+ All documents
Home > Documents > Lapsus Partus RS Ansari Saleh Banjarmasin 2014

Lapsus Partus RS Ansari Saleh Banjarmasin 2014

Date post: 22-Nov-2023
Category:
Upload: akbidsarimulia
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
23
LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK IBU DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG IGD KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN NAMA :GUSTI KANZANIA FINANSI NIM : S.12.1019 AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN TAHUN 2014
Transcript

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK IBU DENGAN PERSALINAN NORMAL

DI RUANG IGD KEBIDANANRUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DR. H MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

NAMA :GUSTI KANZANIA FINANSI

NIM : S.12.1019

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIABANJARMASIN

TAHUN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

rahmat, dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karuniaNya penulis

dapat menyelesaikan laporan kasus berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Anak

Dengan Anemia Leukemia”, di Ruang Alexandri/Anak RS dr. H. Moch Ansari

Shaleh Banjarmasin.

Dalam penulisan ini penulis banyak mendapatkan bantuan bimbingan baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini dapat selesai pada

watunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Anggrita Sari, S.Si,T., M.pd, M.Kes, selaku direktur Akbid Sari

Mulia Banjarmasin.

2. Ibu YP. Rahayu, M.Pd., M.Keb, selaku bagian praktik klinik AKBID

Sari Mulia Banjarmasin

3. Ibu Hj. Fitri Hermi, AMK selaku Pembimbing Klinik (CI).

4. Ibu Fadhiyah Noor Anisa, SST selaku Pembimbing Pendidikan (CT)

yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

5. Serta seluruh pihak yang membantu penulisan laporan ini.

Penulisan laporan ini penulis rasakan masih jauh dari kesempurnaan, maka

penulis memohon saran dan kritiknya dari pembaca sekalian. Akhir kata penulis

berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarmasin,………………..2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu dibanyak negara berkembang,

terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis dan

komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan

kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan

yang efektif, beberapa Negara berkembang dan hamper semua Negara maju,

berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang lebih

rendah (Sarwono, 2002).

Menurut WHO, kematian maternal ialah kematian seorang wanita sewaktu

hamil/sesudah berakhir kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya

kehamilan dan tindakan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian

maternal adalah jumlah kematian maternal terhadap per 10.000 kelahiran

hidup (Sarwono, 2002).

Seperti pada tahun 1988 kematian maternal di Indonesia diperkirakan

450/10.000 kelahiran hidup. Angka tersebut yang tertinggi dnegara ASEAN

(15-142/10.000 dan 50-100x lebih tinggi dari angka kematian metrnal di

Negara maju (Sarwono, 2002).

Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi

adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada

jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas,, pengenalan jenis

komplikasi dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagian

keberhasilan penatalaksanaan komplikasio yang umumnya akan selalu

berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat kejadiannya. Dan untuk

mengatasi masalah kematian maternal juga dilakukan penyuluhan dan

pemberian obat (Sarwono, 2002).

Berdasarkan data diatas maka penulis mencoba untuk melakukan asuhan

kebidanan persalinan normal. Hal ini sesuai dengan peran bidan yaitu

melakukan asuhan kebidanan terhadap ibu bersalin dan ibu mneyusui.

Disamping itu penulisan laporan ini juga merupakan salah satu bagian dari

aplikasi tugas kuliah. Berkaitan dengan hal itu maka penulis melakukan

asuhan kebidanan pada Ny. I dengan persalinan normal di ruang IGD

kebidanan RS. Dr. H Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada tanggal 16 Mei

2014.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mempunyai wawasan yang lebih dalam dan

pengalaman yang nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu

dengan persalinan normal.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami pengertian persalinan normal.

b. Memahami etiologi persalinan normal.

c. Memahami gejala klinis persalinan.

d. Memahami patofisiologi persalinan normal.

e. Memahami komplikasi yang kemungkinan terjadi pada persalinan

normal.

f. Memahami penatalaksanaan persalinan normal.

g. Memahami asuhan kebidanan pada ibu dengan persalinan normal.

C. Manfaat

1. Bagi lahan praktik

Dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk penatalaksanaan yang

dilakukan di RS dr. H Moch Ansari Saleh Banjarmasin

2. Bagi Mahasiswa

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama

mengenai ibu dengan persalinan normal dan dapat memberikan asuhan

kebidanan kepada ibu dengan persalinan normal.

3. Bagi instansi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai informasi bagi instansi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang.

4. Bagi Keluarga Pasien

Agar dapat mengetahui tanda-tanda persalinan sehingga dapat melakukan

penanganan dini pada anak.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Persalinan normal

1. Pengertian persalinan normal

Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal,

namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi

abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).

Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang

cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran

plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009)

Proses persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kahamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006)

2. Etiologi persalinan

Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori

menghubungkan dengan factor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim,

pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)

3. Bentuk Persalinan

Berikut adalah bentuk-bentuk persalinan, yaitu:

a. Persalinan spontan

Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu

sendiri dan melalui jalan lahir

b. Persalinan buatan

Bila persalinan dengan bantuan tenaga diluar misalnya ekstraksi

dengan forceps atau dilakukan dengan operasi section caesarea

c. Persalinan anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari

luar dengan rangsangan, misalnya pemberian pitocin atau

prostaglandin dan pemecahan ketuban (Hafifah, 2011).

4. Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan & berat janin

yang dilahirkan:

a. Abortus:

Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu

hidup diluar kandungan, usianya kurang dari 28 minggu dan berat

janin kurang dari 1000 gr

b. Persalinan prematur:

Persalinan antara umur kehamilan 28-36 minggu dan berat janin

kurang dari 2449 gr

c. Persalinan aterm

Persalinan antara umur hamil 37-42 minggu dan berat janin diatas

2500 gr

d. Persalinan serotinus

Persalinan melampaui umur 42 minggu dan pada janin terdapat

tanda-tanda postmaturitas

e. Persalinan presipitatus

Persalinan berlangsung kurang dari 3 jam

(Hafifah, 2011)

5. Tanda-tanda mulainya persalinan

Tanda-tanda permulaan persalinan adalah lightening atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu bawah panggul terutama primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains). Sservik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloodshow) (Haffieva, 2011).

6. Kala persalinanPersalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu:a. Kala I (pembukaan):

In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah, servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler, kanalis servikalis. Kala pembukaan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:1) Fase laten

Pembukaan servik berlangsung lambat, sampai pembukaan berlangsung selama 2 jam, cepat mejadi 9 cm.

2) Fase aktifBerlangsung selama 6 jam dibagi menjadi 3 sub fase, yaitu:a) Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan

menjadi 4 cmb) Periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam,

pembukaan berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cmc) Periode deselerasi berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam

menjadi pembukaan 10 cm.(Prawirohardjo, 2006)Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik

dan vagina menjadi saluran yang continue, selaput amnion rupture,

kontraksi uterus kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk

setiap kontraksi, kepala janina turun ke pelvis (Prawirohardjo,

2006).

b. Kala II pengeluaran janin

His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit

sekali, kepala janin telah turun dan masukkerunag panggul,

sehingga terjadi tekanan-tekanan pada otot-otot dasarpanggul yang

secara reflek menimbulkan perasaan ingin mengedan karena

tekanan pada rektum sehingga merasa seperti BAB dengan randa

anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva

membuka dan perineum merenggang. Dengan his mengedanyang

terpimpinkan lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II

pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5 jam (Prawirohardjo, 2006)

Gerakan–gerakan yang terjadi dalam mekanisme persalinan adalah:

Penuruna kepaala

Fleksi

Rotasi interna/putar paksi dalam

Ekstensi

Ekspulsi

Rotasi eksterna/putar paksi luar

c. Kala III (pengeluaran plasenta)

Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus

teraba keras dengan funsus uteri sehingga pucat, plasenta menjadi

tebal 2x sebelumnya menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat

kemudian tmbul his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta

terlepas, terdoeong kedalam vagina dan akan lahir secara spontan

atau dengah sedikit dorongan dari atas simfisis/fundus uteri,

seluruh proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.

Pengeluaran plasenta diserta dengan pengeluaran darah kira-kira

100-200 cc (Prawirohardjo. 2006

d. Kala IV

Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir,

mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post

partum. Dengan menjaga kondisi kontraksi uterus yang kuat dan

terus-menerus. Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obat-obat

oksitosin (Prawiirohardjo, 2006)

7. Pemeriksaan penunjang

USG

Pemeriksaan Hb

8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang diberikan untuk penanganan plasenta previa

tergantung dari jenis plasenta previanya, yaitu:

9. Persiapan persalinan

Berikut adalah alat dan bahan yang kan dibutuhkan selama dan

sesudah proses persalinan:

a. Ibu:

Gurita

Baju ganti

Baju dalam

Handuk

Lampin/perlak pengalas

Sarung

Pembalut khusus

Underpad

Selimut

b. Bayi:

Popok dan gurita bayi

Baju bayin lengkap

Selimut, topi dan kaos kaki serta kaos tangan

Perlengkapan resusitasi BBL

c. Penolong:

Memakai APD: sarung tangan steril, masker, alas kaki dan

celemek

Menyiapkan tempat persalinan, perlengkapan dan bahan

Menilai ruangan yang akan dipakai sebagai ruangan bersalin

harus terang, lapang, dengan fasilitas lengkap yang

mendukung segala kebutuhan ibu dan bayi.

Menyaipak tempat dan lingkungan kelahiran bayi

d. Peralatan yang diperlukan:

2 klem Kelly atau 2 klem kocher

Gunting tali pusat

Benang tali pusat/penjepit tali pusat

Setengah kocher

Kateter nelaton

Gunting episiotomy

2 pasang sarung tangan DTT

Kasa steril

Kapas alcohol

Spuit 3 cc

Karet deelee

Kain bersih

Handuk dan kain untuk mengeringkan bayi

e. Bahan yang diperlukan:

Partograf

Termometer

Pita pengukur

Dopler

Jam tangan

Stetoskop

Tensi meter

Sarung tangan steril

f. Obat-obatan:

2 ampul oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml

20 ml lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10ml lidokain 2%

tanpa epinefrin

Infus dan infuse set

Salep mata

Vit K I mg

(Wiknjosastro, 2005)

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2014

Jam : 19.00 WITA

A. SUBJEKTIF DATA

1. Identitas

Istri Suami

Nama :Ny.I Nama :Tn.S

Umur :31 tahun Umur :34 tahun

Agama :Islam Agama :Islam

Suku/Bangsa :Banjar/Indonesia Suku/bangsa :Banjar/Indonesia

Pendidikan :tidak sekolah Pendidikan :SMA

Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Swasta

Alamat :

Desa beringin Jl. Trans

Kalimantan RT 02

Alamat :

Desa beringin Jl. Trans

Kalimantan RT 02

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil 9 bulan, kehamilan sekarang kehamilan yang kedua,

tidak pernah keguguran, keluar lendir darah sejak jam 15.00

4. Riwayat Perkawinan

Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 21 tahun, dengan suami sekarang

sudah 11 tahun

5. Riwayat Haid

a. Menarche Umur : 12 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Teratur/Tidak : Teratur

d. Lamanya : 6-7 hari

e. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari

f. Dismenorhoe : kadang-kadang

g. HPHT : 20-08-2013

h. Taksiran Partus : 27-05-2014

6. Riwayat Obstetri

G3P2A0.

NO Tahun

kehamilan Persalinan BayiPylt

nifasket

UK pnylt UK Carapenyuli

t

penyu

litBB PB Seks

Keadaan

lahir

1.2004

39

mg- 39 mg normal - -

3500

gr

50

cmLk hidup - -

22009

40

mg- 40 mg normal - -

3000

gr

48

cmPr hidup - -

32013

)

6. Riwayat Keluarga Berencana

a. Jenis Kontrasepsi : Pil, suntik 3 bulan

b. Lama : 9 tahun pil KB, 3 tahun suntik

c. Masalah : Tidak ada

7. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan ibu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma,

hipertensi, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan penyakit lainnya

serta tidak ada riwayat keturunan kembar

b. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa dari keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun

seperti asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan

penyakit lainnya serta ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak ada riwayat

keturunan kembar.

8. Keadaan Kehamilan Sekarang

a. ANC trimester I

1) Frekuensi : 2 kali

2) Tempat : bidan

3) Umur kahamilan : 10 minggu, 12 minggu

4) Imunisasi : tidak dilakukan

5) Pergerakan anak : belum terasa

6) Nasehat : ibu dianjurkan untuk lebih banyak

beristrahat dan mengkonsumsi makanan

bergizi dan memakannya dalam porsi yang

lebih banyak dari biasanya.

7) Pengobatan : Fe, kalk, vit C

8) Masalah : ibu mengeluh mual dan muntah namun

tidak berlebihan

b. ANC trimester II

1) Frekuensi : 3 kali

2) Tempat : bidan

3) Umur kehamilan : 14 minggu, 18 minggu, 21 minggu

4) Imunisasi : tidak dilakukan

5) Pergerakan anak : terasa

6) Nasehat : ibu dianjurkan untuk melakukan

aktifitasnya seperti biasa namun mengurangi aktifitas yang terlalu berat,

ibu juga dianjurkan untuk selalu menjaga pola makan dengan memakan

makanan yang bergizi dan seimbang

7) Pengobatan : Fe, kalk, vit C

8) Masalah : mudah lelah dan nyeri disekitar pinggang

c. ANC trimester III

1) Frekuensi : 2 kali

2) Tempat : bidan

3) Umur kahamilan : 29 minggu, 31 minggu, 36 minggu

4) Imunisasi : tidak dilakukan

5) Pergerakan anak : terasa

6) Nasehat : ibu dianjurkan untuk mengurangi pekerjaan

yang berat dan memperbanyak istirahat, memperbanyak asupan makanan

yang bergizi, ibu dinjurkan untuk mulai mempersiapkan segala

kebutuhannya mengenai persalinan

7) Pengobatan : belum dilakukan

8) Masalah : belum dilakukan

9. Pola Kebutuhan Sehari-hari

a. Nutrisi

- Terakhir makan dan minum : 1 Jam yang lalu

- Banyaknya : 1 piring

b. Eliminasi

BAB

- Terakhir BAB : 4 Jam yang lalu

- Konsistensi : lembek

- Warna : coklat kekuning-kuningan

BAK

- Terakhir BAK :setengah Jam yang lalu

- bau :khas urine

- Warna :kuning jernih

c. Personal Hygiene

- Terakhir Mandi dan gosok gigi :2 jam yang lalu

d. Aktifitas : Sejak merasakan mules ibu tidak tidak bisa bekerja

e. Tidur dan Istirahat : Sejak merasakan mules perut ibu tidak bisa tidur

f. Pola Seksual : Tidak ditanyakan

10. Data Psikososial dan Spiritual

a. Ibadah apa yang dibutuhkan ibu yaitu berdoa

b. Perasaan ibu terhadap proses persalinan yang akan dilaluinya yaitu cemas

c. Yang diketahui ibu tentang proses persalinan yaitu Bersalin itu sakit dan tidak

mudah

d. Yang diharapkan ibu untuk menjadi pendamping persalinan yaitu suami dan

orang tua

e. Pengambil keputusan dalam keluarga yaitu berdua suami

B. OBJEKTIF DATA

1. Pemeriksaan umum

a. a. Keadaan umum :Baik

b. b. Kesadaran :Compos Mentis

c. Berat badan

- Sebelum hamil :40 kg

- Sekarang : 45 kg

d. Tinggi badan : 145 cm

e. LILA : 21 cm

f. Tanda Vital : TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit Suhu 36°C,

Pernafasan 22x/menit

2. Pemeriksaan Khusus

a. Inspeksi

1) Kepala

Bentuk simetris,tidak ada massa, kulit kepala bersih tidak ada benjolan.

2) Muka

Nampak pucat, tidak bengkak,tidak ada paralisis wajah.

3) Mata

konjungtiva tidak pucat, sklera tidak Ikterik.

4) Telinga

Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan

5) Hidung

Simetris,tidak ada pegeluaran cairan, tidak ada pernapasan cuping

hidung dan tidak tampak ada polip.

6) Mulut

Bibir pucat,tidak terdapat sariawan,tidak ada karies gigi, lidah bersih.

7) Leher

Tidak ada pembesaran vena jugularis dan Pembesaran kalenjar tyroid

8) Dada

Simetris pada saat inspirasi dan ekspirasi,tidak ada massa

9) Mammae

Tampak hyperpigmentasi pada areola

10) Abdomen

Tampak kesesuaian antara umur kehamilan dan pembesaran abdomen

11) Ekstrikmitas

Tidak ada varises dan oedema

a. Palpasi

1) leher

tidak ada teraba pembesaran vena jugularis dan pembesaran tyroid.

2) mammae

terdapat pengeluaran colostrum

3) abdomen

tidak teraba massa dan nyeri tekan

- Leopold I :TFU 31 cm, 2 jari di bawah prx,bagian

fundus uteri teraba keras dan melenting.

- Leopold II :bagian kiri ibu teraba keras memenjang

seperti papan (Pu-ki)

- Leopold III :bagian terbawah perut ibu teraba

lunak,bulat dan tidak melenting (pres-

bo)

- Leopold IV : bagian terbawah janin sudah masuk

PAP (Divergen)

- TFU : 31 cm

- TBJ : (31-11)x155=3100 gram

- His/Kontraksi :Frekuensi 1x Dalam 10 menit, Durasi:13

detik

c. Auskultasi

DJJ (+) , terdengar jelas dan teratur, frekuensi 142 x/menit

d. Perkusi

- Refleks Patella : Kiri / Kanan , (+ ) / (+ )

- Cek ginjal : Kiri / Kanan, ( -) / (- )

e. Pemeriksaan Panggul Luar : tidak dilakukan

f. Periksa Dalam

Keadan vagina :tidak ada massa/tumor

Arah serviks :anterior

Pendataran serviks :Portio teraba tebal

Pembukaan Serviks :1 cm

Selaput Ketuban : tidak ada (-)

Presentasi :bokong

Posisi Titik Penunjuk :sacrum

Penurunan Presentasi :Hodge 1

Keadaan Panggul Dalam

i. Promontorium :tidak teraba

ii. Spina ischiadika :teraba tumpul

iii. Lengkung Sacrum :teraba melengkung

iv. Dinding samping panggul :Teraba longgar

v. Arkus pubis :900

3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

C. ASSESMENT

1. Diagnosa Kebidanan :G1P0A0 hamil 39minggu, Inpartu Kala 1Fase

Laten Janin Tunggal Hidup Intra Uteri dengan

KPD

2. Masalah :Cemas

3. Kebutuhan :KIE dan kolaborasi dengan dokter spesialis

kandungan

D. PLANNING

1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik, sekarang ibu sudah memasuki masa persalinan.

“ibu mengetahui hasil pemeriksaan”

2. Memberitahu kepada ibu penyebab Ketuban pecah dini disebabkan karena

berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau

oleh kedua faktor tersebut.

“ibu mengerti penyebab dari ketuban pecah dini”

3. Menganjurkan ibu berbaring miring kiri dan menganjurkan ibu BAB/BAK

agar membantu proses penurunan kepala janin.

“ibu bersedia untuk miring kiri dan BAB/BAK”

4. Menganjurkan kepada pada ibu agar ibu tidak pergi dari tempat tidur dan

menjelaskan jika habis bangun dari tempat tidur maka cairan ketuban akan

terus keluar dan habis, dan berakibat jalan lahirnya akan kering, sehingga

akan menyebabkan partus lama.

“ibu bersedia mengikuti anjuran”

5. Menganjurkan ibu makan dan minum yang bergizzi sambil menunggu proses

persalinan agar menambah tenaga pada waktu persalinan.

“ibu bersedia mengikuti anjuran”

6. Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi pemberian terapi

Infus RL 20 Tpm dan 02 sebanyak 2 liter.

“terapi sudah diberikan”

7. Memberitahu kepada keluarga bahwa pasien harus dibawa ke ruang VK

bersalin untuk mendapatkan penangananan lebih lanjut.

“Keluarga bersedia”

BAB IV

PEMBAHASAN

Masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel

telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh

tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.

Pada hari Jumat pukul 19.00 WITA ibu datang ke IGD Kebidanan Rs dr.

H Moch Ansari Saleh Banjarmasn, mengatakan hamil 9 bulan, kehamilan

sekarang kehamilan yang ketiga, pernah melahirkan hidup 2 kali, mengeluh keluar

lendir darah sejak jam 15.00, nyeri pada bagian perut bawah sampai ke pinggang

dan ingin memeriksakan keadaan dirinya.

Dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil keadaan umum baik, pada

pemeriksaan khusus didapatkan hasil bahwa presentasi janin adalah kepala, dan

DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 140 x/menit. Dianjurkan oleh bidan untuk

dilakukan ANC dan VT, didapatkan hasil bahwa presentasi kepala, punggung

kanan, TFU 30 cm, air ketuban dan selaput ketuban utuh, kala 1 pembukaan 3

fase latent, porsio teraba lunak, kepala di hodge 2, terdapat bloodshow, perkiraan

berat janin 2945 gr.

Berdasarkan hasil pengkajian dan teori yang ada penulis dapat

menganalisis bahwa sakit yang dirasakan ibu karena pembukaan dan kontraksi

yang dialaminya. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan

keluarga dan meminta ibu serta keluarga untuk segera mempersiapkan semua

perlengkapan untukpersalinan dan bayi baru lahirnya. Hasil kolaborasi dengan

dokter didapat ibu segera diantar ke VK/ruang bersalin agar mendapatkan

penanganan medis lebih lanjut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung didalam

tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan

kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Pada kehamilan

normal, telur yang sudah dibuahi akan melalui tuba falopi (saluran

tuba) menuju ke uterus

2. Untuk menentukan diagnosis Indikator pasti kehamilan adalah

penemuan-penemuan keberadaan janin secara jelas sepeti dengan

pemeriksaan DJJ, palpasi, USG dan indikator mungkin hamil adalah

karakteristik-karakteristik fisik yang bisa di lihat seperti berhenti haid,

mual muntah, pemeriksaan HCG positif, pembesaran perut, dan

lainnya. Tanda tidak pasti ini mungkin ditemukan pada kondisi yang

lain, meskipun tidak dapat dipertimbangkan sebagai indikator-

indikator positif suatu kehamilan.

3. Didapatkan pada pasien dengan keluhan nyeri pada perut bagian

bawah yang menjalar sampai ke pinggang dikarenakan kontraksi dan

pembukaan yang terus bertambah. Paisen dianjurkan untuk miring ke

kiri atau berjalan-jalan agar pembukaannya bertambah dan agar

mengambil nafas cepat apabila rasa sakit yang dirasakannya datang

kembali. Pasien selanjutnya diantar ke ruang VK/bersalin.

B. Saran

1. Untuk Tenaga Kesehatan

Diharapkan bagi tenaga kesehatan lebih menekankan pada pendidikan

kesehatan seperti melakukan sosialisasi tentang tanda gejala

kehamilan, penyulit dan cara mengatasinya

2. Untuk Institusi Pendidikan

Diharapkan bisa menjadi informasi bagi Instansi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang seperti terus berupaya memberikan pembekalan dan bimbingan

kepada mahasiswa mengenai kehamilan fisiologis

3. Untuk Masyarakat

Diharapkan masyarakat apabila menemukan tanda serta gejala dari

kehamilan ataupun penyulit yang menyertai kehamilan segera hubungi

tenaga kesehatan terdekat

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2008).Pelatihan Klinik Asuhan PErsalinan Normal, Jakarta: USAID

Gary dkk. (2006).Obstetri Williams, Edisi 21.Jakarta, EGC

Mitayani. (2009).Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC


Recommended