Date post: | 19-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | universitasnegerimalang |
View: | 1 times |
Download: | 0 times |
Turbin Gas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan sumber tenaga yang paling banyak dimanfaatkan
karena sangat erat hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam
hal ini, dari sekian banyak mesin pembangkit listrik, salah satunya adalah turbin gas.
Turbin gas merupakan pesawat kalor yang tergolong dalam mesin pembakaran dalam
(Internal Combustion Engine). Turbin gas digunakan untuk menggerakkan generator
untuk menghasilkan tenaga listrik.
Pada saat ini, penggunaan turbin gas sudah berkembang pesat, dimana para
insinyur telah menemukan penggunaan turbin gas dan turbin uap sekaligus dalam satu
siklus, yang disebut dengan siklus gabungan (Combined Cycle). Tujuannya untuk
meningkatkan efisiensi dari siklus tunggal (siklus Brayton sederhana) dengan
memanfaatkan kalor dari sisa gas buang yang masih memiliki temperatur yang cukup
tinggi untuk menguapkan air umpan sebagai penggerak turbin uap. Dengan
pemanfaatan gas buang dari turbin ini akan menigkatkan effisiensi termis sistem
secara keseluruhan hingga 45 %.
Keuntungan penggunaan turbin gas sebagai pembangkit tenaga listrik adalah
karena sifatnya yang mudah dipasang, proses kerjanya sederhana, cocok untuk
menanggulangi beban puncak serta dimensinya yang kecil.
Pada saat ini turbin gas dibuat untuk menghasilkan daya rendah sampai daya
tinggi, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar gas sampai
minyak berat.
Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas dan kemudahan untuk
mendapatkan bahan bakar sangat tepat jika instalasi turbin gas dipilih sebagai
penggerak generator.
1
Turbin Gas
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini antara lain adalah
sebagai berikut.
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a) Apa yang dimaksud dengan Turbin Gas?
b) Bagaimana cara kerja dari Turbin Gas?
c) Sebutkan jenis-jenis dari Turbin Gas?
d) Jelaskan Kontruksi dari masing-masing jenis Turbin Gas?
e) Jelaskan siklus yang terdapat pada Turbin Gas?
f) Bagaimana menghitung perubahan energi pada Turbin Gas?
g) Bagaimana efisiensi pada Turbin Gas?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah memberikan pemahaman
kepada kita semua tentang turbin gas. Dimana keberadaan turbin gas sekarang ini
merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita sebagai warga teknik. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya mesin-mesin yang menggunakan turbin gas sebagai
penggeraknya. Misalnya saja pesawat terbang, yang merupakan suatu mesin yang
semua orang kenal.
Selain itu, juga banyak lagi keuntungan yang akan kita peroleh dari
pembahasan mengenai turbin gas ini. Yang pada intinya diharapkan agar pengetahuan
kita nantinya akan berguna kelak bagi semua kalangan.
Secara terperinci, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a) Mahasiswa belajar tentang turbin gas
b) Memberikan pemahaman teori turbin gas
c) Memberikan informasi daripada turbin gas itu sendiri
d) Memberikan wawasan dan pengalaman mengenai turbin gas
e) Mahasiswa dituntut aktif mengembangkan materi sendiri, tidak dari dosen
f) Selain itu, mahasiswa dilatih dan dikenalkan pembelajaran berbasis internet
dan tidak tatap muka didalam kelas, sehinga akan memberikan manfaat dan
wawasan baru bagi mahasiswa.
2
Turbin Gas
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Turbin Gas
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik
berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian
turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam
disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan
beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya). Turbin gas merupakan
salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling
sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Menurut Dr. J. T. Retaliatta, sistim turbin gas ternyata sudah dikenal pada
jaman “Hero of Alexanderia”. Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Barber
seorang warga negara Inggris pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas
hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin
dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem
turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan
langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H.
Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses
pembakaran pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur
pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah
sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu
sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain Armengaud dan Lemate
yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar
450oC dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, perkembangan sistem turbin gas berjalan lambat hingga pada
tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dimana diperoleh
efisiensi sebesar lebih kurang 15 %. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan
oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank
Whittle (tahun 1930).
3
Turbin Gas
Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan
seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri, pesawat terbang dan
lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasi yang
relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor diesel untuk
pusat tenaga listrik.
Gambar 1. Turbin Gas pada industri
2.2 Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi
ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar
sehingga bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan proses pembakaran. Proses
pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran
tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban
lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan
dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada proses pembakarannya
yang terjadi di dalam mesin itu sendiri, disamping itu proses kerjanya adalah sama
yaitu hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang. Perbedaannya adalah terlatak
4
Turbin Gas
pada kontruksinya, motor bakar kebanyakan bekerja gerak bolak balik
(reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses kerja motor bakar
bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas buang pada motor
bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.
Gambar 2. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, langkah hisap, kompresi,
pembakaran, ekspansi dan langkah buang, antara langkah satu dan lainnya saling
bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, terjadi
perubahan energi dari energi panas menjadi energi mekanik putaran poros turbin,
sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi
panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut,
turbin gas bekerja lebih halus tidak banyak getaran.
5
Turbin Gas
Gambar 3. Perbandingan turbin gas dan mesin diesel
Turbin gas banyak digunakan untuk mesin propulsi atau jet, mesin automotiv,
tenaga pembangkit listrik , atau penggerak peralatan-peralatan industri seperti
penggerak kompresor atau pompa. Daya yang dihasil kan turbin gas mulai dari
250000 HP untuk pembangkit listrik sampai 5HP pada turbo charger pada mesin
motor.
Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan ukuran yang
kecil bisa menghasilkan daya yang besar. Turbin gas yang biasa dipakai untuk
penggerak generator listrik kecil. Generator ini banyak dipakai untuk mengantisipasi
beban puncak jaringan, sehingga fungsinya bisa menggantikan kalau terjadi
pemadaman listrik. Gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, universitas, perusahaan
dan lainnya, banyak yang menggunakan generator jenis ini. Dibandingkan dengan
penggunaan generator penggerak diesel, dengan penggerak turbin gas ukurannya
menjadi lebih kecil, sehingga bisa menghemat tempat dan mudah dipindahkan.
6
Turbin Gas
Pesawat terbang memerlukan mesin dengan persyaratan yang spesifik yaitu mesin
dengan daya besar untuk daya dorong, tetapi ringan juga dari segi ukuran harus kecil.
Dengan alasan tersebut, penggunaan turbin gas pada pesawat terbang menjadi pilihan
yang tepat, dan tidak bisa digantikan jenis mesin lain. Pada industri dan
pembangkitan listrik turbin gas sangat menguntungkan karena mesin mudah diinstal,
operasinya tidak ruwet, dan tidak memerlukan ruangan yang besar.
2.3 Proses Pembakaran
Pada gambar 2. dapat dilihat dari kotruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Ruang bakar dan proses pembakaran turbin gas
Proses pembakaran dari turbin gas adalah mirip dengan pembakaran mesin
diesel, yaitu proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah sebagai
berikut, udara mampat dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi menjadi dua,
yaitu udara primer yang masuk saluran primer, berada satu tempat dengan nosel, dan
udara mampat sekunder yang lewat selubung luar ruang bakar. Udara primer masuk
ruang bakar melewati swirler, sehingga alirannya berputar.
Bahan bakar kemudian disemprotkan dari nosel ke zona primer, setelah
keduanya bertemu, terjadi pencampuran. Aliran udara primer yang berputar akan
membantu proses pencampuran, hal ini menyebabkan campuran lebih homogen,
pembakaran lebih sempurna.
Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung luar ruang
bakar akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona sekunder
akan menyempurnakan pembakaran dari zona primer. Disamping untuk membantu
7
Turbin Gas
proses pembakaran pada zona sekunder, udara sekunder juga membantu pendinginan
ruang bakar. Ruang bakar harus didinginkan, karena dari proses pembakaran
dihasilkan temperatur yang tinggi yang merusak material ruang bakar. Maka, dengan
cara pendinginan udara sekunder,temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak
melebihi dari yang diijinkan.
Pada gambar 4 diatas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran (dillute
zone), adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi dengan
sebagian udara sekunder. Fungsi udara pada sekunder pada zona itu adalah
mendinginkan gas pembakaran yang bertemperatur tinggi menjadi temperatur yang
aman apabila mengenai sudu-sudu turbin ketika gas pembakaran berekspansi.
Disamping itu, udara sekunder juga akan menambah massa dari gas pembakaran
sebelum masuk turbin, dengan massa yang lebih besar energi potensial gas
pembakaran juga bertambah. Apabila Wkinetik adalah energi kinetik gas pembakaran
dengan kecepatan V, massa sebelum ditambah udara sekunder adalah m1 maka energi
kinetiknya adalah sebagai berikut:
Wkinetik,1= m1.V²
2
Dengan penambahan massa dari udara sekunder m2, maka energi kinetik menjadi
Wkinetik,1= (m1+m2).V²
2
Jadi dapat dilihat Wkinetik,2 (dengan udara sekunder) lebih besar dari Wkinetik,1
(tanpa udara sekunder).
Dari uraian diatas, terlihat proses pembakaran pada turbin gas memerlukan
udara yang berlebih, biasanya sampai 30% dari kondisi normal untuk proses
pembakaran dengan jumlah bahan bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan,
apabila udara pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru akan
mendinginkan proses pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang keluar
melalui gas bekas yang bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang
sama, apabila udara jumlah udara kurang dari normal, yaitu terjadi over heating,
material ruang bakar dan sudu-sudu turbin bekerja melampaui kekuatannya dan ruang
bakar bisa pecah, hal ini berarti turbin gas berhenti bekerja atau proses pembakaran
8
Turbin Gas
terhenti.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle)
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Gambar 5. Prinsip Kerja Turbin Gas
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performansi turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya
kerugian antara lain:
Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
Berubahnya nilai panas spesifik (cp) dari fluida kerja akibat terjadinya
perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
Adanya mechanical loss, dsb.
9
Turbin Gas
Untuk memperkecil kerugian ini hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintanance) yang teratur atau dengan memodifikasi peralatan yang ada.
2.3.1 Proses Sederhana Sistem Terbuka
Pembahasan yang pertama sekali adalah mengenai masalah cara kerja dan
kostruksi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang, yang
sama juga bila kita membahas secara singkat turbin gas yang dipakai, di industri. Cara
kerja turbin gas penggerak terbang pada Gambar sebagai berikut:
Gambar 6. Turbin Gas pada Pesawat Terbang
Kompresor tekanan rendah menghisap udara luar yang ada disekelilingnya,
kemudian udara tersebut ditekan dan dimasukkan kedalam kompresor tekanan tinggi
untuk ditentukan (dimampatkan) lagi. Selanjutnya udara tekan ini di alirkan kedalam
ruang bakar. Didalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar kedalam arus udara
tersebut sehingga terjadi proses pembakaran. Gas hasil pembakaran yang terbentuk itu
10
Turbin Gas
kemudian dimasukkan kedalam turbin tekanan tinggi selanjutnya terus ke turbin
tekanan rendah, dan sesudah memberikan sisa gaya dorongnya gas hasil pembakaran
ini keluar menuju udara luar.
Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa ada buah paras penggerak yaitu :
1. Turbin tekanan rendah menggerakkan kompresor tekanan rendah dan melalui
roda gigi transmisi menggerakan propeller (baling-baling) sebagai daya untuk
digunakan selanjutnya.
2. Turbin tekanan tinggi menggerakkan kompresor tekanan tinggi. Kecepatan
putar kedua turbin adalah, berbeda dimana ukuran turbin dan kompresor
kadang-kadang dibuat menurut teknik aliran fluids yang terbaik. Mekanisme
kedua turbin tersebut tidak saling mempengaruhi satu sama lainnya, karena
sebagian dari paras turbin tekanan rendah berada didalam paras turbin
tekanan tinggi.
Pada Gambar dapat dilihat bahwa untuk turbin yang dipakai di industri bisa
dilihat dimana, turbin, kompresor, Generator listrik, moto untuk mulai start semuanya
berada dalam satu paras, dan pada umumnya ruang bakar diletakkan disamping.
2.3.2 Sistem turbin gas sederhana
Turbin gas ini disebut mempunyai proses sederhana, karena fluids kerjanya
adalah udara biasa tanpa harus diolah/dipersiapkan lebih dahulu, cukup hanya
dimampatkan lebih dahulu kemudian dipakai untuk proses pembakaran bahan bakar.
Gas hasil pembakaran dengan entalpi yang tinggi inilah yang jadi fluidanya untuk
bekerja. Selain itu pembuangan panasnya juga sederhana tidak terlalu ruwet, karena
gas bekasnya, bisa dibuang ke udara luar. Pada prinsipnya dapat dibandingkan dengan
proses kerja dari instalasi tenaga uap yang cukup ruwet.
2.3.3 Daya yang dihasilkan turbin
Pada instalasi tenaga uap turbin menggerakkan generator, dimana daya yang
dihasilkan turbin dengan daya generator sama besarnya. Untuk turbin gas keadaannya
berbeda, karena daya yang dihasilkan turbin harus dibagi menjadi sebagian untuk
menggerakkan, kompresor udara dan sebagian lagi untuk menggerakkan generator
listrik. Perbandingan dayanya kurang lebih 3:2:1 , misalnya agar dapat memutar
generator listrik yang mempunyai daya 1000 kW, turbin gas harus mempunyai daya
11
Turbin Gas
dara membutuhkan daya 3000 kW , karena kompresor udara membutuhkan daya 2000
kW. Perlu diketahui bahwa oils dikehendaki instalsi turbin gas harus mempunyai
randemen yang tinggi.
2.4 Jenis-jenis Turbin Gas
Secara umum, turbin gas dibagi menjadi dua macam yaitu turbin gas poros
tunggal (single shaft) dan turbin gas poros ganda (double shaft).
2.4.1 Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang
menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.
Gambar 7. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
2.4.2 Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan
tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk
menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses.
12
Turbin Gas
Gambar 8.Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
2.4.3 Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, sebagai
berikut:
Berdasarkan siklus kerjanya
1. Siklus terbuka
Gas hasil pembakaran setelah ekspansi pada turbin langsung
dibuang ke udara bebas. Instalasi turbin gas dengan siklus ini memiliki
struktur yang sederhana, yaitu terdiri dari kompresor, ruang bakar, dan
turbin sebagai penggerak beban dan kompresor. Struktur dan susunan
dari instalasi turbin gas dengan siklus terbuka adalah :
13
Turbin Gas
2. Siklus tertutup
Seperti halnya pada turbin uap, turbin gas dapat pula dirancang
dengan siklus tertutup yaitu fluida kerjanya tidak berhubungan dengan
atmosfer sekitarnya. Dengan demikian dapat dijaga kemurniannya. Hal
ini sangat menguntungkan dari segi pencegahan kerusakan yang
disebabkan oleh erosi dan korosi. Pemilihan fluida kerjanya dapat
disesuaikan dengan persyaratan yang diminta. Salah satu hal yang
penting adalah bahwa pada system ini dapat digunakan tekanan tinggi
(sampai 40 atm) seperti pada turbin uap, tetapi fluida kerjanya tidak
mengalami perubahan fasa. Skema instalasi turbin gas siklus tertutup
dapat dilihat pada gambar.
14
Turbin Gas
Turbin gas dengan system ini konstruksinya lebih rumit, karena
membutuhkan pesawat pemanas yang mempunyai luas pemanas yang
besar dan juga membutuhkan pesawat pendingin udara sebelum masuk
kompresor.
Keuntungannya adalah :
Lebih menghemat penggunaan bahan bakar
Untuk daya yang sama, turbin ini mempunyai ukuran yang lebih
kecil
Bisa bekerja dengan tekanan yang tinggi
Berdasarkan konstruksi
1. Single Shaft
Turbin gas ini digunakan untuk pembangkit listrik pada
perusahaan listrik maupun industri yang berskala besar.
2. Double Shaft
Jenis turbin ini digunakan untuk menahan beban dan torsi yang
bervariasi. Poros pertama turbin dikopel langsung dengan poros aksial.
Turbin dengan tekanan tinggi berfungsi menggerakkan kompresor,
15
Turbin Gas
mensuplai gas panas untuk turbin bertekanan rendah. Turbin tekanan
rendah untuk memutar generator listrik. Turbin multi shaft ini juga
digunakan untuk sentral listrik dan industri. Turbin ini direncanakan
beroperasi pada putaran yang berbeda tanpa menggunakan reduction
gear.
3. Turbin Gas dengan Siklus Kombinasi
Karena banyaknya energi yang hilang bersama dengan
terbuangnya gas buang, maka telah dilakukan beberapa upaya untuk
memanfaatkannya dengan cara menambah beberapa macam proses
baru serta peralatan tambahan sehingga energi yang seharusnya
terbuang dapat dimanfaatkan lagi untuk suatu proses tertentu sehingga
dengan demikian dapat meningkatkan efisiensi dari sistem tersebut.
Tetapi seiring dengan hal itu, bertambahh pula biaya investasi
Yang diperlukan karena harus membeli peralatan baru. dilihat
dari segi ekonomisnya, turbin dengan siklus kombinasi memiliki
kebaikan dan keuntungna bila turbin gas ini dijalankan untuk base load
(beban dasar atau utama) dan secara kontinue. Ada beberapa macam
turbin gas siklus kombinasi
16
Turbin Gas
Antara lain :
a.Turbin gas dengan siklus regenerasi
Pada turbin gas dengan siklus ini dilakukan dengan
penambahan peralatan berupa alat penukar kalor ( heat
exchanger) yang diletakkan antar ruang bakar dan saluran gas
buang. Udara bertekanan dari kompresor mengalir dengan suhu
rendah ke heat ezchanger untuk kemudian diteruskan ke ruang
bakar dengan temperatur tinggi.
Panas yang diberikan oleh hear ezchanger diperoleh
dari gas buang yang dilewatkan terlebih dahulu didalaam
pesawat penukar kalor sebelum dibuang ke udara beban. Skema
dari instalasi tersebut dapat dilihat pada gambar 2.4
17
Turbin Gas
b. Siklus gabungan trubin gas dengan turbin uap
Panas dari gas buang dipergunakan kembali untuk keperluan
antara lain :
Produksi uap untuk keperluan industri misalnya proses
pemanasa
Produksi uap untuk pembangkit tenaga listrik dengan
menggunakan turbin uap. Proses ini disebut “Combined
Gas and Steam Cycle”
c.Menurut arah aliran fluida kerjanya
Turbin gas dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Turbin aksial, dimana arah aliran fluida kerjanya sejajar
dengan poros
2. Turbin radial, dimana aliran fluida kerjanya menyilang
poros atau dalam arah tegak lurus dengan poros turbin.
2.5 Siklus Turbin Gas
Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
A. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari
dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat
balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik
berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi
termalnya adalah :
ηth = 1 – T1/Th
dimana:
ηth= effisiensi termalnya
T1 = temperatur buang dan
Th = temperatur panas.
B. Siklus Stirling
18
Turbin Gas
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isovolum). Efisiensi
termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
C. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas,
sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin
turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-grading performance. Siklus
Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses
pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses
dapat dianalisa secara berikut:
• Proses 1→2 (kompresi isentropik)
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor:
Wc = ma (h2 – h1)
• Proses 2→3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan:
Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
• Proses 3→4, ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin:
WT = (ma + mf) (h3 – h4)
• Proses 4→1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 – h1)
19
Turbin Gas
Gambar 9.Siklus Brayton
2.6 Komponen Turbin Gas
Komponen-komponen turbin terdiri dari komponen utama dan komponen
penunjang, yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut.
2.6.1 Komponen Utama
a.Air Inlet Section
20
Turbin Gas
Gambar 10. Air Inlet Section
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
1. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
2. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
3. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
4. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
5. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
6. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah
udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
b. Compressor Section
21
Turbin Gas
Gambar 11. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan
tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas
berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial
flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Compressor Rotor Assembly
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor
ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1
atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini
tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
Gambar 12. Compressor Rotor Assembly
2. Compressor Stator
22
Turbin Gas
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage kompresor blade.
Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat
5-10.
Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi. Pada bagian ini terdapat compressor
blade tingkat 11 sampai 17.
Gambar 13.Compressor Stator
3. Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini
berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara
23
Turbin Gas
panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.
Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-
komponen itu adalah :
Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.
Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.Combustion chamber yang ada disusun kosentris
mengelilingi aksial flow compressor dan disambungkan dengan keluaran
kompresor udara dari aksial flow compressor yang dialirkan langsung ke
masing-masing chambers. Zona pembakaran pada combustion chamber ada
tiga yaitu:
A. Primary Zone, merupakan tempat dimana bahan bakar berdifusi dengan udara
kompresor untuk membentuk campuran udara bahan bakar yang siap dibakar.
B. Secondary Zone, adalah zona penyempurnaan pembakaran sebagai kelanjutan
pembakaran pada primary zone.
C. Dilution Zone, merupakan zona untuk mereduksi temperatur gas hasil
pembakaran pada keadaan yang diinginkan pada saat masuk ke first stage
nozzles.
24
Turbin Gas
Combustion liners didesain dengan satu seri lubang dan louvers yang
ditempatkan didalam chambers. Digunakan untuk mencampurkan bahan udara dari
kompresor dan bahan bakar dari nozel yang membakar campuran ini.
Fuel nozzle terdapat pada ujung combustion chamber dan masuk ke
combustion liners. Fungsi dari fuel nozzle ini adalah untuk mengabutkan bahan bakar
dan mengarahkannya ke reaction zone pada ruang bakar.
Transition piece terdapat antara combustion liners dan first stage nozzle. Alat
ini digunakan untuk mengarahkan udara panas yang dihasilkan pada combustion
section ke first stage nozzle.
Spark plugs terdapat pada bagian samping combustion chamber dan masuk ke
combustion liners. Spark plugs berfungsi untuk menyulut campuran bahan bakar dan
udara pada saat turbin gas star up. Pembakaran akan terus terjadi selama suplai bahan
bakar dan udara terus berlangsung. Spark plugs terpasang pada sebuah pegas setelah
proses pembakaran terjadi, tekanan yang dihasilkan meningkat dan akan memaksa
plugs naik menuju casing dan mengeluarkan gas panas.
Cross fire tube berfungsi untuk menghubungkan semua combustion chamber.
Tabung ini digunakan untuk mengirimkan pengapian dari satu combustion liners ke
yang berikutnya selama start up.
Gambar 14. Combustion Section
25
Turbin Gas
c. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
1. Turbin Rotor Case
2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor yang lebih besar.
Gambar 15. Turbin Section
d. Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu :
26
Turbin Gas
1. Exhaust Frame Assembly.
2. Exhaust Diffuser Assembly.
Gambar 16. Exhaust Section
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area
terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
untuk temperatur trip.
27
Turbin Gas
2.5.2 Komponen penunjang
Gambar 17. Alat bantu Turbin Gas
Ada beberapa komponen penunjang yaitu :
Penggerak Mula (Prime Mover), yaitu Diesel, Starting Motor (Cranking
Motor), Generator sebagai Motor, memutar poros turbin gas sampai kekuatan
bahan bakar dapat menggantinya (turbin gas mampu berdiri sendiri).
Hydraulic Ratchet, berfungsi memutar poros turbin sebelum start, sebanyak
45º setiap 3 menit, untuk memudahkan pemutaran oleh penggerak mula dan
meratakan pendinginan poros saat turbin gas stop.
Turning Gear, fungsinya sama seperti juga Ratchet, hanya poros diputar
kontinyu dengan putaran lambat (± 6 RPM).
Accessories Gear, adalah tempat roda gigi untuk memutar alat-alat bantu
seperti : pompa bahan bakar, pompa pelumas, pompa hidrolik, main atomizing
air compressor, water pump, tempat hubungan Ratchet.
Torque Converter, sebagai kopling hidrolik, saat digunakan kopling diisi
dengan minyak pelumas. Sedangkan saat dilepas, minyak pelumas di drain.
29
Turbin Gas
Load Gear, disebut juga Reduction Gear atau Load Coupling untuk
mengurangi kecepatan turbin menjadi kecepatan yang dibutuhkan oleh
Generator. Load Gear Westinghouse dimanfaatkan untuk penggerak pompa
bahan bakar dan pelumas.
Exciter, yaitu peralatan yang berfungsi memberikan arus searah untuk
penguatan kutub magnet Generator Utama.
Starting Clutch, disebut juga Jaw Clutch, sebagai kopling mekanik yang
berfungsi menghubungkan poros Penggerak Mula dengan poros kompresor
saat proses Start.
Bantalan (Bearing), terdiri dari bantalan aksial dan bantalan luncur. Bantalan
luncur disebut juga disebut juga Journal Bearing, yang berfungsi sebagai
penyangga berat poros turbin, kompresor dan generator. Sedangkan bantalan
aksial disebut juga Thrust Bearing, berfungsi sebagai penahan gaya aksial.
2.7 APLIKASI
Penggunaan Turbin Gas dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pada bidang Aviasi (penerbangan)
Digunakan sebagai mesin yang menghasilkan daya dorong pada pesawat
terbang ( Aeroderivatif). Turbin gas dinilai sangat cocok sebagai motor
propulsi pesawat terbang karena memiliki bobot yang ringan dimensi yang
ringkas,sehingga tidak memerlukan banyak ruangan, serta mampu
menghasilkan daya yang besar. hal ini menjadi penting karena adanya
kecenderungan terbang pada kecepatan tinggi serta jarak jelajah yang panjang
dan muatan yang bertambah berat.
30
Turbin Gas
Gambar 18. Aplikasi Turbin Gas Pada Pesawat Terbang
2. Pada bidang Industri
Turbin gas digunakan untuk menggerakkan bermacam-macam
peralatan, seperti pompa, generator listrik, dan kompresor.
Gambar 19. Turbin gas Untuk Industri (Pembangkit Listrik)
31
Turbin Gas
2.8 Metode Pendinginan Sudu
Metode yang digunakan untuk pendinginan pada turbin gas adalah :
a. Convection Cooling
Mengalirkan udara dingin ke dalam turbine blade untuk menghilangkan panas
yang melewati dinding
Aliran udara yang digunakan : aliran radial, yang melewati berbagai jalur dari
hub sampai ke tip dari blade
Metode yang paling umum digunakan pada turbin gas.
b. Impingement Cooling
Pengembangan dari convection cooling. Udara disemprotkan di dalam
permukaan blade dengan high-velocity air jets
Hal ini meningkatkan transfer panas dari permukaan metal ke udara pendingin
Kelebihan dari metode ini adalah sistemnya dapat diterapkan hanya di tempat
yang membutuhkan pendinginan lebih banyak
c. Film Cooling
Membuat insulating layer diantara aliran gas panas dan blade
Metode ini juga berguna untuk melindungi combustor liners dari gas panas
d. Transpiration Cooling
Transpiration cooling dapat dicapai dengan mengalirkan udara pendingin
melalui lubang pori pada dinding blade
Aliran udara pendingin akan mendinginkan aliran gas panas secara langsung
Metode ini sangat efektif untuk temperatur yang sangat tinggi, karena seluruh
bagian blade dilewati oleh udara pendingin
32
Turbin Gas
2.9 Prosedur Pengoperasian Turbin Gas
Prosedur yang harus dilakukan untuk mengoperasikan turbin gas sebagai
langkah awal adalah :
1. Rachet, dilakukan dengan memutar turbin seperempat lingkaran dalam
waktu satu menit secara terus menerus selama 10 hingga 12 jam untuk
mendistribusikan massa rotor, meratakan pelumasan pada bearing dan
journal shaft serta mencegah terjadinya pembengkokan.
2. Rubbing Check, pemutaran turbin gas sampai 1350 rpm, kemudian dimatikan.
3. Cranking, setelah turbin gas dimatikan saat rubbing check, kemudian
turbin gas diputar 1200 rpm yang dilakukan selama 5 hingga 10 menit.
Hal ini dilakukan untuk membersihkan turbin gas dan kompresor dari debu
dan kotoran.
4. Fuel Gas Leak Check, putaran turbin dinaikkan kembali sampai 1850 rpm.
5. Flame Detector Check, putaran turbin diputar sampai 2000 rpm,
kemudian spark plug dinyalakan maka saat itu proses pembakaran mulai
terjadi.
6. Over Trip Test, apabila diberikan penambahan fuel gas maka otomatis
putaran turbin gas meningkat hingga mencapai batas yang telah ditentukan.
7. Peak Load untuk, setelah itu turbin gas distart hingga mencapai putaran 5100
rpm. Kemudian turbin gas ini diberi beban secara bertahap hingga
mencapai nilai mendekati maksimum, kemudian beban diturunkan setahap
hingga mencapai batas yang diinginkan.
2.10 Maintenance Turbin Gas
Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik,
baik yang sedang beroperasi maupun yang berfungsi sebagai suku cadang.
Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat
pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang
salah.
Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor
operasional dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional
33
Turbin Gas
turbine gas sangat tergantung dari kondisi daerah operasional. Semua pabrik
pembuat turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan yang aman dalam
pengoperasian sehingga turbine selalu dalam batas kondisi aman dan tepat waktu
untuk melakukan maintenance. Untuk turbine gas produksi General Electric
batas maintenance bisa di dapat dengan memasukkan faktor penentu lain dalam
rumus di bawah ini:
Rumus Maintenance Interval Ditinjau dari Bahan Bakar yang Digunakan
34
Turbin Gas
Rumus Maintenance Interval Terhadap Kondisi Operasiona
Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:
1. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan yang
direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan
dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
Preventive maintenance dibagi menjadi:
a) Running Maintenance, adalah suatu kegiatan perawatan yang
dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang
rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
b) Turning Around Maintenance, adalah perawatan terhadap peralatan
yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.
2. Repair Maintenance
Repair Maintenance merupakan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan
yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-peralatan yang tidak mengganggu
jalannya operasi.
3. Predictive Maintenance
35
Turbin Gas
Predictive Maintenance merupakan kegiatan monitor, menguji, dan mengukur
peralatan peralatan yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada
bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.
4. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki
perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta menambahkan komponen-
komponen
yang sesuai dan juga menambahkan material-material yang cocok.
5. Break Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan
pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.
6. Modification Maintenance.
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit.
Modifikasi bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat
produksi dan kualitas pekerjaan.
7. Shut Down Maintenance
Shut Down adalah kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan
yang sengaja dihentikan pengoperasiannya. Shutdown maintenance pada turbine
gas terdiri dari Boroscope Inspection, Combustion Inspection, Hot Gas Path
Ispection dan Major Inspection.
2.10.1 Shut Down Inspection Pada Turbin Gas
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada saat unit tersebut tidak
dalam pengoperasian. Shut down inspection terdiri dari:
36
Turbin Gas
A. Combustion Inspection.
Combustion Inspeksi merupakan shut down jangka pendek yang
dibutuhkan untuk memeriksa nozzle tingkat pertama, combustion liner, transition
piece dan cross fire tube. Komponen-komponen ini membutuhkan pemeriksaan
secara berkala, karena kerja yang dilakukan oleh turbin gas bekerja terus
menerus, sehingga sistem pembakaran yang buruk akan menyebabkan pendeknya
umur dari komponen-komponen tersebut terutama bagian hilir seperti nozzle dan
bucket turbin. Perawatan yang dilakukan pada waktu combustion dan inspection
adalah pemeriksaan pada bagian ruang bakar, cross fire tube dan transition piece.
Pemeriksaan pada catatan paking menunjukkan adanya gesekan, bagian atas dan
bagian bawah dari diafragma dan bagian antara diameter horizontal dan vertikal.
Pemeriksaan pada thermocople yang rusak, pada turbin bucket dan over plan
secara visual, leading edge baik secara visual atau boroscape pada nozzle turbin
tingkat pertama dan bucket tingkat pertama terhadap degradasi, pendapatan
37
Turbin Gas
clerence. Pemeriksaan fuel nozzle terhadap pluging pada bagian tutup dan
mencatat hasil pemeriksaan. Untuk melakukan inspeksi secara visual pada bagian
rotating dan stationary pada compressor casing dan turbin casing tanpa mengangkat
atau membongkarnya adalah memakai perangkat kerja dari borescope.
Bagian-bagian yang diinspeksi pada turbin gas adalah:
1. Turbin Section.
2. Axial Flow Compressor.
3. Combustion System.
Turbin section yang diinspeksi adalah :
1. Turbin Nozzle, untuk menginspeksi kerusakan bagian luar, korosi, gangguan
pada lubang pendingin, retak dan sebagainya.
2. Turbin Bucket, untuk menginspeksi kerusakan bagian luar yang melepuh,
retak, kelonggaran tempat buang dan lain-lain. Pada compressor section
dilakukan inspeksi pada blade atau sudu-sudu tetap dan sudu gerak.
B. Hot Gas Path Inspection
Pemeriksaan pada daerah panas termasuk dalam combustion inspection,
hanya saja dalam pemerikasaan ini dilakukan lebih terperinci lagi mulai dari
38
Turbin Gas
nozzle hingga bucket turbin. Adapun komponen-komponen yang dibongkar dan
diinspeksi antara lain :
1. Flame Detector.
2. Spring Position Spark Plug.
3. Combustion Chambers.
4. Cap and Liner Assembly.
5. Combustion Transition Piece Assembly.
6. Compressor Discharge and Frame Casing Assembly.
7. Support ring Assembly.
8. First Stage Nozzle.
9. Turbine Shell and Shoud Assembly.
10. Second Stage Nozzle
Inspeksi dilakukan secara visual dan juga dilakukan secara non visual.
Inspeksi secara visual dengan melihat perubahan yang terjadi pada komponen
tanpa mata bantu, cukup dengan mata telanjang seperti perubahan warna,
perubahan bentuk, keretakan dan lain-lain. Inspeksi non visual dilakukan dengan
menggunakan alat bantu, seperti melihat keretakan bagian dalam suatu logam
dengan mengunakan radiografi, ultrasonografi dan sebagainya. Pemeriksaan
komponen dilakukan dilapangan atau diruang perawatan, bahkan pemeriksaan
39
Turbin Gas
dapat juga dilakukandiluar pabrik, seperti pemeriksaan struktur mikro marrige bold
yang dilakukan di Singapura. Inspeksi lainnya yaitu pemeriksaan clearance pada
daerah sekitar first stage nozzle, second stage nozzle dan bucket turbin.
Clearance yang diperiksa pada saat hot gas path inspection tidak boleh kurang
atau lebih dari ukuran yang telah ditetapkan. Clearance yang terlalu besar akan
mengurangi efisiensi turbin sedangkan clearance yang terlalu kecil akan
berpengaruh pada keselamatan turbin walaupun efisiensi turbin semakin besar.
C. Major Inspection
Adapun pemeriksaan pada seluruh bahagian utama turbin secara garis
besar
pemeriksaan ini dilakukan pada bagian-bagian :
1. Air Inlet Section
2. Combustion Section
3. Compressor Section
4. Turbine Section
5. Exhaust Section
Pemeriksaan ini meliputi unsur dari combustion dan hot path inspection.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan keretakan sudu rotor dan
stator. Clearence pada nozzle dan clearence pada compressor. Pengikat dan
40
Turbin Gas
penyekat nozzle serta diafragma diperiksa dari kemungkinan adanya gesekan,
pengerutan atau kerusakan yang disebabkan oleh panas. Kompresor dari guide
inlet fane diperiksa dari kemungkinan adanya kotoran, pengikisan, karat dan
kebocoran. Bantalan dari sheel (sekat) diperiksa clearencenya dan tingkat
kehausan yang terjadi. Semua pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan spesifikasi
yang ditetapkan oleh pabrik.
2.11 Konstruksi dan Cara Kerja dari Turbin dan Kompresor
2.11.1 Konstruksi mesin
Kompresor dan turbin mempunyai rotor yang sama, ditahan dua bantalan
radial dan satu bantalan aksial (kiri).Rumah mesin bagian luar umumnya terdiri dari
rumah bagian tengah, rumah bagian udara masuk dan rumah bagian dari gas bekas ke
luar yang satu sama lainnya dihubungkan dengan kuat .
Rotor
Rotor, pada Gambar di bawah, konstruksinya terdiri dari beberapa piringan
tersendiri yang dilengkapi sudu, serta kedua ujungnya dan bagian tengahnya
dihubungkan satu sama yang lain dengan prinsip jangkar tarik. Bagian-bagian tersebut
satu sama lain Baling memegang , dengan sistem Hirth berkerat-kerat seperti gergaji.
Rotor menjadi ringan dan mempunyai kecepatan kritis dengan letaknya lebih tinggi
daripada kecepatan putar turbin. Bagian-bagian rotor dan sudu-sudu turbin
didinginkan dari dalam. Udara dimasukkan kedalam rotor melalui lubang yang
terletak dibagian belakang tingkat terakhir dari kompresor. Rotor mengalami gaya
gager aksial, yang berlawanan dengan gaya gager kompresor. Untuk kompresor
arahnya ke kiri sedangkan untuk turbin arahnya ke kanan.
41
Turbin Gas
Ruang bakar
Kedua ruang bakar terletak dan dihubungkan dengan flens di samping rumah
turbin, yang bertujuan sebagai saluran untuk gas dan udara yang pendek sehingga
kerugian alirannya juga kecil. Sa1uran gas panas dari ruang bakar ditempatkan di
dalamnya saluran udara dari kompresor, dengan demikian tidak membutuhkan isolasi
panas yang khusus. Arus gas akan belok 90º sebanyak dua kali, sebelum masuk
kedalam turbin, dengan demikian akan diperoleh suatu eampuran yang baik dan bebas
dari gumpalan gas panas yang mengalir tetapi tidak mau bercampur dengan udara.
Fundasi Mesin
Instalasi ini ditumpu oleh 3 bush konstruksi rangka baja. Dibagian depan
kompresor dibuat sebagai, tangki minyak, dan diatasnya ditempatkan rumah sebagai
bantalan bagian depan. Rumah turbin ditumpu oleh dua buah penumpu tetap dan dua
buah penumpu, yang bisa bergerak.
2.11.2 Kompresor untuk turbin gas
Udara pembakar dari udara luar dihisap dan ditekan oleh kompresor sampai
tekanannya menjadi P2 sesuai dengan perbandingan tekanan/kompresi λ = P2/P1.
Kompresor aksial
42
Turbin Gas
Arus aliran gas ketika melalui kompresor aksial arahnya seperti ketika sedang
melalui pips yaitu aksial. Diameter rata-rata sudu antara bagian keluar dan bagian
masuk adalah tetap sama, umtuk itu u1 = u2 . Supaya tekanannya gas dapat naik
dibutuhkan keoepatan dengan sedikit melengkung sehingga kecepatan ci dnaikkan
menjadi c2 dapat dilihat pada gambar berikut.
Kompresor radial
Kompresor radial mempunyai sudu jalan yang melengkung ke belakang. Gas
masuk dengan keoepatan kecil c1 dan akibat adanya gaya sentrifugal maka gas
tersebut dikeluarkan dengan kecepatan tinggi c2 Perbandingan diameter D2/D1
sangat besar, sementara itu gas pada saat masuk arahnya searah dengan poros aksial
dan pada saat keluar arahnya tegak lurus radial,
.
43
Turbin Gas
2.12. Soal-Soal
A. SOAL PILIHAN
1. Berikut ini yang merupakan urutan dari proses dari sistem turbin gas adalah?
A. Exhaust, compression, expansion, combustion
B. Compression, expansion, combustion, exhaust
C. Expansion, compresi, exhaust, combustion
D. Compression, combustion, expansion, exhaust
E. Compression, expansion, exhaust, combustion
2. Berikut ini yang bukan merupakan bagian-bagian utama dari turbin gas
adalah?
A. Air Inlet Section
B. Compresor Section
C. Combustion Section
D. Turbin Section
E. Guide Vane Section
3. Komponen dari combustion section pada turbin gas yang berfungsi sebagai
tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion adalah
A. Combustion Chamber
B. Combustion Liners
C. Fuel Nozzel
D. Ignitors
E. Transition Fieces
4. Perhatikan gambar dibawah ini!
Berdasarkan Siklus Brayton diatas yang menunjukan proses expansi adalah
nomer?
A. 1-2
B. 2-3
C. 3-4
D. 4-1
44
Turbin Gas
E. 2-4
5. Komponen turbin gas yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang
masuk kedalam turbin adalah?
A. Inlet Guide Vane
B. Inlet Bellmounth
C. Air Inlet Housing
D. Main Filter
E. Inertia Separator
B. SOAL URAIAN
1. Sebutkan dan jelaskan secara urut proses dari sistem kerja turbin gas!
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke
luar melalui nozel (nozzle)
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat
saluran pembuangan.
2. Apa sebab kerugian yang dapat menyebabkan turunya daya system turbin gas
tersebut?
Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbindengan angin.
Adanya mechanical loss.
3. Sebutkan dan jelaskan 4 dari 7 komponen combustion section!
Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran
antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
45
Turbin Gas
Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.
Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran
gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.
46
Turbin Gas
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian
turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya
yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan
seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri, pesawat terbang dan
lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasi
yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor diesel
untuk pusat tenaga listrik.
Turbin gas merupakan salah satu mesin yang sangat membantu berbagai hal
pekerjaan manusia. Pengembangan yang telah dilakukan tentang turbin gas inipun
juga dilakukan. Berbagai industri juga banyak yang menggunakan turbin gas sebagai
mesin utamanya. Oleh sebab itu kita sebagai orang teknik juga harus berpartisipasi
dalam hal ini.
47
Turbin Gas
DAFTAR RUJUKAN
1. Wikipedia, Turbin Gas. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas,
diakses 7 September 2015).
2. Petekmesum, files. (Online), (https://petekmesum11.files.wordpress.com/,
diakses 8 September 2015).
3. Abang, 2013. Prinsip kerja turbin gas. (Online),
(http://abangirfan62.blogspot.com/2013/06/prinsip-kerja-turbin-gas.html,
diakses 8 September 2015).
4. Rakhman, 2013. Komponen utama turbin gas. (Online),
(http://rakhman.net/2013/06/komponen-utama-turbin-gas.html, diakses 8
September 2015).
5. Rahmanta, 2011. Turbin Gas. (Online),
(http://rahmanta13.wordpress.com/2011/05/10/turbin-gas/ diakses 8 September
2015).
6. Majari, 2009. Gas Turbin Engine Part 1. (Online),
(http://majarimagazine.com/2009/02/gas-turbine-engine-part-1/ diakses 11
September 2015)
7. Crayonpedia, Konstruksi Turbin Gas Sun Yoto. (Online),
(
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_18_KONSTRUKSI_TURBIN_GAS_S
UNYOTO diakses 11 September 2015)
8. Suwasono, Turbin Gas. (Online),
(http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/412-turbin-gas.html
diakses 11 September 2015)
48