+ All documents
Home > Documents > EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO ...

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO ...

Date post: 16-May-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
67
SKRIPSI LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN PRESSURE ULCERS (LUKA TEKAN) TAHUN 2020 DESTRI TESALONIKA BR SITEPU PO7520216009 POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN PRODI D-IV JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2020
Transcript

SKRIPSI

LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN

COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN

PRESSURE ULCERS (LUKA TEKAN)

TAHUN 2020

DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

PO7520216009

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI D-IV JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020

SKRIPSI

LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN

COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN

PRESSURE ULCERS (LUKA TEKAN)

TAHUN 2020

Sebagai syarat menyelesaikan program studi

Diploma IV keperawatan

DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

PO7520216009

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI D-IV JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020

EFFECTIVENESS OF USING VIRGIN COCOUNT OIL (VCO) AGAINST

PREVENTION OF PRESSURE ULCERS

DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

ABSTRACT

Introduction: Pressure Ulcers are a problem that often occurs in cases of

patients with total bedrest, such as stroke patients that cause paralysis, trauma

patients due to accidents and conditions that have limitations due to physical

disabilities, and patients with coma or loss of consciousness.

Objective: To find the similarities, strengths and weaknesses of the

Effectiveness Of Using Virgin Cocount Oil (Vco) Against Prevention Of Pressure

Ulcers.

Methods: The type of research used in this study is an analytic type based on a

literature review analytic study. Literature reviews are conducted based on

issues, methodologies, equations, weaknesses, strengths and further research

proposals.

Results: The results showed that 5 studies stated that there was an

Effectiveness Of Using Virgin Cocount Oil In Preventing Pressure Ulcers. So that

the results of the study indicate that there is an effect of skin care with massage

using Virgin Cocount Oil.

Keywords: Pressure Ulcers, VCO, Massage

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP

PENCEGAHAN PRESSURE ULCERS

(LUKA TEKAN)

DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

ABSTRAK

Pendahuluan: Pressure Ulcers atau luka tekan merupakan masalah yang sering

terjadi pada kasus penderita dengan bedrest total, seperti penderita stroke yang

mengakibatkan lumpuh atau paralisis, pasien trauma karena kecelakaan dan

kondisi yang memiliki keterbatasan akibat cacat fisik, dan pasien koma atau

penurunan kesadaran.

Tujuan: Untuk mencari persamaan, kelebihan dan kekurangan Efektifitas

Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Terhadap Pencegahan Pressure Ulcers

(Luka Tekan) berdasarkan studi Literature Riview.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis analitik

berdasarkan studi literature riview analitik. Literature riview dilakukan

berdasarkan issue, metodologi, persamaan, kekurangan, kelebihan dan proposal

penelitian lanjutan.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 5 penelitian menyatakan bahwa ada

Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Terhadap Pencegahan

Pressure Ulcers (Luka Tekan). Sehingga dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada pengaruh perawatan kulit dengan massage menggunakan Virgin

Cocount Oil (VCO).

Kata kunci: Luka tekan, VCO, Massage

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN

COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN PRESSURE

ULCERS (LUKA TEKAN) TAHUN 2020

NAMA : DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

NIM : P07520216009

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji

Medan, Juni 2020

Menyetujui,

Pembimbing

Risma D. Manurung, S.Pd, S.Kep,Ns, M.Biomed

NIP. 196908111993032001

Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Johani Dewita Nasution, SKM.,M.Kes

NIP. 196505121999032001

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL :LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIRGIN

COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN PRESSURE

ULCERS (LUKA TEKAN) TAHUN 2020

NAMA : DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

NIM : P07520216009

SKRIPSI ini Telah Diuji pada Ujian Akhir Program

Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan Tahun 2020

Penguji I Penguji II

(Adelima Simamora,S.Kep,Ns,M.Kes) (Risma D.Manurung,S.Pd,S.Kep,Ns,)

NIP: 195911191994032001 NIP: 196908111993032001

Ketua Penguji

(Suryani Ginting, S.Kep.,Ns.,M.Kep)

NIP: 196810211984032005

Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes)

NIP: 19650512 199903 2 001

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga periview dapat

meyelesaikan skripsi yang berjudul “LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS

PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO) TERHADAP PENCEGAHAN

PRESSURE ULCERS (LUKA TEKAN)” yang diajukan guna melengkapi dan

memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan

Keperawatan Tahun 2020.

Pada kesempatan ini periview mengucapkan terimakasih kepada ibu Risma

D. Manurung,S.Pd,S.Kep,Ns,M.Biomed selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada periview

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra.Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan.

2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM.,M.Kes selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

3. Ibu Dina Indarsita, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

4. Para dosen dan seluruh staf di Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

5. Teristimewa kepada ayah saya Irwanto Sitepu yang saya sayangi, yang

telah mendidik dan selalu memberikan kasih saying, motivasi dan

semangat kepada penulis.

6. Terkhusus untuk ketiga saudara saya tercinta: Ekel Agri Brema Sitepu

(+), Tomson Tegar Dion Sion Sitepu, dan Brian Saverius Sitepu yang

telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.

7. Kepada Sahabat Tersayang: Tresya Novitasary Aruan, Anggi Lifiana

Matondang, Heni Rialana Pasaribu yang selalu memotivasi dan

mengingatkan saya untuk meyelesaikan proposal ini.

ii

8. Kepada Keluarga Besar D-IV Keperawatan Angkatan Ke-2 Yang telah

memberikan motivasi kepada saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari tata bahasanya.

Maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik

serta masukan dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan

kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan. Harapan penulis, Skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan.

Medan, Juni 2020

Periview,

Destri Tesalonika Br Sitepu

NIM : P07520216009

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGASAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat ...................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perawatan Kulit ......................................................................... 5

a. Pengertian ............................................................................. 5

b. Cara Perawatan Kulit dan Terapi ............................................ 6

B. Pressure Ulcers (luka tekan) ..................................................... 7

a. Pengertian ............................................................................. 7

b. Etiologi ................................................................................... 8

c. Penetapan Stadium Pressure Ulcer ....................................... 8

d. Faktor Resiko ......................................................................... 11

e. Tempat terjadinya Luka Tekan ............................................... 12

f. Alat Penilaian Resiko .............................................................. 13

g. Alat Ukur Penyembuhan ........................................................ 15

C. Virgin Cocount Oil (VCO) ........................................................... 17

iv

a. Pengertian .............................................................................. 17

b. Metode Pengelolahan Virgin Cocount Oil (VCO) .................... 19

c. Kandungan Virgin Cocount Oil (VCO) ..................................... 21

d. Peran dan Kegunaan Virgin Cocount Oil (VCO) ..................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Diagram Air ................................................................................ 24

B. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................... 24

C. Jenis dan Pengumpulan Data .................................................... 25

D. Analisa Data .............................................................................. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal ................................................................................. 27

B. Pembahasan ............................................................................... 31

a. Persamaan ............................................................................. 31

b. Kelebihan ............................................................................... 31

c. Kekurangan ............................................................................ 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 36

B. Saran .......................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA

v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Tabel Halaman

Gambar 1.1 Stadium 1 Pressure Ulcers ..................................................... 9

Gambar 1.2 Stadium 2 Pressure Ulcers ..................................................... 9

Gambar 1.3 Stadium 3 Pressure Ulcers ..................................................... 11

Gambar 1.4 Stadium 4 Pressure Ulcers ..................................................... 13

Gambar 1.5 Area yang Paling Beresiko Terjadi Kerusakan Kulit ................ 14

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengkajian Luka Tekan dengan Skor Skala Norton

Tabel 2.2 Push Tool (Pressure Ulcers Scales for Healing)

Tabel 2.3 Persyaratan Mutu Virgin Cocount Oil menurut SNI 7381-2008

Tabel 4.1 Hasil Rekap 5 Jurnal Terkait tentang Efektifitas Penggunaan Virgin

Cocount Oil (VCO) Terhadap Kejadian Pressure Ulcers (Luka Tekan)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Standar Prosedur Operasional Massage Punggung

Lampiran 2 Push Tool (Pressure Ulcers Scales for Healing)

Lampiran 3 Lembar Observasi Pressure Ulcer (Luka Tekan)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pressure Ulcers atau luka tekan merupakan masalah yang sering terjadi

pada kasus penderita dengan bedrest total, seperti penderita stroke yang

mengakibatkan lumpuh atau paralisis, pasien trauma karena kecelakaan dan

kondisi yang memiliki keterbatasan akibat cacat fisik, dan pasien koma atau

penurunan kesadaran (Bergstrom, 2016).

Pressure Ulcers terjadi akibat karena tekanan yang melebihi tekanan

penutupan kapiler sehingga mengakibatkan jaringan mati atau nekrotik. Pasien

yang berada di tempat tidur dan tidak bergerak, bedcover yang ketat dan

tekanan atau gesekan antara badan ke tempat tidur merupakan faktor penyebab

resiko terjadinya pressure ulcers (Bangova, 2013).

Resiko Pressure Ulcers dipengaruhi oleh faktor usia, dimana pada usia

lanjut terjadi penurunan jumlah sel dan kehilangan elastisitas kulit, yaitu

perubahan kulit antara dermis dan epidermis, disamping lapisan subkutan yang

menipis, pengurangan massa otot, dan penurunan perfusi serta oksigenasi

vaskuler yang di intradermal (Jaul & Herzog, 2016). Usia 60-70 tahun memiliki

resiko lebih tinggi terjadinya luka tekan lebih sebesar lima kali lipat. Umumnya

terjadi pada daerah yang menonjol seperti pinggul, tulang ekor, tulang belikat,

tumit, pergelangan kaki (Mohamed N, 2018).

Seseorang yang immobilitas akibat tingkat kesadaran yang menurun

akibat ketidakberdayaan penderita karena tidak bisa mengubah posisi, dan orang

yang kesadarannya penuh tapi dia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi

untuk memenuhi kebutuhannya di dalam merubah posisi juga beresiko untuk

terjadinya proses pressure ulcers, disamping proses penuaan atau akibat

penyakit penyerta (Sulidah & Susilowati, 2017). Seseorang yang memiliki

ekonomi rendah akan berdampak terhadap besarnya biaya pengobatan

sehingga untuk proses penyembuhan luka tekan dan hal ini berdampak terhadap

lamanya rawat inap (Menzel J & Ayoub S 2014).

Pressure Ulcers sering juga disebut sebagai luka dekubitus, yaitu luka

terbuka yang sering muncul pada permukaan kulit akibat tirah baring yang lama

dan karena tidak adanya pergerakan atau immobilitas (Marrelli & T.M, 2007).

2

Kejadian luka tekan pada penderita yang dirawat di ruang Intensive Care

Unit (ICU) beresiko tinggi karena tirah baring yang lama akibat keterbatasan

gerak dan penurunan kesadaran. Angka kejadian luka tekan pada penderita

yang dirawat diruang ICU di benua Eropa berkisar 49%, di Eropa Barat berkisar

antara 8,3% - 22,9%, di Amerika Utara 22%, di Australia 50% dan di Yordania

sebesar 29% (Tayyib, 2013).

Di Indonesia, kejadian luka tekan pada pasien yang dirawat mencapai

33,3 % (Purwaningsih, 2013). Di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab

Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, Kalimantan Timur terdapat insiden kejadian

luka tekan pressure ulcer 15,8 % dalam periode bulan januari s/d agustus pada

tahun 2017 (Dalam PPI RSUD AWS, 2017).

Hasil penelitian Suheri 2009 menunjukkan bahwa lama hari rawat pada

pasien immobilisasi 88,8% muncul Pressure ulcers dengan lama hari rawat pada

hari ke lima perawatan. Menurut Setiyawan 2008, mengatakan bahwa angka

kejadian Pressure Ulcers pada pasien tirah baring di rumah sakit Cakra Husada

Klaten sebanyak 17,65%.

Luka tekan akibat tirah baring yang lama di rumah sakit dilakukan perawatan

kulit dengan cara melakukan masagePerawatan kulit ini bertujuan agar menjaga

kulit tetap bersih dan kering, degan pH yang seimbang sehingga melindungi kulit

dari paparan kelembaban yang berlebihan dengan cara memberikan topikal

untuk mengurangi risiko kerusakan akibat tekanan. Salah satu intervensi dalam

menjaga integritas kulit dengan cara memberikan pelembab lubrikan seperti

lotion, krem dan saleb rendah alkohol atau mengunakan barier pelindung kulit

seperti liquid barrier films, transparent films dan hydrocolloids. (EPUAP, NPUAP,

PPPIA, 2014)

Massage menggunakan Virgin Cocount Oil (VCO) secara signifikan dapat

mencegah terjadinya Pressure ulcers. Menurut penelitian Mohamed N & Ayoub

S, 2018 bahwa terjadi penurunan angka resiko pressure ulcers dari 5 orang yang

memiliki resiko sangat tinggi menjadi 1 orang setelah diberikan intervensi selama

5 hari. Hasil penelitian menyebutkan bahwa menurut penilaian skala Braden

menunjukkan bahwa setelah menggunakan pijat minyak zaitun dapat mencegah

terjadinya Pressure ulcers sebesar 77%.

Hasil penelitian Handayani, RS, dkk, 2011 tentang pencegahan luka

tekan melalui pijat menggunakan Virgin Cocount Oil (VCO) di Unit Bedah Rs AB

3

provinsi Lampung menunjukkan adanya perbedaan kejadian luka tekan pada

klien yang dirawat menggunakan VCO dengan pijat dibandingkan dengan klien

yang dirawat tanpa VCO (p=0,033, OR=0,733) sehingga disarankan perawat

melakukan pijat menggunakan VCO sebagai untuk salah satu intervensi untuk

mencegah luka tekan pada klien yang beresiko mengalami luka tekan.

Hasil penelitian Setiani, 2014 di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD

ABDUL WAHAF Samarinda Kalimantan Timur menyebutkan ada perbedaan

kejadian luka tekan yang signifikan (p-0,001) antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol pada hari ke-12. Dimana perawatan kulit dengan VCO dapat

mencegah kejadian luka tekan.

Norton scale merupakan alat penilaian resiko pressure ulcers atau luka

tekan yang dirancang oleh Doreen Norton pada tahun 1962. Terdapat lima faktor

risiko utama yang dipisahkan menjadi sub-divisi, dengan satu atau dua deskripsi

kata untuk menggambarkan variasi masing-masing faktor resiko. Penggunaan

Norton Scale, deskripsi nilai terendah mewakili scenario terburuk. Berbagai

kemungkinan skor total bervariasi antara 5 dan 20, dengan skor cut-off adalah

14, yang setara dengan individu beresiko (Bell, 2005).

Dari uraian tersebut diatas, maka peneliti akan mentelaah beberapa jurnal

terkait dengan Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Terhadap

Pencegahan Pressure Ulcers (Luka Tekan) berdasarkan critical riview.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Terhadap Pencegahan

Pressure Ulcers (Luka Tekan) berdasarkan Studi Literatur Riview.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mencari persamaan, kelebihan dan kekurangan efektifitas

penggunaan virgin cocount oil (vco) terhadap pencegahan pressure ulcers (luka

tekan) berdasarkan studi Literatur Riview.

4

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan tentang perlunya pencegahan terjadinya

pressure ulcers (luka tekan) yang efektif dengan menggunakan virgin

cocount oil (vco).

b. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil riview literatur ini dapat menjadi data dasar informasi tambahan

tentang pencegahan terjadinya pressure ulcers (luka tekan) yang dapat

dijadikan referensi terkait dengan pendidikan keperawatan.

c. Bagi Keluarga

Memberikan pemahaman tentang pencegahan pressure ulcers (luka

tekan) yang perlu diberikan kepada lansia agar lansia menikmati

kehidupannya dalam beraktivitas sehari-hari

5

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Perawatan Kulit

a. Definisi

Perawatan kulit bertujuan untuk mencegah terjadinya luka tekan melalui

upaya-upaya mempertahankan dan memperbaiki toleransi kulit terhadap

tekanan:

a. Pengkajian kulit dan risiko luka tekan

Pengkajian risiko luka tekan dapat dilakukan dengan

menggunakan Skala Norton. Penilaian dilakukan secara teratur

dengan frekuensi sesuai kebutuhan masing-masing pasien. Inspeksi

dilakukan dengan menggunakan lima kriteria berikut: kondisi fisik,

kondisi mental, aktivitas, mobilitas, dan inkontinensia.

b. Massage

Massage yang kuat pada area tonjolan tulang atau kulit yang

kemerahan dihindarkan. Penggunaan massage untuk mencegah luka

tekan masih kontroversial, mengingat tidak semua jenis massae bias

digunakan. Namun massae diarea tulang menonjol atau bagian kulit

yang telah menunjukkan kemerahan atau discolorisation patut

dihindari karena hasil biopsy post mortem pada jaringan yang

dilakukan massase menunjukkan adanya degenerasi jaringan, dan

maserasi. Teknik massage yang diperbolehkan hanya effurage

namun tidak untuk jaringan diatas tulang yang menonjol maupun yang

telah menunjukkan kemerahan ataupun pucat. Lama waktu massage

yang digunakan masih bervariasi antara 15 menit dan 4-5 menit.

Massage umumnya dilakukan 2 kali sehari setelah mandi.

c. Manajemen kulit kering

Penanganan kulit kering pada sakrum secara khusus dengan

menggunakan pelembab sederhana. Penting untuk memberikan

pelembab secara teratur untuk mendapatkan keuntungan yang

maksimal. Mengurangi lingkungan yang menyebabkan kulit kering

dan berkurangnya kelembaban kulit seperti suhu dingin, dan hidrasi

6

tidak adekuat. Kulit kering meningkatkan risiko terbentuknya fissure

dan rekahan stratum korneum. Penggunaan pelembab topical diduga

bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban kulit dan keutuhan

stratum corneumnamun belum ada ketetapan jenis pelembab apa

yang memberikan manfaat terbaik dan memberi evidence secara

langsung pengaruhnya terhadap pencegahan luka tekan,

mempertahankan kelembaban stratum korneum dan mencegah kulit

kering.

d. Manajemen kulit lembab yang berlebihan

Sumber kelembaban yang berlebihan harus diidentifikasi misalnya

keringat, urine atau yang lainnya. Upaya selanjutnya adalah dengan:

1) Membersihkan kulit dengan menggunakan air hangat dan sabun

menggunakan pH seimbang. Aktifitas mandi mungkin mengurangi

sedikit pelindung kulit normal sehingga membuat kulit kering dan

mudah iritasi oleh karena itu jenis sabun yang digunakan harus

diperhatikan dengan baik.

2) Memberikan pelembab karena aktifitas membersihkan kulit yang

berulang kali membuat kulit menjadi kering, namun jika sabun

atau bahan pembersih yang digunakan sudah dilengkapi dengan

pelembab yang cukup mungkin pemberian pelembab tidak begitu

dibutuhkan.

3) Proteksi dengan bahan-bahan pelindung seperti film, krem,

ointment, atau pasta yang biasanya terbuat dari zink oxide, asam

laktat, petrolatum atau dimeticone dan kombinasinya.

Penggunaan pelindung kulit seperti underpad dan celana dapat

meminimalkan ekspose kulit dengan bahan-bahan lembab yang

iritan tersebut asal segera diganti ketika mulai basah atau lembab.

b. Cara Perawatan Kulit dan Terapi

Menurut Sunandar Fatwa (2018), perawatan kulit pressure ulcer

sebagai berikut:

1. Amati kulit setiap hari

7

2. Bersihkan kulit, hindari penggunaan air panas, minimalkan

regangan dan gesekan pada kulit.

3. Cegah kekeringan kulit, gunakan pelembab/minyak.

4. Cegah paparan kulit terhadap kelembaban karena inkontinensia,

keringat atau drainase luka.

5. Kurangi cedera kulit (gesekan dan regangan) dengan cara

mengubah posisi, berpindah, dan berbalik

6. Asupan gizi yang adekuat dan koreksi defisiensi nutrisi.

7. Upayakan rehabilitasi yang sesuai dengan target terapi.

8. Catat seluruh intervensi.

B. Pressure Ulcers (Luka Tekan)

a. Definisi

Pressure Ulcers (Luka Tekan) adalah kerusakan atau kematian kulit

sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai

tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus-menerus

sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat (Rendi Clevo,

2015).

Pressure Ulcers (Luka Tekan) adalah kerusakan jaringan yang

terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompresi jaringan yang lunak

diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan adanya tekanan dari

luar dalam jangka waktu yang lama. Kompresi jaringan akan menyebabkan

gangguan pada suplai darah, pada daerah yang tertekan. Apabila ini

berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah,

anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian

sel (Rendi Clevo, 2015).

Pressure Ulcers (Luka Tekan) adalah lesi yang disebabkan oleh

adanya tekanan (kekuatan yang menekan permukaan tubuh) yang terjadi

secara terus-menerus sehingga merusak jaringan yang berada di

bawahnya (Kozier, 2011).

8

b. Etiologi

Menurut M. Clevo Rendi, Margareth TH, (2015), Penyebab luka tekan,

sebagai berikut:

1. Faktor Intrinsik: Penuaan (regenerasi sel lemah), sejumlah penyakit yang

menimbulkan seperti DM, status gizi, underweight atau kebalikannya

overweight, anemia, hypoalbuminemia. Penyakit-penyakit neurologik dan

penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, keadaan

hidrasi/cairan tubuh.

2. Faktor Ekstrinsik: Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut

dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi

pada suatu sikap tertentu, duduk yang buruk, posisi yang tidak tepat,

perubahan posisi yang kurang.

c. Penetapan Stadium Pressure Ulcers (Luka Tekan)

Menurut Saputra, Lyndon (2014), berikut ini derajat Pressure Ulcers

(Luka Tekan):

1. Stadium 1

Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila

dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah

satu tanda sebagai berikut: perubahan temperature kulit (lebih dingin

atau lebih hangat).

Perubahan konsistensi jariingan (lebih keras atau lunak).

Perubahan sensasi (gatal atau nyeri).

Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai

kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka

akan kelihatan sebagai warna yang menetap, biru atau ungu.

9

Gambar 1.1. Stadium 1 Pressure Ulcers

2. Stadium 2

Hilangnya sebagian lapisan kulit yang epidermis atau dermis atau

keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melepuh, atau

membentuk lubang yang dangkal.

Gambar 1.2. Stadium 2 Pressure Ulcers

10

3. Stadium 3

Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau

nekrosis dari jaringan subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai

pada fasia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam.

Gambar 1.3. Stadium 3 Pressure Ulcers

4. Stadium 4

Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang

luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon,

Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam

stadium IV dari luka tekan.

11

Gambar 1.4. Stadium 4 Pressure Ulcers

d. Faktor Resiko

1. Imobilitas

Ketidakmampuan pasien untuk berubah posisi menjadi factor risiko

terbesar untuk terjadinya ulkus decubitus.

Imobilitas akan mempertahankan tekanan pada tonjolan tulang.

2.Usia Lanjut

Kulit menjadi rapuh akibat proses pergantian epidermis yang

lambat, vaskularisasi yang berkurang dan pelekatan lapisan kulit

yang tidak begitu erat.

Lean Body Mass dan jaringan subkutan akan berkurang sehingga

bagian tubuh yang tulangnya menonjol tidak terlindung oleh

bantalan jaringan tersebut.

Gangguan yang melatari seperti keadaan hidrasi yang buruk dan

sistem respirasi serta imun yang terganggu akan meningkatkan

resiko pembentukan pressure ulcers (luka tekan).

12

3. Inkontinensia

Kontak dengan suasana yang lembab akan meningkatkan

kemungkinan robeknya kulit.

Urine dan feses akan mengiritasi kulit.

Kontaminasi bakteri terjadi karena adanya kuman pathogen dalam

feses.

4. Infeksi

Kulit yang mengalami kompresi memiliki daya tahan yang lebih

rendah terhadap infeksi bakteri.

Tekanan akan menggangu sirkulasi darah ke kulit dan turut

menyebabkan nekrosis.

Peningkatan tekanan pada jaringan akan mengganggu imunitas

setempat.

5. Tekanan darah rendah

Iskemia jaringan dapat terjadi khususnya jika disertai kelainan

vaskuler.

Perfusi jaringan berkurang sehingga kemungkinan kerusakan

karena iskemia meningkat.

6. Malnutrisi

Ada korelasi yang erat antara malnutrisi dan pembentukan ulkus

dekubitus.

Malnutrisi menyebabkan penurunan kadar protein yang diperlukan

bagi proses penyembuhan.

Ada korelasi langsung antara stadium ulkus decubitus dan

hypoalbuminemia.

e. Tempat Terjadinya Pressure Ulcers (Luka Tekan)

Menurut Sjamsulhidayat (2007), tempat-tempat yang sering terjadi

terancam bahaya ulkus dekubitus adalah:

13

a. Pada posisi terlentang: Pada daerah belakang kepala, daerah tulang

belikat, daerah bokong dan tumit.

b. Pada posisi miring: daerah pinggir kepala (terutama daun telinga),

bahu, siku, daerah pangkal paha, kulit pergelangan kaki dan bagian

atas jari-jari.

c. Pada posisi tengkurap: dahi, lengan atas, tulang iga, lutut.

Gambar 1.5 Area yang paling beresiko terjadi kerusakan kulit

f. Alat Penilaian Resiko

Norton scale merupakan alat penilaian risiko ulkus luka tekan

pertama, yang dirancang oleh Doreen Norton pada tahun 1962. Terdapat

lima faktor risiko utama yang dipisahkan menjadi sub-divisi, dengan satu

atau dua deskripsi kata untuk menggambarkan variasi masing-masing

faktor risiko. Penggunaan Norton scale, deskripsi nilai terendah mewakili

skenario terburuk. Berbagai kemungkinan skor total bervariasi antara 5

dan 20, dengan skor cut off adalah 14, yang setara dengan individu

'beresiko' (Bell, 2005).

Agorye, Nonye & Beatrice (2015) menyatakan bahwa beberapa alat

penilaian risiko luka tekan yang tersedia untuk membantu praktisi

mengidentifikasi individu yang mungkin menderita luka tekan. Ini

14

termasuk skala Norton, skala Gosnell, skala Braden, skala Knoll dan

skala Waterlow.

Norton scale disusun dengan menilai lima faktor risiko utama, dengan

penilaian dengan skor 1-4. Adapun skala penilaiannya dapat

dideskripsikan dalam table sebagai berikut:

Tabel 2.2 Pengkajian Luka Tekan dengan Skala Norton

PARAMETER TEMUAN SKOR

Kondisi Fisik Baik 4

Sedang 3

Buruk 2

Sangat buruk 1

Kondisi mental Sadar 4

Apatis 3

Bingung 2

Stupor 1

Aktivitas Ambulasi 4

Berjalan/dibantu 3

Di atas kursi 2

Di atas tempat tidur 1

Mobilitas Bebas 4

Agak terbatas 3

Sangat terbatas 2

Imobilisasi 1

15

Inkontinensia Tidak ada 4

Kadang 3

Sering urine 2

Sering urine dan alvi 1

TOTAL SKOR

Keterangan:

15-20= Kecil sekali/tak terjadi

12-15= Kemungkinan kecil terjadi

<12= kemungkinan besar terjadi

g. Alat Ukur Penyembuhan

PUSH TOOL (Pressure Ulcers Scales for Healing)

Nama Responden :

Lokasi Luka :

Panjang

x Lebar

0= 0 cm 1=<0,3

cm²

6=3,1-

4,0 cm²

2=0,3-

0,6 cm²

7=4,1-

8,0 cm²

3=0,7-1,0

cm²

8=8,1-12,0

cm²

4=1,1-

2,0 cm²

9=12,1-

24 cm²

5=2,1-

3,0

cm²

10=24

cm²

Sub

skor

Jumlah

Eksudat

0

Tidak

ada

1

Sedikit

2

Sedang

3

Banyak

Sub

skor

Tipe

Jaringan

0

Dasar

Luka

Tertutup

1

Dasar

luka

terisi

jaringan

2

Dasar

luka

terisi

jaringan

3

Dasar luka

terisi slough

(jaringan

yang

4

Dasar

luka

terisi

oleh

Sub

skor

16

epitel granulasi berwarna

kuning/putih)

jaringan

nekrotik

TotaL

skor

Semakin sedikit skor total menandakan luka tekan telah membaik atau

sembuh. Setelah mendapatkan skor total, perawat dapat menggunakan bagian

dibawah ini untuk memonitor penyembuhan luka pada setiap pengkajian yang

berkelanjutan.

Cara: observasilah dan ukur luka tekan dengan jadwal yang regular

dengan menggunakan skala PUSH. Tulis tanggal dan sub skor maupun total skor

di bawah ini

Bagan Monitoring Penyembuhan Luka Tekan secara Berkelanjutan

Tanggal

Panjang x Lebar

Jumlah Eksudat

Tipe Jaringan

Total Skor

Hasil skor total setiap pengkajian di tuliskan dengan tanda silang atau

bulatan pada chart di bawah ini. Kemudian di hubungkan dengan garis setiap

tanda tersebut sehingga membentuk grafik. Dari grafik ini, kita akan mengetahui

perkembangan luka tekan secara mudah (grafik yang naik menunjukkan luka

semakin memburuk dan sebaliknya).

Total Skor Grafik Penyembuhan Luka Tekan

17

16

15

14

13

12

17

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Sembuh=0

Tanggal

C. Virgin Cocount Oil

a. Pengertian

Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) merupakan produk olahan

asli Indonesia yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah pada

suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang

penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan (Tansale, 2013). VCO

merupakan hasil olahan kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA) atau

asam lemak trans. Asam lemak trans ini dapat terjadi akibat proses

hidrogenasi, agar tidak mengalami proses hidrogenasi maka ekstraksi

minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin seperti secara

fermentasi, pancingan, pemanasan terkendali, dan pengeringan parutan

kelapa secara cepat (Darmoyuwono, 2006). Menurut SNI 7381-2008,

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang diperoleh dari daging buah.

kelapa (Cocos nucifera L.) tua yang segar dan diproses dengan diperas

dengan atau tanpa penambahan air, tanpa pemanasan atau pemanasan

tidak lebih dari 60° C dan aman dikonsumsi manusia. Persyaratan mutu

VCO dapat dilihat dalam tabel 1

18

Tabel 2.3 Persyaratan mutu VCO menurut SNI 7381- 2008

Jenis uji Satuan Persyaratan

Bau Khas kelapa segar, tidak

tengik

Rasa Normal, khas minyak kelapa

Warna Tidak berwarna hingga

kuning pucat

Air dan senyawa yang menguap % Maks 0,2

Bilangan iod g iod/100 g 4,1 – 11,0

Asam lemak bebas (dihitung

sebagai

asam laurat)

% Maks 0,2

Bilangan peroksida Mg ek/kg Maks 2,0

Asam lemak

Asam kaproat % ND- 0,7

Asam kaprilat % 4,6 – 10,0

Asam kaprat % 5,0 – 8,0

Asam laurat % 45,1- 53,2

Asam miristat % 16,8 – 21

Asam palmitat % 7,5 – 10,2

Asam stearat % 2,0 – 4,0

Asam oleat % 5,0 – 10,0

Asam linoleat % 1,0 – 2,5

Asam linolenat % ND – 0,2

Koloni/ ml Maks 10

Cemaran mikroba

Angka lempeng total mg/kg Maks 0,1

Cemaran logam mg/kg Maks 0,4

Timbal (Pb) mg/kg Maks 5,0

Tembaga (Cu) mg/kg Maks 0,1

Besi (Fe)

Cadmium (Cd) mg/kg Maks 0,1

Cemaran arsen (As)

Ket: ND = No detection (tidak terdeteksi)

19

b. Metode Pengolahan VCO

Buah kelapa tua varietas dalam (berumur 11-12 bulan) dikeluarkan sabut

dan tempurungnya. Kemudian testanya (bagian yang berwarna coklat)

dikeluarkan dengan sikat agar tidak mempengaruhi warna santan. Daging

kelapa bersih diparut dengan mesin pemarut kelapa. Untuk mendapatkan

santan kental, hasil parutan dilakukan dengan pemerasan langsung

menggunakan kain saring tanpa penambahan air (Ahmad dkk., 2013). Krim

yang diperoleh dipisahkan dari air, kemudian dipanaskan sampai terbentuk

minyak dan blondo. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan beberapa

metode pengolahan VCO.

Metode tersebut adalah metode fermentasi, pemanasan bertahap,

sentrifugasi, pengasaman dan pancingan.

1. Metode Fermentasi

Fermentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan pangan

sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikroba yang umumnya

terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Santan

yang diperoleh dimasukkan ke dalam wadah dan didiamkan selama 1

jam sehingga terbentuk dua lapisan, yaitu krim santan pada bagian atas

dan air pada bagian bawah. Kemudian krim santan difermentasi 9

dengan menambah ragi tempe dengan perbandingan 5:1 (5 bagian krim

santan dan 1 bagian ragi tempe). Fermentasi selesai ditandai dengan

terbentuknya 3 lapisan yaitu lapisan minyak paling atas, lapisan tengah

berupa protein dan lapisan paling bawah berupa air. Pemisahan

dilakukan dengan menggunakan kertas saring (Cahyono & Untari, 2009;

Setiaji & Surip, 2006).

Proses fermentasi dalam pembuatan minyak kelapa murni atau

virgin coconut oil (VCO) yaitu mikroba dari ragi tempe dalam emulsi

menghasilkan enzim, antara lain enzim protease. Enzim protease ini

memutus rantai-rantai peptida dari protein berat molekul tinggi menjadi

molekul-molekul sederhana dan akhirnya menjadi peptida-peptida dan

asam amino yang tidak berperan lagi sebagai emulgator dalam santan

kelapa sehingga antara minyak dan air memisah. Dari uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aktivitas mikroba tersebut

dihasilkan asam sehingga akan menurunkan pH. Pada pH tertentu akan

20

dicapai titik isoeletrik dari protein. Protein akan menggumpal sehingga

mudah dipisahkan dari minyak (Cahyono dan Untari, 2009).

2. Pemanasan Bertahap

Cara pembuatan dengan metode ini sama dengan cara

pembuatan dengan cara tradisional, yang berbeda terletak pada suhu

pemanasan. Dimana, pada pemanasan bertahap suhu yang digunakan

sekitar 60⁰C-75⁰C. Bila suhu mendekati angka 75⁰C matikan api dan bila

suhu mendekati angka 60⁰C nyalakan lagi api (Sutarmi dan Rozaline,

2005).

3. Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan cara pembuatan VCO dengan cara

mekanik. Masukkan krim santan ke dalam alat sentrifuse. Kemudian

nyalakan alat sentrifuse lalu atur pada kecepatan putaran 20.000 rpm

dan waktu pada angka 15 menit. Ambil tabung dimana di dalam tabung

terbentuk 3 lapisan. Ambil bagian VCO dengan menggunakan pipet

tetes (Darmoyuwono, 2006; Setiaji dan Surip, 2006).

4. Cara Pengasaman

Cara ini tidak memerlukan pemanasan sehingga minyak yang

dihasilkan bening, tidak cepat tengik, dan daya simpannya sekitar 10

tahun. Diamkan santan sampai terbentuk krim dan skim. Buang bagian

skim kemudian tambahkan beberapa ml asam cuka ke dalam krim

santan. Ambil kertas lakmus, celupkan kedalam campuran santan-cuka,

kemudian di cek pHnya. Jika kurang dari 4,3 maka, tambahkan lagi

asam cuka. Jika lebih dari 4,3 maka, tambahkan lagi air. Jika pH sudah

cocok diamkan campuran tersebut selama 10 jam hingga terbentuk

minyak, blondo, dan air. Buang bagian air dan ambil bagian minyak

kemudian lakukan penyaringan.

5. Pancingan

Santan di diamkan sampai terbentuk krim dan air. Krim tersebut

dicampur dengan minyak pancingan dengan perbandingan 1:3 sambil

terus diaduk hingga rata, lalu diamkan 7-8 jam sampai terbentuk minyak,

blondo dan air. Ambil VCO dengan sendok. (Darmoyuwono, 2006;

Sutarmi dan Rozaline, 2005).

21

c. Kandungan VCO

VCO mengandung 50% asam laurat. Asam laurat ini memiliki fungsi lain,

yakni diubah menjadi monolaurin di dalam tubuh manusia. Monolaurin

adalah monogliserida antiviral, antibakterial, dan antiprotozoal yang

digunakan oleh sistem kekebalan tubuh manusia dan hewan untuk

menghancurkan virus, bakteri, serta protozoa. VCO juga mengandung

sekitar 6-7% asam kaprat yang juga berfungsi sebagai zat kekebalan tubuh

ketika diubah menjadi monokaprin di dalam tubuh manusia atau hewan

(Darmoyuwono, 2006).

VCO mempunyai sifat sebagai antioksidan yang setara dengan vitamin

E (Herrera, 2005). Kandungan antioksidan di dalam VCO sangat tinggi

seperti α- tokoferol dan polifenol, kandungan tokoferol 0,5 mg/100 g VCO

dapat bersifat sebagai antioksidan dan dapat mengurangi tekanan

oksidatif yaitu suatu keadaan dimana tingkat oksigen reaktif intermediate

(reactive oxygen intermediate/ROI) yang toksik melebihi pertahanan

antioksidan endogen yang diakibatkan oleh paparan sinar UV (Hermanto

et al., 2008). Kandungan asam lemak jenuh pada VCO sebesar ± 90%

yang berupa asam lemak jenuh rantai sedang atau MCFA (Medium Chain

Fatty Acid) dan kandungan asam lemak jenuh rantai panjang hanya

sekitar 8%. MCFA merupakan komponen asam lemak berantai sedang

yang memiliki banyak fungsi, antara lain mampu merangsang produksi

insulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal.

Selain itu, MCFA juga bermanfaat dalam mengubah protein menjadi

energi. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam

kaprat, kaprilat, dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa murni

dapat berperan positif dalam pembakaran nutrisi makanan menjadi energi

(Sutarmi, 2005).

Asam lemak jenuh stabil dalam pemanasan, tidak mudah tengik, dan

tidak mudah teroksidasi sehingga tidak banyak mengandung peroksida.

Sementara itu, pada asam lemak tak jenuh mengandung peroksida dan

dapat membentuk radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak enzim sel,

mengganggu proses pembentukan sel atau bahkan berhenti, serta

menyebabkan sel rusak atau mati terutama pada kulit akan menyebabkan

22

keriput atau penuaan dini akibat sel-sel yang mati. Oleh sebab itu, VCO

biasa dimanfaatkan untuk kosmetika seperti handbody maupun pelembab

(Sutarmi & Rozaline, 2006).

d. Peran dan Kegunaan VCO

Menurut Bogadenta (2013) VCO berkhasiat untuk meningkatkan imun

tubuh, mencegah penuaan dini, membantu penyembuhan virus HIV,

mengendalikan diabetes, membantu menguatkan gigi, mempercepat

proses penyembuha luka, melawan berbagai infeksi dan virus, mencegah

masalah jantung.

Menurut Lanny (2012: 166) Penyakit yang dapat disembuhkan dengan

terapi VCO adalah sebagai berikut:

1. Membantu mengatasi hyperlipidemia (hiperkolesterolemia dan

hipertrigliseridermia).

2. Membantu mengatasi diabetes tipe 2 dan komplikasi yang

ditimbulkannya.

3. Mempercepat penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh kuman

baik ketika digunakan secara sistemik ataupun topikal.

4. Membantu pengikisan lemak tubuh bagi yang mengalami kelebihan

berat badan (over weight) dan obesitas.

5. Membantu menyehatkan jantung bagi penderita jantung koroner.

6. Membantu proses penyembuhan penyakit lever dan beberapa macam

penyakit ginjal.

7. Menyembuhkan radang gusi dan infeksi pada rongga mulut.

8. Baik untuk dikonsumsi oleh bayi yang mengalami gizi buruk dan

malnutrisi lemak.

9. Membantu mencegah peradangan pasca operasi.

10. Memperlancar pencernaan dan membantu mengatasi gangguan perut.

23

11. Baik dikonsumsi oleh orang tua yang mengalami kesulitan makan.

12. Aman dikonsumsi oleh pasien pasca operasi atau menderita sakit lama

yang kesulitan mencerna lemak.

13. Bermanfaat untuk memasok energi lemak bagi pasien yang perlu

menjalani diet rendah proteinkarena VCO bebas protein.

14. Jika dioleskan pada kulit yang baru saja terbakar maka lukanya cepat

mengering dan tidak meninggalkan bekas yang mengganggu

keindahan kulit.

15. Jika dioleskan pada kulit yang mengalami atopik dermatitis maka

penyebaran penyakit tersebut dapat dihentikan.

16. Jika digunakan untuk perawatan kulit berjerawat, dapat menghindari

peradangan dan mencegah jerawat baru.

17. Menghaluskan kulit bersisik dan menua.

18. Jika dioleskan pada kulit kepala maka ketombe dapat hilang.

19. Konsumsi secara rutin pada penderita kanker dan HIV/AIDS dapat

meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap infeksi sekunder.

20. Bagi wanita hamil, suplementasi VCO dapat mencegah fatigue,

diabetes gestasional, serta membantu memperlancar proses

persalinan.

21. Bagi olahragawan, suplementasi VCO berguna untuk meningkatkan

performa latihan dan daya tahan tubuh selama menjalani latihan.

22. Menguatkan tulang dan memelihara kesehatan sendi.

23. Memiliki kekuatan untuk meningkatkan produksi T-Cell pada pasien

kanker sehingga perkembangan kanker dapat dihambat.

24. Berkhasiat sebagai anti tumor payudara. Konsumsi secara rutin dapat

mencegah tumor payudara dan bagi pasien yang telah memiliki tumor

payudara maka bermanfaat untuk menghentikan perkembangannya.

25. Mempercepat pertumbuhan jaringan dan pemulihan tulang rawan yang

mengalami trauma.

26. Jika digunakan sebagai minyak pijat pada bayi prematur dapat

mempercepat pertumbuhan bayi tersebut.

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Diagram Alir

Gambar 1.1 Diagram Alir Konsep yang diteliti

B. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif bersifat survey analitik berdasarkan studi lietaratur review.

Peneliti dapat mencari dan menjelaskan suatu pencegahan luka tekan

berdasarkan teori yang telah ada.

Literatur

diidentifikasi

melalui pencarian

di google scholar

Key words judul yaitu efektifitas

penggunaan virgin coconut oil (vco)

terhadap pencegahan pressure

ulcers (luka tekan)

Judul harus 10 tahun terakhir,

judul penelitian adalah efektifitas

penggunaan virgin coconut oil

(vco) terhadap pencegahan

pressure ulcers (luka tekan)

Literatur di

screening melalui

judul

Artikel full text

kemudian dikaji

lagi kelayakannya

Literatur yang

diambil sesuai

dengan kriteria

inklusi

Full text

Beriisi informasi sesuai dengan judul penelitian

Literaratur beruapa studi

kuantitatif

25

2. Desain penelitian

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan studi literatur,

penelitian studi literatur adalah sebuah proses atau aktivitas

mengumpulkan data dari berbagai literature seperti buku dan jurnal untuk

membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang lain

(Manzilati,2017). Tujuan penelitian studi literatur ini adalah untuk

mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah

yang sedang diteliti dan mengungkapkan berbagai teori-teori yang

relevan dengan kasus yang ditemukan. Dalam penelitian ini peneliti

mengkaji Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Terhadap

Pencegahan Pressure Ulcers (Luka Tekan). Adapun studi literatur yang

diambil sebanyak 5 jurnal (3 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional).

C. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dari jurnal, textbook, artikel ilmiah, literatur

review yang berisikan tentang konsep yang diteliti. Jurnal diambil dari e-

source google scholar dan Pubmed.

2. Cara Pengumpulan Data

a. Peneliti mencari jurnal dari e-source google scholar dan pubmed.

b. Jurnal yang diambil harus berkaitan dengan variabel judul penelitian

sebanyak 5 jurnal yaitu terdiri dari 3 jurnal nasional dan 2 jurnal

internasional.

c. Peneliti melakukan telaah terhadap jurnal yang diambil.

d. Setelah ditelaah, kemudian peneliti melakukan analisa data untuk

melihat persamaan, kekurangan dan kelebihan jurnal.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal

No Judul/ Tahun Peneliti Tujuan Populasi/ sampel

Metode Penelitian

Hasil

1 Efektifitas Massage Dengan Virgin Cocount Oil Terhadap Pencegahan Luka Tekan Di Intensive Care Unit (2015)

Diah Setiani Untuk mengidentifikasikan efektifitas massage dengan VCO terhadap pencegahan luka tekan pada pasien di ICU.

1. Populasi: Penderita LukaTekan di Intensive Care Unit.

2. Jumlah sampel: 34 responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 17 kelompok perlakuan dan 17 kelompok kontrol.

3. Teknik pengambilan sampel: random sampling.

4. Instrumen pengumpulan data: kuesioner dan lembar observasi.

1. Metode

Penelitian:

Quasi

Eksperiment

al dengan

time series

design.

2. Analisa data:

Univariat:

Karakteristik

Responden

Bivariat:

Perbedaan

antara 2

kelompok

Hasil analisis univariat:

1.Karakteristik Responden:

Mayoritas responden berusia >65 tahun (41,2%).

Mayoritas jenis kelamin perempuan (52,9%).

Mayoritas tidak merokok.

Memiliki IMT normal (64,7%).

2.Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan dari hari ke 0 sampai hari ke 12.

3. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan dari hari ke 0 sampai 9. Pada hari ke 10-12 mengalami kenaikan.

Hasil analisis bivariat:

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari hasil uji uji Mann Whitney-U

menunjukkan bahwa ada perbedaan kejadian luka tekan yang signifikan

(p=0,008) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada hari ke 7.

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari hasil uji Mann Whitney-U

menunjukkan bahwa ada perbedaan kejadian luka tekan yang signifikan (p=0,001) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada hari ke 12.

2 Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil Secara Topikal untuk Mengatasi Luka Tekan (Dekubitus) Grade I dan II (2013).

Siti Fatonah

Ade Kartika Hrp

Ratna Dewi

Untuk mengetahui efektifitas penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) terhadap penyembuhan luka tekan grade I dan II pada pasien yang mengalami luka tekan.

1. Populasi: Penderita Luka Tekan Grade 1 dan Grade 2 di RSUDAM Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

2. Jumlah sampel: 42 orang dibagi menjadi dua kelompok,yaitu 21 kelompok intervensi dan 21 kelompok responden.

3. Teknik pengambilan

1. Desain penelitian: Quasi Eksperimental dengan pre-post test.

2. Analisa Data:

Analisa univariat: Karakteristik Responden

Analisa bivariat: Perbedaan skor luka bates jensen

Hasil Analisis univariat: -.Kelompok Intervensi:

Mayoritas responden usia 25-80 tahun.

Mayoritas merokok (42,86%).

Mayoritas IMT (41%).

-.Kelompok Kontrol:

Mayoritas responden usia 15-22 tahun.

Mayoritas merokok (38%).

Mayoritas IMT (9%).

Hasil Analisa Bivariat:

Hasil uji statistic adanya perbedaan skor bates Jensen pada pasien luka tekan grade I,II yang

sampel: random sampling

4. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observassi.

signifikan (alpha<0,05).

3 Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) dan Minyak Zaitun untuk Pencegahan Luka Tekan Grade I Pada Pasien Yang Beresiko Mengalami Luka Tekan Di RSU Kabupaten Tangerang (2018).

Siti Wasliyah

Untuk mengidentifikasi efektifitas penggunaan VCO dan Minyak Zaitun dengan Massage dalam mencegah luka tekan pada pasien yang beresiko mengalami luka tekan di RSU Kabupaten Tangerang.

1. Populasi: Pasien yang beresiko mengalami luka tekan grade I di ruang rawat inap bedah RSU Kabupaten Tangerang.

2. Jumlah sampel: 14 orang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 7 kelompok perlakuan A (VCO) dan 7 kelompok perlakuan B (Minyak Zaitun),

3. Teknik pengambilan sampel: consecutive sampling.

1. Desain Penelitian: Quasi experiment

dengan pendekatan Pre test – Post test Control Group Design.

2. Analisa data:

Analisa Univariat: Karakteristik responden

Analisa Bivariat: Pengaruh VCO dan Minyak Zaitun.

Hasil analisis univariat:

1.Karakteristik Responden:

-.Kelompok Perlakuan A:

Mayoritas responden berusia 25-60 tahun (58,44%).

Mayoritas jenis kelamin perempuan (71,4%).

-.Kelompok Perlakuan B:

Mayoritas responden berusia 35-64 tahun (62,04%).

Mayoritas jenis kelamin perempuan (28,6%).

Hasil analisis Bivariat:

Tidak terdapat hubungan antara kejadian luka tekan dengan massage menggunakan VCO dan Minyak Zaitun

yang signifikan p=1,000.

Tidak ada perbedaan selisih rerata antara kelompok intervensi A dan kelompok B yang signifikan p=0,230.

4 The Effectiveness Of Back Massage Using Virgin Cocount Oiland White Petroleum Jelly To Prevent Pressure Sores (2016).

1. Enna Rossalina Sihombing

2. Risma Yuniarlina

3. Sudibyo Supardi

1. Untuk membuktikan efektifitas dari masage kembali menggunakan virgin cocount oil (vco) dan jeli minyak bumi putih.

2. Untuk mencegah luka tekanan pada pasien yang berisiko terhadap kesehatan.

1. Populasi: Pasien dewasa resiko terjadi luka tekan di ruang inap medical bedah di PKSC.

2. Jumlah sampel: 50 orang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 25 kelompok perlakuan (Massage menggunakan VCO) dan 25 kelompok kontrol (White Petroleum Jelly)

3. Teknik pengambilan: random sampling.

4. Instrumen

1.Desain Penelitian menggunakan Quasi experiment

dengan pendekatan Pre test - Post test.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara partikel dan partikel pemijatan punggung dengan menggunakan VCO dan ICO dalam pencegahan luka-luka standar (p<0-05)

pengumpulan data: kuesioner dan lembar observasi.

5 The Difference of the Effect of Extra Virgin Olive Oil (EVOO) and Virgin Cocount Oil (VCO) on Grade I Pressure Ulcer in Stroke Patients in RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang (2019).

1. Endang Supriyanti

2. Dwi Pudjonarko

3. Andrew Johan

4. Untung Sujianto

5. Dodik Tugasworo

Untuk menganalisis perbedaan efek EVOO dan VCO terhadap kejadian luka tekan grade I pada pasien stroke.

1. Populasi:Pasien stroke yang mengalami luka tekan grade I di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang

2. Jumlah sampel: 44 orang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 22 kelompok intervensi (EVOO) dan 22 kelompok responden (VCO).

3. Teknik pengambilan sampel: purposive sampling.

4. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar

1. Desain Penelitian menggunakan Quasi experiment

dengan pendekatan Post test Only Group Design.

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara EVOO dan VCO terhadap kejadian luka tekan grade I pada pasien stroke iskemik dengan nilai signifikansi p=1.000.

2. Hasil uji chi-square tidak ada perbedaan karakteristik responden antara kelompok EVOO dengan kelompok VCO yang signifikan (p>0.05).

observasi penilaian luka tekan.

B. Pembahasan

A. Persamaan

Berdasarkan hasil telaah dari jurnal diatas di dapatkan bahwa kelima

jurnal memiliki persamaan penggunaan desain penelitian Quasi

Experimental dengan pre dan post pada grup kontrol penderita, yaitu:

a. Diah Setiani (2015):

Efektifitas Massage Dengan Virgin Cocount Oil Terhadap Pencegahan

Luka Tekan Di Intensive Care Unit.

b. Siti Fatonah,dkk. (2013):

Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) Secara Topikal ntuk

Mengatasi Luka Tekan (Dekubitus) Grade I dan II.

c. Siti Wasliyah, (2018):

Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) dan Minyak Zaitun

untuk Pencegahan Luka Tekan Grade I Pada Pasien Yang Beresiko

Mengalami Luka Tekan Di RSU Kabupaten Tangerang.

d. Enna Rossalina Sihombing,dkk. (2016):

The Effectiveness of Back Massage Using Virgin Cocount Oiland White

Petroleum Jelly to Prevent Pressure Sores

e. Endang Supriyanti, dkk. (2019):

The Difference of the Effect of Extra Virgin Olive Oil (EVOO) and Virgin

Cocount Oil (VCO) on Grade I Pressure Ulcer in Stroke Patients in

RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.

Berdasarkan penelitian dari Diah Setiani (2015) dan Siti Fatonah,dkk. (2013)

memiliki persamaan bahwa adanya pengaruh penggunaan virgin cocount oil

dalam mencegah terjadinya pressure ulcer (luka tekan).

Berdasarkan penelitian Siti Wasliyah (2018), Enna Rossalina Sihombing,dkk.

(2016), dan Endang Supriyanti, dkk. (2019) memiliki persamaan tidak ada

perbedaan dalam penggunaan Virgin cocount oil, Minyak Zaitun dan Petrolatum

jelly dalam mencegah terjadinya pressure ulcers (luka tekan).

B. Kelebihan

a. Pada penelitian Diah Setiani, 2015:

Judul : Judul sudah sesuai dengan penelitian, memiliki variabel

dependen dan variabel independen. Judul terdiri dari 14 kata.

Abstrak : Abstrak dalam penelitian ini mencakup komponen latar

belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil, kata kunci dan

kesimpulan.

Pendahuluan : Pendahuluan penelitian ini dilengkapi dengan data-

data dari hasil penelitian internasional yang terdahulu. Pendahuluan

dalam penelitian ini menjelaskan mengapa dilakukan penelitian,

sudah mencantumkan studi pendahuluan, sudah mencantumkan

tujuan penelitian.

Metode : Metode yang digunakan untuk menentukan sampel

dengan menggunakan teknik random sampling, menganalisa data

menggunakan aplikasi pengolahan data yang baik sehingga

pengolahan data lebih maksimal.

Hasil : penelitian sudah dibedakan berdasarkan analisis univariat

dan bivariat, penyajian data sudah dalam bentuk kalimat, dilengkapi

dengan tabel distribusi sehingga pembaca dapat dengan mudah

memahami hasil penelitian.

Pembahasan : Teori yang digunakan sudah sesuai dengan yang

diteliti, sudah sesuai dengan tujuan penelitian, pembahasan sudah

mencantumkan hasil penelitian nasional sehingga mendukung

penelitian tersebut.

Kesimpulan: Kesimpulan yang diberikan tersusun dengan runtut

dan kompleks.

b. Pada penelitian Siti Fatonah,dkk. 2013:

Judul : Judul sudah sesuai dengan penelitian, memiliki variabel

dependen dan variabel independen. Judul terdiri dari 17 kata.

Abstrak : Abstrak dalam penelitian ini mencakup komponen Latar

Belakang, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil, kata kunci

dan Kesimpulan.

Pendahuluan : Pendahuluan penelitian ini dilengkapi dengan data-

data dari hasil penelitian nasional yang terdahulu. Pendahuluan

dalam penelitian ini menjelaskan mengapa dilakukan penelitian,

sudah mencantumkan studi pendahuluan dan tujuan penelitian.

Metode : Sudah mencantumkan desain penelitian, populasi

penelitian,teknik pengambilan sampel, dan jenis pengumpulan data.

Menganalisa dan mengolah data dalam jumlah besar menggunakan

aplikasi yang canggih sehingga lebih efisien dan akurat.

Hasil : penelitian sudah dibedakan berdasarkan analisis univariate

dan bivariate, penyajian data sudah dalam bentuk kalimat,

dilengkapi dengan tabel distribusi.

Pembahasan : Pembahasan menggunakan teori-teori yang relevan

dan lengkap dari penelitian nasional maupun internasional.

Kesimpulan: Kesimpulan yang diberikan lebih mudah dimengerti

karena disajikan secara singkat.

c. Pada penelitian Siti Wasliyah, 2018:

Judul : Memiliki judul menarik sehingga pembaca tertarik dalam

membaca, memiliki variabel dependen dan variabel independen.

Judul terdiri dari 26 kata.

Abstrak : Abstrak dalam penelitian ini mencakup komponen Latar

Belakang, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil, Kesimpulan

dan Kata Kunci.

Pendahuluan : Penelitian ini menjelaskan bahwa pentingnya

penelitian ini dilakukan, sudah mencantumkan studi pendahuluan,

sudah mencantumkan tujuan penelitian.

Metode : Sudah mencantumkan jenis penelitian, desain penelitian,

rancangan penelitian, populasi penelitian, jumlah sampel, teknik

pengambilan sampel, dan waktu penelitian.

Hasil : Hasil analisa data sudah dibedakan berdasarkan analisis

univariat, penyajian data sudah dalam bentuk kalimat sehingga

pembaca dengan mudah untuk mengerti dan dilengkapi dengan

tabel distribusi.

Pembahasan: Sudah sesuai dengan tujuan penelitian,

pembahasan menjelaskan berdasarkan hasil analisis univariat

Kesimpulan: Kesimpulan yang diberikan lebih mudah dimengerti.

d. Pada penelitian Enna Rossalina Sihombing,dkk. 2016:

Judul : Memiliki judul menarik sehingga pembaca tertarik dalam

membaca, memiliki variabel dependen dan variabel independen.

Judul terdiri dari 16 kata.

Abstrak : Abstrak dalam penelitian ini mencakup komponen Latar

Belakang, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil, Kesimpulan

dan Kata Kunci.

Pendahuluan : Penelitian ini menjelaskan bahwa pentingnya

penelitian ini dilakukan, sudah mencantumkan studi pendahuluan,

sudah mencantumkan tujuan penelitian.

Metode : Sudah mencantumkan jenis penelitian, desain penelitian,

rancangan penelitian, populasi penelitian, jumlah sampel, teknik

pengambilan sampel, dan waktu penelitian.

Hasil : Hasil analisa data sudah dibedakan berdasarkan analisis

univariat dan bivariat, penyajian data sudah dalam bentuk kalimat

sehingga pembaca dengan mudah untuk mengerti dan dilengkapi

dengan tabel distribusi.

Pembahasan: Sudah sesuai dengan tujuan penelitian,

pembahasan menjelaskan berdasarkan hasil analisis bivariat

Kesimpulan: Kesimpulan yang diberikan lebih mudah dimengerti.

e. Pada penelitian Endang Supriyanti, dkk. 2019

Judul : Memiliki judul menarik sehingga pembaca tertarik dalam

membaca, memiliki variabel dependen dan variabel independen.

Judul terdiri dari 26 kata.

Abstrak : Abstrak dalam penelitian ini mencakup komponen Latar

Belakang, Tujuan Penelitian, Hasil, Kesimpulan dan Kata Kunci.

Pendahuluan : Penelitian ini menjelaskan bahwa pentingnya

penelitian ini dilakukan, sudah mencantumkan studi pendahuluan,

sudah mencantumkan tujuan penelitian.

Metode : Sudah mencantumkan jenis penelitian, desain penelitian,

rancangan penelitian, populasi penelitian, jumlah sampel, teknik

pengambilan sampel, dan waktu penelitian.

Hasil : Hasil analisa data sudah dibedakan berdasarkan analisis

univariat dan bivariat, penyajian data sudah dalam bentuk kalimat

sehingga pembaca dengan mudah untuk mengerti dan dilengkapi

dengan tabel distribusi.

Pembahasan: Sudah sesuai dengan tujuan penelitian,

pembahasan menjelaskan berdasarkan hasil analisis bivariat

Kesimpulan: Kesimpulan yang diberikan lebih mudah dimengerti.

C.Kekurangan

a. Pada penelitian Diah Setiani, 2015:

Pada hasil penelitian hanya disajikan dalam bentuk distribusi tabel

alangkah baiknya jika dilengkapi dalam bentuk diagram dan lain-

lain.

b. Pada penelitian Siti Fatonah, dkk. 2013:

Jurnal tidak memberitahukan deskripsi secara lengkap yang disertai

dengan gambar.

Penulis tidak menjelaskan keterkaitan dengan penelitian

sebelumnya di bagian pembahasan.

c. Pada penelitian Siti Wasliyah, 2018:

Pada hasil penelitian hanya disajikan dalam bentuk distribusi tabel

alangkah baiknya jika dilengkapi dalam bentuk diagram, gambar,

dan lain-lain.

Tidak mencantumkan total jumlah keseluruhan populasi.

d. Pada penelitian Enna Rossalina Sihombing, dkk. 2016

Susunan abstrak tidak dijelaskan sehingga pembaca kesulitan

dalam mengetahui alur penjelasan dari abstrak tersebut.

e. Pada penelitian Endang Supriyanti, dkk. 2019:

Pada hasil penelitian hanya disajikan dalam bentuk tabel distribusi

alangkah baiknya jika dilengkapi dalam bentuk diagram dan lain-

lain.

Tidak mencantumkan total jumlah keseluruhan populasi.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil review literatur jurnal efektifitas penggunaan virgin cocount oil

(vco) terhadap pencegahan pressure ulcers (luka tekan) di dapatkan hasil bahwa

rentan rata-rata kejadian luka tekan menggunakan VCO. Hal itu menunjukkan

bahwa virgin cocount oil efektif dalam pencegahan luka tekan karena dapat

mengurangi efek gesekan dan tekanan. Berdasarkan kesimpulan kajian

literature, maka virgin cocount oil direkomendasikan untuk digunakan pada

pasien imobilitas dengan resiko jatuh rendah, sedang dan tinggi.

B. Saran

1. Pelayanan Keperawatan

Hasil review literatur ini merupakan masukan bagi pelayanan keperawatan

di RS maupun puskesmas dan diharapkan dengan hasil penelitian ini

pelayanan keperawatan dapat memberikan pendidikan atau arahan berupa

penyuluhan tentang penting nya pencegahan luka tekan pada pasien

beatrest total.

2. Pendidikan Keperawatan

Pada Institusi pendidikan Keperawatan khususnya dosen pendidik,

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi mahasiwa

calon perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien beatrest total,

serta memahami konsep tingkat pengetahuan penderita luka tekan dengan

perilaku pencegahan luka tekan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menggali lagi faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan luka tekan pada pasien

beadrest total.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MASSAGE PUNGGUNG

SOP TATA CARA MELAKUKAN

MASSAGE PUNGGUNG

PENGERTIAN Massage punggung merupakan tindakan stimulasi

kulit dan jaringan di bawahnya dengan variasi

tekanan tangan untuk mengurangi nyeri,

memberikan relaksasi, dan meningkatkan

Sirkulasi

MANFAAT 1. Menurunkan ketegangan otot

2. Meningkatkan sirkulasi darah

3. Menurunkan tekanan darah

4. Menurunkan nyeri

5. Menurunkan kecemasan

6. Memberikan kenyamanan

7. Meningkatkan relaksasi

INDIKASI 1. Klien yang mengalami

nyeri/ketidaknyamanan

2. Klien yang mengalami ansietas

3. Klien dengan keluhan kekuatan dan

ketagangan otot dan punggung di bahu

4. Klien dengan kesulitan tidur

KONTRA

INDIKASI

1. Fraktur tulang rusuk atau vertebra

2. Luka bakar

3. Daerah kemerahan pada kulit

4. Luka terbuka pada daerah punggung

PERSIAPAN ALAT 1. Selimut mandi

2. Handuk mandi

3. VCO (Virgin Coconut Oil)

PERSIAPAN

LINGKUNGAN

1. Persiapan tempat

2. Persiapan posisi klien

3. Persiapan ruangan

PERSIAPAN

PASIEN

1. Mengatur posisi klien

2. Mengkaji kondisi klien

3. Mengkaji kondisi kulit

4. Mengjaki tekanan darah

PERSIAPAN

PERAWAT

1. Beri salam dan perkenalkan diri

2. Kaji kondisi klien

3. Jaga privacy klien

4. Jelaskan pemberian intervensi

5. Mencuci tangan

CARA KERJA 1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan

segera dimulai

2. Cek alat-alat yang akan digunakan

3. Dekatkan alat ke sisi tempat tidur pasien

4. Posisikan pasien senyaman mungkin

5. Cuci tangan

6. Periksa keadaan kulit kulit dan tekanan

darah sebelum memulai massage

punggung

7. Bantu pasien melepas baju

8. Bantu pasien dengan posisi pronasi

9. Buka punggung pasien, bahu, lengan atas

tutup sisanya dengan selimut mandi

10.Aplikasikan lotion pada bahu dan

punggung

11.Meletakkan kedua tangan pada sisi kanan

dan kiri tulang belakan pasien. Memulai

massage dengan gerakan effleuraugge, yaitu

massage dengan gerakan sirkuler dan lembut

secara perlahan ke atas menuju bahu dan

kembali ke bawah hingga ke bokong. Menjaga

tangan tanpa tetap menyentuh kulit

12. Effleurage diberikan awal, diselah pergantian

antara gerakan dan diakhiri sesi massage

punggung

13. Selanjutnya meremas kulit dengan

mengankat jaringan di antara ibu jari dan jari

tangan (petrissage). Meremas ke atas

sepanjang di kedua sisi tulang belakang dari

bokong ke bahu dan sekitar leher bagian

bawah dan usap ke bawah ke arah Sakrum

14. Akhiri gerakan dengan massage

memanjang ke bawah

15. Bersihkan sisa lotion pada punggung

dengan handuk

16. Bantu klien memakai baju kembali

17. Bantu klien ke posisi semula

18. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai

19. Bereskan alat-alat yang telah digunakan.

Kaji respon klien

20. Berikan reinforcement positif pada klien

21. Akhiri kegiatan dengan baik

EVALUASI 1. Evaluasi respon klien

2. Mengecek kembali tekanan darah klien

3. Berikan reirfoncement positif

4. Akhiri pertemuan dengan baik

IDENTITAS RESPONDEN DAN LEMBAR OBSERVASI KEJADIAN

PRESSURE ULCERS (LUKA TEKAN)

A. IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk Pengisian: Isilah data responden sesuai dengan kolomnya

1. Kode Responden :

2. Tanggal Masuk :

3. Tanggal Pulang :

4. Umur :

5. Diagnosa Medis :

6. Skor Skala Norton :

7. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

8. Riwayat Merokok : Ya

Tidak

9. TD : / mmHg

10. Kadar Albumin : g/dL

11. Suhu : °C

12. GCS :

B. OBSERVASI

Berikan tanda (√) pada tanda dan gejala yang tampak saat observasi dan tanda strip (-) bila tidak tampak tanda dan gejala

setiap pergantian shift pagi (1), siang (2), malam (3).

Hari Tanda Warna Nyeri Konsistensi Suhu Terlokalisir

Kemerahan Biru Ungu Pucat Keras Lunak Hangat Dingin Sakrum Kaki Tumit

Kaki

Skapula

DAFTAR PUSTAKA

Bangova, A. (2013). Prevention of pressure ulcers in nursing home

residents. Nursing Standard, 27(24), 54-61.

Bell, Joy. (2005). Are Pressure Ulcer Grading & Risk Assessment Tools

Useful?.Clinical Review. dalam http://www.woundsinterna tional.com/

media/issues /115/files/content_79.

Bergstrom, N. (2016). Patients at Risk for Pressure Ulcers and Evidence-

Based Care for Pressure Ulcer Prevention. diakses tanggal 2 Februari 2016 dari

http://eknygos.lsmuni.lt/springer/379/3550.pdf.

Bujang, B., Aini, F., Purwaningsih, H. (2013). Pengaruh Alih Baring

Terhadap Kejadian Dekubitus Pada Pasien Stroke Yang Mengalami Hemiparesis

di Ruang Yudistira di RSUD Kota Semarang. dalam http://perpusnwu.web.id/k

aryailmiah/documents/344 0.

EPUAP, NPUAP, PPPIA. Prevention and Treatment of Pressure Ulcers:

Quick Reference Guide. ISBN-10: 0-9579343-6-X, ISBN13:978-0-9579343-6-8

2nd edition published. Cambridge Media on Behalf. 2014

Handayani, RS., dkk. Efektifitas Penggunaan Virgin Coconut Oil (Vco)

Dengan Massage Untuk Pencegahan Luka Tekan Grade I Pada Pasien Yang

Beresiko Mengalami Luka Tekan Di Rsud Dr.Hj. Abdoel Moeloek Provinsi

Lampung. Jurnal Keperawatan Indonesia Volume 14, No. 3 p ISSN: 1410-4490 e

iSSN: 23549203. November 2011; hal 141148

Jaul, E., & Herzog, S. (2016). Assessment and Management of Pressure

Ulcers in the Elderly Assessment and Management of Pressure Ulcers in the

Elderly. diakses pada tanggal 2 Maret 2015 http://doi.org/10.2165/11318340.

Kozier.Barbara. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,

Proses dan Praktik, Penerjemah Widiarti. Jakarta: EGC.

Marrelli,T.M.Nuku Saku Dokumentasi Keperawatan Jakarta:EGC:2007

Menzel J.Pressure Ulcers in the Elderly, as a Public Health Problem.J

Gen Pract.2014:02(05):4-7

Setiaji, B dan Surip Prayugo. Membuat VCO Berkualitas Tinggi, Penebar

Swadana, Jakarta. 2006

Setiani D. Efektifitas Massage Dengan Virgin Coconut Oil Terhadap

Pencegahan Luka Tekan Di Intensive Care Unit. Jurnal Husada Mahakam

Volume III No. 8, November 2014, hal .389-442. Tersedia di: URL:

https://husadamahakam.files.wordp ress.com/2015/12/2-jurnal-diah.pdf

Setiyawan. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dengan Perilaku

Perawat dalm Upaya Pencegahan Dekubitus di Rumah Sakit Cakra Husada

Klaten. 2008. Retrieved from http://etd.eprints. ums.ac.id/908/1/j220060012.pdf.

On March 23, 2015.

Sulidah, susilowati.Pengaruh tindakan pencegahan terhadap kejadian decubitus pada lansia Immobilisasi.2017:15(3):161-72

Tayyib, N., P. Lewis, and F.Coyer. Pressure ulcer in the adult intensive care unit: a Literature Riview of Patient Risk Factors and Risk Assesment Scales. Journal of Nursing Educational and Practice Vol.3 No. 11. 2013

Setiani, Diah. Efektifitas Massage Dengan Virgin Cocount Oil (VCO)

Terhadap Pencegahan Luka Tekan Di Intensive Care Unit. Jurnal Husada

Mahakam Vol. IV No.1. 2015

Fatonah, Siti. Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) secara

Topikal untuk Mengatasi Luka Tekan (Dekubitus) Grade I dan II. Jurnal

Kesehatan Vol. IV No.1.2013

Wasliyah, Siti. Efektifitas Penggunaan Virgin Cocount Oil (VCO) dan

Minyak Zaitun untuk Pencegahan Luka Tekan Grade I pada Pasien yang

Beresiko Mengalami Luka Tekan Di RSU Kabupaten Tangerang.Jurnal Medikes

Vol. V No.2. 2018

Rossalina, Enna. The Effectiveness of Back Massage Using Virgin

Cocount Oil (VCO) and White Petroleum Jelly to Prevent Pressure Sores. Jurnal

Keperawatan Muhammadiyah Vol. I No. 2. 2016

Supriyanti, Endang. The Difference of the Effect of Extra Virgin Olive Oil

(EVOO) and Virgin Cocount Oil (VCO) on Grade I Pressure Ulcer in Stroke

Patients in RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Prosiding Seminar

Nasional.2019

LEMBAR KONSULTASI

BIMBINGAN SKRIPSI

JUDUL : LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS

PENGGUNAAN VIRGIN COCOUNT OIL (VCO)

TERHADAP PENCEGAHAN PRESSURE ULCERS

(LUKA TEKAN) TAHUN 2020

NAMA : DESTRI TESALONIKA BR SITEPU

NIM : P07520216009

NAMA PEMBIMBING : Risma D.Manurung,S.Pd,S.Kep,Ns,

No. Hari/Tanggal Rekomendasi

Pembimbing

Paraf

Mahasiswa

Paraf

Pembimbing

1. Selasa, 3 Desember 2019

Telaah Jurnal

2. Senin, 19 Desember 2019

Pengajuan Judul dan acc judul

3. Senin, 16 januari 2020

Telaah jurnal sesuai dengan judul

4. Kamis, 20

januari 2020

Konsultasi Bab I

5. Senin, 3 februari 2020

Konsultasi Bab I dan II

6. Senin, 10 Maret 2020

Konsultasi Bab III

7. Jumat, 24 april 2020

Konsultasi Bab I,II,III

8. Selasa, 19 Mei 2020

Acc proposal

9. Kamis, 28 Revisi proposal

Mei 2020

10. Senin, 4 juni 2020

Konsultasi Proposal

11. Selasa, 9 juni 2020

Konsultasi jurnal

12. Senin, 15 Juni 2020

Konsultasi abstrak

13. Selasa, 16 Juni 2020

Konsultasi Bab V

14. Jumat, 19 Juni 2020

ACC literarur

Medan,………………………2020

Mengetahui,

Ketua Prodi D-IV Keperawatan

(Dina Indarsita, SST.,M,Kes)

196501031989032001


Recommended