Penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
- Penguatan Kelembagaan Penyuluh PPK
- Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha PPK
7. Pengembangan SDM Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
- Pengembangan SDM Penyuluh PPK
- Pengembangan SDM Pelaku Utama dan Pelaku Usaha PPK
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana
APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 4.725.425.000,- (Empat Milyar
Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)
dengan rata-rata capaian fisik 98,52 % dan realisasi keuangan 95,70 % (Rp.
4.522.312.052,-), lihat tabel 4.77
Tabel 4.77
Realisasi Fisik & Keuangan
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
502.020.000 93,00 460.519.302 91,73
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
176.250.000 100,00 173.435.250 98,40
3
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
74.100.000 100,00 74.097.500 100,00
4
Program Pemantapan Perencanaan, Monev dan Pelaporan
663.155.000 97,00 618.963.050 93,34
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.190 LKPJ GUBERNUR 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
5 Pemantapan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan
874.000.000 100,00 862.607.550 98,70
6 Penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
930.950.000 100,00 908.115.300 97,55
7
Pengembangan SDM Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
1.504.950.000 99,00 1.424.574.100 94,66
TOTAL 4.725.425.000 98,52 4.522.312.052 95,70
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Gorontalo Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah pada tahun 2013 tidak mengalami hambatan.
D. Badan Pusat Informasi Jagung
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan Badan Pusat Informasi Jagung
Provinsi Gorontalo pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
- Penyusunan Anggaran, Penatausahaan dan Laporan Keuangan
SKPD
4. Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
- Penyusunan Rencana Program
- Monitoring dan Evaluasi
5. Program Pelatihan dan Pembelajaran
- Peningkatan Kemampuan Sumberdaya Petani/Peternak dan
Petugas Pertanian
- Teknologi Terapan Peningkatan Produksi dan Optimalisasi
Pendapatan Usaha Tani Jagung
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.191 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Program Informasi dan Kerjasama
- Perbanyakan Benih Jagung Hibrida dan Komposit
- Pengembangan Keragamaan Informasi dan Teknologi Jagung
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo pada tahun 2013
memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
2.423.400.000,- (Dua Milyar Empat Ratus Dua Puluh Tiga Juta Empat Ratus
Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 98,98 % dan realisasi keuangan
97,57 % (Rp. 2.364.420.991,-), lihat tabel 4.78
Tabel 4.78 Realisasi Fisik & Keuangan
Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
413.955.000 95,00 383.768.616 92,71
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
82.500.000 95,00 76.417.000 92,63
3
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
110.400.000 100,00 110.000.000 99,64
4 Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi
180.725.000 100,00 177.708.150 98,33
5 Program Pelatihan dan
Pembelajaran 717.325.000 100,00 716.158.225 99,84
6 Program Informasi dan Kerjasama
918.495.000 100,00 900.369.000 98,03
TOTAL 2.423.400.000 98,98 2.364.420.991 97,57
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
- Masih kurangnya tenaga pengajar dalam pelatihan dan
pembelajaran
- Sarana prasarana pembelajaran masih kurang memadai
- Masih minimnya kegiatan kaji terapan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.192 LKPJ GUBERNUR 2013
- Belun optimalnya koordinasi antara intansi terkait dalam persiapan
MoU
- Pengaruh iklim/cuaca (musin kering) dalam pelaksanaan visitor
plot berbagai varitas jagung dan perbanyakan benih jagung hibrida
dan komposit.
- Ketersediaan benih varitas lokal semakin terbatas
- Keterbatasan SDM pengelola sarana informasi
2. Solusi
- Penambahan jumlah tenaga pengajar dalam pelatihan baik dari
dalam BPIJ atau dari tenaga diluar BPIJ
- Perbaikan dan penambahan sarana belajar.
- Perlu peningkatan kapasitas SDM dan anggaran dalam melakukan
kaji terapan
- Perlu dioptimalkan koordinasi antara SKPD atau lembaga yang
berkaitan dengan MoU
- Pengadaan pompa dan sumur suntik di areal pertanaman jagung
dan pengaturan jadwal penanaman agar sesuai dengan waktu
curah hujan yang tinggi
- Perlu ada petani yang mau menanam benih ini agar varitas ini
tidak punah dengan memberikan insentif khusus.
- Perlu ada pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM
3. Urusan Kehutanan
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan Dinas Kehutanan dan Pertambangan
Provinsi Gorontalo pada Tahun Anggaran 2013 khususnya untuk urusan Kehutanan
adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
- Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian bidang Kehutanan dan
Pertambangan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.193 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan Pelatihan,
Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
5. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
- Peningkatan Usaha Masyarakat Sekitar Hutan Produksi
- Fasilitasi Pembinaan dan Pembentukan Kelembagaan Hutan Tanaman Rakyat
- Pemeliharaan Tata Batas dan Penataan KPH
- Monitoring dan Evaluasi IUIPHHK
6. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Penanaman dan Pemeliharaan Turus Jalan Nasional/Provinsi
- Peran serta masyarakat dalam gerakan RHL
- Fasilitasi Kelembagaan Forum DAS Provinsi
- Pembuatan Areal Model Usaha Tani Konservasi
7. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
- Pengendalian Kebakaran Hutan
- Pengamanan Hutan
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Urusan Kehutanan (Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 4.666.772.500,- (Empat Milyar Enam Ratus Enam Puluh Enam
Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah) dengan rata-rata capaian
fisik 96,85 % dan realisasi keuangan 94,30 % (Rp. 4.400.847.923,-), lihat tabel 4.79
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.194 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.79
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Kehutanan
(Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
763.016.300 92,00 679.620.523 89,07
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
921.450.000 100,00 904.678.000 98,18
3
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
176.189.000 100,00 176.010.600 99,90
4
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
130.000.000 100,00 127.294.600 97,92
5 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
886.900.000 100,00 847.716.200 95,58
6 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1.359.067.200 100,00 1.347.273.000 99,13
7 Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam 430.150.000 80,00 318.255.000 73,99
TOTAL 4.666.772.500 96,85 4.400.847.923 94,30
c. Permasalahan dan Solusi
1. Rendahnya pengelolaan kawasan terhadap potensi hasil hutan non kayu.
Sosialisasi akan pentingnya kemampuan produktivitas kawasan yang banyak
dihasilkan oleh produk non kayu antara lain rotan, getah , madu maupun
pemanfaatan jasa lingkungan. Provinsi Gorontalo yang memiliki sumber daya
hutan tropis cukup berpotensi untuk pemanfaatan hasil hutan non kayu,
sehingga penduduk setempat tidak berorentasi pada hasil kayu berupa rotan
dan jenis kayu lainnya dimana akan menjaga keaslian hutan Gorontalo.
2. Pengelolaan dan Pemanfaatan kawasan yang melebihi daya dukung SDH
menyebabkan terjadinya Degradasi dan Deforestasi.
Adapun hal-hal yang dilakukan memperhatikan izin pengelolaan hutan,
melakukan pengamanan hutan yang lebih intensif, Sosialisasi pada
masyarakat akan pentingnya hutan terutama bahaya sistem ladang
berpindah-pindah.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.195 LKPJ GUBERNUR 2013
3. Menurunnya kepastian kawasan terhadap status, letak, serta batas Kawasan
Hutan menyebabkan ancaman kerusakan hutan.
Melakukan penataan akan fungsi lahan setiap areal hutan
4. Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas.
Sehubungan dengan pengurusan hutan, telah dijelaskan dalam Undang-
Undang 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, bahwa setiap penyelenggaraan
kehutanan harus berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan,
kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan. Penguasaan hutan oleh negara
memberikan wewenang kepada pemerintah (Pusat) untuk :
(a) Mengatur dan mengurus seluruh kegiatan yang manyangkut hutan,
kawasan hutan dan hasil hutan
(b) Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan; dan
(c) Mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara manusia
dan hutan serta perbuatan hukum mengenai kehutanan.
Hal – hal tersebut diatas menerangkan kepentingan pemerintah pusat dalam
pengaturan dan pengurusan terhadap hutan, kawasan hutan dan hasil hutan
agar dapat memperoleh nilai manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat. Namun sejalan dengan lahirnya Undang – Undang
Otonomi Daerah pengaturan kehutanan yang semula sifatnya sentralistik,
berubah menjadi desentralisasi ke Pemerintah Daerah mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan pengevaluasian
terhadap proses pembangunan daerah sehingga banyak melakukan
koordinasi dengan instansi vertikal.
5. Meningkatnya Tingkat Pembalakan hutan (Illegal Logging) dan
penyelundupan kayu menyebabkan terjadinya Degradasi dan Deforestasi
didalam kawasan dan luar kawasan.
Masalah utama yang menjadi celah yang mudah diterobos oleh pelaku Illegal
Logging adalah lemahnya koordinasi antar sektor (Instansi pemerintah,
penegak hukum, masyarakat dan dunia usaha), sehingga celah ini perlu
ditutupi dengan dengan jalan melakukan koordinasi antar sektor sehingga
dapat menekan laju illegal logging.
6. Rendahnya nilai hasil hutan non kayu yang sebenarnya berpotensi untuk
meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar kawasan hutan.
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.196 LKPJ GUBERNUR 2013
Peran hutan umumnya hanya dipandang dari sisi produksi kayunya saja.
Padahal beberapa penelitian menyebutkan bahwa nilai hutan dari hasil kayu
hanya 5 persen, sementara selebihnya berasal dari hasil hutan non kayu.
Namun demikian sampai sekarang yang dimanfaatkan masih terkonsetrasi
pada kayu. Sebagian besar masyarakat hidup dari kegiatan perladangan
berpindah, menebang dan menjual kayu, serta mengumpulkan hasil hutan
non kayu. Dengan pola pengusahaan yang masih tradisional ini, potensi hasil
hutan non kayu tidak dapat berkembang secara optimal sehingga berakibat
pada rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar dan
bergantung dari hutan. Hasil hutan non kayu yang cukup potensial antara lain
adalah rotan, tanaman obat-obatan dan madu.
7. Pemanfaatan hutan yang melebihi daya dukung sehingga bisamembahayakan
pasokan air yang menopang keberlanjutan produksi hasil pertanian.
Berkurangnya kawasan hutan khususnya di daerah hulu sungai menyebabkan
terganggunya siklus hidrologi yang berdampak pada berkurangnya
ketersediaan air tanah, membesarnya aliran permukaan, pendangkalan air
sungai, waduk serta banjir. Meningkatnya banjir pada musim penghujan dan
kekeringan pada musim kemarau akhirnya mengganggu produksi hasil
pertanian.
Rekomendasi Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan,
Program ini bertujuan untuk lebih memanfaatkan potensi sumberdaya hutan,
secara efisien, optimal, adil dan berkelanjutan.
- Pengembangan produk-produk kayu bernilai tinggi;
- Pengurangan kapasitas industri pengolahan kayu dan diversifikasi sumber
bahan baku industri perkayuan
- Pemberian hak pengelolaan untuk periode tertentu kepada masyarakat
untuk mengembangkan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu;
- Peningkatan program hutan tanaman industri hanya pada kawasan hutan
non produktif, kemudahan perijinan usaha, dan kemudahan
permodalan/pinjaman;
- Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, khususnya
masyarakat yang hidup di sekitar hutan (peladang berpindah, pionir
hutan atau transmigran, dan sebagainya), dalam pengembangan hutan
tanaman yang lestari; dan
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.197 LKPJ GUBERNUR 2013
- Pengembangan iptek untuk menunjang peningkatan produktivitas sektor
kehutanan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun,
yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD, dapat dilihat pada tabel 4.80
Tabel 4.80
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Kehutanan
(Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Rehabilitasi hutan dan
lahan kritis (Ha) 15.000 13.100
2. Kerusakan Kawasan
Hutan (Ha) 228.116 125.087,84
3. Produksi hasil hutan
a. Kayu Bulat (m3) 56.000 21.722,94
b. Kayu Gergajian
(m3) 2.621,43 15.206,06
c. Non Kayu (ton) 6.200 1.147
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.198 LKPJ GUBERNUR 2013
4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan Dinas Kehutanan dan Pertambangan
Provinsi Gorontalo pada Tahun Anggaran 2013 khususnya untuk urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah sebagai berikut :
1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
- Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pertambangan
- Survey Potensi Mineral Logam/Calon Lokasi WPR
- Pengelolaan dan Pengembnagan Panas Bumi di Provinsi Gorontalo
- Pemanfaatan Potensi Air Tanah
2. Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan
- Pengembangan Ketenagalistrikan Daerah
- Pengembangan Energi Baru Terbarukan
- Pengawasan Distribusi BBM dan LPG
- Sosialisasi Konversi Energi
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas Kehutanan dan
Pertambangan Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 5.256.150.000,- (Lima Milyar Dua Ratus Lima
Puluh Enam Juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
91,11 % dan realisasi keuangan 87,46 % (Rp. 4.597.059.160,-), lihat tabel 4.81
Tabel 4.81
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
(Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan
1.293.600.000 70,00 805.489.800 62,27
2 Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan
3.962.550.000 98,00 3.791.569.360 95,69
TOTAL 5.256.150.000 91,11 4.597.059.160 87,46
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.199 LKPJ GUBERNUR 2013
c. Permasalahan dan Solusi
1. Kelangkaan BBM
Pemecahannya :
Sosialisasi dan rencana pengembangan pembangunan fasilitas distribusi
BBM
Sosialisasi penghapusan subsidi BBM
Sosialisasi penggunaan BBM non-subsidi
Mendukung pembangunan SPBN untuk kapal nelayan
Penyusunan kebijakan, penugasan penyediaan dan pendistribusian BBM
Penanggulangan kelangkaan BBM serta pengembangan model niaga
2. Krisis Listrik
Pemecahannya :
Pembangunan pembangkit, jaringan transmisi dan gardu induk dalam
rangka menurunkan jumlah daerah krisis listrik
Pembangunan listrik perdesaan
Pemetaan daerah belum berlistrik
3. Diversifikasi Energi
Pemecahannya :
Pengembangan Bio Diesel
Penelitian mengenai pemanfaatan langsung energi panas bumi
Pengembangan teknologi sampah menjadi biogas
Pengembangan energi baru terbarukan sebagai sumber energi
pembangkit (PLTB, PLTS, PLTA, PLTMH, PLT Angin)
Sosialisasi kebijakan energi
Pengembangan pemanfaatan panas bumi untuk ketenagalistrikan
4. Peningkatan Investasi
Pemecahannya :
Eksplorasi, pemetaan dan inventarisasi potensi sektor ESDM
Evaluasi dan interpretasi cekungan migas
Evaluasi data potensi sumber daya mineral, energi
Penyusunan pola investasi dalam rangka peningkatan pelayanan
partisipasi swasta dan koperasi pada pengembangan energi terbarukan
Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur sektor energi dan
sumber daya mineral
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.200 LKPJ GUBERNUR 2013
Pengembangan sistem informasi wilayah pertambangan dan informasi
geologi
Promosi dan pameran investasi sektor ESDM
5. Penguatan Kelembagaan
Pemecahannya :
Penyusunan kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis
kompetensi sektor ESDM
Pengadaan prasarana dan sarana peralatan laboratorium dan
pengadaan diklat
6. Kelangkaan Air Bersih
Pemecahannya :
Pemetaan dan inventarisasi potensi air bawah tanah
Bimbingan teknis pengelolaan air bersih
Sosialisasi kebijakan teknik bidang air tanah
Penyediaan sarana air bersih di daerah sulit air
Pemantauan kondisi muka air tanah
Penyediaansumurresapan
7. Pencemaran Lingkungan
Pemecahannya :
Koordinasi pengawasan penataan baku mutu air limbah, emisi gas dan
limbah padat dari kegiatan sektor ESDM
Inventarisasi dan pemetaan lahan kritis akibat kegiatan pertambangan
Rehabilitasi areal bekas pertambangan
Pertemuan Pengelolaan Lingkungan
Partisipasi dalam diklat teknis inspektur tambang, ketenagalistrikan
8. Konservasi
Pemecahannya :
Penyusunan basis data konservasi sumber daya energi, mineral dan air
tanah
Sosialisasi/penyebarluasan informasi konservasi energi, mineral dan air
tanah
Melakukan pemantauan kondisi dan lingkungan air tanah serta
penentuan zona konservasi air tanah
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.201 LKPJ GUBERNUR 2013
9. Bencana Alam Geologi
Pemecahannya :
Pemetaan dan inventarisasi kawasan rawan bencana gempa bumi, tanah
longsor
Mitigasi bencana gempa bumi dan gerakan tanah
Pengembangan sistem tanggap darurat bencana geologi
Rekomendasi penanggulangan daerah pasca bencana
10. Penanganan masalah Lingkungan Hidup akibat Penambangan Tanpa Izin
(PETI)
Pemecahannya :
Upaya penanganan masalah lingkungan hidup ini akibat penambangan tanpa
izin (PETI), maka dari Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi
Gorontalo melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
Melakukan Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang
pertambangan mineral dan batubara kepada dinas terkait dan
masyarakat setempat.
Melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
kegiatan usaha pertambangan di daerah
Melakukan penyelidikan geologi secara berkelanjutan sebagai bahan
kajian penyiapan Wilayah Pertambangan (WP)
Melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait di
kabupaten/kota agar segera melakukan kegiatan dalam rangka
penyiapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sebagai langkah
konkrit penanganan masalah penambangan tanpa izin (PETI)
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun,
yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD, dapat dilihat pada tabel 4.82
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.202 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.82
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
(Dinas Kehutanan dan Pertambangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Rasio Lokasi
Pertambangan Tanpa
Izin yang dibina
20,76% 20,76%
2. Ratio Elektrifikasi 74,75% 73,58%
5. Urusan Pariwisata
a. Program dan Kegiatan
Adapun rincian Program dan Kegiatan urusan Pariwisata (Dinas Perhubungan
dan Pariwisata Provinsi Gorontalo) pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai
berikut :
1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
- Promosi Pariwisata Luar Negeri
- Koordinasi Pengembangan dan Promosi Pariwisata
- Promosi Pariwisata Nusantara Dalam Negeri
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
- Penataan Objek Wisata Provinsi Gorontalo
- Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan SDM Masyarakat di Obyek Wisata
dan Pelaku Wisata
3. Pengembangan Nilai Seni Budaya Daerah
- Pelestarian Nilai Seni Budaya Daerah Gorontalo
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pariwisata (Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo) pada
tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
3.902.100.000,- (Tiga Milyar Sembilan Ratus Dua Juta Seratus Ribu Rupiah) dengan
rata-rata capaian fisik 91,11 % dan realisasi keuangan 89,60 % (Rp.
3.471.467.400,-), dapat dilihat pada tabel 4.83
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.203 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.83
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Pariwisata
(Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
788.600.000 73,33 639.673.900 81,12
2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2.398.500.000 100,00 2.122.741.000 88,50
3 Pengembangan Nilai Seni Budaya Daerah
715.000.000 100,00 709.052.500 99,17
TOTAL 3.902.100.000 91,11 3.471.467.400 89,60
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Urusan Pariwisata (Dinas Pehubungan dan
Pariwisata Provinsi Gorontalo) tahun 2013 mengalamai hambatan pada program
pengembangan pemasaran pariwisata untuk kegiatan promosi pariwisata dalam
negeri yang tidak sempat terserap 100%.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017
khususnya untuk urusan Pariwisata, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD
yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam
target tahunan SKPD dapat dilihat pada tabel 4.84.
Tabel 4.84
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Pariwisata Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan di 8
obyek wisata unggulan (org)
95000 orang 110.517 orang
2. Meningkatnya lama tinggal 3 hari 3 hari
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.204 LKPJ GUBERNUR 2013
6. Urusan Industri
a. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan urusan Industri (Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Gorontalo) yang bersumber dari dana APBD tahun
anggaran 2013 yaitu Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah,
kegiatannya antara lain :
- Fasilitasi Kerjasama Kemitraan IKM dengan Swasta
- Fasilitasi Pemasaran Produk IKM
- Revitalisasi sentra Kerajinan Provinsi Gorontalo
- Pelatihan Usaha Teknis Proses Produksi dan Kemasan
- Festival Karawo
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi kegiatan urusan Industri (Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD
dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 1.713.080.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Tiga
Belas Juta Delapan Puluh Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100,00 % dan
realisasi keuangan 98,41 % (Rp. 1.685.777.077,-).
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Sejumlah permasalahan dibidang perindustrian di daerah antara lain :
- Masih relatif rendahnya kualitas SDM pengrajin, sehingga berpengaruh
terhadap produktivitas dan kualitas produk industri kecil menengah di
daerah.
- Ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri olahan didaerah
sangat terbatas, sehingga mengakibatkan rendahnya daya saing produk
industri Gorontalo, baik dari sisi kualitas, kemasan produk maupun
harga.
- Peran Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT) yang diharapkan bisa
menjadi inkubator sekaligus wadah belajar IKM dalam pengembangan
usaha belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
- Upaya promosi produk IKM perlu ditingkatkan yang dibarengi dengan
peningkatan kualitas produk, kemasan serta tingkat produksi yang tinggi
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.205 LKPJ GUBERNUR 2013
sehingga bisa memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi pelaku
IKM.
- Upaya untuk mendorong berkembangnya kluster industri di daerah
diperlukan dukungan pendanaan yang besar dan disertai dengan upaya
pembinaan dan pemberdayaan dari tingkat hulu (petani) hingga hilir
(pasar).
- Masih rendahnya akses IKM terhadap permodalan melalui perbankan,
karena kebanyakan dari IKM belum memiliki ijin usaha.
2. Solusi
Untuk mengatasi sejumlah permasalahan tersebut, maka ditempuh
beberapa langkah dan kebijakan sebagai solusi, antara lain :
- Meningkatkan upaya pembinaan dan pemberdayaan IKM melalui Bimtek
dan magang bagi pengrajin guna mendorong peningkatan produktivitas
dan kualitas produk IKM.
- Mengotimalkan fungsi Rumah Kemasan Gorontalo yang berlokasi di
Universitas Gorontalo dalam upaya memfasilitasi peningkatan daya saing
produk IKM melalui kemasan yang memenuhi standar baku mutu barang.
- Mendorong dan memfasilitasi IKM dalam pengurusan izin industri dan
produk olahan serta merk dagang.
- Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam mengoptimalkan fungsi
KIAT sebagai sarana incubator IKM.
- Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait baik SKPD maupun
instansi vertical dibidang pertanian dan perikanan guna mendorong
peningkatan hasil sebagai bahan baku industri di daerah.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017,
terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang
5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD pada tabel 4.85
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.206 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.85
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Industri
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1. Jumlah IKM (unit) 12.706 IKM 13.542 IKM
2. Jumlah Sentra IKM
(unit) 280 sentra 289 sentra
3. Berkembangnya kluster
industri 1 kluster 1 kluster
7. Urusan Perdagangan
a. Program dan Kegiatan
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
- Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan
Konsumen
- Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa dan UTTP
- Pelayanan dan Pengembangan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kemetrologian Daerah
2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
- Informasi Harga kebutuhan Pokok Masyarakat
- Kerjasama Dagang Antar Daerah
- Pengembangan Pasar Lelang Daerah
- Revitalisasi pasar tradisional
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
- Pengembangan Informasi Peluang Pasar PLN
- Peningkatan SDM Bidang Eksport
4. Peningkatan standarisasi mutu barang
- Bimtek dan Sosialisasi Standarisasi Mutu Komoditi
- Penunjang Ops. UPTD BPSMB
- Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.207 LKPJ GUBERNUR 2013
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Perdagangan (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 3.870.510.000,- (Tiga Milyar delapan Ratus tujuh puluh Juta
lima ratus sepuluh Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik 100,00 % dan
realisasi keuangan 93,30 % (Rp. 3.619.498.548,-), pada tabel 4.86
Tabel 4.86
Realisasi Fisik & Keuangan Urusan Perdagangan
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo)
Tahun 2013
NO PROGRAM ANGGARAN
(Rp)
REALISASI PER KEGIATAN
FISIK KEUANGAN
(%) (Rp.) %
1 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1.015.810.000 100,00 933.566.617 89.98
2 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
1.941.000.000 100,00 1.841.943.040 86.15
3 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
218.500.000 100,00 179.880.000 86.38
4 Peningkatan standarisasi mutu
barang
695.200.00 100,00 664.108.891 96.29
TOTAL 3.870.510.000 100,00 3.619.498.548 93,30
c. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Beberapa permasalahan di bidang perdagangan antara lain:
- Peningkatan produksi komoditi pertanian dalam arti luas relatif rendah,
yang menyebabkan jumlah stok dan pasokan barang juga tidak banyak
meningkat. Produksi Jagung Gorontalo baik produktifitas maupun luas
panen perlu ditingkatkan dalam rangka mendorong peningkatan ekspor
daerah dan antar pulau.
- Biaya pengapalan dan ongkos tambat kapal pelabuhan di Gorontalo
relative lebih tinggi dibandingkan dengan pelabuhan laut di Sulawesi,
sehingga barang diantar pulaukan melalui darat, dimana hal ini sangat
sulit untuk dihitung besarannya.
- Pemahaman dan pengetahuan eksportir tentang prosedur, mekanisme
dan standarisasi mutu barang ekspor-impor perlu terus ditingkatkan,
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.208 LKPJ GUBERNUR 2013
seiring dengan dinamika kebijakan ekspor-impor baik nasional maupun
negara tujuan ekspor.
- Sarana dan prasarana pengawasan barang beredar masih sangat terbatas,
seperti belum adanya kendaraan operasional khusus pengawasan barang
dan belum adanya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di
tingkat kabupaten/kota menjadi penyebab belum optimalnya pelaksanaan
fungsi perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan di daerah.
- Perlunya media informasi yang lebih cepat, murah dan mudah diakses
sehingga akan memperlancar pemasaran dan market intelegent komoditi
unggulan Gorontalo.
2. Solusi
Terkait dengan permasalahan tersebut, maka ditempuh sejumlah langkah dan
kebijakan sebagai solusi atas permasalahan antara lain :
- Meningkatkan daya saing produk Jagung Gorontalo melalui pengujian dan
penerbitan sertifikasi mutu dari sisi kualitas (kadar air), kuantitas dan
harga, yang dibarengi dengan sosialisasi peran UPTD Balai Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang dalam rangka meningkatkan nilai tawar produk
melalui pengujian dan penerbitan sertifikasi mutu.
- Meningkatkan koordinasi dengan pemda dan Pemprov yang berbatasan
langsung dengan Gorontalo guna mengoptimalkan pengawasan
barang/jasa yang masuk dan keluar Gorontalo.
- Meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa yang beredar, yang diikuti
dengan pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan bahan
kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 –
2017, terdapat sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target
pembangunan selang 5 tahun, yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD
pada tabel 4.87
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.209 LKPJ GUBERNUR 2013
Tabel 4.87
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Perdagangan
(Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2013 Capaian
1.
Jumlah sarana
distribusi barang/jasa
yang dibangun
6 pasar tradisional 6 pasar tradisional
2. Jumlah perdagangan
antar pulau (ton) 789.492 ton 810.617 ton
3. Perkembangan ekspor 68.046 ton 17.410,30 ton
8. Urusan Ketransmigrasian
a. Program dan Kegiatan
Adapun Rincian Program dan Kegiatan Urusan Ketransmigrasian (Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo) yaitu : Program Pembangunan
dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, kegiatan Pembangunan dan
Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Ketransmigrasian (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Gorontalo) pada tahun 2013 memperoleh alokasi dana APBD dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 4.792.195.000,- (Empat Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh
Dua Juta Seratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan rata-rata capaian fisik
100,00 % dan realisasi keuangan 94,83 % (Rp. 4.544.536.500,-).
c. Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo
khususnya untuk Urusan Ketransmigrasian pada tahun 2013 tidak mengalami
hambatan.
d. Hal-hal lain yang dilaporkan
Berdasarkan RPJMD Povinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Renstra Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, terdapat
BAB 4 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV.210 LKPJ GUBERNUR 2013
sejumlah indikator kinerja SKPD yang menjadi target pembangunan selang 5 tahun,
yang diuraikan kedalam target tahunan SKPD dapat dilihat pada tabel 4.88
Tabel 4.88
Indikator Kinerja Pembangunan Urusan Ketransmigrasian
(Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo) Tahun 2013
Sesuai RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017
No. Indikator Kinerja Target 2012 Capaian
1.
Jumlah Permukiman
Trnasmigrasi yang
Mandiri
1 Kimtrans 1 Kimtrans
Peningkatan sarana dan prasarana di kawasan transmigrasi berupa :
- Peningkatan Jalan Penghubung Pangea SP-4 Longgi 3.3 KM di Kecamatan
Wonosari Kabupaten Boalemo;
- Pembangunan Plat Duicker dan Jembatan Permanen di Kimtrans Marisa Vb
Desa Makarti Jaya Kec. Taluditi Kab. Pohuwato;
- Pembangunan Jembatan Permanen bentang 8 meter di Kimtrans Puncak Kec.
Pulubala Kab. Gorontalo;
- Pembangunan Jembatan Permanen bentang 16 meter di Kimtrans Pangea SP-1
Kec. Wonosari Kabupaten Boalemo;
- Rehabilitasi Jembatan dan Platduicker di Kimtrans Pangea SP-1 Kec. Wonosari
Kabupaten Boalemo;