+ All documents
Home > Documents > ISI MAKALAH

ISI MAKALAH

Date post: 16-May-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
31
PROMOSI Untuk Memenuhi Tugas Mata Diklat Pemasaran Barang dan Jasa Yang Dibimbing oleh Nurhayati, S.Pd. MAKALAH Disusun oleh: 1.Dinie Vernanda Larasati. (01) 2.Dita Dwi Ananda. (02) 3.Dyah Ayu Wulandari. (09) 4.Dyah Sri Wulandari. (10) 5.Elika Fitria Sari. (11) 6.Erli Dwi Prastika. (14) 7.Homsatur Robiah. (30) 8.Indy Diah Sari. (36) 9.Inge Wulandari Gozario. (37) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MALANG PROGAM KEAHLIAN PEMASARAN Mei, 2013
Transcript

PROMOSI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Diklat Pemasaran Barang dan Jasa

Yang Dibimbing oleh Nurhayati, S.Pd.

MAKALAH

Disusun oleh:

1.Dinie Vernanda Larasati. (01)

2.Dita Dwi Ananda. (02)

3.Dyah Ayu Wulandari. (09)

4.Dyah Sri Wulandari. (10)

5.Elika Fitria Sari. (11)

6.Erli Dwi Prastika. (14)

7.Homsatur Robiah. (30)

8.Indy Diah Sari. (36)

9.Inge Wulandari Gozario. (37)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MALANG

PROGAM KEAHLIAN PEMASARAN

Mei, 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas bimbingan, rahmat dan KaruniaNya karya/ makalah ini dapat terselesaikan.

Terima kasih penyusun sampaikan kepada Nurhayati, S.Pd selaku Guru

pembimbing mata pelajaran pemasaran barang dan jasa serta Bapak dan Ibu

penyusun.

Tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata diklat pemasaran barang dan jasa, memberitahu pembaca tentang tata cara mempromosikan barang dan jasa serta mampu mengaplikasikannya.

Akhirnya kepada semua pembaca makalah ini penulis harapkan adanya

kritik dan saran. Maka atas kesediannya diucapkan terima kasih.

Malang, Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Promosi...........................................................................

2.2 Tujuan Promosi.................................................................................

2.3 Bagaimanakah Sasaran Promosi.......................................................

2.4 Bagaimanakah Seleksi Alat-Alat Promosi........................................

2.5 Macam-Macam Promosi...................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................

3.2 Saran..................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN.............................................................................

LEMBAR KONSULTASI......................................................................

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Contoh Advertensi Cetak (Koran)

Gambar 2.2 Contoh Advertensi Cetak (Majalah)

Gambar 2.3 Contoh Advertensi Elektronik (Televisi)

Gambar 2.4 Contoh Advertensi Elektronik (Radio)

Gambar 2.5 Contoh Transit Advertising (Bulletin)

Gambar 2.6 Contoh Transit Advertising (Poster)

Gambar 2.7 Contoh Kiriman Langsung

Gambar 2.8 Contoh Advertensi Khusus

Gambar 2.9 Contoh Advertensi di luar rumah

Gambar 2.10 Contoh Personal Selling

Gambar 2.12 Contoh Sales Promotion (Diskon)

Gambar 2.13 Contoh Sales Promotion (Beli 1 Gratis 1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apa yang anda ketahui tentang Marketing Mix? Dalam Marketing terdapat 4P yakni: Produc (Produk), Price (Kebijkan harga), Place (Kebijakan distribusi) dan Promotion (Promosi). Penyusun mengambil topik bahasan promosi karena promosi merupakan alah sau kegiatan penting dalam pemasaran barang dan jasa.

Dengan semakin banyaknya pertambahan penduduk, banyak barang tentu akan mengakibatkan bertambahnya tenaga kerja.Untuk mengambil dan menempatkan tenaga kerja sudah pasti harus banyak mendirikan perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan tesebu memproduksi barang-barang yang dibutuhkan manusia.Setia perusahaan berlomba-lomba meningkatkan produksinya sebanyak-banyaknya.

Akibat jika perusahaan memproduksi produk sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan manusia maka perusahaan itu tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sebab pada masa sekarang para konsumen itu bukan menginginkan banyaknya produk, tetapi menginginkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Untuk menghubungkan kepentngan perusahaan dengan para konsumen adalah dengan adanya promosi.1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Promosi?

2. Bagaimanakah Tujuan Promosi?

3. Bagaimanakah Sasaran Promosi?

4. Bagaimanakah Seleksi Alat-Alat Promosi?

5. Apakah Macam-Macam Promosi?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan Pengertian Promosi.

2. Untuk mengetahui Tujuan Promosi.

3. Untuk memahami Sasaran Promosi.

4. Untuk menjelaskan Seleksi Alat-Alat Promosi.

5. Untuk mengetahui Macam-Macam Promosi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah merupakan kegiatan dalam bidang pemasaran barang dan

jasa dengan tujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan omzet penjualan

barang. Dengan perkataan lain, promosi adalah salah satu cara untuk

memperkenalkan barang atau gagasan yang dibiayai oleh sponsor dalam

rangka menarik calon konsumen agar mereka mau melakukan pembelian.

Sedangkan timbulnya promosi adalah sebagai akibat adanya buyer’s

market,artinya barang-barang produksi perusahaan mencari para pembeli.

Sehingga dengan adanya promosi berarti perusahaan berusaha mengerahkan

untuk menarik para konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap

barang-barang.

Menyelenggarakan promosi itu tidak gampang sebab perlu adanya

penanganan secara khusus, serta membuuhkan biaya yg besar serta waktu yg

cukup lama. Pada zaman sekarang para produsen selalu melaksanakan “sales

mix” yaitu suatu kombinasi yang di anggap paling baik dari cara-cara

penjualan lainnya seperti personal selling, display dan lain sebagainya.

Sedangkan yang menjadi sasaran dalam promosi pada umumnya adalah

masyarakat konsumen.Dengan adanya promosi, di perkenalkan kepada

masyarakat konsumen, sehingga mereka semuanya dapat mengakui

kegunaanya terhadap barang yang ditawarkan.

Kegiatan promosi yang sejalan dengan perencana pemasaran serta dapat

dikendalikan dengan baik, sudah jelas dapat meningkatkan penjualan produk.

Dengan perkataan lainnya, promosi adalah memperkenalkan produk,

meyakinkan, serta mengingatkan kembali manfaat produk kepada para

pembeli, agar mereka mau membeli produk.

2.2 Tujuan Promosi

Tidak ada satu tujuan pun yang dapat diajukan untuk alat-alat promosi

penjualan karena bentuknya yang sangat beraneka ragam. Contoh gratis akan

merangsang para konsumen untuk mencoba sesuai barang, nasehat-nasehat

gratis dalam bidang manajemen akan mendekatkan hubungan jangka panjang

dengan para pengecer. Teknik-teknik promosi penjualan memberikan tiga

kontribusi atau sumbangan dalam hubungan timbal balik:

1. Komunikasi. Komunikasi memberikan perhatian dan biasanya menyediakan

keterangan-keterangan yang dapat mengarahkan para konsumen menuju ke

barang produksi.

2. Insentif. Insetif menggabungkan konsesi atau ijin, dorongan atau sumbangan

yang dirancang untuk mewakili nilai kepada si penerima.

3. Undangan. Hal ini meliputi berbagai undangan yang berhubungan dengan

transaksi.

Promosi insetif dipakai oleh para penjual untuk menarik para pemakai

yang tidak menggunakan merk untuk menggunakan merknya dan atau untuk

memberikan penghargaan kepada merk yang setia menggunakan merk.

Karena kedua tipe pembeli akan membeli pada masa promosi maka kedua

tujuan promosi akan dijalankan, meskipun tujuan utama adalah menarik

mereka yang biasanya tidak terikat pada merk barang tertentu. Ada dua tipe

dari para pemakai yang disebut terakhir yaitu mereka yang setia memakai

barang dengan merk lain dan mereka yang secara normal memakai barang

dengan merk yang sering berganti. Promosi insentif pertama-tama menarik

mereka yang gemar menukar merk dagang, karena mereka yang setia

memakai merk dagang tertentu tidak selalu memperhatikan atau datang pada

waktu promosi. Karena mereka yang gemar memakai merk yang berganti-

ganti memang pada dasarnya begitu, promosi penjualan nampaknya tidak

akan dapat merubah mereka menjadi pemakai yang setia. Promosi insentif

digunakan dipasaran yang memiliki banyak persamaan merk dagang yang

menghasilkan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sangat

rendah dalam jangka panjang. Dalam pasar di mana terdapat merk dagang

yang sangat berlainan, promosi insentif kelihatannya akan terus-menerus

merubah bagian pasar yang dimiliki.

Promosi insentif pada dasarnya menawarkan sesuatu sebagai

tambahan kepada para langganan dan dengan demikian akan menarik

langganan yang lebih mengetahui harga atau lebih mengetahui nilai dari

sesuatu hadiah. Besarnya atau luasny tawaran itu akan memberikan berbagai

keuntungan sejalan dengan tipe promosi yang digunakan, besarnya insentif,

kemudahan menggunakan tawaran, dan jumlah iklan yang mengumumkan

penawaran tersebut.

Biasanya para penjual berfikir bahwa promosi penjualan merupakan

suatu kegiatan yang dirancang untuk membentuk atau membina kesetiaan

kepada suatu merk tertentu. Karena itu, suatu hal yang penting bagi manajer

pemasaran ialah bagaimana membagi-bagi anggaran biaya mereka dengan

perimbangan kira-kira atau rasio dari 20:80 ke 80:20 masing-masing untuk

promosi penjualan dan advertensi. Perimbangan atau rasio terebut telah

meningkat dalam beberapa tahun ini sebagai reaksi terhadap kepekaan yang

tinggi daripada konsumen terhadap harga manajemen seharusnya menghindai

pertimbangan ini untuk menjadi terlalu tinggi. Jika suatu merk dagang terlalu

lama dipromosikan maka hal ini akan melemahkan gambaran tentang merk

tertentu. Para konsumen akan berpikir bahwa merk itu adalah merk murahan.

Tidak seorangpun tahu kapan hal itu akan terjadi tetapi mungkin akan ada

resiko jika suatu merk dagang yang terkenal dibiarkan begitu saja promosinya

melebihi 30 persen dari waktu promosi. Dalam kenyataannya, merk-merk

dagang yang dominan seharusnya tidak terlalu sering diiklankan, karena

kebanyakan hal itu hanya akan membantu memberi subsidi kepada para

pemakai yang sekarang.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari

promosi itu adalah:

a. Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

b. Memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran produk.

c. Membujuk masyarakat konsumen agar menyenangi dan mendorong

pembelian.

d. Mengingatkan masyarakat konsumen akan manfaat produk.

e. Mempertahankan merk produk perusahaan.

2.3 Sasaran Promosi

Setiap perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan produknya

selalu menggunakan promosi.Sedangkan yang menjadi sasarannya dari

promosi adalah seluruh masyarakat konsumen. Akan tetapi betapapun

besarnya manfaat dari produk itu tidak akan di ketahui kemanfaatannya. Oleh

karena itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi masyarakat konsumen

agar mereka dapat menciptakan permintaan atas produk.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, bahwa setiap perusahaan selalu

berusaha mempengaruhi masyarakat konsumen, sehingga perusahaan dapat

mencapai tujuan dan sasarannya. Usaha mempengaruhi untuk mengambil hati

masyarakat konsumen tersebut harus melalui unsur acuan pemasaran yang

tepat. Agar promosi itu kena sasarannya, maka perusahaan berusaha

menggunakan komunikasi media masa seperti: surat kabar, majalah, radio,

televisi, bioskop, papan reklame, dan lain sebagainya.

Di dalam penyelenggaraan promosi, hendaknya mempertimbangkan

yang akan menjadi sasaran dan dari pihak-pihak lainnya yang ada

hubungannya dengan masalah promosi. Maka dari itu, jika perusahaan akan

menyelenggarakan promosi sasarannya harus ditujukan kepada:

1. Seluruh masyarakat konsumen, agar mereka mau membeli produk.

2. Para pembeli produk dari perusahaan tersebut.

3. Para pemakai produk pada waktu sekarang.

4. Mereka yang memiliki potensi untuk menjadi pembeli produk.

5. Para langganan yang setia membeli produk-produk perusahaan tersebut.

6. Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya,

7. Para pesaing dan para pedagang besar maupun pedagang kecil.

8. Pemerintah yang memerlukan produk dari perusahaan yang bersangkutan.

9. Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk

pembelinya.

2.4 Seleksi Alat-Alat Promosi

Tersedianya alat-alat promosi penjualan yang cukup banyak untuk

mencapai berbagai sasaran. Lagipula, variasi-variasi alat-alat promosi

penjualan selalu dikembangkan. Keputusan memilih harus

mempertimbangkan jenis atau tipe pasar, sasaran-sasaran promosi penjualan,

kondisi-kondisi persaingan, dan biaya efektivitas dari setiap alat promosi

penjualan.

Penggunaan oleh pemilik (pengusaha) pabrik dalam pasar konsumen.

Apabila tujuannya bermaksud untuk meniadakan atau menandingi promosi

para saingan, maka bungkusan yang memperlihatkan potongan harga di

siapkan dengan cepat dengan sikap atau rekasi yang bersifat

mempertahankan. Di pihak lain, jika tujuannya adalah untuk menggerakkan

percobaan pendahuluan dari pada suatu produk yang di pertimbangkan

mempunyai keuntungan-keuntungan yang nyata dalam persaingan, suatu

program contoh produk merupakan suatu teknik yang effektif.

Dalam memperkenalkan merek barang konsmen yang baru, secara

khusus penjual akan menggunakan promosi penjualan dan advertensi

sedemikian rupa untuk mencapai tujuan secepat-cepatnya. Pasar pittsburgh

dalam tahun 1977 dengan barang-barang merek Forget meliputi : (1) 28

persen potongan harga dari pedagang besar kepada pdangang eceran, (2) 35

sen potongan kupon dari satu pon yang di kirimkan melalui pos kedaerah-

daerah perumahan, (3) kupon yang terdapat dalam kaleng mndapatkan

potongan 10 sen, dan (4) peluasan daerah televisi dan advertensi sehingga

pedagang eceran tidak dapat menolak produk baru.

Dalam hal merek yang sudah terkenal, promosi penjualan pertama

direncanakan untuk mempertahankan bagian pasar yang sudah di kuasai. Para

pedangan eceran seringkali tidak menyenangi bermacam-macam bentuk dan

jumlah barang-barang yang mereka tawarkan. Merekan lebih berkeinginan

untuk mengurus perdangangan dari pada mengurus konsumen. Menurut

Chevalier dan Curhan : Para pedangan eceran memandang usaha promosi

yang di prakarsai produsen sebagai mendorong pergantian merek yangkurang

menguntungkan dari pada menaikan penjualan atau keuntungan. Produsen

pada pihak lain mengeluh bahwa promosi-promosi yang di prakarsai

pedagang eceran kadang-kadang merusk hak memilih merek, yang secara

hati-hati dan sangat mahal dibina selama beberapa tahun. Lebih jelek lagi,

produsen mengeluh bahwa pedangang eceran sering kalih mengambil

keuntungan dengan menyerap barang-barang yang di tawarkan tanpa

memperhatikan keuntungan-keuntungan konsumen.

Penggunaan oleh para pedagang eceran dalam pasar-pasar konsumen.

Pedagang eceran berusaha membina langganan-langganan dan perputaran

barang-barang, dan kebayakan alat promosi penjualan diseleksi dengan

mengigat tujuan ini. Pemakaian barang “spesial” atau mereka yang selalu

merugi (loss leaders) lazin di pergunakan dalam perdagangan eceran,

terutama dalam rangkaian barang makanan. Bonus perdagangan, dimulai

setelah perang dunia II dan memucak pada tahun 1960, kemudian berkurang

pengunaannya ketika pemakain bonus perdagangan secara masal

menghilangkan ketajaman persaiangan. Lotre dan sedikit banyak perlombaan,

telah berkembang sebagai cara yang populer dengan keberhasilan sebagai

fungsi dari bentuk dan jumlah hadiah-hadiah.

2.5 Macam-Macam PromosiMacam-macam Promosi (promotional mix) adalah segala usaha yang

dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli

konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan

kegiatan untuk menyebar luaskan informasi tentang barang atau jasa yang

dijual dengan maksud untuk merubah pola perilaku konsumen.

Secara formal dapat dikelompokkan menjadi empat macam. Macam-Macam promosi terdiri dari empat alat utama yaitu:

1. Periklanan (Advertising)

Advertensi itu sebenarnya bukan hanya mampu meningkatkan omzet tetapi juga harus mampu memberi keuntungan, Misalnya dapat menimbulkan biaya per unit, Keuntungan per bulan dan dapat meningkatkan efisien penggunaan modal kerja dan sebagainya.

Promosi yang melakukan advertensi akan lebih ekonomis, karena memberikan dan mengigatkan kehadiran produk perusahaan dan advertensi itu adalah kegiatan untuk menyadarkan masyarakat konsumen yang berpotensi.

Advertensi juga mempunyai fungsi tertentu , yaitu :

1. Sebagai alat informasi dalam pengenalan produk baru.2. Membantu perluasan pasar (Ekspansi).3. Meningkatkan penjualan produk.4. Meperbanyak langganan.

5. Menunjang personal selling.6. Membentuk nama baik (Good will) perusahaan.7. Membantu salesman dalam penjualan produk.8. Memperluas hubungan dagang.9. Meningkatkan efisien kerja.10. Mempromosikan merek perusahaan.11. Memberi keterangan tentang produk kepada pembeli.12. Untuk mencapai konsumen yang tidak biasa dikunjungi pramuniaga.

Berdasakan macam media advertensi itu dapat di bedakan atas :

1. Advertensi cetak (Print Advertising): Koran,Majalah

Gambar 2.1 Contoh Advertensi Cetak (Koran)

Gambar 2.2 Contoh Advertensi cetak (Majalah)

2. Advertensi Elektronik ( Elektronic Advertising) : Televisi, Radio, Handphone

Gambar 2.3 Contoh Advertensi Elektronik (Televisi)

Gambar 2.4 Contoh Advertensi Elektronik (Radio)

3. Transit Advertising: Bulletin, poster, stiker.

Gambar 2.5 Contoh Transit Advertising (Bulletin)

Gambar 2.6 Contoh Transit Advertising (Poster)

4. Kiriman langsung ( Direct Mail) adalah berupa barang cetakan yang dikirim langsung dengan pos kepada calon pembeli.

Gambar 2.7 Contoh Kiriman Langsung

5. Advertensi khusus ( Specialty Advertising) adalah segala macam barang, berupa hadiah atau pemberian dengan cuma-cuma.

Gambar 2.8 Contoh Advertensi Khusus

6. Advertensi di luar rumah (Out door Advertsising) adalah berupa papan reklame atau poster.

Gambar 2.9 Contoh Advertensi di luar rumah

Langkah-Langkah Menyusun Advertensi

Pentingnya Advertensi bagi perusahaan, semakin dirasakan terutama dengan banyaknya persaingan yang semakin tajam. Akibat banyaknya pesaing di antara perusahaan selalu berusaha mengerahkan bagaimana caranya memikat konsumen.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi di dalam penyusunan advertensi itu adalah masalah biaya, jenis, dan sifat produk, persaingan, keadaan pasar, daya beli, sifat konsumen. Adapun langkah-langkah menyusun Advertensi, yaitu :

1. Terlebih dahulu tetapkan tujuan da maksud

2. Menetukan siapa yang akan menggunakan produk

3. Menentukan tempat, jumlah, kebiasan konsumen

4. Mempersiapkan kata-kata, gambar, layout dan pengujian advertensi

5. Memilih media yang akan di gunakan

6. Menyiapkan tenaga ahli yang menyusun advertensi

7. Menyediakan biaya yang di perlukan

8. Melaksanakan pengawasan

9. Mengendalikan pelaksanaan advertensi

Penggunaan Media Yang Di Perlukan

Dalam penyampaian pesan dari sponsor advertensi pada umumnya di gunakan media surat kabar, majalah,televisi, slide, film, papan peraga, poster, surat edaran, cendera mata spanduk Media yang akan di pilih oleh perusahaan dalam melaksanakan advertensi adalah media yang menguntungkan, Maka dari itu perusahaan harus mengetahui sifat dan keuntungan dan kerugian media yang di gunakan.

Persyaratan Penyajian Advertensi

Untuk penyajian advertensi perusahaan perlu memperhatikan persaatan, yaitu:

1. Harus dapat menimbulkan perhatian konsumen2. Harus dapat menarik konsumen3. Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam advertensi adalah:

1. Tujuan advertensi bagi perusahaan :

a. Meningkatkan omzet

b. Menarik konsumen

c. Memperkenalkan merek produk

d. Meningkatkan produk perusahaan

e. Meningkatkan keuntungan

f. Agar produk perusahaan terkenal

2. Pembiayaan advertensi

Pemilihan media advertensi harus di hungkan dengan biaya yang dapat di sediakan perusahaan. Adapun faktor yang menentukan besarnya biaya advertnsi :

a. Kebijakan Perusahaan- Perusahaan yang menjual produk dengan merek terkenal memerluka biaya

besar- Perusahaan yang menjual mproduk belum terkenal, sangat memerlukan biaya

sangat besar- Besarnyta produk yang dibuat perusahaan, turur menentukan jumlah biaya

advertensib. Perkembangan teknologi dan ekonomi

Perkembangan teknologi iku memengaruhi jumlah biaya untuk pelaksanaan advertensi.

Pengukuran Efektifitas Advertensi

Perencanaan advertensi bergantung pada ukuran efektifitas periklanan. Kebanyakan periklanan bersifat terapan, Berhasil tidaknya efektifitas advertensi ada 4 faktor, yaitu :

1. Program yang di susun harus jelas dan tepat2. Pengukuran hasil pertasi harus di lakukan secara berkala3. Hasil pertasi yang menyimpang perlu di analisi sebab-sebabnya4. Tindakan koraksi ata penyempurnaan terhadap penyimpangan antara sasaran

dan hasil prestasi.

2. Penjualan pribadi (personal selling)Personal selling adalah merupakan penyajian barang secara lisan

kepada satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang

ditawarkan dapat terjual. Personal selling dapat diartikan sebagai hubungan

antara dua atau lebih sacara bertatap muka untuk menimbulkan secara timbal

balik dalam membina hubungan dalam komunikasi antara produsen dengan

konsumen.

Dengan perkataan lain personal selling adalah merupakan kontak pribadi

secara langsung antara penjual dengan pembeli, sehingga dapat menciptakan

komunikasi dua arah. Personal selling sangat dibutuhkan oleh perusahaan,

dalam usaha :

1. Menciptakan kepercayaan

Personal selling yang dapat menampilkan cara penjualan barang yang efektif

dapat menimbulkan kepercayaan para konsumen terhadap barang perusahaan

yang bersangkutan.

2. Peragaan (demonstration)

Personal selling sangat diperlukan untuk pergaan jenis barang yang belum

dikenal oleh para konsumen.

3. Pembelian yang sifatnya sekali-kali

Beberapa jenis produk, walaupun sudah dikenal oleh konsumen, tetapi hanya

sekali-kali dibelinya oleh konsumen. Cara mengatasi dalam masalah ini

adalah dengan meminta bantuannya kepada personal selling untuk

melaksanakan penjualannya.

4. Produk yang mempunyai nilai per unit sangat tinggi

Personal selling dapat memasarkan barang yang bernilai tinggi tersebut,

seperti mobil, perhiasan, kamera dan lain sebagainya.

5. Produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan

Personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang pembuatannya

disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan konsumen, seperti sepatu, tas,

pakaian dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Kegiatan Personal Selling

Adapun yang menjadi ciri dari kegiatan personal selling itu adalah sebagai

berikut :

1. Hubungan langsung

Kegiatannya personal selling adalah langsung berhubungan dengan para

pembali barang. Hubungan langsung antara personal selling dengan para

pembeli adalah menyebabkan adanya kebutuhan, salaing mengamati mengenai

sifat-sifat penjual dengan pembeli dan mengadakan penyesuaian sacara

langsung.

2. Hubungan akrab

Personal selling dapat membentuk hubungan yang lebih akrab dengan para

pembeli. Disini penjual harus dapat mengunakan keahliannya dalam menguji

para pembeli, sehingga penjual akan memperoleh rasa simpati dari para

pembeli.

3. Adanya tanggapan

Personal selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk

mendengar pembicaraan penjual, memberikan reaksi, tanggapan, walaupun

reaksi tersebut hanya merupakan suatu pernyataan ucapan terima kasih.

Sifat-sifat personal selling antara lain :

• Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan

interaktif antara 2 orang atau lebih.

• Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam ,

mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang

lebih akrab.

• Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk

mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai

kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat

mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang

sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung

membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan

pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif

besar, maka metode ini biasanya mahal. Di samping itu, spesifikasi penjual

yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian,

personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung

metode promosi lainnya.

Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai

berikut :

1. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan

mereka.

2. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

3. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan

kepada pelanggan.

4. Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,

mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5. Servicing, yakni Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada

pelanggan.

6. Information gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.

7. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

Penjual yang ditugaskan untuk melakukan personal selling harus

memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Salesmanship

Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni

menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan

demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan, dan mendorong pembelian.

b. Negotiating

Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-

syarat penjualan.

c. Relationship marketing

Penjual harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para

pelanggan.

Berdasarkan tugas dan posisinya, penjual dapat diklasifikasikan menjadi

enam macam tipe, yaitu :

1. Deliverer (driver sales person), yaitu penjual yang tugas utamanya

mengantar produk ke tempat pembeli.

2. Order getter, yaitu penjual yang mencari pembeli atau mendatangi pembeli

(sifat kerjanya di luar).

3. Order taker, yaitu penjual yang melayani pelanggan di dalam outlet (sifat

kerjanya di dalam).

4. Missionary sales people (merchandiser, retailer), yaitu penjual yang

ditugaskan untuk mendidik/melatih dan membangun goodwill dengan

pelanggan atau calon pelanggan. Misalnya melatih wiraniaga perantara,

menjelaskan program promosi perusahaan kepada perantara.

5. Technical specialist (technician), yaitu penjual yang harus memiliki atau

memberikan pengetahuan teknis kepada pelanggan.

6. Demand creator, yaitu penjual yang harus memiliki kreativitas dalam

menjual produk (tangible dan intangible).

Gambar 2.10 Contoh Personal Selling

3. Publisitas

Menurut Swastha (1999), publisitas adalah ”Sejumlah informasi tentang

sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui

media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor”. tidak

memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.

Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain

seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media

bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup

menarik atau patut dijadikan berita. Jika dibandingkan dengan alat promosi

lain seperti periklanan, pubilisitas mempunyai beberapa keuntungan antara

lain:

a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca,

sebuah iklan.

b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat

kabar atau pada posisi lain yang mencolok.

c. Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah

mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa

cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya

daripada iklan.

d. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut

biaya.

Contoh: publisitas antara lain berita di rubruk finansial tentang

peningkatan pendapatan sebuah perusahaan, sebuah foto dan caption

tentangs pengumuman bisnis baru atau peluncuran produk baru, tulisan

seorang kolumnis tentang kemajuan kampanye pengumpulan dana, berita

feature di majalah yang menjelaskan temuan ilmiah terbaru dari pusat riset

kanker, tabloid hiburan yang memuat daftar konser band favorit, dan

liputan berita televisi tentang pusat pameran baru, dan sebagainya.

Gambar 2.11 Contoh Publisitas

4. Sales PromotionPromosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar

ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :a. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.c. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.d. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi

jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

Ada beberapa tujuan utama strategi promosi penjualan produk. Semuanya bertujuan untuk memberikan penawaran menarik kepada konsumen:a. Meningkatkan volume penjualanb. Memberi kepercayaan pada pembeli baruc. Meningkatkan pembelian ulangd. Meningkatkan loyalitas

Contoh: aplikasi promosi penjualan sering kita jumpai misalnya pada saat kita berbelanja yaitu dengan memberikan diskon, atau sering kita jumpai pada matahari departement store yang mempromosi kan penjualan dengan “beli 1 gratis 1”, promosi minuman misalnya dengan memberikan tester dari minuman tersebut dan masih banyak promosi penjualan yang dilakukan oleh suatu produk untuk meningkatkan penjualan dan menarik konsumen.

Gambar 2.12 Cotoh Sales Promotion (Diskon)

Gambar 2.13 Contoh Sales Promotion (Beli 1 Gratis 1)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Pengertian Promosi

Promosi adalah merupakan kegiatan dalam bidang pemasaran barang

dan jasa dengan tujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan omzet

penjualan barang.

2. Tujuan Promosi

a. Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

b. Memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran produk.

c. Membujuk masyarakat konsumen agar menyenangi dan

mendorong pembelian.

d. Mengingatkan masyarakat konsumen akan manfaat produk.

e. Mempertahankan merk produk perusahaan.

3. Sasaran Promosi

Yang menjadi sasaran promosi :

a. Seluruh masyarakat konsumen, agar mereka mau membeli produk.

b. Para pembeli produk dari perusahaan tersebut.

c. Para pemakai produk pada waktu sekarang.

d. Mereka yang memiliki potensi untuk menjadi pembeli produk.

e. Para langganan yang setia membeli produk-produk perusahaan

tersebut.

f. Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya,

g. Para pesaing dan para pedagang besar maupun pedagang kecil.

h. Pemerintah yang memerlukan produk dari perusahaan yang

bersangkutan.

4. Seleksi Alat-Alat Promosi

Tersedianya alat-alat promosi penjualan yang cukup banyak untuk

mencapai berbagai sasaran.

5. Macam-Macam Promosi Penjualan

Terdapat Advertensi, Personal Selling, Publisitas, Sales Promotion.

3.2 Saran

Apabila dalam melakukan promosi penjualan barang dan jasa

terlalu sulit menggunakan personal selling, publisitas ataupun sales

promotion dapat menggunakan advertensi karena advertensi lebih mudah

dan memerlukan banyak biaya.

DAFTAR RUJUKAN

Tedjasutisna, Ating. 1994. Pemasaran SMK Jilid 1 Kelompok Bisnis dan Manajemen. Bandung: CV. ARMICO.

LEMBAR KONSULTASI

JUDUL MAKALAH : PromosiPEMBIMBING : Nurhayati, S.PdNAMA KELOMPOK:

1.Dinie Vernanda Larasati. (01)2.Dita Dwi Ananda. (02)3.Dyah Ayu Wulandari. (09)4.Dyah Sri Wulandari. (10)5.Elika Fitria Sari. (11)6.Erli Dwi Prastika. (14)7.Homsatur Robiah. (30)8.Indy Diah Sari. (36)9.Inge Wulandari Gozario. (37)

Tanggal Materi Konsultasi Catatan ParafPembimbing

NOTULEN DISKUSI

Hari/ Tanggal : Rabu,22 Mei 2013

Waktu : 07.00-09.30 WIB.

Tempat : Ruang A.24

Materi : Promotion

Fasilitator : Bu Nurhayati, S.Pd

Moderator : Elika Fitria Sari

Notulen : Indi Diah Sari

Penyaji : 1. Dinie Vernanda Larasati (01)

2. Dita Dwi Ananda (02)

3. Dyah Ayu Wulandari (09)

4. Dyah Sri Wulandari (10)

5. Elika Fitria Sari (11)

6. Erli Dwi Prastika (14)

7. Homsatur Robiah (30)

8. Indy Diah Sari (36)

9. Inge wulandari Gozario (37)

Susunan Acara ; PEMBUKAAN

1. Salam2. Perkenalan3. Penyaji Menerangkan Materi4. Sesi Tanya Jawab Kloter 1

Kloter 25. Sesi Kuis6. Penutup

SESI 1 (Tanya Jawab)

1. Nama Penanya : Elsha Feberitska

No Absen penanya : 12 (Kelompok Price)

Nama penjawab : Dyah Ayu Wulandari

No Absen Penjawab : 09

Pertanyaan : Apa yang di maksud dengan Tansit Advertensi ?

Jawaban : Transit Advertensi adalah Promosi yang mengunakan media tulis Contoh : Bulletin, Stiker, Poster

2. Nama Penanya : Diza Nirwana

Absen Penanya : 04 (Kelompok Product)

Nama Penjawab : Dyah Sri Wulandari

No Absen Penjawab : 10

Pertanyaan : Apa yang dimaksud Perimbangan Rasio 20:80 ke 80:20 ?

Jawaban : Membagi anggaran biaya rasio dari 20:80 ke 80:20 untuk pomosi penjualan dan advertensi

3. Nama Penanya : Farida

No Absen Penanya : 20 (Kelompok Place)

Nama Penjawab : Inge Wulandari G

No Absen Penjawab : 37

Pertanyaan : Jelaskan apa yang dimaksud Cross-Selling dari pengunaan suatu merek

Jawaban : Program penjualan yang dilakukan seorang customer service dalam menawarkan produk dan jasa dimana menjadi tugas dan tanggung jawab tim pemasaran

SESI 2 (Tanya Jawab)

1. Nama Penanya : Firly Nur Azizah

No Absen Penanya : 22 (Kelompok Price)

Nama Penjawab : Indy Diah Sari

No Absen Penjawab : 36

Pertanyaan : Apa yang di maksud dengan tujuan dari Promosi ?

Jawaban :

f. Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

g. Memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran produk.h. Membujuk masyarakat konsumen agar menyenangi dan mendorong

pembelian.i. Mengingatkan masyarakat konsumen akan manfaat produk.j. Mempertahankan merk produk perusahaan.

2. Nama Penanya : Dora Dian Evani

No Absen penanya : 5 (Kelompok Produck)

Nama penjawab : Dinie Vernanda Larasanti

No Absen Penjawab : 01

Pertanyaan : Apa maksud dari nasehat gratis dalam bidang manajemen ?

Jawaban : Memberikan saran, petunjuk dan manfaat produk tersebut agar menarik minat para pembeli.

3. Nama penanya : Haniva Agustina

No Absen penanya : 28 (Kelompok Price)

Nama penjawab : Dyah Sri Wulandari

No Absen penjawab : 10

Pertanyaan : Apa yang dimaksud Personal selling dibutuhkan untuk perusahaan dalam usaha pembelian yang sifatnya sekali ?

Jawaban : Membeli barang yang hanya dilakukan sekali saat dibutuhkan seperti Televisi, Radio, Lemari es, dll.

Malang,22 Mei 2013Notulen

(Indy Dyah Sari)


Recommended